You are on page 1of 14

Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus

Uteri Uteri

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP


TINGGI FUNDUS UTERI DAN JENIS
LoCHEA PADA PRIMIPARA

Ineke, S H*, Murti Ani**, Sri Sumarni***


* Midwive at Public Health Care of Rembang, ** dan ***Lecturer at
Health Polytechnic of Semarang

hestisupriyanti81@gmail.com. marninugroho@yahoo.com

AbstrAct

background: One of causes of the high maternal mortality rate by IDHS (Indonesia Demographic
Health Survey) is post-partum haemorrhage (20%). No smooth involution adversely affects postpartum
bleeding. Early ambulation such as postpartum exercise facilitates a normal involution. This study aims
to determine the effect of post postpartum exercise with the high fundal uterine and the types of lochea on
primiparous woman.
Method: This is a “quasy experimental study” with pre-postes with control group design. This
study was taken at Kaliori Public Health care of Rembang. The sample of this study gained from 46
primiparaous women which was selected by a simple random sampling. The samples were devided into
two groups. A control group consisted by 23 normal primiparaous women. Furthermore, another 23
women were given by a series of postpartum exercise as an intervension groups. Data were tested by
Wilcoxon test, Mann Whytney, and Spearman Rho.
result: There is an effect of postpartum exercise with the high fundal uterine with p = 0.000 (<0.05).
Moreover, there is an influence on the kinds of lochea by postpartum exercise on day 4th and 7th with p
=
0.000 (<0.05). There is an effect of postpartum exercise on the high fundal uterine on day 2nd, 4th, and
7th with p = 0.000 (<0.05). There is an influence of postpartum exercise on the types of lochea on day 7
with a value of p = 0.001 (<0.05).
conclusion: there is a positive effect of postpartum exercise on fastering the uterine involusion and
delivering a normal types of lochea. It is a need that a caregiver especially midwives should encourage
postpartum mother to do postpartum exercise.
Kata Kunci: postpartum exercise, High fundal uterine ; Types of Lochea

50 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 503750
37 37
Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus
Uteri Uteri

ABSTRAK

Latar Belakang: Salah satu penyebab kematian ibu berdasarkan SDKI adalah perdarahan pasca
salin (20%). Ketidaklancaran involusi berakibat buruk pada ibu nifas seperti perdarahan yang bersifat
lanjut. Ambulasi dini dengan senam nifas bertujuan memperlancar involusi. Penelitian ini bertujuan
mengetahui pengaruh senam nifas terhadap tinggi fundus uteri dan jenis lochea pada ibu nifas primipara.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah “quasy experimenal study” dengan desain pre test –
post test with control group. Lingkup penelitian di wilayah UPT Puskesmas Kaliori Kabupaten Rembang.
Sampel sebanyak 46 ibu nifas yang dipilih secara simple random sampling. Sampel terdiri 2 kelompok
yaitu 23 ibu kelompok kontrol, dan 23 ibu kelompok perlakuan dengan senam nifas selama seminggu.
Data dianalisis dengan Wilcoxon test, Mann Whytney, dan Spearman Rho.
Hasil penelitian: Ada pengaruh senam nifas terhadap tinggi fundus uteri dengan p=0,000 (< 0,05).
Ada pengaruh senam nifas terhadap jenis lochea pada hari ke-4 dan ke-7 dengan p=0,000 (< 0,05). Ada
pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri hari ke-2, ke-4, dan ke-7 dengan p=0,000 (<
0,05). Ada pengaruh senam nifas terhadap jenis lochea pada hari ke-7 dengan nilai p=0,001 (< 0,05).
Simpulan: Ada pengaruh positif senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri dan
pengeluaran jenis lochea pada ibu primipara. Disarankan bahwa pelayanan kesehatan khususnya bidan
menganjurkan ibu postpartum untuk melakukan senam nifas.
Kata Kunci: senam Nifas ; tinggi fundus uteri ; Lochea

