You are on page 1of 5

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

NAMA : DEVI NURSA’ADAH


NIM : 190110201006
MATA KULIAH : LOGIKA BAHASA
HARI/TANGGAL : SENIN, 19-06- 2022
WAKTU/TEMPAT : PUKUL 13.30-15.00/RUANG 08

Petunjuk: untuk menjawab pertanyaan di bawah ini adik-adik dapat membuka catatan.
Jawaban diketik dengan mencantumkan Nama dan NIM. Jawaban disimpan dalam
file pdf dan segera dikirimkan ke email: bangwib@yahoo.co.id ditunggu sampai
dengan pukul 22.00 besok, dengan tajuk (judul) e-mail: UAS LOGIKA BAHASA.

SOAL

1. Ilmu Logika mempunyai patokan dasar. Apa saja itu? Jelaskan dengan disertai
contoh!
Jawaban :
Ilmu logika mempunyai empat patokan dasar, antara lain sebagai berikut.
a) Prinsip Identitas
Merupakan prinsip yang berpendapat bahwa sesuatu (hal) sama dengan sesuatu itu
sendiri. Misalnya A adalah A dan B adalah B. Contoh: jika kuda adalah kuda
tidak bisa menjadi bukan kuda. Sedangkan Ikan adalah ikan tidak bisa menjadi
bukan ikan.
b) Prinsip Kontradiksionis
Merupakan prinsip yang berpendapat bahwa suatu hal tidak akan bisa sekaligus
merupakan hal itu atau hal lain dalam waktu yang bersamaan. Misalnya A tidak
bisa berubah menjadi A dan B dalam waktu yang sama. Contoh: Ibu tidak bisa
menjadi ibu dan bukan ibu secara bersamaan dalam waktu yang sama.
c) Prinsip Jalan Tengah
Merupakan prinsip yang berpendapat bahwa sesuatu adalah sesuatu atau bukan
sesuatu. Tidak ada sebagai setengah sesuatu atau setengah bukan sesuatu.
Misalnya sesuatu adalah H dan bukan H tidak bisa menjadi setengah H ataupun
setengah bukan H. Contoh: Sesuatu itu adalah kelinci atau bukan kelinci. Tidak
ada pilihan sesuatu itu setengah kelinci atau setengah bukan kelinci.
d) Prinsip Cukup Alasan
Merupakan prinsip yang berpendapat bahwa suatu perubahan terjadi karena
adanya alasan atau penyebabnya. Misalnya R dapat menjadi R karena memiliki
ciri dan simbol seperti R. Contoh: Sesuatu disebut ibu karena bisa hamil dan
melahirkan.
Jawaban lainnya :
Pikiran, Perkataan, Akal, Kebenaran, Nalar.
Pikiran : ilmu logika memerlukan yang namanya proses berpikir, yang nantinya akan
menghasilkan pemikiran yang jelas, fakta, benar, serta dapat diterima. Memang tidak
semua orang melakukan aktivitas berpikir dengan baik, namun orang yang berlogika
sudah pasti melakukan aktivitas berpikir. Contohnya : dalam melakukan suatu hal
seperti mengerjakan soal matematika, manusia biasanya berpikir terlebih dahulu
dengan cara menghitung soal-soal yang sudah disediakan, hingga akhirnya
mendapatkan hasil sesuai jawaban.
Perkataan : dalam ilmu logika, seseorang yang mengucapkan suatu hal harus disertai
dengan fakta, karena harus ada bukti konkret yang menyertai agar perkataan tersebut
dapat dipercaya. Contohnya : Sifat abadi adalah sifat illahi. Nabi Adam adalah
manusia abadi. Jadi, Nabi Adam adalah manusia yang bersifat illahi. Dari perkataan
tersebut kita dapat mempercayai dengan keyakinan masing-masing, karena bukti
konkretnya berada pada kitab suci.
Akal : dalam ilmu logika, akal sangat diperlukan dalam proses berpikir sampai
menghasilkan pikiran, jika dalam proses berpikir tidak menggunakan akal maka hasil
yang dikeluarkan akan salah. Contohnya : dalam lomba debat nasional, dalam
mengemukakan argumentasi harus menggunakan akal, agar lawan memahami maksud
dari argumen kita, agar argumen menjadi kuat. Jika manusia tidak memiliki akal maka
manusia tersebut tidak dapat berpikir dengan baik dan benar, ada perbedaan antara
manusia normal dengan manusia sakit yang berada di RS jiwa, dimana mereka tidak
memiliki akal.
Kebenaran : dalam ilmu logika, kebenaran adalah hal yang penting dan harus ada,
tanpa kebenaran ilmu logika akan diragukan. Karena dalam proses logika jika tidak
ada kebenaran berarti hal tersebut bukan fakta, yang mana harus di ungkapkan
kembali sampai akhirnya ditemukan kebenaran. Kebenaran menjadi patokan dalam
ilmu logika. Contohnya : Dengan melakukan aktivitas olahraga secara rutin tubuh
kita akan menjadi sehat dan kuat. Kalimat di atas sudah pasti benar, karena terdapat
bukti penelitiannya, dapat dipercaya oleh banyak orang, dan terbukti hasilnya.
Nalar : dalam ilmu logika penalaran/nalar juga diperlukan untuk menghasilkan
sebuah argumen/pendapat. Contohnya : dalam membuat review artikel, kita biasanya
menggunakan proses bernalar untuk memparafrase suatu kalimat.

2. Bagaimanakah ukuran kebenaran menurut logika? Jelaskan dengan disertai contoh!


Jawaban :
Kebenaran menurut logika adalah yang dapat dibuktikan, diterima oleh orang lain,
dan dapat dijangkau oleh akal. Karena logika merupakan proses berpikir yang benar
dan dapat diterima oleh orang lain. Contohnya : Dengan melakukan aktivitas
olahraga secara rutin tubuh kita akan menjadi sehat dan kuat.

