You are on page 1of 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/351780659

EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN BONDOWOSO KOTA MALANG UNTUK


MENANGGULANGI MASALAH BANJIR

Article · October 2017

READS

411

3 authors, including:

Ratih Indri Hapsari


Politeknik Negeri Malang
75 PUBLICATIONS   140 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

The Integrated Study on Mitigation of Multimodal Disaster Caused by Ejection of Volcanic Products View project

Modelling Water Flow Hydraulic in Open Channels with Green Drainage Facility View project

All content following this page was uploaded by Ratih Indri Hapsari on 23 May 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


REKONS: Jurnal Manajemen Rekayasa Konstruksi
Vol. 4, No. 4 (Oktober 2017), Halaman 489 – 493
ISSN: 2407-0793, ISSN ( e ): 2407-0793, http://www.rekons.polinema.ac.id

EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN BONDOWOSO KOTA MALANG


UNTUK MENANGGULANGI MASALAH BANJIR
Dedik Indertintualf Dipo Yunanto1, Ratih Indri Hapsari2, Medi Efendi3
1
Mahasiswa Manajemen Rekayasa Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang
2,3
Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang
1
dedikinder42@yahoo.com, 2ratihindri@gmail.com, 3medipolinema@gmail.com

Abstract

3-km Jl. Raya Dieng – Jl. Raya Bandulan experiences inundation in rainy season with 20 cm inundation depth.
This evaluation aims to analyze the flood discharge, determine the dimension of the drainage channel and structures
that are needed to regulate the storm water in rainy season and estimate the cost for this construction.
The required data were daily maximum rainfall data from 3 nearby stations called Sukun, Ciliwung and
Kedungkandang, existing channel dimension and topography. The data were processed using Gumbel Method to
calculate flood design with 10 year period. Rational method was used to reckon flood design for drainage channel.
The design capacity 0.316 m3/sec.
The evaluation shows existing drainage channel, q = 0.23 m3/sec. It means the existing drainage channel need
to build a new construction with 0.80 meter x 0.80 meter, 393 number of inlets needed with dimension 1 meter x
0.60 meter every 10 meter so this problem can be solved.

Keywords: drainage, evaluation, gumbel method

Pendahuluan mengakibatkan banjir. Dan menyusun alternatif agar


Hujan yang turun dengan durasi yang cukup lama banjir tidak terjadi lagi di kawasan Jalan Bondowoso –
akan menimbulkan masalah genangan maupun banjir Jalan Raya Tidar.
yang terbilang cukup dalam di beberapa wilayah di
Indonesia. Seperti halnya yang terjadi di kota malang, Tinjauan Pustaka
apabila hujan turun lebih dari satu jam maka akan me Mato dan Suhudi (2012) dalam hasil penelitiannya
nyebabkan genangan di beberapa wilayah . pada evaluasi sistem jaringan drainase di Jalan
Terjadinya pendangkalan saluran menjadi salah Soekarno Hatta Kota Malang mengungkapkan apabila
satu alasan terjadinya genangan di kawasan yang kapasitas saluran yang ada tidak mampu menampung
dikaji. Hal ini bisa saja terjadi akibat kurangnya aliran debit banjir rencana maka diperlukan
kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan normalisasi saluran agar drainase dapat berfungsi
yang secara sembarangan membuang sampah di kembali dengan baik, salah satunya adalah dengan
pinggir jalan. Kurangnya jumlah inlet juga menjadi cara memperdalam saluran.
alasan yang melatar belakangi terjadinya genangan di Dewi (2014) yang juga melakukan evaluasi sistem
lokasi kajian ini. drainase di ruas jalan Solo Sragen mengungkapankan
Kawasan Raya Dieng dan Bandulan merupakan terdapat lahan pemukiman yang berpotensi terjadi
daerah padat penduduk dan pertokoan. Tingginya genangan di sekitar saluran jika terjadi hujan dengan
curah hujan dan kurang baiknya kondisi drainase intensitas tinggi.Berdasarkan hasil penelitian
menjadi faktor pemicu genangan yang terjadi dewasa didapatkan kondisi drainase dalam mengalirkan banjir
ini. Kondisi drainase kurang baik yang dimaksud tidak memenuhi kriteria debit rencana (Qrencana) lebih
adalah masih ditemukannya drainase yang ditumbuhi besar dibandingkan debit eksisting (Qeksisting) sehingga
rumput liar maupun tersumbat sampah – sampah saluran drainase meluap dan terdapat genangan air di
plastik. Sedangkan untuk bangunan pelengkap permukaan jalan.
jalannya berupa inlet masih dalam kondisi yang belum
optimal apabila dilihat dari segi jumlah yang Metodologi
membentang sepanjang Jalan Raya Dieng menuju Perencanaan ini dilakukan pada saluran drainase
Jalan Raya Bandulan. Kecamatan Klojen Kota Malang tepatnya di sebagian
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya Jalan Raya Dieng – Jalan Raya Bandulan. Lokasi yang
debit saluran drainase eksisting di daerah kajian yang ditinjau sepanjang 3 km. Lebar jalan penelitian di
Evaluasi Sistem Drainase Jalan ….

