You are on page 1of 84

Sejarah Perkembangan Perekonomian

Sebelum tahun 1930, Ekonomi klasik : sistem Lassez Faire


-Campur tangan pemerintah minimal, bisa menjamin tercapainya:
1. Tingkat kegiatan ekonomi Nasional yang optimal (full
employment of Activity)
2. Alokasi sumberdaya alam dan faktor produksi efisien

Dua kejadian penting pada tahun 1930-an :


1. Tingkat harga barang umum turun terus dan banyak
pengangguran (depresi) : full employment tidak tercapai
produksi berkurang.
2. John Maynard Keynez : “The General Theory of Employment,
Interest and Money” : Pengangguran banyak terjadi dalam
waktu yang tak terbatas.
Model -Model dalam Perekonomian
Dua aliran Ekonomi :
1. Kebijakan fiskal (Keynez, Franco Mondigliani dan James
Tobin)
2. Kebijakan Moneter ( Milton Friedman, Robert Lucas dan
Thomas Sargent)

Model perekonomian :
Okun’s Law : Pertumbuhan ekonomi X pengangguran

Kurva philips : inflasi X pengangguran : tingkat upah dengan


pengangguran
Tujuan Perekonomian secara umum :

1. Mempertahankan Full employment


2. Mempertahankan stabilitas harga (inflasi)
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi ( Pendapatan Nasional)
4. Keseimbangan neraca pembayaran internasional
5. Distribusi pendapatan yang merata
Ekonomi
Lingkungan
 Economics : study of the allocation of scarce resources.
- The theories of economics can be applied to any
scarce resource,
- Economics is not simply about profits or money.
- Applies anywhere constraints are faced, so that
choices must be made.

5
 Economics – the study of how to make
trade-offs; the science of the allocation
of scarce resources.
 There is difficulty in confronting trade-
offs between environmental preservation
and other economic and social activities.
Ekonomi mempelajari
perilaku manusia dalam
mengalokasikan sumber-
sumber yang langka untuk
memenuhi keinginannya
Terjadi interaksi antara
Permintaan (Demand) dan
supply demand Penawaran (Supply) dan
harga menjadi indikator
keseimbangan antara S vs D.

Sistem Ekonomi

7
Trade-offs occur at every
geographic scale
 We are experiencing losses of habitat and the collapse
of many renewable resources including:
 The majority of our most important global fisheries.
 Massive losses of tropical forests.
 Rapid die-off of coral reefs.
 Extensive losses of wetlands.
 Conversion of grasslands and other ecosystems to desert at an
alarming rate.
A Taxonomy of Resources

 Three categories of resources :

 Natural Resources

 Physical Resource Flows

 Environmental Resources
Natural Resources
 These are provided by nature and can be divided
into increasingly smaller units and allocated at the
margin.
 Examples include: barrels of oil, cubic meters
of wood, kilograms of fish.
 Stocks of natural resources may be fixed or have
regenerative capability.
 These resources are divided into renewable
resources and exhaustible resources.
Physical Resource Flows
 These resources do not exist as a stock, but have never-
ending flows.
 Examples include: solar energy, wind power, tidal power
and geothermal power.
 Our consumption of these resources has no effect on the
stock or our ability to consume them.
Environmental Resources
 Resources provided by nature that are indivisible.
 Examples include: an ecosystem, an estuary, and the
ozone layer.
 These resources can be examined at the margin in
terms of quality but not quantity.
 These resources are not consumed directly, but people
consume the ecological services provided by these
resources.
Ecological Services
 Flow from environmental resources.
 Ecological service is a function of quality of the
environmental resource.
 These services are provided to both ecosystems
and social systems.
 Clean air and water support basic biological
functions.
 Clean air and water provide important
recreational and aesthetic benefits.
 Clean water contributes to economic
production processes.
Ecological Services promote the stability and
resilience of the ecosystem that generates them.

It is important to develop environmental policy


that not only reduces the direct impact of
pollution on humans, but also protects our
environmental resources and the flow of
ecological services.
Why Study Environmental and
Resource Economics?

