You are on page 1of 11

TUGAS MATA KULIAH

TUGAS EVIDENCE-BASED DALAM KEBIDANAN

OLEH :

MELATI FAJRIANI (NPM. 2026040019.P)

ETI LESTARI(NPM.2026040037.P)

Dosen: Mika Oktarina.SST.M.Kes

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


PROGRAM SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
STIKES TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
2020
JURNAL KEBIDANAN
Vol 6, No 3, Juli 2020 : 357-360

PENDIDIKAN IBU BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF


Cik Angkut*
*Stikes Prima Indonesia Bekasi
email: cikyoes@gmail.com

ABSTRACT

Background ASI is an essential nutrient that is needed by babies for growth and mental
and intellectual development and increase endurance against various diseases. Reality on the
ground shows different results than they should. Based on data from the West Java Health
Office, exclusive breastfeeding coverage for infants aged 0 -6 months in 2013 was 30.2% in
West Java. (West Java Health Service, 2013) This indicates the lack of exclusive breastfeeding
for infants in the area of West Java. Exclusive breastfeeding in Bekasi City is still relatively low
and has not reached the target of only around 24.2%. While the target of exclusive
breastfeeding success rate is 75%
The purpose of this study is to determine the relationship of maternal education to
exclusive breastfeeding at the Pejuang Health Center in Bekasi City in 2019
The research method used was an analytical survey with cross sectional research
design. The population of mothers who have babies aged 6 months to 24 months amounted to
79 people with a sample of 47 people with accidental sampling techniques. Analysis of the data
used Univariate and Bivariate
Result Univariate research results contained mothers with low education as much as
59.6% and mothers with higher education as much as 40.4%. Furthermore, there were mothers
who did not give exclusive breastfeeding as much as 46.8% and 53.2% of mothers who
provided exclusive breastfeeding. Furthermore, from the results of the Bivariate study, the ratio
between mothers who gave exclusive breastfeeding was 53.2% and mothers who did not give
exclusive breastfeeding was 46.8% with a P value of 0.406. This means that there is little
relationship between the level of maternal education with exclusive breastfeeding to infants.
The conclusion of this study shows that in addition to the level of education, support and
information from health workers and families regarding breastfeeding for mothers are needed in
increasing the intelligence and skills of mothers to provide exclusive breastfeeding to infants.
Suggestions for research sites to pay more attention to the role of health workers in an
effort to provide awareness of nursing mothers to maximize exclusive breastfeeding to their
babies. Because the role of health workers affects the awareness of nursing mothers

Keywords: Education, ASI, Exclusive, ASI Information, Health Officers, Family.

ABSTRAK

Latar Belakang Asi Eksklufif adalah nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangan mental dan intelektual serta meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap berbagai penyakit. kenyataan di lapangan menunjukkan hasil yang berbeda dari yang
seharusnya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat, cakupan ASI Eksklusif pada bayi
usia 0 - 6 bulan tahun 2013 adalah sebanyak 30,2% se-Jawa Barat. (Dinas Kesehatan Jawa
Barat, 2013). Hal tersebut mengindikasikan kurangnya pemberian ASI eksklusif pada bayi di
daerah Jawa Barat.Pemberian ASI Eksklusif di Kota Bekasi masih terbilang rendah dan belum
mencapai target yaitu hanya sekitar 24,2 %. Sedangkan target angka keberhasilan ASI
Eksklusif sebesar 75%
Tujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan ibu terhadap pemberian ASI Ekskusif di
Puskesmas Pejuang Kota Bekasi Tahun 2019.
Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan desain penelitian Cross
Sectional Populasi ibu yang mempunyai bayi usia 6 bulan sampai dengan 24 bulan berjumlah
79 orang dengan sampel sebanyak 47 orang dengan tekhnik sampling accidental. Analisa data
yang digunakan Univariat dan Bivariat
Hasil penelitian Univariat terdapat ibu dengan pendidikan rendah sebanyak 59,6% dan
ibu dengan pendidikan tinggi sebanyak 40,4%. Selanjutnya terdapat ibu yang tidak memberikan
ASI Eksklusif sebanyak 46,8% dan terdapat 53,2% ibu yang memberikan ASI Ekskusif.
Selanjutnya dari hasil peneltian Bivariat, perbandingan antara ibu yang memberikan ASI
Ekslusif sebesar 53,2% dengan ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif sebesar 46,8%
dengan P Value 0,406. Artinya hanya sedikit hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan
pemberian ASI ekslusif kepada bayi.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa selain tingkat pendidikan, dukungan dan
informasi dari petugas kesehatan dan keluarga mengenai pemberian ASI pada ibu diperlukan
dalam menambah kecerdasan dan keterampilan ibu untuk memberikan ASI Ekskusif pada bayi.
Saran Bagi tempat penelitian agar lebih diperhatikan peran serta petugas kesehatan
dalam upaya memberikan kesadaran kepada Ibu menyusui untuk memaksimalkan pemberian
ASI Eksklusif kepada bayinya. Karena peran petugas kesehatan berpengaruh kepada
kesadaran Ibu menyusui.

