You are on page 1of 7

Volume 6, Nomor 2, Agustus 2022 ISSN 2623-1581 (Online)

ISSN 2623-1573 (Print)


ANALISIS POSTUR KERJA PADA PEKERJA PENGERING IKAN TERI
DI PELABUHAN BELAWAN MENGGUNAKAN METODE RULA

Delfriana Ayu A1. Arifah Mutiara Irham2. Khairunnisa3. Nabilla Yurisna Siregar4. Ajeng
Anasti5. Dian Fransiska Ramadhani6. Alya Pratiwi7. Reza Natasyah Simanjuntak8
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
delfrianaayu@uinsu.ac.id, arifahmutiara30@gmail.com

ABSTRACK
Fish lifting workers require an ergonomic attitude at work. If the work posture is not ergonomic, it can
cause disorders of the musculoskeletal system. The purpose of this study was to determine the posture of
workers in fish-lifting workers at Belawan Port based on the RULA method. The RULA method is used to
estimate the risk of skeletal muscle disorders. The research was conducted at Belawan Port and the data
were obtained from direct interviews with observation operators at the workplace by observing directly the
heat treatment process. The number of samples in this study consisted of 6 samples using quota sampling
technique. This case study uses data collection by taking information through theories, guidebooks,
journals, and literature related to the same problem as the research conducted. Data Collection and
Processing The research data was obtained based on the RULA Worksheet data to measure the work
posture of the anchovy drying workers by dividing the observations of the workers' bodies into two research
groups, namely group A and group B. Based on the results of data classification using a method, namely
RULA which can be concluded that, the posture that has the greatest risk level is the work posture in the
process of selecting anchovies with a body position with a squat posture with a footstool that accommodates
the body while working, with the final result of the assessment of 8. The solution that can be done to become
the next improvement for workers during the anchovy screening process is by stretching during each work
for a minimum of 3 hours.

Keywords : ergonomics, body posture, rula

ABSTRAK
Pekerjaan Buruh Angkat Ikan memerlukan sikap ergonomis dalam bekerja. Apabila postur kerja tidak
ergonomis dapat menyebabkan gangguan sistem musculoskeletal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
postur pekerja pada Pekerja Buruh Angkat Ikan Di Pelabuhan Belawan berdasarkan metode RULA. Metode
RULA digunakan untuk mengestimasi terjadinya risiko gangguan otot skeletal. Penelitian dilakukan di
Pelabuhan Belawan dan data diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan operator observasi di tempat
kerja dengan mengamati langsung pada proses heat treatment. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan metode RULA. Jumlah sampel pada penelitian ini terdiri dari 6 sampel dengan menggunakan
teknik quota sampling. Studi Kasus dari pengumpulan dengan mengambil informasi melalui teori-teori,
buku panduan, jurnal, dan literatur terkait permasalahan yang sama dengan penelitian yang dilakukan.
Pengumpulan dan pengolahan data yaitu data penelitian didapat berdasarkan dengan data RULA Worksheet
untuk mengukur postur kerja pada pekerja pengering ikan teri dengan cara membagi pengamatan tubuh
pekerja tersebut dalam dua grup penelitian, yaitu grup A dan grup B. Berdasarkan hasil penggolongan data
dengan menggunakan sebuah metode yaitu RULA yang mana dapat disimpulkan bahwasanya, postur tubuh
yang mempunyai tingkat resiko yang terbesar yaitu postur kerja dalam proses saat pemilihan ikan teri
dengan posisi tubuh dengan postur jongkok dengan tumpuan kaki yang menampung badan saat bekerja,
dengan hasil akhir penilaian sebesar 8. Adapun kesimpulan yang bisa diambil agar menjadi perbaikan
selanjutnya pada pekerja saat proses penyaringan ikan teri ini dengan melakukan peregangan selama setiap
bekerja dalam kurun waktu minimal dalam waktu 3 jam sekali.