PENDAHULUAN plasenta, infeksi, dan perdarahan lanjut (late


postpartum haemorrhage)4. Untuk mempercepat
Pelayanan kesehatan maternal dan proses involusi uteri, salah satu latihan yang
neonatal merupakan salah satu unsur penentu dianjurkan adalah senam nifas2
status kesehatan masyarakat. Indikator kesehatan Senam nifas adalah latihan jasmani yang
maternal dan neonatal dapat diketahui dari Angka dilakukan oleh ibu-ibu setelah melahirkan setelah
Kematian Ibu (AKI). Penyebab kematian maternal keadaan tubuhnya pulih kembali. Fungsinya adalah
di Indonesia dengan komplikasi kebidanan paling untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk
sering terjadi adalah hipertensi dalam kehamilan mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya
(32%), infeksi (31%), perdarahan pasca bersalin komplikasi, memulihkan dan memperbaiki
(20%), abortus (4%), dan lain-lain (13%)1. regangan pada otot-otot setelah kehamilan,
Masa nifas berlangsung selama lebih kurang terutama pada otot-otot bagian punggung, dasar
6 minggu. Masa ini ibu membutuhkan latihan- panggul, dan perut5.
latihan tertentu yang dapat mempercepat proses Manfaat melakukan senam nifas adalah
involusi2. Involusi uterus meliputi reorganisasi dan memulihkan kembali kekuatan otot dasar panggul,
pengeluaran desidua/ endometrium dan eksfoliasi mengencangkan otot-otot dinding perut dan
tempatperlekatan plasenta yang ditandai dengan perinium, membentuk sikap tubuh yang baik dan
penurunan ukuran dan berat serta perubahan lokasi mencegah terjadinya komplikasi. Komplikasi
uterus yang ditandai dengan warna dan jumlah yang dapat dicegah sedini mungkin dengan
lokia3. Apabila terjadi kegagalan involusi uterus melaksanakan senam nifas adalah perdarahan post
untuk kembali pada keadaan tidak hamil maka partum. Saat melaksanakan senam nifas terjadi
akan menyebabkan sub involusi. Penyebab sub kontraksi otot-otot perut yang akan membantu
involusi uteri yang paling sering adalah proses involusi yang mulai setelah plasenta keluar
tertahannya fragmen

50 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 503850
38 38
Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus
Uteri Uteri

segera setelah proses involusi. mandi sendiri, merapikan pakaian bayi). Teknik
Hasil penelitian yang dilakukan Pramandari pengambilan sampel adalah
pada tahun 2014 tentang “Pengaruh Senam
Nifas Terhadap Involusi Uteri Ibu Post Partum
Primigravida di RSIA Srikandi Jember”,
menunjukkan ada pengaruh signifikan senam
nifas terhadap involusi uteri pada ibu post partum
primigravida di RSIA Srikandi Jember7.
Di wilayah UPT Puskesmas Kaliori
Kabupaten Rembang, pada bulan Desember 2015
didapatkan data jumlah persalinan normal
sebanyak
34 persalinan. Dari 34 ibu nifas yang melahirkan
normal, 3 orang melakukan senam nifas, dan 31
orang tidak melakukan senam nifas. Fenomena
yang nampak pada ibu post partum merasa takut,
malas dan merasa capek setelah melahirkan.
Masyarakat juga memiliki beberapa pantangan
yang merupakan warisan orang tua, salah satunya
adalah tidak melakukan ambulasi dini.
Berdasarkan rasional serta latar belakang di atas,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi
Fundus Uteri dan Jenis Lochea Pada Ibu Nifas
Primipara di Wilayah UPT Puskesmas Kaliori
Kabupaten Rembang Tahun 2016”.

METoDE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian


kuantitatif jenis “quasy experiment”, rancangan ini
berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab
akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol
disamping kelompok eksperimental8.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua
ibu nifas primipara normal di wilayah UPT
Puskesmas Kaliori pada bulan Maret-Juni 2016.
Kriteria sampel adalah Ibu nifas primipara,
bersedia menjadi responden, ibu nifas yang
menyusui bayinya, ibu nifas dengan kehamilan
normal/aterm, ibu nifas yang tidak pantangan
makanan, ibu nifas yang tidak mengalami
komplikasi nifas, ibu nifas yang melakukan
kegiatan ringan (mengambil makanan, minum,

