You are on page 1of 12

Similarity Report ID: oid:22918:34531144

PAPER NAME AUTHOR

7.1.2. Konsep Penanganan Kawasan Ku joko tribrata


muh Menjadi Kawasan Wisata Di Kota K
endari.pdf

WORD COUNT CHARACTER COUNT

4819 Words 29725 Characters

PAGE COUNT FILE SIZE

10 Pages 980.9KB

SUBMISSION DATE REPORT DATE

Apr 27, 2023 11:54 AM GMT+8 Apr 27, 2023 11:55 AM GMT+8

16% Overall Similarity


The combined total of all matches, including overlapping sources, for each database.
16% Internet database 5% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database

Excluded from Similarity Report


Submitted Works database Bibliographic material
Quoted material Small Matches (Less then 20 words)

Summary
INDONESIAN TREASURY REVIEW
JURNAL PERBENDAHARAAN, KEUANGAN NEGARA DAN KEBIJAKAN PUBLIK

KONSEP PENANGANAN KAWASAN KUMUH


MENJADI KAWASAN WISATA DI KOTA KENDARI

Joko Tri Brata*


Universitas Sulawesi Tenggara, Kendari
tribratajoko64@gmail.com

Heber
Universitas Sulawesi Tenggara, Kendari
heber1@gmail.com

Suyuti HM
Universitas Sulawesi Tenggara, Kendari
Suyuti_hm@yahoo.com

*Alamat Korespondensi: tribratajoko64@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to assess to find out how the public views the handling of slums in the Kendari City Coastal Area and how
the sustainability of slum handling. This research is classified as a qualitative research type, by analyzing the area to be
studied because this research is classified as an exploratory research type, by describing the condition and situation of the
area that is the object of research. To answer the first research objective related to the pattern of slum handlers, a survey
was conducted to find out the pattern of handling slums in Kendari City, carried out by analyzing data sourced from
literature and reports on the results of treatment. and for the second problem an analysis will be carried out on the next
plan for handling slums. In this case the researcher will conduct a qualitative analysis, by describing based on the
documentation materials of the results of the research. The results of the study show that sustainability by the community
is carried out by the community beneficiaries of the program, with the existence of a Planning Document made by the
Community through BKM which aims to make the implementation of Slum Management sustainable. Analysis of the impact
received by the community by comparing the conditions of the settlements before and after the implementation of the slum
management program based on the determinants of the criteria (physical and non-physical) and the established indicators
obtained an illustration that the community received a significant impact. Analysis of increasing knowledge, even though
the nuances of the project are very thick, but the principles of measurable empowerment with predetermined achievements
are carried out in accordance with existing regulations, so that clashes of thought between empowerment goals versus
project goals can be minimized and Community capacity building analysis can be it was found that increasing community
capacity was described by the preparation of a Settlement Environmental Management Plan (RPLP) document which was
compiled as a guideline based on the aspirations, needs and ideals of the community to improve the environmental
conditions of their settlements In particular, the results of this study illustrate that in an effort to turn slum areas into
tourist areas, the pattern of handling slums is shown by emphasizing the need for an intensive program in handling slums
in Kendari City, in an integrated, comprehensive and holistic way, namely: Integrated pattern of handling, which is
integrated by applying the concept of community-based development (CBD) development, Redevelopment, Revitalization
(physical, environmental, social, economic, cultural), as well as efforts to apply the principles of Urban Sustainable
Development, so that slum areas can maintain their environment and at the same time have economic value (tourist area).
Keywords: Countiinity,Tourism Area, Slum Area.
KONSEP PENANGANAN KAWASAN KUMUH Indonesian Treasury Review Vol.8, No.1,
MENJADI KAWASAN WISATA DI KOTA KENDARI 2023,Hal xx-xx.
Joko Tri Brata, Heber, Suyuti HM

ABSTRAK
Untuk menjawab tujuan penelitian yang pertama berkaitan dengan pola penangan kumuh, dilakukan survey untuk
mengetahui Pola Penanganan Kumuh di Kota Kendari, dilakukan dengan analisa data yang bersumber dari pustaka dan
laporan laporan hasil penanganan. dan untuk masalah yang kedua akan dilakukan analisa terhadap rencana
selanjutnya penanganan kumuh, Dalam hal ini peneliti akan melakukan analisa secara kualitatif, dengan
mendeskripsikan berdasarkan bahan bahan dokumentasi hasil hasil penelitian, dengan mengaalogi kawasan kumuh
menjadi suatu kawasan yang bernilai ekonomi (kawasan wisata). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa
keberlanjutan oleh masyarakat dilakukan oleh masyarakat penerima manfaat program, dengan adanya Dokumen
Perencanaan yang dibuat oleh Masyarakat melalui BKM yang bertujuan agar 3
pelaksanaan Penangana Kumuh
berkesinambungan. Analisa dampak yang diterima oleh masyarakat dengan memperbandingkan antara kondisi
permukiman sebelum dan pasca pelaksanaan program penanganan kawasan kumuh berdasarkan determinan kriteria
(fisik dan non-fisik) dan indikator-indikator yang ditetapkan diperoleh gambaran bahwa masyarakat menerima
dampak secara signifikan. Analisa peningkatan pengetahuan, dimana sekalipun nuansa ke proyekkan sangat kental,
namun prinsip-prinsip pemberdayaan yang terukur dengan capaian-capaian yang telah ditetapkan dijalankan sesuai
dengan ketentuan yang ada, sehingga benturan pemikiran antara tujuan pemberdayaan versus tujuan proyek dapat
diminimalisir dan Analisa pengembangan kapasitas masyarakat dapat diperoleh bahwa peningkatan kapasitas
masyarakat di gambarkan dengam tersusunnya dokumen perencanaan Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) yang
disusun sebagai pedoman yang berdasarkan aspirasi, kebutuhan dan citacita masyarakat untuk memperbaiki kondisi
lingkungan permukiman mereka. Secara khusus, hasil penelitian ini menggambarkan bahwa dalam upaya menjadikan
kawasan kumuh menjadi kawasan
3
wisata, maka pola penanganan kumuh ditunjukkan dengan menekankan perlunya
program yang intensif dalam penanganan permukiman kumuh di Kota Kendari, secara terintegratif, komprehensif
dan holistik yaitu: Pola penanganan terpadu, yang diintegrasikan dengan penerapan konsep pembangunan bertumpu
pada masyarakat Community-based development (CBD), Redevelopment, Revitalisasi (fisik, lingkungan, sosial,
ekonomi, budaya), serta upaya penerapan prinsip Sustainable Development Urban, sehingga kawasan kumuh dapat
terjaga lingkungannya dan sekaligus dapat bernilai ekonomi (kawasan wisata).

