You are on page 1of 13

FENOMENA PENGGUNAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI

KOMUNIKASI PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM OLEH MAHASISWA FISIP


UNIVERSITAS RIAU

Oleh : Meutia Puspita Sari


Email: Meutia.puspita@gmail.com
Pembimbing: Evawani Elysa Lubis, M.Si

Jurusan Ilmu Komunikasi ± Konsentrasi Hubungan Masyarakat


Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293-
Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT

The use of instagram as a learning communication is a new phenomenon that exists in


utilizing social media. Social media that has a function as a medium of communication and media
sharing, is used as a communication learning by students of FISIP Universitas Riau in fulfilling
the need for information and knowledge of Islam religion. This study aims to determine the
motives, communication experience, and behavioral changes of learning outcomes conducted by
students of FISIP University of Riau as a user of social media instagram.
This research uses qualitative research method with phenomenology approach. The
subjects were chosen using purposive technique in the form of 4 students of FISIP Universitas
Riau and 4 significant others. To obtain data, the author uses three data collection techniques,
namely participant observation, in-depth interviews, and documentation. This research uses data
analysis technique of phenomenology research according to Creswell, using observational
persistence technique, extension of participation, and reference adequacy.
The results showed that the use of instagram as a communication learning by FISIP
students, University of Riau is influenced by 2 motifs, the first motive of the past (because motive)
belonging to the motive sosiogenetis, in the form of curious motifs, motives of need for value, self-
esteem motive and the need for Looking for the identity and motive of the future (in order to
motives) belonging to the theogenetic motif as a medium of propagation information, as a
motivating medium (other people) and as a source of information. Communication experience
perceived by users of instagram as communication learning by FISIP students of Universitas Riau
is a pleasant communication experience where can exchange information of da'wah; Make new
friends; And gain a sense of change after learning religious knowledge and unpleasant experiences
with negative comments. Finally, the use of instagram as a communication of Islamic learning
resulted in a change in attitude and behavior that is in cognition, affection, and konasi or
psychomotor instagram users in the community.

