You are on page 1of 14

PERANAN DINAS PERHUBUNGAN TERHADAP

PENGUASAAN SEMENTARA ATAS KENDARAAN RODA EMPAT DALAM HAL


PELANGGARAN PARKIR DI KOTA MEDAN

Oleh :
Suhdi Maulana Nst 1)
Sunarmi 2)
Utary Maharany Barus 3)
Universitas Sumatera Utara 1,2,3)
E-mail :
1)
suhdimaulananst@gmail.com
sunarmi@gmail.com 2
utarymaharani@gmail.com 3

ABSTRACT

This study aims at finding out three things; to find out the role and responsibility of the
Department of Transportation for temporary control of four-wheeled vehicles in terms of
parking violations in Medan, to see what are the obstacles to the implementation of
temporary control over four-wheeled vehicles in terms of parking violations in the city of
Medan, and to find out the actions taken by the Department of Transportation in overcoming
the problem of illegal parking in the city of Medan. This type of research uses normative
legal research and is a qualitative descriptive research. The data taken is secondary material
that is relevant in this research problem. The sources and types of statistics in this research
are secondary data obtained from research materials in the form of criminal materials, which
include primary, secondary, and tertiary legal materials. The results show that 1) the position
and obligation of the Ministry of Transportation to tow four-wheeled cars is that the Ministry
of Transportation is required to post a written notification to car owners within 1x24 hours 2)
Obstacles that may often be experienced at several points of socialization of withdrawal
coverage are resolved through the Medan City Transportation Service, includes: Not many
experts, especially in the field of IT and communication; Lack of capabilities and records of
contributors from the Medan City Transportation Service; Lack of prudence due to parking
on the shoulder of the road; Public interest is still low on the coverage of withdrawals carried
out by the Medan City Transportation Service; There is public trust in visitor signs; and the
lack of a budget that is owned through the transportation service road facilities, so that tow
trucks are no longer in accordance with the wishes in the area. 3) Efforts and movements
carried out through the transportation service agency in overcoming parking violations in the
city of Medan are disseminating facts to the wider community about the Mayor's Regulation
"Medan Number 70 of 2017”.

Keywords: Temporary Ownership, Parking Violations, Four Wheels, Medan City


Transportation Service

ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui tiga hal, Untuk mengetahui peranan dan tanggung
jawab Dinas Perhubungan terhadap penguasaan sementara atas kendaraan roda empat dalam

JURNAL DARMA AGUNG Volume 29, Nomor 3, Desember 2021 ;318–331 318
hal pelanggaran parkir di Medan. Kedua, untuk melihat apa saja yang menjadi kendala untuk
pelaksanaan penguasaan sementara atas kendaraan roda empat dalam hal pelanggaran parkir
di Kota Medan, dan Ketiga, untuk mengetahui tindakan yang diperbuat oleh Dinas
Perhubungan dalam mengatasi permasalahan parkir liar di Kota Medan. Jenis penelitian ini
menggunakan ialah penelitian hukum normatif ini bersifat penelitian deskriptif kualitatif.
Data yang diambil ialah bahan sekunder yang relevan di dalam masalah penelitian ini.
Sumber dan jenis statistik dalam hal ini penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari
bahan penelitian berupa bahan-bahan pidana, yang meliputi dari bahan-bahan hukum primer,
sekunder, dan tersier. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1)kedudukan dan kewajiban
Departemen Perhubungan untuk menderek mobil roda empat adalah bahwa Departemen
Perhubungan wajib memposting pemberitahuan tertulis kepada pemilik mobil dalam waktu
1x24 jam 2) Kendala yang mungkin sering dialami pada beberapa titik sosialisasi liputan
penarikan diselesaikan melalui Dinas Perhubungan Kota Medan. Meliputi : Tidak banyak
ahli, khususnya di bidang IT dan komunikasi; Kurangnya kemampuan dan catatan tentang
contributor dari Dinas Perhubungan Kota medan; Kurang Kehati-hatian akibat parkir di
bahu jalan; Minat masyarakat masih rendah terhadap liputan penarikan yang dilakukan
Dinas perhubungan Kota Medan; Ada kepercayaan masyarakat terhadap rambu-rambu
pengunjung; dan Minimnya anggaran yang dimiliki melalui sarana jalan Dinas
Perhubungan, agar mobil derek tidak lagi sesuai dengan keinginan di dalam kawasan 3)
Upaya dan pergerakan yang dilakukan melalui sarana Dinas Perhubungan dalam
mengatasi perpakiran Pelanggaran di Kota Medan adalah menyebarluaskan fakta kepada
masyarakat luas tentang Peraturan Walikota” Medan Nomor 70 Tahun 2017”.

Kata Kunci :Penguasan Sementara, Pelanggaran Parkir, Roda Empat, Dinas


Perhubungan Kota Medan.
1. PENDAHULUAN menjadi atau memasuki suatu tempat.
Latar Belakang Ketidak seimbangan antara jumlah
kendaraan dan lahan parkir merupakan
Transportasi menurutnya degan usaha
terjadinya “salah satu indikator terjadinya
mengangkut barang dari tempat semula ke
sebab banyak macam masalah
tempat beda. Metode transportasi adalah
transportasi” misal macetnya dan
perpindahan dari daerah tempat awal,
kepemilikan akan lahan tempat parkir bagi
kegiatan angkutan dimulai ke tempat
kendaraan bermotor akan meningkat terus
tujuan kemana kegiatan pengangkutan
sehubung bertambahnya angka kendaraan
berakhir. Pendapat serupa sama
bermotor berporasi di masyarakat umum
diungkapkan oleh Abbas Salim.
baik di area kota dan area desa yang akan
Parkir merupakan konstituen atau menimbulkan meningkatkan dalam
aspek integral dalam tuntutan sistem kebutuhan lahan
transportasi, karena setiap perjalanan
Penindakan pelanggar kendaraan
dengan kendaraan pribadi umumnya selalu bermotor yang ditujukan melalui pelanggar
dimulai dan diakhiri di tempat parkir. mobil roda empat diatur serupa didalam
Sebagai besar parkir adalah kebutuhan “”Pasal 7”,8”,9” “Perwal No 70 Tahun
umum yang awalnya dilayani untuk 2017”” Tatacara Pengempesan/Penarikan,
melayani. Sesuai dengan fungsi ini, tempat penggembokan, dan Pencopotan Roda
Kendaraan yang bertentangan dengan
parkir dikuslimatasasi sesuai dengan
Pelanggaran Perpakiran di dalam Kota
tuntutan orang yang berkendaraan untuk Medan yang dapat berupa Penderkan /

