You are on page 1of 11

Vol. 5, No.

3 (2018) 1-11

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG


BERBASIS PERMAINANA TRADISIONAL ORAY-ORAYAN
DI SEKOLAH DASAR
Aat Nursaidah1, Epon Nuraeni2, Oyon Haki Pranata3

Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya


Email: Nursaidah0515@gmail.com1, eponalamsyah@yahoo.com2, haki_pranata@yahoo.com3

Abstract
This research is based on the findings of learning obstacle (learning obstacle) experienced by students on the
material of the properties of flat rectangular and rectangular. These learning barriers cause the process of students'
understanding of the material properties of flat rectangular and rectangular buildings experienced obstacles.
Therefore, design learning should be designed that can overcome these learning barriers. The traditional game-
based oray-orayan game-based learning design on the flat and rectangular properties of flat traits can be used to
facilitate students in understanding the material of the square and rectangular building properties so as to
overcome the learning obstacle experienced by the students and can be used as a tool in preserving the local
culture. The purpose of this study is to describe: learning obstacle students on the material properties of flat
rectangular and rectangular buildings, didactic design of flat and square rectangular properties based on traditional
game oray-orayan, the implementation of didactic design of flat square building properties and rectangular-based
oray-orayan traditional game, and students' responses to the didactic design of flat persei and rectangular-based
properties of traditional oray-orayan game. The method used was the qualitative research of the DDR (Didactical
Design Research) model. It consists of three stages: prospetive analysis, non-tectonic analysis, and restrosive
analysis. This research was conducted in two State Element of Majalengka District namely SDN Argalingga I and
SDN Argalingga III. The result of this research is a instructional design in the form of instructional materials in the
form of Student Activity Sheet (LAS) and Learning Implementation Plan developed as an alternative teaching
material design that can be used in learning mathematical material of building properties of flat square and
rectangle.

Keywords: Learning design Properties og flat rectangular and rectangular, traditional oray-orayan, learning
obstacle, dedactical design research (DDR).

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya temuan hambatan belajar (learning obstacle) yang dialami siswa pada materi
sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang. Hambatan belajar tersebut menyebabkan proses pemahaman
siswa pada materi sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang mengalami hambatan. Oleh sebab itu, harus
dirancang desain pembelajaran yang bisa mengatasi hambatan belajar tersebut. Desain pembelajaran berbasis
permainan tradisional oray-orayan pada materi sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang dapat
digunakan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi
panjang, sehingga dapat mengatasi hambatan belajar (learning obstacle) yang dialami oleh siswa serta dapat
dijadikan alat dalam melestarikan kebudayaan daerah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan: learning
obstacle siswa pada materi sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang, desain didaktis sifat-sifat bangun
datar persegi dan persegi panjang berbasis permainan tradisional oray-orayan, implementasi desain didaktis sifat-
sifat bangun datar persegi dan persegi panjang berbasisi permainan tradisional oray-orayan, dan respon siswa
terhadap desain didaktis sifat-sifat bangun datar persei dan persegi panjang berbasis permainan tradisional oray-
orayan.Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif model DDR (Didactical Design Research). Terdiri dari
tiga tahap: prospetive analysis, analisis metapedadidaktik, dan analisis restrosfektif. Penelitian ini dilakukan di dua
SD Negeri Kabupaten Majalengka yaitu SDN Argalingga I dan SDN Argalingga III. Hasil dari penelitian ini adalah
suatu desain pembelajaran berupa bahan ajar dalam bentuk Lembar Aktivitas Siswa (LAS) dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan sebagai desain bahan ajar alternatif yang dapat digunakan dalam
pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang.
@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 3 (2018) 1-11

http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved.


2 Aat Nursaidah, Epon Nuraeni1, Oyon Haki Pranata2
Desain Didaktis Sifat-Sifat Persegi Dan Persegi Panjang
Berbasis Permainana Tradisional Oray-Orayan Di Sekolah Dasar

Kata Kunci: Desain pembelajaran Sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang, permaianna tradisional
oray-orayan, learning obstacle, Dedactical design research (DDR).

