You are on page 1of 7

ISSN 0216-8138

MKG Vol. 19, No.2, Desember 2018 (187 - 193)


© 2018 FHIS UNDIKSHA dan IGI

Pengelolaan Tata Air Lahan Pertanian Rawa Pasang Surut


Sebagai Upaya Melestarikan Lingkungan Di Desa Mulya
Sari Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin
Helfa Septinar dan Mega Kesuma Putri
Masuk: 04 10 2018 / Diterima: 28 11 2018 / Dipublikasi: 31 12 2018
© 2018 Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial UNDIKSHA dan IGI

Abstract Tidal swamps are land that has the potential to be managed as agricultural land in Mulya
Sari Village, a village that is in the tidal area. The purpose of this study was to analyze the
management of tidal swamp agricultural land in an effort to preserve the environment in Mulya Sari
village, Tanjung Lago, Banyuasin Regency. The study was conducted from May to August 2018. The
method used was Field Observation, which is direct measurement in the field. Data is presented in the
form of graphs and narratives and analyzed descriptively. The results showed that water management
in tidal swamp farming as an effort to preserve the environment are: water management through the
SPD channel (rural channel), Tertiary, Quaternary, with groundwater level measurements, channel
water level and water management during the planting preode. The results of calculating the channel
water level and ground water level never exceed the base of the water level, then the availability of
plot water according to the needs and cropping patterns adjusted to the time period of water
availability. With this management tidal swamp land in Mulya Sari village can increase its productivity,
it can also preserve soil fertility so that sustainable agriculture can be achieved.

Keywords: Water Management; Tidal Land; Environmental Conservation Efforts

Abstrak Rawa pasang surut merupakan lahan yang berpotensi dikelolah sebagai lahan pertanian
Desa Mulya Sari merupakan desa yang berada wilayah pasang surut. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis pengelolaan tata air lahan pertanian rawa pasang surut sebagai upaya untuk
melestasikan lingkungan di desa Mulya Sari kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Agustus tahun 2018. metode yang digunakan adalah
Observasi Lapangan yaitu pengukuran langsung dilapangan. Data di sajikan dengan bentuk grafik
dan narasi serta dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan tata air
dilahan pertanian rawa pasang surut sebagai upaya melestarikan lingkungan adalah : pengelolaan
tata air melalui saluran SPD (saluran pedesaan), Tersier, Kuarter, dengan pengukuran muka air
tanah, muka air saluran dan pengaturan tata air selama preode tanam. Hasil perhitungan tinggi muka
air saluran dan muka air tanah tidak pernah melebihi dasar elevasi muka air, maka ketersedian air
petak lahan sesuai dengan kebutuhan dan pola tanam disesuaikan dengan periode waktu
ketersedian air. Dengan pengelolaan tersebut lahan rawa pasang surut di desa Mulya Sari dapat
meningkatkan produktifitasnya juga dapat melestarikan kesuburan tanah sehingga pertanian
berkelanjutan (sustainable agricultural) dapat dicapai.

Kata kunci: Pengelolaan Tata Air; Lahan Pasang Surut; Upaya Pelestarian Lingkungan

1. Pendahuluan 1,8 juta hektar, terdiri dari 1,5 juta hektar


Luas lahan rawa di Indonesia lahan rawa pasang surut dan 0,3 juta
diperkirakan mencapai 33 juta hektar yang hektar lahan rawa non-pasang surut
terdiri dari 20 juta hektar lahan rawa (Ngudiantoro, Pawitan, Ardiansyah,
pasang surut dan 13 juta hektar lahan Purwanto, & Susanto, 2009)
rawa non-pasang surut. Dari luasan Pemerintah Indonesia sejak tahun
tersebut, total lahan rawa yang telah 1970-an telah mulai mengembangkan
dikembangkan pemerintah kurang lebih lahan rawa melalui program transmigrasi
untuk perluasan areal pertanian dalam
Helfa Septinar dan Mega Kesuma Putri menunjang produksi tanaman pangan
Universitas PGRI Palembang
terutama padi. Hal ini dilakukan untuk
helfa23@yahoo.com
memenuhi kebutuhan pangan akibat
Pengelolaan Tata Air Lahan Pertanian Rawa Pasang Surut … Heni Septinar dan Mega Kesuma Putri