319 PERANAN DINAS PERHUBUNGAN TERHADAP PENGUASAAN SEMENTARA ATAS KENDARAAN RODA
EMPAT DALAM HAL PELANGGARAN PARKIR DI KOTA MEDAN
Suhdi Maulana Nst 1) Sunarmi 2)
Utary Maharany Barus 3)
penarikan, penguncian/ penguncian berupa pertunju jalan yang bermuat tanda
kendara bermotor diselesaikan melalui lambang, huruf, angka, kalimat perpaduan
Dishub. Apbila Terhadap kendaraan akan digunakan untuk memberikan suatu
transportasi mobil melanggar rambu lalu
peringatan larangan perintah dan petunjuk
lintas. Saat menggunakan sakler/
penarikan, penguncian, dan bagi pemakai jalan.
penggembokan kendaraan pemerintah
Dalam mengelola permasalahan
Daerah bersama dengan Polisi dan institusi
tersebut, Kota Medan memiliki badan
terakait lain di area daerah salah satunya
usaha yang bekerja untuk mengawasi dan
Dinas Perhubungan Kota Medan.
membina permasalahan yang timbul di
Paradigma kebijakan parkir yang
jalan dan berbagai permasalahan
berkembang baru–baru ini cenderung trasnportasi, perusahaan tersebut adalah
mengaitkan penyediaan parkir dengan “Dinas perhubungan Medan”. Berdasarkan
tujuan yang lebih luas seperti transportasi data dimiliki oleh Dishub Kota Medan
berkelanjutan dan akomodasi dengan dalam rentang waktu 1 (satu) tahun
jumlah kendaraan parkir yang lebih dari belakangan, pihaknya telah setidaknya
melakukan penguasaan sementara atas
kapasitas. Hubungan antara parkir dan
kendaraan roda empat sebanyak hampir
angkutan umum termasuk hal yang harus 200 (dua ratus) kendaraan roda empat yang
pertama kali diperhatikan. Banyak melanggar aturan perpakiran. Adapun jenis
penelitian yang menujukkan bahwa pelanggarannya bermacam-macam yakni,
pentingnya penyesuaian ukuran parkir ada banyak mobil yang dikenakan
pada keberhasilan Transit Oriented penilangan karena parkir mekan bahu jalan
Development (TOD) dan verifikasi sejauh di trotoar, dan kendaraan memakirkan
sekarang tidak pada dengan tempatnya
mana permintaan parkir potensial dapat
untuk parkir.
dikurangi di area TOD. Perburuan tempat Penguasaan sementara terhadap
parkir menyumbang 30 persen dari lalu teransportasi roda empat atau yang lebih
lintas kota pada periode puncak hari itu. dikenal dengan penderekan kendaraan
Parkir yang tidak teratur atau ilegal bermotor yang ditindak Petugas Dinas
menimbulkan kendala bagi pejalan kaki Perhubungan (Dishub) Kota Medan
yang merasa tidak nyaman untuk berjalan tersebut atas pelanggaran yang dibuat
pengguna kendaraan nantinya dapat
pada area yang telah ditentukan.
dikembalikan lagi karna sifat dari
Secara umum, belum ada definisi penguasaan yang dilakukan Dinas
Perhubungan Kota Medan hanyalah
khusus tentang "parkir ilegal/tidak teratur"
sementara. Untuk sementara waktu,
atau "pelanggaran parkir" di literatur. kendaraan-kendaraan roda empat ini
Melalui beberapa aspek yang dijelaskan disimpan di suatu tempat penyimpanan
dalam rekayasa lalu lintas. Istilah tersebut kendaraan roda empat di Kota Medan.
dapat dipahami Sederhananya adalah Untuk proses pengembalian kendaraan
tindakan pengemudi yang menghentikan roda empat ini memiliki beberapa prosedur
salah satunya pelanggar wajib membayar
dan memarkir kendaraan mereka di tempat
sejumlah denda melalui virtual account
yang dibatasi oleh peraturan hukum atau di atau ATM dan membawa bukti
sebuah secara tidak sah tanda peringatan pembayaran untuk mengambil kendaraan
lalu lintas sangat-sangat utama untuk roda empat tersebut nantinya.
mengatur pengendara dalam berkendaraan Berdasarkan uraian di atas bahwa sangat
di jalanan umum. Marka Rambu lalu lintas tertarik untuk melakukan riset dan kajian
dan mengkaji lebih dalam serta
JURNAL DARMA AGUNG Volume 29, Nomor 3, Desember 2021 ;318–331 320
menuangkannya ke dalam sebuah tesis hukum yang positif untuk menjamin dan
hukum yang berjudul: “Peranan Dinas memastikan bahwa suatu peraturan
Perhubungan Terhadap Penguasaan perundang-undang berjalan sebagai
Sementara Atas Kendaraan Roda Empat mestinya. Dan Penegakan peraturan dalam
Dalam Hal Pelanggaran Parkir di Kota hal butir peraturan adalah Penegakan
Medan”. peraturan dalam pengalaman luas yang
melapis nilai-nilai keadilan yang meliputi
2. TINJAUAN PUSTAKA bunyi kebijakan formal di samping nilai-
Landasan Teoritis nilai keadilan yang ada di masyarakat dan
Teori Penegakan Hukum dalam penegakan peraturan didalamnya.
Penegakan hukum yang dimaksud Nuansa tipis transportasi terbaik
adalah , upaya melakukan prosedur hukum penegakan peraturan formal secara
atau ciri hukum pidana secara asli terhadap tertulis.yaitu. Penegakan hukum pada
perilaku manual di penjara atau hubungan dasarnya adalah upaya menyelaraskan
pengunjung situs dalam kehidupan sosial nilai-nilai pidana melalui pencerminan
dan kerajaan. Penegakan hukum adalah dalam berperilaku dan tampil berafiliasi
upaya meweujudkan pemikiran keadilan, dengan keyakinan akan keadilan, fakta
kebenaran pidana, dan berkah sosial.. pidana dan keuntungan melalui pengguna
Penegakan hukum tidak selalu merupakan sanksi. Dalam pelaksanaan peraturan , ada
gerakan yang tepat, terutama 3 (tiga) hal yang harus diperhatikan,
memanfaatkan gerak yang tepat, terutama kepastian hukum, kemanfaatan,
khususnya memanfaatkan peraturan pada dan keadilan.
suatu peristiwa, yang dapat diibaratkan Cara menciptakan upaya
sebagai menarik garis lurus antara titik- penegakan peraturan dan fugsi pidana
titik. Menurut Soerjono Soekanto, secara real untuk petunjuk sifat pada
Penegakan regulasi merupakan hiburan pengunjung dan anggota keluarga pelaku
untuk menyelaraskan keterkaitan nilai- pidana dalam kehidupan bermasyrakat dan
nilai yang disebutkan dalam perspektif bangsa. Dilihat dari faktor kesulitannya,
aturan/biaya yang stabil dan terkandung penegakan peraturan dapat dilakukan
dan sikap pergerakan sebagai rangkaian melalui kesulitan yang sangat besar dan
hasil harga terakhir untuk menciptakan, juga dapat diartikan sebagai upaya untuk
menjaga dan mempertahankan kehidupan melaksanakan peraturan melalui cara-cara
sosial yang non kekerasan. yang bersangkutan dalam arti yang
Penegakan regulasi secara konkrit terkendali atau ramping. Dalam arti luas,
adalah pemanfaatan regulasi berkualitas sistem penegakan peraturan meliputi
tinggi dalam pelaksanaan yang harus semua topic pidana dalam setiap hubungan
dipatuhi. Jadi, memberikan keadilan dalam pidana. Siapapun yang menegakan
hal menetapkan peraturan secara in peraturan dan melanggar seuatu dan bukan
concreto di dalam menjamin dan menjaga melanggar sesuatu terutama didasarkan
ketaatan pada peraturan hukum materiil sepenuhnya pada norma-norma peraturan
melalui cara penggunaan pendekatan yang relevan, cara dia berolahraga atau
prosedural yang dipasang dengan bantuan menerapkan pedoman peraturan. Dalam
penggunaan peraturan formal Penegakan arti sempit, dalam ungkapan keperihatinan,
hukum memiliki perbedaan Penegakan penegakan peraturan paling sederthana
hukum ditinjau dari subjeknya adalah digambarkan karena upaya aparat
Penegakan hukum dalam arti luas kepolisian yang pasti “..untuk menjamin
melibatkan semua subjek hukum pada dan memastikan bahwa suatu peraturan
setiap hubungan hukum. perundang-undangan berjalan sebagimana
Penegakan hukum secara tipis mestinya. Dalam memastikan penegakan
merupakan upaya sarana penegakan aturan, jika perlu, petugas polisi

