You are on page 1of 2
BULETIN RISET EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH (BREAKS) Menemukan Model Ideal Integrasi Keuangan Komersial dan Sosial Bank Syariah di Indonesia Ascarya, Universitas Darussalam Gontor dan IAI Tazkia, dan Jardine A. Husman, Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, yang juga merupakan pengurus DPP IAE| mengkaji model integrasi keuangan komersial dan sosial Islam (Integrated Islamic Commercial and Social Finance—liCSF) yang ideal untuk diadopsi oleh bank syariah di Indonesia Artikel yang ditulis bersama Ugi Suharto, Associate Professor di University of Buraimni Oman, ini dipublikasikan dalam jurnal internasional bereputasi Eurasian Economic Review pada tahun 2022. BREAKS edisi keenam mengelaborasi cuplikan diskusi padaartikeltersebut. Model Keuangan Perbankan Syariah erkembangkan awal perbankan syariah di dunia cenderung identik dengan model keuangan komersial. Hal initercermin dari model bisnis yang dijalankan oleh bank syariah pertama Dubai Islamic Bank, bank moder syariah pertama di dunia yang didirikan pada tahun 1975. Model tersebut kemudian diadopsi oleh bank syariah di jurisdiksi lain, seperti Sahrain Islamic Bank (1979), 8ank Islam Malaysia Berhad (1983), dan Bank Muamalat indonesia (1992) Seiring perkembangan ekonomi Syariah, perbankan Syariah tidak hanya berfokus pada model keuangan komersial, tetapi mulai mengintegrasikan instrumen sosial. Hal tersebut pertama kali dilakukan oleh Social Islami Bank Limited (SIBL) Bangladesh yang didirikan pada tahun 1995. Social Islami Bank Limited menjadi bank pertama yang mengintegrasikan keuangan komersial Islam atau Islamic commercial finance (ICF) dengan keuangan sosial Islam atau Islamic social finance (ISF) melalui pembentukan model tiga sektor perbankan, meliputi: (1) voluntary banking untuk mengelola keuangan sosial syariah; (2) non-formal banking untuk mengelola keuangan mikro syatiah komersial; dan (2) corporate banking untuk mengelola bank umum Syariah reguler, Aspek Keuangan Sosial Perbankan Syariah Lembaga keuangan syariah diharapkan mampu mengoptimalkan sisi komersial untuk bisa memberi dampak positif pada sisi sosial. Integrasi keuangan komersial dan sosial Islam atau Integrated Islamic Commercial and Social Finance (IICSF) dapat menciptakan keseimbangan sosial-ekonomi di masyarakat serta dapat mewujudkan tercapainya maqashid syariah. Hal ini sesuai dengan prinsip keuangan Islam yang menjunjung pembangunan inklusif, inklusi keuangan, intermediasi CLL EDISI VI/ APRIL 2022 ia1| BREAKS x POWERED gay PERTAMINA ¢ le keuangan berbasisnilai, dan stabilitaskeuangan. Integrasi keuangan komersial dan sosial Islam di Indonesia diterapkan dalam bentuk lembaga keuangan mikro Islam baitul mal wat tamwil (BMT). Berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Bank Syariah Pasal 4, bank syariah dapat mengadopsi model BMT yang menggabungkan keuangan komersial dan sosial islam melalui pembentukan baitul maa! untuk mengelola dana sosial guna menjaga stabilitas dan keberlanjutan sistem keuangan. Namun demikian, bagaimana model IICSF yang paling ideal diterapkan di perbankan syariah Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Ascarya dan rekan peneliti menggunakan metode Delphi—Analytic Network Process (ANP) dengan FGD yang melibatkan unsur praktisi perbankan syariah, regulator, dan akademisi di 6 (enam) provinsibesardiindonesia Model Integrasi Keuangan Komersial dan Sosial Islam Enam model ICSF (1) model sederhana; (2) model unit sosial; (3) model lembaga zakat terpisah; (4) model baitu! imaal terpisah; (5) model baitul mal terintegrasi; dan (6) model korporasi dievaluasi dari sudut pandang impak terhadap shareholders, stakeholders, dan lingkungan, Hasil pemeringkatan model ICSF sebagai berikut. Mode! | Tingkat imegeas; | Skema Model | Peringkat Model | ter | anksyariah membentuk 1 Baru! | incegrasi | “Bafuimaaltersenain ‘Maal yang terdatar sebagai Terpisah am untuemengelola Bakat dan asian rmengelala waka, sedangian bane Syatah ‘Berperan saga bank ‘rtaponden! pense dr basal maa. BULETIN RISET EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH (BREAKS) EDISI VI/ APRIL 2022 en Keuntungan akan dialokasikan untuk membiayai Model | integrasi ‘Skema Model Peringkat berbagai program sosial, Model korporasi dengan aktivitas terintegrasi Model Ter, | Zadasnaeastorporsi | 2 merupakan model paling ideal kedua. Lembaga zakat Korporas\ | integrasl | slbentuklembaga zakat menerima zakat dan infaq tunai melalui rekening bank ‘untuk mengelala syariah yang digunakan untuk membiayai program akiwtaskeuangan konsumtif dan produktif. Sedangkan, lembaga wakaf ssi sam, seaangtan Bank Syarsh berperan menerima wakaf tunai melalui rekening bank syariah, ebagel bark "Wakaf tunai langsung’ dialokasikan secara langsung penetine dan lemboga untuk membangun aset/fasilitas. ‘Wakaf tunai tidak ‘aka da lembage angsung' diinvestasikan terlebih melalui pembiayaan oe mikro-kecil dan keuntungannya digunakan untuk Wwodel | ter | ganksyarahmemm | 2 membiayai program sosial aatsitiaal | integrasi | aivsibaneSyansh dan Model baitul mal terpisah dan model korporasi yang om dg bal oa sang terintegrasi dapat menguntungkan perekonomian Zalot dan naaitwatat karena interkoneksi sosial-komersial dapat memberikan layanan kepada para pemangku kepentingan, Model Ter. Bank sya 4 memperkuat/memperluas jaringan, dan “iakae | NBS | Condi yang erator merepresentasikan altruisme dari perspektif Islam. Model Terpsah Sebago aml yang baitul maal terintegrasi menjadi model paling ideal ketiga Misa eedongien bark untuk diadopsi namun belum bisa diadopsi karena Shiah beroeran perturaan saaat ini tidak memperbolehkan bank syariah ey menjadi amil zakat dan nazirwakaf, penerima dor unt soe an ee RekomendasiKebijakaan Beberapa rekomendasi diharapkan mampu Model unit | Kolaborasi | Bank Syariah tidak 5 meningkatkan efisiens’ kinerja dari keuangan komersial Sosial hanya berperan sebagal dan sosial Islam di bank syariah. Pertama, bank syariah penerims dan emoaga perlu mengelola keuangan sosial Islam melalui baitu! kat gan femboga ‘maal, khususnya zakat, infag, dan wakaf. Hal ini dapat manbartat nt eat meningkatkan kesehatan dan keberlanjutan Internal sebagai unt keuangannya. Dibutuhkan pula aktivitas komersial Islam penghimpun zak tau yang terintegrasi dengan aktivitas sosial Islam, termasuk ‘ect daniembaga diterapkannya indikator kinerja atau key performance zakat index (KPI) terintegrasi bagi pegawai bank syariah dan model | Kolaboras | eanesyaranberperan | 6 egawaibaitulmaal seserhana sebagai ban Kedua, regulator dapat menyiapkan regulasi dan pentorsbendenh insentif yang dibutuhkan banksyariah dalam menerapkan “aiat dan lersbage model integrasi keuangan komersial dan sosial Islam wakat Salah satunya dengan mengizinkan bank syariah menjadi amil zakat serta nazir wakat agar bank syariah dapat Model baitul maal terpisah yang terintegrasi menjadi menerapkan model integrasi keuangan komersial dan model paling ideal untuk diadopsi. Di model ini, baitu! _sosial Islam secara efektif. Untuk itu, diperlukan sinergi ‘maal menerima zakat, infaq, dan wakaf tunai melalui _antara otoritas terkait dalam sinkronisasi peraturan, serta rekening bank syariah. Zakat dan infaq digunakan untuk _sosialisasidan edukasi kepada masyarakat membiayai program konsumtif dan produktif.Sedangkan, 'wakaf tunai langsung’ dialokasikan secara langsung _Referensi untuk membangun aset/ fasilitas dan ‘wakaf tunai tidak _Ascarya, A, Suharto, U, & Husman,J.A. (2022) Proposed Model langsung’diinvestasikan dahulu oleh bank syariah melalui of Integrated islamic Commercial and Social Finance for islamic pembiayaan mikro-kecil dan menengah di sektor rill, __8ankinindonesia. Eurasian Economic Review, 12(1), 115-138. Call for BREAKS Contributions Kirimkan vers! POPULAR dar publikas|imiah anda di jurnal-jurnal bereputas|internasional untuk dimuat dalam EREAKS edisi berikutnya, Tulisan maksimal 1000 kata dalam bahasa Indonesia, Kirimkan melalui email: redaksi.breaks@iaci-pusat.org / redaksi.iaei@gmail.com |nformasi: 0851 6324 0059 (Whatsapp) Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) adalah organisasi para akademisl dan praktis| untuk melakukan < pengkajian, pengembangan, pendidikan dan sosialisaasi Ekonomi Islam. BREAKS (Buletin Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah) merupakan salah satu program literasi JAE| yang mengemas hasil publikaslilmiah pengurus ke TAEI Redaksi BREAKS. Gedung Dhangpala Lt. 2 Kementerian Keuangan Rl, J. Dr. Wahidn No. 1, Senen Raya, Jakarta Pusat 10710 Phone +6221 384 0059/0851 63240039 - Email redaks'iaei@gmailcom-Website: wwwiael-pusatorg aero ee cd Pree

You might also like