Professional Documents
Culture Documents
Rancang model Research and Development (R&D) pada penelitan ini adalah model Dick
and Carrey. Penggunakan model Dick and Carrey dirasa cocok untuk diaplikasikan karena dapat
digunakan untuk mengukur efisiensi dan efektifitas produk yang dikembangkan. model Dick and
Carrey menitik beratkan pada masukan dan saran dari validator dan penguji produk. Saran dan
Masukan tersebut dijadikan bahan perbaikan untuk menyempurnakan produk yang
dikembangkan. (Tegeh dkk 2014:30).
Alasan lain peneliti menggunakan model Dick and Carrey karena tahapannya mudah
diaplikasikan serta mudah dipahami oleh peneliti. Selain itu secara sistematika penelitian tahapan
pada model Dick and Carrey memiliki susunan yang sistematis. Susunan tahapan yang sistematis
tersebut membuat peneliti mudah untuk melaksanakan serangkaian tahapan penelitian sehingga
produk penelitian dapat dikembangkan dengan hasil yang baik. Maskan & Fauzi (2014:32) juga
mendeskripsikan bahwa tahapan pada penelitian Dick and Carrey memiliki tahapan yang
sistematis dan rinci, sehingga memudahkan peneliti menerapkan langkah-langkah penelitian
pengembangan.
Pada aplikasi model Dick and Carrey peneliti melakukan adaptasi dengan pertimbangan
efisiensi dan efektifitas waktu proses penelitian. Adaptasi tersebut merubah sepuluh tahap model
Dick and Carrey menjadi delapan tahap diantaranya: 1) analisis kebutuhan dan tujuan; 2) analisis
pembelajaran; 3) analisis pembelajar (mahasiswa) dan konteks; 4) merumuskan tujuan
performasi; 5) mengembangkan instrumen; 6) mengembangkan dan memilih bahan
pembelajaran; 7) merancang dan melakukan evaluasi formatif; 8) melakukan revisi. Jika pada uji
coba lapangan ditemukan respon positif dengan nilai >75% maka dapat disimpulkan bahwa
produk yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai heater water disekolah.
Tahapan pada proses penelitian ini menggunakan delapan tahap. Delapan tahapan
tersebut merupakan hasil adaptasi model Dick and Carrey yang terdistribusi pada bagan berikut
ini.
Merumuskan tujuan
performasi
Mengembangkan Prototipe
menggunakan corel draw 10
Revisi Produk
Gambar 3.1 Adaptasi Model Dick and Carey (dalam Setyosari, 2015:288)
C. Uji Coba Produk
Uji coba produk pada penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap. Setyosari (2013:288)
menjelaskan bahwa ada tiga langkah dalam pelaksanaan uji coba produk yang direkomendasi
oleh Dick and Carrey diantaranya uji coba prototype, ujicoba kelompok kecil, dan ujicoba
lapangan. Secara lebih menyeluruh akan dideskripsikan pada paragraf berikut:
Uji coba prototype adalah uji coba yang dilaksanakan secara perorangan (one to one
trying out). Uji coba prototype dilakukan kepada 1-3 orang dengan target masukan dan saran
yang membangun agar bisa menjadi bahan perbaikan produk. Produk akan diperbaiki untuk
Uji coba kelompok kecil dilakukan dengan subjek 5-8 orang. Pada tahap uji coba
kelompok kecil peneliti akan mendapatkan saran dan pesan positif. Saran tersebut kan menjadi
bahan perbaikan produk, sedangkan saran akan menjadi indikator kelayakan produk yang
dikembangkan.
Uji coba lapangan dikakukan kepada 15-30 subjek uji coba (a whole class of learners).
Hasil uji coba lapangan berupa saran dan pesan positif. Pada uji coba lapangan peneliti lebih
menitik beratkan kepada uangkapan positif agar dapat diketahui bahwa produk layak
dipergunakan dan diproduksi secara masal. Saran yang diberikan akan menjadi bahan
pertimbangan perbaikan produk untuk penenlitian pengembangan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA