You are on page 1of 11

ANALISIS PRAANGGAPAN DALAM SERIAL ANIMASI

PADA ZAMAN DAHULU

Roby Rahuel, Ahmad Rabi’ul Muzammil, Henny Sanulita


Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP Untan Pontianak
Posel: robyrahuel@gmail.com

Abstract
Presupposition is something that the speaker assumes as an event before producing
speech. Presupposition can help to interpreted a massage that the speaker wants to
convey to be directed. Presupposition can be known through the speech in the
animation. Animation is a kind of film that is very familiar with human life. The purpose
of the study is the description a kind of the presupposition, the entailment contained in
the animation series Pada Zaman Dahulu and learning implementation plans. The
method that used in this research is descriptive method with qualitative research. The
sources of data in this research is video documentary animation Pada Zaman Dahulu,
which the form of the data is text speech figures in animation series Pada Zaman Dahulu
containing presupposition that has been transcribed. The technique that used in this
research is documentary study technique, while the tools that used in this research are
laptop and data card. Based in the data analisys, the results of this research as follows:
(1) a types presupposition that include existential presupposition there are twenty-one
data, factive presupposition contained nineteen data, non-factive presupposition
contained ten data, structural presupposition contained niniteen data, and lexical
presupposition contained nine data, (2) entailment contained fourteen data, and (3)
learning implementation of animation Pada Zaman Dahalu can be learning material in
the curriculum education 2013.

Keywords: Presupposition, Entailment, Pada Zaman Dahulu

PENDAHULUAN karakter bagi manusia. Tuturan yang terdapat


Praanggapan (presupposisi) merupakan dalam tokoh-tokoh pada animasi dapat
sesuatu yang diasumsikan oleh penutur diketahui maksud atau tujuan penutur melalui
sebagai kejadian sebelum menghasilkan suatu praanggapan atau dugaan sementara.
tuturan. Seseorang dapat mengidentifikasi Praanggapan berupa andaian penutur
tuturan sebagai informasi yang diasumsikan bahwa mitra tutur dapat mengetahui pasti
secara tepat dan akan dihubungkan dengan orang atau benda yang dibicarakan. Mitra
pengetahuan yang dimilikinya. Melalui suatu tutur akan memahami atau mengenal sesuatu
komunikasi, informasi yang disampaikan oleh yang dikomunikasikan penutur. Komunikasi
penutur kepada mitra tutur akan menjadi antara penutur dan mitra tutur dapat berjalan
asumsi awal yang akan didapatkan oleh mitra tanpa hambatan. Pemahaman tentang
tutur. Informasi berupa suatu anggapan atau praanggapan oleh mitra tutur karena adanya
asumsi sementara yang didapatkan melalui tuturan yang mempraanggapkan. Tuturan
suatu interaksi yang terjadi dalam kehidupan yang mempraanggapkan itu dinyatakan oleh
manusia satu ke manusia yang lainnya. penutur. Tuturan yang dipraanggapkan itulah
Praanggapan juga dapat diketahui melalui yang dinamakan praanggapan.
animasi. Animasi merupakan satu di antara Kajian ilmu kebahasaan yang membahas
jenis film yang paling akrab dengan manusia tentang suatu praanggapan adalah pragmatik.
khususnya anak-anak. Animasi biasanya Pragmatik merupakan suatu telaah ilmu
memuat nilai kehidupan maupun pendidikan tentang konteks yang memengaruhi mitra

1
tutur dalam memahami kalimat atau berbagai bentuk alur cerita yang disajikan.
menelaah makna sesuai dengan situasi ujaran. Selain memberikan hiburan, animasi juga
Pragmatik dapat didefinisikan sebagai studi berpotensi untuk media pendidikan. Alasan
tentang makna kontekstual (Yule, 1996:4). rasional animasi berpotensi untuk media
Praanggapan satu di antara cabang ilmu pendidikan yaitu melalui animasi dapat
linguistik yang mempelajari tentang asumsi- menambah pengalaman dan kompetensi anak
asumsi yang terjadi dalam suatu percakapan. karena animasi mampu menyajikan tampilan
Pemahaman praanggapan melibatkan dua visual yang lebih kuat dan informasi abstrak
partisipan utama yaitu penutur dan mitra tutur. untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
Praanggapan merupakan suatu proses belajar. Namun, dalam memilih suatu
pemaknaan dengan cara dugaan sementara tontonan bagi anak-anak orang tua harus
terhadap tuturan yang terjadi oleh penutur dan memilihkan channel televisi yang memuat
mitra tutur. Memaknai sebuah percakapan tontonan yang bermutu, terkhusus dalam
tidak hanya terpaku pada tuturan yang memilih film animasi orang tua harus pandai
disampaikan, tetapi konteks situasi dan memilih tontonan yang sesuai dan memiliki
pengaruhnya terhadap penutur dan mitra tutur. nilai kehidupan yang baik. Animasi Pada
Suatu makna akan sulit dipahami jika Zaman Dahulu merupakan animasi yang tepat
pengetahuan yang didapatkan berada di luar bagi tontonan anak-anak karena memuat nilai-
tuturan. Begitu juga dalam memaknai suatu nilai moral bagi anak.
cerita dalam sebuah film/serial, dengan Alasan peneliti memilih animasi Pada
pengetahuan yang didapat maka akan Zaman Dahulu yang diproduksi oleh Les’
dipahami lebih dalam terhadap pesan yang Copaque Production Malaysia ini karena
ingin disampaikan oleh pembuat film/serial. memiliki beberapa keunggulan. Pertama,
Praanggapan dipilih peneliti untuk diteliti animasi Pada Zaman Dahulu belum pernah
disebabkan pertama, dalam proses memaknai diteliti oleh peneliti lain. Oleh karena itu,
suatu tuturan penutur dan mitra tutur harus jeli peneliti tertarik memilih animasi Pada Zaman
dalam melogikakan setiap tuturan yang Dahulu menjadi objek kajian dalam penelitian
diucapkan. Agar pesan yang disampaikan ini. Kedua, animasi Pada Zaman Dahulu ini
lebih terarah. Apabila sebuah praanggapan memuat makna yang baik bagi tontonan anak-
dipahami secara benar, maka akan anak. Cerita dalam serial animasi tersebut
menimbulkan penafsiran yang benar pada menceritakan kehidupan sekelompok
maksud pembicaraan sehingga alur cerita binatang yang hidup berdampingan di hutan
yang ditangkap dengan baik dan utuh. Kedua, dengan lika-liku permasalahan yang dikemas
praanggapan dapat membantu memaknai dengan sebuah cerita yang sederhana namun
suatu tuturan antara penutur dan mitra tutur sarat akan makna. Tokoh utama dalam
dalam proses penyampaian informasi. Ketiga, animasi ini yaitu Sang Kancil yang terkenal
dalam suatu interaksi percakapan, penutur dan bijak dan selalu menjadi panutan hewan-
mitra tutur tidak hanya saling berbagi hewan lain. Sang Kancil selalu memberikan
informasi, namun asumsi-asumsi dan solusi dan motivasi dari setiap permasalahan
harapan-harapan juga muncul di dalamnya yang terjadi di antara mereka. Animasi
sebagai interpretasi tuturan-tuturan yang akan tersebut banyak memuat kejadian atau konflik
hasilkan. yang penyelesiannya dapat memberi dampak
Program yang menarik dan banyak yang baik bagi tontonan anak-anak. Selain itu,
menjadi pilihan stasiun televisi untuk animasi yang diproduksi oleh Les’ Copaque
ditayangkan satu di anataranya animasi atau Production Malaysia ini juga sudah familiar
kartun. Animasi sangat populer di kalangan bagi kalangan anak-anak.
masyarakat terutama anak-anak, bahkan tidak Ketiga, cerita atau kisah yang disajikan
sedikit juga orang dewasa yang menyukai film dalam serial animasi Pada Zaman Dahulu ini
jenis animasi atau kartun tersebut. Animasi yaitu tentang kehidupan binatang yang sangat
umumnya bersifat lucu dan menghibur dengan erat kaitannya dengan kehidupan moral

