Judul artikel Ethnomathematics in sasaknese architecture

Penulis Sri Supiyati, Farida Hanum, Jailani Jailani

Jurnal Journal on Mathematics Education
Akreditasi Scopus
Abstrak This research is aimed to explore the cultural elements especially in
Sasak architectures in Lombok Island such as a home living (Bale),
worship building (masjid), lumbung (sambi) in ethnomathematics
point of view. This research uses qualitative approach with cognitive
(anthropology cognitive). The interviewees are the experienced
custom leader and humanists who has conducted the research on
Sasak society. Meanwhile, the data collection method used the
participant, observation and documentation. Data analysis on this
research is not only based on the researcher is interpretation but also
the idea structure of the society. This research shows the evidence of
sensitivity on the use of numbers practiced by Sasak ancestor long
time ago in doing the measurement using their anthropometric ability
(Ethnomathematics). The architecture products of sasak society also
describe that sasak society is more focus on the process than the final
products itself which describes the consistency in conducting role and
cultural device which control the desire of individual construction.
Identifikasi Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi unsur-unsur budaya
khususnya pada arsitektur Sasak di Pulau Lombok dengan sudut
pandang etnomatematika. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
beberapa konsep matematika dalam arsitektur budaya masyarakat
sasak, seperti pengukuran, perancangan, dan bentuk geometris.
Produk arsitektur masyarakan Sasak juga menggambarkan bahwa
masyarakat Sasak lebih menitikberatkan pada proses daripada prosuk
akhir yang menggambarkan konsistensi dalam menjalankan peran
dan perangkat budaya yang mengendalikan keinginan konstruksi
individu. Penelitian ini bukanlah penelitian penerapan
etnomatematika dalam pembelajaran di sekolah karena penelitian ini
mengeksplorasi unsur-unsur budaya pada arsitektur Sasak di Pulau
Lombok dan belum menerapkannya dalam pembelajaran di sekolah.
Elemen konten Arsitektur budaya di Sasak mengandung konsep matematika seperti
pengukuran, perancangan, dan bentuk geometris.

Judul artikel Students’ metacognition on mathematical problem solving through

ethnomathematics in Rejang Lebong, Indonesia
Pengarang D Herawaty, W Widada, T Novita, L Waroka, and A N M T Lubis
Jurnal Journal of Physics: Conference Series 
Akreditasi Scopus
Abstrak The structure of knowledge consists of a development scheme of
facts. Mathematical activities are based on situations arising from
experiences. This study aimed to describe the metacognition of
students in solving problems using mathematics problem-based
 learning in Rejang Lebong ethnomathematics. This research was the
preliminary phase of a research and development. This preliminary
research was conducted through in-depth interviews, involved six
students of a Junior High School in Rejang Lebong, Bengkulu
province, Indonesia. The research instrument consisted of an
interview guide on problem solving and understanding of
mathematical concepts. Data were analyzed qualitatively. The results
showed that students could develop the ability to solve problems
through self-reflection on planning, monitoring and evaluating the
implementation of thinking processes. Students could combine pieces
of information about the parts of the traditional house of Rejang
Lebong that have similar properties to the mathematical 3-
dimensional figures such as pyramids, prisms, rectangular prism, and
cubes.
Identifikasi Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metakognisi siswa
dalam memecahkan masalah dengan menggunakan pembelajaran
matematika berbasis masalah pada etnomatematika Rejang Lebong.
Penelitian pendahuluan ini dilakukan melalui wawancara mendalam,
melibatkan enam siswa SMP di Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu,
Indonesia. Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara
pemecahan masalah dan pemahaman konsep matematika. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa siswa dapat mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah melalui refleksi diri pada
perencanaan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan proses berpikir.
Siswa dapat menggabungkan potongan-potongan informasi tentang
bagian-bagian rumah adat Rejang Lebong yang memiliki sifat-sifat
yang mirip dengan bangun matematika 3 dimensi seperti limas,
prisma, prisma segi empat, dan kubus.
Elemen konten Metakognisi siswa dalam memecahkan masalah dengan
menggunakan pembelajarann matematika berbasis etnomatematika
Rejang Lebong. Siswa dapat menggabungkan potongan-potongan
informasi tentang bagian-bagian rumah adat Rejang Lebong yang
memiliki sifat-sifat yang mirip dengan bangun matematika 3 dimensi.

Supiyati, S., & Hanum, F. (2019). Ethnomathematics in Sasaknese Architecture. Journal

on Mathematics Education, 10(1), 47-58.
Herawaty, D., Widada, W., Novita, T., Waroka, L., & Lubis, A. N. M. T. (2018,
September). Students’ metacognition on mathematical problem solving through
ethnomathematics in Rejang Lebong, Indonesia. In Journal of Physics: Conference
Series (Vol. 1088, No. 1, p. 012089). IOP Publishing.