Professional Documents
Culture Documents
455 1434 1 PB
455 1434 1 PB
e-ISSN: 2654-2552
Abstract
Based on data from the Barabai Health Center, it was found that the incidence of hypertension in
2018 was 3,803 people, decreased in 2019 by 3,591 people but increased again in 2020 as many as
4,098 people. This study aims to determine the factors associated with the incidence of hypertension
in the Barabai Health Center Work Area in 2021. The research method is an analytic survey with a
cross sectional approach. A sample of 98 respondents used the Incidental Sampling technique.
Statistical test using Chi Square Test. The results of the study on the incidence of mild hypertension
were 40 respondents (40.8%), elderly age were 58 respondents (59.2%), female sex was 69
respondents (70.4%), had hypertension genetic factors as many as 73 respondents (74, 5%), do not
have a smoking habit as many as 69 respondents (70.4%), have a habit of consuming salty food at
risk as many as 66 respondents (67.3%). There is a relationship between age (p-value = 0.021),
gender (p-value = 0.008), genetic factors (p-value = 0.002), smoking behavior (p-value = 0.008),
habit of consuming salty food (p-value = 0.009) with the incidence of hypertension in the Barabai
Health Center Work Area in 2021. It is recommended that the Public Health Center further improve
promotive and preventive efforts to the community by providing easily accessible information
facilities such as health education, socialization, distribution.
Keywords: age, consuming salty food, hypertension, genetic, gender, smoking behaviour
Abstrak
Berdasarkan data Puskesmas Barabai didapatkan bahwa kejadian hipertensi pada tahun 2018
sebanyak 3.803 orang, menurun pada tahun 2019 sebanyak 3.591 orang namun kembali meningkat
pada tahun 2020 sebanyak 4.098 orang. Penelitian bertujuan mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Barabai Tahun 2021. Metode
penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 98 responden
menggunakan teknik Insidental Sampling. Uji statistik menggunakan uji Chi Square Test. Hasil
penelitian kejadian hipertensi ringan sebanyak 40 responden (40,8%), usia lansia sebanyak 58
responden (59,2%), jenis kelamin perempuan sebanyak 69 responden (70,4%), memiliki faktor
genetik hipertensi sebanyak 73 responden (74,5%), tidak memiliki kebiasaan merokok sebanyak 69
responden (70,4%), memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan asin berisiko sebanyak 66
responden (67,3%). Ada hubungan usia (p-value=0,021), jenis kelamin (p-value=0,008), faktor
genetik (p-value=0,002), perilaku merokok (p-value=0,008), kebiasaan mengkonsumsi makanan
asin (p-value=0,009) dengan kejadian hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Barabai Tahun 2021.
Disarankan pihak Puskemas lebih meningkatkan lagi upaya promotif dan preventif kepada
165
Khairunnissa, Norfai, Zuhrupal Hadi Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
JABJ, Vol. 11, No. 2, September 2022, 165-174 Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Barabai
Tahun 2021
manyarakat dengan penyediaan sarana informasi yang mudah diakses seperti penyuluhan kesehatan,
sosialisasi, pembagian leaflat, poster dan sejenisnya sebagai upaya pencegahan dan pengendalian
hipertensi.
Kata kunci: hipertensi, genetik, jenis kelamin, konsumsi makanan asin, perilaku merokok,
usia
PENDAHULUAN kebiasaan mengkonsumsi makanan asin),
Menurut Data World Health status gizi yang overweight atau obesitas, dan
Organization (WHO), pada tahun 2015 gaya hidup (kurang aktivitas fisik, stres dan
menunjukkan sekitar 1,13 milyar orang di kebiasaan merokok).
dunia menyandang hipertensi, diperkirakan Apabila hipertensi tidak ditangani
pada tahun 2025 akan ada 1,5 milyar orang dengan tepat maka akan menimbulkan
yang terkena hipertensi, dan diperkirakan komplikasi yaitu stroke, infark miokard, gagal
setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal jantung, gagal ginjal kronik dan retinopati
akibat hipertensi dan komplikasinya (Noviyanti, 2015). Berdasarkan uraian diatas
(Kemenkes RI, 2019). Berdasarkan data Riset maka peneliti tertarik untuk mengambil judul
Kesehatan Dasar terjadi peningkatan kejadian “Faktor-faktor yang berhubungan dengan
hipertensi di Indonesia yang didapat melalui kejadian hipertensi di Wilayah Kerja
pengukuran pada umur >18 tahun sebesar Puskesmas Barabai Tahun 2021”.
25,8%, pada tahun 2013 prevalensi sebesar
25,8% meningkat pada tahun 2018 sebesar METODE PENELITIAN
34,1%, tertinggi di Provinsi Kalimantan Metode penelitian yang digunakan adalah
Selatan sebesar 44,1% dan terendah di Survey analitik dengan pendekatan cross
provinsi Papua sebesar 22,2% (Kemenkes RI, sectional. Besar sampel dalam penelitian ini
2018). sebanyak 98 orang. Teknik pengambilan
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu sampel dalam penelitian ini dengan cara
Sungai Tengah Tahun 2020 jumlah penderita Insidental Sampling. Instrument penelitian
hipertensi berusia >15 tahun sebanyak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
105.675 orang dengan kasus tertinggi di kuesioner dan pengukuran tekanan darah yang
Puskesmas Barabai sebanyak 19.378 orang dibantu oleh petugas kesehatan atau dari data
sedangkan terendah di Puskemas Tandilang buku register.
sebanyak 1.212 orang (Dinkes Kabupaten Variabel dalam penelitian ini terdiri dari
Hulu Sungai Tengah, 2020). Berdasarkan data variabel bebas (variabel independen) yaitu
Puskesmas Barabai didapatkan bahwa usia, jenis kelamin, faktor genetik, perilaku
kejadian hipertensi pada tahun 2018 sebanyak merokok dan kebiasaan mengkonsumsi asin
3.803 orang, menurun pada tahun 2019 dan variabel terikat (variabel dependen) yaitu
sebanyak 3.591 orang namun kembali kejadian hipertensi. Analisis data yang
meningkat pada tahun 2020 sebanyak 4.098 digunakan adalah analisis univariat dan
orang, dengan jumlah kunjungan pasien analisis bivariat. Uji statistik yang digunakan
hipertensi pada tahun 2019 sebanyak 3.626 adalah uji Chi Square.
kunjungan terjadi peningkatan pada tahun
2020 menjadi 4.104 kunjungan sedangkan
pada tahun 2021 pada bulan Januari sampai
April sebanyak 815 kunjungan (Puskesmas
Barabai, 2021).
Menurut Hartono (2011) ada beberapa
faktor yang menyebabkan hipertensi antara
lain karakteristik individu (usia, jenis kelamin,
riwayat penyakit hipertensi), pola makan
(kebiasaan mengkonsumsi lemak dan
166
Khairunnissa, Norfai, Zuhrupal Hadi Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
JABJ, Vol. 11, No. 2, September 2022, 165-174 Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Barabai
Tahun 2021
HASIL
Analisis Univariat
Gambaran kejadian hipertensi, usia, jenis kelamin, faktor genetik, perilaku merokok, dan
kebiasaan mengkonsumsi makanan asin di Wilayah Kerja Puskesmas Barabai tahun 2021
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kejadian Hipertensi, Usia, Jenis Kelamin, Faktor
Genetik, Perilaku Merokok, dan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Asin di
Wilayah Kerja Puskesmas Barabai Tahun 2021
Variabel n %
Kejadian Hipertensi
Sedang 20 20,4
Ringan 40 40,8
Tidak Hipertensi 38 38,8
Usia
Lansia (46-65 tahun) 58 59,2
Dewasa (26-45 tahun) 40 40,8
Jenis Kelamin
Perempuan 69 70,4
Laki-laki 29 29,6
Faktor Genetik
Ada 73 74,5
Tidak Ada 25 25,5
Perilaku Merokok
Merokok 29 29,6
Tidak Merokok 69 70,4
Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Asin
Berisiko 66 67,3
Tidak Berisiko 32 32,7
Total 98 100
Analisis Bivariat
Tabulasi silang antara usia, jenis kelamin, faktor genetik, perilaku merokok, dan kebiasaan
mengkonsumsi makanan asin dengan kejadian hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Barabai tahun 2021
Tabel 2. Tabulasi silang antara usia, jenis kelamin, faktor genetik, perilaku merokok, dan kebiasaan
mengkonsumsi makanan asin dengan kejadian hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Barabai tahun 2021
Kejadian Hipertensi
Sedang Tidak Total p-value
Variabel Ringan
Hipertensi
n % n % n % n %
Usia
Lansia 17 29,3 23 39,7 18 31,0 58 100 0,021
(46-65 tahun)
Dewasa 3 7,5 17 42,5 20 50,0 40 100
(26-45 tahun)
167
Khairunnissa, Norfai, Zuhrupal Hadi Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
JABJ, Vol. 11, No. 2, September 2022, 165-174 Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Barabai
Tahun 2021
Jenis Kelamin
Perempuan 9 13,0 28 40,6 32 46,4 69 100 0,008
Laki-laki 11 37,9 12 41,4 6 20,7 29 100
Faktor Genetik
Ada 17 23,3 35 47,9 21 28,8 73 100 0,002
Tidak Ada 3 12,0 5 20,0 17 68,0 25 100
Perilaku Merokok
Merokok 11 37,9 12 41,4 6 20,7 29 100 0,008
Tidak Merokok 9 13,0 28 40,6 32 46,4 69 100
Kebiasaan Mengkonsumsi
Makanan Asin
Berisiko 14 21,2 33 50,0 19 28,8 66 100 0,009
Tidak Berisiko 6 18,8 7 21,9 19 59,4 32 100
Total 20 20,4 40 40,8 38 38,8 98 100
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan
kejadian hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Barabai Tahun 2021
168
Khairunnissa, Norfai, Zuhrupal Hadi Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
JABJ, Vol. 11, No. 2, September 2022, 165-174 Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Barabai
Tahun 2021
sejalan dengan penelitian Febrianti (2019) adanya faktor genetik pada keluarga
di Puskesmas Rawat Inap Tanjung tertentu juga akan menyebabkan keluarga
Morawa Kecamatan Tanjung Morawa itu memiliki risiko untuk menderita
menunjukkan bahwa responden sebagian kejadian hipertensi. Hal ini berhubungan
besar berumur 40-49 tahun sebanyak 27 dengan peningkatan kadar sodium
responden (61,4%). intraseluler dan rendahnya rasio antara
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan potassium terhadap sodium (Triyanto,
bahwa sebagian besar responden berjenis 2014). Penelitian ini juga sejalan dengan
kelamin perempuan sebanyak 69 penelitian Febrianti (2019) di Puskesmas
responden (70,4%). Hasil penelitian ini Rawat Inap Tanjung Morawa Kecamatan
sebagian besar responden yang Tanjung Morawa menunjukkan bahwa
mengalami kejadian hipertensi adalah faktor keturunan sebanyak 27 responden
laki-laki dikarenakan kebiasaan (61,4%).
responden yang berjenis kelamin laki-laki Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
merokok, sebagian besar responden yang bahwa sebagian besar responden tidak
berjenis kelamin perempuan tidak memiliki perilaku merokok sebanyak 69
mengalami kejadian hipertensi. Setiap responden (70,4%). Dari 29 responden
jenis kelamin memiliki struktur organ dan yang memiliki perilaku merokok sebagian
hormon yang berbeda demikian juga pada besar responden memiliki kebiasaan
perempuan dan laki-laki. Berkaitan merokok ringan sebanyak 12 responden
dengan hipertensi, laki-laki mempunyai (41,3%) dan sebagian besar responden
risiko lebih tinggi untuk menderita menghisap rokok berjenis filter sebanyak
hipertensi. Laki-laki juga mempunyai 28 responden (96,5%). Merokok dapat
risiko yang lebih besar terhadap meningkatkan tekanan darah, nikotin pada
mordibitas dan mortalitas kardiovaskuler rokok sangat membahayakan kesehatan
(Hartono, 2011). Hasil penelitian ini karena nikotin dapat meningkatkan
sejalan dengan penelitian Ningsih (2017) tekanan darah dan pengapuran pada
di Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta dinding pembuluh darah. Dua batang
menunjukkan bahwa jenis Kelamin rokok terbukti dapat meningkatkan
mayoritas perempuan sebanyak 226 tekanan darah sebesar 10 mmHg (Yonata,
(70,6%). 2016).
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden memiliki bahwa sebagian besar responden memiliki
faktor genetik hipertensi sebanyak 73 kebiasaan mengkonsumsi makanan asin
responden (74,5%). Dari 73 responden berisiko sebanyak 66 responden (67,3%).
yang memiliki faktor genetik sebagian Hasil penelitian menunjukkan bahwa
besar keluarga yang menderita hipertensi sebagian besar responden memiliki
adalah ibu sebanyak 32 responden kebiasaan mengkonsumsi makanan asin
(43,8%). Responden yang memiliki faktor berisiko dikarenakan sebagian besar
hipertensi berisiko mengalami kejadian sering mengkonsumsi ikan dijemur dan
hipertensi dikarenan adanya genetik yang diasinkan sebanyak 83 responden
diturunkan dan berisiko mengalami (84,7%), telor Asin sebanyak 44
kejadian hipertensi. Faktor genetik responden (44,9%) dan ikan yang di
terjadinya hipertensi didapat sebagian fermentasi sebanyak 53 responden
besar dari orang tua responden. Hal ini (54,1%). Menurut Triyanto (2014)
terjadi karena pewarisan sifat melalui gen. menyatakan bahwa tingginya konsumsi
169
Khairunnissa, Norfai, Zuhrupal Hadi Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
JABJ, Vol. 11, No. 2, September 2022, 165-174 Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Barabai
Tahun 2021
170
Khairunnissa, Norfai, Zuhrupal Hadi Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
JABJ, Vol. 11, No. 2, September 2022, 165-174 Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Barabai
Tahun 2021
memiliki faktor genetik hipertensi tetapi yang tidak merokok namun mengalami
mengalami kejadian hipertensi kejadian hipertensi dikarenakan
dikarenakan berusia lansia, berjenis responden perempuan, berusia lansia, ada
kelamin perempuan dan memiliki faktor genetik dan memiliki kebiasaan
kebiasaan mengkonsumsi makanan asin mengkonsumsi makanan asin berisiko.