2
manusia. Pesan-pesan mengenai kehidupan yang mempelajari studi bahasa dengan
yang terdapat dalam animasi ini juga sangat konteksnya. Konteks yang dimaksud
baik bagi perilaku anak-anak. Banyak manfaat termodifikasi sehingga tidak dapat dilepaskan
yang dapat dijadikan pelajaran hidup melalui dari struktur bahasanya. Selanjutnya, Yule
serial animasi ini terutama pada anak-anak. (1996:3) mendefinisikan pragmatik adalah
Serial ini mengajarkan penontonnya terutama studi tentang makna yang disampaikan oleh
anak-anak dalam kehidupan yaitu moral, penutur (atau penulis) dan ditafsirkan oleh
simpati, toleransi dan saling menghargai pendengar (atau pembaca).
antarsesama manusia. Keempat, animasi Pada Praanggapan atau presupposition berasal
Zaman Dahulu mampu menampilkan cerita dari kata to pre-suppose, yang dalam bahasa
yang ringan, sederhana, dan mengangkat hal- Inggris berarti to suppose beforehand
hal biasa menjadi suatu pembelajaran dalam (menduga sebelumnya), dalam arti sebelum
kehidupan sehari-hari. Animasi tersebut dapat pembicara atau penulis mengujarkan sesuatu
dijadikan sarana hiburan dan juga ia sudah memiliki dugaan sebelumnya tentang
pembelajaran yaitu dengan membawa atau lawan bicara atau hal yang dibicarakan.
menyampaikan pesan moral yang bermakna Menurut Nababan (1987:46) praanggapan
bagi penontonnya. Oleh karena itu, Animasi sebagai dasar atau penyimpulan dasar
Pada Zaman Dahulu dinilai baik dan dapat mengenai konteks dan situasi berbahasa
digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi (menggunakan bahasa) yang membuat bentuk
pendidikan karakter anak karena alur cerita bahasa (kalimat atau ungkapan) mempunyai
yang disajikan sederhana, mudah diserap dan makna bagi pendengar atau penerima bahasa
menyajikan pesan yang mendidik. itu dan sebaliknya, membantu pembicara
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bentuk-bentuk bahasa yang dapat
mendesripsikan jenis-jenis praanggapan, dipakainya untuk mengungkapkan makna atau
perikutan serta hasil implementasi pesan yang dimaksud.
pembelajaran yang akan dijadikan materi Sejalan dengan hal tersebut, Levinson
pembelajaran pada jenjang pendidikan (dalam Nababan, 1987:48) juga memberikan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VII konsep praanggapan yang disejajarkan
semester genap dengan KD 3.11 maknanya dengan presupposition sebagai
Mengidentifikasi informasi tentang suatu macam anggapan atau pengetahuan latar
fabel/legenda daerah setempat yang dibaca belakang yang membuat suatu tindakan, teori,
dan didengar. Selain itu, praanggapan atau ungkapan mempunyai makna. Pendapat
merupakan bagian ilmu Bahasa yang sangat lain dikemukakan oleh Cummings (1999:42)
penting karena mitra tutur dapat bahwa praanggapan adalah asumsi-asumsi
mengidentifikasi setiap tuturan yang atau inferensi-inferensi yang tersirat dalam
disampaikan penutur. ungkapan-ungkapan linguistik tertentu. Selain
Pragmatik adalah studi tentang makna definisi tersebut, beberapa definisi lain
yang disampaikan oleh penutur dan tentang praanggapan di antaranya adalah Yule
ditafsirkan oleh mitra tutur. Studi pragmatik (1996:43) menyatakan bahwa praanggapan
berhubungan dengan analisis tentang orang atau presupposisi adalah sesuatu yang
dengan tuturan dari makna terpisah dari kata diasumsikan oleh penutur sebagai kejadian
atau frasa yang digunakan. Ilmu pragmatik sebelum menghasilkan suatu tuturan.
mengkaji hubungan bahasa dengan konteks Yule (1996:46) mengungkapkan dalam
dan hubungan pemakaian bahasa dengan analisis tentang bagaimana asumsi-asumsi
pemakai/penuturnya. Dalam tindak penutur diungkapkan secara khusus.
operasionalnya, kajian pragmatik itu berupaya Presuposisi sudah diasosiasikan dengan
menjelaskan bagaimana bahasa itu melayani pemakaian sejumlah besar kata, frasa, dan
penuturnya dalam pemakaian bahasa. struktur. Yule menganggap bentuk-bentuk
Levinson (1983:9) memberikan linguistik ini sebagai petunjuk-petunjuk
pengertian pragmatik sebagai studi bahasa presuposisi potensial, yang hanya akan

