You are on page 1of 49

1

‫( اﻟﱠﺮْﲪَِﻦ اﻟﱠﺮِﺣﻴِﻢ‬ ‫ﺑِﺴِﻢ ا ﱠِ‬


‫ْ‬
‫( ِﻣْﻦ‬ ‫( ﻧَﺴﺘﻌِﻴﻨﻪ وﻧَﺴﺘـْﻐِﻔﺮﻩ وﻧَـﻌﻮذُ ِ‪ C‬ﱠِ‬ ‫ِِ‬
‫إِﱠن اْﳊَْﻤَﺪ ﱠ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ُُ َ ُ‬
‫ﻀﱠﻞ ﻟَﻪُ َوَﻣْﻦ‬ ‫ُﺷﺮوِر أَﻧْـُﻔِﺴﻨَﺎ ﻣﻦ ﻳـﻬِﺪِﻩ اﱠ( ﻓَﻼَ ﻣ ِ‬
‫ُ ُ‬ ‫َ ْ َْ‬ ‫ُ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ﻳ ِ‬
‫ى ﻟَﻪُ َوأَْﺷَﻬُﺪ أَْن ﻻَ إﻟَﻪَ إﻻﱠ اﱠ(ُ‬ ‫ﻀﻠْﻞ ﻓَﻼَ َﻫﺎد َ‬ ‫ُْ‬
‫َوأَْﺷَﻬُﺪ أَﱠن ُﳏَﱠﻤﺪاً َﻋْﺒُﺪﻩُ َوَرُﺳﻮﻟُﻪُ«‪.‬‬
‫)َ\ أَﻳـﱡَﻬﺎ اﻟﱠِﺬﻳﻦ آَﻣﻨُﻮا اﺗﱠـُﻘﻮا اﱠ(َ َﺣﱠﻖ ﺗُـَﻘﺎﺗِِﻪ َوﻻَ‬
‫َﲤُﻮﺗُﱠﻦ إِﻻﱠ َوأَﻧْـﺘُْﻢ ُﻣْﺴﻠُِﻤﻮَن(‬
‫س اﺗﱠـُﻘﻮا َرﺑﱠُﻜُﻢ اﻟﱠِﺬى َﺧﻠََﻘُﻜْﻢ ِﻣْﻦ‬ ‫)َ\ أَﻳـﱡَﻬﺎ اﻟﻨﱠﺎ ُ‬
‫ﺚ ِﻣْﻨـُﻬَﻤﺎ‬‫ﺲ َواِﺣَﺪٍة َوَﺧﻠََﻖ ِﻣْﻨـَﻬﺎ َزْوَﺟَﻬﺎ َوﺑَ ﱠ‬ ‫ﻧَـْﻔ ٍ‬
‫ِرَﺟﺎﻻً َﻛﺜِﲑاً َوﻧَِﺴﺎءً َواﺗﱠـُﻘﻮا اﱠ(َ اﻟﱠِﺬى ﺗََﺴﺎءَﻟُﻮَن ﺑِِﻪ‬
‫َواﻷَْرَﺣﺎَم إِﱠن اﱠ(َ َﻛﺎَن َﻋﻠَْﻴُﻜْﻢ َرﻗِﻴﺒﺎً(‬

