Professional Documents
Culture Documents
PANDEMI COVID-19
*
Institusi, Alamat Institusi Prodi D3 Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Indonesia Email Korespondensi: gadaficunya@gmail.com ,
tasyayuliana0@gmail.com
Abstract
Anxiety is an emotion that describes people's fears during a pandemic due to the spread of the Covid-19 virus and widespread social restrictions. Symptoms of anxiety that many experience
include irrational fears, sleep disturbances, feelings of tension and irritability, which can cause a number of health impacts, one of which is an increase in blood pressure in society. The purpose of
this study is to describe anxiety in hypertensive patients during the Covid-19 pandemic. In this research method used descriptive research with a quantitative approach with a total of 30
respondents, and the sampling technique used purposive sampling. Data collection was carried out by filling out anxiety questionnaires and measuring blood pressure to determine blood pressure
levels. The results showed that the majority of respondents' anxiety during the Covid-19 pandemic was in the severe category, and the majority occurred in stage 1 hypertension sufferers, so that
the anxiety of hypertension sufferers was due to broad restrictions that had an impact on the economic sector. . community. This can be caused by several factors such as economic factors,
education and exposure to viruses that cause death. By causing anxiety and high blood pressure, it can not only reduce people's income, but also increase anxiety due to the increase in children's
education costs because children have to study online during the Covid-19 pandemic.
Abstrak
Kecemasan merupakan emosi yang menggambarkan ketakutan masyarakat di masa pandemi akibat penyebaran virus Covid-19 dan pembatasan sosial yang meluas. Gejala kecemasan yang
banyak dialami antara lain ketakutan irasional, gangguan tidur, perasaan tegang dan mudah tersinggung, yang dapat menimbulkan sejumlah dampak kesehatan, salah satunya adalah peningkatan
tekanan darah di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kecemasan pada penderita hipertensi selama pandemi Covid-19. Dalam metode penelitian ini digunakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dan teknik pengambilan data menggunakan library riset. Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kuesioner kecemasan dan mengukur
tekanan darah untuk mengetahui tingkat tekanan darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecemasan responden pada masa pandemi Covid-19 mayoritas berada pada kategori berat, dan
mayoritas terjadi pada penderita hipertensi stadium 1, sehingga kecemasan penderita hipertensi dikarenakan pembatasan yang luas yang berdampak pada sektor ekonomi, komunitas. Hal ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor ekonomi, pendidikan dan paparan virus penyebab kematian. Dengan menimbulkan kecemasan dan tekanan darah tinggi, tidak hanya dapat
mengurangi pendapatan masyarakat, tetapi juga meningkatkan kecemasan akibat kenaikan biaya pendidikan anak karena anak harus belajar daring selama pandemi Covid-19.
keadaan yang muncul pasca Kabupaten Ponorogo masuk dalam kategori masalah serius (Setyawan, 2017). Kecemasan yang familiar juga dapat
zona merah (Widiharti et al., 2020). Dampak dari keadaan tersebut juga meningkatkan tekanan darah dan mempengaruhi konsentrasi dan
amat berpengaruh pada kehidupan masyarakat (Widiharti et al., 2020). kewaspadaan (Setyawan, 2017).
Pemerintah juga telah mengambil langkah-langkah untuk menerima anak Selama masa stres dan kecemasan, tubuh mengalami ketidakseimbangan
sekolah, warga sipil dan individu untuk pekerjaan rumah tangga (Fenti hormon. Seluruh hormon yang berpusat kendali pada otak mengalami
Hikmawati et al., 2019). Selain itu, pemerintah mewajibkan menjaga ketidakseimbangan, salah satunya yakni terjadinya kenaikan kadar hormon
kesehatan, stay at home serta social distancing, (Fenti Hikmawati et al., adrenalin serta respon korteks adrenal (Setyawan, 2017). Peningkatan
2019). Kondisi ini menimbulkan efek ketakutan dan kecemasan pada hormon adrenalin yang berpotensi besar membuat jantung memompa
seluruh warga (Fenti Hikmawati et al., 2019). Selain itu, informasi terkait darah lebih cepat hingga mengakibatkan tekanan darah naik (Setyawan,
penyebaran virus Covid-19 melalui berbagai media antara lain WhatsApp, 2017). Kecemasan membuat resistensi pembuluh darah perifer serta curah
televisi, surat kabar, media sosial serta tabloid seperti Instagram, Facebook jantung naik, yang merangsang aktivitas saraf simpatis (Setyawan, 2017).