Kata kunci: Keberlanjutan, Kawasan Wisata, Kawasan Kumuh.


8
KLASIFIKASI JEL:
[Untuk klasifikasi keywords menggunakan standard JEL codes yang dapat diakses pada
http://www.aeaweb.org/jel/guide/jel.php].

CARA MENGUTIP [contoh; sesuai APA style]

Brata, T J., Heber & HM, Suyuti. (2023). Konsep Penanganan Kawasan Kumuh Menjadi Kawasan Wisata Di Kota
Kendari. Indonesian Treasury Review: Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara dan Kebijakan Publik, 8(1), xx-xx.
KONSEP PENANGANAN KAWASAN KUMUH Indonesian Treasury Review Vol.8, No.1,
MENJADI KAWASAN WISATA DI KOTA KENDARI 2023,Hal xx-xx.
Joko Tri Brata, Heber, Suyuti HM

PENDAHULUAN Permasalahan kawasan kumuh di Kota


1 Kendari merupakan salah satu hal yang
Undang–Undang No. 1 Tahun 2011 tentang mempengaruhi keadaan lingkungan, kesehatan,
perumahan dan kawasan permukiman pasal 1 dan sosial masyarakat. Kawasan kumuh yang
ayat 13, menjelaskan bahwa permukiman terus memburuk dan tata ruang yang belum
kumuh adalah permukiman yang tidak layak baik menjadi hambatan dalam membangun kota
huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat Kendari menjadi lebih baik dan menarik bagi
kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas wisatawan. Rendahnya minat wisatawan
bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak menjadi salah satu indikasi bahwa kawasan
memenuhi syarat. Dan, perumahan kumuh kumuh belum teratasi dan belum memiliki daya
adalah perumahan yang mengalami penurunan tarik yang baik bagi wisatawan. Pemerintah juga
kualitas fungsi sebagai tempat hunian. Kawasan memiliki keterbatasan sumber daya untuk
kumuh adalah sebuah kawasan dengan tingkat mengatasi permasalahan kawasan kumuh dan
kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang mengembangkan kawasan wisata.
umumnya dihuni oleh masyarakat miskin
(Rindroyono, 2013). Permasalahan kawasan kumuh di Kota
Kendari menjadi latar belakang bagi konsep
Dalam konsep penangan kumuh, salah satu penanganan kawasan kumuh menjadi kawasan
2
yang menjadi dasar upaya adalah dengan upaya wisata yang berkualitas dan memiliki nilai jual
pengembangan kapasitas kelembagaan dan tersendiri. Konsep ini akan membantu
penguatan organisasi yang memfokuskan pada mengatasi permasalahan kawasan kumuh dan
sumber daya pengembangan hampir seluruhnya meningkatkan potensi wisata di Kota Kendari.
mengenai permasalahan sumber daya manusia, Dengan demikian, konsep penanganan kawasan
proses dan struktur organisasi (Aminah & kumuh menjadi kawasan wisata di Kota Kendari
Prasetyo, 2018; Anantanyu, 2011). Pendekatan sangat penting untuk diterapkan dan
modern menguji semua dimensi kapasitas di dikembangkan untuk membangun kota Kendari
semua tingkat (misi strategi, kebudayaan, gaya yang lebih baik dan lebih indah.
manajemen, struktur, sumber daya manusia,
keuangan, aset informasi, infrastruktur) Penanganan kawasan kumuh menjadi
termasuk interaksi dalam sistem yang lebih luas kawasan wisata memerlukan suatu perencanaan
terutama dengan kesatuan lain yang ada, yang matang dan terencana, serta dukungan
pemegang saham dan para pelanggan. Secara dari berbagai pihak terkait. Penanganan ini
umum konsep capacity building atau kapasitas melibatkan proses pembersihan lingkungan,
kelembagaan dapat dimaknai sebagai proses pengembangan fasilitas dan infrastruktur, serta
membangun kapasitas individu, kelompok atau pembentukan konsep wisata yang sesuai
organisasi (Parsons dan Beauchamp, 2011). dengan potensi kawasan tersebut. Tujuan akhir
Capacity building dapat juga diartikan sebagai dari penanganan ini adalah untuk meningkatkan
upaya memperkuat kapasitas individu, daya tarik wisata dan memberikan manfaat
kelompok atau organisasi yang dicerminkan ekonomi bagi masyarakat setempat, serta
melalui pengembangan kemampuan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
ketrampilan, potensi dan bakat serta Dalam hal ini, pemerintah dan masyarakat
penguasaan kompetensi-kompetensi sehingga harus bekerja sama dalam membantu
individu, kelompok atau organisasi dapat mewujudkan konsep penanganan kawasan
bertahan dan mampu mengatasi tantangan kumuh menjadi kawasan wisata yang sukses
perubahan yang terjadi secara cepat dan tak dan berkelanjutan. Oleh karena itu, diharapkan
terduga. dapat tercipta kawasan wisata yang berkualitas
Konsep penanganan kawasan kumuh dan memberikan kontribusi positif bagi
menjadi kawasan wisata merupakan suatu pembangunan Kota Kendari sebagai kota
upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan pariwisata.
dan memanfaatkan potensi wisata yang ada
dalam suatu kawasan. Di Kota Kendari, terdapat STUDI LITERATUR
banyak kawasan kumuh yang belum
teroptimalkan sebagai sumber daya ekonomi Konsep Penanganan Kawasan Kumuh
dan potensi wisata. Oleh karena itu, pemerintah Menjadi Kawasan Wisata di Kota Kendari
setempat berencana untuk melakukan menunjukkan bahwa pengembangan kawasan
penanganan kawasan kumuh tersebut agar wisata dapat membantu mengatasi
dapat berubah menjadi kawasan wisata yang permasalahan kawasan 6 kumuh dan
memiliki nilai tambah dan menjadi daya tarik meningkatkan potensi wisata di Kota Kendari.
bagi wisatawan.
KONSEP PENANGANAN KAWASAN KUMUH Indonesian Treasury Review Vol.8, No.1,
MENJADI KAWASAN WISATA DI KOTA KENDARI 2023,Hal xx-xx.
Joko Tri Brata, Heber, Suyuti HM

Perumahan dan permukiman merupakan merupakan salah satu kunci dalam


salah satu kebutuhan dasar manusia dan pengembangan kawasan wisata. Hal ini
merupakan faktor penting dalam peningkatan termasuk kerja sama antar pemerintah,
harkat dan martabat manusia serta mutu masyarakat, dan pihak swasta. Kerja sama ini
kehidupan yang sejahtera dalam masyarakat akan membantu membangun kawasan wisata
yang adil dan makmur. Perumahan dan yang berkualitas dan memiliki nilai jual
permukiman juga merupakan bagian dari tersendiri.
pembangunan nasional yang perlu terus
ditingkatkan dan dikembangkan secara terpadu, Promosi Kawasan Wisata
terarah, terencana, dan berkesinambungan
(Joko Tri Brata, 2019). Menurut R Ruka’iyah, (2021) menjelaskan
bahwa Kerja Promosi kawasan wisata sangat
Ketidaksiapan kota menghadapi urbanisasi
penting untuk meningkatkan potensi wisata di
berpotensi menyebabkan semakin banyaknya
Kota Kendari. Hal ini termasuk melakukan
pembangunan kota yang tidak terpadu, yang
promosi melalui media cetak, media elektronik,
merupakan salah satu penyebab pertumbuhan
atau melalui internet. Promosi ini akan
permukiman kumuh perkotaan dan
membantu memperkenalkan kawasan wisata
terbatasanya pelayanan dasar perkotaan Salah
kepada masyarakat luas dan membuat
satu masalah dalam masalah perkotaan
wisatawan tertarik untuk berkunjung ke Kota
(Rindoyono, 2013). 3 adalah masalah kumuh,
Kendari.
dimana dianalogi adalah gambaran secara
umum tentang sikap dan tingkah laku yang
Pengelolaan Kawasan Wisata
rendah dilihat dari standar hidup dan
penghasilan rendah. Dengan kata lain, kumuh
dapat di artikan sebagai tanda atau cap yang Menurut ET Nida, (2018) menjelaskan
diberikan golongan atas yang sudah mapan bahwa Pengelolaan kawasan wisata sangat
kepada golongan bawah yang belum mapan. penting untuk memastikan bahwa kawasan
1
wisata berjalan dengan baik dan memiliki nilai
Menurut Undang–Undang No. 1 Tahun jual tersendiri. Hal ini termasuk pengelolaan
2011 tentang perumahan dan kawasan lingkungan, pemeliharaan fasilitas, dan
permukiman pasal 1 ayat 13, dijelaskan bahwa pelayanan terhadap wisatawan.
permukiman kumuh adalah permukiman yang
tidak layak huni karena ketidakteraturan Berdasarkan studi literatur, dapat
bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang disimpulkan bahwa konsep penanganan
tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan kawasan kumuh menjadi kawasan wisata
prasarana yang tidak memenuhi syarat. Dan, memiliki beberapa komponen penting, seperti
perumahan kumuh adalah perumahan yang penataan lingkungan, kerja sama antar pihak,
mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai promosi kawasan wisata, dan pengelolaan
tempat hunian. Kawasan kumuh adalah sebuah kawasan wisata. Konsep ini akan membantu
kawasan dengan tingkat kepadatan populasi membangun kawasan wisata yang berkualitas
tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh dan memiliki nilai jual tersendiri di Kota
masyarakat miskin. (Kementrian PUPR, 2011). Kendari.