Jalan Raya Dieng 10 meter dan di Jalan Raya Langsep Selanjutnya data sekunder dalam penelitian ini adalah
7,2 meter disisi kiri dan 7,2 meter disisi kanan dengan data hujan maksimum harian selama 10 tahun terakhir
median ditengah-tengahnya. Lebar jalan di Jalan Raya yang didapatkan dari BMKG Kota Malang.
Bandulan 7 meter. Dengan peta tampak seperti pada
Gambar 1.

Gambar 2. Peta Topografi


Sumber : Dinas PU Kota Malang

Survey yang dilakukan di lapangan memperoleh


hasil berupa dimensi saluran eksisting yang berada di
lokasi kajian. Sepanjang Jalan Raya Dieng – Jalan
Raya Bandulan banyak ditemui saluran drainase yang
tertutup, hal ini diakibatkan penutupan saluran
drainase yang dilakukan oleh warga sebagai akses
Gambar 1. Lokasi Kajian jalan masuk ke hunian / perumahan warga sekitar.
Sumber : Google Maps Beberapa titik lainnya ditemukan drainase yang masih
berfungsi dengan semestinya, meskipun dibarengi
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan dengan adanya endapan di titik tertentu. Seperti pada
dua cara yaitu dengan melakukan studi literatur dan Gambar 3 saluran drainase ini memiliki ukuran 72
pengumpulan data lainnya, baik sekunder maupun cm x 71 cm.
primer. Berdasarkan hasil pengumpulan data dari
Badan dan Dinas terkait, maka data sekunder dan data
primer yang diperlukan seperti Tabel 1.

Tabel 1. Data Primer dan Data Sekunder


No Data Spesifikasi Sumber
1 Curah Hujan Harian, 10 tahun, BMKG
3 STA
2 Genangan 5 Titik Survey
3 Peta Topografi DAS Jl. Raya Dinas
Dieng-Bandulan
4 HSP Kota Tahun 2016 Dinas
Malang PU Kota
Malang
5 Dimensi Pembacaan/50 m Survey
Eksisting
6 Bangunan Inlet Survey
Pelengkap
Eksisting Gambar 3. Drainase Saluran
7 Kondisi Jalan Visual, Survey Sumber : Dokumentasi Pribadi
Eksisting berlubang/tidak
Sumber : Hasil Perhitungan Sedangkan hasil survey kondisi inlet eksisting di
Jalan Raya Dieng menunjukkan kondisi inletnya tidak
Data sekunder yang digunakan berasal dari Dinas terawat, dan dipenuhi dengan sampah plastik. Hal ini
PU Kota Malang . Data sekunder yang dimaksud tentunya akan menghambat aliran air yang akan
adalah peta topografi yang nantinya akan diolah untuk masuk ke saluran drainase yang melalui inlet di jalan
mendapatkan elevasi dasar saluran maupun atas tersebut. Dapat dilihat pada Gambar 4.
saluran dan elevasi jalan seperti pada Gambar 2.

490
Evaluasi Sistem Drainase Jalan ….

Analisa berikutnya adalah analisa hidrolika.