Kata Kunci : Ergonomi, Postur Tubuh, RULA

PENDAHULUAN yang diberikan Karyawan atau pekerja dapat


Pekerja atau karyawan merupakan faktor memberikan kemajuan yang baik bagi suatu
yang sangat penting bagi perusahaan. Kinerja perusahaan tersebut. Menurut Nurmianto

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1100


Volume 6, Nomor 2, Agustus 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
(2004), postur kerja adalah sikap yang diambil mutu dari ikan tersebut tetap terjaga dan juga
pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Pada agar ikan teri tidak membusuk. Pengeringan
saat bekerja, sebaiknya pekerja harus ini dilakukan oleh para pekerja. Namun para
mematuhi SOP yang berlaku ditempat ia pekerja pengering ikan teri ini memiliki
bekerja. Dan juga sebaiknya pekerja bekerja masalah pada saat melakukan pekerjaannya.
dengan perilaku yang ergonomi. Di karenakan mereka bekerja tidak ergonomi.
Ergonomi juga didefinisikan sebagai Sehingga terdapat beberapa keluhan yang
sebagai ilmu yang bertujuan untuk dialami pekerja, diantaranya sakit bagian
mengoptimalkan atau memperbaiki sistem pinggang, tulang ekor, punggung dan leher.
manusia dengan pekerjaannya, sehingga Hal ini disebabkan dikarenakan terlalu lama
tercapailah alat, cara dan juga lingkungan jongkok dan juga pandangan yang mengarah
kerja yang sehat, aman, nyaman dan efisien. kebawah sehinggal leher terasa sakit.
Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan Postur kerja ialah tindakan yang dianut
teknologi untuk menyeimbanlan antara segala oleh pekerja saat melakukan pekerjaan
fasilitan yang digunakan baik dalam (Nurmianto, 2004). Postur kerja termasuk
beraktifitas, maupun dalam keadaan situasi kerja karyawan yang melibatkan
beristirahat. Melalui berbagai keterbatasan beberapa gerakan otot sehingga postur kerja
manusia baik melalui fisik maupun mental yang diterapkan dengan tidak baik akan
sehingga dapat tercapai kualitas hidup. menimbulkan masalah kesehatan otot jangka
Tujuan dari penerapan ergonomi sendiri pendek Ini mengarah pada stres fisik dan
untuk Meningkatkan kesejahteraan fisik dan dalam jangka panjang dapat mempengaruhi
mental melalui upaya pencegahan cidera dan otot dan persendian, ligamen dan tendon.
penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja Posisi kerja tidak normal adalah posisi
fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kerja yang menyebabkan posisi sebagian
kepuasan kerja; Meningkatkan kesejahteraan tubuh menjauh dari posisi normalnya.
sosial melalui peningkatan kualitas kontak Misalnya gerakan tangan terangkat, punggung
sosial dan mengkoordinasi kerja secara tepat, terlalu membungkuk, kepala terangkat.
guna meningkatkan jaminan sosial baik Semakin tinggi posisi suatu bagian tubuh dari
selama kurun waktu usia produktif maupun pusat gravitasi tubuh, maka semakin besar
setelah tidak produktif; Menciptakan pula risiko terjadinya gangguan
keseimbangan rasional antara aspek teknis, muskuloskeletal. Sama hal nya dengan para
ekonomis, dan antropologis dari setiap sistem pekerja pengering ikan asin di pelabuhan
kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas Belawan yang berkaitan dengan gerakan
kerja dan kualitas hidup yang tinggi. berjalan jongkok sehingga membuat pekerja
(Hutabarat, 2017). mengalami nyeri pada bagian punggung.
Pelabuhan Belawan terletak di Medan, Jam kerja berkaitan dengan kondisi fisik
Sumatera Utara. Pelabuhan Belawan adalah pekerja. Pengerahan tenaga fisik yang keras
pelabuhan yang terpenting bagi Pulau dapat mempengaruhi kerja otot, jantung,
Sumatera. Pelabuhan Belawan ini merupakan pembuluh darah, sistem pernafasan dan lain-
tingkat kelas utama dibawah PT Pelabuhan lain. Jika selalu bekerja dalam waktu lama
Indonesia. Di Pelabuhan perikan Perikananan tanpa istirahat dapat mengurangi kemampuan
Samudera Belawan terdapat suatu usaha yaitu tubuh untuk menimbulkan rasa sakit pada
usaha Ikan Teri Nasi. Ikan Teri Nasi ini biasa tubuh, salah satunya adalah punggung.
di sebut Teri Medan dan merupakan jenis ikan Nilai p sebesar 0,044 dan taraf
teri yang banyak di tangkap oleh nelayan di signifikansi 0,05 (5%) untuk pengukuran
Indonesia. periode dengan keluhan gangguan
Setelah melalui penangkapan oleh muskuloskeletal pada nelayan Desa Batu kota,
nelayan, ikan teri ini kemudian di keringkan di Kecamatan Lembe Utara, Kota Bitung. Hal ini
bawah sinar matahari yang bertujuan agar menunjukkan adanya hubungan yang