Penataan Lingkungan Dan Pembenahan METODOLOGI PENELITIAN


Fasilitas
Metode penelitian ini di mulai dengan
melakukan analisa wilayah kawasan yang akan
Menurut Henny Hearany G, (2018)
dikaji karena penelitian ini tergolong tipe
menjelaskan bahwa Penataan lingkungan dan
penelitian eksploratif, dengan menggambarkan
pembenahan fasilitas sangat penting untuk
keadaan dan situasa wilayah yang menjadi
membuat kawasan kumuh menjadi kawasan
obyek penelitian.
wisata. Hal ini termasuk pembersihan
lingkungan, perbaikan infrastruktur, dan Untuk menjawab tujuan penelitian yang
pembangunan fasilitas umum seperti taman, pertama berkaitan dengan pola penangann
jalan, dan fasilitas kesehatan. kumuh, akan dilakukan survey dengan
menggunakan kuesioner yang dikupulkan pada
Kerja Sama Antar Pihak saat FGD, keinginan mengetahui Model
Perencanaan Penanganan Kumuh di Kota
Menurut Ferdi dan Nurdasila, (2019) Kendari, akan dilihat dari gambaran keadaan
menjelaskan bahwa Kerja sama antar pihak penanganan kumuh akan dilakukan dengan
KONSEP PENANGANAN KAWASAN KUMUH Indonesian Treasury Review Vol.8, No.1,
MENJADI KAWASAN WISATA DI KOTA KENDARI 2023,Hal xx-xx.
Joko Tri Brata, Heber, Suyuti HM

analisa data yang bersumber dari pustaka dan


laporan laporan hasil penangan. dan untuk
masalah yang kedua akan dilakukan analisa
terhadap rencana selanjutnya penanganan
kumuh, Dalam hal ini peneliti akan melakukan
analisa secara kualitatif, dengan
mendeskripsikan berdasarkan bahan bahan
dokumentasi hasil hasil penelitian terdahulu
dan menjawab permasalahan dengan metode
Triagulasi., dalam (Sugiyono,
7
2013) dengan
menekankan pada aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus-menerus sampai
tuntas sehingga datanya jenuh. Aktivitas
meliputi reduksi data (data reduction), Umur Responden
penyajian data (data display) dan penarikan
kesimpulan (verification). Tabel 1. Umur Responden
Lapulu Poasia Bungkutoko Jumlah total
NO Umur
Responden
F % F % F % F %
HASIL DAN PEMBAHASAN
1 20-30 6 0,24 6 0,24 2 0,04 12 17,39
Gambaran Umum Hasil Penelitian
2 31-40 2 0,08 8 0,33 7 0,30 16 23,19

Sampel daerah pesisir Kota Kendari adalah 3 41-50 7 0,28 8 0,33 13 0,57 27 39,13
Kelurahan Lapulu, Kelurahan Poasia dan
4 51- Keatas 10 0,4 3 0,10 3 0,09 14 20,29
Kelurahan Bungkutoko. Jumlah 25 25 25 75 100

Gambar 1. Kelurahan lapulu Sumber : Hasil Olahan Data, Oktober 2022

Dari tabel diatas, memperlihatkan bahwa


umur respoenden terbesar adalah pada kisaran
umur 41-50 tahun dengan (39,13%) dan umur
terendah adalah pada umur 20-30 tahun
(17,39%), dengan gambaran ini menegaskan
bahwa responden semua dalam usia produktif
dan faham akan pelaksanaan program yang
dijalankan.

Jenis Kelamin Responden


Gambar 2. Kelurahan Poasia
Tabel 2. Jenis Kelamin Responden
No Lokasi Jenis Kelamin Jumlah Total

Pria % Wanita % Frek %

1 Lapulu
18 72,00 7 28,00 25 100

2 Poasia
15 60,00 10 38,10 25 100

3 Bungkutoko
18 72,00 7 30,43 25 100

Jumlah 51 24 75

Sumber : Hasil Olahan Data, Oktober 2022

Dari tabel diatas, memperlihatkan bahwa


Gambar 2. Kelurahan Poasia
jenis kelamin respoenden terbesar adalah
mereka yang berjenis kelamin Laki Laki atau
pria dengan 51 orang yang menegaskan bahwa
responden adalah rata rata kepala keluarga.

Pekerjaan Responden
KONSEP PENANGANAN KAWASAN KUMUH Indonesian Treasury Review Vol.8, No.1,
MENJADI KAWASAN WISATA DI KOTA KENDARI 2023,Hal xx-xx.
Joko Tri Brata, Heber, Suyuti HM

