You are on page 1of 14

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/326861841

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI


EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KECAMATAN WONOTUNGGAL
KABUPATEN BATANG

Article  in  JURNAL KEBIDANAN · April 2018


DOI: 10.31983/jkb.v7i15.3252

CITATIONS READS

8 207

3 authors, including:

Farida Sukowati Sri Sumarni


Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
4 PUBLICATIONS   11 CITATIONS    23 PUBLICATIONS   51 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Hypnotheraphy is more effective than accupressure in the production of prolactin hormone and breast milk among women having given birth with caesarean section
View project

Premenstrual syndrome View project

All content following this page was uploaded by Sri Sumarni on 08 March 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL KEBIDANAN Vol. 7 No.15 April 2018 ISSN.2089-7669

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN
DI KECAMATAN WONOTUNGGAL
KABUPATEN BATANG

Fatkhus Solikhati1), Farida Sukowati2), Sri Sumarni3)


email: fatkhus_solikhati@yahoo.com

Abstract

According to Indonesia Demographic and Health Survey 2014 exclusive


breastfeeding coverage only reached 52.4%, in Central Java at year of 2014 exclusive
breastfeeding coverage reached 57.6%, in Batang Regency at year of 2015 exclusive
breastfeeding coverage of 52.67%, and in Wonotunggal sub-district of Batang Regency In
the year of Year 2015 exclusive ASI coverage of 42.1%. The presentage of it is still below
of the target set in the Minimum Service Standards of 80%. This shows that exclusive
breastfeeding is still low.This study aims to determine the relationship between the level of
knowledge, employment status, family support and the support of health workers with
exclusive breastfeeding in Sub District Wonotunggalof Batang Regency.
The research method used analytical survey with cross sectional approach. The
sample of this research is all breastfeeding mothers who have babies aged 7-8 months
in Sub District Wonotunggal of Batang Regency as many as 86 mothers which is the total
population. Data collection using questionnaire, statistic test used is Sperman Ro test and
Chi_square test.
The results showed that 60.5% of mothers had a good level of knowledge, 72.1% of
mothers did not work, 52.3% of families supported, 50% of health workers supported, and
60.5% gave exclusive breastfeeding to their babiesthere was a correlation between maternal
knowledge level (p = 0,001), family support (p = 0,001) and support of health workers (p =
0,001) with exclusive breast feeding but no relation between maternal status (p = 0,457)
exclusive breast feeding in Wonotunggal sub-district, Batang regency.
From the results of this study is expected that families and health workers play an
active role in supporting exclusive breastfeeding and as input for health agencies associated
with factors that cause the low coverage of exklusive breastfeeding.

Keywords: Level of knowledge, Status of employment, family support, support of health workers, exclusive
breastfeeding
*)
Bidan Puskesmas Wonotunggal
*) Prodi DIV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang
*) Prodi DIV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

62
JURNAL KEBIDANAN Vol. 7 No.15 April 2018 ISSN.2089-7669

Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kesehatan tahun 2013 menunjukkan


adalah pemberian ASI saja selama enam cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar
bulan sejak jam pertama kelahirannya 52,99%. Meningkat di banding-kan tahun
tanpa memberikan makanan dan 2012 (25,6%) (Dinas Kese-hatan Jateng,
minuman tambahan kepada bayi 2013).Cakupan keberhasilan pemberian ASI
berumur 0 sampai 6 bulan. eksklusif di Jawa Tengah tahun 2014
Berdasarkan laporan SDKI th baru mencapai 57,6%.
2012 pencapaian ASI eksklusif adalah Di Dinas Kesehatan Kabupaten
42%. Tahun 2013 di Indonesia sebesar Batang sudah dilakukan upaya-upaya
61,5%, pada tahun 2012 48,6% dan pada dalam rangka meningkatkan cakupan
tahun 2013 54,3% pada tahun 2014 pemberian ASI eksklusif dengan
relatif turun menjadi 52,4% sedangkan berpedoman pada sepuluh langkah menuju
target progam pada tahun 2014 sebesar keberhasilan menyu-sui yaitu: Sarana
80% (Kementrian Kese-hatan RI, 2015) pelayanan keseha-tan mempunyai
Pencapaian manfaat yang optimal kebijakan peningkatan pemberian ASI
dalam pemberian ASI eksklusif menga-lami tertulis yang secara rutin dikomunikasikan
berbagai hambatan. Faktor-faktor yang kepada semua petugas.
menghambat pemberian ASI eksklusif Melakukan pelatihan bagi petu-gas
yaitu rendahnya pengeta-huan ibu dan dalam hal pengetahuan dan ketrampilan
keluarga lainnya mengenai manfaat ASI untuk menerapkan ke-bijakan tersebut,
dan cara menyusui yang benar, mengupayakan terbentuk-nya Kelompok
kurangnya pelayanan konseling laktasi Pendu-kung ASI (KP-ASI) dan rujuk ibu
dan du-kungan dari petugas kesehatan, kepada kelompok tersebut ketika pulang
faktor sosial budaya, kondisi yang dari Rumah Sakit, rumah bersalin dan
kurang memadai bagi ibu yang bekerja sarana kesehatan lainnya, penerbitan
dan gencarnya pemasaran susu formula Peraturan Bupati Tahun 2013 tentang
(Dinas Kesehatan Pro-vinsi Jawa Tengah, peningkatan pemberian Air Susu Ibu di
2013) Kabupaten Batang (Dinas Kesehatan
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kab Batang, 2015)
profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah Namun keberhasilan cakupan
pada tahun 2010 menunjuk-kan cakupan ASI eksklusif di Kabupaten Batang
pemberian ASI ekslusif hanya sekitar dibandingkan angka Standar Pela-yanan
37,18 % yang mendapatkan ASI Minimal (SPM) 2010 dimana target bayi
eksklusif (Dinas Kesehatan Provinsi mendapat ASI eksklusif adalah 80%,
Jawa Tengah, 2010). Data dari profil hasilnya masih cukup jauh yaitu berdasar
kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada data yang dipe-roleh dari profil
tahun 2010 menunjuk-kan cakupan pem- kesehatan Kabu-paten Batang, cakupan
berian ASI eksklusif hanya sekitar 37,18 pembe-rian ASI eksklusif tahun 2012
%, dan terjadi peningkatan pada tahun sebesar 50,70%, tahun 2013 sebesar
2011 sebesar 45,18 % dari total jumlah 51,93%, tahun 2014 sebesar 55,61%,
bayi yaitu 488.495. Data yang di peroleh tahun 2015 sebesar 52,67% (Dinas
dari profil kesehatan tahun 2012, cakupan Kesehatan Kab. Batang, 2015)
pemberia ASI eksklusif hanya sekitar Pencapaian manfaat yang opti-
25,6% (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, mal mengenai ASI eksklusif menga-lami
2012)Data yang diperoleh dari profil berbagai hambatan. Upaya-paya yang
63
JURNAL KEBIDANAN Vol. 7 No.15 April 2018 ISSN.2089-7669