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1101


Volume 6, Nomor 2, Agustus 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
signifikan antara lama bekerja dengan keluhan Studi Kasus pengumpulan dengan
MSD pada nelayan di Kota Bitung, Kecamatan mengambil informasi melalui teori-teori, buku
Lembeh Utara (Oley, Suoth, Asrifuddin, panduan, jurnal, dan literatur terkait
2018). permasalahan yang sama dengan penelitian
Metode RULA ini terus dikembangkan yang dilakukan. Pengumpulan Dan
untuk berbagai postur kerja pada pekerja yang Pengolahan Data penelitian didapat
sangat beresiko fatal dan perlu adanya suatu berdasarkan dengan data RULA Worksheet
tindakan perbaikan secepat mungkin agar untuk mengukur postur kerja pada pekerja
tidak menimbulkan cidera pada postur tubuh pengering ikan teri dengan cara membagi
bagian atas akibat aktivitas yang berulang. pengamatan tubuh pekerja tersebut dalam dua
Metode ini menggunakan diagram body grup penelitian, yaitu grup A dan grup B.
postures dan empat tabel penilaian yang Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini
disediakan untuk mengevaluasi postur kerja adalah menentukan Skor RULA dari hasil
yang berbahaya dalam siklus pekerjaan pencampuran perhitungan skor pada grup A
tersebut. Penggunaan metode ini akan dan grup B. Setelah itu, dilakukan kegiatan
didapatkan nilai batasan maksimum dan menentukan tindakan selanjutnya yang akan
berbagai postur pekerja, nilai batasan tersebut dilakukan. Dengan hasil tindakan yang telah
berkisar antara lain 1-7. (McAtamney et al, dilakukan maka dapat memberikan informasi
1993). tentang postur kerja yang baik kepada para
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pekerja pengering ikan teri di pelabuhan
postur pekerja pada Pekerja Buruh Angkat Belawan.
Ikan Di Pelabuhan Belawan
HASIL
METODE
Rapid Upper Limb Assessment (RULA)
Penelitian dilakukan di Pelabuhan Rapid Upper Limb Assessment (RULA)
Belawan dengan jenis penelitian kualitatif dan dikembangkan oleh Dr. Lynn Mc Atamney
data diperoleh dari hasil wawancara langsung dan Dr. Nigel Corlett yang mana mereka
dengan observasi di tempat kerja dengan merupakan ergonom dari universitas di
mengamati langsung pada proses heat Nottingham (University’s Nottingham
treatment. Pengolahan data dilakukan dengan Institute of Occupational Ergonomics).
menggunakan metode RULA. Jumlah sampel merupakan sebuah metode yang termasuk
pada penelitian ini terdiri dari 6 sampel dengan dalam bidang ergonomi yang mana mampu
menggunakan teknik quota sampling. mengidentifikasi suatu posisi kerja pada tubuh
Metode pengumpulan data dengan bagian atas seperti postur leher, punggung dan
penelitan secara langsung serta yang dijadikan tubuh bagian atas lainnya. Dan pertama kali
objek penelitian adalah para pekerja penjemur juga dijelaskan dalam bentuk fisik jurnal
ikan teri yang berada di Pelabuhan Belawan. penerapan atau aplikasi ergonomi pada tahun
Metode Wawancara merupakan cara 1993. (McAtamney et al, 1993).
memperoleh data dengan melakukan Metode RULA ini menyediakan sebuah
percakapan atau wawanara dengan sumbernya perhitungan tingkatan beban Musculoskeletal
langsung untuk mendapatkan informasi yang Disorders (MSDs) pada sebuah pekerjaan
dibutuhkan untuk penelitian. Kuesioner yang memiliki resiko bagi bagian tubuh
Metode ini digunakan dengan memberikan pekerja mulai dari perut hingga leher atau
pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibuat anggota badan bagian atas (Valentine &
untuk diberikan pada responden dan pihak Wisudawati, 2020). Analisa dengan
yang terkait dengan penelitian, untuk menggunakan metode ini dilakukan jika
memperoleh informasi dan data yang terdapagt keluhan pada tubuh bagian atas
dibutuhkan dalam penelitian. pekerja yang disebabkan postur tubuh pekerja