Kata Kunci : Pendidikan, ASI, Eksklusif, Informasi ASI, Petugas Kesehatan, Keluarga.

PENDAHULUAN METODE PENELITIAN


ASI Eksklufif adalah nutrisi yang Jenis penelitian ini adalah penelitian
sangat dibutuhkan oleh bayi untuk survey analitik dengan rancangan cross
pertumbuhan dan perkembangan mental sectional study. Penelitian ini telah
dan intelektual serta meningkatkan daya dilaksanakan di Puskesmas Pejuang Kota
tahan tubuh terhadap berbagai penyakit. Bekasi Tahun 2019.
ASI Eksklusif diberikan kepada bayi sejak Populasi ibu yang mempunyai bayi
dilahirkan selama 6 bulan, tanpa usia 6 bulan sampai dengan 24 bulan di
menambahkan dan atau mengganti dengan puskesmas Pejuang Kota Bekasi Tahun
makanan atau minuman lain. (KEMENKES 2019 berjumlah 79 orang dengan sampel
RI Nomor 15 Tahun 2013). sebanyak 47 orang Teknik pengambilan
Pemberian ASI Ekslusif menjadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini
salah program pemerintah untuk adalah Purposive Sampling yaitu
membangun kualitas sumber daya manusia berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
Indonesia yang kuat dan berkualitas di Instrumen pengumpulan data adalah
masa mendatang sesuai dengan peraturan kuesioner. Pengumpulan data meliputi data
pemerintah no. 33 tahun 2012 tentang primer tentang pendidikan ibu dan menyusui
kewajiban ibu untuk memberikan ASI pada ASI eksklusif
bayinya secara Eklusif. ASI Eksklusif adalah Data yang telah dikumpulkan diinput
pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan ke komputer dan dianalisis menggunakan
selama 6 bulan tanpa menambahkan atau program SPSS 22. Analisis data dilakukan
menganti dengan makanan atau minuman secara deskriptif dan analitik. Secara
lain (kecuali obat, vitamin dan mineral). deskriptif data disajikan dalam bentuk tabel
Namun kenyataan di lapangan distribusi frekuensi disertai penjelasan dan
menunjukkan hasil yang berbeda dari yang persentase. Sedangkan untuk menganalisis
seharusnya. Berdasarkan data Dinas hubungan variabel antara pemberian ASI
Kesehatan Jawa Barat, cakupan ASI eksklusif dan BBLR dengan kejadian
Eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan tahun stunting pada balita usia 12-36 bulan
2013 adalah sebanyak 30,2% se-Jawa menggunakan uji chi-Square.
Barat. (Dinas Kesehatan Jawa Barat, 2013).
Hal tersebut mengindikasikan kurangnya HASIL
pemberian ASI eksklusif pada bayi di Penelitian menggunakan metode
daerah Jawa Barat. survei analitik dengan desain penelitian
Pemberian ASI Eksklusif di Kota Cross Sectional Populasi ibu yang
Bekasi masih terbilang rendah dan belum mempunyai bayi usia 6 bulan sampai
mencapai target yaitu hanya sekitar 24,2 %. dengan 24 bulan berjumlah 79 orang
Sedangkan target angka keberhasilan ASI dengan asampel sebanyak 47 orang
Eksklusif sebesar 75% (Dinkes, Jawa Barat dengan tekhnik sampling accidental. Analisa
2016). Banyak faktor yang menyebabkan data yang digunakan Univarriat dan Bivariat
rendahnya cakupan pemberian ASI Eklusif dengan chi Square.
di Kota Bekasi, salah satunya disebabkan
tingkat pendidikan ibu yang rendah (< SMU) HASIL PENELITIAN
sebesar 42,1% (Kusuma Dini, 2013). Analisa Univariat
Berdasarkan uraian di atas, penulis Tabel dibawah menggambarkan
tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang bahwa dari total keseluruhan sampel yaitu
hubungan pendidikan dan perilaku ibu 47 ibu yang memiliki bayi dengan kriteria ≥ 6
dalam memberikan ASI Eksklusif di - 24 bulan, terdapat 28 ibu ( 59,6%) yang
Puskesmas Pejuang Kota Bekasi Tahun berpendidikan rendah dan terdapat 19 ibu
2019. ( 40,4%) yang berpendidikan tinggi.