PENDAHULUAN terlaksananya tujuan pembelajaran. Tujuan


Matematika merupakan pelajaran pembelajaran ini akan berhasil secara
pokok yang terdapat pada jenjang maksmal apabila pembelajaran berjalan
pendidikan formal dari mulai sekolah dasar secara efektif.
sampai perguruan tinggi. Baik disadari atau Menurut pendapat James dan James
tidak, dalam kehidupan sehari-hari tidak (dalam Suwangsih dan Tiurlina, 2010, hlm 4)
lepas dari matematika. Matematika bahwa “Matematika terbagi dalam tiga
mempunyai peranan penting dalam berbagai bagian besar yaitu aljabar, analisis, dan
disiplin ilmu dan memajukan daya pikir geometri.” Berdasarkan pendapat tersebut
manusia dalam menghadapi perubahan dapat kita ketahui bahwa mata pelajaran
zaman. Hal tersebut sesuai dengan matematika dibagi kedalam tiga pokok
pernyataan dari Badan Standar Nasional bahasan diantaranya: Aljabar, analisis, dan
Pendidikan (BSNP) yang menyatakan bahwa: geometri. Menurut Kennedy (dalam
Mata pelajaran matematika perlu diberikan Nur’aeni, 2010, hlm. 28) “Geometri
kepada semua peserta didik mulai dari merupakan salah satu cabang matematika
sekolah dasar untuk membekali peserta yang diajarkan di Sekolah Dasar. Dengan
didik dengan kemampuan berpikir logis, mempelajari geometri dapat menumbuhkan
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan berpikir logis, mengembangkan
kemampuan bekerjasama. Kompetensi kemampuan memecahkan masalah dan
tersebut diperlukan agar peserta didik dapat pemberian alasan serta dapat mendukung
memiliki kemampuan memperoleh, banyak topik lain dalam matematika”.
mengelola dan memanfaatkan informasi Berdasarkan hasil studi pendahuluan
untuk bertahan hidup pada keadaan yang yang dilakukan di SDN 1 Karangampel, soal
selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. instrumen diujikan kepada 26 siswa kelas IV,
(BSNP, 2006, hlm. 147) karena kelas III belum mempelajari sifat-sifat
Dalam proses pembelajaran Bangun datar khususnya persegi dan persegi
matematika, baik guru maupun siswa panjang,. Selain soal instrumen, peneliti juga
bersama-sama menjadi pelaku membagikan instrumen skala sikap respon

@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 3 (2018) 1-11
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
siswa terhadap soal studi pendahuluan yang abstrak siswa memerlukan desain
untuk diisi oleh siswa, mewawancarai guru pembelajaran yang dapat menarik minat
kelas terkait pemebelajaran geometri siswa dalam pembelajaran khususnya sifat-
khususnya sifat-sifat bangun datar persegi sifat bangun datar persegi dan persegi
dan persegi panjang. Berikut adalah panjang, yang tujuan akhirnya dapat
beberapa hambatan belajar siswa yang memperjelas apa yang akan disampaikan
ditemukan pada proses studi pendahuluan oleh guru sehingga mudah dipahami dan
Hambatan belajar siswa dalam menyebutkan dimengerti oleh siswa. Karena dunia anak
bangun datar persegi dan persegi panjang, merupakan dunia bermain maka
hambatan siswa dalam menghubungkan pembelajaran yang ada di Sekolah Dasar
konsep persegi dan persegi panjang seharusnya diarahkan dengan cara bermain
berdasarkan sifat-sifatnya, hambatan siswa sambil belajar yang dikemas secara menarik.
dalam menentukan nama dan Dalam mengembangkan kemampuan
menggambarkan bangun datar persegi mengenalkan sifat-sifat bangun datar
berdasarkan sifat-sifatnya, hambatan siswa persegi dan persegi panjang pada anak
dalam menentukan nama dan dapat disesuaikan dengan keberagaman
menggambarkan bangun datar persegi budaya lokal yang ada di Indonesia.
panjang berdasarkan sifat-sifatnya, dan Keberagaman budaya lokal di
hambatan siswa dalam menganalisis Indonesia sangat beragam, salah satu
persamaan dan perbedaan sifat-sifat bangun keragaman budaya di Indonesia adalah
datar persegi dan persegi panjang. Secara permainan tradisional oray-orayan. Menurut
keseluruhan dari jumlah siswa, siswa masih Mulyani (2015, hlm. 106) mengatakan
belum menguasi konsep dasar sifat-sifat bahwa pada permaianan tradisional oray-
bangun datar persegi dan persegi panjang. orayan ini anak-anak berbaris berpegangan
Berdasarkan analisis data studi pada “buntut”, yakni ujung baju atau
pendahuluan dari 26 siswa yang ada, baru 4 pinggang anak di depannya. Seorang anak
orang atau 15,38% yang mampu yang paling besar bermain sebagai “induk”
menyelesaikan ketuntasan belajar dan berada paling depan dibarisan. Selain
sedangkan untuk siswa yang belum bisa itu, terdapat dua anak yang berperan
menyelesaikan ketuntasan belajarnya sebagai “gerbang”, dengan berdiri saling
mencapai 22 orang atau 84,62%. berhadapan dan saling berpegangan tangan
Berdasarkan apa yang telah di diatas kepala. Belajar dengan menggunakan
paparkan, dalam mempelajari matematika permainan akan membuat siswa lebih
@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 3 (2018) 1-11