3. Dianalisis menurut Logika Bahasa benarkah proposisi di bawah ini? Mengapa benar
atau mengapa salah? Silakan dianalisis dan dijelaskan!

(1) Semua binatang adalah fana. Semua manusia adalah fana. Jadi, semua binatang adalah
manusia.
Jawaban : menurut saya proposisi di atas kurang tepat/salah, proposisi yang kurang
tepat berada di akhir kalimat, analogi yang digunakan seharusnya ”Jadi, semua
makhluk hidup adalah fana”, bukan ”semua binatang adalah manusia”, karena
manusia bukanlah bagian dari hewan/binatang, manusia dengan binatang memiliki
perbedaan yang mencolok.
(2) Semua kuda berkaki empat. Tak seekor kucing pun adalah kuda. Tak seekor kucing
pun berkaki empat.
Jawaban : menurut saya terdapat kesalahan pada proposisi di atas yang terletak di
akhir kalimat. Seharusnya ”tak seekor kucing pun berkaki lebih dari empat”.
Karena pada normalnya seekor kucing hanya memiliki empat kaki, bukan dua kaki,
ataupun tiga kaki.
(3) Sifat abadi adalah sifat illahi. Adam adalah mahasiswa abadi. Jadi, Adam adalah
mahasiswa yang bersifat illahi.
Jawaban : menurut saya proposisi di atas salah, analogi di atas kurang tepat karena
sifat illahi atau keabadian yang dimaksud adalah sifat kekal yang dimiliki Tuhan,
sedangkan manusia tidak memiliki sifat tersebut. Seharusnya jika ingin
mengungkapkan sifat abadi untuk manusia, bentuk kalimatnya seperti ini ”Abadi
adalah sifat yang lama . Adam adalah mahasiswa abadi. Jadi, Adam adalah
mahasiswa lama.” jadi tidak ada unsur illahi Tuhan.
(4) Pendidikan patut diingini, karena orang terdidik patut diingini.
Jawaban : menurut saya proposisi di atas salah/kurang tepat, karena inti dari makna
yang ingin disampaikan tidak ada. Seharusnya “Pendidikan patut dipenuhi, karena
banyak orang ingin terdidik”. Jadi pesan yang akan disampaikan itu jelas, orang
yang membaca akan paham dengan mudah.
(5) Salahudin pasti seorang muslim yang baik, karena secara teratur ia pergi solat Jumat
di masjid.
Jawaban : menurut saya proposisi di atas sudah benar. Memang benar kebaikan tidak
dapat di ukur dari seberapa sering ia melakukan ibadah, namun orang-orang yang
melakukan ibadah pastilah orang-orang baik, karena mereka ingat dengan
penciptanya. Secara logika kalimat juga benar, tertata, dimana ada premis mayor dan
minornya. Maksud dan tujuan dari dibuatnya kalimat tersebut juga simpel, dan
singkat, pembaca akan mudah memahaminya.
(6) Kehidupan bangsa tidak berbeda dengan kehidupan keluarga; apabila Anda berhasil
dalam mengatur kehidupan keluarga, maka akan berhasil pula dalam mengatur
kehidupan bangsa.
Jawaban : menurut saya proposisi di atas kurang tepat, karena mengatur hal kecil
berbeda tantangannya dengan mengatur hal besar, sebesar negara. Mengatur negara
tidak hanya mengatur manusia saja, di dalamnya seorang pemimpin juga mengatur
perbedaan, pola pikir, yang jumlahnya skala besar. Harusnya analoginya dibalik,
seseorang suskses mengatur hal besar, pasti hal kecil akan mudah dia kendalikan. Dari
tingkatan yang besar ke yang kecil.
(7) Acara berikutnya adalah sambutan Gubernur Jawa Timur, waktu dan tempat kami
persilakan.
Jawaban : menurut saya proposisi di atas kurang tepat/salah, proposisi yang kurang
tepat terletak di akhir kalimat, yang seharusnya ”Acara berikutnya adalah
sambutan Gubernur Jawa Timur, kepadanya dipersilahkan”, karena jika
menggunakan waktu dan tempat itu kurang tepat, waktu dan tempat adalah benda
mati, sedangkan yang dimintai sambutan adalah seorang Gubernur, bukan benda mati.
Maka lebih tepat langsung pada intinya yaitu ”kepadanya dipersilahkan”.
(8) Untuk mempersingkat waktu marilah kita lanjutkan pada acara ke empat.
Jawaban : menurut saya proposisi di atas sudah benar dan tepat. Maksud dari
proposisi di atas adalah tanpa mengulur waktu dan banyak basa-basi dalam acara,
disegerakan untuk melanjutkan acara berikutnya. Hal tersebut banyak terjadi dalam
acara-acara formal maupun informal, agar acara tepat waktu.
(9) Dengan berolah raga, kita tingkatkan partisipasi kita dalam pembangunan.
Jawaban : menurut saya proposisi di atas salah, penggunaan kata yang tidak tepat
sasaran dapat membuat pembaca kebingungan dalam menagkap makna, tujuan, dan
arti dari proposisi di atas. Seharusnya ”Dengan berolahraga, kita meningkatkan
partisipasi dalam pembangunan sosialisasi kesehatan”.
(10) Dalam rangka mengejar ketinggalan marilah kita kerja keras.
Jawaban : menurut saya proposisi di atas sudah benar. Karena menggunakan kata-
kata yang jelas dan dapat dipahami oleh banyak orang. Maksud dan tujuan dibuatnya
proposisi tersebut sudah jelas, menggunakan kata-kata yang sederhana dan langsung
pada intinya.

You might also like