Tabel 1. Ibu di Puskesmas Pejuang Tahun 2019


Distribusi Frekuensi berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentasi (%) Tabel 2.
Rendah 28 59,6% Distribusi Frekuensi berdasarkan pemberian
Tinggi 19 40,4% ASI Eksklusif di Puskesmas Pejuang Tahun 2019
Total 47 100%
Pemberian ASI Persentase
Frekuensi
Pada tabel 2 Analisa Univariat dapat dilihat Eksklusif (%)
bahwa dari total keseluruhan sampel yang Tidak ASI
diteliti yaitu 47 ibu yang memiliki bayi dengan 22 46,8%
Eksklusif
kriteria ≥ 6 – 24 bulan terdapat 22 ibu (46,8%) ASI Eksklusif 25 53,2%
yang tidak
Total 47 100%
memberikan ASI Eksklusif dan 25 ibu (53,2%)
yang memberikan ASI Eksklusif.

Analisa Bivariat
Tabel 3.
Hubungan Antara Pendidikan Ibu Terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Pejuang Tahun
2019

Pemberian ASI Eksklusif


Total P Value
Pendidikan Tidak ASI Eksklusif ASI Eksklusif
N % N % N %
Rendah 15 28,7 13 27,0 28 59,6
0,406
Tinggi 7 18,1 12 26,2 19 40,4
Total 22 46,8 25 53,2 47 100