dan lainnya juga mempengaruhi berkembangnya rasa takut dan cemas Stres ini dapat berkaitan dengan pekerjaan, kelas sosial, karakteristik
Kecemasan yang bersifat sementara tetapi terus berlanjut tanpa ada upaya Seseorang yang cemas ditandai dengan adanya ketegangan, ketakutan,
untuk mengatasinya dapat jatuh ke dalam keadaan kecemasan yang perubahan fisiologis serta kecemasan, seperti halnya denyut jantung yang
permanen (Fenti Hikmawati et al., 2019). Kondisi pandemi Covid-19 meningkat, perubahan pernapasan dan tekanan darah (Pasongli dan
sekarang ini mengkhawatirkan masyarakat (Guslinda et al., 2020). Malinti, 2021). Kecemasan timbul akibat rangsangan yang berlebihan,
Sebagaian besar Data pasien Covid-19 di Indonesia menderita hipertensi sehingga orang tersebut melebihi kemampuannya untuk mengatasi
(Widiharti et al., 2020). Tentu tidak semua orang menginginkan kondisi rangsangan dan terjadilah kecemasan. Dalam keluarga tiap masing-masing
ini. Kecemasan juga amat berpengaruh dalam kemampuan berpikir baik anggota mempunyai kecemasan yang berbeda-beda (Pasongli dan Malinti,
dalam isi pikiran ataupun proses berpikir (Pramana et al., 2016). Kondisi 2021). Keluarga seringkali dapat mengalami perubahan perasaan serta
ini juga dapat melemahkan kekebalan tubuh dan melemahkan kondisi perilaku yang mempengaruhi pemikiran serta motivasi keluarga dalam
seseorang dengan melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan memiliki memaksimalkan perannya (Pasongli dan Malinti, 2021). Kecemasan
penyakit kronis dapat meningkatkan risiko tertular Covid-19 dan keluarga tenaga kesehatan disebabkan oleh ketakutan anggota keluarganya
mengalami gejala yang lebih parah dan berujung pada kematian (Guslinda terpapar Covid-19 (Pasongli dan Malinti, 2021). Berdasarkan latar
et al., 2020). ). belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
Pada tahun 2007, menurut Riskesda seseorang yang mengalami memperoleh “gambaran kecemasan pada pasien hipertensi pada masa
Gambaran umum tempat penelitian, data hasil yang meliputi data umum
sebanyak 13 responden (43,3%), karakteristik sample penelitian
pandemi Covid-19 di Ponorogo. Hasil penelitian dari data umum dan data
berdasarkan pendidikan terakhir responden mayoritas pendidikan terakhir
1 Jenis Kelamin
a. Kuesioner Kecemasan
Laki-laki 18 60%
2 Pekerjaan Berdasarkan Tabel 4.2 tabulasi data dapat diketahui bahwa gambaran
Petani 13 43,3%
mayoritas dalam kategori kecemasan berat sebanyak 19 responden
Wiraswasta 7 23,3%
(63,3%).
Pedagang 2 6,6%
Menikah 20 66,6%
1 Hipertensi Grade 1 23 76,6%
4 Pendidikan Terakhir
kejadian hipertensi masyarakat RT03 Desa Jiwut bulan Juli 2022 (n = 30) satunya adalah sektor ekonomi dengan adanya pembatasan sosial.
mayoritas dalam kategori hipertensi grade 1 sebanyak 23 responden Selama pandemi Covid-19, hal ini menyebabkan peningkatan kecemasan
No Kriteria Kecemasan Frekuensi Presentase di antara penderita hipertensi karena meluasnya pembatasan sosial dan
2 Kecemasan Berat 19 63,3% memperburuk kondisi mereka. (Istiana et al., 2021). Pelaksanaan
Jumlah 30 100%
karenakan mempengaruhi ekonomi masyarakat. Kecemasan yang dialami
(76,6%).