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1102


Volume 6, Nomor 2, Agustus 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
yang tidak ergonomis (Tiogana & Hartono, Total skor 3+1+0 =4
2020). Grup A
Berdasarkan penerapan dan aplikasi dari
metode RULA ini yang telah berhasil Postur Tubuh B
dilakukan, maka dari itu penelitian ini Postur tubuh Sudut Skor
B
memiliki suatu tujuan agar mengevaluasi Area Leher 20° - 40° 3
berbagai postur tubuh pekerja pengering ikan Area 60° 4
teri ini berdasarkan dengan metode RULA. Punggung
Dengan hasil RULA ini akan mampu menjadi Area Kaki Tidak menopang 2
tumpu sebuah bahan evaluasi untuk Skor postur tubuh B 6
mengurangi keluhan sakit pada pekerja
khususnya di tubuh bagian atas. Skor Per - menit 1
Aktivitas
Pada penelitian ini terdapat beberapa
Skor bebas Per - <0 kg 0
proses pengerjaan pengeringan pada ikan teri. Total skor 6+1+0 =7
Proses yang diteliti pada penelitian ini ialah grup B
proses pemilihan ikan teri dan pada saat
penyaringan ikan. Yang dapat dilihat pada Total skor Akhir Grup C adalah 7
gambar 1 dan gambar 2. Berdasarkan total skor yaitu 7 maka level
resiko pada proses pekerjaan mengeringkan
Proses Pemilihan Ikan Teri ikan teri tersebut masuk kedalam level
kategori berat dan perlu segera dilakukan
penyelidikan dan perubahan untuk postur kerja
yang dilakukan.

Proses Penyaringan Ikan Teri.

Gambar 1. Proses pemilihan ikan teri

Postur Tubuh A
Postur tubuh Sudut Skor
A
Pergelangan 45° - 90° 3
tangan Gambar 2. proses penyaringan ikan teri.
Lengan 60°-100° 1 Postur Tubuh Grup A
Bawah Postur tubuh A Sudut Skor
Rotasi 0° - 15° 2 Pergelangan 20° - 45° 2
pergelangan tangan
tangan Lengan Bawah 60°-100° 1
Putaran 0° - 15° 2 Rotasi 0° - 15° 2
pergelangan pergelangan
tangan tangan
Skor postur A 4 Putaran 0° - 15° 2
pergelangan
Skor aktivitas Per - menit 1 tangan
Skor Beban Per <2 kg 0 Skor postur A 3