3
menjadi presuposisi yang sebenarnya dalam diharapkan dari siswa sebagai hasil belajar.
konteks dengan penutur. Yule mengklasifikasi Tujuan pembelajaran menggambarkan proses
jenis praanggapan menjadi lima yaitu dan hasil belajar yang diharapkan agar
praanggapan eksistensial, praanggapan faktif, tercapai oleh peserta didik sesuai dengan
praanggapan nonfaktif, praanggapan leksikal kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran sudah
dan praanggapan struktural. termuat dalam rencana pelaksanaan
Menurut Putrayasa (2015:83) entailment pembelajaran (RPP).
dalam hubungan antara tuturan dan Menurut Sudjana (2014:67) bahan
maksudnya bersifat mutlak atau menjadi pelajaran adalah isi yang diberikan pada saat
keharusan. Penuturan yang akan ditafsirkan berlangsungnya proses pengajaran. Melalui
harus berdasarkan pada suatu latar belakang bahan ajar tersebut siswa dapat mencapai
yang sama antara penutur dan mitra tutur tujuan pembelajaran yang diharapkan. Bahan
tentang sesuatu yang sedang dipertuturkan ajar pada dasarnya adalah bidang studi atau isi
atau dibicarakan tersebut. Tuturan yang mata pelajaran yang diberikan kepada siswa
berbunyi “Iyan anak desa yang sangat rajin itu sesuai dengan kurikulum yang telah
menjadi dokter” menunjukkan bahwa seorang ditetapkan oleh pemerintah. Bahan ajar harus
anak yang berasal dari desa itu pernah diinfromasikan dengan jelas kepada siswa
mengenyam pendidikan di suatu universitas agar tidak terjadi salah persepsi dalam peros
pada fakultas kedokteran. Dengan demikian, belajar. Oleh karena itu, tujuan pengajaran
jelas bahwa hubungan antara tuturan dengan dirumuskan dengan jelas agar penetapan
maksud tuturan pada entailment itu bersifat bahan ajar dalam perencanaan tidak
mutlak. mengalami kesulitan.
Suheri (2006:2) mengungkapkan Media merupakan alat bantu apa saja
pengertian animasi yaitu kumpulan gambar yang dijadikan sebagai penyalur pesan guna
yang diolah sedemikian rupa sehingga mencapai tujuan pengajaran. Media memiliki
menghasilkan suatu gerakan. Jadi dapat pengaruh yang penting dalam proses
dikatakan animasi sebagai suatu karya pelaksanaan pembelajaran. Media merupakan
manusia yang berupa ilusi gerakan secara perantara untuk menyampaikan materi dalam
cepat dari serangkaian gambar yang kegiatan belajar mengajar. Namun, dalam
mempunyai gerakan yang bertahap dari menggunakan media harus disesuaikan
bagain objek gambar. Animasi memiliki dengan isi dari tujuan suatu pembelajaran
beberapa jenis, satu di antaranya animasi tersebut. Tujuan pengajaran harus menjadi
karakter yang sesuai dengan objek penelitian acuan dalam menggunakan media
ini. pembelajaran.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013:7)
pembelajaran adalah persiapan yang METODE PENELITIAN
dipesiapkan oleh guru guna menarik dan Metode yang digunakan dalam penelitian
memberikan infromasi kepada siswa, ini adalah metode deskriptif dengan bentuk
sehingga dengan persiapan yang dirancang penelitian kualitatif. Pada metode penelitian
oleh guru dapat membantu siswa dalam dijelaskan cara penelitian itu akan dilakukan,
pembelajaran. Pembelajaran merupakan yang di dalamnya mencakup bahan atau
proses interaksi dan saling bertukar informasi materi penelitian, alat, jalan penelitian,
antar siswa, guru, dan belajar pada suatu variabel dan data yang hendak disediakan dan
lingkungan belajar. Bruner dalam analisis data (Mahsun, 2014:72).
Iskandarwasid dan Sunendar (2011:4) Penelitian ini bermaksud memberikan
mengemukakan proses belajar yang terdiri suatu gambaran atau deskripsi mengenai
atas tiga tahapan, yaitu tahapan infromasi, praanggapan yang terdapat dalam serial
tahapan transformasi, dan tahapan evaluasi. animasi Pada Zaman Dahulu. Peneliti
Tujuan pembelajaran pada dasarnya memaparkan jenis-jenis praanggapan,
merupakan harapan, yaitu apa yang perikutan (entailment) yang terdapat pada

