You are on page 1of 5

Ujian Tengah Semester

Adab Muqaran
Nilai Sosial Hubungan Terlarang Pada Puisi Lolita Karya Nizar Qobbani dan Film Lolita
Garapan Novel Vladimir Nobokov Kajian Sastra Banding

Karya Sastra 1 : ‫( لوليتا‬puisi)

Memaparkan tentang cintanya anak tiri kepada ayah tirinya yang awalnya hanya cinta ayah dan
anak berubah menjadi cinta sepasang kekasih
Karya Sastra 2 : Lolita (Film adaptasi dari novel dengan judul yang sama)
Menceritakan tentang cinta seorang profesor dengan anak tirinya setelah kematian ibu kandung
dari si anak
Kedua karya sastra ini memiliki judul dan isi cerita yang hampir sama namun berbeda sudut
pandang dalam penyampaiannya.
A. Strata Norma pada karya sastra pertama :

1. Lapis Bunyi

Bagian Pertama :

‫صار عمري خمس عشرة‬


‫صرت أحلى ألف مرة‬
‫صار حبي لك أكبر‬
‫ألف مرة‬..
‫ربما من سنتين‬
‫لم تكن تهتم في وجهي المدور‬
‫ كان حسني بين بين‬..
‫وفساتيني تغطي الركبتين‬
‫كنت آتيك بثوبي المدرسي‬
‫وشريطي القرمزي‬
‫كان يكفيني بأن تهدي إلي‬
‫ قطعة سكر‬.. ‫ دمية‬..
‫لم أكن أطلب أكثر‬
‫‪..‬وتطور‬
‫بعد هذا كل شيء‬
‫لم أعد أقنع في قطعة سكر‬
‫ودمي ‪ ..‬تطرحها بين يدي‬
‫صارت اللعبة أخطر‬
‫‪..‬ألف مرة‬
‫صرت أنت اللعبة الكبرى لدي‬
‫صرت أحلى لعبة بين يدي‬
‫‪..‬صار عمري خمس عشره‬
‫‪Pada bagian pertama ini didominasi asonansi hurus vokal I atau huruf (ya) pada aksara arab, yang‬‬
‫‪mana ini menunjukan terhadap orkestrasi bunyi yang merdu dan ini biasanya menggambarkan‬‬
‫‪tentang perasaan mesra kasih sayang dan juga cinta. Ini terjadi berulang kali di akhiran baitnya.‬‬
‫‪Bagian Kedua :‬‬

‫صار عمري خمس عشره‬


‫كل ما في داخلي ‪ ..‬غنى وأزهر‬
‫كل شيء ‪ ..‬صار أخضر‬
‫شفتي خوح ‪ ..‬وياقوت مكسر‬
‫وبصدري ضحكت قبة مرمر‬
‫وينابيع ‪ ..‬وشمس ‪ ..‬وصنوبر‬
‫صارت المرآة لو تلمس نهدي تتخدر‬
‫والذي كان سويا قبل عامين تدور‬
‫‪ ..‬فتصور‬
‫طفلة األمس التي كانت على بابك تلعب‬
‫والتي كانت على حضنك تغفو حين تتعب‬
‫‪..‬أصبحت قطعة جوهر‬
‫ ال تقدر‬..
Pada bagian kedua ini dodiminasi oleh akhiran ditiap kata akan huruf (ro) di aksara arab dan di
aksara latinnya (ra),(r),(ru) ini menjadi bunyi efoni karena ini berkombinasi dengan vokal a,I,u,e,o
dengan bunyi konsonan r yang mana ini juga menghasilkan irama merdu dan menggambarkan
tentang cinta, kasih sayang dan perasaan mesra
Bagian Ketiga :

