You are on page 1of 11

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

UNTUK PEMETAAN POLA ALIRAN AIR TANAH


DI KAWASAN SUKAJADI PEKANBARU

M. Fadhil Nur, Sigit Sutikno, Bambang Sujatmoko

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau


Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos 28293
E-mail : fadhiladhitya@gmail.com

ABSTRACT

Subdistrict of Sukajadi is one of populous subdistrict in Pekanbaru. Most


of the resident use ground water as raw material to supporting necessaries of live
everyday because water availability of PDAM is not yet good and less gratify . So
that need an effort to taking care of availibility of resource irrigate with have
monitoring system of ground water use which can be visualizinged in spasial data
and its attribute. This research is intended to know the ground water flow model
and availability potency of ground water in Sukajadi subdistrict area of
Pekanbaru by using GIS (Geographic Information System). Measurement surveys
were conducted twice with condition difference of rainfall, rain duration and sum
up the dot measure. Its are measuring ground water surface elevastion of resident
well therewith location co-ordinate. The results of data processing by computer
base on GIS is contour mapping of ground water surface elevation by
interpolation process using Spline method. Depiction of the ground water flow
model in Sukajadi subdistrict area of Pekanbaru are conducted by drawing
diametrical plump line with contour of ground water surface elevation. Generally
stream lines of ground water are resulted moving to go to out of the system
(Subdistrict of Sukajadi). Availability of ground water in this research location is
depended to input from rainwater and recharge area remained.

Keyword : GIS, Spline, Stream lines of ground water, Availability of ground water

I. PENDAHULUAN
Sukajadi adalah Selain air sungai dan air hujan, air
sebuah Kecamatan di Kota Pekanbaru, tanah juga mempunyai peranan yang
Riau, Indonesia. Kecamatan Sukajadi sangat penting terutama dalam menjaga
salah satu kecamatan terpadat keseimbangan dan ketersediaan bahan
penduduknya di kota Pekanbaru. baku air untuk kepentingan rumah
Penduduk sekitar menggunakan air tangga (domestik) maupun untuk
tanah sebagai bahan baku untuk kepentingan industri.
menunjang keperluan hidup sehari-hari
seperti sumur cincin dan sumur bor.

Jom FTEKNIK Volume 1 No. 2 Oktober 2014 1


Namun air tanah keberadaannya dengan mengisi tanah/bebatuan dekat
terbatas dan kerusakannya dapat permukaan bumi yang disebut akuifer
menimbulkan dampak yang luas serta dangkal, dan sebagian lagi terus
proses pemulihannya sulit
masuk ke dalam tanah untuk mengisi
dilakukan.Penyembuhan atau
pengisian kembali air yang ada di lapisan akuifer yang lebih dalam.
dalam tanah berlangsung akibat curah Proses ini berlangsung dalam waktu
hujan yang sebagian meresap ke yang sangat lama. Lokasi pengisian
dalam tanah, tergantung pada jenis (recharge area) dapat jauh sekali dari
tanah dan batuan yang akan lokasi pengambilan airnya (discharge
memperngaruhi banyak atau area) yang akan keluar sedikit demi
sedikitnya curah hujan yang meresap
sedikit dalam jangka waktu yang lama
ke dalam tanah. Kejadian ini
bergantung pada kondisi fisik, ke permukaan tanah di daerah-daerah
geologi, topografi dan penggunaan yang rendah (groundwater runoff)
lahan setempat serta faktor lainnya. limpasan air tanah. Sirkulasi antara
Adanya krisis air akibat kerusakan air laut dan air darat yang
lingkungan, perlu suatu upaya untuk berlangsung terusmenerus secara
menjaga keberadaan/ketersediaan kontinu ini disebut siklus hidrologi
sumber daya air tanah salah satunya
(hydrologic cycle) (Mori dkk.,1999).
dengan memiliki suatu sistem
monitoring penggunaan air tanah Air yang meresap kedalam tanah akan
yang dapat divisualisasikan dalam mengalir mengikuti gaya gravitasi
data spasial dan atributnya. Tujuan bumi. Akibat adanya gaya adhesi
dari penelitian ini adalah untuk butiran tanah pada zona tidak jenuh
mengetahui pola aliran air tanah dan air, menyebabkan pori-pori tanah
potensi ketersediaan air tanah di
terisi air dan udara dalam jumlah
kawasan Kecamatan Sukajadi
Pekanbaru yang hasilnya akan yang berbeda-beda. Setelah hujan, air
digunakan untuk memantau bergerak kebawah melalui zona tidak
penggunaan air tanah di kawasan jenuh air. Sejumlah air beredar
tersebut. Observasi lapangan didalam tanah dan ditahan oleh gaya-
dilakukan dengan mengukur gaya kapiler pada pori-pori yang kecil
koordinat lokasi x, y sumur cincin atau tarikan molekuler di sekeliling
penduduk dan z yang merupakan
partikel-partikel tanah. Bila kapasitas
elevasi muka air tanah pada sumur
cincin penduduk di kawasan Sukajadi retensi dari tanah telah habis, air akan
Pekanbaru. Data diambil pada musim bergerak kebawah kedalam daerah
penghujan yaitu pada tanggal 7 dimana pori-pori tanah atau batuan
November 2013 dan 27 Desember terisi air. Air di dalam zona jenuh air
2013. ini disebut air tanah (Linsley dkk.,
1989). Air tanah memerlukan energi
II. TINJAUAN PUSTAKA untuk dapat bergerak mengalir
Air yang jatuh ke bumi melalui ruang antar butir. Tenaga
sebagian besar akan tersimpan penggerak ini bersumber dari energi
sebagai air tanah (groundwater)