Tabel 3. Pekerjaan Responden Tabel 4. Persepsi Pentingnya Perencanaan


Sumber : Hasil Olahan Data, Oktober 2022
Lapulu Poasia Bungkutoko Jumlah total
NO
Pekerjaan Hasil dari penyebaran kuesioner
F % F % F % F %
menerangkan bahwa , (1) di semua Kelurahan
1 PNS 1 0,24 2 0,08 5 0,20 8 10,67 ada dokumen RPLP, dimana (2) Masyarakat juga
2 Wiraswasta 12 0,48 9 0,36 11 0,44 32 42,67
pernah mendengar adanya kegiatan untuk
mereview Dokumen perencanaan tentang
3 Nelayan 4 0,16 - - 16 0,24 10 13,33
Ibu Rumah
pengelolaan Kumuh, dan (3) dalam Menyusun
4 Tangga 4 0,16 11 0,44 2 0,08 17 22,67 Dokumen RPLP melibatkan selalu melibatkan
5 Guru 4 0,16 - - - - 4 5,33 masyarakat, serta (4) berkaitan dengan rujukan
6 Mahasiswa - - 3 0,12 1 0,04 4 5,33 penanganan kumuh, dijelaskan bahwa (5)
Sumber : Hasil Olahan Data, Oktober 2022 Dokumen RPLP adalah dokumen yang dipakai
sebagai rujukan dalam penanganan Kumuh,
Dari tabel diatas, memperlihatkan bahwa serta yang tidak kalah pentingnya adalah (6)
Jumlah responden terbesar adalah wiraswasta Dokumen RPLP sangat bersinggungan dan
Lapulu Poasia Bungkutoko Jumlah Singkron dengan Dokumen Perencanaan
No
A B A B A B Total % Total % %
Kelurahan yang juga dibuat oleh masyarakat
A B secara partisipatif.
1 25 0 23 2 23 2 71 94,67 4 5,33 75 100
Hasil Pengamatan berkenaan dengan
3 25 0 25 0 24 1 74 98,67 1 1,33 75 100
Dampak Program Kumuh.
4 23 2 24 1 19 6 66 88,00 9 12,00 75 100
Hal yang sangat berpengaruh juga adalah
6 23 2 24 1 24 1 71 94,67 4 5,33 75 100
dengan adanya dampak program penanganan
7 15 10 25 0 17 8 57 76,00 18 24,00 75 100 kumuh di tiga kelurahan yang dijadikan sampel
9 18 7 19 6 21 4 58 77,33 17 22,67 75 100 penelitian, diterangkan dalam tabel berikut ini :
10 15 10 21 4 13 1 49 65,33 26 34,67 75 100
2 Tabel 5. Pengamatan berkenaan dengan
11 22 3 25 0 16 9 63 84,00 12 16,00 75 100
Dampak Program Kumuh
Sumber : Hasil Olahan Data, Oktober 2022
sebesar 32 orang (42,67%) dan responden
terkeci adalah guru dan mahasiswa sebanyak 4
Hal yang sangat berpengaruh juga adalah
dengan adanya dampak program penanganan
Lapulu Poasia Bungkutoko Jumlah
kumuh di tiga kelurahan yang dijadikan sampel
No
penelitian, diterangkan dalam tabel berikut ini :
A B A B A B Total % Total %
A B Dari hasil pengamatan melalui kuesioner,
1 23 2 22 3 25 0 70 93,33 5 diperoleh gambaran bahwa untuk Kelurahan
6,67 Lapulu ;
2 21 4 22 3 20 5 63 84,00 12 16,00 1. Masyarakat Menilai program ini sangat
3 23 2 21 4 22 3 66 88,00 9 bagus dan sulit sekali kalau dengan dana
12,00
mereka sendiri
4 24 1 23 2 22 3 69 92,00 6
8,00 2. Sangat bersetuhan langsung dengan
5 23 2 20 5 22 3 65 86,67 10 13,33
masyarakat
3. Masyarakat setempat yang paling tahu
6 24 1 20 5 22 3 66 88,00 9 12,00 tentang Keadaan mereka
4. Ada pelajaran hidup bersih didalamnya
orang (5,33%).
5. Karena pada umumnya masyarakat masih
berada di bawah garis kemiskinan
Pembahasan 6. Ada pelajaran tentang pemeliharaan
Gambaran Penanganan Kumuh di Kawasan lingkungan dan kawasan
Pesisir Kota Kendari 7. Dapat dilanjutan dengan ketentuan harus
juga memperhatikan aspirasi masyarakat
Berkaitan dengan penanganan kumuh di dan keterlibatan masyarakat seperti pada
Kawasan pesisir, di tinjau dari persepsi program penanganan kumuh sebelumnya
masyaraat daeah sampel terhadap adanya
dokumen perencanaan penanganan kumuh dan Untuk Kelurahan Poasia, diperoleh
adanya dampak Program Penanganan Kumuh di gambaran bahwa ;
Kawasan Pesisir Kota Kendari. 1. Karena lingkungan sekarang lebih baik dari
pada sebelum program dilaksanakan
KONSEP PENANGANAN KAWASAN KUMUH Indonesian Treasury Review Vol.8, No.1,
MENJADI KAWASAN WISATA DI KOTA KENDARI 2023,Hal xx-xx.
Joko Tri Brata, Heber, Suyuti HM