‫صار عمري خمس عشره‬


‫ صرت أجمل‬..
‫ وأقبل‬.. ‫وستدعوني إلى الرقص‬
‫سوف ألتف بشال قصبي‬
‫وسأبدوا كاألميرات ببهو عربي‬..
‫أنت بعد اليوم لن تخجل في‬
‫ فلقد أصبحت أطول‬..
‫آه كم صليت كي أصبح أطول‬..
‫ أو إصبعين‬.. ‫إصبعا‬..
‫ كم حاولت أن أظهر أكبر‬.. ‫آه‬
‫ سنة أو سنتين‬..
‫ كم ثرت على وجهي المدور‬.. ‫آه‬
‫ وثوبي المدرسي‬.. ‫وذؤاباتي‬
‫ بشكل أبوي‬.. ‫وعلى الحب‬
‫ال تعاملني بشكل أبوي‬
‫فلقد أصبح عمري خمس عشرة‬.
Pada bagian ketiga ini dodiminasi oleh vokal a pada akhiran di tiap bagiannya dan bagian ini masuk
kedalam kategori ragam bunyi efoni juga, karena berkombinasi dengan konsanan lain lalu
membentuk irama yang indah lalu juga menggambarkan pada kasih sayang, cinta dan kemesraan.
2. Lapis Arti
Dibagian pertama bermakna bahwa tokoh aku menyatakan bahwa dirinya ini sudah bukan anak
kecil lagi dan dia sudah tidak ingin diberi hadiah anak kecil lagi, tapi dia ingin diberi hadiah lebih
dari itu, dia tidak ingin diangaap anak kecil dan dia ingin dianggap sebagai wanita dewasa yang
harusnya layak mendapatkan cinta sesungguhnya, cinta dari seorang laki laki, bukan cinta seorang
ayah kepada anak perempuannya.
Dibagian kedua bermakna bahwa tokoh aku menceritakan bagaimana perubahan tubuhnya,
bagaimana bibirnya sudah diwarnainya, dada nya yang sudah bukan kecil lagi, dan perubahan
perubahan baik psikis maupun fisik nya, itu diceritakan kepada ayah tirinya dengan harapan bahwa
ayahnya itu memandangnya sebagai wanita bukan sebagai anak.
Dibagian ketiga bermakna bahwa ayahnya itu pasti akan tertarik dan jatuh cinta kepadanya karena
dirinya yang sudah berusia lima belas tahun, namun dia tidak percaya diri ketika melihat bahwa
wajahnya itu masih seperti anak-anak dan dia berharap untuk bisa tumbuh dengan cepat agar
ayahnya itu memandang dia sebagai wanita dan dia bisa bercinta dengan ayahnya.
3. Lapis Objek
Latar Tempat : latar dalam puisi ini tidak diberi tahu
Latar Waktu : disaat tokoh aku berusia 15 tahun, namun tidak pasti ini kapan perkiraan di abad
90an ketika maraknya percintaan terlarang.
Latar Suasana : puisi ini bersuasana kemesraan antara ayah tiri dan anak tirinya yang penuh rayuan
agar dianggap sebagai wanita dewasa.
Pelaku : Aku dan Ayah tirinya yang tidak disebutkan, namun setiap bait itu tertuju kepada ayah
tirinya.
Dunia Pengarang : dunia yang digambarkan pada puisi ini adalah cinta seorang anak yang berusaha
meyakinkan ayah tirinya bahwa dia sudah dewasa dan tidak ingin dianggap sebagai seorang anak,
tokoh aku ingin dianggap sebagai wanita dewasa. Dia menunjukan perkembangan fisik dan
psikisnya. Dengan gambaran dalam puisi tersebut, pengarang ingin menceritakan bahwa ada cinta
terlarang antara anak tiri dan ayah tiri yang sudah pernah terjadi.
4. Lapis Metafisis
Pada puisi ini diceritakan bahwa memang setiap manusia memiliki cinta, tapi cinta itu juga harus
ditempatkan sesuai letaknya, jangan menggapai cinta terlarang karena hawa nafsu yang tidak
bisa dikendalikan. Puisi ini memberikan pelajaran bahwa biarpun ayah tiri dia tetap adalah ayah
dan tokoh aku adalah putrinya sendiri, meski tidak dari darah dagingnya sendiri. Dan sebagai
anak, harusnya tokoh aku tidak melewati batas dalam menaruh cintanya, karena tidak etis
rasanya jatuh cinta pada suami ibu sendiri. Ini merupakan pelajaran penting yang bisa didapatkan
dan diterapkan di kehidupan nyata.
B. Unsur Intrinsik Karya Sastra Kedua

1. Tema : hubungan terlarang antara ayah tiri dan anak tiri


2. Tokoh : Humbert (ayah tiri Lolita), Dolores Haze ( Lolita) Charlotte Haze (ibu Lolita)
Clare Quilty (suami Lolita)
3. Penokohan : 1. Humbert (jenius, ayah yang baik didepan istrinya, penyayang, pelindung
dan diakhir menjadi pembunuh)
2. Dolores Haze {Lolita} (periang, aktif, nakal dan senang membaca)
3. Charlotte Haze (ibunya Lolita) (pemarah disebabkan sifat nakal lolita lalu bermental
tempramen serta ibu yang penyayang)
4. Konflik : hubungan terlarang ini berawal dari perasaan ayah tirinya yang sering melihat
lolita berpakaian seksi dan timbul rasa birahinya dan ada kesempatan mereka sering
berduaan dan melakukan tindakan bak suami istri, ketika istri humbert mengetahui itu dia
syok dan pergi lari keluar namun naas dia ditabrak mobil dan mati ditempat, sejak saat itu
humbert dan lolita makin sering melakukan hubungan seperti suami istri dan pada
akhirnya lolita jatuh cinta pada seorang sastrawan dan dia dibawa kabur oleh sastrawan
tersebut. Humbert yang kebingungan selalu mencari keberadaan lolita namun dia
menemukan lolita dalam keadaan tengah hamil anak clare, humbert yang emosi
membunuh clare dan dia sangat frustasi karena cintanya, yaitu anak tirinya sendiri hamil
anak orang lain.
5. Gaya Bahasa : menurut saya gaya bahasa yang digunakan dalam film ini adalah alegori
karena banyak terdapat maksud terselubung didalamnya.
6. Sudut Pandang : ini menggunakan sudut pandang aku yang mana aku disini adalah
humbert yang adalah ayah tiri lolita itu sendiri.
7. Amanat : pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini adalah bagaimanapun kita cinta
dengan seseorang jangan melewati batas apalagi itu berasal dari keluarga sendiri. Dan
jangan pernah membunuh orang sekalipun kita sedang sakit hati karena tindakannya.
Jangan membenarkan perbuatan kita dengan menyertakan argumen-argumen palsu yang
hanya memfokuskan untuk pembenaran.

C. Simpulan
Kedua karya sastra ini mengandung tema yang sama namun memiliki sudut pandang dan juga
gaya bahasa yang berbeda. Ini sangat menarik karena dizaman yang belum secanggih sekarang,
sudah ada terjadi hubungan hubungan terlarang seperti ini, bahkan lebih parahnya lagi hubungan
sedarah. Ini mencerminkan sifat tidak etis atau melanggar norma norma agama dan
kemasyarakatan karena tidak etis rasanya jatuh cinta dengan cinta orang tua sendiri. Cinta
memang tidak salah namun salah kita yang tidak bisa menempatkan dimana seharusnya dia
berada. Ini menjadi contoh dan pelajaran yang mana bisa

You might also like