peningkatan jumlah penduduk yang relatif drainase – Irigasi, kawasan tampug hujan.
cepat dalam (Puspiastuti, 2012) Sedangkan pengelolaan air mikro,
Desa Mulya Sari Tanjung Lago pengaturan tata air di tingkat petani.
merupakan salah satu daerah Adapun tujuan dari penelitian nin adalah
transmigrasi yang berada di Kabupaten bagaimanna pengololaan tata air lahan
Banyuasin Sumatera Selatan. Mulya Sari pertanian rawa pasang surut sebagai
menjadi daerah trasmigrasi sejak tahun upaya untuk melestarikan lingkungan di
1980. Pada awal dibukanya trasmigrasi desa Mulya Sari Kecamatan Tanjuk lago
masih berupa hutan dan banyak orang- Kabupaten Banyuasin.
orang yang bertransmigrasi di desa
Mulya Sari masih mengalami kesulitan 2. Metode
dalam mengelola lahannya. Dan Penelitian dilakukan di lahan
beberapa tahun kemudian barulah mulai pertanian rawa pasang surut dan berada
dikelola seperti pembuatan kanal-kanal di desa Mulya Sari kecamatan Tanjung
Lago Kabupaten Banyuasin. Penelitian ini
oleh pemerintah guna untuk mengelola
menggunakan metode Observasi dengan
tata air di lahan yang dijadikan sebagai melakukan pengukuran-pengukuran yang
lahan pertanian.Desa Mulya Sari adalah diperlukan langsung dilapangan dan untuk
desa yang berada di lahan rawa yang tata cara pengelolaan air dan pola tanam
berada di daearah pasang surut. pada budidya pertanian yaitu dengan cara
(Balai Besar Penelitian Tanaman wawancara kepada petani yang dijadikan
Padi, 2016)Pengelolaan tata air makro sebagai responden yaitu dengan
menggunakan kuisioner. Data yang di
dan mikro merupakan faktor penentu
gunakan adalah data primer dan data
keberhasilan pengelolaan lahan pasang skunder. Data disajikan dalam bentuk
surut. Pengelolaan air makro ini bertujuan grafik dan narasi dan dianalisis dengan
untuk membuat lebih berfungsi: Jaringan deskriptif.

Gambar 1. Lokasi Penelitian

188 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 187-193
Pengelolaan Tata Air Lahan Pertanian Rawa Pasang Surut … Heni Septinar dan Mega Kesuma Putri

3. Hasil dan Pembahasan tersier di lakukan dua titik yaitu


Pengelolaan tata air pengukuran di pielscall 1(Pielscall titik ke
Pengelolaan Tata Air di desa 1) berada berdekatan dengan pintu air
Mulya Sari adalah melalui saluran saluran Tersier yang pertama, titik
pedesaan (SPD), saluran Tersier dan pielscall 2 ( pielscall titik ke 2) saluran
saluran cacing (saluran Kuarter). tersier bagian ujung. Berdasarkan hasil
Pengelolaan tata air dilahan pasang surut pengukuran muka air di saluran tetinggi
gunanya untuk menjaga agar muka air di dan terendah di SPD adalah -57cm dan -
saluran maupun dipetak lahan dapat 153 cm, untuk tinggi rendah muka air di
memenuhi kebutuhan tanaman, terpenuhi saluran Tersier Pielscall titik 1 adalah -
atau tidak kebutuhan air karena dapat 64cm dan -95cm dan untuk pielscall titik 2
mempengaruhi pertumbuhan tanaman muka air tertinggi dan terendah adalah -
tersebut. 110cm dan -60cm.
Berdasarkan pengukuran
Fluktuasi muka air di saluran dan muka pengukuran dasar elevasi muka air
air petak lahan saluran di saluran SPD dan dua titik
Untuk mengetahui tinggi rendah disaluran tersier dalam grafik tersebut
muka air saluran, pengamatan dan menunjukan bahwa muka air saluran tidak
pengukuran dilakukan di Saluran pernah berada di atas titik elevasi dasar.
Pedesaan (SPD) dan saluran Tersier. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
Pengukuran disaluran ini dilakukan tiga Gambar.2.
titik yaitu pertama disaluran SPD melalui
pielscall SPD satu titik dan untuk saluran

Gambar 2. Grafik Fluktuasi Muka Air Saluran


Sumber: Data Primer, 2018

Hasil pengamatan dan pengukuran tertinggi adalah sebagai berikut -62, -61, -
muka air di petak lahan bertujuan untuk 61, -16 dan yang menunjukan muka air
melihat fluktuasi atau tinggi rendah muka tanah yang terendah dimasing masing
air tanah di masing-masing wells yang wells 1-4 adalah -101, -110, -90,-80.
berada di titik yang telah ditempat pada Pergerakan muka air tanah masing
petak lahan untuk melihat ketersedian air masing wells mulai berangkat naik dari
dilahan pertanian. Wells 1 sampai ke 4 wells1 sampai wells 4 dan sebaliknya.
yang menunjukan muka air tanah yang Berdasarkan data yang diperoleh muka air