4
tuturan tokoh-tokoh, dan implementasi merupakan suatu teknik pengumpulan data
pembelajaran dalam serial animasi tersebut di menggunakan dokumen sebagai sumber data
sekolah melalui pelajaran bahasa Indonesia. penelitian baik itu dokumen pribadi maupun
Hal ini berarti penelitian dilakukan guna untuk resmi. Bentuk teknik penelitian studi
memberikan gambaran mengenai dokumenter pada penelitian ini dilakukan
praanggapan pada serial animasi Pada Zaman terhadap transkripsi tuturan yang merupakan
Dahulu. bagian praanggapan dalam serial animasi
Penelitian kualitatif adalah suatu bentuk Pada Zaman Dahulu.
penelitian yang dilakukan dengan Alat pengumpulan data yang digunakan
menganalisis data-data yang diperoleh dari dalam penelitian ini yaitu alat tulis. Penulis
hasil penelitian. Penelitian ini menghasilkan sendiri yang menjadi sumber kunci. Penulis
data, berupa kata-kata atau ujaran maupun juga menggunakan instrumen bantu untuk
kutipan kalimat yang ada di dalam serial mengumpulkan data, yaitu laptop atau
animasi Pada Zaman Dahulu. Moleong computer dan kartu data.
(2008:6) menyatakan, metode penelitian Teknik menguji keabsahan data yang
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud dilakukan peneliti dalam penelitian ini sebagai
untuk memahami fenomena tentang apa yang berikut. (1) Ketekunan pengamatan peneliti
dialami oleh subjek penelitian misalnya menurut Moleong (2015:329) ketekunan
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri
lain-lain. Penelitian ini, pada akhirnya dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat
menghasilkan data deskriptif, berupa tulisan, relevan dengan persoalan atau isu yang sedang
kata-kata dan kalimat. dicari dan kemudian memusatkan diri pada
Sumber data yang akan digunakan dalam hal-hal tersebut secara rinci. (2) Kecukupan
penelitian ini adalah video dokumenter serial referensi peneliti. Peneliti berusaha memenuhi
animasi Pada Zaman Dahulu. Sumber kecukupan referensi dengan melengkapi teori-
datanya berupa hasil transkripsi tuturan atau teori yang menjadi landasan dalam
percakapan dari tokoh-tokoh dalam serial mengabsahkan data. Selain itu, peneliti
animasi Pada Zaman Dahulu yang membaca, mengunjungi, dan menelaah
mengandung praanggapan ke dalam bentuk sumber-sumber data serta berbagai pustaka
teks. Arikuto (2012:72) menjelaskan sumber yang relevan dengan masalah penelitian
data dalam penelitian adalah subjek dari mana berulang-ulang. Tujuan agar peneliti dapat
data dapat diperoleh. Data dalam penelitian ini memperoleh data yang absah.
berupa transkripsi teks tuturan yang Teknik analisis data merupakan cara
mengandung praanggapan dalam serial penulis dalam menganalisis data yang sudah
animasi Pada Zaman Dahulu. Data tersebut dikumpulkan penulis secara keseluruhan.
dapat diperoleh dengan cara menonton Analisis data merupakan upaya yang
tayangan serial animasi Pada Zaman Dahulu, dilakukan untuk mengklasifikasikan,
mencatat tuturan setiap tokohnya, dan mengelompokkan data, menyamakan data
mengidentifikasi dengan mengenali dan yang sama dan membedakan data yang
menandai data untuk memisahkan kalimat berbeda (Mahsun, 2014:253). Prosedur
yang akan digunakan. analisis data praanggapan dalam serial
Teknik pengumpulan data merupakan animasi Pada Zaman Dahulu yang dilakukan
langkah yang paling utama dalam penelitian peneliti sebagai berikut. (1) Mentranskripkan
karena tujuan utama dari penelitian adalah data hasil melihat tayangan serial animasi
mendapatkan data (Sugiyono, 2014:308). Pada Zaman Dahulu ke dalam bentuk teks
Teknik pengumpulan data yang dilakukan tulisan. (2) Menerjemahkan Bahasa Malaysia
dalam penelitian ini sehingga dapat ke dalam Bahasa Indonesia. (3)
memperoleh data yang diperlukan adalah Mengidentifikasi dan mengelompokkan data
teknik langsung berupa teknik studi sesuai dengan masalah, yaitu jenis
dokumenter. Teknik studi dokumenter praanggapan, perikutan (entailment) yang