321 PERANAN DINAS PERHUBUNGAN TERHADAP PENGUASAAN SEMENTARA ATAS KENDARAAN RODA
EMPAT DALAM HAL PELANGGARAN PARKIR DI KOTA MEDAN
Suhdi Maulana Nst 1) Sunarmi 2)
Utary Maharany Barus 3)
diperbolehkan untuk menerapkan dan aparat penegak hukum (rakyat). Dalam
kekautan”. arti sempit, aparat penegak hukum
Pengertian penegakan peraturan berkepentingan dalam metode penegakan
juga dapat dilihat dari faktor objeknya, peraturan, mulai dari saksi, polisi,
khusunya frasaperaturan. Dalam hal ini, penasihat penjara, jaksa, hakim, dan
yang berarti juga terdiri dari besar yang penjaga penjara. Setiap perlengkapan dan
berarti dan ramping yang berarti. Dalam perlengkapan yang berlaku tambahan
arti luas, penegakan peraturan juga terdiri dari acara-acara yang memiliki hobi
mengandung nilai-nilai keadilan yang tanggung jawab atau perannya, khususnya
terkandung dalam bunyi pedoman formal yang terkait dengan pelaporan atau
dan nilai-nilai keadilan yang terkandung pengaduan, penyidikan, penuntutan,
dalam bunyi pedoman formsl dan nilai- pembuktian, pemidanaan dan penerapan
nilai keadlian yang ada dalam masyarakat. sanski, di samping upaya sosialisasi
Namun dalampengalaman tipis, oleh kembali para terpidana.. Dalam teknik
karena itu, kata „penegakan peraturan‟ pengecatan aparat penegakan huku, ada 3
hanya menyangkut penegakan peraturan faktor penting yang mempengaruhi, yaitu :
formal dan tertulis. Oleh karena itu, kelompok penegak regulasi dan berbagai
penafsiran kata 'penegakan peraturan' ke pusat pendampingan dan infrastruktur di
dalam bahasa Indonesia menggunakan kata samping mekanisme kelembagaan
'penegakan peraturan' dalam arti luas dan pengecatan, subkultur seni lukis yang
istilah 'penegakan pedoman' juga dapat terkait dengan peralatannya, serta
digunakan dalam pengalaman tipis. menyangkut kesejahteraan aparatnya., dan
Perbedaan antara formalitas aturan tertulis perangkat peraturan yang membantu setiap
dan ruang lingkup biaya keadilan yang kinerja institusional dan non-tampil.
dikandungnya bahkan telah muncul Mengubah zat penjara yang dapat
dengan sendirinya. dengan berkembangnya digunakan sebagai standar lukisan,
istilah “the rule of law” versus „the rule of masing-masing peraturan kain dan
just law’ atau dalam istilah “the rule of law peraturan prosedur.
and not of man‟ versus istilah „the rule by Upaya penegakan peraturan yang
law‟ yang berarti „the rule of man by law sistematis perlu memperhatikan 3 faktor di
Dalam semua perbuatan hukum, atas secara bersamaan, agar sistem
termasuk perbuatan badan hukum yang penegakan peraturan dan keadilan itu
relevan dan pejabat yang bertanggung sendiri dapat ditemukan secara internal.
jawab atas penegakan hukum, undang- Masalah penegakan hukum yang dihadapi
undang secara resmi memberi mereka tidak hanya terkait dengan upaya
tugas dan wewenang untuk memastikan penegakan peraturan tetapi juga reformasi
berjalannya norma hukum yang berlaku peraturan atau muculnya undang-undang
bagi masyarakat dan kehidupan. negara. terbaru.
Berdasarkan pemahaman yang luas ini, Teori Sistem Hukum
kita dapat mendefinisikan batasan kita “..Teori sistem hukum dikemukan
sendiri tentang penegakan hukum. semua Lawrence M. Friedman”. “menyatakan
aspek atau dimensi penegakan peraturan bahwa perangkat criminal meliputi
bsik secara perspektif subjek dan objek, struktur criminal, substansi pidana,
atau hanya membahas hal-hal tertentu, substansi hukum (perundang-undangan)
seperti meninjau aspek subjektif saja? dan kultur hukum atau budaya hukum. 3
Dokumen ini sengaja dibuat untuk unsur tersebut membantu berjalan-jalan
menguraikan semua aspek penegakan sistem hukum disuatu negara. Dalam fakta
hukum. kehidupan, gaya hidup gawai criminal di
“Aparat penegak hukum” terdiri masyarakat mengalami modifikasi karena
dari pengertian koporasi penegak peraturan pengaruh, yang dinamakan modernisasi