189 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 187-193
Pengelolaan Tata Air Lahan Pertanian Rawa Pasang Surut … Heni Septinar dan Mega Kesuma Putri

tanah tertinggi terjadi di bulan Mei yaitu - terendah terlihat pada bulan Juli yaitu -108
16 cm sedangkan muka air tanah yang cm dan -110 cm liat ganbar dibawah ini.

Gambar 3. Grafik Fluktuasi Muka Air Tanah di Petak Lahan


Sumber : Data primer, 2018

Curah Hujan lain. Namun untuk pembandingan dalam


Berdasarkan data curah hujan waktu 1 tahun bulan Mei – Juli ini tercatat
yang di ambil dari BMKG Kenten rendah. Dan dalam kurun waktu tiga bulan
Palembang bahwa curah hujan dalam tiga yaitu bulan Mei, Juni dan Juli curah hujan
bulan yaitu bulan Mei sampai Juli. Curah yang cukup rendah yaitu pada bulan Juli.
hujan tertinggi pada bulan Mei dan Juni Dalam dua bulan yaitu bulan Mei dan Juni
ada pada bulan Juni curah hujan curah hujan tercatat masih dibilang
mencapai (75mm) terjadi pada banyak bila dibandingkan bulan Juli,
pertengahan bulan Juni dan dalam jangka tercatat paling sedikit curah hujan yaitu
3 (tiga) bulan hanya satu hari ini curah hanya tercatat 6 hari. Gamabr 3
hujan tinggi dibandingkan hari-hari yang menggambarkan curah hujan.

Gambar 4. Grafik Curah Hujan


Sumber: BMKG kenten Palembang 2018

190 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 187-193
Pengelolaan Tata Air Lahan Pertanian Rawa Pasang Surut … Heni Septinar dan Mega Kesuma Putri

Sistem Pola Tanam tanaman tersebut. Pengelolaan tata air,


Sistem pola tanam adalah usaha masyarakat petani menggunakan air untuk
penanaman pada sebidang lahan dengan pengairan dengan meggunakan air
mengatur susunan tata letak dan periode disalurkan melalui saluran pedesaan
waktu tertentu termasuk pengelolaan (SPD). Di saluran SPD ini terdapat pintu
tanah dan masa tidak ditanam selama air yang dapat mengatur ketersediaan air
periode tertentu. Maka pemilihan untuk setiap petak lahan. Dari saluran
jenis/varietas yang ditanampun perlu pedesaan lalu masuk ke saluran tersier
disesuaikan dengan keadaan air yang selanjutnya setiap petak lahan mempunyai
tersedia ataupun curah hujan (Sari, 2017). saluran kuarter atau saluran cacing yang
Begitu pula pola tanam yang dilakukan di di buat pada keliling setiap petak lahan.
desa Mulya Sari kecamatan Tanjung Pengairan dari tersier ke saluran cacing
Lago. Berdasarkan hasil wawancara dari dihubungkan dengan pipa paralon dan
petani bahwa didesa Mulya Sari juga dilengkapi dengan buka tutup untuk
mempunyai sistem pola tanam selama memasukkan dan mengeluarkan air ke
satu tahun dengan urutan padi, semangka lahan masing-masing. Bagi lahan yang
dan jagung, urutannya sebagai berikut sedang ditananami, maka saluran cacing
bulan November sampai Februari petak atau saluran kuarter mereka buka guna
lahan ditanam dengan tanaman padi. untuk mengairi petaknya bila sudah sesuai
Bulan April – Juni dibulan itu petani dengan kebutuhan air maka pintu air
menamam tanaman semangka yang tidak saluran kuarter ditutup. Keguna saluran
begitu membutuhkan air. Dan untuk bulan kuarter dan pintu air untuk mengatur air di
Juli sampai September petak lahan petak lahan agar ketersediaan air di lahan
ditanami tanaman Jagung. Pola tanam di terpenuhi dan tidak mengganggu petak
desa Mulya Sari mengikuti ketersediaan lahan lain. Bila kebutuhan air terpenuhi
air diwilayah tersebut dan jenis pintu air kuarter akan ditutup,
tanaman/varietas tanamam pun Muka air saluran menunjukkan
disesuaikan dengan jumlah kebutuhan air. pergerakan air di saluran pedesaan dan
Berdasarkan hasil perbandingan curuh saluran tersiar dengan tujuan untuk
hujan selama tiga tahun yaitu tatun 2016, melihat bagaimana tinggi rendahnya muka
2017 dan 2018 (BMKG, 2018). air selama proses tanam di lahan
Pola tanam yang di lakukan di pertanian rawa pasang surut. Berdasarkan
desa Mulya Sari adalah pola tanam pengukuran-pengukuran dasar elevasi
Polikultur yaitu tumpang gilir (Multi muka air saluran di saluran SPD dan dua
Cropping), yaitu dilakukan secara titik disaluran tersier dalam grafik tersebut
beruntun sepanjang tahun dengan menunjukan bahwa muka air saluran tidak
mempertimbangkan faktor-faktor lain pernah berada di atas titik elevasi dasar.
untuk mendapat keuntungan maksimal Berarti bahwa tidak pernah terjadi luapan
(Sari, 2017). air di saluran tersier dan pengendalian
pintu air di laksanakan sebaik mungkin
Pembahasan oleh petani.
Pengelolaan tata air dilahan Berdasarkan data yang diperoleh
pasang surut gunanya untuk menjaga muka air tanah tertinggi terjadi di bulan
agar muka air di saluran maupun dipetak Mei yaitu -16 cm sedangkan muka air
lahan dapat memenuhi kebutuhan tanah yang terendah terlihat pada bulan
tanaman, terpenuhi atau tidak karena Juli yaitu -108 cm dan -110 cm.
dapat juga mempengaruhi pertumbuhan Berdasarkan pengukuran Dasar elevasi