Jom FTEKNIK Volume 1 No. 2 Oktober 2014 2


potensial. Energi potensial air tanah ditentukan dengan metode tree point
dicerminkan dari tinggi muka airnya problem (Todd, 1959). Untuk itu
(piezometric) pada tempat yang diperlukan pengukuran elevasi muka
bersangkutan. Air tanah mengalir dari freatik dari tiga sumur yang diketahui
titik dengan energi potensial tinggi ke posisinya secara tepat. Arah aliran air
arah titik dengan energi potensial tanah selalu tegak lurus 90° kontur air
rendah. Antara titik titik-titik dengan tanahnya dan mengalir dari kontur
energi potensial sama tidak terdapat tinggi ke rendah. Peta atau gambar
pengaliran air tanah (Usmar dkk, yang berisi kontur dan arah aliran air
2006). Garis khayal yang tanah sering dikenal sebagai flownets.
menghubungkan titik-titik yang sama
energi potensialnya disebut garis III. METODOLOGI PENELITIAN
kontur muka air tanah atau garis Studi kasus untuk penelitian ini
isohypse. Sepanjang garis kontur berlokasi di Daerah Kecamatan
tersebut tidak terdapat aliran air Sukajadi Pekanbaru Propinsi RIAU
yang memiliki luas kawasan yaitu
tanah, karena arah aliran air tanah
3,76 km2 dengan meninjau beberapa
tegak lurus dengan garis kontur sumur cincin di rumah penduduk
(Usmar dkk, 2006). Arah aliran air sekitar. Peta lokasi penelitian dapat
tanah untuk unconfined aquifer dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.

Lokasi
Penelitian

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian


(Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia oleh Bakosurtanal Tahun 1984)