telah di laksana-kan oleh Puskesmas keluarga terha-dap pemberian ASI


Wonotunggal Kabupaten Batang yaitu: eksklusif, untuk mengidentifikasi
membantu ibu mulai menyusui bayinya dukungan tenaga kesehatan terhadap
dalam waktu 30 menit setelah pemberian ASI eksklusif.
melahirkan yang dilakukan di ruang Untuk mengidentifikasi pem-
bersalin (IMD), menyediakan ruang berian ASI eksklusif, untuk meng-
laktasi, pada kegiatan kelas ibu hamil identifikasi hubungan tingkat penge-
meberikanmateri penyuluhan ten-tang tahuan ibu dengan pemberian ASI
pentingnya ASI eksklusif. Tetapi upaya ekslusif, untuk mengidentifikasi hu-
tersebut belum mampu meningkatkan bungan status pekerjaan ibu dengan
cakupan pemberian ASI ekskl-usif di pemberian ASI eksklusif, untuk
Puskesmas Wono-tunggal Kabupaten mengidentifikasi hubungan dukungan
Batang. keluarga dengan pemberian ASI eksk-
Di Kecamatan Wonotunggal lusif, untuk megidentifikasi hubungan
Kabupaten Batang cakupan pembe-rian dukungan tenaga kesehatan dengan
ASI eksklusif Tahun 2012 sebesar 47,4%, pemberian ASI eksklusif di Keca-matan
Tahun 2013 sebesar 76,0%, Tahun 2014 Wonotunggal Kabupaten Batang.
sebesar 75,3%, Tahun 2015 sebesar
42,1%. Nilai tersebut masih di bawah METODE PENELITIAN
target yaitu 80%. Dari data tersebut
menunjukkan adanya kenaikan cakupan Jenis penelitian ini merupakan
dari tahun 2012 ke tahun 2013, tetapi penelitian kuantitatif, dengan pende-
selanjutnya terus terjadi penurunan katan cross sectional. Populasi pada
sampai dengan di tahun 2015 (Puskesmas penelitian ini yaitu ibu yang mem-punyai
Wonotunggal, 2016) anak balita umur 7-8 bulan di wilayah
Berdasarkan uraian diatas, peneliti Puskesmas Wonotunggal Kabupaten
tertarik untuk mengambil penelitian Batang pada bulan Mei 2017, yaitu
dengan judul “Analisis faktor yang sebanyak 86 ibu.
berhubungan dengan pem-berian ASI Instrumen yang digunakan dalam
eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di pengumpulan data dalam penelitian ini
Kecamatan Wono-tunggal Kabupaten adalah lembar kuesi-oner, kuesioner ini
Batang“ berbentuk pilihan dimana jawabannya
telah disediakan dalam bentuk
TUJUAN PENELITIAN dishtomous choice dan pertanyaan
bersifat tertutup (closed endend).
Tujuan Umum dari penelitian ini Pengukuran tingkat penge-tahuan
adalah untuk mengetahui faktor-faktor menggunakan dua jenis pertanyaan, yaitu
yang berhubungan dengan pemberian pertanyaan favourable dan pertanyaan
ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di unfavourable yang terdiri dari 20
Kecamatan Wonotunggal Kabupaten pertanyaan. Bila per-tanyaan favourable,
Batang. Sedangkan tujuan khususnya menjawab benar memperoleh skor 1
untuk mengidentifikasi tingkat menjawab salah memperoleh skor 0.
pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, Pertanyaan unfavourable menjawab
untuk mengidentifikasi status pekerjaan benar mempe-roleh skor 0 menjawab
ibu, untuk mengi-dentifikasi dukungan
64
JURNAL KEBIDANAN Vol. 7 No.15 April 2018 ISSN.2089-7669