50 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 503950
39 39
Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus
Uteri Uteri
simple random sampling yaitu dimana sampel
diperoleh secara acak dari bagian populasi yang Karakteristik Responden berdasarkan umur,
ditemui9.
Pengumpulan data ini meliputi data
primer dan data sekunder. Data primer yaitu
penurunan TFU dan jenis lochea, di dapatkan
dari observasi, sedangkan data sekunder yaitu
karakteristik responden meliputi paritas, umur,
pendidikan, pekerjaan di dapatkan dari melihat
status pasien dan dicatat pada format
pencatatan. Setelah menemukan sampel yang
sesuai, peneliti memasukkannya dalam
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
Analisis bivariat dilakukan
terhadap dua variabel yang diduga berhubungan
atau berkorelasi9. Dalam penelitian ini analisa
bivariat digunakan untuk menguji perbedaan
penurunan tinggi fundus uteri dan menguji
perbedaan jenis lochea antara ibu postpartum
yang melakukan senam nifas dengan yang tidak
melakukan senam nifas. Dilakukan uji
normalitas data dengan menggunakan uji
Shapiro-Wilk karena besarnya sampel kurang
dari 50. Didapatkan nilai p ada yang < 0,05,
sehingga menggunakan uji Wilcoxon, diperoleh
untuk kelompok perlakuan pada hari kedua,
keempat, dan ketujuh nilai p 0,000 (< 0,05),
artinya ada pengaruh pada kelompok perlakuan
terhadap Tinggi Fundus Uteri (TFU) hari
kedua, keempat, dan ketujuh.
Kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-
Whytney, dengan hasil hari kedua nilai p
0,001 (< 0,05), hari keempat nilai p 0,000
(< 0,05), hari ketujuh nilai p 0,000 (< 0,05)
maka terdapat perbedaan yang signifikan
penurunan tinggi fundus uteri antara kelompok
kontrol dan kelompok perlakuan. Berdasarkan
uji korelasi Spearman Rho terhadap jenis
lochea pada hari ketujuh didapat nilai p 0.001
< (0.05), yang berarti ada hubungan yang
positif antara senam nifas terhadap jenis lochea
pada ibu nifas primipara di UPT Puskesmas
Kaliori Kabupaten Rembang.

HASIL DAN
PEMBAHASAN

50 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 504050
40 40
Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus
Uteri Uteri

pendidikan, dan pekerjaan dapat dilihat pada tabel Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
dibawah ini: bahwa usia sebagian besar responden pada
Tabel 1. kelompok kontrol adalah 20-35 tahun yaitu 22
Distribusi Responden Berdasarkan Usia, orang. Sedangkan pada kelompok perlakuan
Pendidikan, Pekerjaan Kelompok Kontrol dan menunjukkan bahwa usia sebagian besar
Kelompok Perlakuan responden adalah 20-35 tahun yaitu 20 orang.
Menurut Prawirohardjo pada tahun 2009 usia
Variabel Frekuensi Persentase mempunyai pengaruh terhadap proses involusi
(f) (%) uteri, elastisitas otot uterus pada usia lebih
Usia 35 tahun ke atas berkurang, dengan adanya
Kelompok Kontrol penurunan regangan otot akan mempengaruhi
- <20 tahun 1 21,7 pengecilan otot rahim setelah melahirkan, serta
- 20-35 tahun 22 78,3 membutuhkan waktu yang lama dibandingkan
- >30 tahun 0 0 dengan ibu yang mempunyai kekuatan dan
Total 23 100 regangan otot yang lebih baik10. Hal ini sejalan
Kelompok Perlakuan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi di
- <20 tahun 3 30,4 ruang kebidanan RSUD Toto Kabila menunjukan
- 20-35 tahun 20 69,6 bahwa ada hubungan antara usia dengan
- >35 tahun 0 kecepatan involusi uteri post partum (p=0,021),
Total 23 100 rata-rata distribusi responden ibu dalam kategori
Pendidikan usia resiko rendah (20-35 tahun) dengan
Kelompok Kontrol presentase mengalami involusi uteri cepat
- SD 1 4,3 sebesar 88,2 %11.
- SMP 4 17,4 Berdasarkan pendidikan responden pada
- SMU 16 69,6 kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
- SARJANA 2 8,7 sebagian besar adalah SMU, yaitu 16 orang
Total 23 100 pada kelompok kontrol dan 12 orang pada
Kelompok Perlakuan kelompok perlakuan. Pendidikan diperlukan
- SD 0 0 untuk mendapatkan informasi, pada umumnya
- SMP 7 30,4 makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah
- SMU 12 52,2 menerima informasi12.

