You are on page 1of 5

Prosiding Seminar Nasional Fisika Universitas Riau V (SNFUR-5) ISBN : 978-979-792-691-5

Pekanbaru, 15-17 Oktober 2020

SURVEI GEOLISTRIK RESISTIVITY ATURAN SCHLUMBERGER


UNTUK STUDI AIR BAWAH TANAH DI LAHAN PERTANIAN
PALAWIJA MARPOYAN DAMAI
Anisa Rahmalia*1, Juandi M*2
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau

*E-mail korespondensi: 1rahmaliaanisa53@gmail.com; 2 juandi@lecturer.unri.ac.id

ABSTRACT

Marpoyan Damai sub-district has the potential as a palawija agricultural land. The obstacle faced by
farmers is the difficulty of getting water when it is dry. Thenfore, a study is needed to see potential and
presence of groundwater in that location.Thisstudy aims to identify the depth of the subsurface
structures around the agricultural area. The data were taken from two routes in Marpoyan Damai
District, namely at coordinates 0o26’44.232” LU, 101o26’4.866” BT and at coordinates 0o26’44.210”
LU, 101o26’4.092” BT. Data processed from the progress software shows that at coordinates
0o26’44.232” LU, 101o26’4.866” BT, there is one aquifer layer in the fourth layer having a resistivity
value of 80.76 Ωm with a thickness of 6.52 m and at coordinates 0o26’44.210” LU, 101o26’4.092” BT,
there is one aquifer layer in the second layer having a resistivity value of 80.45 Ωm and a thickness of
9.99 m. The lithology data of each path shows the water flow pattern flowing from line one to line two.
The result of aquifer potential analysis shows that the underground water reserve in palawija
agricultural land, Marpoyan Damai District, Pekanbaru City is 174.3 x 103 m3. While the
measurement of pH analysis shows that the pH is acidic which is 3.85. Therefore, to neutralize the pH,
urea and NPK fertilizers are used so that the plants can live.

Keywords: Groundwater, Geoelectric method, Schlumberger configuration, Resistivity, Aquifer


potential, pH.

ABSTRAK

Kecamatan Marpoyan Damai memiliki potensi sebagai lahan pertanian palawija. Kendala yang
dihadapi petani adalah kesulitan mendapatkan air ketika kemarau.Oleh karena itu diperlukan studi
untuk melihat potensi dan keberadaan air tanah di lokasi tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kedalaman struktur bawah permukaan sekitar daerah pertanian. Data diambil dari
dua lintasan di Kecamatan Marpoyan Damai yaitu pada koordinat 0o26’44.232” LU, 101o26’4.866”
BT dan pada koordinat 0o26’44.210” LU, 101o26’4.092” BT. Data yang diolah dari software
progress menunjukkan di koordinat 0o26’44.232” LU, 101o26’4.866” BT terdapat satu lapisan akuifer
pada lapisan keempat memiliki nilai resistivitas 80,76 Ωm dengan ketebalan 6,52 m dan di koordinat
0o26’44.210” LU, 101o26’4.092” BT terdapat satu lapisan akuifer pada lapisan kedua memiliki nilai
resistivitas 80,45 Ωm dan ketebalan 9,99 m. Data litologi tiap lintasan menunjukkan pola aliran air
mengalir dari lintasan satu ke lintasan dua. Hasil analisis potensi akuifer menunjukkan cadangan air
bawah tanah di lahan pertanian palawija Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru adalah 174,3
x 103 m3. Sedangkan pada pengukuran analisis pH menunjukkan pH bersifat asam yang bernilai 3,85.
Oleh karena itu untuk menetralkan pH digunakan pupuk urea dan pupuk NPK agar tanaman dapat
hidup.

Kata kunci: Air tanah, Metode geolistrik, Konfigurasi Schlumberger, Resistivitas,Potensi akuifer, pH.

PENDAHULUAN aktivitas lainnya.Namun kerap terjadinya


kerusakan lingkungan serta pencemaran yang
Air merupakan salah satu kebutuhan dasar mnyebabkan air bersih di permukaan
bagi manusia.Manfaat air diberbagai bidang berkurang.Ketersediaan dan kebutuhan air tanah
meliputi pertanian, rumah tangga, industri dan yang seimbang semakin kritis. Hal ini disebabkan