http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved.


4 Aat Nursaidah, Epon Nuraeni1, Oyon Haki Pranata2
Desain Didaktis Sifat-Sifat Persegi Dan Persegi Panjang
Berbasis Permainana Tradisional Oray-Orayan Di Sekolah Dasar

tertarik mempelajari suatu materi khusunya Kansanen yang dimodifikasi oleh Suryadi dan
sifat-sifat geometri bangun datar persegi diadaptasi dari Aprianti, 2016, hlm 30.
dan persegi panjang. Dengan adanya Adalah sebagai berikut:
pengintegrasian permaianan kedalam proses
pembelajaran, berarti turut mengkondisikan
siswa belajar sambil bermain sehingga siswa
akan lebih aktif dan senang dalam mengikuti
proses pembelajaran. Oleh karena itu,
peneliti merancang sebuah desain didaktis
pembelajaran matematika materi sifat-sifat
bangun datar persegi dan persegi panjang
berbasis permainan tradisional oray-orayan.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah desain didaktis Bagan Desain Penelitian DDR (Diadaptasi
(Didactical Design Research). Menurut dari Aprianti, 2016, hlm. 30)

Suryadi (2010, hlm. 1) desain didaktis atau Metode ini dipilih karena peneliti
didactial design research ini terdiri dari tiga bemaksud untuk memahami situasi alamiah
tahapan, yaitu: (1). Prospective analysis, dalam merancang sebuah desain
sebuah desain pembelajaran yang wujudnya pembelajaran. Bangan tersebut menjelakan
berupa disain didaktis hipotesis termasuk mengenai langkah-langkah yang akan penelti
ADP. (2). Experiment, (analisis lakukan selama proses penelitian. Peneliti
metapedadidaktis). Dan (3). Retrospective, terlebih dahulu menentukan fokus
analisis yang mengaitkan hasil analisis situasi penelitian dalam pembelajaran matematika,
didaktis hipotesis dengan hasil analisis peneliti memilih materi geometri sfat-sifat
metapedadidaktis. Metode ini memfokuskan bangun datar persegi dan persegi panjang di
pada sebuah perancangan, pengembangan, kelas III Sekolah Dasar. Instrumen yang
dan evaluasi sebuah desain tertentu yang digunakan peneliti adalah berupa soal-soal
dijadikan sebagai solusi untuk memecahkan mengenai materi sifat-sifat bangun datar
masalah yang ada dalam praktik pendidikan. persegi dan persegi panjang. Soal tersebut
Adapun desain penelitian ini dapat diujikan kepada siswa setelah mendapat
digambarkan dari segitiga metapedadidaktik validasi oleh judgement ahli yaitu salah satu
@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 3 (2018) 1-11
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
dosen ahli di bidang matematika. Selain soal dengan menggunakan lakban hitam dalam
ada juga instrumen lainnya yang mendukung mendesain tempat bermain dengan
seperti skala respon siswa terhadap soal membentuk persegi dan persegi panjang.
studi pendahuluan, pertanyaan untuk Kedua, ketika permainan tersebut dilakukan
wawancara guru terkait pembelajaran sifat- di luar ruangan, peneliti menggunakan rapia
sifat bangun datar persegi dan persegi dalam mendesain tempat bermain yang
panjang. Pelaksanaan studi pendahuluan berbentuk persegi dan persegi panjang.
peneliti lakukan di SDN 1 Karangampel kelas Untuk urutan permainan tradisional oray-
IV dengan jumlah siswa 26 orang. Dari hasil orayan tersebut dapat digambarkan sebagai
studi pendahuluan ditemukan beberapa berikut:
hambatan belajar siswa dalam materi sifat- 1. Sebelum KBM dimulai guru menyiapkan
sifat bangun datar persegi dan persegi petak dengan bentuk persegi dan
panjang. Selajutnya peneliti menyusun persegi panjang untuk dijadikan tempat
bahan ajar yang digunakan untuk di bermain dengan menggunakan tali rapia
implementasikan pada pembelajaran sifat- atau lakban hitam. Bentuk petak yang
sifat bangun datar persegi dan persegi akan dibuat sebagai berikut:
panjang berbasis permainan tradisional
oray-orayan.
Desain pembelajaran melalui
permainan oray-orayan bisa di terapkan di
SD Kelas III pada materi bangun datar sifat-
Bentuk Petak Permainan Tradisional Oray-
sifat persegi dan persegi panjang. Desain
orayan
pembelajaran ini cenderung mengenalkan
2. Setelah itu, guru membagikan Lembar
bentuk dan sifat-sifat dari bangun datar
aktivitas siswa (LAS) yang didalamnya
persegi dan persegi panjang. Dimana peneliti
terdapat arahan dalam bermain oray-
mendesain tempat bermain anak dengan
orayan. Siswa memilih satu orang anak
bentuk persegi dan persegi panjang. Karena
sebagai induk dan berada paling depan
permainan tradisional oray-orayan bisa
dalam barisan. 4 orang anak yang
dilakukan diluar atau di dalam ruangan maka
cukup besar beamain sebagai gerbang.
peneliti mendesain tempat bermain
3. 2 orang siswa menjadi gerbang persegi
tersebut dengan dua cara, pertama ketika
dan 2 orang siswa menjadi gerbang
permainan tersebut dilakukan di dalam
persegi panjang dengan berdiri
ruangan peneliti memanfaatkan pola lantai
@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 3 (2018) 1-11

http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved.


6 Aat Nursaidah, Epon Nuraeni1, Oyon Haki Pranata2
Desain Didaktis Sifat-Sifat Persegi Dan Persegi Panjang
Berbasis Permainana Tradisional Oray-Orayan Di Sekolah Dasar

