Professional Documents
Culture Documents
Hubungan Pemerintah Pusat Dan Daerahdi Indonesia Ok
Hubungan Pemerintah Pusat Dan Daerahdi Indonesia Ok
net/publication/341151115
CITATIONS READS
0 22,207
1 author:
Khairul Rahman
Universitas Islam Riau
5 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Khairul Rahman on 05 May 2020.
PROCEEDINGS OF
THE NATIONAL CONFERENCE ON LOCAL
GOVERNMENT AND DEVELOPMENT 2019
(NCLGD2019)
25 – 26 NOVEMBER 2019
VENUE: CONVENTION
CENTRE UNIVERSITI UTARA
MALAYSIA SINTOK, KEDAH,
MALAYSIA
ORGANIZED BY:
INSTITUTE OF LOCAL GOVERNMENT STUDIES (ILGS)
SCHOOL OF GOVERNMENT
COLLEGE OF LAW, GOVERNMENT AND INTERNATIONAL STUDIES
UNIVERSITI UTARA MALAYSIA
MALAYSIA
THE NATIONAL CONFERENCE ON LOCAL GOVERNMENT AND DEVELOPMENT 2019 (NCLGD2019),
25-26 NOVEMBER 2019, UNIVERSITI UTARA MALAYSIA
edited and
coordinated
by:
saadon awang
low kah choon
sharifuzah osman
siti syuhadah mohamad
siti noor shamilah misnan
noor faizzah dollah nor suzylah sohaimi
zalinah ahmad
halimah abdul manaf
2
THE NATIONAL CONFERENCE ON LOCAL GOVERNMENT AND DEVELOPMENT 2019 (NCLGD2019),
25-26 NOVEMBER 2019, UNIVERSITI UTARA MALAYSIA
iii
THE NATIONAL CONFERENCE ON LOCAL GOVERNMENT AND DEVELOPMENT 2019 (NCLGD2019),
25-26 NOVEMBER 2019, UNIVERSITI UTARA MALAYSIA
CP022
Khairul Rahman
Department of Government Science
Universitas Islam Riau
Pekanbaru, Indonesia
khairul.ip@soc.uir.ac.id
ABSTRAK
Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang berbentuk republik, dimana pemerintah
pusat memegang kekuasaan pemerintahan. Semua organisasi pemerintahan berada
dalam kendali pemerintah pusat berdasarkan pada Undang Undang Dasar. Negara
kesatuan yang ada di Indonesia dibagi atas daerah-daerah yang tiap-tiap daerah itu
memiliki pemerintahan daerah yang berhak mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Jika
dalam negara federal terdapat negara bagian, maka pada negara kesatuan terdapat
pemerintahan daerah. Keberadaan daerah merupakan bagian dari negara yang bersifat
otonom. Pemerintah daerah sebagai bagian dari pemerintah nasional tetap merupakan
tangung jawab dari pemerintah pusat. Presiden memegang tanggung jawab akhir atas
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan
Daerah. Adanya unit pemerintah daerah memunculkan hubungan antara pemerintah
pusat dan daerah. Urgensi Hubungan pusat dan daerah adalah salah satu instrument
dalam rangka mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu dalam konteks
hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Indonesia perlu membangun
kesamaan persepsi berkaitan dengan bidang hubungan kewenangan, keuangan,
sumber daya manusia, dan pembinaan dan pengawasan.
Keywords: Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Indonesia
A. PENDAHULUAN
Pemerintah daerah dalam konteks negara kesatuan bersifat dependent dan
subordinate terhadap pemerintah psuat, artinya dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah tidak bisa dilepaskan dari pemerintah pusat. Dibentuknya pemerintaan daerah di
Indonesia dengan pertimbangan sejarah, situasi dan kondisi wilayah, keterbatasan
pemerintah, politik, psikologis, dan tujuan pembangunan.
Pemerintah Pusat atau bisa disebut pemerintah adalah sebutan umum untuk
pemerintah suatu negara kesatuan yang mengendalikan jalannya pemerintahan.