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa dari menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi
3 sampel yang diteliti menunjukkan tingkat maka seseorang akan cenderung untuk
pendidikan rendah sebanyak 15 responden mendapatkan informasi, baik dari orang lain
( 28,7% ) tidak memberikan ASI Eksklusif dan maupun dari media masa, semakin banyak
tingkat pendidikan tinggi terdapat 7 responden ( informasi yang masuk semakin banyak pula
18,1% ). yang tidak memberikan ASI Ekslusif. pengetahuan yang didapat tentang kesehatan
Tingkat pendidikan rendah sebanyak 13 (Notoatmodjo, 2007).
Responden (27,0%) memberikan ASI Ekskulisf Pada penelitian ini ibu dengan tingkat
dan tingkat pendidikan tinggi sebanyak 12 pendidikan rendah lebih banyak yang tidak
responden ( 26,2% ) memberikan Asi Ekskulisif. memberikan ASI Ekslusif sebesar 15 responden (
Hasil koreksi P Value 0,406 atau < 0,05 dengan 28,7% ) dibandingkan dengan tingkat
tingkat kepercayaan 95%. Artinya pada pendidikan tinggi yaitu hanya 7 responden
penelitian ini tidak ada hubungan antara tingkat ( 18,1% ) yang tidak memberikan ASI Eksklusif.
pendidikan ibu terhadap pemberian Asi Ekslusif Selanjutnya ibu dengan tingkat pendidikan
di Puskesmas Pejuang Kota Bekasi Tahun 2019. tinggi memberikan ASI Eklusif sebanyak 12
responden ( 26,2% ) dan ibu dengan tingkat
PEMBAHASAN pendidikan rendah sebesar 13 responden (27%)
Berdasarkan hasil penelitian di atas yang memberikan ASI Eksklusif.
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara Hal ini didukung dengan teori bahwa
tingkat pendidikan Ibu terhadap pemberian Asi seseorang dengan tingkat pendidikan yang
Eksklusif di Puskesmas Pejuang Kota Bekasi. tinggi makin mudah untuk menerima informasi
Pendidikan mempengaruhi proses dan mendapatkan sumber informasi
belajar, dimana makin tinggi pendidikan (Notoatmodjo,2007 ). Selain dari sumber
seseorang makin mudah orang tersebut untuk informasi, dukungan petugas kesehatan atau
bidan pada saat ibu hamil melakukan hamil mempunyai pengetahuan yang cukup
pemeriksaan Ante Natal Care, dapat tentang manfaat ASI Eksklusif.
memberikan konseling tentang persiapan Hal ini sesuai dengan penyataan bahwa
pemberian ASI Eksklusif sejak dini sehingga ibu dukungan bidan dalam pemberian ASI Eklusif,
sarana pelayanan kesehatan yang memiliki
kebijakan tertulis mengenai pemberian ASI yang PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU
dikomunikasikan secara rutin, dan upaya YANG MELAHIRKAN DI RSUD WATES
terbentuknya kelompok pendukung ASI dan KULON PROGO (Doctoral dissertation,
rujuk ibu kepada kelompok itu ketika pulang STIKES Jenderal Achmad Yani
dari tempat bersalin.( Ai Yeyeh Rukiyah, 2014). Yogyakarta).
Prasetyono, S. (2016). ASI Eksklusif Pengenalan,
KESIMPULAN Praktik, dan Kemanfaatan-Kemanfaatan.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat Profil Kesehatan Kota Bekasi (2017) Bekasi:
disimpulkan bahwa ibu dengan tingkat Dinas
pendidikan rendah sebanyak 28% tidak Kesehatan Kota Bekasi
memberikan ASI Ekslusif kepada bayinya. Direktorat Bina Kesmas Direktorat Gizi
Sedangkan ibu dengan tingkat pendidikan tinggi Masyarakat
hanya 18% yang tidak memberikan ASI Eksklusif. Departemen Kesehatan (2014). Jakarta
Meski begitu, hasil p value menunjukkan hanya Jannah, A. M. (2016). Faktor-Faktor yang
sedikit pengaruh pendidikan terhadap frekuensi berhubungan dengan perilaku
pemberian ASI Eksklusif ibu kepada bayi. Hal ini pemberian asi eksklusif pada bayi usia 6–
mengindikasikan bahwa selain pendidikan, 12 bulan di Kelurahan Gerem Wilayah
dukungan keluarga dan juga dukungan petugas Kerja Puskesmas Grogol Kota Cilegon
kesehatan akan mempengaruhi pemberian ASI Tahun 2015 (Bachelor's thesis, UIN Syarif
Eksklusif Ibu kepada bayi. Hidayatullah Jakarta: Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2016).
SARAN Notoatmodjo. 2014. Pendidikan dan Perilaku
Bagi tempat penelitian agar lebih Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
diperhatikan peran serta petugas kesehatan Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian
dalam upaya memberikan kesadaran kepada Ibu kesehatan.
menyusui untuk memaksimalkan pemberian ASI UNICEF. 2012. Ringkasan Kajian Kesehatan Ibu
Eksklusif kepada bayinya. Karena peran petugas dan Anak. Diunduh
kesehatan berpengaruh kepada kesadaran Ibu dari:www.unicef.org/indonesia/id/A5
menyusui. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu
Bagi Peneliti selanjutnya agar Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka
diperhatikan untuk melakukan pembahasan Cipta, Cet. Ke-13.
yang lebih luas terkait faktor – faktor lain yang Sabri, L., & Hastono, S. P. (2006). Statistik
menyebabkan kurangnya kesadaran Ibu untuk kesehatan. Edisi revisi. PT. Raja Grafindo
memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Persada, Jakarta.
Bagi Responden agar menjadi bahan Septiani, H. U., Budi, A., & Karbito, K. (2017).
informasi dan edukasi terutama dalam Faktor-faktor yang berhubungan dengan
meningkatkan kesadaran pentingnya ASI pemberian ASI eksklusif oleh ibu
Eksklusif bagi bayi sampai umur 6 bulan untuk menyusui yang bekerja sebagai tenaga
menjadikan bayi lebih kuat dan sehat di masa kesehatan. Aisyah: Jurnal Ilmu
yang akan datang. Kesehatan, 2(2), 217373.
Dini, K. (2017). Dukungan Ibu Mertua Dan
DAFTAR PUSTAKA Karakteristik Ibu Terhadap Perilaku
Maryunani, A. (2012). Inisiasi menyusui dini, ASI Pemberian ASI Eksklusif. Jurnal Ilmiah
eksklusif dan manajemen laktasi. Jakarta: Wipya,[Online], 4(1).
Trans Info Media. Ahmadi, A., & Salimi, N. (2008). Dasar-dasar
Pangestika, E. (2016). HUBUNGAN TINGKAT Pendidikan Agama Islam, Cet. Ke-5,
PENDIDIKAN IBU DENGAN PRAKTIK Jakarta: Bumi Aksara.