 Study of natural sciences is not sufficient to completely


analyze problem because these sciences do not include human
behavior.
 Study of economics does not recognize that optimal allocation
of environmental resources has implications for future choice.
 Many decisions regarding environmental resources are
irreversible.
 Market failure is an important characteristic of many
environmental issues.
 Optimal allocation requires understanding the whole ecological
system and how it responds to changes in both ecological and
economic systems.
Why Study Environmental and
Resource Economics?

 The social and economic systems are not separate from


the physical and natural environment, but contained
within it.
 A good understanding of environmental and resource
economics requires the development of an
understanding of how physical and natural sciences
contribute.
 Economics becomes even more significant when
integrated into this interdisciplinary overview.
Physical and Natural
Environment

Social System

Economic
System
 Environmental and natural resource economics
is the application of the principles of
economics to the study of how environmental
and natural resources are developed and
managed.
- Natural resources – resources provided by
nature that can be divided into increasingly
smaller units and allocated at the margin.
- Environmental resources – resources provided by
nature that are indivisible.
- Natural resources serve as inputs to the economic
system. Environmental resources are affected by
the system (e.g. pollution).

19
 Environmental Economics
undertakes theoretical or empirical studies of the
economic effects of national or local environmental
policies around the world. Particular issues include the
costs and benefits of alternative environmental policies
to deal with air pollution, water quality, toxic
substances, solid waste, and global warming

20
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam ekonomi lingkungan :

1. What is the market failure?


 Typically, externalities are a problem. However, we will
also deal with other market failures.
 For example, imperfect competition leads to regulated utilities.

2. What type of intervention works best?


 The problem in environmental economics is often that there
is no market for environmental resources. Thus, one option
is to create a market.
 However, economists realize that this is not always the best
solution.
 evaluate what goals are being met – leaving it to politics, etc.
to decide which goals should be met.

21
3. How to evaluate environmental programs?
 Ideally, we need to know what level of environmental protection
is desired.

 Economists focus on decisions at the margin: equating


marginal costs and marginal benefits.

 The choice is not between clean air and dirty air, but rather
between levels of pollution.

 Note that this requires placing a value on environmental


protection.

 However, this valuation is complicated by the lack of


market prices for environmental goods.

22
Market Failure

 Kegagalan pasar terjadi ketika pasar tidak mengalokasikan


sumberdaya secara efisien

 Salah satu kemungkinan penyebab kegagalan pasar adalah


perbedaan antara biaya pribadi dan sosial (private and social
costs).

 Pertimbangkan suatu proses produksi yang mencerminkan


semua biaya-biaya pribadi produksi tetapi tidak mencerminkan
semua biaya sosial yang terkait dengan produksi (misalnya, jika
proses menghasilkan pencemaran).
5 kategori kegagalan pasar:

1. Persaingan tidak sempurna.

2. Informasi yang tidak sempurna.

3. Barang publik.

4. Intervensi pemerintah yang tidak sesuai.

5. Eksternalitas.
Persaingan Tidak Sempurna

 Persaingan tidak sempurna terjadi ketika tindakan


secara individu baik pembeli atau penjual yang dapat
menyebabkan perubahan pada harga pasar.

 Kegagalan pasar akibat persaingan tidak sempurna


memiliki dampak pada kajian tentang sumber daya alam
dan lingkungan karena kekuatan monopoli dalam suatu
industri (contoh : minyak , Listrik ).
Informasi yang tidak
sempurna
 Informasi yang tidak sempurna berarti bahwa beberapa segmen pasar
(baik konsumen, produsen, atau keduanya) tidak mengetahui secara
pasti biaya atau manfaat yang sebenarnya yang terkait dengan kegiatan
yang mereka lakukan.

 Sebagai contoh:

1. Pekerjaan berisiko tinggi di mana para pekerja tidak memiliki


informasi lengkap tentang risiko.
2. Bahaya penggunaan bahan kimia yang digunakan untuk
proses produksi. (Tidak sepenuhnya menyadari bahaya dan
potensi efek samping).
Barang Publik

 Barang publik dibedakan dari barang-barang pribadi oleh dua


karakteristik utama: nonrivalry and nonexcludability.

Nonrivalry berarti bahwa konsumsi satu individu tidak


mengurangi jumlah barang publik yang tersedia bagi orang lain
untuk mengkonsumsi.