5
terdapat dalam tuturan pada serial animasi mempraanggapkan. Tuturan yang
Pada Zaman Dahulu dan implementasi dalam mempraanggapkan itu dinyatakan oleh
pembelajaran Bahasa Indonesia. (4) penutur.
Menganalisis, mendeskripsikan, dan menulis Pemahaman praanggapan melibatkan
kembali kutipan kata dan kalimat dari dua partisipan utama yaitu penutur dan mitra
tayangan serial animasi Pada Zaman Dahulu tutur. Praanggapan didapatkan dari
berdasarkan relevansinya dengan tiap-tiap pernyataan yang disampaikan oleh penutur
fokus masalah penelitian, selanjutnya tahap kepada mitra tutur dan mengacu pada
pengecek dan pendiskusian hasil penelitian pernyataan sebenarnya. Praanggapan dapat
kembali bersama dosen pembimbing. diketahui melalui percakapan antara penutur
Kemudian, menyimpulkan hasil penelitian. dan mitra tutur. Praanggapan dapat diketahui
Tahap akhir peneliti menginterprestasi hasil melalui suatu proses pemaknaan dengan cara
penelitian. dugaan sementara terhadap tuturan yang
terjadi oleh penutur dan mitra tutur.
HASIL PENELITIAN DAN Berdasarkan uraian tersebut, berikut ini hasil
PEMBAHASAN temuan praanggapan yang terdapat dalam
Animasi sangat populer di kalangan serial animasi Pada Zaman Dahulu.
masyarakat terutama anak-anak, bahkan tidak Praanggapan Eksistensial
sedikit juga orang dewasa yang menyukai film Kutipan Data
jenis animasi atau kartun tersebut. Animasi Bahasa Asing: Pegilah cari tempat selamat
umumnya bersifat lucu dan menghibur dengan untuk belindong macam perigi ni.
berbagai bentuk alur cerita yang disajikan. Bahasa Indonesia: Pergilah cari tempat aman
Selain memberikan hiburan, animasi juga untuk berlindung seperti sumur ini.
berpotensi untuk media pendidikan. Alasan Kutipan data tersebut terdapat dalam
rasional animasi berpotensi untuk media episode Sang Kancil dan Perigi Buta pada
pendidikan yaitu melalui animasi dapat menit 10.00-10.03. Konteks dalam tuturan
menambah pengalaman dan kompetensi anak tersebut yaitu penutur (Kancil)
karena animasi mampu menyajikan tampilan memberitahukan bahwa akan ada hujan badai
visual yang lebih kuat dan informasi abstrak akan datang kepada mitra tutur (Gajah). Mitra
untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil tutur (Gajah) merasa ketakutan akan hal
belajar. Animasi Pada Zaman Dahulu tersebut, sehingga penutur (Kancil)
merupakan kisah-kisah dongeng yang memberikan solusi agar mencari tempat
diproduksi oleh Les’ Copaque Production berlindung ketika badai itu tiba. Penutur
Malaysia yang ditayangkan oleh stasiun (Kancil) menyarankannya untuk mencari
pertelevisian Indonesia, yaitu MNCTV yang sebuah sumur seperti yang ditempatinya untuk
termasuk stasiun pertelevisian nasional. berlindung. Kemudian, mitra tutur (Gajah)
Selain itu, animasi ini juga tidak menampilkan ingin berlindung bersama penutur (Kancil) di
unsur kekerasan yang kurang baik bagi dalam sumur tersebut meskipun ada syarat
tontonan anak-anak. yang diajukan oleh penutur (Kancil). Tuturan
Mengkaji wujud suatu praanggapan yang itu terjadi karena penutur (Kancil) berusaha
terdapat pada serial animasi Pada Zaman melepaskan diri dari cengkraman Harimau
Dahulu peneliti menggunakan teori Yule yang yang mengancamnya sehingga ia terpaksa
telah membagi praanggapan berdasarkan berbohong demi menyelamatkan dirinya.
jenisnya manjadi lima jenis eksistensial, Penutur (Kancil) merencanakan akan keluar
faktif, nonfaktif, leksikal dan struktural. dari sumur itu dengan bantuan mitra tutur
Setiap tuturan yang dituturkan tokoh-tokoh (Gajah).
dalam serial animasi Pada Zaman Dahulu Tuturan yang menjadi data yaitu
mengandung kelima jenis praanggapan “Pergilah cari tempat aman untuk berlindung
tersebut. Pemahaman tentang praanggapan seperti sumur ini”. Praanggapan eksistensial
oleh mitra tutur karena adanya tuturan yang

6
yang mungkin muncul dari kutipan data telur tersebut segala tempat ternyata penutur
tersebut sebagai berikut. (Semut) ditipu oleh mitra tutur (Ular Sawa).
(1) Kancil menyuruh Gajah pergi. Penutur (Kancil) mengungkapkan bahwa
(2) Kancil menyarankan untuk mencari binatang di hutan yang paling beruntung bisa
tempat berlindung. menangkapnya hanyalah Ular Sawa. Hal
(3) Kancil menyuruh Gajah untuk mencari tersebut diungkapkan oleh penutur (Kancil)
tempat aman seperti sumur yang sedang karena mitra tutur (Ular Sawa) berhasil
ditempati Kancil. menangkapnya dan akan memangsanya.
(4) Gajah mungkin ketakutan. Tuturan yang menjadi data yaitu “Kaulah
Berdasarkan kutipan data tersebut satu-satunya binatang yang berhasil
ditemukan empat praanggapan eksistensial menipuku”. Praanggapan faktif yang mungkin
yang mungkin muncul. Asumsi keberadaan muncul pada kutipan data tersebut sebagai
dalam tuturan yang menunjukkan eksistensi berikut.
tuturan tersebut, yaitu Kancil (1) Ular merupakan binatang yang beruntung
memberitahukan mitra tutur Gajah untuk telah menangkap Kancil.
mencari tempat berlindung yang aman seperti (2) Kancil akan menjadi mangsa.
sumur yang sedang ditempati oleh Kancil. (3) Kancil akan mati.
Dapat dilihat frasa ‘cari tempat aman untuk (4) Ular akan kenyang makan Kancil.
berlindung’ merupakan suatu perintah untuk Berdasarkan kutipan data tersebut
mencari perlindungan. Frasa ‘cari tempat ditemukan empat praanggapan faktif yang
aman untuk berlindung’ merupakan eksistensi mungkin muncul. Data tersebut merupakan
karena Kancil memerintahkan atau praanggapan faktual yang dinyatakan dalam
menyarankan agar Gajah mencari tempat kutipan kata ‘berhasil’ dan ‘menipu’. Kata
untuk melindungi dirinya. Frasa ‘melindungi ‘berhasil’ berarti mencapai hasil yang ingin
dirinya’ berarti menjaga, merawat segala diperoleh, sedangkan kata ‘menipu’ artinya
sesuatu yang dimiliki Gajah. Hal yang paling memperdaya atau mengakali menggunakan
konkret untuk dilindungi dari pernyataan tuturan ataupun tingkah laku yang dilakukan
tersebut adalah tubuh Gajah sendiri. Kata seseorang. Kata ‘berhasil’ dan ‘menipu’ yang
‘tubuh’ berkiatan dengan jasmani makhluk menyatakan kebenaran atau fakta tentang
hidup. Oleh karena itu, kutipan data tersebut suatu kejadian yang terjadi. Kedua kata
dapat dikatakan praanggapan eksistensial tersebut merupakan kata kerja. Oleh karena
karena merupakan kepemilikan seseorang. itu, tuturan tersebut dapat dikatakan
Praanggapan Faktif praanggapan faktif karena mengandung
Kutipan Data tuturan yang bersifat fakta dibuktikan melalui
Bahasa Asing: Engkaulah satu-satunya kata ‘berhasil’ dan kata ‘menipu’.
binatang yang berjaye menipu aku. Praanggapan Nonfaktif
Bahasa Indonesia: Kaulah satu-satunya Kutipan Data
binatang yang berhasil menipuku. Bahasa Asing: Kalau tak pegi badan kite
Kutipan data tersebut terdapat dalam semue jadi kurus kering macam aku.
episode Tali Pinggang Hikmat pada menit Bahasa Indonesia: Jika kita tidak pergi badan
10.55-10.58. Konteks tuturan kutipan kalimat kita semua jadi kurus kering seperti aku.
tersebut yaitu penutur (Kancil) yang Kutipan data tersebut terdapat dalam
mengungkapkan kesedihannya karena ia telah episode Kambing dan Buaya pada menit
dibohongi oleh mitra tutur (Ular Sawa). Mitra 11.21-11.27. Konteks pada tuturan tersebut
tutur (Ular Sawa) mengatakan bahwa anak- adalah penutur (Kambing) kekurangan
anaknya hilang dan menurutnya yang mencuri makanan sehingga mereka harus
anak-anaknya itu adalah biawak. Namun, meninggalkan tempat tersebut. Mereka
semua yang dikatakannya itu tidak benar, ia (Kambing) sangat terdesak harus mencari
hanya mencoba membuat penutur (Kancil) tempat baru karena tempat tersebut sudah
percaya padanya. Setelah mereka mencari tidak menyediakan makanan lagi. Mereka