nyaman yaitu panik (Istiana et al., 2021). Selain itu, kecemasan pasien
Selain kehidupan bisnis, kecemasan juga dirasakan di bidang pendidikan berbeda juga meningkatkan stres dan depresi masyarakat selama pandemi
anak, dimana anak-anak saat ini belajar di rumah, apalagi dengan (Rusman et al., 2021). Misinformasi tentang Covid-19 tersebar di jejaring
pendidikan rendah sehingga orang tua khawatir tidak dapat mengontrol sosial, sehingga dapat mempengaruhi kesehatan lansia (Rusman et al.,
orang tua yang bekerja memiliki tingkat kecemasan yang berbeda-beda Pendapat peneliti, dari 20 responden mayoritas klien hipertensi berada
(Widiharti et al., 2020). Stres kerja, termasuk beban kerja yang berlebihan pada grade 1 sesuai dengan klasifikasi WHO. Kecemasan dipengaruhi di
dan tekanan yang ekstrim, juga terbukti meningkatkan masalah kesehatan sebabkan beberapa faktor seperti faktor ekonomi, pendidikan, dan
di kalangan pekerja. Banyak penyakit yang tidak terkontrol dengan baik, paparan virus yang berdampak pada kematian. Mayoritas responden
salah satunya hipertensi. Mereka takut akan bosan di rumah bersama anak- memiliki hipertensi dikarenakan faktor usia dan status kecemasan.
anak (Widiharti et al., 2020). Selain itu, ada ancaman eksternal yang Bertambahnya usia dan status kecemasan menyebabkan risiko terkena
terkait dengan keadaan psikologis yang dapat memicu kecemasan, hipertensi menjadi meningkat. Hal ini terjadi karena adanya perubahan
termasuk peristiwa seperti kematian, perceraian, masalah etika, struktur pembuluh darah besar seiring bertambahnya usia.
KESIMPULAN
sosial atau budaya.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
Peristiwa pandemi Covid-19 yang mematikan menyebabkan masyarakat
gambaran kecemasan penderita hipertensi pada masa pandemi Covid-19 di
mengalami ketakutan dan kecemasan. Kecemasan akan kematian lazim
Ponorogo didapatkan bahwa kecemasannya mayoritas dalam kategori
terjadi pada setiap tahap perkembangan, memengaruhi pola perilaku
berat. Sedangkan kecemasan itu terjadi mayoritas pada penderita
manusia (Rayani dan Purqoti, 2020). Kecemasan kematian dapat dilihat
hipertensi grade 1. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti alasan
pada perilaku seperti ketakutan akan kematian atau saat-saat mendekati
keuangan, pendidikan, dan paparan virus Covid-19 yang dapat
kematian (Rayani dan Purqoti, 2020). Hal ini tergambar dari fenomena
berdampak pada kematian. Sehingga mengakibatkan kecemasan dan
kematian yang disebabkan oleh COVID-19 (Rayani dan Purqoti, 2020).
hipertensi, di samping itu dengan menurunnya pendapatan masyarakat
Tidak lazim untuk memprediksi orang mana yang bisa terinfeksi dan juga
juga dapat meningkatkan kecemasan akibat biaya pendidikan anak yang
menyebabkan kematian (Rayani dan Purqoti, 2020). Selain itu, penyebaran
bertambah karena anak-anak harus belajar secara daring selama pandemi
informasi bohong juga dapat memperburuk kesehatan mental masyarakat
Covid-19.
(Rusman et al., 2021). Liputan berita yang berulang di saluran media yang
Rahajeng et al. (2019). Artikel Penelitian Prevalensi Hipertensi dan
DAFTAR PUSTAKA Determinannya di Indonesia. Academia Edu, 580-587
[15.53, 17/1/2023] Mohammad Iqbal Gadafi: Adrian et al. (2019) http://www.academia.edu/download/41894927/700-760-1-PB.pdf
Hipertensi Esensial Diagnosis dan Tatalaksana Terbaru pada Dewasa.