‫‪2‬‬
‫)َ\ أَﻳـﱡَﻬﺎ اﻟﱠِﺬﻳَﻦ آَﻣﻨُﻮا اﺗﱠـُﻘﻮا اﱠ(َ َوﻗُﻮﻟُﻮا ﻗَـْﻮﻻً َﺳِﺪﻳﺪاً‬
‫ﺼﻠِْﺢ ﻟَُﻜْﻢ أَْﻋَﻤﺎﻟَُﻜْﻢ َوﻳَـْﻐِﻔْﺮ ﻟَُﻜْﻢ ذُﻧُﻮﺑَُﻜْﻢ َوَﻣْﻦ‬ ‫ﻳُ ْ‬
‫ﻳُِﻄِﻊ اﱠ(َ َوَرُﺳﻮﻟَﻪُ ﻓَـَﻘْﺪ ﻓَﺎَز ﻓَـْﻮزاً َﻋِﻈﻴﻤﺎً(‬
‫أَﱠﻣﺎ ﺑَـْﻌُﺪ‪،‬‬
‫ﻀﻠِْﻠﻪُ ﻓَﻼَ‬‫ﻀﱠﻞ ﻟَﻪُ َوَﻣْﻦ ﻳُ ْ‬‫ﻣﻦ ﻳـﻬِﺪِﻩ اﱠ( ﻓَﻼَ ﻣ ِ‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ ْ َْ‬
‫ﺚ ﻛِﺘﺎب ا ﱠِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫( َوأَْﺣَﺴَﻦ‬ ‫ﺻَﺪَق اْﳊَﺪﻳ َ ُ‬ ‫ى ﻟَﻪُ إِﱠن أَ ْ‬
‫َﻫﺎد َ‬
‫ى ُﳏَﱠﻤٍﺪ َوَﺷﱠﺮ اﻷُُﻣﻮِر ُْﳏَﺪَ•ُ‪َ€‬ﺎ َوُﻛﱠﻞ‬ ‫ِ‬
‫اْﳍَْﺪى َﻫْﺪ ُ‬
‫ﺿﻼَﻟٍَﺔ ِﰱ‬ ‫ﺿﻼَﻟَﺔٌ َوُﻛﱠﻞ َ‬
‫ٍ‬ ‫ٍ‬
‫ُْﳏَﺪﺛَﺔ ﺑِْﺪَﻋﺔٌ َوُﻛﱠﻞ ﺑِْﺪَﻋﺔ َ‬
‫اﻟﻨﱠﺎِر‬
‫ﻋﺒﺎد ﷲ‪ :‬إن ﷲ أﻣﺮﻛﻢ ˆﻣﺮ ﺑﺪأ ﻓﻴﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ وﺛﲎ‬
‫ِ‬
‫ﻓﻴﻪ ﲟﻼﺋﻜﺘﻪ ﻓﻘﺎل ﺗﻌﺎﱃ‪} :‬إِﱠن اﱠ(َ َوَﻣَﻼﺋَﻜﺘَﻪُ‬
‫ﺻﻠﱡﻮا َﻋﻠَْﻴِﻪ‬ ‫ِ‬
‫ﱯ َ\أَﻳـﱡَﻬﺎ اﻟﱠﺬﻳَﻦ آَﻣﻨُﻮا َ‬ ‫ِ‬ ‫ﻳُ َ ﱡ‬
‫ﺼﻠﻮَن َﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱠ ِّ‬
‫َوَﺳﻠُِّﻤﻮا ﺗَْﺴﻠِﻴًﻤﺎ{ ]اﻷﺣﺰاب‪[56 :‬‬
‫‪3‬‬
‫وﻗﺎل رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ)) َﻣْﻦ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ اﱠ(ُ َﻋﻠَْﻴِﻪ ِ–َﺎ َﻋْﺸًﺮا ((‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ َﻋﻠَﱠﻰ َ‬
‫ﺻﻼًَة َ‬ ‫َ‬