7
tidak lagi mendapatkan makanan sedikitpun Kutipan data tersebut terdapat dalam
ditempat yang mereka tinggali saat itu. Jika episode Cawi dan Harimau pada menit 11.23-
mereka tidak mencari tempat baru maka 11.24. Konteks tuturan dalam kutipan data
mereka akan menjadi kurus kering atau tersebut adalah penutur (Cawi) mulai tertarik
mereka akan mati kelaparan. dengan emas yang ditawarkan oleh mitra tutur
Tuturan yang menjadi data yaitu “Jika (Harimau). Penutur (Cawi) menanyakan
kita tidak pergi badan kita semua jadi kurus tempat tersimpan emas yang cocok jika ia
kering seperti aku”. Praanggapan nonfaktif pakai tersebut. Penutur (Cawi) kemudian
yang mungkin muncul pada kutipan data pergi bersama mitra tutur (Harimau) ke tempat
tersebut sebagai berikut. yang telah dijanjikan mitra tutur (Harimau)
(1) Para Kambing akan meninggalkan kepadanya. Selama perjalanan penutur (Cawi)
tempat tersebut. terus menanyakan tempat tujuan mereka
(2) Badan mereka akan menjadi kurus. terasa jauh. Hingga akhirnya mereka sampai
(3) Ada kambing yang berbadan kurus dan ditempat tujuan. Penutur (Cawi) amat senang
ada yang berbadan gemuk. karena ia akan memiliki emas yang cocok jika
(4) Para Kambing sedang kekurangan ia gunakan. Namun, tidak ia sangka mitra
makanan. tutur (Harimau) sudah menipunya.
(5) Ada Kambing yang mengejek dirinya Tuturan yang menjadi kutipan data yaitu
sendiri. “Di mana emas itu?”. Praanggapan struktural
Berdasarkan kutipan data tersebut yang mungkin muncul pada kutipan data
ditemukan lima praanggapan nonfaktif yang tersebut sebagai berikut.
mungkin muncul. Kutipan data tersebut (1) Cawi sedang menanyakan emas.
merupakan praanggapan nonfaktif karena (2) Cawi mencari emas.
masih perlu dipertanyakan kebenarannya. (3) Cawi pergi bersama Harimau.
Tuturan kalimat yang dituturkan penutur (4) Cawi ingin menggunakan emas-emas
(Kambing) masih bukan merupakan suatu tersebut.
fakta, penutur (Kambing) mengatakan jika (5) Cawi ingin kaya raya.
mereka tidak pergi dari tempat itu maka Berdasarkan kutipan data tersebut
mereka akan menjadi kurus. Kata ‘jika’ ditemukan lima praanggapan struktural yang
bermakna pengandaian karena belum tentu mungkin muncul. Tuturan pada data tersebut
mereka akan menjadi kurus kering karena diinterpretasikan melalui penegasan dalam
tidak makan bisa saja mereka menjadi mati. tuturan melalui frasa ‘di mana’. Frasa ‘di
Melalui kata tersebut akan membuat semua mana’ menandakan bahwa kalimat yagng di
praanggapan dan dugaan-dugaan terjadi pada awali ataupun yang diikuti frasa ‘di mana’
penerima informasi. Jelas kata ‘jika’ pada data merupakan suatu pertanyaan. Oleh karena itu,
tersebut merupakan suatu hal yang belum cukup jelas bahwa kutipan kalimat tersebut
pasti kebenarannya dan akan menyebabkan adalah praanggapan struktural karena
kebingungan sehingga orang yang melihat menggunakan jenis kalimat tanya serta adanya
akan bertanya-tanya tentang makna dari frasa tanda tanya (?) pada akhir kata. Praanggapan
tersebut. Apakah benar akan terjadi ataupun tersebut dinyatakan melalui tuturan yang
tidak. Apakah memang akan menjadi kurus memiliki struktur jelas dan dapat langsung
kering atau tidak. Oleh karena itu, tuturan dipahami tanpa langsung melihat kata-kata
pada kutipan data tersebut merupakan yang digunakan. Praanggapan tersebut
praanggapan nonfaktif karena masih belum muncul dengan adanya penggunaan kalimat
bisa dipastikan kebenarannya. yang menegaskan suatu pertanyaan yang
Praanggapan Struktural diucapkan Cawi bahwa ia ingin segera
Kutipan Data menemukan emas yang sudah dijanjikan
Bahasa Asing: Di mane emas itu? Harimau kepadanya. Cawi dan Harimau telah
Bahasa Indonesia: Di mana emas itu? sampai di tempat di mana Harimau
mengatakan banyak emas kepada Cawi.