Perhitungan debit banjir ini menggunakan rumus
Manning sebagai berikut (Chow, 1989) sesuai
Persamaan 2.
Qs = A. V (2)
Keterangan :
Q = Debit (m3/s)
A = Luas penampang basah saluran (m2)
V = Kecepatan rata – rata aliran (m/detik)
Melakukan pengecekan kondisi aliran, dan
kecepatan ijin juga dibutuhkan untuk evaluasi
ini.Parameter untuk menentukan jenis aliran tersebut
adalah nisbah antara gaya gravitasi dan gaya inersia
yang dinyatakan dengan bilangan froude (fr) bilangan
froude untuk saluran berbentuk persegi didefinisikan
sebagai (Seyhan,1990) Persamaan 3.

Fr = (3)
Keterangan :
Gambar 4. Inlet Eksisting V = Kecepatan aliran (m/dt)
Sumber : Dokumentasi Pribadi h = Kedalaman aliran (m)
g = Percepatan gravitasi (m/dt²)
Langkah kedua adalah melakukan.Analisis Evaluasi ini menggunakan dua asumsi yaitu yang
Hidrologi terhadap data curah hujan yang pertama limpasan yang diperhitungkan hanya dari
didapat.Analisis hidrologi pertama yang adalah jalan dan yang kedua dari pemukiman. Setelah
pengumpulan data curah hujan dari tiga stasiun, yaitu melakukan evaluasi debit eksisting dengan debit hujan
Stasiun Cliwung, Stasiun Kedungkandang, dan rancangan baik dari asumsi pertama dan kedua, maka
Stasiun Sukun., serta melakukan pengisisan data hujan dilanjutkan dengan evaluasi bangunan pelengkap yang
yang hilang dengan metode rata-rata Aljabar. Yang ada saat ini.
kedua melakukan uji konsistensi terhadap data curah
hujan yang diperoleh, Selanjutnya adalah melakukan Analisis dan Pembahasan
perhitungan curah hujan rancangan. a. Evaluasi Permasalahan
Langkah berikutnya yaitu melakukan uji Berdasarkan observasi lapangan, permasalahan
kesesuaian distribusi dengan menggunakan uji lainnya yang terjadi pada bebrapa titik pada sistem
Smirnov – Kolmogorov.Pengujian dilakukan dengan drainase Jalan Raya Dieng – Jalan Raya Bandulan ini
membandingkan probabilitas tiap data, antara sebaran adalah tertutupnya saluran drainase oleh pemilik
empiris & sebaran teoritis ke arah horisontal. rumah yang melebarkan rumahnya kearah jalan
Pengujian kemudian dilanjutkan dengan Uji Chi namun tidak menyertakan inlet yang menyebabkan air
Square. hujan tidak dapat masuk ke dalam saluran yang
Setelah analisis hidrologi selesai dilakukan seharusnya adalah saluran terbuka.
langkah berikutnya adalah melakukan identifikasi Pada daerah yang telah diidentifikasi bermasalah
permasalahan yang terjadi berdasarkan kondisi banjir maka dilakukan evaluasi permasalahan yang
eksisting dan wawancara. Langkah terakhir adalah telah diidentifikasi berdasarkan perbandingan debit
melakukan evaluasi permasalahan yang telah hasil perhitungan menggunakan dimensi eksisting atau
diidentifikasi berdasarkan perbandingan debit hasil kapasitas saluran eksisting dan dibandingkan dengan
perhitungan menggunakan dimensi eksisting dengan debit hujan rancangan hasil perhitungan menggunakan
debit hujan rancangan hasil analisis hidrologi. analisis hidrologi. Perhitungan debit eksisting
Perhitungan debit banjir rancangan menggunakan dilakukan dengan menggunakan asumsi limpasan
metode rasional dengan Persamaan 1. yang diperhitungkan adalah berasal dari perumahan
Q = C. I.A (1) dan jalan yang berada di Jalan Raya Dieng – Jalan
Keterangan : Raya Bandulan.
Q = Debit (m3/s) b. Analisa Hidrologi
C = Koefisien aliran permukaan Analisa hidrolologi digunakan untuk menentukan
I = Intensitaas hujan (mm/jam) intensitas hujan dengan beberapa tahap. Tahapan –
A = Luas DAS (hektar) tahapan tersebut antara lain melengkapi data curah
hujan yang hilang dari tiga stasiun terdekat ke lokasi
kajian dengan metode rata – rata Aljabar. Berikutnya

491
Evaluasi Sistem Drainase Jalan ….

adalah melakukan Uji Konsistensi.Dibawah ini adalah Keterangan :


contoh grafik hasil Uji Konsistensi STA Ciliwung Q = Debit (m3/s)
terhadap STA kedungkandang dan Sukun.Berdasarkan C = Koefisien aliran permukaan
hasil uji konsistensi pada Gambar 5 tidak terdapat I = Intensitaas hujan (mm/jam)
kemiringan sehingga dinyatakan sudah konsisten, A = Luas DAS (hektar)
begitu juga untuk stasiun Sukun terhadap Ciliwung Langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi
dan Kedungkandang. Sedangkan uji konsistensi saluran drainase untuk jalan yang berukuran 1,20 x
stasiun Kedungkandang terhadap dua stasiun hujan 0,85 m.. Nilai dari perhitungan debit rencana adalah
lainnya harus dikoreksi karena dianggap tidak 0,250 m3/detik dan debit eksisting sebesar 0,88
konsisten. m3/detik, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
1200 saluran drainase untuk jalan masih memenuhi. Karena
debit eksisting lebih besar debit rencana..
1000 R² = 0,999 Pada tahapan ini juga dilakukan kontrol kecepatan
800 aliran dan kondisi aliran pada saluran drainase jalan
dan saluran drainase perumahan. Dari hasil
600 perhitungan didapatkan nilai V = 1,508 Fr = 0,563
400 maka V saluran < V ijin dan aliran bersifat subkritis.
Dan saluran ini masih dianggap memenuhi kriteria
200 untuk nilai Fr dan kontrol V.
0 Untuk mengatasi permasalahan ini maka diambil
kesimpulan untuk melakukan redisgn saluran untuk
0 500 1000 1500
alasan keamanan dan melakukan desain bangunan
pelengkap berupa inlet yang desainnya mengacu pada
Gambar 5. Hasil Uji Konsistensi
Pedoman Perencanaan Sistem Drainase Jalan Tahun
Sumber : Hasil Perhitungan
2006. Tampak detail inlet rekomendasi seperti pada
Gambar 6 dan Gambar 7.
Selanjutnya adalah melakukan perhitungan curah
hujan rancangan. Perhitungan curah hujan rencana ini
didahului dengan perhitungan Cs dan Ck. Didapatkan
hasil Cs = 1,077 dan Ck = 4,13. Dari hasil tersebut
maka metode yang cocok digunakan untuk kajian
ini.sesuai dengan persyaratan pemilihan distribusi
frekuensi adalah metode gumbel atau log pearson.
Sesuai dengan persyaratan pemilihan distribusi
frekuensi diatas metode distribusi yang digunakan Gambar 6. Desain Inlet
adalah metode gumbel.Didapatkan hasil sebagai Sumber : Hasil Perencanaan
berikut.
Drancangan = 90,55 + ( Yt x Tr )
= 90,55 + (17,740 x 2,250)
= 130,468 mm/hari
Uji Smirnov – Kolmogorov dilakukan dengan
membandingkan probabilitas tiap data, antara sebaran
empiris & sebaran teoritis ke arah horizontal. Dengan
hasil Δmaks<Δcr = 0,31 < 0,41, maka distribusi
frekuensi dinyatakan dapat diterima. Sedangkan untuk
hasil perhitungan Chi-square didapatkan nilai x2
hitungan sebesar 14,913 yang kurang dari nilai x2
pada tabel uji Chi kuadrat yang besarnya adalah
14,067. Maka dari pengujian kecocokan distribusi
Gumbel dapat diterima.
c. Evaluasi saluran drainase
Gambar 7. Desain Inlet
Setelah analisis hidrologi selesai dilakukan, maka
Sumber : Hasil Perencanaan
dilakukan perhitungan curah hujan rancangan untuk
mengetahui debit dari jalan yang ada saat ini. Dengan
perhitungan sesuai Persamaan 4. Penambahan inlet sebagai hasil dari evaluasi
Q = C.I.A (4) bangunan pengarah yang mengacu pada Pedoman
Perencanaan Sistem Drainase Jalan Tahun 2006 dapat
Qjalan = 0,8 x 0,0000866 x 5531,538
dilihat pada Tabel 2 yaitu dengan dimensi 0,3 x 1 m
= 0,038 m3/detik