Nonexcludability berarti bahwa jika satu orang memiliki


kemampuan untuk mengkonsumsi barang publik, demikian juga
orang lain.
 Tidak semua barang publik adalah barang publik murni.

 Contoh :
1. Pembangunan jalan.
2. Pembatasan pengambilan sumberdaya laut
Intervensi Pemerintah yang kurang
sesuai

 Intervensi pemerintah merupakan sumber potensial dari


perbedaan antara biaya pribadi dan sosial.

 Seringkali tindakan pemerintah untuk mengatasi


masalah alternatif yang diberikan menciptakan
perbedaan antara biaya sosial dan pribadi.

(kebijakan impor, sektor pertanian, industri)


Eksternalitas

 Eksternalitas digambarkan sebagai konsekuensi yang tidak


diinginkan atau efek samping, terkait dengan transaksi pasar
(kegiatan proses produksi).

 Beban atau manfaat yang tidak diinginkan akan menghasilkan


perbedaan antara keuntungan dan biaya pribadi maupun sosial

 Eksternalitas mungkin merupakan hal yang paling penting dari


kegagalan pasar untuk bidang ekonomi lingkungan dan
sumberdaya.
 Hal penting yang perlu diperhatikan dari pengertian
(definisi) eksternalitas :

 1. Produksi dan Utilitas (kegunaan/manfaat)


2. Variabel riil (nyata)
3. Efek yang tidak diinginkan
1. Efek yang tidak diinginkan

Dampak lingkungan dari pembangunan industri ( yang tidak


disengaja)

2. Variabel Nyata (Faktor penyebab perubahan harga)

Variabel yang nyata bukan harga. ( perubahan jumlah barang


produksi)
Perubahan harga dipandang sebagai "eksternalitas berupa
uang".
3. Produksi dan Utilitas (kegunaan)
Contoh eksternalitas penggunaan teknologi yaitu
“polusi’

 Polusi udara dapat menciptakan kondisi dan dampak


lingkungan kurang ideal.
 ( mengurangi utilitas terutama pada kegiatan di luar
ruangan)
Environmental
Economic
COST – BENEFIT ANALYSIS

 evaluasi pengelolaan SDA


 konsep sederhana
 ukuran dapat diperbandingkan
 bila manfaat > biaya kegiatan akan menuju alokasi
faktor produksi yang efisien
 Analisis biaya manfaat merupakan penilaian sistematika
terhadap keuntungan serta kerugian segala perubahan
dalam produksi dan konsumsi masyarakat
 Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan
pengelolaan SDA adalah dengan membandingkan antara
total benefit dan total cost
 Dari berbagai kegiatan dipilih yang B/C ratio lebih dari 1
paling tinggi dengan biaya yang sama
 Untuk membandingkan cost dan
benefit harus diperoleh angka
dengan dasar waktu yang sama

 Untuk memperoleh angka yang


berlaku umum maka nilai manfaat
dan biaya dari tahun yang berbeda
harus dinyatakan dalam tahun
sekarang (Present value), dengan
memakai tingkat bunga
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam C-B-A :

 a. Bagaimana mengenal dan


mengukur manfaat
 b. Bagaimana mengenal dan
mengukur biaya
 c. Bagaimana menentukan waktu
dan tingkat diskonto (discount
1. MENGENAL DAN MENGUKUR MANFAAT SUATU KEGIATAN
langkah analisa yang dilakukan adalah :
1. Menentukan dampak dari kegiatan, yaitu barang dan jasa
apa yang akan diperoleh dari kegiatan tersebut
2. Menyatakan dampak dari proyek tersebut secara
kuantitatif

2. MENGENAL DAN MENGUKUR BIAYA SUATU KEGIATAN

1. Perhitungannya lebih mudah dari perhitungan manfaat kegiatan

2. Adanya beban atau pengorbanan merupakan suatu biaya


kegiatan

3. Penggunaan faktor produksi yang terlibat termasuk


“opportunity cost” akibat hilangnya jasa produktif pada sektor
lain
3. MENENTUKAN WAKTU DAN BUNGA DISKONTO