JURNAL DARMA AGUNG Volume 29, Nomor 3, Desember 2021 ;318–331 322
atau globalisasi masing-masing disebut jawaban atas persoalan-persoalan yang ada
evolusioner dan revolusioner. 3 unsur dimana pengaturan di dalam perangkat
tersbut yaitu sistem hukum disuatu negara lunak acara peradiran sekarang tidak lagi
tersebut. Dalam fakta kehidupan, gaya memuat LPSK sesuai dengan ketentuan
hidup para pelaku kejahatan di masyarakat undang-undang dalam mencari justice
mengalami penyesuaian akibat pengaruh colobration.
yang disebut modernisasi atau globalisasi,
masing-masing secara evolusioner dan 3. METODE PENELITIAN
revolusioner. Di Indonesia berbicara “.Metode teknik penelitian ini
tentang bentuk pidana, merujuk kembali menggunakan sistematis terutama
pada bentuk lembaga penegakan peraturan, dilakukan pada suatu pendekatan,
kejaksaan, dan pengadilan. Faktor lain dari sisetmatikanya atau pikiran yang pasti
gadget criminal adalah substansinya. yaitu niat untuk melihat suatu fenomena
Substansi adalah peraturan, norma, tertentu dengan bantuan menggunakan
dan gaya perilaku manusia yang ada di bantuan menggunakan mempelajarinya,
dalam perangkat. Sehingga substansi karena faktanya studi di dalam ilmu-ilmu
peraturan tersebut menyangkut pedoman sosail adalah suatu prosedur yang
dan pedoman hukum terkait yang bersifat dilakukan. Dengan cara yang disengaja
mengikat dan menjadi rekomendasi bagi dan sistematis untuk mendapatkan
aparat penegak peraturan. Tata cara hidup pemecahan masalah dan menawarkan
hukum mempersoalkan tradisi penjara kesimpulan yang tidak diragukan.. metode
yaitu sikap manusia(yang termasuk penelitian yang dipakai untuk tugas akhir
subkultur penjara dari aparat penegakan ini sebagai berikut:
peraturan) terhadap arah regulasi dan Jenis Penelitian
perangkat penjara. Tidak terhitung “Berdasarkan pada perkembangan
seberapa tepat asosiasi bentuk criminal kajian judul ini menggunakan metode
untuk menjalankan aturan criminal yang penelitian normative”. “Penelitian hukum
telah ditetapkan dan terlepas dari seberapa normatif merupakan..kajian kejahatan
akurat kebaikan norma kejahatan yang yang menempatkan peraturan sebagai
dibuat tanpa bantuan gaya hidup criminal mesin pembentuk norma. Perangkat norma
dengan menggunakan manusia yang dalam quey adalah seperangkat asas,
bersangkutan di dalam gadget dan norma, kebijakan pedoman dan peraturan
masyarakat., penegakan regulasi kini tidak hukum, keputusan map ruang siding,
lagi efektif. (law enforcement) yang baik. perjanjian dan doktrin.
Pengoperasian peraturan tersebut tidak Sumber Bahan Hukum
hanya merupakan fitur dari peraturan Data primer
perundang-undangan, tetapi juga a. Data primer atau data dasar (primary
merupakan alat birokrasi memaksakan. data atau basic data)”, “..data primer
Menurut Lawrence M. Friedman, faktor- diperoleh langsung dari sumber
faktor tersebut merupakan unsur terjadi pertama. yakni sifat warga masyarakat,
suatu alat pidana apakah berjalanbaik dan melalui penelitian”. “Data primer hasil
tidak lagi. Soerjono Soekanto, menyatakan penelitian ini didapatkan melalui studi
bahwa bahan tambahan peraturanbagian lapangan (field research)”. Memperoleh
dari unsur hukum peraturan yang tidak data primer dari penelitian lapangan
dapat dihilangkan karena jika dihilangkan dilakukan melalui wawancara
akan menyebabkan penegakan” peraturan terbimbing (inguided interview),
yang diinginkan sekarang tidak tercapai pewawancara tidak terikat untuk
lagi. Gagasan ini digunakan sebagai pisau mengundang siapapun, tetapi juga
analisi karena sejauh ini sangat cocok mengingat informasi dikumpulkan.
diterapkan untuk melihat dan menfasilitasi Dalam situasi ini data primer datang

323 PERANAN DINAS PERHUBUNGAN TERHADAP PENGUASAAN SEMENTARA ATAS KENDARAAN RODA
EMPAT DALAM HAL PELANGGARAN PARKIR DI KOTA MEDAN
Suhdi Maulana Nst 1) Sunarmi 2)
Utary Maharany Barus 3)
dari Seksi Pengendalian & Ketertiban Sumatera Utara yang cepat atau lambat
Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan berubah panggilannya menjadi Pelayanan
Kota Medan. Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya
b. Data sekunder (LLAJR)””melalui Peraturan Pemerintah
Data sekunder dalam penelitian ini “Nomor 32 Tahun 2002”..”Besar atau
terdiri dari: kurang reputasi otoritas pemerintahan.
a. Bahan–bahan hukum primer, yaitu: jalan raya ke wilayah Provinsi dan
Undang–Undang Dasar Negara Kabupaten yang sampai saat dikenal
Republik Indonesia Tahun 1945, sebagai Dinas Perhubungan Kota Medan.
Kitab Undang-Undang Hukum Dishub sebagai pengawas (evaluasi)
Perdata (KUHPerdata) Undang– harus efektif dalam mengawasi setiap
Undang Republik Indonesia Nomor kebijakan dan mengawai sarana dan
22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas perasarana yang telah di sediakan,
dan Angkutan Jalan dan Peraturan sehingga dapat mewujudkan pemerintahan
Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun yang berkualitas dan optimal untuk Dinas
2002 Tentang Retribusi Pelayanan Perhubungan.
Parkir di Tepi Jalan Umum”, “Visi Dinas Perhubungan Kota Medan
“Tempat Khusus Parkir dan adalah” “Munculnya Transportasi yang
Perizinan Pelataran Parkir, Peraturan terpercaya, Nyaman dan Manusiawi di
Walikota Nomor 70 Tahun 2017 kotamadya Medan”.
Tentang Tata Cara Pemindahan/ 1. Terpercaya, yang dimaksud dengan
Penarikan, Penguncian, Dan menggunkan pengaman adalah kuat
Penundaan/ Kempesan Roda atau kuat dalam menerima
Kendaraan atas pelanggaran parkir goncangan dari segala hal.
di Kota Medan”. Transportasi yang seharusnya aman
b. Bahan hukum sekunder”, ialah bahan adalah transportasi yang perlu
yang berkaitan bahan hukum primer terjamin keamanannya jika memiliki
dan dapat menolong memeriksa dan perangkat transportasi yang tangguh
menangkap bahan hukum primer, dan hijau dalam perangkat yang
seperti buku dialognya berhubungan benar-benar sempurna yang
oleh judul peneliti, jurnal, tesis, mengutamakan sistem transportasi
skripsi, surat kabar, dan artikel. terpercaya perangkat kominitas yang
c. Bahan hukum tersier” yang dapat sempurna dibentuk di mana ada
membantu bahan dapat di jadikan stabilitas antara biaya yang
penguat “bahan hukum primer, dikeluarkan melalui dopehead
terdiri dari kamus hukum, kamus dibandingkan dengan biaya yang
besar Bahasa Indonesia serta dikeluarkan melalui otoritas untuk
internet”. transportasi umum. Indeks tugas
pengiriman yang telah lama
1. HASIL DAN PEMBAHASAN ditunggu-tunggu seperti kinerja
pertukaran secara keseluruhan adalah
PERANAN DAN TANGGUNG JAWAB kecepatan dan keamanan.
DINAS PERHUBUNGAN DALAM HAL Transportasi yang andal dapat
PELANGGARAN PARKIR DI KOTA memadu beragam komponen
MEDAN terutama pembayaran, sosial dan
lingkungan”.”.
“Sebelum jadi Dinas Perhubungan Kota 2. Nyaman, yang dimaksud dengan
Medan Pada tahun 2002 menjadi Cabang enak adalah sehat”. Mobil yang
Pelayanan Lalu Lintas Angkutan Jalan nyaman akan menawarkan
Raya (LLAJR) segmen I Provinsi kebugaran bagi orang-orang yang