berhadapan dan saling berpegangan implementasi desain revisi peneliti


tangan diatas kepala. Gerbang persegi melakukan peninjauan hasil desain awal dan
berada di ujung sudut kanan atas dan menyusun kembali bahan ajar. Hal ini
gerbang persegi panjang berada di dilakukan agar hambatan belajar siswa
sudut kiri bawah. dapat teratasi. Partisipan yang terlibat dalam
4. Siswa yang menjadi oray berbaris pada penelitan ini adalah dosen, guru SD, dan
garis petak dan memulai permainan dari siswa SD. Pengumpulan data yang digunakan
gerbang persegi atau persegi panjang. adalah triangulasi yakni wawancara,
Kemudian bergerak mengikuti garis observasi, dan dokumentasi.
petak dan melewati gerbang persegi HASIL DAN PEMBAHASAN
dan persegi panjang. Berikut penjelasan mengenai hasil dan
5. Pada saat terakhir saat lagu habis pembehasan selama penelitian mengenai
seorang anak yang berjalan paling desin didaktis sifat-sifat persegi dan persegi
belakang akan ditangkap oleh gerbang. panjang berbasis permainan tradisional
Siswa yang telah berhasil tertangkap oray-orayan di Sekolah Dasar.
akan memisahkan diri dan memilih A. Temuan
identitas kelompok. Begitu seterusnya Penelitian dilakukan di dua SD Negeri
hingga semua mendapat identitas yang ada di kabupaten Majalengka, yaitu
kelompok. SDN Argalingga I dan SDN Argalingga III.
6. Setelah kelompok terbentuk, guru Berdasarkan hasil studi pendahuluan
memberikan penguatan perihal makna terungkap beberapa hambatan belajar
yang ada didalam permainan tersebut (Learning obstacle) siswa pada materi sifat-
serta materi mengenai sifat-sifat bangun sifat bangun datar persegi dan persegi yaitu:
datar persegi dan persegi panjang. Siswa 1. Hambatan belajar siswa dalam
menyelesaikan LAS secara kelompok menyebutkan bangun datar persegi dan
dengan mengamati kembali permainan persegi panjang.
yang telah selesai mereka lakukan. 2. Hambatan belajar siswa dalam
Implementasi dilakukan di dua SD menghubungkan konsep persegi dan
yaitu SDN Argalingga I untuk persegi panjang berdasarkan sifat-
pengimplementasian desain awal dan SDN sifatnya.
Argalingga III untuk pengimplementasian
desain Revisi. Sebelum melakukan

@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 3 (2018) 1-11
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
3. Hambatan siswa dalam menentukan untuk menumbuhkan antusias siswa dalam
nama dan menggambarkan bangun mengikuti pembelajaran. Sebagai pengatar
datar persegi berdasarkan sifat-sifatnya. dalam memahami konsep awal dalam
4. Hambatan belajar siswa dalam memahami sifat-sifat persegi dan persegi
menentukan nama dan menggambarkan panjang adalah sebagai berikut.
bangun datar persegi panjang 1. Siswa di kenalkan dengan bentuk
berdasarkan sifat-sifatnya. bangun datar persegi dan persegi
5. Hambatan belajar siswa dalam panjang melalui lintasaan permainan
menganalisis persamaan dan perbedaan tradisional oray-orayan. Berikut adalah
dari sifat-sifat bangun datar persegi dan lintasan permainan tradisional oray-
persegi panjang. orayan untuk menunjang pemahaman
Desain yang dikembangkan oleh siswa terhadap ciri-ciri dari bangun
peneliti berupa bahan ajar yang berbentuk datar persegi dan panjang.
Lembar Aktivitas Siswa (LAS) yang
diharapkan mampu mengatasi hambatan
belajar siswa di Sekolah Dasar. Peneliti
mengembangkan desain bahan ajar dengan
berbasis permainan tradisional oray-orayan.
Bentuk Lintasan
Permaianan tardisional oray-orayan
Permainan Tradisional Oray-Orayan
merupakan salah satu permainan tradisional
2. Setelah mengenal bentuk dari bangun
yang berasal dari Jawa Barat. Permainan
datar persegi dan persegi panjang, siswa
oray-orayan ini dapat dimainkan di luar
mencari petak berbentuk persegi dan
rumah di waktu sore dan malam hari.
persegi panjang pada lintasan
Tempat bermainnya ditanah lapang atau
permainan tradisional sesuai dengan
halaman rumah yang agak luas. Untuk
nama kelompok yang mereka dapatkan.
jumlah pemain dalam permainan ini tidak
Kemudian siswa menemukan sendiri
ada aturan yang baku, tetapi biasanya diikuti
ciri-ciri dari bangun datar persegi dan
5- 10 orang anak atau sesuai dengan
persegi panjang melalui satuan petak
kesepakatan anak-anak.
yang disediakan sesuai dengan lintasan
Seorang guru dituntut untuk selalu
permaianan tradisional oray-orayan.
kreatif dan inovatif dalam menciptakan
Berikut adalah gambar 4.5 bentuk petak
lingkungan pembelajaran yang disesuaikan
dengan kebutuhan siswa. Hal ini bertujuan
@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 3 (2018) 1-11

http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved.