salah memperoleh skor 1. Pengukuran dengan menggunakan uji Chi Square


status menggunakan satu pertanyaan yaitu, dan spearman rank.
bila tidak bekerja mendapat skor 0, bila
bekerja mendapat skor 1.Pengukuran HASIL PENELITIAN
dukungan keluarga menggunakan 20
pertanyaan, terdiri dari pernyataan Distribusi frekuensi yang disaji-
favourable dan pernyataan unfavourable. kan dalam penelitian ini adalah tingkat
Bila pertanyaan favourable, menjawab Ya pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif,
memperoleh skor 1 menjawab Tidak status pekerjaan ibu, dukungan keluarga
memperoleh skor 0. Pertanyaan terhadap pem-berian ASI eksklusif,
unfavourable, menjawab Ya memperoleh dukungan tenaga kesehatan terhadap pembe-
skor 0 menjawab Tidak memperoleh skor 1. rian ASI eksklusif dan pemberian ASI
Pengukuran terhadap dukungan tenaga eksklusif.
kesehatan menggunakan 20 per-tanyaan,
terdiri dari dua jenis pertanyaan yaitu Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI
pertanyaan favourable dan pertanyaan Eksklusif
unfavourable. Bila pertanyaan favourable
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden
menjawab Ya mem-peroleh skor 1, berdasar pada Tingkat Pengetahuan
menjawab Tidak memperoleh skor 0. Ibu tentang ASI eksklusifdi
Pertanyaan unfavo-urable menjawab Ya KecamatanWonotunggal Kabupaten
memperoleh skor 0, Menjawab Tidak Batang
memperoleh skor 1.Pengukuran terhadap 1. Tingkat Frekue Persentase
pemberian ASI eksklusif menggunakan 1 Pengetahuan nsi (%)
per-tanyaan tertutup. Bila menjawab Ya Kurang 10 11,6
maka memperoleh skor 1, bila menjawab Cukup 24 27,9
Baik 52 60,5
Tidak memperoleh skor 0.
Total 86 100,0
Sebelum dilakukan analisis data
terlebih dahulu dilakukan proses pengolahan
Berdasarkan tabel 1 dapat dili-hat
data yang meliputi Editing,
bahwa dari 86 responden seba-gian besar
memeriksakelengakapan data dengan cara
mempunyai pengetahuan baik tentang
melakukan koreksi terhadap jawaban
ASI eksklusif, yaitu 52 ibu (60,5%), 24
kuesioner, scoring denganmemberikan
ibu (27,9%) memiliki pengetahuan yang
nilai pada data sesuai dengan skor yang
cukup dan 10 ibu (11,6%) memiliki
telah ditentukan, Coding melakukan
pengetahuan yang kurang tentang ASI
pemberian kode untuk setiap jawaban
untuk memudahkan dalam pengolahan eksklusif.
data, Data entry memasukkan data yang Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
sudah siap olah ke kedalam program berdasar pada Status Pekerjaan Ibudi
SPSS. Kecamatan Wonotunggal Kabupaten
Analisa dalam penelitian ini Batang
meliputi dua hal, yaitu analisa univariat
dan analisa bivariat. Analisa univariat Freku
2.Status Pekerjaan (%)
ensi
disajikan dalam bentuk distribusi Ibu tidak bekerja 62 72,1
frekuensi dan prosentase, analisa bivariat Ibu bekerja 24 27,9
Total 86 100,0

65
JURNAL KEBIDANAN Vol. 7 No.15 April 2018 ISSN.2089-7669

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat


bahwa dari 86 responden sebagian besar Freku
5.Pemberian ASI (%)
ensi
tidak bekerja, yaitu 62 ibu (72,1%) dan
Tidak eksklusif 52 60,5
hanya sebagian kecil ibu yang bekerja Eksklusif 34 39,5
yaitu 24 (27,9%). Total 86 100,0

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan tabel 5 dapat dili-hat


berdasar pada Dukungan Keluarga
terhadapPemberian ASI Eksklusifdi
bahwa dari 86 responden sebagian besar
Kecamatan Wonotunggal Kabupaten tidak memberikan ASI secara eksklusif
Batang yaitu 52 ibu (60,5%), sedang-kan 34 ibu
(39,5%) memberikan ASI secara
3.Dukungan Persentase eksklusif. Hasil analisis bivariat.
Frekuensi
Keluarga (%)
Tujuan dari analisis bivariat ini
Tidak Mendukung 41 47,7
Mendukung 45 52,3 adalah untuk mengetahui hubungan
Total 86 100,0 antara pengetahuan ibu tentang ASI
eksklusif, status pekerjaan ibu, dukungan
Berdasarkan tabel 3 dapat di-lihat keluarga terhadap pembe-rian ASI
bahwa dari 86 responden seba-gian besar eksklusif, dukungan tenaga kesehatan
keluarga mendukung pemberian ASI terhadap pemberian ASI eksklusif pada
eksklusif, yaitu 45 keluarga ibu (52,3%) bayi usia 0-6 bulan di Kecamatan
dan sisanya 41 (47,7%) keluarga tidak Wonotunggal Kab. Batang pada tahun
mendukung pemberian ASI eksklusif. 2017.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responder Tabel 6. Tabulasi silang tingkat pengetahuan
berdasar pada Dukungan Tenaga ibu tentang ASI eksklusif dengan
Kesehatanterhadap Pemberian ASI pemberian ASI eksklusif pada bayi
Eksklusifdi Kecamatan usia 0-6bulan di Kecamatan Wono-
Wonotunggal Kabupaten Batang tunggal Kabupaten Batang