- SARJANA 4 17,4 Pekerjaan adalah serangkaian tugas


Total 23 100 atau kegiatan yang harus dilaksanakan atau
Pekerjaan diselesaikan oleh seseorang sesuai dengan
Kelompok Kontrol jabatan atau profesi masing-masing9.
- Ibu Rumah Tangga 13 56,5 Berdasarkan pekerjaan responden pada kelompok
- Swasta 9 39,2 kontrol dan kelompok perlakuan sebagian besar
- PNS 1 4,3 adalah ibu rumah tangga, yaitu 13 orang pada
Total 23 100 kelompok kontrol dan 14 orang pada kelompok
Kelompok Perlakuan perlakuan.
- Ibu Rumah Tangga 14 60,9 Perubahan
kelompok tinggi
kontrol dan fundus
kelompok uteri dapat
perlakuan pada
- Swasta 7 30,4 dilihat pada tabel di bawah ini:
- PNS 2 8,7
Total 23 100
50 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016
JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 504150
41 41
Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus
Uteri Uteri

Tabel 2
Perubahan Tinggi Fundus Uteri Responden Sebelum dan
Sesudah Diberikan Senam Nifas (n=23)
Variabel Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan
Mean Median Modus Min-Max Mean Median Modus Min-Max
TFU Hari 1 11,2 11,5 11 10-12,4 11,2 11 11 10-12,2
TFU Hari 2 10,2 10 10 9-11,5 10 10 10 9-11
TFU Hari 4 8,2 8,5 8,5 6,6-9,5 7,3 7,4 7,5 6,5-8,5
TFU Hari 7 5,2 5,2 5 3,8-6,5 3,5 3,5 3,5 3-4,8
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan kedua terdapat selisih rata-rata penurunan 0,144
bahwa dari 23 responden yang tidak mengikuti cm, pada hari keempat terdapat selisih rata-rata
senam nifas, rata-rata Tinggi Fundus Uteri (TFU) penurunan 0,839 cm, pada hari ketujuh terdapat
hari pertama responden adalah 11,2 cm, rata-rata rata-rata selisih penurunan 1,678 cm. Hal ini
Tinggi Fundus Uteri (TFU) hari kedua responden sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
adalah 10,2 cm, rata-rata Tinggi Fundus Uteri Rullinyl pada tahun 2015 dengan judul “Pengaruh
(TFU) hari keempat responden adalah 8,2 cm, Senam Nifas terhadap Penurunan Tinggi Fundus
rata-rata Tinggi Fundus Uteri (TFU) hari ketujuh Uteri pada Ibu Post Partum di RSUP DR. M.
responden adalah 5,2 cm. Sedangkan 23 responden Djamil Padang” bahwa terdapat perbedaan yang
yang mengikuti senam nifas, rata-rata Tinggi signifikan penurunan tinggi fundus uteri antara
Fundus Uteri (TFU) hari pertama responden kedua kelompok pada hari ke-3 (p=0,00) dan
adalah hari ke 6 (p=0,00), penurunan tinggi fundus uteri
11,2 cm. Rata-rata Tinggi Fundus Uteri (TFU) hari pada kelompok intervensi lebih turun dibanding
kedua responden adalah 10,0 cm, rata-rata Tinggi kelompok kontrol13.
Fundus Uteri (TFU) hari keempat adalah 7,3 cm. Rata-rata tinggi fundus uteri antara kelompok
Rata-rata Tinggi Fundus Uteri (TFU) hari ketujuh kontrol dan kelompok perlakuan terjadi penurunan.
responden adalah 3,5 cm. Hal ini sesuai dengan teori bahwa adanya proses
Sedangkan penurunan tinggi fundus uteri involusi uterus yaitu adanya perubahan retrogresif
pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada uterus yang menyebabkan berkurangnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3
Penurunan Tinggi Fundus Uteri (n=23)
Variabel Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan
Mean Median Modus Min-Max Mean Median Modus Min-Max

TFU Hari ke-21.056 1.000 1.00 0.90-2.00 1.200 1.200 1.00 1.00-1.50
TFU Hari ke-43.017 3.000 3.00 2.40-3.50 3.856 3.800 3.50 3.00-4.50
TFU Hari ke-75.987 6.000 6.00 5.00-6.50 7.665 7.700 7.00 7.00-8.50

50 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 504250
42 42
Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus
Uteri Uteri
Berdasarkan tabel di atas, dari nilai rata-rata ukuran uterus, Tinggi Fundus Uteri (TFU) ini akan
penurunan tinggi fundus uteri kelompok perlakuan berkurang 1-2 cm setiap harinya dan pada hari ke 9
lebih turun dibanding kelompok kontrol. Pada hari uterus tidak dapat teraba.