Prosiding SNFUR-5, Pekanbaru, 15-17 September 2020 2005-1


karena pertumbuhan penduduk yang sangat musim kemarau, maka diperlukan analisa
tinggi di Kota Pekanbaru, serta pembangunan ketebalan akuifer di lahan pertanian palawija di
yang menyebabkan polusi dan lahan ruang hjau Kecamatan Marpoyan Damai.
berkurang untuk proses pembentukan air tanah Kedalaman akuifer dapat ditentukan dengan
[1]. Solusinya manusia mulai mengeksplorasi metode tahanan jenis agar dapat diketahui nilai
dan mengeksploitasi air bawah permukaan bumi resistivitas batuan. Tiap titik sounding yang
agar kebutuhan air bersih tetap tersedia, begitu dikorelasikan dengan titik sounding lainnya pada
pula di Kecamatan Marpoyan Damai. data yang diperoleh sehingga pola akuifer di
Sistem perairan air permukaan hampir sama daerah tersebut akan terbentuk. Setelah diketahui
dengan sistem perairan air tanah, memiliki sistem pola kedalaman akuifer di tiap titik-titik datum
hidrologi atau sistem input dan output. Serapan sehingga penyebaran pola akuifer
air dari permukaan merupakan sistem input, didapatkan.Penilitian ini agar memudahkan untuk
sedangkan mata air atau air serapan yang memperoleh sumber air. Geolistrik merupakan
mengarah ke lautan merupakan sistem output. metode yang tepat untuk mendeteksi air tanah,
Lahan sawah pertanian yang ada sekarang dengan cara mendeteksi lapisan batuan yang
banyak yang memanfaatkan air tanah sebagai mengandung air di bawah permukaan tanah. Dari
sumber pengairan lahan sawahnya. Dengan cara survei geolistrik vertikal maka diperoleh
melakukan penyedotan menggunakan sumur bor. informasi keadaan lapisan batuan bawah
Penduduk memanfaatkan air tanah dengan permukaan tanah, yaitu kedalaman, ketebalan
mengambil air tanah dangkal. dan penyerapan lapisan batuan [2]. Dalam
Jalan Kartama Kecamatan Marpoyan Damai penelitian ini dilakukan pengukuran geolistrik
merupakan salah satu daerah yang dimana tahanan jenis konfigurasi Schlumberger [3].
sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
petani.Lahan pertanian palawija di daerah pengeboran air tanah [4].
tersebut terletak diberbagai tempat seperti,
diantara pemukiman penduduk, di tepi jalan raya, METODE PENELITIAN
di lahan pemakaman, dan di belakang
sekolah.Saat ini lahan peranian di daerah tersebut
sudah banyak menggunakan sumur bor yang
letaknya di tengah-tengah lahan pertanian.
Pembuatan sumur bor adalah salah satu cara
pengambilan air dari dalam tanah untuk dialirkan
ke lahan pertanian ketika curah hujan menurun
atau musim kemarau.
Adanya perumahan, sekolah dan pemakaman
disekitar lahan pertanian juga mempengaruhi
kuantitas dan kualitas air tanah yang ada di
daerah tersebut.Sebab pemanfaatan air tanah
yang besar dari air tanah dangkal melalui air
yang keluar dari pembuatan sumur.Parit-parit
kecil disekitar lahan pertanian tersebut tidak
memiliki air karena air yang ada langsung
diserap oleh tanah.Ketebalan akuifer sangat
mempengaruhi cadangan air yang ada.
Kandungan air yang terdapat pada akuifer akan
meningkat apabila musim hujan dan akan
menurun bahkan tidak ada sama sekali saat
Gambar 1.Diagram alir penelitian.

2005-2 Survei Geolistrik Resitivity Aturan...(Rahmalia)


Penelitian ini dilaksanakan di jalan Kartama Tabel 1. Tabel Interpretasi Data Lintasan 1.
Kecamatan Marpoyan Damai Kelurahan
Maharatu Kota Pekanabaru Provinsi Riau dan
pengolahan datanya dilakukan di Laboratorium
Fisika Bumi Jurusan Fisika Fmipa Universitas
Riau.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengukuran data geolistrik yang


dilakukan di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Interpretasi Geolistrik Lintasan 2
Pekanbaru menggunakan konfigurasi
Lintasan 2 terletak pada titik koordinat
Schlumberger.Terdapat 2 titik pengukuran
0o26’44.210” LU, 101o26’4.092” BT dengan arah
dengan panjang lintasan masing-masing 100
bentangan yang memanjang dari arah selatan ke
meter. Pengolahan data pertama menggunakan
utara sepanjang 100 meter. Hasil perhitungan dan
microsoft office excel untuk menentukan faktor
pengolahan data dengan software progress v3.0
geometri (K) dan resisitivitas semu (ρα).
untuk metode schlumberger diperoleh nilai Root
Pengolahan data selanjutnya menggunakan
Mean Square-error sebesar 6,8452% dengan
software progress v3.0
kedalaman lapisan yang terbaca oleh software
Interpretasi Geolistrik Lintasan 1 hingga 31 meter dan permodelan distribusi nilai
resistivitas material di bawah permukaan di
Lintasan 1 terletak pada tititk koordinat sepanjang lintasan seperti Gambar 3.
0o26’44.232” LU, 101o26’4.866” BT dengan arah
bentangan yang memanjang dari arah selatan ke
utara sepanjang 100 meter. Hasil perhitungan dan
pengolahan data dengan software progress v3.0
untuk metode schlumberger diperoleh nilai Root
Mean Square-error sebesar 9,5969% dengan
kedalaman lapisan yang terbaca oleh software
hingga 20 meter dan pemodelan distribusi nilai
resistivitas material di bawah permukaan di
sepanjang lintasan seperti Gambar 2.