JURNAL DARMA AGUNG Volume 29, Nomor 3, Desember 2021 ;318–331 324
menggunakan transportasi bisnis suatu kegiatan bisa berjalan dengan baik
komersial di seluruh jaringan. dan untuk menjauhkan hal yang dapat
Sehingga dalam penyelenggaraan dirugikan baik dari Dinas Perhubungan
Transportasi perlu mengutamakan ataupun pihak lainnya, Dinas Perhubungan
komponen lingkungan dengan tujuan sebagai lembaga pemerintahan yang
yang dihasilkan. memberikan pelayanan kepada
3. Manusiawi, yang di maksud dengan masyarakat, maka Dinas Perhubungan
Manusiawi adalah dihargai seperti harus mampu merespons setiap tuntutan
Manusia”. Kebersamaan dengan dan kebutuhan masyarkat yang senantiasa
transportasi adalah kata yang berkembang sesuai kemajuan jaman,
terjangaku, dapat dikatakan bahwa dalam konteks ini Dinas Perhubungan
penawaran transportasi ke jaringan dalam pengaturan sistem perparkiran
diberi sejalan dengan menggunakan dimana daerah Lembang masih ada parkir
transportasi. Mengenai penawaran ilegal yang beroperasi yang menimbulkan
transportasi yang manusiawi, itu ke keresahan pada masyarakat.
dalam kerangka pengiriman yang Dinas perhubungan sebagai
aktif. Evaluasi manusia dari pengawas (evaluasi) harus efektif dalam
angkutan umum. Jarum evaluasi ini mengawasi setiap kebijakan dan mengawai
diharapkan adalah kepercayaan sarana dan prasaran yang telah di sediakan,
masyarakat terhadap otoritas dalam sehingga dapat mewujudkan pemerintahan
menawarkan penawaran angkutan yang berkualitas, dan akan optimalnya
umum dalam bentuk pengaturan peran Dinas Perhubungan dalam
dalam bentuk kendaraan, penyelenggaraan setiap kebijaknnya.
pembingkaian dalam bentuk instalasi Disamping pengawasan kebijakan Dinas
terminal dan tariff angkutan umum Perhubungan juga di tuntut mengawasi
Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan sarana alat lapangan untuk hal ini saran
Kota Medan atau prasarana perparkiran untuk
Dishub Kota Medan mempunyai mengoptimalkan pelayanan perparkiran
kewajiban yaitu” “Menyelenggarakan kepada masyarakat.
urusan pemerintahan daerah dalam
perhubungan khususnya yang bertumpuh Peranan Dan Tanggung Jawab Seksi
sepenuhnya pada asas otonomi dan tugas Pengendalian & Ketertiban Lalu Lintas
pembantuan. fungsi Dinas Perhubungan Terhadap Penguasaan Sementara
Medan sebagai berikut:
(Penderekan) Atas Kenderaan Roda Empat
1. Penyusunan pedoman khusus di
bidang trasnsportasi. di Kota Medan
2. Komisi urusan pemerintahan dan
Dalam hal ini, Dinas Perhubungan
pelayanan umum di bidang
perhubungan. khususnya Seksi Pengendalian dan
3. Pengembangan dan komisi kesalahan Ketertiban Lalu Lintas sangat berkaitan
di bidang trasnportasi. terhadap masalah perparkiran. Peran dan
4. Pelaksanaan tanggung jawab yang tanggung jawab setiap anggota seksi akan
berbeda yang diberikan oleh mampu memperbaharui tatanan penerapan
Walikota sesuai dengan tugas dan hukum perparkiran di Kota Medan.
fungsinya.
Dalam menjalankan perannya Mekanisme Penguasan Sementara
Dinas Perhubungan juga harus (Penderekan) dan Prosedur Pengembalian
memberikan fasilitas yang baik terhadap Kendaraan Roda Empat Yang Telah
pelayanan kepada masyarakat oleh Dinas Dikuasai Sementara (Penderekan) Oleh
Perhubungan agar suatu penyelenggarakan