50 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 504350
43 43
Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus
Uteri Uteri

Menurut Brayshaw (2008) penurunan 23 responden (100%), hari kedua lochea rubra
Tinggi Fundus Uteri (TFU) ini terjadi secara dengan 23 responden (100%), hari keempat lochea
gradual, artinya tidak sekaligus tetapi setingkat sanguinolenta dengan 23 responden (100%) dan
demi setingkat. Saat melaksanakan senam nifas hari ketujuh lochea serosa dengan 23 responden
terjadi kontraksi otot-otot perut yang akan (100%).
membantu proses involusi yang mulai setelah Pada kelompok kontrol maupun kelompok
plasenta keluar segera setelah proses involusi 6. perlakuan semua mengalami perubahan jenis
Perubahan jenis lochea pada kelompok lochea karena adanya proses involusi uterus. Hal
kontrol dan kelompok perlakuan senam nifas di ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa dengan
wilayah UPT Puskesmas Kaliori dapat dilihat pada adanya involusi uterus, maka lapisan luar dari
tabel di bawah ini: decidua yang mengelilingi situs plasenta akan
Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Lochea Kelompok Kontrol
dan Kelompok Perlakuan
Variabel Rubra Sanguinolenta Serosa
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
(f) (%) (f) (%) (f) (%)
Kelompok Kontrol
Lochea Hari 1 23 100,0 0 0,0 0 0
Lochea Hari 2 23 100,0 0 0,0 0 0
Lochea Hari 4 0 0.0 23 100,0 0 0
Lochea Hari 7 0 0,0 8 34,8 15 62,2

Kelompok Perlakuan
Lochea Hari 1 23 100,0 0 0,0 0 0
Lochea Hari 2 23 100,0 0 0,0 0 0
Lochea Hari 4 0 0,0 23 100,0 0 0
Lochea Hari 7 0 0,0 0 0,0 23 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa menjadi nekrotik15. Decidua yang mati akan keluar
dari 23 responden yang tidak mengikuti senam bersama dengan sisa cairan. Menurut penelitian
nifas, pada hari pertama jenis lochea adalah rubra Anggraini tahun 2010 umumnya jumlah lochea
dengan 23 responden (100%), hari kedua lochea lebih sedikit bila wanita postpartum berada dalam
rubra dengan 23 responden (100%), hari keempat posisi berbaring daripada berdiri. Hal ini terjadi
lochea sanguinolenta dengan 23 responden akibat pembuangan bersatu di vagina bagian atas
(100%) dan hari ketujuh jenis lochea saat wanita dalam posisi berbaring dan kemudian
sanguinolenta sebanyak 8 responden (34,8%) dan akan mengalir keluar saat berdiri16.
lochea serosa sebanyak 15 responden (65,2%). Pengaruh senam nifas terhadap Tinggi
Sedangkan dari Fundus Uteri (TFU) pada kelompok perlakuan
23 responden yang mengikuti senam nifas, pada dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
hari pertama jenis lochea adalah rubra dengan

50 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 504450
44 44
Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus
Uteri Uteri

Tabel 5. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat


Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi bahwa penurunan tinggi fundus uteri hari kedua
Fundus Uteri (TFU) berdasarkan uji wilcoxon dapat diketahui bahwa nilai mean penurunan tinggi
pada Kelompok Perlakuan fundus uteri kelompok perlakuan lebih besar dari
kelompok kontrol (29,20>17,80) dan didapatkan
Variabel N Sig.
hasil nilai sig 0,001 (>0,05) yang artinya Ho
TFU hari 2-TFU hari 1 0,000 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian berarti
TFU hari 4-TFU hari 1 23 0,000 ada pengaruh senam nifas terhadap tinggi fundus
TFU hari 7-TFU hari 1 0,000 uteri hari kedua. Penurunan tinggi fundus uteri hari
keempat dapat diketahui bahwa nilai mean tinggi
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa fundus uteri kelompok perlakuan lebih besar dari
ada perbedaan nilai antara Tinggi Fundus Uteri kelompok kontrol (34,39>12,61) dan didapatkan
hari ke-1 (sebelum perlakuan senam nifas) dengan hasil nilai sig 0,000 (< 0,05) yang artinya Ho
nilai tinggi fundus uteri setelah senam yaitu hari
ke-2, hari ke4 dan hari ke-7 dengan nilai sig. ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian berarti
0,000 (< ada pengaruh senam nifas terhadap tinggi fundus
0,005) baik pada hari ke-2, hari ke-4, hari ke-7. uteri pada hari keempat. Penurunan tinggi fundus
Dengan demikian berdasarkan uji wilcoxon, dapat uteri hari ketujuh dapat diketahui bahwa nilai
disimpulkan ada pengaruh senam nifas terhadap mean tinggi fundus uteri kelompok perlakuan
tinggi fundus uteri pada hari ke-2, hari ke-4, dan lebih besar dari kelompok kontrol (35,00>12,00)
hari ke-7 pada ibu nifas primipara di UPT
dan didapatkan hasil nilai sig sebesar 0,000 (<
Puskesmas Kaliori Kabupaten Rembang. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan 0,05) yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima.
Pramandari pada tahun Dengan demikian berarti ada pengaruh senam nifas
2014 tentang “Pengaruh Senam Nifas Terhadap terhadap tinggi fundus uteri pada hari ketujuh pada
Involusi Uteri Ibu Post Partum Primigravida ibu nifas primipara di UPT Puskesmas Kaliori
di RSIA Srikandi Jember”, menunjukkan ada Kabupaten Rembang.
pengaruh signifikan senam nifas terhadap involusi
Berkaitan dengan hasil penelitian ini maka
uteri pada ibu post partum primigravida di RSIA
Srikandi Jember7. dengan melakukan senam nifas akan merangsang
Pengaruh senam nifas terhadap penurunan kontraksi uterus sehingga proses involusi berjalan
tinggi fundus uteri pada kelompok kontrol dan cepat. Terdapat pengaruh pemberian senam nifas
kelompok perlakuan menggunakan uji Mann- terhadap kecepatan penurunan tinggi fundus uteri
Whytney, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: pada ibu post partum. Sehingga pada ibu yang
senam nifas penurunan Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Tabel 6. berlangsung lebih cepat dari pada yang tidak
Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan senam. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Tinggi Fundus Uteri (TFU) bahwa untuk