Gambar 3.Resistivitas lintasan 2.

Tabel 2. Tabel Interpretasi Data Lintasan 2.

Gambar 2.Resistivitas lintasan 1.

Prosiding SNFUR-5, Pekanbaru, 15-17 September 2020 2005-3


Analisa Potensi Air Bawah Tanah KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengukuran nilai resistivitas di


lokasi penelitian diinterpretasikan untuk lintasan
1 nilai lapisan tanah berkisar antara 637,36 Ωm
hingga 80,76 Ωm dengan kedalaman maksimal
mencapai 20 meter dan Root Mean Square-error
sebesar 9,5969%. Lapisan akuifer pada lintasan 1
memiliki nilai resistivitas 80,76 Ωm dan
ketebalan 6,52 m. Lintasan 2 memiliki nilai
resistivitas lapisan tanah berkisar antara 89,06
Ωm hingga 80,85 Ωm dengan kedalaman
maksimal mencapai 31 meter dan Root Mean
Square-error sebesar 6,8452%. Lapisan akuifer
pada lintasan 2 memiliki resistivitas 80,45Ωm
dan ketebalan 9,99 m. Lintasan 1
diinterpretasikan berlitologi pasir, lempung,
lempung berpasir, dan lapisan pasir dan kerikil
Gambar 4. Pola aliran kedua lintasan.
(akuifer). Lintasan 2 diinterpretasikan berlitologi
Litologi batuan, kedalaman dan lapisannya lempung lanauan, lempung berpasir, kerikil
didapatkan dari pengukuran data geolistrik kering (akuifer), dan pasir dan kerikil (akuifer).
dengan menggunakan konfigurasi Schlumberger. Pola air tanah lintasan 1 dan lintasan 2 terletak
Hasil dari data litologi dapat diketahui lapisan pada lapisan pasir dan kerikil, pada lintasan 1
yang mengandung air (akuifer) dan pola aliran terletak pada lapisan ke 4 dan pada lintasan 2
kedua lintasan pada Gambar 4. terletak pada lapisan ke 4. Hasil survey geolistrik
aturan schlumberger untuk mengetahui potensi
Tabel 3. Jumlah Cadangan Air Bawah Tanah. akuifer menunjukkan cadangan air bawah tanah
di lahan pertanian palawija Kecamatan marpoyan
damai Kota Pekanbaru pada koordinat
0o26’44.232” LU, 101o26’4.866” BT dan pada
koordinat 0o26’44.210” LU, 101o26’4.092” BT
adalah 174,3 x 103 m3.
Hasil dan Analisis Uji Kualitas Air
REFERENSI
Analisis pH
1. Juandi, M. (2014). Model Head Hydrolic
Air normal memiliki pH berkisar 6,5-8,5. Akuifer Bebas Kondisi Unsteady State.
Sampel yang dianalisa memiliki pH < 6,5 yaitu Fisika FMIPA Universitas Riau, Pekanbaru.
3,85 yang berarti air tersebut bersifat asam. Air 2. Egbay, J. C. (2011). Resistivity Method: A
bersifat asam dikarenakan tanah ini terbentuk Tool for Identification of Areas of Corrosive
dari sisa-sisa organik dan penggunaan pupuk Groundwater in Agbor, Delta State, Nigeria.
kimia yang berlebihan.Sumur tempat Journal of Emerging Trends in Engineering
pengambilan air juga merupakan tanah gambut. and Applied Sciences, 2(2), 226-230.
Oleh karena itu perlu adanya perlakuan khusus 3. Budiman, A. (2013). Pendugaan Potensi Air
untuk menetralkan kadar pH sehingga air dapat Tanah dengan Metode Geolistrik Tahanan
di konsumsi. Contohnya dengan memberikan Jenis Konfigurasi Schlumberger. Jurnal
pupuk urea dan pupuk NPK agar tanaman dapat Ilmu Fisika, 5(2),1-7.
tumbuh dengan subur.

2005-4 Survei Geolistrik Resitivity Aturan...(Rahmalia)


4. Metwaly, M., Elawadi, A., & Fouzan, A. Quwy’yia Area Central Saudi Arabia.
(2012). Groundwater Exploration Using International Journal of Physical Science,
Geoelectrical Resistivity Technique at Al- 7(2), 317-326.

Artikel ini menggunakan lisensi


Creative Commons Attribution
4.0 International License
Prosiding SNFUR-5, Pekanbaru, 15-17 September 2020 2005-5

You might also like