4.Dukungan Tenaga Freku 6.Pemberian


(%) ASI
Kesehatan ensi p_val
tidak eksklu Total Rho
Tidak Mendukung 43 50,0 eksklu sif
ue
Mendukung 43 50,0 sif
Total 86 100,0 Tingkat Kurang 9 1 10 0,001 0,451
pengetahua % 90.0 10.0 100.0
n ibu Cukup 21 3 24
tentang % 87.5 12.5 100.0
Berdasarkan tabel 4 dapat di-lihat pemberian Baik 22 30 52
ASI
bahwa dari 86 responden, sebagian tenaga eksklusif
% 42.3 57.7 100.0
Total 52 34 86
kesehatan mendukung pemberian ASI % 60.5 39.5 100.0
eksklusif yaitu 43 (50,0%) dan sebagian
lagi tidak men-dukung pemberian ASI Berdasarkan hasil uji korelasi
eksklusi yaitu 43 (50,0%).Pemberian Spearman’s rank didapatkan p_value
ASI eksklusif. 0,001<0,050 dan Correlation coefficient
(Rho) 0,451 sehingga Ha diterima,
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden artinya ada hubungan dengan tingkat
berdasar pada Pemberian ASI
Eksklusifdi Kecamatan Wonotunggal keeratan hubungan sedang antara tingkat
Kabupaten Batang pengetahuan ibu tentang pemberian ASI
66
JURNAL KEBIDANAN Vol. 7 No.15 April 2018 ISSN.2089-7669

eksklusif dengan pem-berian ASI Berdasarkan uji Chi-square de-


eksklusif pada bayiusia 0-6 bulan di ngan α= 0,05 diperoleh nilai p_value
Kecamatan WonotunggalKabupaten 0,001 karena p_value< 0,05 maka Ha
Batang tahun2017. diterima. Artinya ada hubungan antara
Hubungan antara status peker-jaan dukungan keluarga terhadap pemberian
ibu dengan pemberian ASI eksklusif ASI eksklusif dengan pemberian ASI
seperti yang terlihat pada tabel eksklusif pada bayiusia 0-6 bulan di
Kecamatan
Tabel 7. Tabulasi silang status pekerjaan ibu WonotunggalKabupatenBatang
dengan pemberian ASI esklusif pada tahun2017.
bayi usia0-6bulan di Tabel 9. Tabulasi silang dukungan tenaga kesehatan
KecamatanWonotunggal Kabupaten terhadap pemberian ASI Eksklusif dengan
Batang tahun 2017 pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6
bulan di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten
7.Pemberian ASI
tidak eksklu Total p_value
Batang
eksklusif sif Dukungan 9.Pemberian ASI
Status Tidak 39 23 62 0.457 Tenaga tidak eksklusif
Tot p_value
Pekerjaan bekerja kesehatan eksklu
Ibu % 62.9 37.1 100.0 sif
Bekerja 13 11 24 Tidak
39 4 43
% 54.2 45.8 100.0 mendukung
Total 52 34 86 % 90.7 9.3 100
% 60.5 39.5 100.0 Mendu-kung 13 30 43 0.001
% 30.2 69.8 100
Berdasarkan uji Chi-square dengan Total 52 34 86
% 60.5 39.5 100
α= 0,05 diperoleh nilai p_value 0,457
karena p_value> 0,05 maka Ha ditolak. Berdasarkan hasil uji Chi-square
Artinya tidak ada hubungan antara
dengan α= 0,05 diperoleh p_value 0,001
status pekerjaan ibu dengan pem-berian karena p_value< 0,05 maka Ha diterima.
ASI eksklusif pada bayiusia 0-6 bulandi
Artinya ada hubungan an-tara dukungan
Kecamatan WonotunggalKabupaten tenaga kesehatan terhadap pemberian
Batang tahun2017.
ASI eksklusif dengan praktik pemberian
Tabel 8. Tabulasi silang dukungan keluarga ASI eksk-lusif pada bayiusia 0-6 bulan
terhadap pemberiaASI eksklusif di Kecamatan WonotunggalKabupaten
dengan pemberian ASI eksklusif pada Batang tahun2017.
bayiusia 0-6 bulan di Keca-matan
Wonotunggal KabupatenBatang PEMBAHASAN
tahun2017

8.Pemberian ASI a. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang


tidak Eks Tot p_value ASI eksklusif.
eksklusif klusif
Dukungan Tidak 40 1 41 0.001
keluarga menduk Hasil penelitian ini menun-jukkan
terhadap ung bahwa sebagian besar ibu mempunyai
pemberian ASI % 97.6 2.4 100
eksklusif Menduk 12 33 45 pengetahuan baik tentang ASI eksklusif,
ung yaitu 52 ibu (60,5%).Ibu menyadari
% 26.7 73.3 100
Total 52 34 86
bahwa Pemberian ASI ekslusif adalah
% 60.5 39.5 100 pemberian ASI kepada bayi tanpa