8
Kemudian, Cawi mencoba menanyakan tuturan tersebut bisa didapat setelah
tempat emas tersebut kepada Harimau. Data pernyataan dari tuturan tersebut. Tuturan
tersebut merupakan suatu percakapan berupa tersebut diungkapkan oleh Semut kepada
pertanyaan yang terjadi antara Cawi dan Belalang dalam situasi dan kondisi sedang
Harimau. Dilihat dari konteks penggunaan khawatir karena Semut merasa musim
bahasa yang menyatakan pertanyaan oleh kemarau akan segera tiba sedangkan makanan
Cawi cukup jelas dan sederhana, sehingga yang mereka kumpulkan belum cukup untuk
mudah dipahami oleh Harimau. menghadapi musim kemarau. Semut berusaha
Praanggapan Leksikal mengumpulkan makanan sebanyak-
Kutipan Data banyaknya untuk mengahadapi musim
Bahasa Asing: Kite kene bersedie dari kemarau yang akan datang menimpa mereka.
sekarang. Tetapi, Belalang malah bersantai tanpa
Bahasa Indonesia: Kita harus bersiap-siap dari mencari dan mengumpulkan makanan
sekarang. sedikitpun.
Kutipan data tersebut terdapat dalam Perikutan (Entaiment)
episode Belalang dan Semut pada menit Kutipan Data
04.01-04.02. Konteks tuturan dalam kutipan Bahasa Asing: Sebenarnye aku belum makan
kalimat tersebut yaitu penutur (Semut) yang lagi.
memberikan nasihat kepada mitra tutur Bahasa Indonesia: Sebenarnya aku belum
(Belalang) untuk segera menyiapkan diri memakan apapun.
dalam menghadapi musim kemarau. Si Kutipan data tersebut terdapat dalam
penutur (Semut) mencoba menyadarkan mitra episode Sang Kancil dan Kerbau pada menit
tutur (Belalang) yang selalu mengabaikan 10.56-10.58. Konteks tuturan dalam kutipan
nasihatnya. Mitra tutur (Belalang) malah data tersebut adalah penutur (Buaya) yang
bersantai tanpa mengumpulkan makanan sedang kelaparan kemudian ingin memangsa
sedikitpun untuk menghadapi musim kemarau mitra tutur (Kerbau). Tuturan tersebut
yang akan datang. dituturkan ketika si penutur (Buaya)
Tuturan yang menjadi data yaitu “Kita membohongi mitra tutur (Kerbau) yang telah
harus bersiap-siap dari sekarang”. menolongnya. Ia berjanji tidak akan
Praanggapan leksikal yang mungkin muncul memangsa si mitra tutur (Kerbau) setelah
pada kutipan data tersebut sebagai berikut. menolongnya mengangkat dahan yang
(1) Harus ada persiapan dari awal. menimpanya. Namun, hal janji yang
(2) Mereka akan menghadapi sesuatu hal. diungkapkan oleh penutur (Buaya)
(3) Mereka akan terancam. diingkarinya. Ia ingin memangsa mitra tutur
(4) Sebelumnya mereka belum terancam. (Kerbau) untuk mengisi perutnya yang sedang
Berdasarkan kutipan data tersebut lapar.
ditemukan empat praanggapan leksikal yang Tuturan yang menjadi data yaitu
mungkin muncul. Tuturan tersebut merupakan “Sebenarnya aku belum memakan apapun”.
praanggapan leksikal dinyatakan dengan Kata ‘aku’ dapat diganti menjadi nama
kutipan kata ‘harus’, dapat dikatakan bahwa penuturnya menjadi sebenarnya Buaya belum
sebelumnya Semut tidak mendapat ancaman memakan apapun. Kutipan data sebenarnya
apapun dan dari siapapun. Namun, mereka Buaya belum memakan apapun
mendapat suatau ancaman yaitu musim mengindikasikan bahwa seekor Buaya yang
kemarau. Oleh karean itu, mereka harus siap sedang kelaparan dan ingin memakan sesuatu.
menghadapi musim kemarau yang akan Berdasarkan tuturan yang menjadi
melanda mereka. Mereka harus mencari kutipan data tersebut merupakan perikutan
makanan sebanyak-banyaknya untuk (entailment) yang bersifat mutlak. Frasa
menghadapi musim kemarau. Demikian juga ‘belum memakan’ secara mutlak berarti
praanggapan leksikal dinyatakan dengan cara kelaparan. Sehubungan dengan kalimat
tersirat sehingga penegasan atas praanggapan tersebut dapat diterima karena tuturan