Penurunan TFU N Mean Sig. mempercepat proses involusi uteri, salah satu
latihan yang dianjurkan adalah senam nifas2.
Hari ke-2
- Kontrol 23 17.80 0,001 Hasil penelitian ini juga sesuai dengan
- Perlakuan 23 29.20 penelitian yang dilakukan Fadlina pada tahun 2015
Hari ke-4 tentang pengaruh senam nifas terhadap penurunan
- Kontrol 23 12.61 0,000 tinggi fundus uteri, didapatkan hasil bahwa Senam
- Perlakuan 23 34.39 nifas terbukti memberikan pengaruh terhadap
Hari ke-7 penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post
- Kontrol 23 12.00 0,000 partum17.

50 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 504550
45 45
Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus
Uteri Uteri
- Perlakuan 23 35.00 Menurut Brayshaw manfaat melakukan

50 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 504650
46 46
Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus
Uteri Uteri

senam nifas adalah memulihkan kembali kekuatan wilcoxon kelompok perlakuan dapat disimpulkan
otot dasar panggul, mengencangkan otot-otot ada pengaruh senam nifas terhadap jenis lochea
dinding perut dan perinium, membentuk sikap pada hari hari ke-4 dan hari ke-7 pada ibu nifas
tubuh yang baik dan mencegah terjadinya primipara di UPT Puskesmas Kaliori Kabupaten
komplikasi. Komplikasi yang dapat dicegah sedini Rembang. Hal ini sejalan dengan penelitian
mungkin dengan melaksanakan senam nifas adalah Ikhtiarinawati dan Dwi (2012), membuktikan
perdarahan post partum. Saat melaksanakan senam dengan banyaknya keuntungan dari mobilisasi dini
nifas terjadi kontraksi otot-otot perut yang akan dalam masa nifas, maka ibu nifas yang malas atau
membantu proses involusi yang mulai setelah takut melakukan mobilisasi dini akan berakibat
plasenta keluar segera setelah proses involusi 6. buruk diantaranya keterlambatan penurunan
Menurut Maritalia tahun 2014 bahwa dengan tinggi fundus uteri, perdarahan berkepanjangan,
mengikuti senam nifas, gerakan-gerakan yang ada pengeluaran lochea tidak lancar, serta peredaran
dapat melatih dan mengencangkan otot-otot perut darah menjadi tidak lancar karena ibu hanya tidur
sehingga secara tidak langsung dapat merangsang terlentang di tempat tidur.
otot-otot rahim agar berfungsi secara optimal dan
tidak terjadi perdarahan post partum2. Dengan Hubungan senam nifas terhadap jenis lochea
demikian tujuan dilakukannya senam nifas bagi pada kelompok kontrol dan kelompok
ibu nifas yaitu memperbaiki elastisitas otot-otot perlakuan menggunakan uji Spearman’s Rho.
yang telah mengalami peregangan, meningkatkan
ketenangan dan memperlancarkan sirkulasi darah, Tabel 8.
dan mengembalikan rahim pada posisi semula Hubungan Senam Nifas Terhadap Jenis Lochea
(involusi).
Pelaksanaan Pengeluaran lochea Total p
Pengaruh senam nifas terhadap jenis lochea senam nifas Cepat Lambat
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
n % n % n %
Tabel 7. Senam 23 100,0 0 100,0 23 100,0
Pengaruh Senam Nifas Terhadap Jenis Lochea
Tidak senam 15 38,4 8 62,2 23 100,0 0,001
berdasarkan uji wilcoxon pada Kelompok
Perlakuan Jumlah 38 82,6 8 17,4 46 100,0