325 PERANAN DINAS PERHUBUNGAN TERHADAP PENGUASAAN SEMENTARA ATAS KENDARAAN RODA
EMPAT DALAM HAL PELANGGARAN PARKIR DI KOTA MEDAN
Suhdi Maulana Nst 1) Sunarmi 2)
Utary Maharany Barus 3)
Seksi Pengendalian dan Ketertiban Lalu pengemudi mobil itu sendiri tanpa atu
Lintas Kota Medan. dengan bantuan berbagai pihak.
Parkir liar diartikan sebagai suatu 3. Sebelum melakukan penindakan derek
pelanggaran terhadap kebijakan pada kendaraan yang terparkir
pengunjung yang ditandai melalui sarana sembarangan. Pihak Dishub Kota
Medan akan terlebih dahulu mencari
rambu larangan parkir, rambu larangan,
pemilik atau pengguna kendaraan
dan peraturan parkir di bahu, larangan dengan batas waktu sekitar lima menit.
tersebut mengenai motif potensi jalan lebih 4. Pihak petugas yang akan melakukan
didahulukan dari pada menawarkan akses, penderekan akan terlebih dahulu
atau untuk motif perlindungan. Parkir memotret kendaraan untuk
ilegal adalah kegiatan perparkiran yang menampilkan keadaan kendaraan untuk
melanggar aturan dalam melakukan mensinkronkan.
5. Kemudian di bagian yang diderek akan
perparkiran yang ditetapkan oleh
dilabeli stiker sebagai bentuk informasi
pemerintah daerah, perparkiran yang kepada pemilik kendaraan. Sementara
dilakukan oleh oknum juru parkir yang kendaraannya akan diangkut ke tempat
ilegal, bertujuan untuk meraup keuntungan penampungan.
sendiri, tanpa mepertimbangkan yang Pada umumnya mekansme tindakan
merugikan hak-hak orang lain. hukum yang dilakukan aparat Dishub kota
Medan untuk menertibkan parkir liar di
Apabila ada kendaraan roda empat badan jalan dilakukan dengan cara:
yang terparkir dibahu jalan atau di marka a. Penempelan stiker;
jalan, petugas berhak mengangkut b. penggembokan dan/atau
kendaraan tersebut ke kecamatan terdekat pemasangan rantai pada roda
atau daerah yang telah ditentukan dengan Kendaraan bermotor;
menggunakan Dinas Perhubungan Kota c. penggembosan ban (pencabutan
Medan dan pengendara tersebut harus pentil); dan
membayar retribusi sebesar Rp.200.000 – d. penderekan.
Rp.300.000 ke pada negara melalui bank Keseriusan Dishub Medan terhadap
BNI. ketertiban parkir dapat dibuktikan dengan
Mekanisme Peguasaan Sementara pemberlakuan sanksi Derek terhadap
(Penderekan) Kendaraan Roda Empat kendaraan roda empat yang terbukti
Yang Dilakukan Oleh Pihak Seksi melakukan pelanggaran. Masyarakat yang
Pengendalian dan Ketertiban Lalu Lintas mengalami sanksi penderekan hendaknya
Kota Medan adalah sebagai berikut: besikap responsif dalam penyelesaian
1. Guna menertibkan pengguna kendaraan masalah. Adapun prosedur yang dapat
yang kerap memarkirkan kendaraannya dilakukan pemilik kendaraan apabila
secara sembarangan, Dinas mendapatkan sanksi penderekan adalah
Perhubungan (Dishub) Kota Medan sebagai beikut:
akan melakukan tindakan tegas dengan 1. Ketika mobil diderek, tunjukkan
melakukan penderekan kendaraan. Berita Acara kepada petugas sebagai bukti
2. mobil bermotor yang diparkir di bahwa mobil Anda telah diderek.
tempat-tempat yang dinyatakan dilarang Penderekan mobil yang melakukan parkir
dan/atau dilarang parkir melalui sarana liar merupakan kewenangan Dishub
pengelola parkir dapat dipindahkan ke sepenuhnya, sehingga pengemudi atau
tempat lain yang tidak mengintervensi pemilik kendaraan tidak mendapatkan
pelanggan jalan dan/atau pelanggan surat Tilang dan tidak ada persidangan.
penawaran parkir atas prakarsa Oleh karena itu sebaiknya langsung

JURNAL DARMA AGUNG Volume 29, Nomor 3, Desember 2021 ;318–331 326
mengurus mobil yang diderek oleh Dishub alunan pengunjung untuk mendongkrak
karena parkir tidak pada tempatnya. produktifitas asset herbal dan asset
2. Untuk mengurus pengambilan manusia yang dimiliki suatu negara. Jadi
mobil yang diderek, pengemudi atau parkir pada dasarnya dapat dinyatakan
pemilik kendaraan harus ke Kantor Dishub sebagai upaya mudah untuk meningkatkan
setempat di wilayah sehingga pengemudi asset herbal, dan sumber daya manusia dan
atau pemilik kendaraan parkir. membalikkan yang mengerikan ke era baru
3. Tunjukan lembar bukti penderekan yang lebih baik. Untuk menemukan
mobil kepada petugas administrasi di operator dan implementasi parkir yang
tempat. Pengemudi atau pemilik kendaraan kuat dan ramah lingkungan, setiap
akan mendapatkan Surat Ketetapan lingkungan harus cukup inovatif untuk
Retribusi dan Surat Setoran Retribusi menciptakan dan mendorong peningkatan
Daerah, isi kedua surat ini mewajibkan pendapatan di wilayah. Salah satu
pengemudi atau pemilik kendaraan pembangunan kemapuan kapasitas untuk
membayar sejumlah uang. Pembayaran ini penjualan terdekat adalah kawasan
adalah denda retribusi karena pengemudi penyedia parkir dan melalui retribusi
atau pemilik kendaraan parkir di tempat parkir..
yang bukan seharusnya. ”. Dalam Pasal 1 Angka 1 Keputusan
4. Setelah berhasil membayar, Menteri Perhubungan Nomor KM
pengemudi atau pemilik kendaraan akan 66/1993: “Parkir merupakan keadaan tidak
mendapatkan bukti pembayaran retribusi bergerak suatu kendaraan yang tidak
daerah. Kemudian tunjukkan tanda bukti bersifat sementara.”Tertuang dalam Pasal
pembayaran kepada petugas administrasi 1 Angka 2 Kementerian Perhubungan
di Kantor Dishub. Bukti pembayaran Nomor KM 66/1993 berbunyi: “Pusat
tersebut akan ditukar dengan Surat parkir di luar badan jalan adalah pusat
Pengeluaran Kendaraan untuk kemudian parkir mobil yang dapat berubah masa
ditukarkan kepada Petugas Penyimpanan parkir dan bangunan tempat parkir.”
Kendaraan. Setelah semua perihal Peraturan Tentang Parkir diatur di
administrasi telah dipenuhi pengemudi dalam:
atau pemilik kendaraan dapat membawa 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun
mobil kembali. 2009 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan di atur di dalam
Faktor–faktor yang menjadi kendala Pasal 43, dan Pasal 44.
dalam pelaksanaan penguasaan 2. Peraturan Pemerintah atau Perwal
sementara atas kendaraan roda empat No 79 Tahun 2013 Tentang
dalam hal pelanggaran parkir di kota Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan
medan. Jalan di atur di dalam Pasal 100,
101, 102, 108, dan Pasal 110.
Peraturan Tentang Parkir Pelanggaran Parkir yang Sering terjadi di
Perparkiran sebagaimana dimaksud di Kota Medan dan Jenis Sanksi yang Di
sini adalah bagian dari submesin bantu terapkan Terhadap Pelanggaran Parkir
pengunjang angkutan jalan raya, yang Kendaraan Roda Empat.
pelaksanaannya dicapai dengan bantuan Banyaknya Roda Empat yang
pemerintah daerah setempat, sehingga memberhentikan kendaraan mereka untuk
dapat meningkatkan penerapan masyarakat melakukan transaksi itu juga menjadi
di area parkir, pengelolaan lingkungan, penyebab munculnya oknum pelanggar
ketertiban, dan pengunjung situs yang parkir didaerah tersebut dan dengan
bersih. Dalam pemasokan PAD. kurangnya lahan parkir sehingga banyak
Perparkiran di kawasan yang juga pengguna kendaraan melakukan parkir di
dikenal sebagai upaya memebersihkan bahu jalan (on-street parking) yang di