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1103


Volume 6, Nomor 2, Agustus 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
Skor aktivitas Per - menit 1 Berdasarkan hasil penelitian Muhammad
Skor Beban Per <2 kg 0 Saiful Islam (2014) Adanya hubungan antara
Total skor Grup 3+1+0 =4 lama jongkok atas fleksibilitas otot.
A
Permasalahan ini terjadi dikarenakan aktivitas
Postur Tubuh Grup B
Postur tubuh B Sudut Skor
dari responden yang mengalami kegiatan yang
Area Leher 10° - 20° 2 berulang-ulang. Sehingga mengakibatkan
Area Punggung 20 - 60° 3 adanya keluhan pada otot. Keluhan otot terjadi
Area Kaki Kaki menopang 1 karena otot terus – menerus melakukan beban
Skor postur 4 kerja yang terlalu monoton tanpa mengambil
tubuh B waktu jeda sehingga tidak sempat beristirahat
sejenak. Suplai oksigen ke otot akan menurun
Skor Per - menit 1 dan memperlambat metabolisme pada tubuh
Aktivitas
Skor bebas Per - <0 kg 0 yang disebabkan oleh kontraksi otot yang
Total skor 4+1+0 =5 berlebihan. Serta asam laktat bertumpuk
grup B sehingga menimbulkan nyeri pada otot
(Tarwaka, 2004).
Total skor grup C adalah 5 Dari penelitian tersebut ditemukan adanya
Berdasarkan total skor akhirnya yaitu 5 hubungan antara lama jongkok terhadap
maka level resiko pada proses pekerjaan fleksibilitas otot termasuk resiko 0.031 yang
menyaring ikan teri tersebut masuk kedalam mana setara dengan melakukan gerakan
level kategori sedang dan perlu segera jongkok lebih dari 2 jam akan mengakibatkan
dilakukan perubahan dan harus ditindak lanjuti penurunan otot sebesar 0.031. Jika hal tersebut
untuk postur kerja yang dilakukan. dilakukan terus-menerus maka pergerakan
otot semakin sempit dan sendi akan sering
PEMBAHASAN terasa kaku mengakibatkan susah bergerak.
Dan kegiatan pemilihan ikan teri ini
Dari hasil pengamatan dan pengolahan dilakukan dengan jongkok sambil berjalan,
data yang kami lakukan di Pelabuhan Belawan dikarenakan alur ikan teri dilakukan secara
dengan menilai dan menghitung postur tubuh arah horizontal. Meskipun kegiatan ini sudah
pada pekerja pengering ikan teri menggunakan masuk dalam kategori tingkat tinggi dalam
metode Rapid Upper Limb Assessment nilai 8, dikarenakan sudut dari para pekerja
(RULA). Kemudian permasalahan yang ada tersebut sudah mencapai membentuk sudut
dapat dilakukan analisa sebagai berikut : 45° - 90°, yang mana pekerjaan ini jika
dilakukan secara jangka panjang akan
Postur tubuh pada saat proses pemilihan mengakibatkan kaki para pekerja merasa sakit.
ikan teri
Kegiatan pemilihan ikan teri dilakukan Postur tubuh pada saat proses penyaringan
agar ikan teri kering secara merata, penilaian ikan teri
akhir untuk kegiatan ini dengan postur tubuh Posisi kerja tidak normal adalah posisi
pekerja dalam posisi jongkok adalah 8. kerja yang menyebabkan para pekerja tidak
Berdasarkan penilaian yang ditemukan maka nyaman dalam melakukan pekerjaannya.
termasuk dalam kategori tingkat tinggi dan Bagian tubuh pekerja penyaring ikan teri
perlu dilakukan adanya perbaikan. Dapat melibatkan posisi tubuh bagian leher dan
dilihat bahwa pekerja pada pemilihan ikan teri punggung terlalu menunduk. Posisi ini jika
melakukan kegiatan tersebut dengan posisi terus terjadi selama waktu yang cukup lama
jongkok dan bagian kepala terlalu menunduk akan mengakibatkan pekerja tidak nyaman
kebawah. dalam bekerja sehingga menurunkan
produktifitas pekerja. Kasus ini termasuk
bagian sikap kerja yang tidak alamiah.