Jom FTEKNIK Volume 1 No. 2 Oktober 2014 3


Metode pelaksanaan pada penelitian sebanyak 20 titik yang berada di
ini dilakukan dengan cara : sekitar Kecamatan Sukajadi dan
1. Persiapan alat. Kecamatan Labuh Baru, kemudian
Alat-alat dipersiapkan untuk survei kedua pada tanggal 27
melakukan pengukuran di Desember 2013 dengan jumlah titik
lapangan. Alat-alat tersebut pengukuran sebanyak 27 titik di
adalah satu set Hand GPS dan sekitar Kecamatan Sukajadi dan
meteran. Kecamatan Labuh Baru serta 2 titik
2. Observasi di lapangan. pengukuran di luar lokasi penelitian
Pengukuran dilakukan pada untuk membantu proses interpolasi
sumur-sumur cincin penduduk di menggunakan perangkat komputer
sekitar kawasan Kecamatan berbasis GIS yaitu terletak di sebelah
Sukajadi Pekanbaru yang meliputi utara Kecamatan Sukajadi dan di
pengukuran koordinat x dan y daerah Gobah. Cara pengambilan
sebagai koordinat lokasi sumur titik-titik pengukuran dengan sistem
cincin penduduk dengan alat Purposive Sampling (sampel dengan
Hand GPS, dan pengukuran maksud) yaitu pengambilan sampel
elevasi muka air tanah terhadap dilakukan hanya atas dasar
muka tanah asli dengan petimbangan peneliti saja dan
menggunakan meteran. menganggap unsur-unsur yang
3. Wawancara dilakukan kepada dikehendaki telah ada dalam anggota
penduduk yang diukur sumurnya sampel yang diambil. Setelah sumur-
untuk memperoleh informasi sumur tersebut diukur kemudian
tentang waktu dan kondisi air dilakukan entry data dilanjutkan
sumur pada saat mengalami pengolahan dengan perangkat
kekeringan. komputer berbasis GIS untuk
4. Pengumpulan data dan entry data. mendapatkan peta kontur muka air
Data-data hasil pengukuran di tanah. Selanjutnya, dari peta kontur
lapangan dikumpulkan dan entry muka air tanah kemudian dibuat pola
data di komputer. Data atau bahan aliran air tanahnya. Input pada
yang diperlukan sebelum penelitian ini berupa Peta Digitasi
dianalisis menggunakan perangkat Jaringan Jalan Pekanbaru yang
komputer berbasis GIS adalah berisikan jalan-jalan beserta nama
Peta Kecamatan Sukajadi jalan yang memudahkan untuk
Pekanbaru, Peta RBI wilayah mengetahui lokasi sampel-sampel
Pekanbaru, Peta Jaringan Jalan yang diambil di lokasi penelitian,
Pekanbaru. Peta Kawasan Pekanbaru yang
5. Pengolahan data dan analisis. berisikan semua wilayah kecamatan
Data diolah menggunakan yang ada di Pekanbaru. Peta RBI
perangkat komputer berbasis GIS wilayah Pekanbaru digunakan untuk
dengan output peta kontur elevasi melihat batas dan kondisi alam di
muka air tanah, dan peta pola daerah Pekanbaru seperti sungai.
aliran air tanah. Peta-peta ini diolah menjadi kontur
Survei pengukuran dilakukan dua muka air tanah dengan memasukan
kali yakni pada tanggal 7 November data-data hasil pengukuran di
2013 dengan jumlah titik pengukuran lapangan, dan kemudian dihasilkan

Jom FTEKNIK Volume 1 No. 2 Oktober 2014 4


output Peta Pola Aliran Air Tanah di lokasi penelitian, terdapat perbedaan
Kawasan Kecamatan Sukajadi nilai elevasi muka air tanah. Hal ini
Pekanbaru. diakibatkan oleh perbedaan kondisi
hidrologis pada masing-masing
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN survei pengukuran. Intensitas hujan
Data-data yang diperoleh di yang tinggi dan durasi hujan yang
lapangan adalah lokasi titik-titik lama akan mengakibatkan naiknya
pengukuran, elevasi muka air tanah elevasi muka air tanah. Peristiwa ini
pada dua kali pengukuran, beda merupakan bagian dari siklus
elevasi muka air tanah dari kedua hidrologi, yaitu air tanah mengalami
survei pengukuran, dan kondisi pengisian kembali dari air hujan
sumur setiap tahunnya. Dari dua yang masuk ke dalam tanah.
survei pengukuran yang dilakukan di

Tabel 1. Tabulasi Data Hasil Survei Lokasi Penelitian


Elevasi Muka Air Tanah Terhadap
Koordinat Lokasi Sumur
Muka Tanah Asli (Z) ∆Z
No. Ket.
X Y Survei 1 Survei 2 (m)
(derajat desimal) (derajat desimal) (m) (m)
1 101,4374692 0,510200612 0,65 0,9 0,25 -
2 101,4340049 0,514215287 1,94 2,44 0,5 Kering
3 101,4374803 0,515732509 1,18 1,55 0,37 -
4 101,4436304 0,514473703 0,9 1,2 0,3 -
5 101,4430728 0,512105697 0,84 1,14 0,3 -
6 101,4407045 0,517774082 0,53 0,83 0,3 -
7 101,4403191 0,519672429 0,73 0,96 0,23 -
8 101,4371064 0,524066664 1,97 2,51 0,54 -
9 101,4359201 0,521445801 1,38 1,79 0,41 -
10 101,4322765 0,526201785 1,24 1,53 0,29 -
11 101,4323843 0,526346368 1,58 1,97 0,39 -
12 101,4334343 0,52490874 1,27 1,7 0,43 Kering
13 101,4322123 0,522712722 2,05 2,57 0,52 -
14 101,4295278 0,523247079 1,6 2,13 0,53 Kering
15 101,4266164 0,517571645 1,96 2,51 0,55 -
16 101,425996 0,515149398 2,09 2,62 0,53 -
17 101,4259152 0,515221742 0,61 0,86 0,25 -
18 101,429506 0,51318656 0,4 0,65 0,25 -
19 101,4312553 0,508919435 0,48 0,76 0,28 -
20 101,4325247 0,517885727 2,05 2,64 0,59 -
21 101,4426682 0,51065961 - 0,7 - -
22 101,4392196 0,508880241 - 0,96 - -
23 101,4413568 0,509548312 - 1,74 - -
24 101,4377515 0,520568297 - 0,8 - Kering
25 101,4337516 0,50925293 - 0,45 - -
26 101,434895 0,506102528 - 0,35 - -
27 101,4391121 0,509594367 - 0,81 - -
28 101,4346301 0,529147596 - 1,2 - -
29 101,449672 0,51159697 - 1,3 - -