Rayani, D., & Purqoti, D. N. S. (2020). Kecemasan Keluarga Lansia
Cermin Dunia Kedokteran, 46(3), 172-178
terhadap Berita Hoax Dimasa Pandemi Covid-19. Realita: Jurnal
http://103.13.36.125/index.php/CDK/article/view/503
Bimbingan Dan Konseling, 5(1) https://doi.org/10.33394/realita.v5i1.2893
Anon, (2019) Hari Hipertensi Dunia 2019: "Know Your Number,
Kendalikan Rusman, A. D. P., Umar, F., & Majid, M. (2021), Kecemasan Masyarakat
Tekanan Darahmu dengan CERDIK"-Direktorat P2PTM Selama Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat)
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/dki-jakarta/hari-
Khatulistiwa, 8(1), 10. https://doi.org/10.29406/jkmk.v8i1.2554
hipertensi dunia-2019-know-your-number-kendalikan-tekanan darahmu-
Sari, Y. K., & Susanti, E. T. (2016) Hubungan Jenis Kelamin dengan
dengan-cerdik
Audina, D., & Halimuddin. (2017). Usia, Jenis Kelamin dan Klasifikasi Kejadian Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Nglegok Kabupaten Blitar.
Hipertensi dengan Jenis Stroke di RSUD dr Zainoel Abidin Banda Aceh Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 3(3), 262-
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan, 1-6 265 https://doi.org/10.26699/JNK V313 ART P262-265
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, (2020). Profil Kesehatan Provinsi
Setyawan, A. B. (2017). Hubungan antara tingkat stres dan kecemasan
Jawa Timur 2019 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 1-123.
dengan kejadian hipertensi pada lansia di Klinik Islamic Center
www.dinkesjatengprov.go.id
Samarinda. Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(1), 1-8.
Fenti Hikmawati et al. (2019). Metoda Zikir Sebagai Upaya Keluarga
Dalam Menghadapi Kecemasan Pandemi Covid-19 Suprajitno & Sri Mugianti (2018) Studi Karus Sebagai Riset Panduan
Guslinda et al., (2020). Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat menulis bagi mahasiswa Diploma 3 Kesehatan
Kecemasan
Tobing. C. P.RL., & Wulandari, I. S. M. (2021). Tingkat Kecemasan Bagi
Lansia pada Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Keperawatan, 12(4), 1079-
Lansia Yang Memiliki Penyakit Penyerta Ditengah Situasi Pandemik
1088. https://doi.org/10.32583/KEPERAWATAN V1314.1212
Covid 19 Di Kecamatan Parongpong Bandung Barat. Community of
Harfiantoko, M. N., & Kurnia, E. (2013). Derajat Hipertensi (Menurut
WHO) Mempengaruhi Kualitas Tidur dan Stress Psikososial Jurnal Stikes, Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980,
Istiana, D., Nur, D., Purqoti, S., Putu, N., & Mustikawati, E. (2021). Widiharti et al. (2020). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tekanan
IDENTIFIKASI TINGKAT KECEMASAN PENDERITA HIPERTENSI
Darah pada Masa Pandemi Covid-19. Journal Of Health Science (Jurnal
PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI PUSKESMAS MATARAM
Ilmu Kesehatan), 5(2), 61-67 https://doi.org/https://doi.org/10.24929/jik
12(2), 75-80. Kurniawan, I. (2018). HIPERTENSI PADA LANSIA
v512 1089
Pasongli, G. S., & Malinti, E. (2021). Gambaran Tingkat Kecemasan
Keluarga Tenaga Kesehatan Akibat Pandemi Covid-19. Community of Zahara, F. (2019). Hubungan Antara Kecemasan Dengan Tekanan Darah
Publishing In Nursing, 9(2), 127-134. Pada Penderita Hipertensi Di Rsu Pku Muhammadiyah Yogyakarta Jurnal
Plotkin, S. A. (2019). The New Coronavirus, the Current King of China. Psikologi Kognisi, 2(1), 42-53.
Journal of the Pediatric Infectious Diseases Society, 9(1), 1-2
https://doi.org/10.22303/KOGNISI 2.1.2017.42-53
https://doi.org/10.1093/jpids/piaa018