492
Evaluasi Sistem Drainase Jalan ….

setiap 10 meter sepanjang Jalan Raya Dieng – Jalan 1. Masalah banjir yang timbul di Jalan Raya Dieng
Raya Bandulan sebanyak 393 buah. – Jalan Raya Bandulan dikarenakan saluran drainase
samping yang berfungsi sebagai saluran drainase
Tabel 2. Ukuran Lubang Pemasukan Samping untuk perumahan sudah tidak mampu menampung
Ukuran Debit Pada Debit Tempat debit air hujan yang ada dan kurangnya inlet
Lubang kemiringan rendah sepanjang jalan ini.
Pemasukan (mm) (m3/detik) (m3/detik) 2. Diusulkan redesain saluran drainase dengan
dimensi 80 x 80 cm dan pembuatan inlet dengan
dimensi 0,3 x 1 meter sebanyak 11 buah yang
diletakkan setiap 10 meter sebagai alternatif
1000 x 375 0.05 0.01 penanganan banjir di kawasan tersebut.
1000 x 750 0.10 0.20
1000 x 1000 0.13 0.26 Daftar Rujukan
1000 x 1500 0.20 0.40 Chow,V.T. (1984). Hidrolika Saluran Terbuka.
1000 x 2000 0.26 0.52 Erlangga, Jakarta.
1000 x 2500 0.31 0.62 Departemen Pekerjaan Umum. (2006). Perencanaan
Sumber : Departemen Pekerjaan Umum 2006 Sistem Drainase Jalan. Dinas PU. Jakarta.
Dewi, Ajeng K. (2014). Evaluasi Sistem Saluran
Dengan nilai: Drainase Di Ruas Jalan Solo Sragen Kabupaten
S = 0,02 Karanganyar, E-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL
L =1m Volume 2 Nomor.1:halaman2
P = 0,3 m Mato, B.L dan Suhudi. (2012). Evaluasi Sistem
Q = 0,035 m3/dt untuk /5 meter) Jaringan Drainase Di Jalan Soekarno Hatta
Maka, P = 0,6 Malang, Buana Sains Vol 12 No.2:hal 86
Q = 0,07 m3/dt (untuk /10 meter) Seyhan, Ersin. (1990). Dasar – Dasar Hidrologi.
Perhitungan Rencana Anggaran Biaya diperoleh Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
dengan mengalikan volume pekerjaan dan harga Suripin.(2004). Sistem Drainase Perkotaan yang
satuan pekerjaan yang diperoleh dari analisa harga Berkelanjutan. Andi. Yogyakarta.
satuan Pemerintah Kota Malang tahun 2016, yang
ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Rencana Anggaran Biaya


Jumlah Harga
No Uraian pekerjaan
(Rp)
A Pekerjaan 32,747,375.08
Pendahuluan
B Pekerjaan Tanah 22,937,755.64
C Pekerjaan Beton 1,695,613,177.29
Total 1,751,298,308.01
Total akhir 1,926,428,138.81
Sumber : Hasil Perhitungan

Berdasarkan tabel diatas pekerjaan persiapan


menghabiskan dana sebesar Rp 32,747,375,08
sedangkan pekerjaan tanah sebesar Rp 22,937,755.64
dan untuk pekerjaan beton sebesar
Rp_1,695,613,177.29. Hingga didapatkan nilai
kontrak sebesar Rp 1,751,298,308.01 yang dibulatkan
menjadi Rp 1,926,428,138.81 setelah ditambahkan
dengan pajak sebesar 10% dari nilai pekerjaan
keseluruhan.
Dari RAB yang telah dihitung didapatkan nilai
proyek saluran drainase Jalan Raya Dieng – Jalan
Raya Bandulan adalah sebesar Rp. 1,926,428,138.81

Kesimpulan
Setelah seluruh perhitungan telah selesai
dilaksanakan, maka dapat disimpulkan jika:

493

View publication stats

You might also like