Pemerintah Pusat dalam studi ini adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang
kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden
dan Menteri. Sedangkan pemerintah daerah merupakan entitas yang dibentuk untuk
102
THE NATIONAL CONFERENCE ON LOCAL GOVERNMENT AND DEVELOPMENT 2019 (NCLGD2019),
25-26 NOVEMBER 2019, UNIVERSITI UTARA MALAYSIA
B. SUBTANSI PERMASALAHAN
Hubungan pemerintah pusat dan daerah dalam prakteknya masih menyisakan
permasalahan terkait dengan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan, kesejahteraan
masarakat, kemandirian daerah, inovasi dan kualitas pelayanan publik, tata kelola
pemerintahan, kearifan lokal, dan daya saing daerah. Permasalahan tersebut pada
akhirnya memunculkan hubungan disharmonis atau konflik di tingkat daerah. Beberapa
permasalahan yang terjadi ditingkat daerah tersebut diidentifkkasi dikarenakan belum
adanya kesamaan persepsi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah berkaitan
dengan bidang kewenangan, keuangan, sumber daya manusia, pembinaan dan
pengawasan. Berdasarkan hal tersebut perlu membangun kesamaan persepsi tentang
103
THE NATIONAL CONFERENCE ON LOCAL GOVERNMENT AND DEVELOPMENT 2019 (NCLGD2019),
25-26 NOVEMBER 2019, UNIVERSITI UTARA MALAYSIA
D. PENDEKATAN KEPUSTAKAAN
Bentuk Negara
Ada dua bentuk negara yang penting untuk dipahami sebagai awal dalam
memahami hibungan pemerintah pusat dan daerah. Dua bentuk negara itu adalah
negara serikat atau federasi dan negara kesatuan. Bentuk negara kesatuan yang dianut
Indonesia merupakan prinsip dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Negara kesatuan ialah negara yang merdeka dan berdaulat, di seluruh negara yang
berkuasa hanya ada satu pemerintah pusat yang mengatur seluruh daerah (Kansil dan
Christine S.T Kansil, 2003:3). Negara kesatuan ialah bentuk negara dimama wewenang
legislative tertinggi dipusatkan pada satu badan legislatif nasional pusat. Azas yang
mendasari negara kesatuan adalah azas unitarisme (C.F Strong 1960:61, Kaho 2012:5).
Negara kesatuan adalah negara yang paling kokoh jika dibandingkan dengan
negara federal atau konfederasi. Dimana dalam negara kesatuan terdapat baik
persatuan maupun kesatuan (Kaho, 2012:5). Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) UUD 1945
negara Indonesai adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Indonesia sebagai
suatu negara kesatuan saat ini memilih system desentralisasi dalam penyelenggaraan
pemerintaan daerah. Desentralisasi ditetapkan dikarenakan pertimbangan situasi dan
kondisi wilayah, politik, psikoliogis dan keterbatasan pemerintah pusat. Indonesia tidak
terdapat negara bagian yang memiliki kedaulatan sebagaimana Amerika, Malaysia,
Australisa, Jerman dan negara-negara lainnya yang berbentuk federal.
Pemerintah daerah dalam negara kesatuan republik Indonesia mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
Pemerintah daerah melaksanakan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang undang ditentukan sebagai urusan pemerintahan
pusat.
Desentralisasi
Dalam negara kesatuan dikenal dua macam sistem yg bisa diterapkan yaitu: 1)
Sistem Sentralisasi, dimana pemerintah pusat mengendalikan seluruh kekuasaan
104
THE NATIONAL CONFERENCE ON LOCAL GOVERNMENT AND DEVELOPMENT 2019 (NCLGD2019),
25-26 NOVEMBER 2019, UNIVERSITI UTARA MALAYSIA
105
THE NATIONAL CONFERENCE ON LOCAL GOVERNMENT AND DEVELOPMENT 2019 (NCLGD2019),
25-26 NOVEMBER 2019, UNIVERSITI UTARA MALAYSIA
E. PEMBAHASAN
Dalam perjalanan historinya, hubungan pusat dan daerah di Indonesia pernah
berada pada kutub sentralisasi, kemudian bergeser pada kutub desentralisasi, namun
juga pernah mengalami stagnasi akibat dari kevakuman kekuasaan (Mariana 2008:131).
Desentralisasi yang dimaksudkan sebagai penyerahan urusan atau kewenangan dari
pemerintah pusat kepada daerah dalam ragka penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Penyerahan bidang urusan pemerintahan tertentu kepada pemerintah daerah oleh
pemerintah pusat telah menciptakan hubungan kewenangan antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah. untuk melaksanakan bidang urusan yang telah diserahkan
kepada daerah membuthkan biaya dalam pelaksanaanya, sehingga menciptakan
hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. terlaksannya bidang urusan
yang diserahkan kepada daerah membutuhkan sumber daya manusia dalam
pelaksanaanya, sehingga terciptalah hubungan sumber daya manusia (kepegawaian)
antara pemerintah pusat dan daerah. agar urusan yang diserahkan dapat berjalan
sesuai yang ditetapkan maka memerlukan pengawasan dan pembinaan oleh
pemerintah pusat terhadap daerah-daerah otonom. Pengawasan dan pembinaan
sebagai bentuk penegasan bahwa Indonesia berada pada negara kesatuan dimana
tanggung jawab akhir atas segenap urusan pemerintahan ada pada pemerintah pusat.