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1104


Volume 6, Nomor 2, Agustus 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
Menurut Adiputra (2004) menyatakan Berdasarkan hasil pengolahan data
bahwa sikap kerja tidak alamiah menyebabkan dengan menggunakan metode RULA (Rapid
adanya gerakan otot yang tidak seharusnya Upper Limb Assessment), maka dari itu dapat
terjadi serta terjadi pemborosan energi, diambil analisis oleh peneliti bahwasanya
sehingga menimbulkan resiko kelelahan dan postur tubuh pekerja yang mempunyai tingkat
cidera otot. resiko yang cukup tinggi yaitu pada proses saat
Kondisi sikap kerja tidak alamiah pemilihan ikan teri. Sehingga postur tubuh
merupakan sikap tubuh yang menjauhi posisi dalam bekerja seperti ini perlu adanya
normal tubuh dalam melakukan suatu perbaikan dan diterapkan dengan segera. Lalu
kegiatan. Hal ini dikarenakan proses selain itu, pada postur tubuh saat penyaringan
penyaringan ikan teri masih menggunakan alat ikan teri yang mempunyai nilai resiko dalam
kerja manual. Dan pekerjanya juga tidak kategori sedang, yang mana postur tubuh ini
mengetahui bagaimana sikap kerja yang diperlukan adanya perubahan dalam kegiatan
ergonomi yang pada akhirnya menimbulkan dalam bekerjanya agar tidak mengalami resiko
keluhan pada punggung pekerja penyaringan cidera pada tubuhnya yang dilakukan dalam
ikan teri. waktu jangka yang lama di kemudian hari
Akhir pada proses penyaringan ikan teri kelak.
dengan postur tubuh pekerja dengan berdiri Pada postur kerja seperti itu akan
namun sedikit membungkuk adalah dengan menimbulkan berbagai cidera yang akan
penilaian 6. Yang mana penilaian ini termasuk dirasakan oleh para pekerja khususnya pekerja
dalam kategori resiko sedang dan ikan teri tersebut. Sehingga pada postur tubuh
diperlukannya penanganan lebih lanjut dan pekerja pada saat jongkok dan membungkuk
segera di atasi. Pada kegiatan penyaringan ini akan mengakibatkan terjadinya cidera otot
dengan posisi tubuh membungkuk akan atau nyeri punggung dalam masa kedepan
menyebabkan sakit di daerah punggung. dikarenakan tidak efektifnya dalam kinerja
Penyebab sakit di badan area punggung pekerja tersebut.
ini disebabkan dengan beberapa hal seperti
kurangnya peregangan di sela-sela aktivitas KESIMPULAN
pekerjaan dalam proses penyaringan ikan teri
tersebut yang mana dengan tidak adanya Berdasarkan hasil penggolongan data
peregangan akan membuat punggung dengan menggunakan sebuah metode yaitu
belakang terasa pegal hingga sakit yang cukup RULA yang mana dapat disimpulkan
serius. bahwasanya, postur tubuh yang mempunyai
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori tingkat resiko yang terbesar yaitu postur kerja
yang menyatakan bahwa sikap tubuh yang dalam proses saat pemilihan ikan teri dengan
salah atau tidak ergonomis akan meningkatkan posisi tubuh dengan postur jongkok dengan
resiko terpapar nyeri punggung bagian bawah tumpuan kaki yang menampung badan saat
(Soedarjatmi, 2003). Bekerja dalam posisi bekerja, dengan hasil akhir penilaian sebesar 8.
yang terlalu menunduk akan mengakibatkan Dengan begitu perlu adanya penanganan
tekanan pada tulang belakang. Gangguan dan perbaikan sesegera mungkin. Dengan
fungsi itu timbul akibat tidak seimbangnya solusi agar terhindar dari resiko cidera otot
otot perut dan pinggang yang menyanggah khususnya pada kegiatan kerja pemilihan ikan
tulang belakang (Tarwaka, 2004) teri untuk menghindari pekerja dari kelelahan.
Sehingga, solusi yang bisa dilakukan agar Adapun solusi yang bisa dilakukan agar
menjadi perbaikan selanjutnya pada pekerja menjadi perbaikan selanjutnya pada pekerja
saat proses penyaringan ikan teri ini dengan saat proses penyaringan ikan teri ini dengan
melakukan peregangan selama setiap bekerja melakukan peregangan selama setiap bekerja
dalam kurun waktu minimal dalam waktu 3 dalam kurun waktu minimal dalam waktu 3
jam sekali. jam sekali. Jika beristirahat lebih baik kaki

