You are on page 1of 3

Nama anggota : 1.

Arabela Refo Widhiarti (202010100311111)


2. Kinanti Bening Pakarti (202010100311138)
3. Farida Rahmadani (202010100311149)

1. Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal,
melalui bidang bimbingan pribadi, sosial belajar, maupun karier dengan berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku, secara tidak
langsung menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah itu.
Kegiatan ini dilakukan melalui layanan secara khusus terhadap semua siswa agar
dapat mengembangkan dan memanfaatkan kemampuannya secara penuh. Mutu
kualitas layanan bimbingan dan konseling di seting pendidikan sangat dipengaruhi
oleh kompetensi guru BK yang menggambarkan sikap profesionalitas dalam
menjalankan perananya.

2. A. Prinsip-Prinsip Umum
 Karena bimbingan itu berhubungan dengan sikap dan tingkah laku individu.
 Perlu dikenal dan dipahami karakteristik individual dari individu yang
dibimbing.
 Bimbangan diarahkan kepada bantuan yang diberikan supaya individu yang
bersangkutan mampu membantu atau menolong dirinya sendiri dalam
menghadapi kesulitan-kesulitannya.
B. Prinsip-Prinsip yang Berhubungan dengan Individu yang Dibimbing
 Layanan bimbingan harus diberikan kepada semua siswa.
 Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas layanan kepada siswa tertentu.
Karena tidak memungkinkan bagi pembimbing untuk memberikan layanan
kepada semua siswa secara bersamaan
 Program bimbingan harus berpusat pada siswa. Program yang disusun
didasarkan atas kebutuhan siswa.
 Layanan bimbingan harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu
yang bersangkutan secara serba ragam dan serba luas.
C. Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Individu yang Memberikan
Bimbingan
 Konselor di sekolah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan,
pengalaman dan kemampuannya.
 Konselor harus mendapat kesempatan untuk mengembangkan dirinya serta
keahliannya melalui berbagai latihan penataran.
 Konselor hendaknya selalu mempergunakan informasi yang tersedia
mengenai individu yang dibimbing beserta lingkungannya, sebagai bahan
untuk membantu individu yang bersangkutan ke arah penyesuaian diri yang
lebih baik.
D. Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Organisasi dan Administrasi
Bimbingan
 Bimbingan harus dilaksanakan secara berkesinambungan.
 Dalam pelaksanaan bimbingan harus tersedia kartu pribadi (cumulative
record) bagi setiap individu (siswa).
 Program bimbingan harus disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah yang
bersangkutan.

3. Bimbingan dan konseling selah merupakan bantuan yang di berikan kepada individu
atau kelompok yang mempunyai masalah supaya dapat menyelesaikan masalahnya
sendiri guna mencapai kesejahteraan atau keberhasilan dalam mengerjakan suatu hal

1. Bimbingan pribadi pada anak


Dalam bimbingan pribadi anak yang biasa guru lakukan pertama kali adalah
melakukan bimbingan penguatan spiritual seperti keagamaan. Kedua, guru dapat
menerapkan pengembangan bakat dan minat dalam peserta didik, dalam hal ini guru
dapat memotivasi anak untuk dapat mengembangkan bakat yang mereka telah miliki
dari proses pembelajran yang telah mereka kerjakan. Ketiga guru dapat menanamkan
materi hidup sehat pada peserta didik agar selalu menerapkan perilaku hidup sehat di
setiap aktivitasnya.

2. Bimbingan sosial pada anak


Pada bimbingan ini pertama anak dibimbing untuk berkomunikasi terhadap guru
dengan diarahkan pada bahasa dan sopan saat berbicara. Kedua penanaman
bimbingan tingkah laku pada anak.

4. Sasaran Program
Informasi ini ditujukan kepada seluruh siswa kelas XII SMA 5 Tunas Harapan agar siswa
dapat memahami pentingnya mempersiapkan diri untuk memilih jurusan di jenjang
perkuliahan sesuai dengan minat dan bakat serta mengetahui seluk beluk SBMPTN.

Komponen Program

Rencana Operasional
No Komponen Program Kegiatan Waktu Indikator Capaian
1 Pelayanan Dasar Bimbingan 45 menit  Siswa dapat menentukan jurusan di
Jurusan (1) bangku perkuliahan
 Siswa memiliki gambaran akan
jurusan tersebut
Latihan soal 90 menit/  Siswa memiliki gambaran
SBMPTN (2) soal mengenai soal-soal ujian
SBMPTN
 Siswa dapat mempersiapkan diri
dalam ujian SBMPTN
 Siswa menjadi lebih percaya diri
dalam mengadapi ujian SBMPTN
Grup diskusi 45 menit  Siswa dapat bersosialisai dan
siswa (3) bertukar pikiran dalam
memecahkan suatu masalah
bersama teman sebaya
2 Layanan Responsif Kunjungan ke 60 menit  Orang tua diharap mengerti
rumah siswa (4) mengenai kondisi dan cita-cita
anaknya
 Orang tua mendampingi dan
memberi dukungan terhadap
anaknya
Pertemuan Wali 45 menit  Orang tua mengetahui program
Murid (5) sekolah yang dijalankan
3 Perencanaan Individual 30 menit  Siswa mampu mengetahui bakat
individual apparasia (6) dan minatnya sendiri untuk
menentukan karir sesuai dengan
keinginan dan kemampuan
Individual 30 menit  Siswa mampu mempertimbangkan
advisemen (7) positif dan negatif atas pilihannya
supaya tidak ada penyesalan
diakhirnya
Follow up (8) 30 menit  Siswa bisa terfokus dengan
permasalahan yang dihadapi agar
segera terselesaikan
 Siswa tidak lalai akan tanggung
jawabnya
4. Dukungan sistem Expo campus (9) 1 hari  Siswa dapat bertanya dan
megumpulkan informasi terkait
kampus dan jurusannya
 Siswa mendapat gambaran
mengenai kehidupan kampus dan
bersosialisasi dengan banyak
orang dari berbagai kalangan
Kolaborasi kondisional  Pengawasan intensif wali kelas
dengan wali terhadap anak didiknya
kelas (10)
Forum kampus kondisional  Siswa dapat teromotivasi dan
(11) lebih bersemangat dalam
menggapai cita-cita

5.

You might also like