8 Aat Nursaidah, Epon Nuraeni1, Oyon Haki Pranata2
Desain Didaktis Sifat-Sifat Persegi Dan Persegi Panjang
Berbasis Permainana Tradisional Oray-Orayan Di Sekolah Dasar

yang di sesuaikan dengan lintasan untuk mengamati gerbang yang ada


permainan tradisonal oray-orayan. pada lintasan permainan tradisional
oray-orayan, kemudian siswa menulis
dan menggambarkan bangun datar apa
saja yang telah mereka amati.
2. Kegiatan 2: menentukan bangun datar
persegi dan persegi panjang dan ciri-
cirinya melalui permainan tradisional
oray-orayan. Pada kegiatan 2 siswa
diarahkan untuk mencari petak pada
permainan tradisional oray-orayan yang
telah disesuaikan dengan nama
kelompok. Kemudian siswa mengukur
Gambar 4.5 Petak Satuan yang petak tersebut dengan cara menghitung
Disesuaikan Dengan Lintasan
Permainan Tradisional Oray-Orayan. satuan petak yang ada pada lintasan
Kegiatan proses pemebelajaran ini permainan tersebut dengan melengkapi
dilaksanakan dalam tiga tahap sesuai dengan arahan pada Lembar Aktivitas Siswa
perencanaan, yaitu kegiatan pendahuluan, (LAS).
kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Materi 3. Kegiatan 3: menentukan bangun datar
pembelajaran dibagi kedalam lima kegiatan persegi dan ciri-cirinya melalui
yang berbeda. Kegiatan 1 dirancang untuk permainan tradisional oray-orayan.
tujuan pemebelajaran no 1. Sedangkan Pada kegiatan 3 siswa diarahkan untuk
kegiatan 2-5 dirancang untuk tujuan menentukan petak bangun datar
pembelajaran nomor 2. Kelima kegiatan persegi yang terdapat pada lintasan
tersebut dimuat dalam sebuah bahan ajar permainan tradisional oray-orayan.
yang dirancang peneliti dalam sebuah selajutnya siswa menghitung petak
Lembar Aktivitas Siswa (LAS). satuan yang menutupi seluruh
1. Kegiatan 1: menyebutkan bangun datar permukaan bangun datar persegi dan
yang ada pada petak lintasan permainan menggambarkan bangun datar persegi
oray-orayan. Pada kegiatan satu siswa tersebut pada petak satuan yang telah
melakukan permainan tradisonal oray- disediakan. Setelah itu, siswa
orayan. Kemudian siswa diarahkan melengkapi tabel dengan mengikuti