Pertama, Hubungan Kewenangan. Ada empat hal yang penting yang menjadi
landasan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah; pendelegasian kewenangan,
keleluasaan dalam pengambilan keputusan, pelayanan, dan wilayah tertentu (Djaenuri,
2012:13) pendelegasian kewenangan merupakan satu landasan penting dalam
pelaksanaan asas desentralisasi utamanya dalam pembentukan daerah otonom. Yang
dimaksud dengan kewenangan daerah otonom dalam studi ini adalah hak dan kewajiban
untuk mengambil keputusan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
106
THE NATIONAL CONFERENCE ON LOCAL GOVERNMENT AND DEVELOPMENT 2019 (NCLGD2019),
25-26 NOVEMBER 2019, UNIVERSITI UTARA MALAYSIA
107
THE NATIONAL CONFERENCE ON LOCAL GOVERNMENT AND DEVELOPMENT 2019 (NCLGD2019),
25-26 NOVEMBER 2019, UNIVERSITI UTARA MALAYSIA
m. Statistic
n. Persandian
o. Kebudayaan
p. perpustakaan; dan
q. kearsipan.
Sumber: Undang-Undang No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
108
THE NATIONAL CONFERENCE ON LOCAL GOVERNMENT AND DEVELOPMENT 2019 (NCLGD2019),
25-26 NOVEMBER 2019, UNIVERSITI UTARA MALAYSIA
109
THE NATIONAL CONFERENCE ON LOCAL GOVERNMENT AND DEVELOPMENT 2019 (NCLGD2019),
25-26 NOVEMBER 2019, UNIVERSITI UTARA MALAYSIA
F. KESIMPULAN
Hubungan pemerintah pusat dan daerah di Indonesia menjadi instrument penting
dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat tersebut dikembangkan prinsip musyawarah, pemerataan, keadilan, dan
memperhatikan kekhasan suatu daerah, sehingga system desentralisasi menjadi salah
satu bagian penting dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Tercapainya tujuan pembangunan yang efektif dan efisien dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah diperlukan hubungan yang serasi dan harmonis antara pemerintah
pusat dan daerah, yang dikembangkan atas dasar kepentingan strategis nasional dan
keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia. Hubungan harmonis antara pemerintah
pusat dan daerah dapat dilakukan dengan membangun kesamaan persepsi dalam
indikator kewenangan, keuangan, sumber daya manusia dan pembinaan dan
pengawasan.
110
THE NATIONAL CONFERENCE ON LOCAL GOVERNMENT AND DEVELOPMENT 2019 (NCLGD2019),
25-26 NOVEMBER 2019, UNIVERSITI UTARA MALAYSIA
G. DAFTAR PUSTAKA
Djaenuri, Aries. 2012. Hubungan Keuangan Pusat Daerah, Elemen-elemen Penting
Hubungan Keuangan Pusat Daerah. Bogor: Ghalia Indonesia
Erenawati. 2016. Administrasi Pemerintahan Daerah (edisi 2). Yogyakarta: Graha Ilmu
Humes IV, Samuel. 1991. Local Governance and National Power. London: IULA
Kaho, Josef Riwu. 2012. Analisis Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia.
Yogyakarta: PolGov UGM
Turner, Mark and David Hulme. 1997. Governance, Administration and Development:
Making the State Work. London: Macmillan Press Ltd
Manan Bagir. 1994. Hubungan Antar Pusat dan Daerah Menurut UUD 1945. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan
Mariana, Dede. 2008. Dinamika Demokrasi dan Perpolitikan Lokal di Indonesia.
Bandung: AIPI
Nurcholis, Hanif. 2007. Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Jakarta:
Grasindo
Rosidin, Utang. 2010. Otonomi Daerah dan Desentralisasi. Bandung: Pustaka Setia
Kansil. 2003. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Peraturan Perundang-Undangan:
Undang Undang Dasar Republik Indonesia 1945
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
111