1. Seringkali suatu kegiatan secara ekonomis sudah tidak


berfungsi tetapi secara teknis masih berfungsi, dan
sebaliknya.
3. Penentuan tingkat diskonto :
* prinsip efisiensi tidak membedakan usaha di sektor
swasta maupun pemerintah
CATATAN PENGGUNAAN ANALISA BIAYA MANFAAT
1.Dalam praktek AMB sering dimanfaatkan
sebagai alat untuk menentukan urutan
penting tidaknya suatu
pemanfaatan/pengelolaan sumberdaya itu
dilaksanakan
2.AMB melihat suatu pemanfaatan/pengelolaan
sumberdaya dari segi efisiensi atau
mempertimbangkan secara politis, sosial dan
lainnya
MACAM MANFAAT DAN BIAYA

1. Manfaat dan biaya langsung,

• Manfaat dan biaya tidak langsung

2. Manfaat dan biaya RIIL TANGIBLE

• Manfaat dan biaya riil INTANGIBLE

3. Manfaat dan biaya Internal

•Manfaat dan biaya eksternal


Mengukur
Kelayakan
Sumberdaya Alam
Kriteria Investasi :

1. Net Present Value (NPV


2. Internal Rate of return (IRR)
3. Cos Benefit Ratio (CBR)

Kriteriainvestasi tersebut menggunakan perhitungan nilai


sekarang (Present value) atas arus benefit dan arus biaya
(Cost).
 Model investasi tersebut jika diterapkan dalam
pengambilan keputusan suatu kegiatan pemanfaatan
SDA apakah akan dilakukan atau tidak
 Suatu kegiatan pemanfaatan SDA lebih menguntungkan
Apabila :
 NPV >0
 IRR > social discount rate (1+i)t
 CBR atau Net B/C >1
Present Value

 Contoh : Suatu kegiatan dapat mengembalikan seluruh


modal dalam waktu 2 tahun setelah investasi pada
tahun ke 0
 Arus Keuntungan = B0 , B1, B2
 Arus Biaya = C0 (Investasi), C1 dan C2 sebagai biaya
eksploitasi dan pemeliharaan rutin
Present value dari unsur Bt dan Ct =
Bt /(1+i)t atau Ct/(1+i)t

 Sehingga jumlah nilai sekarang


adalah :
B0/(1+i)0 + B1/(1+i)1 + B2(1+i)2
C0/(1+i) 0 + C1/(1+i) 1 + C2/(1+i)2
atau

 PV Keuntungan =  B /(1+i) t
Contoh : Perhitungan PV benefit dan Biaya Proyek X pada Social Discount rate = 15%

Biaya Discount Present value


Tahun Modal Rutin Jumlah Benefit factor Jumlah Jumlah
(1,15)-t Biaya Benefit
1 2 3 4 5 6 (5x3) 7 (5x4)
0 800 800 - 1,0 800 -
1 500 300 800 100 0,8696 696 87
2 300 300 200 0,7561 227 151
3 300 300 1000 0,6575 197 658
4 300 300 1000 0,5718 172 572
5 300 300 1000 0,4972 149 497
6 300 300 1000 0,4323 130 432
7 300 300 1000 0,3759 113 376
Jumlah 3400 5300 2484 2773
Net Present Value

 NPV suatu kegiatan pengelolaan SDA


merupakan PV arus benefit
dikurangi PV arus biaya

 Rumus NPV :

B0/(1+i)0 + B1/(1+i)1 ………….. +


Bn(1+i)n -
Contoh Perhitungan NPV proyek X pada berbagai tingkat discount rate sosial
Tahun Jumlah Biaya Benefit – Discount Factor serta nilai PV
Benefit (modal +rutin) Biaya (sisa)
i=10% i=15% i=25%
PV=4x3 PV=6x3 PV=8x3
1 2 3 4 6 8
5 7 9
0 800 -800 1,0 1,0 1,0
- -800 -800 -800
1 800 -700 0,9091 0,8696 0,800
100 -636 -609 -560