Key Word: Fenomenology, Instagram, Communication learning,

JOM FISIP voL. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 1


Pendahuluan Penulis juga ikut merasakan sebagai
mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi,
Perkembangan teknologi informasi pembelajaran pendidikan agama islam
komunikasi saat ini semakin memberikan sebagai mata kuliah di FISIP Universitas
kemudahan bagi masyarakat didalam Riau terasa kurang dengan bobot 2 SKS saja.
mendapatkan kebutuhan akan informasi. Oleh sebab itu, untuk tambahan pemenuhan
Salah satu teknologi informasi komunikasi kebutuhan akan ilmu pengetahuan agama
yang semakin banyak digunakan saat ini islam lainnya, kebebasan diberikan kepada
adalah media sosial Instagram. tiap mahasiswa. Beberapa diantara bercerita
kepada penulis dengan mengikuti kelompok-
Penulis sebagai salah satu pengguna
kelompok rohis, mengikuti kajian seperti
aktif instagram, melihat ada beberapa
tabligh akbar dan lain sebagainya, termasuk
perubahan isi postingan dari akun followers
menambah informasi dengan menggunakan
penulis. Beberapa perubahan yang terlihat
instagram.
adalah isi postingan yang sebelumnya
mengenai informasi, foto dan image pribadi Penggunaan media sosial, sebuah
dari followers penulis berubah mengenai perusahaan riset dan analisis dari Inggris,
informasi-informasi pembelajaran mengenai TNS, menyebutkan bahwa Indonesia berada
agama islam. Dan terkadang informasi yang diperingkat ke-3 pengguna Instagram.
sering di posting merupakan repost dari (http://palembang.tribunnews.com/2017/04/
akun-akun dakwah islami. Perubahan yang 02/indonesia-negara-terbesar-ketiga-
terjadi dari followers penulis juga terlihat dari pengguna-sosmed-instagram).
kebiasaan berperilaku dan cara berpakaian Pada artikel di okezone.com, oleh
yang semakin mengikuti sunnah agama. Paul Webster, Brand Development Lead
Instagram APAC pada tanggal 14 januari
Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi
2016 mengatakan yaitu sekitar 59%
FISIP menjadi sasaran yang terbilang sesuai
pengguna aktif pada instagram adalah
dalam penggunaan media instagram secara
mayoritas remaja/anak muda, terdidik, dan
aktif. AI, sebagai salah satu mahasiswa Ilmu
mapan yang selalu meng-update informasi
Komunikasi, diawal perkenalan dengan
atau pun menggungah foto ke media sosial
penulis merupakan instagramer aktif yang
dengan rentang usia 18-24 tahun.
memposting foto-foto bernilai seni dan
(http://m.okezone.com/read/2016/-
pemandangan. Mengaku kepada penulis, AI
1/14/2017/1288332/pengguna-instagram-di-
sekarang mulai memanfaatkan Instagram
indonesia-terbanyak-mencapai-89persen
tidak hanya sebagai media sharing photo
diakses pada 11/2/2017 pukul 2:44 WIB).
saja, namun penggunaan Instagram juga
Melihat rentang usia yang dimiliki oleh
sampai kepada pemenuhan informasi
pengguna instagram sebagai pengguna aktif
mengenai ilmu agama islam.
adalah seorang remaja terdidik, membuat
Beberapa perubahan terlihat dari diri mahasiswa termasuk ke dalam golongan
AI, mulai dari pakaian, cara berbicara, topik sebagai sasaran pengguna aktif instagram.
pembicaraan dan aktivitas di kampus,
Penggunaan instagram sebagai
diwujudkan melalui informasi ilmu agama
komunikasi pembelajaran merupakan suatu
yang didapat melalui akun-akun dakwah
fenomena baru yang ada di dalam
islami yang di follow-nya. Me-repost
penggunaan media sosial, Karna biasanya
kembali unggahan dari akun dakwah isl am,
menggunakan cara komunikasi kelompok,
menjadi salah satu aktivitas sosial media
komunikasi publik, ataupun komunikasi
yang sekarang aktif dilakukannya.
JOM FISIP voL. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 2
interpersonal. Didalam pembelajaran pada \DQJ EHUMXGXO ³)HQRPHQRORJL´
media sosial instagram, pemilik akun-akun membaginya menjadi dua, yaitu : tindakan
dakwah berperan sebagai pengajar yang sosial merupakan tindakan yang berorientasi
membelajarkan sasaran dengan pesan pada perilaku orang atau orang lain pada
informasi dan motivasi yang bersifat edukatif masa lalu (because motif), dan sekarang atau
yang berasal dari sumber-sumber ilmu akan datang (in-order-to). Sehingga
agama. Pengguna instagram berperan penggunaan instagram oleh mahasiswa,
sebagai sasaran dari pengajar dan menerima memiliki suatu motif baik dari masa lalu
isi pesan pembelajaran. (because motif), dan sekarang atau akan
datang (in-order-to) didalam pemenuhan
Sebagai fungsi edukatif, komunikasi informasi mengenai ilmu agama islam.
pembelajaran bertugas mengelola proses-
proses komunikasi yang secara khusus Berangkat dari pemaparan tersebut
dirancang untuk tujuan memberikan nilai maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih
tambah bagi pihak sasaran dan memberikan dalam mengenai Fenomena Penggunaan
efek perubahan perilaku yang terjadi sebagai media sosial Instagram sebagai komunikasi
hasil dari tindakan komunikasi pebelajaran. pembelajaran agama islam oleh mahasiswa
Dimana perubahan-perubahan tersebut terdiri Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
dari kognisi, afeksi, dan konasi atau Universitas Riau. Dengan mencari motif,
psikomotor di kalangan mayarakat (Pawit M. pengalaman komunikasi dan perubahan
Yusuf, 2010: 10). perilaku dari mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik didalam melakukan
Fenomena penggunaan instagram ini, komunikasi pembelajaran di Instagram.
dapat di pelajari menggunakan teori
fenomenologi. Berdasarkan pandangan
Alfred Schutz, fenomenologi adalah Tinjauan Pustaka
bagaimana cara memahami tindakan sosial Fenomenologi
melalui penafsiran untuk memperjelas atau Kuswarno dalam bukunya
memeriksa makna yang sesungguhnya, mengatakan Fenomenologi berasal dari
sehingga dapat memberikan konsep bahasa Yunani yaitu Phainomai yang berarti
kepekaan yang implisit. Dalam hal ini, ³PHQDPSDN´ Sedangkan µSKDLQRPHQRQ¶
Schutz mengikuti pemikiran Husserl, yaitu \DLWX ³\DQJ PHQDPSDN´ Fenomenologi
proses pemahaman aktual kita, dan pertama kali dicetuskan oleh Edmund
pemberian makna terhadapnya, sehingga ter- Husserl. Fenomenologi dikenal sebagai
refleksi dalam tingkah laku (Dalam aliran filsafat sekaligus metode berpikir yang
Kuswarno, 2009: 18). Tingkah laku yang di mempelajari fenomena manusiawi tanpa
refleksikan bisa berupa jawaban dari mempertanyakan penyebab dari fenomena
penggunaan instagram sebagai komunikasi tersebut serta realitas objektif dan
pembelajaran ataupun tingkah laku dari hasil penampakannya.
belajar yang di berikan oleh pengguna
instagram. Fenomenologi merupakan tradisi
penelitian kualitatif yang berakar pada
Semua tingkah laku manusia pada filosofi dan psikologi, dan berfokus pada
hakikatnya memiliki motif. Motif-motif ini pengalaman hidup manusia. Pendekatan
memberi tujuan dan arah kepada tingkah laku fenomenologi menggunakan pengalaman
manusia. Menyangkut motif, Schutz dalam hidup sebagai alat untuk memahami secara
buku karangan Engkus Kuswarno (2009: lebih baik tentang sosial, budaya, politik atau