@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 3 (2018) 1-11
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
arahan yang ada pada Lembar Aktivitas memperbaiki kekurangan. Pada desain
Siswa (LAS). didaktis awal, peneliti melakukan perbaiakan
4. Kegiatan 4: menentukan bangun datar pada Lembar Aktivitas Siswa (LAS) kegiatan
persegi dan ciri-cirinya melalui 2. Revisi pada Lembar Aktivitas Siswa (LAS)
permainan tradisional oray-orayan. kegiatan 2 ini tidak terlalu banyak, hanya
Pada kegiatan 4 siswa diarahkan untuk pada penyederhanaan perintah dan
menentukan petak bangun datar perbaiakan redaksi kalimat yang
persegi panjang yang terdapat pada memunculkan kebingungan terhadapa
lintasan permainan tradisional oray- siswa.
orayan. selajutnya siswa menghitung Implementasi desain didaktis revisi
petak satuan yang menutupi seluruh dilaksanakan berdasarkan rencana
permukaan bangun datar persegi pelaksanaan awal yang sebelumnya telah
panjang dan menggambarkan bangun diperbaiki. Implementasi desain didaktis
datar persegi pajang tersebut pada revisi difokuskan pada desain didaktis yang
petak satuan yang telah disediakan. telah dirancang untuk mengatasi learning
Setelah itu, siswa melengkapi tabel obstacle yang masih muncul pada saat
dengan mengikuti arahan yang ada pembelajaran berlangsung. Implementasi
pada Lembar Aktivitas Siswa (LAS). desain didaktis revisi dilaksanakan pada
5. Kegiatan 5: menganalisis persamaan dan tanggal 15 Mei 2018 di kelas III SDN
perbedaan bangun datar persegi dan Argalingga III dengan jumlah responden 20
persegi panjang melalui permainan orang. LAS Desain Revisi lebih mudah jika
tradisional oray-orayan. Pada kegiatan 5 dibandikan dengan desain awal . sajian
siswa diarahkan untuk mengamati petak kalimat perintah yang ada didalam LAS lebh
yang yang dijadikan gerbang dalam diperjelas , segingga siswa tidakmengalami
permainan tradsional. Kemudian, siswa kesuliatan dalam memahami perintah yang
membandingkan hal-hal yang sama dan ada pada soal.
hal-hal yang berbeda dari petak yan B. Pembahasan
berbentuk persegi dan persegi panjang. Berdasarkan hasil studi pendahuluan
Kesulitan yang muncul disebabkan terungkap beberapa hambatan belajar
oleh beberapa faktor, diantaranya siswa (Learning obstacle) siswa pada materi sifat-
belum memahami kalimat perintah pada sifat bangun datar persegi dan persegi yaitu
isian yang ada pada LAS. maka peneliti hambatan belajaar terbagi kedalam 5 tipe.
melakukan beberapa revisi untuk Tipe 1: Hambatan belajar siswa dalam
@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 3 (2018) 1-11

http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved.


1 Aat Nursaidah, Epon Nuraeni1, Oyon Haki Pranata2