CRITICAL APPRAISAL CHECK LIST


Judul : PENDIDIKAN IBU BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Penulis : Cik Angkut

Critical Point Critical Appraisal Ya Tidak Keterangan


Appraisal

Apakah judul memenuhi kaidah  Wajib di isi sesuai


penulisan judul jurnal

Apakah penulisan menggunakan 


Judul
tanda tanya (?)

Apakah penulisan judul 


menggunakan tanda seru (!)

Apakah nama penulis dicantumkan? 

Apakah asal institusi penulis 


Penulis dicantumkan?

Apakah asal institusi penulis sesuai 


dengan topik peneitian

Apakah bidang ilmu tercantum 


dalam judul penelitian?
Bidang Apakah latar belakang penulis 
Ilmu (institusi tempat bekerja) sesuai
dengan bidang ilmu topik
penulisan?

Apakah tujuan penelitian 


disebutkan?

Apakah desain penelitian yang  Cross sectional study


digunakan?
Metodol
ogi Apakah desain penelitian sesuai 
Penelitia dengan tujuan penelitian?
n
Bagaimana pemilihan sampel dalam  kuesioner
penelitian tersebut?

Apakah uji statistik yang digunakan 


sesuai?

Hasil Apakah hasil penelitian dapat 


Penelitia diimplementasikan pada pasien
n anda?

Daftar Apakah daftar pustaka yang 


Pustaka digunakan up to date?
Apakah daftar pustaka yang 
digunakan sesuai?

Apakah daftar pustaka yang 


digunakan dari sumber yang
terpercaya?

CRITICAL APPRAISAL DIAGNOSIS

NO Point Critical Appraisal Ya Tid Keterangan


ak

1. Apakah terdapat ketersamaan 


antara uji diagnosis yang sedang
diteliti dengan baku emas (Gold
Standart)?

2. Apakah sampel subyek penelitian 


meliputi spektrum penyakit dari
yang ringan sampai berat, penyakit
yang terobati dan tidak dapat
terobati dijelaskan?