JOM FISIP voL. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 3


konteks sejarah dimana pengalaman itu pemenuhannya, agar segera mendapatkan
terjadi. Pendekatan fenomenologi keseimbangan. Situasi kekurangan ini
menggunakan pola pikir subjektivisme yang berfungsi sebagai suatu kekuatan atau
tidak hanya memandang masalah dari suatu dorongan alasan, yang menyebabkan
gejala yang tampak, akan tetapi berusaha seseorang bertindak untuk memenuhi
menggali makna di balik setiap gejala itu. kebutuhan (Ahmadi, 2002:196). Secara
(Kuswarno, 2009:7) ringkas, motif adalah sesuatu dorongan yang
ada pada diri individu yang menggerakkan
Inti pemikiran Schutz adalah atau membangkitkan sehingga individu itu
bagaimana memahami tindakan sosial berbuat sesuatu (Ahmadi, 2002:192).
melalui penafsiran. Dimana, tindakan sosial
merupakan tindakan yang berorientasi pada Berdasarkan asalnya, motif yang
perilaku orang atau orang lain pada masa lalu, mendasari manusia untuk bertindak atau
sekarang dan akan datang. Proses penafsiran berperilaku digolongkan menjadi tiga, yaitu:
dapat digunakan untuk memperjelas atau
memeriksa makna yang sesungguhnya, 1) Motif Biologis
sehingga dapat memberikan konsep Motif biologis merupakan faktor-
kepekaan yang implisit. Dengan kata lain, faktor yang mendorong perilaku manusia
mendasarkan tindakan sosial pada (Rakhmat, 2005:35). Motif biologis atau
pengalaman, makna, dan kesadaran. Manusia biogenetis ini yang berasal dari kebutuhan-
mengkonstruksi makna di luar arus utama kebutuhan seseorang demi kelanjutan
SHQJDODPDQ PHODOXL SURVHV ³WLSLNDVL´ kehidupnya secara biologis. Yang termasuk
Hubungan antara makna pun diorganisasi dalam motif biogenetis yaitu: lapar, haus,
melalui proses ini, atau biasa disebut stock of kebutuhan akan kegiatan dan istirahat,
knowledge. (Kuswarno, 2009:18). mengambil napas, seksualitas, buang air,
keamanan dan sebagainya (Ahmadi,
Untuk menggambarkan keseluruhan 2002:198-199).
tindakan seseorang, Schutz
mengelompokkannya dalam dua fase, yaitu: 2) Motif Sosiogenetis /Sosiogenis
Motif sosiogenetis adalah motif-
a) In-order-to-motive (Um-zu-Motiv), yaitu motif yang dipelajari orang dan berasal dari
motif yang merujuk pada tindakan di lingkungan kebudayaan tempat manusia itu
masa yang akan datang. Dimana, berada dan berkembang. Motif sosiogenetis
tindakan yang dilakukan oleh seseorang tidak berkembang dengan sendirinya, mau
pasti memiliki tujuan yang telah tidak mau, tetapi berdasarkan interaksi sosial
ditetapkan. dengan orang-orang atau hasil kebudayaan
b) Because motives (Weil Motiv), yaitu orang (Ahmadi, 2002:198-199). Yang
tindakan yang merujuk pada masa lalu. termasuk dalam motif sosiogenetis, yaitu:
Dimana, tindakan yang dilakukan oleh
seseorang pasti memiliki alasan dari masa a) Motif ingin tahu, yaitu mengerti, menata
lalu ketika ia melakukannya. dan menduga. Setiap orang berusaha
memahami dan memperoleh arti dari
Motif dunianya. (Rakhmat, 2005:38).
b) Motif kompetensi, merupakan
Motif timbul karena adanya kebutuhan seseorang untuk kompetensi
kebutuhan atau need. Kebutuhan (need) dan menentukan sendiri dalam kaitannya
dapat dipandang sebagai kekurangan adanya dengan lingkungannya. (Rakhmat,
sesuatu, dan ini menuntut segera 2005:38).
JOM FISIP voL. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 4
c) Motif cinta. Mencintai dan dicintai keinginan untuk meralisasi norma-norma
merupakan hal yang paling esensial bagi agamanya menurut petunjuk kitab-kitab suci
pertumbuhan kepribadian. (Rakhmat, dan lain-lain (Ahmadi, 2002:200).
2005:38).
d) Motif harga diri dan kebutuhan untuk Media Sosial
mencari identitas. Kebutuhan ini sangat
Media bisa dijelaskan sebagai alat
erat kaitannya dengan kemampuan
komunikasi (Laughey, 2007; McQuail,
memperlihatkan kemampuan
2003). Semua definisi dari media memiliki
memperoleh kasih sayang serta
kecendrungan yang sama yaitu sarana yang
menunjukan eksistensi di dunia yaitu
disertai oleh teknologinya. Media bisa dilihat
kita ingin kehadiran kita bukan saja
dengan proses komunikasi (Meyrowitz,
dianggap bilangan tetapi juga
1999; Mores, 2005; William, 2003). Proses
diperhitungkan (Rakhmat, 2005:39).
terjadinya komunikasi memerlukan tiga hal,
e) Motif dokumentasi. Kebutuhan ini
yaitu objek, organ, dan medium. Objek
merupakan hal yang ada pada diri
adalah sarana dari komunikasi, organ adalah
individu untuk dapat mengabadikan
alat kegunaan untuk melakukan komunkasi,
momen-moment yang telah mereka lalui.
dan medium (Meyrowitz: 1999) yang dibagi
f) Kebutuhan akan nilai, kedambaan dan
kembali menjadi 3 ungkapan: medium
makna kehidupan. Dalam menghadapi
sebagai sarana (medium-as-vessel/conduit);
tuntutan kehidupan manusia
medium adalah bahasa (medium-as-
membutuhkan nilai untuk menuntunnya
languange); dan medium sebagai lingkungan
untuk mengambil keputusan serta
(medium-as-environment).
memberikan makna pada kehidupannya.
Termasuk motif agama, apabila manusia Media sosial adalah medium di
kehilangan nilai serta tidak memiliki internet yang memungkinkan pengguna
kepastian untuk bertindak maka akan merepresentasikan dirinya maupun
lekas putus asa dan kehilangan pegangan berinteraksi, bekerja sama, berbagi,
hidup (Rakhmat, 2005:39). berkomunikasi dengan pengguna lain, dan
g) Kebutuhan akan pemenuhan diri. Kita membentuk ikatan sosial secara virtual.
tidak semata mata mempertahankan
kehidupan tetapi kita juga meningkatkan Mandibergh (2012) mengungkapkan
kualitas hidup kita serta memenuhi media sosial adalah media yang mewadahi
potensi diri (Rakhmat, 2005:39). kerja sama diantara pengguna yang
3) Motif Teogenetis menghasilkan konten (user-generated
Motif teogenetis berasal dari interaksi content). Meike dan Young (2012)
individu dengan Tuhan Yang Maha Esa, mengartikan kata media sosial sebagai
seperti yang nyata dalam ibadahnya dan konvergensi antara komunikasi personal
dalam kehidupannya sehari-hari dimana ia dalam arti saling berbagi diantara individu (to
berusaha merealisasi norma-norma agama be shared one-to-one) dan media public
tertentu. Manusia memerlukan interaksi untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada
dengan Tuhannya untuk dapat menyadari batas individu.
tugasnya sebagai seorang manusia yang
berketuhanan di dalam masyarakat yang Instagram
serba beragam itu. Yang termasuk dalam Instagram berasal dari pengertian
motif teogenetis seperti; keinginan untuk dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata
mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, "insta" berasal dari kata "instan", seperti