Variabel N z Sig. Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil uji


Spearman’s Rho, didapatkan nilai p=0.001 < α
Loche hari 2- Lochea hari 1 1.50 1.000
= 0.05, yang berarti ada hubungan yang positif
Loche hari 4- Lochea hari 1 23 1.50 .000 antara senam nifas terhadap jenis lochea ibu nifas
Loche hari 7- Lochea hari 1 3.00 .000 primipara di UPT Puskesmas Kaliori Kabupaten
Rembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ke-4 dan hari ke-7. Dengan demikian
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa
berdasarkan uji
tidak ada pengaruh senam nifas dengan jenis
lochea hari ke-2 dengan nilai sig. 1,000 (> 0,005).
Ada pengaruh senam nifas terhadap jenis lochea
hari ke-1 dengan jenis lochea hari ke-4 dan hari ke-
7 dengan nilai sig. 0,000 (< 0,005) baik pada hari

50 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 504750
47 47
Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus
Uteri Uteri
ibu yang melaksanakan senam nifas memiliki
pengeluaran lochea cepat sebanyak 23 orang
(100 %). Pada penelitian ini penilaian terhadap
pengeluaran lochea dilakukan pada hari ketujuh masa
nifas. Pada penelitian ini berdasarkan hasil uji
Spearman’s Rho, didapatkan nilai p=0.001
< α = 0.05, dimana r = 0.459, yang berarti ada

50 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 504850
48 48
Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus
Uteri Uteri

hubungan yang positif antara senam nifas terhadap tubuh, membantu kelancaran pengeluaran ASI,
pengeluaran lochea. Senam nifas pada penelitian mempercepat proses involusi uteri dan pemulihan
terdiri dari 7 gerakan yang dilakukan secara teratur fungsi alat kandungan, memperlancar pengeluaran
mulai hari pertama sampai dengan hari ketujuh lochea, serta meminimalisir timbulnya kelainan
masa nifas. dan komplikasi nifas, misalnya emboli dan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian trombosis18.
yang dilakukan Hasrani pada tahun 2015 pada Berdasarkan hasil di atas maka untuk lebih
penelitian ini berdasarkan hasil uji Spearman’s mempercepat pengeluaran lochea diharapkan
Rho, didapatkan nilai p=0,003 < α = 0,05, dimana ibu nifas untuk melakukan senam nifas secara
r = 0.377, yang berarti ada hubungan yang positif terstruktur, sistematis dan berkelanjutan.
antara senam nifas modifikasi terhadap
pengeluaran lokia. Senam nifas modifikasi pada SIMPULAN
penelitian terdiri dari 7 gerakan yang dilakukan
secara teratur mulai hari pertama sampai dengan Ada pengaruh senam nifas terhadap Tinggi
hari ketujuh masa nifas18. Fundus Uteri (TFU) pada hari kedua, hari keempat,
Pada penelitian ini didapatkan bahwa dan hari ketujuh dan ada pengaruh senam nifas
perbedaan jenis lochea pada responden yang terhadap jenis lochea pada ibu nifas primipara
mengikuti senam nifas dan tidak mengikuti di wilayah UPT Puskesmas Kaliori Kabupaten
senam nifas hanya terjadi pada hari ketujuh. Hal Rembang Tahun 2016.
ini disebabkan karena pada hari pertama secara
fisiologis tahapan jenis lochea masih berada pada SARAN
jenis lochea rubra. Lochea rubra merupakan
lochea yang muncul pada hari 1 sampai hari ke 4 Ibu post partum tetap melakukan senam
masa postpartum. Warnanya merah dan nifas di rumah sampai masa nifas selesai, karena
mengandung darah dari perobekan/ luka pada dapat membantu mempercepat pemulihan kondisi
plasenta dan serabut dari decidua dan chorion. rahim selama masa nifas dan menjaga kesehatan
Terdiri dari sel desidua, verniks caseosa, rambut bagi ibu dan anak.
lanugo, sisa mekoneum dan sisa darah15. Jenis
lochea hari ketujuh sudah mulai timbul perbedaan ACKNoWLEDGEMENT
jenis lochea antara yang ikut senam dengan yang
tidak mengikuti senam, dimana yang ikut senam Penelitian ini mendapatkan surat persetujuan
jenis lochea adalah serosa sedangkan yang tidak atau ethical Clearance dari Komite Etik Penelitian
ikut senam terdiri dari lochea sanguinolenta dan Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
lochea serosa. dengan nomor 20/KEPK/Poltekkes-Smg/EC/2016
Tujuan dilakukan senam nifas yaitu pada tanggal 18 Mei 2016. Ucapan terimakasih
memperbaiki elastisitas otot-otot yang telah disampaikan kepada Direktur, Ketua Jurusan
mengalami peregangan, memperlancarkan Kebidanan, Ketua Prodi, Kepala Dinas kesehatan
sirkulasi darah, mencegah pembuluh darah yang Kab Rembang, Ka. Puskesmas Kaliori Rembang,
menonjol terutama kaki, mencegah kesulitan responden, dan semua pihak yang terlibat dalam
buang air kecil, mengembalikan kerampingan penelitian ini.