3. Apakah presisi uji diagnosis dan 


variasi pengamat dijelaskan?

4. Apakah istilah “normal” dijelaskan? 

5. Apakah uji diagnosis yang diteliti 


merupakan bagian dari suatu
kelompok uji diagnosis, apakah
kontribusinya pada kelompok uji
diagnosis tersebut dijelaskan?

6. Apakah cara dan teknik melakukan 


uji diagnosis yang diteliti dijelaskan,
sehingga dapat direplikasi?

7. Apakah kegunaan uji diagnosis yang 


sedang diteliti disebutkan?

8. Apakah uji diagnosis yang sedang 


diteliti dapat direplikasi sesuai
dengan keadaan dan kemampuan
yang dimiliki ditempat anda ?

9. Apakah anda dapat membuat 


perkiraan klinis yang sesuai dengan
keadaan pasien anda setelah
melihat uji diagnosis tersebut?

10. Apakah kegunaan uji diagnosis yang 


anda perkirakan tadi dapat
membantu pasien anda?

CRITICAL APPRAISAL THERAPY

NO Point Critical Appraisal Ya Tidak Keterangan

1. Apakah subyek penelitian pada 


kelompok terapi atau kelompok
kontrol betul-betul dilakukan
secara acak (random)?

2. Apakah semua subyek penelitian 


dipertimbangkan dalam
kesimpulan ?

3. Apakah subyek penelitian dan 


peneliti tetap mengalami
“pembutaan” selama terapi
dilakukan?

4. Apakah selain terapi perlakuan 


ada perlakuan lain yang sama?

5. Apakah semua keluaran 


(outcame) dilaporkan?

6. Apakah kemaknaan statistik 


maupun klinis dipertimbangkan
atau dilaporkan?

7. Apakah hasil penelitian dapat 


digunakan untuk membantu
pasien anda?

9. Apakah pasien anda sesuai 


dengan kriteria inklusi dan
eksklusi penelitian tersebut?

10. Apakah tindakan terapi yang 


dilakukan dapat dilakukan
ditempat anda bekerja?

11. Apakah manfaat terapi 


sebanding dengan Harm dan
biaya?

CRITICAL APPRAISAL PROGNOSIS

NO Point Critical Appraisal Ya Tidak Keterangan

1. Apakah sampel penelitian representatif dan 


didefinisikan secara jelas pada titik yang
sama dalam perjalanan penyakitnya?

2. Apakah sampel penelitian di follow-up 


secara lengkap dan cukup lama?

3. Apakah kriteria keluaran obyektif dan tidak 


bias?

4. Apakah ada penyesuaian/adjusment 


terhadap faktor prognostik yang penting?

5. Apakah hasil penelitian ini penting? 

 Bagaimana gambaran outcome dari


waktu ke waktu?

 Seberapa tepat perkiraan prognosis

6. Apakah hasil penelitian dapat diaplikasikan 


di tempat anda?

7. Apakah karakteristik pasien yang diteliti 


mirip dengan karakteristik pasien anda?

9. Apakah hasil penelitian dapat membantu 


dalam membuat keputusan klinik yang
penting dan bermanfaat bagi pasien anda?
CRITICAL APPRAISAL SYSTEMATIC REVIEW

NO Point Critical Appraisal Ya Tidak Keterangan

1. Apakah pertanyaan penelitian 


didefinisikan dengan jelas dan spesifik?

2. Apakah studi-studi yang dilibatkan 


menggunakan desain yang sesuai?

3. Apakah dilakukan penilaian terhadap 


kualitas studi yang dilibatkan?

4. Apakah hasil yang diinginkan konsisten 


antar studi-studi yang dilibatkan?

5. Apakah hasil penelitian dapat 


diterapkan pada pasien anda?

6. Apakah pasien anda memiliki 


kesamaan dengan subyek dalam studi-
studi tersebut?

7. Apakah hasil penelitian dapat 


membantu dalam membuat keputusan
klinik yang penting dan bermanfaat
bagi pasien anda?

You might also like