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1105


Volume 6, Nomor 2, Agustus 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
diluruskan dan lakukanlah dengan posisi yang Welding di Area Sub Assy PT. Fuji
senyaman mungkin. Hindari istirahat dengan Technica Indonesia Karawang.
kaki yang di tekuk guna memperbaiki postur Fakultas Kedokteran.
tubuh saat bekerja jongkok dalam kurun waktu McAtamney , L., & Corlett, E. N. (1993).
yang lama RULA : a survey method for the
investigation of work - related upper
UCAPAN TERIMA KASIH limb disorders . Appied Ergonomics,
91 - 99.
Kami mengucapkan terima kasih yang Septyadi, E. (2018). Analisa Postur Kerja
tulus kepada semua rekan-rekan yang telah Yang Terjadi Pada Aktivitas Dalam
bekerjasama dalam penyelesaian penelitian Proses Penjahitan Di Konveksi
ini, ucapan terima kasih ini diberikan kepada Pakaian Dengan Metode Rula (Studi
Ibu Delfriana Ayu A, SST, M.Kes selaku Kasus UKM safira Collection,
dosen pembimbing dan rekan kelompok yang Yogyakarta).
tidak bisa disebutkan satu per satu. Suharto, N. S. (2014). Perbaikan Postur Kerja
Untuk Mengurangi keluhan
DAFTAR PUSTAKA Muskulosketal dengan
Menggunakan Ovako Work
Dzikirillah, Nurul; Yuliani, Eusi Nina Analysis System (OWAS) Pada CV.
Saparina;. (2015). Analisis Postur Java Comaco Prima. Jurnal Teknik
Kerja Menggunakan Metode Rapid Industri, 3, 1-11.
Upper Limp Assessment (RULA) Susana , I. B. (2016). Rancangan Ruang
Studi Kasus PT TJ FORGE Indonesia. Pengering berbasis Ergonomi
3, 150 - 155. Menurunkan Keluhan
H, M. P., Setyaningsih , Y., Kurniawan , B., & Muskulosketal Perajin Ikan.
Martini. (2009). Beberapa faktor Dinamika Teknik Mesin, 6, 15 - 21.
yang berpengaruh terhadap keluhan Tarwaka, Solichul, H., Bakri, & Sudiajeng, L.
nyeri punggung bawah pada penjual (2004). Ergonomi Untuk
jamu gendong. Jurnal Promosi Keselamatan, kesehatan kerja dan
Kesehatan Indonesia, 4, 61-67. Produktivitas. Surakarta: UNIBA
Hutabarat, Y. (2017). Dasar - Dasar PRESS.
Pengetahuan Ergonomi. Malang: Tiogana , V., & Hartono, N. (2020). Analisis
Media Nusa Creative. Postur Kerja dengan Menggunakan
Islam, S. M. (2014 ). Hubungan Antara Lama REBA dan RULA di PT X. Journal
Jongkok Dengan Fleksibilitas otot of Integrated System, 3 (1),, 9 - 25.
Hamstring Pada Buruh Amplas
Meuble Di Jepara. Surakarta:
Anzdoc.
Masitoh, D. (2016). Analisis Postur Tubuh
Dengan Metode RULA pada pekerja

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1106

You might also like