2. Karena program penanganan kumuh sangat


penting bagi masyarakat
3. Dapat dilaknjutkan dengan adanya
kolaborasi
4. Karena dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat
5. Harus dilanjutkan oleh masyarakat, karena
banyak permukiman yang belum teratur, dan
sarana lingkungan lain belum tertata dengan
baik.
6. Kalau tidak dilanjutkan, maka program yang
sangat baik ini menjadi sia sisa
7. Dengan dilanjutkan dengan bakti masyarakat
Agar lingkungan menjadi bersih dan nyaman
Berikut ini akan dijelaskan evaluasi
Sementara itu untuk Kelurahan penangan kumuh di Kota Kendari sesuai dengan
Bungkutoko, diperoleh gambaran bahwa ; tujuan penelitian, dimana ketika
1. Sangat penting dan mengena langsung ke mengsincronkan dengan hasil evaluasi sumatif,
masyarakat maka Program Penanganan Kawasan Kumuh di
2. Dilanjutkan dengan program lain dari Kota kendari, dilakukan adalah dengan
pemerintah seperti program bedah rumah menggunakan evaluasi sumatif yaitu dengan
3. Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat membandingkan keadaan sebelum dan sesudah
4. Dapat dilanjutkan dengan menyandingkan pelaksanaan program (Evaluasi single programe
dengan Dokumen Perencanaan yang ada. before-after) Penanganan Kumuh, dengan
5. Karena lingkungan tertata dengan baik memperhatikan aspek ; (1) apakah program
6. Dapat meningkatkan polapikir Lingkungan dilanjutkan oleh masyarakat; (2) apakah ada
sekarang lebih baik dari pada sebelum multiplier effect dari program tersebut; (3)
program dilaksanakan apakah telah terjadi transfer of
Untuk melengkapi hal tersebut, maka knowledge/technology; dan (4) apakah telah
berikut ini akan dijelaskan dengan terjadi pengembangan kapasitas (Capacity
memperdalam melalui Evaluasi Sumatif building).
Program Penangana Kumuh di Kota Kendari.
Gambaran Penanganan Kumuh Menjadi
Secara Umum penanganan kumuh di Kota Kawasan Wisata
4
Kendari, berradasarkan pada petunjuk yang Kawasan kumuh Bungkutoko dan Petoaha
dikeluarkan oleh Kementrian PUPR, dengan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara
menekankan adanya Pembentukan peraturan (Sultra) kini bakal menjadi destinasi wisata baru
kepala daerah merupakan bagian yang sangat dengan konsep waterfront city (wisata air). Hal
penting dalam penyelenggaraan kawasan ini menyusul telah rampungnya penataan
permukiman didaerah, terutama dalam upaya kawasan tersebut melalui kegiatan peningkatan
mencapai target SDGs yaitu menuju kota yang kualitas permukiman kumuh yang ada di tepi
layak huni dan berkelanjutan pada tahun 2030. sungai.
Peraturan Walikota yang telah dilegalisasi akan
menjadi panduan hukum yang mengikat dalam Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
pelaksanaan peningkatan kawasan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono
permukiman, terutama dalam penuntasan mengatakan, penataan kawasan tepi sungai
kawasan permukiman kumuh di Kota Kendari, tidak hanya memperbaiki fisik infrastruktur,
seperti di gambarkan berikut ini ; namun juga mengajak masyarakat
meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan
Gambar 4. Peraturan Walikota mereka. Hal ini dimungkinkan karena
perencanaan dilakukan bersama Pemerintah
Kota (Pemkot) serta masyarakat. “Untuk
pemanfaatan selanjutnya, tinggal bagaimana
peran Pemkot untuk pemberdayaan masyarakat
sehingga dapat mengembangkan potensi
kawasan tersebut,” ujar Basuki dikutip dari
laman Kementerian PUPR, Sabtu (03/07/2021).
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae
berharap, agar kawasan ini dapat dipelihara
KONSEP PENANGANAN KAWASAN KUMUH Indonesian Treasury Review Vol.8, No.1,
MENJADI KAWASAN WISATA DI KOTA KENDARI 2023,Hal xx-xx.
Joko Tri Brata, Heber, Suyuti HM

dengan baik, terutama bagi Pemkot setelah wisatawan. Dalam hal ini, pihak pemerintah
dilakukan serah terima 7yste. “Satu catatan, harus berkoordinasi dengan masyarakat untuk
supaya 7ystem drainase diperbaiki agar tidak memastikan bahwa penataan lingkungan dan
terjadi genangan saat hujan,”. fasilitas dapat dilakukan dengan baik.

Gambar 5. Identifikasi kawasan kumuh Gambar 7. Rencana Penanganan Kawasan


yang potensial menjadi kawasan wisata Lapulu

Identifikasi kawasan kumuh yang potensial


menjadi kawasan wisata adalah tahap pertama Gambar 8. Rencana Penanganan Kawasan
dalam proses penanganan kawasan kumuh Pesisir Kota Kendari
menjadi kawasan wisata. Dalam hal ini,
dilakukan penelusuran dan evaluasi terhadap
kawasan kumuh yang memiliki potensial untuk
dikembangkan menjadi kawasan wisata.

Dalam identifikasi kawasan kumuh yang


potensial menjadi kawasan wisata, dilakukan
survei lapangan, wawancara dengan
masyarakat, dan analisis data. Hasil identifikasi
ini akan menentukan kawasan kumuh mana
yang memiliki potensial untuk dikembangkan
menjadi kawasan wisata.
Penanganan dan pengelolaan kawasan
Gambar 6. Penataan lingkungan dan wisata merupakan tahap penting dalam proses
fasilitas penanganan kawasan kumuh menjadi kawasan
wisata. Dalam hal ini, dilakukan beberapa upaya
untuk memastikan bahwa kawasan wisata tetap
terjaga dan dapat digunakan oleh wisatawan.