Tabel data hasil survei di lokasi Kecamatan Sukajadi, sehingga


penelitian yang memuat lokasi sumur menghasilkan peta sebaran titik
penduduk dan elevasi muka air tanah pengukuran di sekitar kawasan
tersebut ditumpangsusunkan Kecamatan Sukajadi seperti yang
(overlay) dengan Peta Kawasan ditunjukan oleh Gambar 2 dan
Pekanbaru, Peta Kecamatan Gambar 3.
Sukajadi, dan Peta Jaringan Jalan

Jom FTEKNIK Volume 1 No. 2 Oktober 2014 5


Gambar 2. Peta Sebaran Titik Lokasi Pengukuran Pada Survei Pertama

Gambar 3. Peta Sebaran Titik Lokasi Pengukuran Pada Survei Kedua

Jom FTEKNIK Volume 1 No. 2 Oktober 2014 6


Setelah itu dilakukan interpolasi elevasi muka air tanah tersebut
menggunakan metode Spline pada dijadikan sebagai data utama dalam
penelitian ini seperti yang pembuatan pola aliran air tanah di
diperlihatkan oleh Gambar 4. Pada lokasi penelitian. Pembuatan pola
penelitian ini metode Spline aliran air tanah menggunakan survei
menghasilkan bentuk peta kontur pengukuran kedua karena jumlah
elevasi muka air tanah (equipotential titik pengukuran yang lebih banyak
line) yang halus dan beraturan dan kontur elevasi muka air tanah
sehingga mempermudah menyebar ke seluruh Kecamatan
penggambaran arah aliran air Sukajadi.
tanahnya (streamlines). Peta kontur

Gambar 4. Peta Kontur Elevasi Muka Air Tanah Lokasi Penelitian (Spline)

Jom FTEKNIK Volume 1 No. 2 Oktober 2014 7


Gambar 5 menunjukkan adanya umum bergerak keluar dari sistem
flownets yaitu suatu peta atau (Kecamatan Sukajadi). Hal ini
konstruksi yang berisikan peta kontur menjelaskan bahwa pengisian
elevasi muka air tanah (equipotential kembali air tanah hanya
line) dan peta aliran air tanah mengandalkan air hujan. Tidak ada
(streamlines). Penggambaran supply kepada air tanah selain air
dilakukan dengan menarik garis hujan, sehingga perubahan tata guna
tegak lurus dengan kontur elevasi lahan yang cenderung menutupi
muka air tanah. Secara alami, aliran daerah resapan akan mengancam
air tanah akan memotong tegak lurus ketersediaan air tanah di lokasi ini.
(90°) kontur air tanah pada kondisi Pola aliran air tanah seperti ini dapat
akuifer yang homogen dan isotropis menyebabkan kekeringan di sumur-
karena pengaruh potensial gravitasi sumur penduduk. Air hujan sebagai
dan mempunyai arah aliran dari sumber utama air tanah di lokasi ini
elevasi muka air tanah (hydraulic sebagian kecil masuk ke dalam
head) tinggi menuju elevasi muka air tanah, dan sebagian besar terbuang di
tanah yang lebih rendah. Pada saluran drainase. Dan kondisi ini
Gambar 5 terlihat bahwa pola aliran akan lebih parah pada saat terjadi
air tanah di lokasi penelitian secara kemarau panjang.