JOM FISIP voL. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 5


kamera polaroid yang pada masanya lebih pembelajaran (instruksional) di lapangan
dikenal dengan sebutan "foto instan". seperti halnya seorang guru, dosen,
Instagram juga dapat menampilkan foto-foto penceramah, penyuluh, penyaji makalah
secara instan, seperti polaroid di dalam dalam seminar dan pemimbing lapangan.
tampilannya. Sedangkan untuk kata "gram" Komunikasi pembelajaran
berasal dari kata "telegram" yang cara menekankan pada pola perencanaan dan
kerjanya untuk mengirimkan informasi pelaksanaan secara operasional yang
kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya didukung oleh teori untuk kepentingan
dengan Instagram yang dapat mengunggah keberhasilan efek perubahan perilaku pada
foto dengan menggunakan jaringan Internet, pihak sasaran (komunikan). Serta
sehingga informasi yang ingin disampaikan memberikan perubahan-perubahan dalam
dapat diterima dengan cepat. Oleh karena kognisi, afeksi, dan konasi atau psikomotor
itulah Instagram merupakan gabungan dari dikalangan masyarakat, khususnya yang
kata instan dan telegram. sudah dikelompokkan ke dalam ranah
Sistem perteman di Instagram sasaran pada komunikasi pembelajaran yang
menggunakan istilah Following dan sesuai dengan taksonomi dari Bloom. (Pawit
followers. Yang artinya following berarti M Yusuf, 2010: 10)
mengikuti pengguna, dan followers berarti Hasil Pembelajaran: Perubahan Sikap &
pengguna lain yang mengukuti akun. Setiap Perilaku
pengguna dapat berinteraksi dengan cara
Belajar merupakan perubahan
memberikan komentar dan memberikan
perilaku dan pribadi secara keseluruhan.
respon (feedback) dengan like (suka)
Pendapat ini dikemukan oleh para penganut
terhadap foto yang dibagikan.
Ilmu Jiwa Gestalt, yang lebih jauh lagi
Komunikasi Pembelajaran bersumber pada paham organismic
psychology. (Syamsuddin, 2012 : 160). Pawit
Komunikasi pembelajaran
M. Yusuf dalam bukunya komunikasi
merupakan himpunan bagian dari
instruksional mengatakan bahwa fungsi dan
pendidikan. Tetapi, pendidikan mempunyai
manfaat dari dilakukannya komunikasi
bidang kajian yang lebih luas dari pada
pembelajaran adalah terjadinya efek
pembelajaran. kata komunikasi pembelajaran
perubahan pada perilaku yang terjadi sebagai
memiliki arti yang sama dengan komunikasi
instruksional. Yang mana instruksional hasil tindakan komunikasi pembelajaran dan
perubahan-perubahan dalam kognisi, afeksi,
tersebut berasal dari kata instruction yang
dan konasi atau psikomotor dikalangan
artinya pembelajaran.
Di dalam dunia pendidikan, kata masyarakat.
instruksional tidak diartikan perintah, tetapi Bloom (1956) mengklasifikasikan
sasaran atau tujuan pendidikan menjadi tiga
lebih mendekati kedua arti yang pertama,
domain (ranah kawasan) yaitu: kognitif,
yakni pengajaran dan/atau pelajaran. Bahkan,
belakangan ini kata tersebut diartikan sebagai afektif, dan psikomotor dan setiap ranah
pembelajaran (Pawit M. Yusuf, 2010:57) tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian
yang lebih rinci berdasarkan hierarkinya.
Ruang lingkup dari komunikasi
pembelajaran ini adalah bahwa komunikator Untuk maksud yang sama Ki Hajar
dalam hal membelajarkan bisa hanya sebagai Dewantara juga menggambarkan hal yang
perencana atau perancang atau pembuat sama dengan ketiga domain tersebut yang
model, namun bisa pula sekaligus bertindak secara konvensional telah lama dikenal
taksonomi tujuan pendidikan yang terdiri atas
langsung sebagai pelaksana komunikasi
aspek cipta, rasa, dan karsa yang dewasa ini