67
JURNAL KEBIDANAN Vol. 7 No.15 April 2018 ISSN.2089-7669

tambahan cairan lain. Terkait dengan rumah tangganya.Jika seseorang ibu


komposisi ASI, res-ponden mengatahui tidak dapat membawa anaknya ketempat
bahwa kandungan ASI sangat lengkap ibu bekerja, maka ia harus menyusui
sehingga bayi cukup diberikan ASI saja anaknya sesering mungkin pada saat
selama 6 bulan. mereka bersama. Jika ibu bekerja dan
Pengetahuan merupakan hasil dari tidak dapat menyusui anaknya, maka
tahu, dan ini terjadi setelah orang dianjurkan untuk memerah air susunya
melakukan pengindraan terhadap suatu 3-4 kali selama 8 jam kerja, selama 20-
obyek tertentu. Pengindraan terjadi 30 menit (Badan PPSDM Kesehatan
melalui panca indra manusia, yakni indra Pusat SDM Kesehatan. 2016)
penglihatan, pendengar-an, penciuman,
rasa dan raba.Seba-gian besar c. Dukungan Keluarga
pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga. Pengetahuan seseorang Dukungan keluarga terhadap
dipengaruhi oleh faktor internal dan pemberian ASI eksklusi dapat dilihat
eksternal (Wawan, 2010) dari hasil penelitian ini yang menye-
butkan bahwa dari 86 respon-den
b. Status Pekerjaan Ibu sebagian besar keluarga mendukung
pemberian ASI eksklusif, yaitu 45
Berdasarkan hasil penelitian keluarga ibu (52,3%) dan sisanya 41
diperoleh hasil bahwa dari 86 respon-den (47,7%) keluarga tidak mendukung
sebagian besar tidak bekerja, yaitu 62 pemberian ASI eksklusif.
ibu (72,1%) dan hanya sebagian kecil Dari distribusi jawaban dipe-roleh
ibu yang bekerja yaitu 24 (27,9%). data, keluarga seringkali meng-anjurkan
Fenomena ini menunjuk-kan bahwa ibu untuk memberikan ma-kanan
banyak ibu yang tidak bisa menyusui tambahan kepada bayi saat bayi
secara eksklusif. menangis terus. Pemberian ASI yang
Pekerjaan adalah kegiatan yang terlalu dini merupakan hal yang tidak
harus dilakukan terutama untuk tepat karena akan menyebabkan bayi
menunjang kehidupan dan kehidupan kenyang dan akan mengurangi keluarnya
keluarganya. Pekerjaan ibu juga di- ASI. Selainitu bayi menjadi malas
perkirakan dapat mempengaruhi dan menyusu karena sudah mendapatkan
kesempatan ibu dalm memberikan ASI makanan atau minuman terlebih dahulu (
eksklusif. Bekerja bukan alasan untuk Depkes RI, 2012).
menghentikan ASI eksklusif selam Pemberian MP-ASI secara dini
paling sedikit 6 bulan. menurut Lubis (2006) justru akan
Seorang ibu yang bekerja akan menyebabkan penyumbatan saluran
memperoleh tambahan pendapatan cerna karena tidak bisa dicerna se-hingga
sehingga dapat memenuhi kebutuhan dapat menyebabkan kematian dan
keluarganya. Apabila ia tidak bekerja menimbulkan resiko jangka panjang
maka tidak dapat memenuhi kebutuhan seperti obesitas, hipertensi dan penyakit
pokok keluarganya. Bekerja bagi jantung. Masih cukup banyak keluarga
perempuan seringkali bukan pilihan yang menganjurkan pemberian madu
tetapi karena pendapatan suami tidak pada hari pertama kelahiran bayi.
cukup untuk memenuhi kebutuhan
68
JURNAL KEBIDANAN Vol. 7 No.15 April 2018 ISSN.2089-7669

Menurut Watson dalam Friedman jawaban didapatkan hasil bahwa


(1998), salah satu bentuk dukungan sebagian besar petugas kesehatan tidak
keluaraga berupa pemberian bantuan memberikan selebaran/leafet tentang
dalam bentuk materi, bantuan fisik yang ASI ekslusif sebagai media penyuluhan
mendukung dan membantu dalam bagi ibu. Informasi dari tenaga kesehatan
menyelesaikan masalah. Dalam sangat diperlukan bagi ibu sebagai
mengatasi ketegangan, kehadiran keluar-ga referensi penting untuk mengambil
sangat penting untuk mendorong ibu dalam keputusan terkait dengan pemberian ASI
meningkatkan kepercayaan diri dan terhadap bayinya.
menstabilkan emosi, serta memberikan Peran petugas kesehatan sangat
motivasi yang besar ter-hadap ibu yang penting dalam memberikan informasi
menyusui. Dukungan keluarga tentang keunggulan ASI, serta dam-pak
mempunyai hubungan dengan suksesnya negatif pemberian susu formula.
pemberia ASI Eksklusif kepada bayi. Komunikasi persuasif yang baik petugas
Dukungan keluarga adalah du- kesehatan akan dapat mendukung ibu
kungan untuk memotivasi ibu mem- untuk memberikan ASI eksklusif. Hal ini
berikan ASI saja kepada bayinya sampai juga terkait dengan masih cukup banyak
umur 6 bulan, memberikan dukungan (45,35%) tenaga kesehatan sesaat
psikologis kepada ibu dan setelah bayinya lahir memisahkan bayi
mempersiapkan nutrisi yang seim-bang dengan ibunya sehingga antara ibu dan
kepada ibu. Pemberian ASI yang kurang bayi kehilangan kontak.Rawat
dipengaruhi oleh perilaku dalam
gabung adalah sistem dimana bayi
memberikan ASI secara eksk-lusif,
serta ibu dirawat dalam satu unit,
dimana perilaku seseorang dipengaruhi
oleh ada atau tidaknya dukungan dalam pelaksanaannya bayi harus selalu
berada disamping ibu sejak bayi
informasi yang didapat serta situasi
yang memungkinkan ibu mengambil dilahirkan sampai pulang. Manfaat dari
keputusan untuk memberi-kan MP-ASI. rawat gabung adalah bila ibu dekat
(Notoatmojo,2012). Ibu yang mendapat dengan bayinya, maka ibu akan bisa
dukungan informasi tentang ASI eksklusif menjangkau bayinya untuk
dari keluarganya akan terdorong melaksanakan perawatan sendiri,
memberikan ASI eksklusif dibandingkan sehingga akan segera disusui dan
dengan yang tidak men-dapatkan dukungan frekwensinya lebih sering. Dengan rawat
dari keluarganya sehingga peran keluarga gabung, maka antara ibu dan bayi akan
sangat penting untuk keberhasilan pem- segera terjalin proses lekat akibat
berian ASI eksklusif. sentuhan badan antara ibu dan bayinya.
Hal ini mempunyai pengaruh yang besar
d. Dukungan Tenaga Kesehatan terhadap perkembangan psikologis bayi
selanjutnya, karena kehangatan tubuh
Bahwa dari 86 responden, seba- ibu merupakan stimulasi yang
giantenaga kesehatan mendu-kung dibutuhkan oleh bayi.
pemberian ASI eksklusif yaitu 43 Dari segi ekonomi, dengan rawat
(50,0%) dan sebagian lagi tidak gabung akan menghemat anggaran
mendukung pemberian ASI eksklusi pengeluaran untuk membeli susu
yaitu 43 (50,0%). Dari distribusi formula, botol susu serta peralatan lain