‫ﺻِّﻞ َﻋﻠَﻰ ُﳏَﱠﻤٍﺪ‪َ ،‬وَﻋﻠَﻰ آِل ُﳏَﱠﻤٍﺪ ‪َ ،‬ﻛَﻤﺎ‬ ‫اﻟﻠﱠُﻬﱠﻢ َ‬


‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ﻚ‬‫ﺖ َﻋﻠَﻰ إِﺑْـَﺮاﻫﻴَﻢ َوَﻋﻠَﻰ آِل إِﺑْـَﺮاﻫﻴَﻢ ‪ ،‬إِﻧﱠ َ‬ ‫ﺻﻠﱠْﻴ َ‬
‫َ‬
‫ﲪﻴٌﺪ َِﳎﻴٌﺪ ‪ ،‬اﻟﻠﱠُﻬﱠﻢ َ‪ِC‬رْك َﻋﻠَﻰ ُﳏَﱠﻤٍﺪ ‪َ ،‬وَﻋﻠَﻰ آِل‬ ‫َِ‬
‫ﺖ َﻋﻠَﻰ إِﺑْـَﺮاِﻫﻴَﻢ ‪َ ،‬وَﻋﻠَﻰ آِل‬ ‫ٍ‬
‫ُﳏَﱠﻤﺪ ‪َ ،‬ﻛَﻤﺎ َ‪َC‬رْﻛ َ‬
‫ﲪﻴٌﺪ َِﳎﻴٌﺪ‬ ‫ﻚ َِ‬ ‫ِ‬
‫إِﺑْـَﺮاﻫﻴَﻢ ‪ ،‬إِﻧﱠ َ‬
‫اﱐ أوﺻﻴﻜﻢ وﻧﻔﺴﻲ ﺑﺘﻘﻮى ﷲ ﻋﺰ وﺟﻞ ﰲ‬
‫اﻟﺴﺮ واﻟﻌﻼﻧﻴﺔ‪ ،‬واﻹﺧﻼص ﻟﻪ ﰲ اﻷﻋﻤﺎل‬
‫واﻷﻗﻮال‪ ،‬واﻻﻗﺘﺪاء ﺑﺮﺳﻮﻟﻨﺎ اﻟﻜﺮﱘ ﳏﻤﺪ ﺻﻠﻰ‬
‫ﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﰲ ﲨﻴﻊ اﻋﻤﺎﻟﻨﺎ وﰲ ﻛﻞ ﻣﺎ‬
‫ﻧﺘﻘﺮب ﺑﻪ إﱃ رﺑﻨﺎ ﻋﺰ وﺟﻞ‪ ،‬ﻓﺈن ﺗﻘﻮى ﷲ ﺗﺒﺎرك‬

‫‪4‬‬
‫وﺗﻌﺎﱃ ﻫﻲ اﻟﺴﺒﺐ اﻟﻌﻈﻴﻢ ﰲ ﲢﺼﻴﻞ ﺳﻌﺎدة‬

‫اﻟﺪﻧﻴﺎ واﻵﺧﺮة‪ ،‬ﻗﺎل ﷲ ﺗﻌﺎﱃ‪َ):‬وَﻣﻦ ﻳَـﺘﱠِﻖ اﱠ(َ‬


‫ﺐ(‬ ‫ﺴ‬‫ﺚ َﻻ َﳛﺘَ ِ‬‫ُ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﻦ‬ ‫َﳚﻌﻞ ﻟﱠﻪ َﳐْﺮﺟﺎ * وﻳـﺮزﻗْﻪ ِ‬
‫ﻣ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ ُ َ ً َ َْ ُ ُ‬
‫‪Ahibbati‬‬ ‫‪hafizhakumullah,‬‬ ‫‪kaum‬‬
‫‪muslimin yang saya cintai karena‬‬
‫‪Allah, semoga Allah selalu merahmati‬‬
‫‪kita.‬‬

‫‪Hari ini adalah Hari Raya Idulfitri‬‬


‫!‪Hari Raya Khusus Umat Islam‬‬

‫( ‪ -‬ﺻ ﻠﻰ ﷲ ﻋ ﻠﻴﻪ‬ ‫ﺲ ﻗَﺎَل ﻗَِﺪم رﺳﻮُل ا ﱠِ‬ ‫َﻋْﻦ أَﻧَ ٍ‬


‫َ َُ‬
‫وﺳﻠﻢ‪ -‬اﻟَْﻤِﺪﻳﻨَﺔَ َوَﳍُْﻢ ﻳَـْﻮَﻣﺎِن ﻳَـْﻠَﻌﺒُﻮَن ﻓِﻴِﻬَﻤﺎ ﻓَـَﻘﺎَل‬
‫ﺐ ﻓِﻴِﻬَﻤﺎ ِﰱ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫»َﻣﺎ َﻫَﺬان اﻟْﻴَـْﻮَﻣﺎن«‪ .‬ﻗَﺎﻟُﻮا ُﻛﻨﱠﺎ ﻧَـْﻠَﻌ ُ‬
‫( ‪ -‬ﺻ ﻠﻰ ﷲ ﻋ ﻠﻴﻪ‬ ‫اْﳉﺎِﻫﻠِﻴﱠِﺔ‪ .‬ﻓَـَﻘﺎَل رﺳﻮُل ا ﱠِ‬
‫َُ‬ ‫َ‬