JOM FISIP voL. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 6


orang gunakan dan dikenal istilah penalaran, Menurut Arden N. Frandsen dalam
penghayatan dan pengamalan. (Syamsuddin, Darsono (2001: 192), mengatakan bahwa hal
2012 : 26) yang mendorong seseorang itu untuk belajar
Sikap dan perilaku dapat antara lain adanya sifat ingin tahu dan ingin
ditumbuhkan dan dikembangkan melalui menyelidiki dunia yang lebih luas, adanya
proses belajar. Dalam proses belajar tidak sifat kreatif yang ada pada manusia dan
terlepas dari proses komunikasi dimana keinginan untuk maju, adanya keinginan
terjadi proses transfer pengetahuan, untuk mendapatkan simpati dari orang tua,
informasi dan nilai. Kunci utama untuk guru, dan teman-teman, adanya keinginan
menumbuhkan dan mengembangkan sikap untuk memperbaiki kegagalan yang lalu
yaitu melalui proses akomodasi dan asimilasi dengan usaha yang baru, baik dengan
pengetahuan, pengalaman, dan nilai ke dalam koperasi maupun dengan kompetensi, adanya
otak sasaran didik atau pembelajar. keinginan untuk mendapatkan rasa aman,
Morison (Whiterington, 1952:187) adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir
berpendapat bahwa hasil belajar merupakan dari pada belajar.
perubahan sungguh-sungguh dalam perilaku Media sosial yang awalnya
dan pribadi seseorang yang dapat bersifat merupakan media komunikasi, bisa berubah
permanen. menjadi komunikasi pembelajaran dimana
kegunaannya yang sama sebagai penyampai
Media Sosial sebagai Media Pembelajaran informasi. Mudhofir (1992:13) menyatakan
Berkembangnya ilmu pengetahuan bahwa yang termasuk sumber belajar adalah
dan teknologi pada era globalisasi, terutama berbagai informasi, data-data ilmu
teknologi dan komunikasi, telah menjadikan pengetahuan, gagasan-gagasan manusia, baik
suatu media memiliki banyak kegunaan dan dalam bentuk bahan-bahan tercetak
pemanfaatan. Karakteristik teknologi (misalnya buku, brosur, pamlet, majalah, dan
informatika dan komunikasi menurut Ninok lain-lain) maupun dalam bentuk non cetak
Leksono yang dikutip J. Sumardianta (misalnya film, filmstrip, kaset, video
(Sumardianta, 2014:ix) telah memanjangkan cassette, dan lain-lain).
dan meluaskan manusia. Bukan kaki dan
tangan manusia, melainkan daya pikir dan
juga keseluruhan akal budinya. Pendapat
Ninok Leksono inilah yang dapat Metode Penelitian
menjelaskan bagaimana dampak buruk Penelitian ini menggunakan metode
teknologi informatika dan komunikasi pada penelitian kualitatif dengan pendekatan
peradaban dan kebudayaan manusia modern fenomenologi yang mencari pemahaman
saat ini. mendalam, serta berusaha memahami arti
peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap
Namun, kehadiran media-media
orang-orang yang berada dalam situasi-
sosial juga menjadi pendorong untuk
situasi tertentu. Penelitian fenomenologi
memaksimalkan pembelajaran menjadi lebih
merupakan tindakan untuk menangkap
menyenangkan, ikut berkontribusi dalam
pengertian sesuatu yang sedang diteliti.
menyediakan pilihan konten-konten positif di
Sehingga, studi dengan pendekatan
tengah riuhnya informasi yang ada. Dari
fenomenologi berupaya untuk menjelaskan
pemanfaatan media sosial ini juga
makna pengalaman hidup sejumlah orang
menjadikan semakin banyak macam sumber
ilmu pengetahuan. Sehingga belajar didalam tentang suatu konsep atau gejala.
media sosial bisa dilakukan.

JOM FISIP voL. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 7


Adapun lokasi penelitian ini pembelajaran adalah sebagai media
dilaksanakan di Fakultas Ilmu Sosial dan informasi tambahan. Pada because motive
Ilmu Politk Universitas Riau. Dalam ini, tergolong pada motif sosiogenetis berupa
penelitian ini teknik pengumpulan informan motif ingin tahu. Dimana informan
yang dilakukan oleh penulis menggunakan menjadikan instagram sebagai sumber
teknik Purposive Sampling. kebutuhan akan pemenuhan informasi
mengenai agama islam. Instagram dijadikan
Pada penelitian ini yang menjadi sebagai media informasi tambahan ketika
informan adalah mahasiswa yang tidak bisa mengikuti kajian rutin ataupun
menggunakan Instagram sebagai salah satu ceramah agama di mesjid-mesjid, serta
media sosialnya di Universitas Riau. Penulis kemudahan didalam mengakses instagram.
telah memilih 4 orang informan yang Because motif selanjutnya adalah
dianggap telah memenuhi kriteria yang pesan informasi yang singkat dan jelas.
dibutuhkan untuk menjadi informan yang Pengguna instagram mengakui bahwa isi
sesuai dengan pemilihan informan dalam pesan yang terdapat pada tiap postingan dari
penelitian fenomenologi. Penulis juga telah akun-akun dakwah islam tersebut bisa
menentukan informan pendukung yaitu 4 menjelaskan dari maksud isi pesan yang
orang significant others atau orang-orang disampaikan dengan lebih singkat, jelas, dan
yang dianggap penting bagi pelaku pengguna tidak membingungkan. Ditambah dengan
instagram sebagai kemunikasi pembelajaran, penguatan dengan sumber yang berdasarkan
seperti orang tua, teman, dan lainnya. dari dalil-dalil hadist serta ayat Al-4XU¶DQ
yang semakin memperkuat informasi-
Teknik pengumpulan data yang
informasi yang di sampaikan.
dilakukan dengan cara observasi partisipan
Motif ini sesuai dengan motif
(participant observation), wawancara
kebutuhan akan nilai pada golongan motif
mendalam (in-depth interview) dan
sosiogenetis yang mana isi pesan didalam
dokumentasi.
akun-akun islam tersebut terdapat nilai-nilai
Hasil Penelitian dan Pembahasan yang didambakan serta makna kehidupan
Hasil penelitian yang didapatkan dari yang dibutuhkan oleh manusia yang
penelitian ini adalah mengenai motif yang beragama. Dari hasil penelitian juga dapat
dilakukan oleh pengguna instagram sebagai ditarik kesimpulan bahwa pesan informasi
komunikasi pembelajaran agama islam akan komunikasi dari akun-akun dakwah islam
dikategorikan menjadi dua motif, yaitu: in- yang terdapat pada caption-caption maupun
order-to-motive (motif masa akan datang) pada foto yang di unggah sebagai media
dan because motives (motif masa lalu). visualnya memberikan kemudahan pengguna
Pembahasan mengenai fokus permasalahan didalam memahami isi pesan.
ini akan penulis kaitkan dengan teori Because motif yang terakhir adalah
fenomenologi Alfred Schutz yang sebagai sumber intropeksi diri dimana
menggambarkan keseluruhan tindakan fase penyampaian isi pesan yang berasal dari
manusia. (Kuswarn, 2009: 115). akun-akun dakwah tersebut yang memiliki
Motif adalah sesuatu dorongan yang kata-kata yang mengingatkan informan
ada pada diri individu yang menggerakkan kembali kepada hal-hal yang baik dan bahkan
atau membangkitkan sehingga individu itu terkadang memotivasi informan sehingga
berbuat sesuatu (Ahmadi, 2002:197). menimbulkan keinginan untuk memperbaiki
Because motive yang dimiliki diri.
pengguna instagram sebagai komunikasi