3-7 300 700 3,1329 2,5347 1,7211


1.000 2193 1774 1205
NPV 674 289 -219
 PV benefit 2773 dan PV Biaya 2484 sehingga NPV = 289
 Semakin tinggi discount rate semakin kecil (negatif)
nilai NPV proyek.
Internal Rate of Return (IRR)
 Nilai discount rate sosial yang membuat NPV
proyek sama dengan 0
n
 ( Bt – Ct) / (1+i)t =0
t=0

Perhitungan IRR tidak bisa dipecahkan secara


langsung :

1. Dengan cepat melalui program komputer :


a. Coba-coba dengan berbagai discount rate
sehingga NPV
mendekati 0
b.. Interpolasi atau ekstrapolasi
IRR = i1 + (NPV)/(NPV1-NPV2) x ( i1 - i2 )
Contoh Perhitungan NPV proyek X pada discount rate 20%

Tahun ke- Benefit Netto PV , i=20% PV


0 -800 1,000 -800
1 -700 0,8333 -583
2 -100 0,6944 -69
3-7 700 2,0768 1454
Jumla NPV 2=0
(20,02%)
Net B/C (BCR)

 Perlu dihitung terlebih dahulu

(Bt – Ct) / (1+i)t untuk setiap tahun

 Merupakan angka Perbandingan antara Marginal Benefit


(PV positif) dan Marginal Cost (PV negatif)
n

 BCR = ∑ Bt
t=0 (1+i)
t

∑ Ct
t=0 (1+i)t
TEORI EKONOMI LINGKUNGAN

 Berdasarkan teori ekonomi mikro :


Produksi, Konsumsi dan pertukaran barang dan jasa

1. Teori Produksi
2. Teori Konsumsi
3. Teori Kesejahteraan
Asumsi

 Menjelaskan alokasi SDA terbatas untuk berbagai


penggunaan
 Kegiatan ekonomi (produksi dan konsumsi)
mempengaruhi kualitas lingkungan yaitu dengan adanya
pencemaran
Keputusan mengatasi lingkungan dipengaruhi oleh :
1. Harga
2. Biaya
3. Keuntungan
Teori produksi yang menentukan
kombinasi faktor produksi yang dipilih
perusahaan :
 Asumsi : Perusahaan membeli faktor
produksi dan menjual hasil produksi
pada pasar persaingan sempurna
(PPS)
 Dalam PPS : Perusahaan
memaksimalkan keuntungan,
dimana tiap faktor produksi
diharapkan memiliki nilai produksi
marjinal yang sama dengan harga
produksi
 Nilai produksi marjinal :
“Jadi bila bahan mentah itu relatif murah
dibandingkan faktor produksi lain, maka
semakin banyak pula faktor produksi bahan
mentah yang dimanfaatkan untuk memproduksi
suatu volume produksi tertentu sehingga limbah
buangan pun makin besar”.

ATAU
“Hal-hal yang menyebabkan bahan itu langka
atau mahal dibandingkan dengan faktor
produksi lain akan mendorong perusahaan
mengurangi limbah buangan.”
 Apabila konsumen harus menanggung biaya limbah
buangan, maka dia dipaksa ke kurva indifference yang
lebih rendah dan tidak akan berada pada titik singgung
antara garis anggaran dan kurva indifference.
Teori Kesejahteraan
 Program perlindungan lingkungan yang berhubungan dengan
penilaian kegiatan sistem perekonomian.

 Berbagai anggapan :
1. “value jugment”/penilaian subyektif terhadap nili-nilai
perlu ditentukan : Keberhasilain suatu sistem ekonomi
dinilai dari kemampuan sistem tersebut dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan masyarkat
2. Kebutuhan dan keinginan manusia dapat dilihat dari segi
konsumsi dan produksi
3. Dari segi Konsumsi manusia memiliki pilihan barang yang
dikonsumsi dan jasa yang tersedia, sehingga fungsi
kegunaan menjadi ukuran seberapa jauh pilihan dipenuhi
4. Dari segi Produksi, manusia menilai suatu pekerjaan
berdasarkan upah dan kondisi kerja
5. Setiap individu menilai kebutuhan dan keingina
(Adayangmenilai lingkungan menilai tinggi ada yang rendah
sehingga bersifat subyektif
6. Adanya campur tangan pemerintah sebagai wakil
masyarakat
 Sistem Ekonomi dapat lebih
memenuhi kebutuhan dan keinginan
individu atau memperbaiki
kesejahteraan seseorang pada
situasi A (dibandingkan pada situasi
B), apabila alokasi sumberdaya A
menempatkan pada kurva
indeference yang lebih tinggi dari B
 Program pemerintah bisa saja
memperbaiki kesejahteraan
individu yang satu, mungkin pada
waktu yang sama memperburuk
kesejahteraan individu yang lain
GREEN ECONOMY
Masalah Lingkungan :