‫‪5‬‬
‫ »إِﱠن اﱠ(َ ﻗَْﺪ أَﺑَْﺪﻟَُﻜْﻢ ِ–َِﻤﺎ َﺧ ْ ًﲑا ِﻣْﻨـُﻬَﻤﺎ‬-‫وﺳﻠﻢ‬
.«‫ﺿَﺤﻰ َوﻳَـْﻮَم اﻟِْﻔﻄْﺮ‬ْ َ‫ﻳَـْﻮَم اﻷ‬

Artinya: “Anas bin Malik radhiyallahu


‘anhu bercerita: “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam datang di
kota Madinah, dan mereka (penduduk
kota Madinah) memiliki dua hari yang
mereka bersuka cita di dalamnya,
beliau bertanya: “Apakah dua hari
ini?”, mereka menjawab: “Kami
bermain-main di dalamnya saat masa
jahiliah”, lalu Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah
menggantikan untuk kalian dua
hari ini dengan yang lebih baik
dari keduanya; Hari Raya Idul
Fitri dan Hari Raya Iduladha.”
HR. Abu Daud.

6
‫ﲔ ﻳﻮِم‬
ِ ‫ﻰ ﻋﻦ ﺻﻴﺎِم ﻳﻮﻣ‬° ‫ﷲ ﷺ‬ِ ‫أّن رﺳﻮَل‬

.‫اﻟﻔﻄِﺮ وﻳﻮِم اﻷﺿﺤﻰ‬

Artinya: “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam
telah melarang untuk
berpuasa dua hari; hari
raya idulfitri dan hari raya
iduladha.” HR. Ibnu
Hibban.
¾‫ ﻋﻴُﺪ‬،‫ وأ\ُم اﻟﺘﺸﺮﻳِﻖ‬،‫ وﻳﻮُم اﻟﻨﺤِﺮ‬،‫ﻳﻮُم اﻟِﻔﻄِْﺮ‬
.‫ب‬ٍ ‫ وﻫﻰ أ\م أْﻛٍﻞ وُﺷﺮ‬،‫أﻫﻞ اﻹﺳﻼِم‬
ْ ُ َ َ

7
Artinya: “Hari raya idulfitri, hari
raya iduladha, hari-hari tasyriq
adalah hari raya kita umat
Islam, hari-hari tersebut adalah
hari makan dan minum.” HR.
Abu Daud.

Ahibbati hafizhakumullah – saudara-


saudari yang saya cintai karena Allah,
semoga Allah selalu menjaga kita.
Oleh karenanya agungkanlah hari ini
dengan:
- memperbanyak takbir, tahmid
dan tahlil
- Bersuka cita, makan dan minum
serta bersyukur atas seluruh
nikmat Allah Taala.

8
Dan tema khotbah Idulfitri 1444 H
kali ini adalah

KONSEP HIDUP BAHAGIA

9
Setiap insan yang hidup ingin
merasakan sebuah kata dalam
hidupnya, yaitu Bahagia.
Bahkan untuk kata bahagia
Sebagian orang rela pergi angkasa,
hanya untuk mengejar bahagia.
Sebagian orang rela pergi, ke
hutan, puncak gunung hanya untuk
mengejar bahagia,
Sebagian manusia rela bekerja
siang malam tanpa kenal Lelah untuk
mencari kata bahagia.
Padahal kebahagiaan bukan di
daratan, di lautan, di angkasa tetapi
kebahagiaan ada di dalam qalbu setiap
manusia.
Apakah arti kebahagiaan?
Apakah ia tumpukan uang! Puluhan
aset, atau rumah dan mobil mewah.
Pertanyaan itu mudah, tapi sulit untuk
dicarikan jawaban yang benar. Banyak
orang mempunyai arti kebahagian
menurut “versi”nya sendiri.