Penanganan dan pengelolaan kawasan


wisata perlu dilakukan secara berkala dan
efektif agar kawasan wisata tetap terjaga dan
dapat digunakan oleh wisatawan. Dalam hal ini,
pihak pemerintah harus berkoordinasi dengan
masyarakat dan pihak swasta untuk
memastikan bahwa penanganan dan
Penataan lingkungan dan fasilitas adalah pengelolaan kawasan wisata dapat dilakukan
tahap penting dalam proses penanganan dengan baik.
kawasan kumuh menjadi kawasan wisata.
Dalam hal ini, dilakukan beberapa upaya untuk Penanganan kawasan kumuh menjadi
memperbaiki lingkungan dan fasilitas yang ada kawasan wisata adalah suatu proses yang
di kawasan kumuh. memiliki tujuan untuk mengubah lingkungan
yang tidak terawat dan kumuh menjadi
Penataan lingkungan dan fasilitas ini perlu lingkungan yang indah dan bernilai wisata.
dilakukan secara berkala agar lingkungan dan Proses ini melibatkan beberapa tahap, seperti
fasilitas tetap terjaga dan dapat digunakan oleh identifikasi kawasan kumuh yang potensial
menjadi kawasan wisata, penataan lingkungan
KONSEP PENANGANAN KAWASAN KUMUH Indonesian Treasury Review Vol.8, No.1,
MENJADI KAWASAN WISATA DI KOTA KENDARI 2023,Hal xx-xx.
Joko Tri Brata, Heber, Suyuti HM

dan fasilitas, dan penanganan dan pengelolaan gambarkan dengam tersusunnya dokumen
kawasan wisata. perencanaan Penataan Lingkungan Permukiman
(RPLP) yang disusun sebagai pedoman yang
Identifikasi kawasan kumuh potensial berdasarkan aspirasi, kebutuhan dan citacita
menjadi kawasan wisata dilakukan untuk masyarakat untuk memperbaiki kondisi
menentukan lokasi kawasan yang memiliki lingkungan permukiman mereka.
potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan
Secara khusus, hasil penelitian ini
wisata. Penataan lingkungan dan fasilitas 5
menggambarkan bahwa hasil evaluasi secara
dilakukan untuk mengubah lingkungan yang
menyeluruh yang dipadukan dengan penilaian
kumuh menjadi lingkungan yang indah dan
sejumlah informan ahli terhadap persoalan pola
nyaman bagi wisatawan.
penanganan kumuh menunjukkan perlunya
program yang intensif dalam penanganan
Penanganan dan pengelolaan kawasan
permukiman kumuh di Kota Kendari, secara
wisata meliputi beberapa hal, seperti
terintegratif, komprehensif dan holistik yaitu:
pengelolaan sumber daya, penanganan sampah
Pola penanganan terpadu, yang diintegrasikan
dan limbah, pemeliharaan lingkungan, dan
dengan penerapan konsep pembangunan
pengawasan. Hal ini dilakukan untuk
bertumpu pada masyarakat Community-based
memastikan bahwa kawasan wisata tetap
development (CBD), Redevelopment, Revitalisasi
terjaga dan dapat digunakan oleh wisatawan
(fisik, lingkungan, sosial, ekonomi, budaya),
dengan baik.
serta upaya penerapan prinsip Sustainable
Development Urban.
Penanganan kawasan kumuh menjadi
kawasan wisata memiliki manfaat yang besar, Penanganan daerah kumuh dapat
seperti meningkatkan kualitas lingkungan, diselesaikan dengan melaksanakan prinsip-
membuka peluang ekonomi baru, dan menarik prinsip kolaborasi antar masyarakat dengan
wisatawan untuk datang ke kawasan tersebut. menerapkan semua upaya untuk mendorong
Oleh karena itu, penanganan kawasan kumuh peran semua pihak dalam mengatasi
menjadi kawasan wisata perlu dilakukan kemiskinan melalui Program Penanganan
dengan baik dan benar untuk memastikan Permukiman Kumuh dengan merampingkan
bahwa tujuannya tercapai. peran para pihak di tingkat komunitas.

KESIMPULAN REFERENSI
Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya, Aminah S. (2015). Pengembangan kapasitas
dapat disimpulkan bahwa analisa keberlanjutan petani kecil lahan kering untuk
oleh masyarakat dilakukan oleh masyarakat mewujudkan ketahanan pangan. Jurnal
penerima manfaat program, dengan adanya Bina Praja. Vol 7 (3): 197 – 210
Dokumen Perencanaan yang dibuat oleh
Masyarakat melalui BKM yang bertujuan agar Anantanyu S. (2011). Kelembagaan petani:
pelaksanaan Penangana Kumuh peran dan strategi pengembangan
berkesinambungan. Analisa dampak yang kapasitasnya. Jurnal SEPA, Vol. 7 (2): 102-
diterima oleh masyarakat dengan 109
3
memperbandingkan antara kondisi Ariyanto, Asep, (2015). Strategi Penanganan
permukiman sebelum dan pasca pelaksanaan Kawasan Kumuh Sebagai Upaya
program penanganan kawasan kumuh Menciptakan Lingkungan Pemukiman Yang
berdasarkan determinan kriteria (fisik dan Sehat di Kota Pangkapinang, Jurnal
non-fisik) dan indikator-indikator yang Perencanaan Wilayah Kota, Unisba
ditetapkan diperoleh gambaran bahwa Bandung, Volume 2, Halaman 11-37, 2015
masyarakat menerima dampak secara
signifikan. Analisa peningkatan pengetahuan, Ayele S, Wield. 2005. Science and Technology
dimana sekalipun nuansa ke proyekkan sangat Capacity Building and Partnership in
kental, namun prinsip-prinsip pemberdayaan African Agriculture: Perspectives on Mali
yang terukur dengan capaian-capaian yang telah and Egypt. Journal of International
ditetapkan dijalankan sesuai dengan ketentuan Development. Vol 17, 631–646 .
yang ada, sehingga benturan pemikiran antara Badrujaman, Aip. (2009). Diktat Teori dan
tujuan pemberdayaan versus tujuan proyek Praktek Evaluasi Program Bimbingan dan
dapat diminimalisir dan Analisa pengembangan Konseling. Jakarta
kapasitas masyarakat dapat diperoleh bahwa
peningkatan kapasitas masyarakat di
KONSEP PENANGANAN KAWASAN KUMUH Indonesian Treasury Review Vol.8, No.1,
MENJADI KAWASAN WISATA DI KOTA KENDARI 2023,Hal xx-xx.
Joko Tri Brata, Heber, Suyuti HM