191 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 187-193
Pengelolaan Tata Air Lahan Pertanian Rawa Pasang Surut … Heni Septinar dan Mega Kesuma Putri

muka air bahwa selama penelitian muka Cropping), yaitu dilakukan secara
air tanah tidak ada yang mencapai dasar beruntun sepanjang tahun dengan
elevasi berarti disini tidak pernah terjadi mempertimbangkan faktor-faktor lain
luapan air di petak lahan. Dalam hal ini untuk mendapat keuntungan maksimal
muka air tanah di petak lahan dapat (Sari, 2017)
dikendalikan dengan baik oleh para petani Jadi dalam pengamatan data mulai
dengan menggunaka buka tutup pintu air, dari pengelolaan tata air, pengukuran
walaupun keadaan pintu air tidak fluktuasi muka air baik muka air saluran
otomatis. dan muka air petak lahann serta pola
Dari data muka air saluran dan tanamm disesuaikan dengan ketersediaan
muka air tanah tercatat bahwa air dan varietas yang dipilih. Maka dalam
menuunjukkan ketersdiaan air di saluran kurun waktu yang telah berjalan bahwa
tersier dan kuarter seirama. Hal ini sesuai budidaya pertanian di desa Mulya Sari
dengan Ngudiantoro 2009 bahwa Tinggi telah dapat meningkatakan produksi dan
muka air di saluran tersier merupakan kesuburan tanah desa Mulya Sari.
parameter utama dalam pengendalian (Saragih, 2013) bahwa pengelolaan lahan
muka air tanah di petak lahan, sebab rawa pasang surut yang dapat
perubahan muka air di saluran tersier meningkatkan produktifitas (sustainable
akan menyebabkan perubahan muka air agricultural) juga dapat melestarikan
tanah di petak lahan dengan besaran kesuburan tanah sehingga pertanian
yang sama, sedangkan curah hujan dan berkelanjutan tercapai
evapotranspirasi hanya memberikan
pengaruh yang kecil terhadap kondisi 4. Kesimpulan
muka air tanah di petak lahan. Penelitian mengenai pengelolaan
Curah hujan pada kurun waktu tiga tata air lahan pertani rawa pasang surut
bulan ini cocok untuk tanaman semangka sebagai upaya melestarikan lingkungan di
Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten
dengan hasil tanam yang cukup tinggi.
Banyuasin ini menghasilkan kesimpulan
Dalam waktu tersebutlah petani di desa sebagai berikut. Pertama, pengelolalaan
Mulya Sari menanam semangka. Dengan tata air di lahan pertanian melalui
hasil panen cukup banyak. Pada dua beberapa saluran yaitu Saluran pedesaan
petak lahan, yang peneliti jadikan sempel (SPD) saluran Tersier dan Saluran Kuarter
penanaman semangka semua hasil dari (Saluran Cacing) Walaupun pintu air tidak
penanaman semangka yaitu masing- berfungsi otomatis tetapi tetap digunakan
pintu air manual yang dikendalikan oleh
masing 20 ton dan 24 ton per ha dalam
para petani. Dengan pengaturan pintu air
satu kali penanaman dan tiga kali panen. yang baik dari hasil perhitungan fluktuasi
Untuk tahun ini hasil panen semangka muka air saluran dan fluktuasi saluran
lebih baik dibandingkan tahun-tahun muka air tanah menunjukan tidak pernah
sebelumnya. lewat dari dasar elevasi muka air, maka
Pola tanam di desa Mulya Sari tidak pernah terjadi peluapan air baik di
mengikuti ketersediaan air diwilayah saluran atau di petak lahan. Kedua, upaya
pelestari yang dilakukan adalah
tersebut dan jenis tanaman/varietas
pengaturan tata air melalui saluran SDU,
tanamam pun disesuaikan dengan jumlah SPD, tersier dan saluran Kuarter atau
kebutuhan air. Berdasarkan hasil saluran cacing, pola tanam dilakukan
perbandingan curuh hujan selama tiga dengan cara polikultur komoditi budidaya
tahun yaitu tatun 2016, 2017 dan 2018.( yaitu penanamann dilakkan secara
BMKG-Kenten). Pola tanam yang di neruntun disesuaikan dengan kebutuhan
air pada periode tanam. dengan
lakukan di desa Mulya Sari adalah pola
pengelolaan tersebut maka lahan pasang
tanam Polikultur yaitu tumpang gilir (Multi