10
Pengangguran menganggap
bahagia itu memiliki pekerjaan tetap.
Karyawan tetap bilang hidup menjadi
bos baru bisa tenang. Sedangkan bos
sendiri merasa hidupnya resah. Begitu
seterusnya tanpa akhir.
Kebanyakan menganggap
bahagia datang dari materi. Ketika
kebutuhan terpenuhi maka
ketenangan datang. Ibarat rasa
kenyang, datang jika habis makan.
begitupun bahagia, ia ada jika sebab
untuk bahagia terpenuhi.
Sayangnya kita selalu salah
menilai sebab kebahagiaan. Dan salah
juga dalam menilai asalnya. Beberapa
menganggap harta sebab utama. Yang
lain menilai keluarga. Dan ada yang
berpendapat pasangan hidup adalah
sarat mutlak ketenangan jiwa.
Kebahagiaan itu dari hati.
Ketenangan dari dalam dada, bukan
dari saku kita. Ia didapat kala
kebutuhannya terpenuhi. Layaknya

11
tubuh, hati membutuhkan asupan.
Makanannya adalah ketaatan kepada
Allah. Mencarinya di luar itu, ia akan
mendapatkan segalanya kecuali
kebahagiaan itu sendiri.
Hati yang gelisah hanya akan
tenang dengan mengingat-Nya,
mengingat Allah Sang Pemilik hati
dan pemberi ketenangan padanya.
Bukan dengan yang lain. Bukan
dengan musik, makanan, atau bahkan
perempuan. Karena Sang Pemilik hati
sudah memberikan kepada setiap
penyakit obat. Dan obat dari resah
adalah ibadah.
Jika materi adalah obat
kegelisahan jiwa. Maka logikanya
hanya orang miskin saja yang layak
untuk stress. Tapi faktanya tak sedikit
pula warga kelas atas yang bunuh diri.
Hal ini pernah Allah dan Rasul-
Nya jelaskan jauh hari sebelum
ditemukannya teori tentang
kebahagiaan hidup saat ini.

12
Allah berfirman :

ۗ ۡ ِِ ۡ ۟
‫ﯩﱡﻦ ﻗُـﻠُﻮُ–ُﻢ ﺑﺬﻛﺮ ٱﱠ( أََﻻ‬Ä‫﴿ٱﻟﱠِﺬﻳَﻦ ءَاَﻣﻨُﻮا َوﺗَﻄَﻤ‬
ِ ِ
ۡ ۡ ِ ۡ ِِ
[٢٨ ‫ب﴾ ]اﻟﺮﻋﺪ‬ ُ ُ ُ ‫ ﱡ‬Ä َ َ‫ﺑﺬﻛِﺮ ٱﱠ( ﺗ‬
‫ﻮ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻘ‬ ‫ﻟ‬ ‫ٱ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﯩ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻄ‬

Artinya: “Mereka adalah orang-


orang yang ketika berzikir
mengingat Allah dengan
membaca al-Qur'ân dan
sebagainya, hati mereka
menjadi tenang. Hati memang
tidak akan dapat tenang tanpa
mengingat dan merenungkan
kebesaran dan kemahakuasaan
Allah.” (Q.S Ar-Ra’du 28).
Juga sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam kepada
Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu:

َ ‫ﺖ اﻟﻨﱠﺎ‬
‫س ﻗَْﺪ اْﻛﺘَـﻨَﺰوا‬ َ ْ‫ إَِذا َرأَﻳ‬، ‫" َ\ َﺷﱠﺪاد ﺑَْﻦ أَْوٍس‬
‫ اﻟﻠﱠُﻬﱠﻢ‬: ‫ت‬ ِ ‫ﻀﺔَ ﻓَﺎْﻛﺘﻨِﺰ ﻫﺆﻻِء اﻟَْﻜﻠِﻤﺎ‬ ‫ﱠ‬ ِ ْ‫اﻟﱠﺬﻫﺐ واﻟ‬
‫ﻔ‬
َ َ ْ َ َ َ َ
13
‫ َواﻟَْﻌِﺰﳝَﺔَ َﻋﻠﻰ‬، ‫ت ِﰲ اﻷْﻣِﺮ‬ َ ‫ﻚ اﻟﺜﱠـﺒَﺎ‬ َ ُ‫إِِّﱐ أَْﺳﺄَﻟ‬
ِ
‫ َوُﺣْﺴَﻦ‬، ‫ﻚ‬ َ ِ‫ﻚ ُﺷْﻜَﺮ ﻧِْﻌَﻤﺘ‬ َ ُ‫ َوأَْﺳﺄَﻟ‬، ‫اﻟﱡﺮْﺷﺪ‬
‫ﺻﺎِدﻗًﺎ‬ ِ
َ ¾ً‫ َوﻟَﺴﺎ‬، ‫ﻚ ﻗَـْﻠﺒًﺎ َﺳﻠﻴًﻤﺎ‬ َ ُ‫ َوأَْﺳﺄَﻟ‬، ‫ﻚ‬ َ ِ‫ِﻋﺒَﺎَدﺗ‬
‫ﻚ ِﻣْﻦ‬ َ ِ‫ َوأَﻋُﻮذُ ﺑ‬، ‫ﻚ ِﻣْﻦ َﺧ ِْﲑ َﻣﺎ ﺗَـْﻌﻠَُﻢ‬ َ ُ‫ َوأَْﺳﺄَﻟ‬،
ِ ِ
‫ﺖ َﻋﻼﱠُم‬ َ ْ‫ َوأَﻧ‬، ‫ َوأَْﺳﺘَـْﻐﻔُﺮَك ﻟَﻤﺎ ﺗَـْﻌﻠَُﻢ‬، ‫َﺷِّﺮ َﻣﺎ ﺗَـْﻌﻠَُﻢ‬
."‫ب‬ ِ ‫اﻟْﻐُﻴﻮ‬