1. Iklim berubah
2. Menipisnya ozon
3. Asap kebakaran hutan
4. Asap lalu lintas
5. Sampah menumpuk
6. Tingginya kepadatan bangunan
Faktor Pemicu :

1. Over consumption
2. Gaya hidup yang tidak sustainable
3. Pola pembangunan yang tidak sehat

“ manusia sebagai aktor kunci “


Akar Permasalahan Krisis
Lingkungan :
 Kemajuan berkiblat pada negara
industri (cara pembangunan)
 Pemikiran ekonomi yang selalu
mementingkan profit
 Fokus berlebihan pada ‘economic
growth’
 Sistem perdagangan dan neo-
liberalism : kekuatan pasar bisa
menyelesaikan semua masalah
(eksploitasi minyak bumi, hutan, batu
bara, sistem kredit ekspor yang
mendorong produk konsumsi)
Green Economy

 Aktivitas ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan


dan kesetaraan manusia, sekaligus secara signifikan
mengurangi kerusakan lingkungan dan kelangkaan
sumberdaya alam
 Model green economy dengan visi ‘modernisasi ekologi’
pertumbuhan ekonomi dan konservasi lingkungan
berjalan beriringan
Di Indonesia :
 MP3EI :Masterplan Percepatan dan
perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (2011-2025)
: Basis ketahanan pangan dunia, pusat
pengolahan produk pertanian dan
sumberdaya mineral
REED : Reducing Emission Throught
Deforestation And Forest Degradation
: Pengukuran kapasitas alami dari hutan
dalam menyerap dan menyimpan
karbondioksida
Economic of green Growth

3 komponen dasar dari GG :


1. Resilient : resistant to any shocks or pertubations,
but pliant (translation ; strong and flexible)
2. Sustainable : suggest that the growth process does
not create too much’bads’ (pollution or resource
depletion) that can affect the quality of life of
current generation and generate costs or burden to
future generation
3. Inclusive : emphasizes participation or majority in
the growth process and in consuming the benefit of
growth
VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA
ALAM
Dr. Rika Harini, S.Si. M.P.
VALUASI EKONOMI
SUMBERDAYA ALAM
 Valuasi ekonomi adalah upaya untuk memberikan nilai
kauntitatif terhadap barang dan jasa yang dihasilkan
sumber daya alam dan lingkungan terlepas dari apakah nilai
pasar tersedia atau tidak (Basri, 2014)
 Valuasi Ekonomi dalam Konteks Lingkungan Hidup (Fauzi,
2010) adalah pengukuran preferensi masyarakat akan
lingkungan hidup yang baik dibandingkan dengan lingkungan
hidup yang buruk.
 Tujuan valuasi ekonomi adalah membantu pengambil
keputusan untuk menduga efisiensi ekonomi (economic
efficiency) dari berbagai pemanfaatan yang mungkin
dilakukan
 Hasil studi valuasi ekonomi sumber daya alam umumnya
tidak bersifat definitif dan tidak dapat ditransfer pada
lokasi dan kondisi yang berbeda.
Pendekatan Valuasi Ekonomi