Desain Didaktis Sifat-Sifat Persegi Dan Persegi Panjang
0 Berbasis Permainana Tradisional Oray-Orayan Di Sekolah Dasar

menyebutkan bangun datar ersegi dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa dalam
persegi panjang. Tipe 2: Hambatan siswa memahami materi sifat-sifat bangun datar
dalam menghubungkan konsep persegi dan persegi dan persegi panjang .
persei panjang berdasarkan sifat-sifatnya. Implementasi desain dedaktis sifat-
Tipe 3: Hambatan siswa dalam menentukan sifat bangun datar persegi dan persegi
nama dan menggambarkan bangun datar panjang berbasis permainan tradisional
persegi berdasarkan sifat-sifatnya. Tipe 4: oray-orayan dilakasanakan dalam dua siklus
Hambatan belajar siswa dalam menentukan yaitu desain didaktis awal dan desain revisi.
nama dan menggambarkan bangun datar Desain awal dilaksanakan di SDN Argalingga
persegi panjang berdasarkan sifat- 1 dengan jumlah responden 33 orang, hasil
sifatnya..Tipe 5: Hambatan belajar siswa dari pelaksanaan desain dedaktis awal
dalam menganalisis persamaan dan ditemukan beberapa hal yang harus
perbedaan dari sifat-sifat bangun datar diperbaiki. Peneliti memperbaiki bahan ajar
persegi dan persegi panjang. berupa Lembar Aktivitas Siswa (LAS) pada
Desain didaktis sifat-sifat bangun datar kegiatan 2, peneliti menyederhanakan
persegi dan persegi panjang berbasis perintah agar dapat mudah dimengerti oleh
permainan tradisional oray-orayan yang siswa. Perbaikan tersebut akan di
disusun oleh peneliti berdasarkan learning implementasikan peneliti pada desain revisi.
obstacle yang ditemukan pada kegiatan Implementasi desain revisi dilaksanakan di
studi pendahuluan yang didasarkan oleh SDN Argalingga III dengan jumlah responden
beberapa teori-teori pembelajaran yang 20 orang. Berdasarkan hasil dari
relevan. Sebelum mengimplementasikan implementasi desain dedaktis revisi, Lembar
desain yang telah dirancang, peneliti Aktivitas Siswa yang telah diperbaiki pada
menyusun suatu lintasan belajar siswa desain awal dikembangkan oleh peneliti
(Hypotical learning trajectory) berupa dapat dijadikan sebagai bahan ajar pada
prediksi respon siswa terhadap pembelajaran sifat-siafat bangun datar
pembelajaran yang berlangsung dan persegi dan persegi panjang di kelas III
membuat antisipasinya. Desain didaktis Sekolah Dasar. Respon siswa terhadap
sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi desain dikdaktis sifat-sifat bangun datar
panjang berbasis permaianan tradisional persegi dan persegi panjang berbasis
oray-orayan dirancang untuk satu kali permaianan tradisional oray-orayan pada
pertemuan. Pembelajaran dirancang dan implementasi desai awal dan desain revisi