50 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 504950
49 49
Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus
Uteri Uteri

DAFTAR PUSTAKA 11. Pratiwi, Sophia (2014). FAaktor-faktor yang


Berhubungan Dengan Pervepatan Involusi Uteri
1. Survei Demografi dan Kesehatan Pada Ibu Post Partum Pervaginam di Ruang
Indonesia (SDKI). (2012). Angka Kebidanan RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone
Kematian Ibu. Diakses tanggal 2 Desembar Bolango. Jurnal Keperawatan Fakultas Ilmu
2015. Dari alamat website: http:// Kesehatan dan Keolahragaan. 2014.
surveidemografidankesehatanindonesiaSDKI. 12. Dewi, M, A, Wawan. (2010). Teori dan
com. Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
2. Maritalia, D. (2014). Asuhan Kebidanan Manusia. Yogyakarta. Nuha Medika.
Nifas dan Menyusui. Editor Sujono Riyadi. 13. Rullynil Nurniati Tianastia, 2015. Pengaruh
Yogyakarta: Pustaka Belajar. Senam Nifas terhadap Penurunan Tinggi Fundus
3. Varney, Helen. dkk. (2007). Buku Ajar Asuhan Uteri pada Ibu Post Partum di RSUP DR. M.
Kebidanan. Jakarta: EGC. Djamil Padang. Jurnal kesehatan andalas, 2015 :
4. Maryunani, Anik. (2009). Asuhan Pada Ibu 318.
dalam Masa Nifas. Jakarta: Trans info Media. 14. Bobak, Lowdermik, Jansen. (2009). Buku Ajar
5. Widianti, A. Proverawati. (2010). Senam Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. 15. Marmi. (2012). Asuhan Kebidanan pada Masa
6. Brayshaw, Eileen. (2008). Senam Hamil & Nifas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Nifas 16. Anggraini,Y. (20 10). Asuhan Kebidanan Masa
Pedoman Praktik Bidan. Jakarta: EGC. Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihamma.
7. Pramandari, Andrianti Wulan (2015). Pengaruh 17. Fadlina, Amelia (2015). Pengaruh Senam Nifas
Senam Nifas Terhadap Involusi Uteri Pada Ibu Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri Pada
Post Partum Primigravida di RSIA Srikandi Ibu Post Partum. Skripsi. Surakarta. Fakultas
Jember. Skripsi, Jember : Universitas Jember. Ilmu Kesehatan Universitas Surakarta.
8. Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu 18. Hasrani. (2015). Pengaruh Senam Nifas
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Modifikasi Terhadap ASI dan Pengeluaran
9. Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Ilmu Perilaku Lokia Ibu Nifas di Puskesmas Mar’rang
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Kabupaten Pangkep. Tessis. Makassar.
10. Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu Kebidanan. Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Makassar.
Prawirohangan rdjo. Jakarta. 19. Suherni, S. dkk. (2008). Perawatan Masa Nifas.
Yogyakarta: Fitramaya.

50 JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 2016


JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.I, NO.3, 505050
50 50

You might also like