berisiko. Individu dengan orang tua Tembakau mengandung nikotin yang
dengan hipertensi mempunyai risiko dua memperkuat kerja jantung dan
kali lipat lebih besar untuk menderita menciutkan arteri kecil hingga sirkulasi
hipertensi daripada orang yang tidak darah berkurang dan tekanan darah
mempunyai riwayat hipertensi (Triyanto, meningkat. Nikotin diserap oleh
2014). Penelitian ini juga sejalan dengan pembuluh pembuluh darah di dalam paru
penelitian Maulidina (2018) di Wilayah dan diedarkan ke seluruh aliran darah
Kerja Puskesmas Jati Luhur Bekasi lainnya sehingga terjadi penyempitan
menunjukkan bahwa ada hubungan pembuluh darah. Hal tersebut
riwayat keturunan dengan kejadian menyebabkan kinerja jantung semakin
hipertensi (p-value = 0,033). Hasil meningkat untuk memompa darah ke
penelitian ini juga sejalan dengan seluruh tubuh melalui pembuluh darah
penelitian Ningsih (2017) di Pasar yang sempit (Triyanto, 2014). Hasil
Beringharjo Kota Yogyakarta penelitian ini sejalan dengan penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan Sartik (2017) di Palembang menunjukkan
riwayat hipertensi keluarga dengan bahwa ada hubungan kebiasaan merokok
kejadian hipertensi (p=0,000). Hasil dengan kejadian hipertensi nilai p-value <
penelitian ini tidak sejalan dengan α 0,000. Penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian Pangaribuan (2020) Di penelitian Helni (2020) di Provinsi Jambi
Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit menunjukkan bahwa ada hubungan
Tk. II Putri Hijau Medan menunjukkan merokok dengan kejadian hipertensi
bahwa tidak ada hubungan genetik dengan dengan nilai nilai p-value < α 0,005. Hasil
kejadian hipertensi (p-value=0,067). penelitian ini tidak sejalan dengan Hastuti
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan (2020) di pelayanan Kesehatan Umum
terdapat hubungan yg signifikan antara Puskesmas Ungaran menunjukkan bahwa
perilaku merokok dengan kejadian tidak ada hubungan merokok dengan
hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas kejadian hipertensi (p-value=0,503).
Barabai Tahun 2021, dimana responden Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
yang merokok cenderung mengalami terdapat hubungan yang signifikan antara
hipertensi dibandingkan responden yang kebiasaan mengkonsumsi makanan asin
tidak merokok. Penelitian ini dengan kejadian hipertensi di Wilayah
menunjukkan bahwa semua yang Kerja Puskesmas Barabai Tahun 2021,
merokok berjenis kelamin laki-laki dimana responden yang memiliki
cenderung mengalami kejadian hipertensi kebiasaan mengkonsumsi makanan asin
dikarenakan kandungan nikotin didalam berisiko cenderung mengalami hipertensi
rokok yang dapat menyebabkan hipertensi responden yang memiliki kebiasaan
sehingga semakin sering dan banyak mengkonsumsi makanan asin tidak
responden merokok makan cenderung berisiko. Semakin sering mengkonsumsi
akan meningkatkan tekanan darah yang makanan asin maka berisiko
dapat menyebabkan terjadinya hipertensi, meningkatkan tekanan darah, namun
dalam penelitian ini masih ada responden sebaliknya responden yang tidak memiliki
171
Khairunnissa, Norfai, Zuhrupal Hadi Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
JABJ, Vol. 11, No. 2, September 2022, 165-174 Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Barabai
Tahun 2021
172
Khairunnissa, Norfai, Zuhrupal Hadi Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
JABJ, Vol. 11, No. 2, September 2022, 165-174 Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Barabai
Tahun 2021
173
Khairunnissa, Norfai, Zuhrupal Hadi Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
JABJ, Vol. 11, No. 2, September 2022, 165-174 Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Barabai
Tahun 2021
174