192 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 187-193
Pengelolaan Tata Air Lahan Pertanian Rawa Pasang Surut … Heni Septinar dan Mega Kesuma Putri

surut dapat meningkatkan BMKG. (2018). Curah Hujan Kenten 2017


produktifitasnya juga dapat melestarikan -2018. Palembang.
kesuburan tanah sehingga pertanian Ngudiantoro, Pawitan, H., Ardiansyah, M.,
berkelanjutan (sustainable agricultural) Purwanto, M. Y. J., & Susanto, R.
dapat dicapai. H. (2009). Permodelan Fluktuasi
Berdasarkan hasil penelitian Muka Air Tanah Untuk
mengenai pengelolaan tata air lahan Mendukung Pengelolaan Air
pertani rawa pasang surut sebagai upaya Pada Pertanian Lahan Rawa
melestarikan lingkungan di desa Mulya Pasang Surut Tipe A/B. Jurnal
Sari Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Matematika Sains Dan Teknologi,
Banyuasi, maka saran yang dapat 10(2), 92–101.
diberikan antara lain. Pertama, penelitian Puspiastuti, R. (2012). Pengelolaan Tanah
ini masih banyak keterbatasan terutama dan Air di Lahan Pasang Surut.
berkaitan dengan variabel-variabel Universitas Palang Karaya.
sebagai upaya pelestari lingkungan. Saragih, S. (2013). Empat Kunci Sukses
Selanjutnya disarankan untuk meneliti Pengelolaan Lahan Rawa
variabel-variabel lain yang belum dikaji Pasang Surut Untuk Usaha
seperti teknologi yang digunakan dalam Pertanian Berkelanjutan.
budidaya pertanian. Untuk instasi terkait Retrieved from
agar dapat meninjau kembali daerah http://balittra.litbang.pertanian.go.
pertanian sebagai daerah pendukung id/index.php?option=com_content
ketahan pangan, dengan pengadaan &view=article&id=1210:empat-
pintu air sebagai salah satu pokok utama kunci-sukses-pengelolaan-lahan-
pengelolaan tata air di lahan pertanian. rawa-pasang-surut-untuk-usaha-
pertanian-
Daftar Pustaka berkelanjutan&catid=13:info-
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. aktual&Itemid=63
(2016). Teknologi Tata Kelola Air Sari, M. D. (2017). Pengertian Dan Jenis
Mikro Spesifik di Lahan Rawa. Pola Taman. Retrieved from
Retrieved from http://sumsel.litbang.pertanian.go.
http://www.litbang.pertanian.go.id id/BPTPSUMSEL/berita-
/berita/one/2662/ pengertian-dan-jenis-pola-
tanam.html.

193 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 187-193

You might also like