69
JURNAL KEBIDANAN Vol. 7 No.15 April 2018 ISSN.2089-7669

yang dibutuhkan. Masih cukup banyak yang kurang dipengaruhi oleh perilaku
(43,02%) tenaga kesehatan yang tidak dalam memberikan ASI secara eksklusif,
melakukan proses IMD yaitu ketika dimana perilaku seseorang di pengaruhi
lahir meletakkan bayi di perut ibu ada atau tidaknya dukungan masyarakat,
selama kurang lebih satu jam. IMD informasi yang di dapat serta situasi
merupakan awal hubungan menyusui yang memungkinkan mengambil
antara bayi dan ibunya, yang akhirnya keputusan untuk memberikan MP-ASI
berkelanjutan dalam kehidupan ibu dan secepatnya atau tidak yang berdampak
bayi. Cara bayi menyusu dini ini pada perilaku pemberian MP-ASI. (
dinamakan the breast crawl atau Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian
merangkak mencari payudara (Roesli, ini responden yang tidak memberikan
2008).IMD sangat penting untuk ASI karena adanya responden yang
keberhasilan pem-berian ASI masih berpenge-tahuan kurang sebanyak
Ekslusif.Untuk melakukan IMD di (11,6%). Kurangnya dukungan dari
butuhkan waktu, kesabaran serta keluarga sebanyak (47,7%) serta masih
dukungan dari tenaga kese- ren-dahnya dukungan dari tenaga kese-
hatan.Diperlukan sebuah komitmen hatan itu sendiri sebanyak (50%). Hasil
bersama antara para bidan untuk wajib penelitian ini hampir sama dengan angka
melakukan IMD.(41,86%) tenaga cakupan ASI eksklusif hasil laporan
kesehatan membiarkan ibu untuk rutin Puskesmas Wonotunggal.
memberikan cairan tambahan karena Selanjutnya akan kita bahas
ASI belum keluar. hubungan antara variabel bebas yang
Pemberian ASI secara eksklusif terdiri dari Pengetahuan ibu tentang ASI
ada hubungannya dengan peran petugas eksklusif, status pekerjaan ibu, dukungan
kesehatan, sikap dan perha-tian oleh para keluarga terhadap pembe-rian ASI
tenaga kesehatan yang berkaitan dengan eksklusif dan dukungan tenaga
menyusui sangat diperlukan terutama kesehatan terhadap pemberian ASI
dalam memberi-kan informasi tentang eksklusif dengan variabel terikat yaitu
dampak negatif pemberian cairan praktik pemberian ASI, sebagai berikut:
tambahan pada hari pertama sampai ke
tiga kelahiran. Kunjungan rumah petugas 1. Hubungan antara pengetahuan ibu
kesehatan sangat penting dilakukan tentang ASI eksklusif dengan
untuk memberikan informasi sehingga pemberian ASI eksklusif
ibu merasa tenang dan tidak merasa
kwatir ketika pada hari pertama sampai Hasil tabulasi silang antara
ketiga ASInya belum keluar pengetahuan ibu tentang ASI eksk-lusif
dengan pemberian ASI eksklusif
e. Pemberian ASI Eksklusif diperoleh hasil bahwa dari 86 respon-den
dari kategori pengetahuan ku-rang
Bahwa dari 86 responden sebagian besar tidak mem-berikan ASI
sebagian besar tidak memberikan ASI eksklusif yaitu 9 ibu (90%), dari kategori
secara eksklusif yaitu 52 ibu (60,5%), pengetahuan cukup sebagian besar juga
sedangkan 34 ibu (39,5%) membe-rikan tidak memberikan ASI eksklusif yaitu 21
ASI secara eksklusif. Pemberian ASI ibu (87,5%) dan dari kategori