Gambar 5. Peta Pola Aliran Air Tanah di Lokasi Penelitian

Jom FTEKNIK Volume 1 No. 2 Oktober 2014 8


Gambar 6. menjelaskan bahwa air tanah. Perbedaan elevasi muka
hubungan antara pola aliran air tanah air tanah pada dua kondisi berbeda di
dengan kondisi air tanah pada sumur musim penghujan ini menunjukkan
cincin penduduk yang kering apabila bahwa masukan dari air hujan dan
terjadi kemarau panjang setiap keberadaan kawasan recharge
tahunnya di lokasi penelitian. memiliki peran penting bagi
Keempat sumur yang mengalami ketersediaan air tanah di tempat ini.
kekeringan setiap tahunnya pada saat Lokasi penelitian merupakan wilayah
kemarau panjang ini memiliki arah yang padat bangunan dan jalan.
aliran air tanah yang bergerak keluar Daerah resapan hanya tersisa sedikit,
dari sistem menuju Sungai dan sumber utama air tanah di lokasi
Senapelan. Pergerakkan keluar dari ini adalah air hujan. Ketersediaan air
sistem ini menunjukkan bahwa tidak tanah akan terancam apabila semakin
ada masukan air tanah selain dari air marak pembangunan yang menutupi
hujan. Berdasarkan Tabel 1 keempat sisa daerah resapan. Jika tidak
sumur yang mengalami kekeringan diantisipasi maka kekeringan air
secara umum memiliki nilai ∆Z lebih tanah pada sumur-sumur penduduk
tinggi dibandingkan dengan sumur- akan terjadi. Tidak ada tempat
sumur yang lain. Nilai ∆Z yang pengisian kembali air tanah oleh air
tinggi ini memberikan gambaran hujan, karena limpasan air hujan
tentang kawasan recharge di sekitar tersebut langsung disalurkan ke
sumur masih ada dan terjaga. saluran drainase yang akhirnya
Sehingga air hujan yang jatuh di menuju sungai utama Sungai Siak.
sekitar sumur-sumur ini akan cepat Cara mengantisipasi hal ini bisa
masuk ke dalam tanah untuk dilakukan dengan pembuatan sumur
melakukan proses pengisian kembali resapan dan menjaga land cover.

Jom FTEKNIK Volume 1 No. 2 Oktober 2014 9


Gambar 6. Peta Pola Aliran dan Ketersediaan Air Tanah di Lokasi Penelitian

V. KESIMPULAN DAN SARAN bergerak keluar dari sistem


5.1. Kesimpulan (Kecamatan Sukajadi).
1) Metode interpolasi yang Pengisian kembali air tanah
digunakan adalah Spline, hanya mengandalkan air
karena metode ini hujan.
menghasilkan garis kontur 3) Pola aliran air tanah
yang halus dan beraturan. umumnya bergerak menuju
Metode ini dipilih sebagai Sungai Senapelan.
pendekatan prediksi 4) Sumur resapan dan menjaga
fenomena aliran air tanah di land cover adalah cara yang
lokasi penelitian. tepat dilakukan untuk
2) Pola aliran air tanah di lokasi menjaga ketersediaan air
penelitian secara umum tanah di Kecamatan Sukajadi.

Jom FTEKNIK Volume 1 No. 2 Oktober 2014 10


5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA
1) Perlu adanya penambahan Linsley, R. K. dan Franzini, J.
titik pengukuran di kawasan B., 1989. Teknik Sumber
tersebut, karena semakin Daya Air Edisi Ketiga
banyak titik pengukuran yang Jilid 1. Jakarta. Alih
diteliti maka semakin akurat Bahasa : Ir. Djoko
data yang didapatkan. Sasongko, M.Sc.
2) Perlu adanya percobaan atau
penelitian yang dilakukan Mori, Kiyotoka, 1999. Hidrologi
pada musim kemarau, untuk Pengairan. PT.
sehingga dapat dibandingkan Pradnya Paramita,
dengan penelitian pada Jakarta. Penerjemah : L.
musim hujan. Taulu, Editor : Ir. Suyono
3) Melakukan penelitian di Sosrodarsono dan
kecamatan lain yang berada Kensaku Takeda.
di daerah Pekanbaru sehingga
dapat digabungkan Todd, 1980, Groundwater
bagaimana bentuk pola aliran Hydrology, Second
sebenarnya. Edition, University of
4) Penelitian tentang geologi Califonia, Berkeley :
tanah juga perlu dilakukan John Wiley and Sons,
karena penting hubungannya New York.
dengan air tanah.
5) Pengukuran tinggi muka air Usmar, H., Hakin, R. T., 2006.
tanah terhadap muka tanah Laporan Tugas Akhir
asli sebaiknya diakukan Pemanfaatan Air Tanah
serentak atau dalam rentang Untuk Keperluan Air
waktu yang tidak terlalu lama Baku Industri di Wilayah
karena akan mendapatkan Kota Semarang Bawah.
data yang lebih akurat.
6) Perlu diadakan penelitian
terhadap kedalaman air tanah,
kemudian dibuat kontur
kedalaman air tanahnya,
sehingga bisa dibandingkan
dengan kontur muka air
tanah.

Jom FTEKNIK Volume 1 No. 2 Oktober 2014 11

You might also like