Bisri, Afif Mardhanie, (2013), Pemetaan Gampong Telaga Tujuh, Kota Langsa, Aceh,
Kawasan Kumuh Permukiman Kecamatan Jurnal Teknik Sipil Unsyiah, Halaman 349-
Tanjung Selor - Kabupaten Bulungan 358, ISSN 2088-9321, ISSN-e ISSN e-2502-
Jurnal Inersia Volume V No. 1 Maret 2013 5295
Halaman 1-8, ISSN: 1829-6025
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Bryan, Carolie dan Louis G. White., (1987). Pendidikan Pendekatan Kuantitatif
Manajemen Pembangunan Untuk Negara Kualitatif, dan R&D Bandung: Alfabeta
Berkembang. LP3ES. Jakarta.
Nur Ratika Syamsiar, Batara Surya, Syahriar
Gray, Clive, dkk, (2002). Pengantar Evaluasi Tato, (2020), Evaluasi Penanganan
Proyek, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Permukiman Kumuh (Studi Pada
Utama. Penanganan Program Kotaku Kelurahan
Banggae Kabupaten Majene) : Jurnal PBUP
Fitria, Niken dan Rulli Pratiwi Setiawan, (2014),
ISSN 2656-8705 URSJ 2(2): 54-65, Juni
Identifikasi Karakteristik Lingkungan
2020
Permukiman Kumuh di Kelurahan Kapuk,
Jakarta Barat, Jurnal POMITS, Volume 3 Tayibnapis, Farida Yusuf. (2008). Evaluasi
Nomor 2, ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Program. Jakarta: PT Rineka Cipta
Print)
Tri Brata, Joko; Heber; Arisandi, (2019) The
Heber, (2019), Pola Penanganan Peningkatan Scenario for Slum Handling in Kelurahan
Kualitas Permukiman Kumuh di Kecamatan Kandai Kendari City, Prosiding pada
Abeli Kota Kendari, Tesis Pascasarjana Sewminar Internasional ICEASD 2019,
Program Studi Manajemen Rekayasa April 01-02, Indonesia, Copyright © 2019
Universitas Haluoleo. EAI, DOI 10.4108/eai.1-4-2019.2287198,
Hal -1
Irawan, Willy, dkk; (2008), Pembangunan
Permukiman di Indonesia, Direktorat William N. Dunn, (1998), Pengantar Analisis
Permukiman dan Perumahan, Badan Kebijakan Publik, Edisi Kedua, Yogyakarta:
Perencanaan Pembangunan Nasional Gadjah Mada University Press
(BAPPENAS) Bekerjasama dengan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011, Tentang
Kelompok Kerja Air Minum dan
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Penyehatan Lingkungan/POKJA AMPL
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016,
Isaac, Stephen., William B.Michael, (1982),
tentang Penyelenggaraan Permuahan dan
Handbook in Research and Evaluation, 2 nd
Kawasan Permukiman 2016.
Edition, San Diego: Edits Publisher.
Pedoman Teknis Program Kota Tanpa Kumuh,
Lexy J. Moleong. (2005). metodologi penelitian
Kementrian PUPR Republik Indonesia
kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya
(2016)
REFLIS dan Kawik Sugiana, (2002) Evaluasi
efektivitas pelaksanaan program
pemberdayaan daerah mengatasi dampak
krisis ekonomi (PDM-DKE) di Kabupaten
Solok. UNSPECIFIED thesis, UNSPECIFIED.
Rindrojono, (2013). Pemukiman Kumuh dan
Budaya Masyarakat, Jurnal PWK ITB
Bandung, Volume 4 Tahun 2013.
Sela, Rieneke, (2016), Perencanaan Pencegahan
dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan dengan Pendekatan
Compact City Strategy Koridor Lintas
Tengah di Kabupaten Lampung Tengah,
Kertas Kerja dalam Temu Ilmiah IPLBI,
Program Studi Perencanaan Wilayah dan
Kota Universitas Sam Ratulangi, Tahun
2016.
Solehati, Dini, dkk (2017), Identifikasi
Karakteristik Permukiman Kumuh
Similarity Report ID: oid:22918:34531144

16% Overall Similarity


Top sources found in the following databases:
16% Internet database 5% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database

TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be
displayed.

ojs.uho.ac.id
1 4%
Internet

journal2.um.ac.id
2 3%
Internet

repository.unibos.ac.id
3 3%
Internet

properti.kompas.com
4 3%
Internet

journal.unibos.ac.id
5 1%
Internet

neliti.com
6 1%
Internet

Muji Slamet, Mulyoto Mulyoto. "Manajemen Pengelolaan Lembaga Ser...


7 <1%
Crossref

core.ac.uk
8 <1%
Internet

Sources overview

You might also like