@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 3 (2018) 1-11
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
terlihat siswa lebih antusias dalam mengikuti menunjukkan bahwa adanya pengembangan
dan peningkatan kemmapuan siswa
kegiatan pembelajaran, karena desain
terhadap hasl belajar setelah menggunakan
didakis ini dirancang dengan didasarkan desain didaktis yang disusun peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
pada karkteristik anak sekolah dasar yang
Aprianti, Diana Anggraeni. (2016). Desain
masih senang bermain, sehingga peneliti
Didaktis pengelompokan Bangun Datar
merancang desain didakis ini secara menarik
Untuk Mnegembangkan Komunikasi
dan membuat proses pembelajaran menjadi
Matematis Siswa kelas II Sekolah
lebih bermakna dengan menggunakan salah
Dasar. (Skripsi) Program Studi SI
satu kebudayaan yang ada di Indonesia yaitu
Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
permainan tradisional oray-orayan pada
Universitas Pendidikan Indonesia,
materi sifat-sifat bangun datar persegi dan
Tasikamlaya.
persegi panjang. Hal ini dapat dibuktikan
BSNP. (2006). Standar Isi Untuk satuan
dengan adanya peningkatan pemahaman
pendidikan dasar dan menengah.
dan hasil belajar siswa jika dibandingkan
Jakarta: Badan standar Nasional
dengan studi pendahuluan.
Pendidikan.
SIMPULAN
Mulyani, Nopi. 2016. Super Asik Permainan
Berdasarkan hasil studi pendahuluan
terungkap beberapa hambatan belajar siswa Tradisional Anak Indonesia.
pada materi sifat-sifat bangun datar persegi
Yogyakarta: DIVA Press.
dan persegi yaitu hambatan belajar siswa
dalam menyebutkan bangun datar persegi Nur’aeni. (2010). Pengembangan
dan persegi panjang, hambatan siswa dalam
kemampuan komunikasi geometris
menghubungkan konsep persegi dan persegi
panjang berdasarkan sifat-sifatnya, siswa sekolah dasar melalui
hambatan siswa dalam menentukan nama
pembelajaran berbasis teori Van Hile.
dan menggambarkan bangun datar persegi
berdasarkan sifat-sifatnya, hambatan belajar Jurnal Saung Guru: Vol. 1 No. 2.
siswa dalam menentukan nama dan
Suryadi, D. (2010).Penelitian Pembelajaran
menggambarkan bangun datar persegi
panjang berdasarkan sifat-sifatnya, Matematika Untuk Pembentukan
hambatan belajar siswa dalam menganalisis
Karakter Bangsa. Yogyakarta.
persamaan dan perbedaan dari sifat-sifat
bangun datar persegi dan persegi panjang. Swangsih erna. Tiurlina. 2010. Model
Dengan adanya hambatan tersebut peneliti
Pembelajaran Matematika. Bandung:
mencoba merancang sebuah desain didaktis
sifat-sifat persegi dan persegi panjang UPI PRESS.
berbasis permainan tradisional oray-orayan
yang dapat digunakan untuk mengatasi
hambatan belajar (learning obstacle)
tersebut. Hasil dari desain awal dan desain
revisi yang sudah di implementasikan
@2018-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 5, No. 3 (2018) 1-11

http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved.

You might also like