JOM FISIP voL. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 8


Penulis menyimpulkan bahwa isi utama didalam berkomunikasi dan bermedia
pesan yang mengajak untuk mengintropeksi sosial serta kurangnya waktu yang dimiliki
diri adalah salah satu because motive informan menjadi alasan masa deepan yang
mahasiswa FISIP Universitas Riau sebagai dipilih. Media sosial yang bersifat luas dan
pengguna instagram menggunakan instagram digunakan sebagai media berbagi (sharing)
sebagai komunikasi pembelajaran yang memberikan kepercayaan penggunannya
tergolong pada motif sosiogenitis yaitu motif untuk menjadikan media sosial instagram ini
harga diri dan kebutuhan untuk mencari sebagai sumber informasi yang didapatnya.
identitas dimana mannusia mencari harga Sedangkan pengalaman komunikasi,
dirinya bersamaan dengan kebutuhan akan akan penulis bagi menjadi dua kategori yaitu
harga diri (Rakhmat, 2005:39). pengalaman komunikasi yang menyenangkan
Untuk motif masa depan pengguna dan pengalaman komunikasi yang tidak
instagram sebagai media berbagi informasi menyenangkan. Pengalaman komunikasi
dakwah adalah salah satu tindakan yang yang menyenagkan dirasakan informan
diambil sebagai tanggung jawab sebagai dengan dapat menambah teman-teman baru
seorang muslim. Serta, sebagai seorang yang tanpa disadari memiliki ketertarikan
muslim yang baik diharuskan untuk yang sama didalam belajar ilmu pengetahuan
menyebarkan kembali ilmu pengetahuan agama islam.
yang telah mereka dapatkan. Perumpamaan media sosial
In-order-to-motive selanjutnya µPHQGHNDWNDQ \DQJ MDXK GDQ PHPSHUPXGDK
adalah memotivasi (orang lain), yang mana NRPXQLNDVL¶ PHPSHUWHPXNDQ SHQJJXQD
memiliki harapan untuk memotivasi instagram dengan pengguna lainnya. hal ini
pengguna lainnya untuk bisa merubah sesuai dengan pengertian media sosial
kebiasaan lama yang tidak baik menjadi baik menurut Nasrullah (2015) yaitu media sosial
dan mengenal islam lebih dalam. Oemar adalah medium di internet yang
Hamalik (2004: 173) menjelaskan motivasi memungkinkan pengguna merepresentasikan
dapat berupa dorongan-dorongan dasar atau dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama,
internal dan intensif diluar individu atau berbagi, berkomunikasi dengan pengguna
hadiah. Motivasi adalah proses lain membentuk ikatan sosial secara virtual.
membangkitkan, mempertahankan, dan Pengalaman komunikasi
mengontrol minat-minat. menyenangkan yang dirasakan informan
penulis dari hasil penelitian berikutnya
In order to motive informan berupa adalah bisa saling bertukar informasi dengan
untuk memotivasi orang lain, termasuk teman-teman lainnya. Saling bertukar
golongan motif teogenetis dimana informan informasi mengenai ilmu agama dengan cara
memiliki keinginan untuk merealisasikan saling melakukan tagging atau melalui direct
norma-norma agama islam menurut petunjuk message pada instagram maupun pada group
Al-TXU¶DQ GDQ KDGLVW 6DOLQJ PHPRWLYDVL EDLN chat kelompok.
dari caption dan postingan yang di berikan Pengalaman komunikasi
didalam akun instagram pribadi atau melalui menyenangkan dengan saling bertukar
sikap dan perilaku yang di praktekkan kepada informasi ini sesuai dengan karakteristik
orang-orang disekeliling. media sosial menurut Fanwick yaitu : sebagai
In-order-to-motive yang terakhir Forums and Discussion. (Fenwick, 2008).
adalah sebagai sumber informasi didalam Pengalaman komunikasi
mendapatkan ilmu agama islam. Penggunaan menyenangkan yang terakhir adalah
instagram yang masih menjadi aktifitas mendapatkan pengertian dari teman-teman di