327 PERANAN DINAS PERHUBUNGAN TERHADAP PENGUASAAN SEMENTARA ATAS KENDARAAN RODA
EMPAT DALAM HAL PELANGGARAN PARKIR DI KOTA MEDAN
Suhdi Maulana Nst 1) Sunarmi 2)
Utary Maharany Barus 3)
siapkan oleh oknum oknum pelanggar kendaraan roda empat tidak langsung
parkir. Tentu hal-hal tersebut akan ditangani melalui Dinas Perhubungan Kota
menyebabkan kemacetan dengan adanya Medan, namun diberikan perintah
lokasi parkir terbaru di badan jalan (on- sementara orang tersebut tetap berada di
street parking). Kemacetan yang dalam mobil..
ditimbulkan oleh oknum-oknum pelanggar Batasan-batasan yang dapat sering
parkir mengakibatkan terjadinya dilakukan dalam sosialisasi liputan
ketidaklancaran lalu lintas. Kemacetan ini penderekan yang dilakukan oleh Suku
cukup mengganggu kegiatan aktivitas Dinas Hubungan Kota Medan antara lain:
masyarakat. Apalagi kita ketahui Medan 1. Tenaga Ahli yang masih sedikit
adalah tempat yang menarik untuk di 2. Kurangnya bakat dan catatan
kunjungi oleh wisatawan, dan Medan tentang anggota Suku Dinas
adalah salah satu jalan yang di lewati para Hubungan Kota Medan
wisatawan untuk menuju ke berbagai 3. kurangnya Rasa ingin tau yang
tempat wisata. Selain kemacetan di daerah kurang akibat larangan parkir di
Medan yang disebabkan adanya oknum bahu jalan
pelanggar parkir di daerah Medan juga ada 4. Masih Rendahnya minat
Pasar dimana Pasar tempat transaksi masyarakat terhadap ingin tahu
perdagangan atau transaksi jual-beli. masyarakat kebijakan penderekan
Pihak berwenang dalam hal ini Dinas yang dilakukan oleh Suku Dinas
Perhubungan, menyerukan pendekatan Hubungan Kota Medan
yang melakukan posisi yang baik dalam 5. Tingkat derajat kesadaran
menangani pelanggaran parkir di dalam masyarakat masih sangat rendah
wilayah Medan. Maka diperlukan aparat 6. Adanya kesan salah persepsi
yang berwenang termasuk Sinas masyarakat mengenai rambu-
Perhubungan untuk menertibkannya rambu lalu lintas
melalui penertiban pelanggaran parkir. 7. Kurangnya pengetahuan dari
Berdasarkan pemikiran kajian dan Standar anggota Suku Dinas Hubungan
Operasional Prosedur (SOP) yang telah Kota Medan.
diatur dan dijalankan melalui karyawan Faktor pembangunan juga menjadi
yang cakap dan bersertifikat di dalam area salah satu penyebab pelanggaran parkir.
parkir. Pelanggaran parkir yang tidak Pembangunan yang terjadi selalu diikuti
bermoral menjadi masalah kritis jika oleh dampak positif dan negatif.
mereka sekarang tidak lagi diperintahkan Pembangunan yang ideal adalah
untuk mematuhi aturan yang beralku, dan pembangunan yang memiliki dampak
penggaran parkir yang tidak bermoral juga positif lebih banyak dari pada dampak
dapat menyebabkan kekacuan jika negatifnya. Dalam pembangunan di era
sekarang tidak lagi diselesaikan dengan sekarang ini, diperlukan koordinasi yang
secapt mungkin. baik antar instansi terkait agar
pembangunan yang
Faktor Yang Menjadi Hambatan terjadi dapat mewakili kepentingan banyak
Pelaksanaan Penguasaan Sementara Atas pihak tidak segelintir elit saja. Dengan
Kendaraan Roda Empat Dalam Hal begitu diharapkan dapat meminimalisir
Pelanggaran Parkir di Kota Medan dampak negatif dari pembangunan.
Kerumitan penarikan ini paling sering Seiring dengan bertambahnya jumlah
dirasakan melalui sarana jaringan adalah penduduk di Kota Medan akan
sementara setiap tenaga penggerakan yang berpengaruh pertumbuhan dan
mobilnya diderek dapat terganggu dan perkembangan aktifitas manusia di
tidak dapat menerimanya lagi. Pelanggaran dalamnya, tejadi pada wilayah yang
yang berupa pengguna pengendara memiliki persentase yang tinggi atas

JURNAL DARMA AGUNG Volume 29, Nomor 3, Desember 2021 ;318–331 328
komersial di bidang jasa. Hal ini akan terkait, maka hal ini akan menyebabkan
mendorong terjadinya pembangunan timbulnya oknum-oknum yang memanfaat
secara pesat. Pembangunan bangunan- bahu jalan untuk di jadikan lahan markir
bangunan yang tidak terkendali yang akan mengakibatkan kemacetan
menyebabkan tata ruang Kota Medan sepanjang jalan Kota Medan dan selain itu
tidak tertata rapi. akan mengakibatkan kerugian bagi
pemerintah setempat.
Tindakan Yang Dilakukan Oleh Dinas 5. SIMPULAN
Perhubungan Dalam Mengatasi Sesuai apa yang telah diuraikan
Permasalah Pelanggaran Parkir Di dalam bab-bab di atas, Maka dapat ditarik
Kota Medan kesimpulan sebagai berikut:
1. Peranan dan tanggung jawab Dinas
Ketentuan Hukum Terhadap Penindakan Perhubungan terhadap kendaraan
Atas Pelanggaran Parkir Yang Dilakukan roda empat yang diderek adalah
Oleh Pengguna Kendaran Roda Empat Dinas Perhubungan wajib untuk
Berdasarkan Perwal Nomor 70 Tahun menyampaikan pemberitahuan
2017 secara tertulis kepada pemilik
Parkir merupakan aspek atau Kendaraan dalam waktu 1 Hari 24
persoalan penting dari keinginan jam belum datang. Bila
transportasi karena tarnsportasi dari waktu pemilik/Pengemudi Kendaraan tidak
ke waktu terus berkembang. Penggunaan mengambil Kendaraan dalam jangka
transportasi dapat dilihat dari berbagai waktu 3 (tiga) bulan, akan dilakukan
kegiatan jaringan, terutama kauntungan proses sesuai dengan ketentuan
finansial, keuntungan local, keuntungan undang-undang berlaku..
politik, namun dibalik semua berkah diatas 2. Kendala yang mungkin sering
berdampak buruk, dimana dengan dialami pada bebrapa titik sosialisasi
peningkatan transportasi, booming dalam liputan penarikan dilakukan melalui
jangkauan transportasi semakin meningkat, Sudin Hubungan Kota Medan.
dengan booming dalam berbagai Tremasuk :Tidak banyak spesialis
transportasi maka akan melahirkan para yang ada, terutama di bidang IT dan
pelanggar parkir.. pertukaran verbal; Kurangnya
Pelanggaran parkir melakukan parkir kemampuan dan catatan peserta
di sembarangan tempat, sehingga dapat Sudin Hubungan Kota Medan;
menyebabkan kemacetan pengunjung. Kurangnya perawatan karena parkir
Pada dasarnya parkir merupakan suatu di bahu jalan; Minat masyarakat
kebutuhan standar yang berawal dari masih rendah terhadap liputan
berfungsi untuk melayani, sesuai dengan penarikan yang dilakukan melalui
fungsinya tersebut, area parkir disesuaikan sarana Sudin Hubungan Kota
dengan kebutuhan serta keinginan manusia Medan; Tingkat perhatian publik
yang menumpang untuk menjadi atau masih rendah; Ada kesan yang salah
mendapatkan tiket masuk ke suatu tempat tentang kepercayaan publik tentang
daerah tersebut. tanda-tanda pengunjung situs;
Peniliti disini mengobservasi di Kurangnya pengetahuan dari peserta
daerah Medan yang mengalami kemacetan Sudin Hubungan Kota Medan;
yang disebabkan oleh oknum pelanggar Minimnya dana yang dimiliki
parkir untuk meraup keuntungan, adanya melalui Dinas Perhubungan,
pelanggaran parkir dikarenakan sehingga mobil derek kini tidak lagi
meningkatnya volume kendaraan yang memenuhu keinginan di dalam
tanpa di iringi dengan persediaan lahan lapangan.
parkir oleh pemerintah maupun pihak yang