9
sebenarnya Buaya belum memakan apapun dugaan-dugaan yang siswa ajukan hasil
tentu Buaya sedang kelaparan dan ingin pertanyaan yang diajukan guru. Sebelum guru
memakan sesuatu. Oleh karena itu, tuturan memberikan atau mengajukan pertanyaan
tersebut jelas memiliki hubungan antara sebaiknya guru memberikan contoh materi
tuturan dan maksud tuturan dalam kutipan ajar berupa gambar ataupun video agar siswa
data tersebut. mudah memahami skenario pembelajaran
Impementasi Pembelajaran Bahasa Indonesia yang akan terjadi. Oleh karena itu, siswa akan
Rencana implementasi pembelajaran mudah dalam menduga bahan ajar yang akan
yang dapat dijadikan bahan ajar dalam diberikan sehingga siswa lebih termotivasi
penelitian ini adalah data penelitian yang mengikuti pembelajaran. Berdasarkan
berupa video dokumenter. Video tersebut pemaparan mengenai rencana implementasi
merupakan bahan ajar yang cocok untuk pembelajaran tersebut maka disusun Rencana
pembelajaran pada Kurikulum 2013 jenjang Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dapat
Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VII menjadi acuan pembejalaran Teks Fabel.
pada materi pembelajaran Teks Fabel. Hal
yang dapat menjadi acuan belajar dari data SIMPULAN DAN SARAN
penelitian tersebut adalah tuturan yang Simpulan
mengandung banyak makna yang sangat baik Berdasarkan hasil analisis data animasi
untuk membentuk akhlak siswa. Pada Zaman Dahulu, dapat disimpulkan
Praanggapan yang konkret dapat bahwa dalam serial animasi Pada Zaman
diketahui melalui indikator pencapaian siswa Dahulu yang terdapat delapan episode yaitu
mampu menentukan karakter tokoh dan Sang Kancil dan Kerbau, Sang Kancil dan
amanat. Siswa dapat menduga atau Perigi Buta, Ayam dan Helang, Belalang dan
mempraanggapkan karakter dari tokoh-tokoh Semut, Cawi dan Harimau, Kambing dan
yang meliputi sifat-sifat yang digambarkan Buaya, Tali Pinggang Hikmat, dan Kisah
atau yang diperankan oleh tokoh-tokoh yang Bangau, diperoleh data berdasarkan: (1) Jenis-
ada pada cerita fabel yang menjadi data jenis praanggapan yaitu praanggapan
penelitian ini. Selain itu, agar siswa eksistensial sebanyak dua puluh satu data,
mendapatkan amanat atau maksud yang praanggapan faktif sebanyak sembilan belas
terdapat dari cerita tersebut, siswa juga dapat data, praanggapan nonfaktif sebanyak
menggunakan praanggapan atau dugaan sembilan data, praanggapan struktural
sementara untuk mendapatkan makna yang sebanyak sembilan belas data, dan
sebenarnya. Sebelum siswa mengamati isi praanggapam leksikal sebanyak sepuluh data.
bahan ajar berupa video yang ditampilkan (2) Perikutan (entailment) diperoleh empat
guru, siswa tidak akan mengetahui apapun. belas data. (3) Implementasi pembelajaran
Tetapi, setelah siswa mengamati dan dalam penelitian ini yaitu penyusunan
menyaksikan video tersebut siswa akan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
mampu menebak, menerka, atau menduga isi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Bahasa
cerita dari video yang ditampilkan. Secara Indonesia. Implementasi ini diterapkan pada
tidak langsung praanggapan merupakan satu jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)
di antara cara untuk menggali pengetahuan kelas VII semester genap dengan KD 3.11
siswa. Melalui praanggapan atau dugaan Mengidentifikasi informasi tentang
sementara siswa akan terlihat lebih aktif fabel/legenda daerah setempat yang dibaca
menyampaikan pendapat atau gagasannya dan didengar. Kemampuan yang diharapkan
berdasarkan pertanyaan yang diajukan oleh adalah analisis struktur teks cerita moral atau
guru kepada siswa. fabel dan ciri kebahasaan teks cerita moral
Melalui praanggapan guru dapat atau fabel.
mengetahui kemampuan siswa. Guru dapat
menilai kemampuan siswanya, guru juga
dapat memahami karakteristik siswa melalui

10
Saran Iskandarwassid dan Sunendar. 2011. Strategi
Penelitian praanggapan yang dilakukan Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja
untuk membantu dalam memaknai tuturan Rosdakarya.
yang diungkapkan sehingga komunikasi lebih Levinson, C. Sthepan. 1983. Pragmatics.
terarah. Penelitian ini merupakan penelitian Cambridge University Press.
yang membahas tentang aspek praanggapan Mahsun. 2014. Metode Penelitian Bahasa:
dalam suatu tuturan dari bidang pragmatik.
Tahapan Stategi, Metode, dan
Oleh karena itu, peneliti berharap peneliti
selanjutnya yang tertarik melakukan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Press.
penelitian di bidang pragmatik dengan kajian Moleong, Lexy J. 2015. Metodologi
atau pendekatan yang berbeda. Adanya Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
analisis praanggapan, pembaca dapat Remaja Rosdakarya.
memahami dan menafsirkan maksud dan Nababan, P.W.J. 1987. Ilmu Pragmatik (Teori
tujuan tuturan dengan baik. Jika salah dalam dan Peneraannya). Jakarta: Departemen
penafsiran mengenai makna yang ingin Pendidikan dan Kebudayaan.
disampaikan, berbeda pula maksud dan tujuan Putrayasa, Ida Bagus. 2015. Pragmatik.
yang telah disampaikan penutur. Selain itu, Yogyakarta: Graha Ilmu.
dalam mengkaji pengasumsian makna tuturan Sudjana, Nana. 2014. Dasar-Dasar Proses
yang lebih luas lagi sesuai dengan Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
praanggapan (dugaan) yang ditemukan dalam
Algensindo.
data apapun baik itu melalui data tertulis, lisan
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuatitatif
maupun melalui video dokumenter.
Kualittif dan R & D. Bandung: Penerbit
DAFTAR RUJUKAN Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Suheri, Agus. 2006. Animasi Multimedia
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Pembelajaran. Jurnal Animasi
Aksara. Multimedia Pembelajaran.
Cummings, Louise. 1999. Pragmatik Sebuah Yule, George. 1996. Pragmatik. Yogyakarta:
Perspektif Multidisipliner. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pustaka Pelajar.
Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

11

You might also like