Artinya: “Wahai Syaddad bin


‘Aus, Jika engkau melihat
Manusia mengumpulkan emas
dan perak maka berdoalah
engkau do’a-do’a ini:
Allahumma inni asalukats
tsabat fil amri wal ‘azimata
‘alar ruysdi, wa asaluka syukra
ni’matika, wa husna ‘ibadatika,
waasluka qalban saliman, wa
lisanan shadiqan, wa asaluka
min khairi ma ta’lam, wa a’udzu
14
bika min Syarri ma ta’lam, wa
astaghfiruka lima la ta’lam, wa
anta ‘allamul ghuyyub. (‘Ya
Allah sesungguhnya hamba
memohon keteguhan di jalan
Agama, tekat yang kuat dalam
menjalankan petunjuk, Aku
memohon rasa syukur atas
nikmat-Mu, penghambaan yang
baik kepada-Mu, dan Aku
memohon hati yang selamat
dan lisan yang jujur, dan aku
memohon kebaikan yang
Engkau ketahui, dan aku
berlindung dari kejelekan yang
Engkau ketahui dan Aku
memohon ampunan-Mu dari
segala dosa yang Engkau
ketahui, Karena Engkau Maha
mengetahui hal-hal ghaib).” HR.
Ibnu Hibban.
Materi itu memang penting dan
sangat dibutuhkan dalam hidup. Tapi
ia bukanlah segalanya. Uang adalah

15
sarana untuk menjalani kehidupan
tetapi salah jika dijadikan tujuan.
Dengan harta berlimpah kebutuhan
fisik memang terpenuhi. Tapi itu tak
cukup dan bukan untuk di cintai
apalagi secara berlebihan.
Allah berfirman:

ۡ
[٨ ‫ﺐ ٱﳋَ ۡ ِﲑ ﻟََﺸِﺪﻳٌﺪ﴾ ]اﻟﻌﺎد\ت‬
ِ ِ ِ
ّ ُ‫﴿َوإﻧﱠﻪُۥ ﳊ‬
Artinya: “Dan sesungguhnya
cintanya kepada harta benar-
benar berlebihan” (Q.S Al-
‘Aadiyat 8).
Menurut Ibnu kastir dalam hal
kecintaannya terhadap harta manusia
terbagi ke dalam dua kelompok. Yang
pertama adalah mereka yang memiliki
kecintaan yang berlebih terhadap
harta, tak lebih dari itu. Kedua adalah
mereka yang memiliki sifat pelit dan
takut akan kehilangan harta, karena
rasa cintanya yang teramat besar