329 PERANAN DINAS PERHUBUNGAN TERHADAP PENGUASAAN SEMENTARA ATAS KENDARAAN RODA
EMPAT DALAM HAL PELANGGARAN PARKIR DI KOTA MEDAN
Suhdi Maulana Nst 1) Sunarmi 2)
Utary Maharany Barus 3)
3. Upaya dan gerakan yang dilakukan secara gamblang kepada penjaga
melalui sarana Dinas Perhubungan parkir liar agar masyarakat tidak
dalam mengatasi permasalahan salah penilaian kepada pihak
pelanggaran parkir di Kota Medan: pemerintah daerah sehingga
a) Melakukan sosialisasi kepada retribusi parkir sepenuhnya dapat
masyarakat Tentang Perwal Nomor masuk ke kas daerah.
70 Tahun 2017 secara unsur baik 5. Diharapkan kepada pemerintah dan
secara langsung, mulai open board seluruh pihak terkait dapat
maupun di media sosial; b) menyelesaikan permasalahan parkir
Memerintah kepada kepada Kabid liar yang selalu memakan badan
Pembinaan dan keselamatan Lalu trotoar dan menimbulkan rasa tidak
Lintas dan Angkutan untuk aman dan tidak nyaman bagi
melakukan pelacakan di tempat jalan pejalan kaki.
yang mungkin secara otomatis
dimana penegakan dilakukan. 6. DAFTAR PUSTAKA
Saran
Saran yang diberikan berdasarkan Buku:
kesimpulan di atas adalah:
1. Diharapkan kepada Dinas Nasution, Nur,. 2004. Manajemen
Perhubungan kota Medan Transportasi. Jakarta: Ghalia
melakukan sosialisasi secara Indonesia.
berkala terhadap semua pengemudi Salim, Abbas. 2004. Manajaemen
dan pemilik kendaraan tentang Transportasi. Jakarta: Radja
prosedur yang tepat perihal Grafindo
penyitaan sementara (penderekan). Muhammad Nanang Prayudyanto. 2015.
2. Diharapakn kepada Dinas Manajemen Parkir di Perkotaan.
Perhubungan kota Medan Jakarta: GIZ.
mengoptimalisasi dana untuk Calthorpe, P. 1992. Transit Oriented
kebutuhan sarana dan prasana Development Design Guidelines.
Dinas Perhubungan yang berkaitan San Diego –California: The City
dengan penyitaan sementara
Council.
(penderekan), sehingga
kedepannya diharapkan semakin Roess, Prassas and McSahne. 2011. Traffic
besar anggaran yang diberikan
Engineering. Fourth Edition. Upper
pemerintah pusat ataupun daerah
kepada Dinas Perhubungan kota Saddle River, N.J: Prentice Hall.
Medan.
Satjipto Raharjo,. 2002. Sosiologi Hukum:
3. Memperbanyak tanda
pelarangan/rambu–rambu parkir Perkembangan Metode Dan Pilihan
berlapis di Kota Medan dan rambu Masalah. Yogyakarta: Sinar Grafika.
tersebut hendaknya dicetak dengan
terang, jelas dan mudah terlihat Dellyana, Shant. 1989. Konsep Penegakan
oleh masyarakat dan disertai Hukum. Yogyakarta: Sinar Grafika.
dengan ketentuan parkir dan sanksi
pelanggaran parkir. Jimly, Asshiddiqie. 2012. Penegakan
4. Diharapkan Pemerintahan dan Hukum. Jakarta: Makalah Hukum
Dinas Perhubungan kota Medan Tata Negara Universitas Indonesia
lebih terbuka dan transparan
tentang nominal retribusi parkir Saifullah. 2007. Refleksi Sosiologi
yang diterima dan menindak tegas Hukum. Bandung: Refika Aditama.

JURNAL DARMA AGUNG Volume 29, Nomor 3, Desember 2021 ;318–331 330
Achmad, Ali. 2002. Keterpurukan Hukum P. Joko Subagyo. 2006. Metode Penelitian
Di Indonesia. Jakarta: Ghalia dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT
Indonesia. Rineka Cipta.

Munir, Fuady. 2003. Aliran Hukum Kritis:


Paradigma Ketidakberdayaan
Hukum. Bandung: PT Citra Aditya
Bakti.

Soekanto, Soerjono. 2006. Pengantar


Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press.

_______________ 2008. Pengantar


Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press.

Soerjono, Soekanto. 1983 Faktor-Faktor


Yang Mempengaruhi Penegakan
Hukum. Jakarta: Rajawali.

_________________. 2009. Penelitian


Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Singkat. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Peter, Mahmud Marzuki. 2010. Penelitian


Hukum. Jakarta: Kencana.

331 PERANAN DINAS PERHUBUNGAN TERHADAP PENGUASAAN SEMENTARA ATAS KENDARAAN RODA
EMPAT DALAM HAL PELANGGARAN PARKIR DI KOTA MEDAN
Suhdi Maulana Nst 1) Sunarmi 2)
Utary Maharany Barus 3)

You might also like