70
JURNAL KEBIDANAN Vol. 7 No.15 April 2018 ISSN.2089-7669

pengetahuan baik sebagaian besar bekerjasebagian besar tidak memberikan


memberikan ASI eksklusif yaitu 30 ibu ASI eksklusif yaitu 39 ibu (62,9%), dari
(57,7%). kategori ibu bekerja sebagian besar tidak
Berdasarkan hasil uji korelasi memberikan ASI eksklusif yaitu 13 ibu
Spearman’s rank didapatkan p_value (54,2%).
0,001<0,050 dan Correlation coefficient Berdasarkan uji Chi-square pada
(Rho) 0,451 sehingga Ha diterima, taraf kesalahan 5% diperoleh p_value
artinya ada hubungan dengan tingkat 0,457 karena p_value> 0,05 maka Ha
keeratan hubungan sedang antara tingkat ditolak. Artinya tidak ada hubungan
pengetahuan ibu tentang pemberian ASI antara status pekerjaan ibu dengan
eksklusif dengan pem-berian ASI praktik pemberian ASI eksklusif.
eksklusif pada bayiusia 0-6 bulan di Hasil penelitian ini tidak sesuai
Kecamatan WonotunggalKabupaten dengan hasil penelitian terdahulu yang
Batang tahun2017 dilakukan oleh Kusmiati, Syuu A &
Hasil penelitian ini sesuai de-ngan Sandra Pakaya dalam penelitian yang
hasil penelitian terdahulu yang dilakukan berjudul “Hubungan penge-tahuan,
oleh Edelwina Umboh, Rocky Wilar & pendidikan dan peker-jaan ibu dengan
Max F dalam peneli-tian yang berjudul pemberian ASI pada bayi di Puskesmas
“Pengetahuan ibu mengenai manfaat Bahu Kecamatan Malalayang Kota
ASI pada bayi” diperoleh hasil bahwa Manado” diperoleh hasil terdapat
terdapat hubungan yang bermakna antara hubungan yang signi-fikan antara
pengetahuan ibu tentang manfaat ASI pekerjaan ibu dengan pemberian ASI
pada bayi. Semakin tinggi pengetahuan pada bayi. Pada ibu bekerja mengalami
ibu mengenai manfaat ASI pada bayi, kesulitan dalam pemberian ASI, ketika
semakin tinggi keberhasilan menyusui. akan mulai bekerja maka anak akan
Hasil penelitian ini didukung dititipkan kepada mertua dan akan
oleh teori Green, satu dari tiga faktor diberikan ASI bila bayi menangis.
utama yang mempengaruhi perilaku Berbeda dengan ibu yang tidak bekerja,
seseorang adalah faktor predisposisi mereka pada umumnya dapat
(faktor pemudah) yang di dalamnya memberikan ASI kapanpun pada
terdapat pengetahuan. Pengetahuan bayinya dengan frekwensi yang lebih
sangat berpengaruh terhadap perilaku sering dari ibu yang bekerja karena
seseorang dalam mengambil kepu-tusan mereka mempunyai banyak waktu yang
termasuk keputusan apakah seseorang lebih banyak bersama anak.
tersebut akan menyusui bayinya secara
eksklusif atau tidak. 3. Hubungan antara dukungan keluarga
terhadap pemberian ASI eksklusif
2. Hubungan antara status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif
dengan pemberian ASI eksk-lusif
Hasil tabulasi silang antara
Hasil tabulasi silang antara status dukungan keluarga terhadap pem-berian
pekerjaan ibu dengan pembe-rian ASI ASI eksklusif dengan pem-berian ASI
eksklusif diperoleh hasil bahwa dari 86 eksklusif diperoleh hasil bahwa dari 86
responden dari kate-gori ibu tidak responden dari kategori keluarga tidak

71
JURNAL KEBIDANAN Vol. 7 No.15 April 2018 ISSN.2089-7669

mendukung-sebagian besar tidak Hasil tabulasi silang antara


memberikan ASI eksklusif yaitu 40 ibu dukungan tenaga kesehatan terhadap
(97,6%), dari kategori keluarga pemberian ASI eksklusif dengan
mendukung seba-gian besar memberikan pemberian ASI eksklusif diperoleh hasil
ASI eksklusif yaitu 33 ibu (73,3%). bahwa dari 86 responden dari kategori
Berdasarkan uji Chi-square pada tenaga kesehatan tidak men-
taraf kesalahan 5% diperoleh p_value dukungsebagian besar tidak membe-
0,001 karena p_value< 0,05 maka Ha rikan ASI eksklusif yaitu 39 ibu
diterima. Artinya ada hubungan an-tara (90,7%), dari kategori tenaga kese-hatan
dukungan keluarga terhadap pemberian mendukung sebagian besar memberikan
ASI eksklusif dengan praktik pemberian ASI eksklusif yaitu 30 ibu (69,8%).
ASI eksklusif. Berdasarkan uji Chi-square pada
Hasil penelitian ini sesuai dengan taraf kesalahan 5% diperoleh p_value
hasil penelitian terdahu-luyang 0,001 karena p_value< 0,05 maka Ha
dilakukan oleh Anggorowati dan Fita diterima. Artinya ada hubungan an-tara
Nuzulia di Desa Bebengan Kecamatan tenaga kesehatan terhadap pem-berian
Boja Kabupaten Kendal diperoleh hasil ASI eksklusif dengan praktik pemberian
ada hubungan antara dukungan keluarga ASI eksklusif.
dengan pem-berian ASI eksklusif pada Hasil penelitian ini sesuai dengan
bayi. hasil penelitian terdahuluyang dilakukan
Hasil penelitian ini didukung oleh Widdefrita & Mohanis dalam penelitian
teori yang dikembangkan oleh Friedman yang berjudul “Peran petugas kesehatan
(1998) Terdapat empat dimensi dari dan status peker-jaan ibu dengan
dukungan keluarga yaitu: Dukungan pemberian ASI eksklusif” diperoleh
emosional terutama menyangkut perhatian hasil bahwa ada hubungan yang
kepada anggota keluarga yang mengalami bermakna antara peran petugas
mesalah kesehatan. Dukungan informasi kesehatan dan status pekerjaan ibu
keluarga juga merupakan penyebar dengan pemberian ASI eksklusif.
informasi yang dapat diwujudkan dengan Hasil penelitian ini didukung
pemberian dukungan semangat serta oleh Peraturan Pemerintah (PP) No. 33
pengawasan. Tahun 2012, yang menyebutkan bahwa
Dukungan instrumental keluarga Tenaga kesehatan adalah setiap orang
merupakan sumber pertolongan yang praktis yang mengabdikan diri dalam bidang
dan kongkrit dan. Dukungan penghargaan, kesehatan serta memi-liki pengetahuan
keluarga bertindak sebagai pembimbing
dan/ketram-pilan melalui pendidikan di
yang memberikan umpan balik yang
bidang kese-hatan yang untuk jenis
mempengaruhi pemecahan masalah, dan
tertentu memerlukan wewenang untuk
sebagai sumber dan validator identitas
mela-kukan upaya kesehatan. Terkait de-
keluarga.
ngan pemberian ASI eksklusif, diha-
rapkan tenaga kesehatan dapat
4. Hubungan antara dukungan tenaga
memberikan informasi yang benar
kesehatan terhadap pemberian ASI
tentang manfaat ASI eksklusif, tenaga
eksklusif dengan pemberian ASI
kesehatan juga diharapkan bisa menjadi
eksklusif
contoh dalam hal pemberian ASI
eksklusif di masyarakat. Petugas
72
JURNAL KEBIDANAN Vol. 7 No.15 April 2018 ISSN.2089-7669