JOM FISIP voL. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 9


lingkungan sosial berdasarkan postingan Temuan taksonomi Bloom (1956)
yang dipost oleh informan atau perubahan yang mengklasifikasikan sasaran menjadi
perilaku/tindakan yang telah dirubah oleh tiga domain (ranah kawasan) yaitu: kognitif,
berdasarkan hal yang di pelajari dengan cara afektif, dan psikomotor dan setiap ranah
mempostinganya ke akun pribadi. Sehingga tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian
tidak perlu menjelaskan kepada orang-orang yang lebih rinci berdasarkan hierarkinya.
sekitar satu persatu setiap melakukan
interaksi sosial. Proses belajar yang mengalami
Untuk pengalaman komunikasi yang perubahan oleh informan diawali oleh
tidak menyenangkan yang dirasakan oleh perubahan kognisi, dimana Pengetahuan
informan berasal dari lingkungan teman- (knowledge) dan pemahaman
temannya ketika melakukan interaki sosial. (comprehension) penerapan (application)
Hal ini berupa komentar ataupun penolakan dari informasi yang disampaikan oleh akun-
yang dirasakan oleh informan dari postingan akun dakwah islam pada instagram. Seperti
yang terkadang tidak diterima oleh teman- pengetahuan mengenai kewajiban seorang
teman informan ataupun perubahan- wanita muslim didalam berjilbab, cara
perubahan pada penampilan informan yang berpakaian yang baik menurut islam, cara
mulai berubah. sholat yang dilakukan oleh nabi Muhammad
Penyampaian komentar negatif yang saw, dan mengenai hukum-hukum islam
disampaikan oleh teman-teman sepermainan yang baru informan dapatkan setelah
informan dilakukan secara langsung (verbal) membacanya di akun-akun dakwah islam
atau menggunakan komunikasi tersebut. Lalu menguraikan atau mengetahui
antarpersonal. Beberapa terdapat makna serta arti dari informasi yang
mengomentari postingan informan melalui disampaikan dan menerapkannya.
direct message. Disampaikan oleh beberapa Setelah mendapatkan pengetahuan,
informan, komentar negatif yang menguraikan, dan menerapkanya, tindakan
disampaikan oleh teman-teman terkadang pada ranah kognitif berikutnya adalah
membuat sakit hati. analisis (analysis), sintetis (synthesis), dan
evaluasi (evaluation) dimana isi pesan yang
Penulis juga menemukan beberapa terdapat pada akun tersebut dipahami
temuan dari hasil wawancara mendalam yang tindakannya, dianalisis dan menilai sendiri
penulis lakukan dengan informan yang mana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan
dapat penulis kaitkan dengan konsep dari informasi pengetahuan yang
komunikasi pembelajaran. Yaitu perubahan didapatkannya. Seperti pada hasil penelitian
sikap dan perilaku yang dihasillkan dari informan yang mengatakan bahwa ia
informan setelah adanya proses belajar dari mengetahui bahwa hubungan pacaran
membaca caption-caption pada akun-akun merupakan tindakan yang merugikan yang ia
instagram. peroleh dari salah satu akun dakwah islam.
Setelah mengetahui hal tersebut, ia menilai
Komunikasi pembelajaran dirancang dirinya sendiri dan mengevaluasi sejauh
untuk tujuan memberikan nilai tambah bagi mana tindakan yang telah ia ambil untuk
pihak sasaran (pengguna instagram sebagai tidak melakukan hubungan pacaran yang
komunikasi pembelajaran), atau setidaknya merugikan bagi dirinya.
untuk memberikan perubahan-perubahan Proses belajar selanjutnya dapat
dalam kognisi, afeksi, dan konasi atau dilihat dari perubahan pada ranah afektif
psikomotor di kalangan masyarakat. (Pawit merupakan kemampuan yang mengutamakan
M Yusuf, 2010:10) perasaan, emosi, dan reaksi-reaksi yang

JOM FISIP voL. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 10


berbeda dengan penalaran. Kawasan afektif untuk berpacaran setelah mengetahui bahwa
yaitu kawasan yang berkaitan aspek-aspek pacaran itu dilarang oleh agama. Perilaku
emosional, seperti perasaan, minat, sikap, konasi atau psikomotorik pelan-pelan mulai
kepatuhan terhadap moral dan sebagainya. dilakukan oleh informan baik melalui
Penulis menemukan bahwa dari tiap komunikasi nonverbal maupun perilaku
informan memiliki akun-akun dakwah yang verbal. Yang mana hal ini dapat dikatakan
mereka sukai secara emosional dengan alasan perubahan perilaku dari informan setelah
yang bermacam-macam. Reaksi emosional menggunakan instagram sebagai komunikasi
yang dimunculkan oleh informan yaitu pembelajaran cukup berhasil dan
berupa menjadikan beberapa akun dakwah memberikan efek yang nyata.
islam sebagai akun favorit atau akun yang
mereka sukai diantara akun-akun dakwah Tindakan perilaku yang paling mudah
islam yang mereka ikuti (follow). Dengan untuk dilihat adalah perubahan pada gaya
memiliki alasan yang bermacam-macam, pakaian yang mulai mengikuti kewajiban
tindakan ini merupakan komponen afektif didalam Al-4XU¶DQ GDQ VXQQDK QDbi
dari proses belajar baik dari penerimaan Muhammad saw. Hal ini pun di dukung oleh
(receiving), partisipasi (responding), dan hasil wawancara dengan teman-teman
penilaian atau penentuan sikap (valuing). informan (significant others) yang
mengatakan bahwa perubahan penampilan
Informan penelitian telah sampai informan terdapat perubahan dari awal
pada proses hasil belajar dari penerimaan ke mereka berkenalan.
penentuan sikap dari akun-akun dakwah
islam sebagai komunikasi pembelajaran.
Tetapi untuk proses belajar selanjutnya, Penggguna Instagram
informan masih memilih untuk mencari sebagai Komunikasi
penguat dari informasi yang disampaikan Pembelajaran Agama
dengan mencarinya atau menanyakannya Islam oleh Mahasiswa
kembali bila mana isi informasi yang FISIP Universitas Riau
disampaikan terdapat keraguan. Sehingga
pencapaian pada ranah afektif yaitu
Organisasi (organization), dan Pembentukan Motif Pengalaman
Pola Hidup (characterization by a value) Penggguna Komunikasi
masih di pertimangkan didalam penggunaan
Instagram Penggguna
instagram sebagai komunikasi pembelajaran.
Instagram
Perubahan yang terjadi setelah
adanya proses belajar adalah konasi dimana
cara berperilaku yang ada didalam diri Perubahan Perilaku Penggguna
seseorang berkaitan dengan objek sikap yang Instagram sebagai Komunikasi
dihadapi. Hal ini dapat dilihat dari tindakan Pembelajaran
yang informan lakukan setelah ia
mendapatkan ilmu pengetahuan baru dan
mempraktikkannya.
Dari hasil penelitian, informan Kognisi Afeksi Konasi
mengatakan bahwa perilaku yang telah
mereka rubah untuk saat ini adalah berhenti