 Tiga alasan penggunaan satuan  Pendekatan dalam Valuasi


moneter dalam valuasi ekonomi Ekonomi
(Suparmoko dan Maria, 2000)
1. Pendekatan Harga Pasar
1. Satuan moneter dari manfaat
dan biaya SDA dan lingkungan  Harga pasar atau
dapat menjadi parameter produktivitas
kualitas lingkungan,  Modal Manusia (Human
Capital)
2. Satuan moneter dapat
digunakan untuk menilai tingkat  Nilai yang Hilang (Forefone
kepedulian seseorang terhadap Earning)
lingkungan dan
 Biaya Kesempatan
3. Satuan moneter dapat dijadikan (Opportunity Cost)
sebagai bahan pembanding
secara kuantitatif terhadap 2. Pendekatan Non Pasar
beberapa alternatif pilihan
penggunaan sumber daya alam.  Nilai Hedonis (Hedonic
Pricing)
 Biaya Perjalanan (Travel
Cost)
 Contingent Valuation
 Benefit Transfer
Pendekatan Harga Pasar yang
Sebenarnya
atau Pendekatan Produktivitas
Teknik yang digunakan dalam pendekatan produktivitas
1. Teknik Perubahan Produktivitas (Change of
Productivity)
 Menggunakan nilai pasar yang ada dari sumberdaya alam
 Kuantitas sumberdaya alam dipandang sebagai faktor
produksi
 Perubahan kualitas lingkungan merubah produktivitas dan
biaya lingkungan, harga dan tingkat yang dapat diamati
dan diukur
2. Teknik Biaya Pengganti (Replacement Cost)
 Mengidentifikasi biaya pengeluaran untuk perbaikan
lingkungan hingga mencapai/mendekati keadaan semula
3. Teknik Biaya Pencegaha (Prevention Cost Expenditure)
 nilai lingkungan dihitung berdasarkan hal-hal yang
disiapkan masyarakat untuk melakukan upaya
pencegahan kerusakan lingkungan
Pendekatan Modal Manusia
(Human Capital)
 Menggunakan harga pasar sesungguhnya atau harga
bayangan.
 Teknik yang dapat digunakan adalah
1. Pendapatan yang Hilang (Forgone/Loss of Earning)
 Digunakan untuk menghitung kerugian akibat pendapatan
yang hilang karena perubahan fungsi lingkungan
berdampak pada kesehatan manusia
Pendekatan Modal Manusia
(Human Capital)
3. Pendekatan Keefektifan Biaya
Penanggulangan (Cost of
2. Pendekatan Biaya
Effectiveness Analysis of Prevention)
Pengobatan (Medical
Cost/Cost of Illness)
Pendekatan Biaya Kesempatan
(Opportunity Cost)

 Digunakan untuk menghitung biaya yang harus


dikeluarkan guna melestarikan suatu manfaat dan
bukannya untuk memberikan nilai terhadap manfaat itu
sendiri.
Pendekatan Nilai Hedonis
(Hedonic Pricing)
 Dikenal sebagai pendekatan property (Property Value
Method).
 Asumsi perbedaan disebabkan oleh perbedaan kualitas
lingkungan.
Pendektan Biaya Perjalanan
(Travel Cost)
 Pendekatan ini menganggap bahwa biaya perjalanan
dan waktu yang dikorbankan untuk menuju obyek wisata
dianggap sebagai nilai lingkungan yang dibayar oleh
para wisatawan.
Pendekatan Kesediaan Membayar
atau Menerima Ganti Rugi
(Contingent Valuation Method)
 Metode valuasi
kontingensi digunakan
untuk mengestimasi nilai
ekonomi berbagai macam
ekosistem dan jasa
lingkungan yang tidak
memiliki pasar.
 Menggunakan pendekatan
kesediaan untuk
membayar atau menerima
ganti rugi agar sumber
daya alam tersebut tidak
rusak.
 Digunakan untuk menduga
nilai guna dan nilai non
guna
Pendekatan Benefit Transfer

 Digunakan untuk menduga nilai ekonomi


sumberdaya dengan cara meminjam
hasil studi/penelitian ditempat lain yang
mempunyai karakteristik dan tipologi
sama/hampir sama
 Penggunaan benefit transfer harus
memperhatikan
1. Nilai manfaat langsung dan nilai
manfaat tidak langsung yang kadang
kala nilainya diberbagai hasil studi
berbeda
2. Deskripsi kualitas dalam analisis yang
akan disusun
3. Proyek besar atau dengan dampak
lingkungan besar atau proyek kecil
dengan dampak lingkungan yang
serius, memerlukan alat analisis yang
lebih akurat dari benefit transfer
4. Perlu dilakukan penyesuaian
dikarenakan kebanyakan kajian
dilakukan di negara maju.

You might also like