kesehatan adalah seseorang yang pihak yang telah membantu


dihormati, di hargai dimata klien karena menyelesaikan penelitian ini.
mereka berstatus tinggi, berpendidikan
dan perannya dalam kesehatan sangat DAFTAR PUSTAKA
dibutuhkan.
Kementrian Kesehatan RI. 2015. Du-
SIMPULAN kungan Ibu Bekerja Beri ASI
Ekslusif (Diakses tanggal 14
Dari 86 responden 52 ibu Sepstember 2015) Didapatkan
(60,5%), mempunyai pengetahuan baik, dari: hhtp://www.depkes.go.id.
62 ibu (72,1) ibu tidak bekerja, keluarga
yang mendukung pemberian ASI 45 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Te-ngah
keluarga (52,3%), 43 tenaga kesehatan Tahun, 2013. Profil Kese-hatan
(50%) mendukung pemberian ASI, 52 Provinsi Jawa Tengah Tahun
ibu (60,5%) tidak memberikan ASI 2013.
eksklusif.
Ada hubungan antara tingkat DepKes RI. 2012. Profil Kesehatan Pro-
pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif pinsi Jawa Tengah 2012. (Diakses
dengan pemberian ASI eksklusif nilai 10 Februari 2012) Didapat dari:
p_value 0,001<0,050 dan Correlation hhtp//www.depkes.go.id
coefficient (Rho) 0,451. Ada hubungan
Dinas Kesehatan Kab. Batang. 2015.
antara dukungan keluarga terhadap
Profil Kesehatan Kabupaten
pemberian ASI eksklusif dengan
Batang Tahun 2015. Batang: Dinas
pemberian ASI eksklusif, nilai p_value
Kese-hatan Kabupaten Batang.
0,001 karena p_value < 0,05.Ada
hubungan antara dukungan tenaga Pusat Kesehatan Masyarakat Wono-
kesehatan terhadap pemberian ASI tunggal. 2016. Profil Kesehatan
eksklusif dengan praktik pemberian ASI Puskesmas Wonotunggal 2016.
eksklusif , p_value 0,001 karena p_value
< 0,05.Tidak ada hubungan antara status Wawan & M Dewi. (2011) Teori dan
pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Pengukuran Pengetahuan Sikap
eksklusif Berdasarkan uji Chi-square dan Perilaku Manusia. Yogya-
dengan α= 0,05 diperoleh nilai p_value karta: Nuha Medika
0,457 karena p_value> 0,05.
Badan PPSDM Kesehatan Pusat SDM
ACKNOWEDGEMENT Kesehatan. 2016. Modul Pelatihan
Keluarga Sehat. Jakarta.
Penelitian ini memperoleh surat
persetujuan dari Ethical Clea-rance dari Notoatmodjo Soekidjo. 2012. Promosi
Poltekkes Kemenkes Semarang dengan Kesehatan dan Perilaku
No 238/KEPK/Poltekkes-Smg/EC/2017. Kesehatan. Jakarta: Rineka
Penulis mengucapkan terimakasih untuk Cipta. Notoat-modjo, S.2010.
keluarga, Institusi pendidikan dan semua Metodologi Pene-litian Kesehatan.
Jakarta :Rineka Cipta

73
JURNAL KEBIDANAN Vol. 7 No.15 April 2018 ISSN.2089-7669

Umboh E, Wilar R & Mantik M.2012.


Pengetahuan Ibu Mengenai Man-
faat ASI Pada Bayi. (Diakses
tanggal 24 Maret 2017) didapat .
dari:
hhtp:/downloadportalgaruda/org.
Jurnal e-Biomedik (Ebm)
2013(1):210-2014. Volume 1, No
1 2013.

Kusmiyati, Adam S & Pakaya S.


Hubungan Pengetahuan, Pendi-
dikan Dan Pekerjaan ibu Dengan
Pemberian Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI) Pada Bayi Di
Puskesmas Bahu Kecamatan
Mala-layang Kota Manado.
(Diakses pada tanggal 24 Maret
2017) didapat dari: Jurnal Ilmiah
Bidan.
hhtp:/downloadportalgaruda.org/ar
ticle:4022348. 17(2). Volume 2 No
2 2014.

Anggorowati dan Nuzulia F. Hubungan


Antara Dukungan Keluar-ga
Dengan Pemberian ASI Ekslusif
Pada Bayi di Desa Bebengan
Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal. Jurnal Keperawatan
Maternitas. (Diakses tanggal 24
Maret 2017) didapat dari:
hhtp:/ppnijateng.org/wp.conten/uploa
d/2014/09. 17(1):1-8. Volume 1, No 1
Mei 2013

Widdefrita & Mohanis. Peran Petugas


Kesehatan dan Status Pekerjaan
Ibu Dengan Pemberian ASI
Ekslusif. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. (Diakses tanggal 24
Maret 2017) didapat dari:
hhtp:/jurnal.fkm.unand.ac.id/index
php/jkma/article/view/12. (14)1. Vol
8, No. 1

74

View publication stats

You might also like