JOM FISIP voL. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 11


Saran
Simpulan 1. Hendaknya pengguna instagram
berhati-hati didalam mencari informasi
1. Fenomena penggunaan instagram agama pada media sosial dan mencari
sebagai komunikasi pembelajaran oleh media tambahan lainnya didalam
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan mencari ilmu pengetahuan agama,
Ilmu Politik, Universitas Riau dikarnakan belum tentu informasi
dipengaruhi oleh 2 motif, pertama motif ataupun ilmu pengetahuan yang
masa lalu (because motive) yang disampaikan adalah benar.
tergolong pada motif sosiogenetis
berupa motif ingin tahu, motif 2. Hendaknya pengguna instagram tidak
kebutuhan akan nilai, serta motif harga terlalu mendengarkan komentar-
diri dan kebutuhan untuk mencari komentar negatif yang disampaikan dan
identitas. menjawab dengan santun setiap
2. Pengalaman komunikasi yang komentar-komentar negatif dan
dirasakan oleh pengguna instagram perdebatan yang datang.
sebagai komunikasi pembelajaran oleh
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Riau dibagi
menjadi 2 kategori yaitu, pertama
pengalaman komunikasi yang
Daftar Pustaka
menyenangkan dimana pengguna
intagram mendapatkan teman baru dari Ahmadi, Abu, 2002. Psikologi Sosial.
aktivitas komunikasi pembelajarannya, Jakarta: Rineka Cipta
bisa saling bertukar informasi dakwah,
dan mendapatkan pengertian dari Ahmad, Didiek. Sarjuni. 2011. Pengantar
perubahan yang telah didapati setelah Studi Islam. Jakarta:Rajagrafindo
belajar ilmu agama. Yang kedua yaitu Persada.
pengalamann yang tidak
menyenangkan deengan mendapat Bungin, Burhan, 2011. Penelitian Kualitatif:
komentar-komentar negatif dari Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
postingan yang diposting maupun Publik dan Ilmu Sosial Lainnya.
komentar negatif dari perubahan yang Jakarta: Kencana Prenada Media
telah dilakukan terkhususnya mengenai Group
perubahan penampilan.
3. Penggunaan instagram sebagai Iriantara, Yosal. 2014. Komunikasi
komunikasi pembelajaran agama islam Pembelajaran. Simbiosa Rekatama
menghasilkan perubahan sikap maupun Media: Bandung .
tampilan dari proses belajar didalam
komunikasi pembelajaran, yaitu Kuswarno, Engkus. 2009. Metodologi
perubahan-perubahan dalam kognisi, Penelitian Komunikasi
afeksi, dan konasi atau psikomotor di Fenomenologi: Konsepsi, Pedoman,
kalangan masyarakat. dan Contoh Penelitian Fenomena
Pengemis Kota Bandung. Bandung:
Widya Padjajaran.

JOM FISIP voL. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 12


Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss. Jurnal REGION Volume I. No. 3.
2011. Teori Komunikasi; Theories of September 2009
Human Communication. Jakarta :
Salemba Humanika. http://m.okezone.com/read/2016/-
1/14/2017/1288332/pengguna-
Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial: instagram-di-indonesia-terbanyak-
Prosedur, Tren, dan Etika. Simbiosa mencapai-89persen diakses pada
Rekatama Media: Bandung. 11/2/2017 pukul 2:44 WIB

Rakhmat, Jalaluddin. 2008. Psikologi https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram


Komunikasi. Bandung: Remaja diakses pada 2/2/2017 pukul 12.22
Rosdakarya. WIB

Sobur, Alex. 2014. Filsafat Komunikasi: (http://www.cnnindonesia.com/Teknologi/2


Tradisi dan Metode Fenomenologi. 0160623112758-185-140353/ada-22-
PT. Remaja RosdaKarya: Bandung. juta-pengguna-aktif-instagram-dari-
indonesia/)
Syamsuddin, Abin. 2012. Psikologi https://repository.usd.ac.id/3664/1/2165_you
Pendidikan : Perangkat Sistem tube+sebagai+sumber+belajar+sosiol
Pengajaran Modul. Remaja inguistik.pdf diakses pada 30 Juli
Rosdakarya: Bandung 2017 pada pukul 11.51 WIB

Sumber Lain
Abidin, Zainal. 2016. Pemanfaatan Media
Sosial sebagai Ruang Belajar Siber
Pada Pendidikan di Era Digital.
Diakses pada tanggal 28 Februari
2017 dari
http://simposium.gtk.kemdikbud.go.i
d
Gunawan, Imam. Angraini Retno Palupi.
2012. Taksonomi Bloom-Revisi
Ranah Kognitif : kerangka landasan
untuk pembelajaran, pengajaran, dan
penilaian. Jurnal Pendidikan Dasar
dan Pembelajaran Vol.2 No.2
http://e-
journal.ikippgrimadiun.ac.id/index.p
hp/PE/article/view/50/47 diakses
pada 4 Agustus 2017 pada pukul
06.00 WIB
Maryani. 2016. Media Sosial dalam dunia
pendidikan. Diakses pada tanggal 2
Maret 2017 dari
http://stainmaarifjambi.org
Suharyat, Yayat. 2009. Hubungan antara
sikap, minat, dan perilaku manusia.

JOM FISIP voL. 4 No. 2 Oktober 2017 Page 13

You might also like