16
terhadap harta. Dan kedua makna ini
benar adanya dalam penafsiran ayat
ini.1
ِ ِ ِ
ُ‫ َوإِﻧﱠﻪ‬:‫ﺐ اْﳋَِْﲑ ﻟََﺸﺪﻳٌﺪ{ أَْي‬
ّ ُ‫ﳊ‬ ُ‫}َوإِﻧﱠﻪ‬ :ُ‫َوﻗَـْﻮﻟُﻪ‬
‫ َوﻓِﻴِﻪ‬.‫ﻟََﺸِﺪﻳٌﺪ‬-‫ اﻟَْﻤﺎُل‬:‫َوُﻫَﻮ‬- ‫اْﳋَِْﲑ‬ ‫ﺐ‬ّ
ِ ُ‫ِﳊ‬
:‫َﻣْﺬَﻫﺒَﺎِن‬
.‫ َوإِﻧﱠﻪُ ﻟََﺸِﺪﻳُﺪ اﻟَْﻤَﺤﺒﱠِﺔ ﻟِْﻠَﻤﺎِل‬:‫ أَﱠن اﻟَْﻤْﻌَﲎ‬:‫أََﺣُﺪُﳘَﺎ‬
.‫ﺺ َِﲞﻴٌﻞ؛ ِﻣْﻦ َﳏَﺒﱠِﺔ اﻟَْﻤﺎِل‬ ٌ ‫ َوإِﻧﱠﻪُ َﳊَِﺮﻳ‬:‫َواﻟﺜﱠﺎِﱐ‬
.‫ﺻِﺤﻴٌﺢ‬ ِ
َ ‫َوﻛَﻼُﳘَﺎ‬
Beliau berkata: “Firman-Nya yang
berbunyi: “Dan sesungguhnya ia
sangat menyukai harta”, yaitu: “Dan
sesungguhnya dia menyukai kebaikan
yaitu harta sangat suka.” Dan di dalam
tafsiran ini terdapat dua penafsiran;
yang pertama bahwa ia sangat
menyukai harta, yang kedua ia sangat
bersungguh-sungguh dan pelit karena
1
Tafsir Al-Qur’anul Adzim , Ibnu Kastir 8/467.

17
kecintaannya terhadap harta. Kedua
penafsiran ini benar.
Karena hidup ini bukan hanya
sekedar makan, kerja, menikah, lalu
mati. Layaknya hewan ternak. Ada
sesuatu di balik kehidupan ini. Urusan
yang lebih besar dan penting. Ia
adalah kehidupan setelah mati, ada
jiwa yang harus terisi, hati yang belum
terobati.
Semua itu tak akan didapat
kecuali dengan beribadah kepada-
Nya. Dengannya hati menjadi tenang.
Ruh terpenuhi kebutuhannya.
Sederhananya ketika shalat dengan
khusyu’ dua raka’at saja hati terasa
lebih tentram. Dan itu sudah terbukti
secara ilmiah. Sudah banyak buku,
artikel, dan video yang
menjelaskannya.
Perasaan itu tak akan pernah
bisa di dapat walau memiliki dunia
dan seisinya. Karena sekali lagi ini
bukan tentang kebutuhan fisik, tapi

18
tentang apa yang mengendalikan
tubuh ini, yaitu hati dan pikiran.

‫ﺻـٰﻠِﺢ ࣰ◌ا ِّﻣﻦ ذََﻛٍﺮ أَۡو أُﻧﺜَٰﻰ َوُﻫَﻮ‬ َ َ َ َ ‫ﻞ‬ ‫ﻤ‬ِ ‫﴿ﻣۡﻦ ﻋ‬
‫ُﻣۡﺆِﻣﻦ ࣱ◌ ﻓَـﻠَﻨُۡﺤﻴِﻴَـﻨﱠﻪُۥ َﺣﻴَـٰﻮة ࣰ◌ ﻃَﻴِّﺒَﺔ ۖ◌ ࣰ◌ َوﻟَﻨَۡﺠِﺰﻳَـﻨﱠـُﻬۡﻢ‬
۟
[٩٧ ‫أَۡﺟَﺮُﻫﻢ ِˆَۡﺣَﺴِﻦ َﻣﺎ َﻛﺎﻧُﻮا ﻳَـۡﻌَﻤﻠُﻮَن﴾ ]اﻟﻨﺤﻞ‬

Artinya: “Barangsiapa
mengerjakan kebajikan, baik
laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka
pasti akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang
baik dan akan Kami beri
balasan dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan.” QS. An
Nahl:97.

Ayat di atas menjelaskan bahwa iman


dan amal saleh adalah cara paling jitu

19
untuk mendapatkan kebahagiaan
hidup di dunia ataupun di akhirat.

20
KONSEP HIDUP BAHAGIA
MENURUT ALQURAN DAN
SUNNAH
1. MEYAKINI SYARIAT
ALLAH ADALAH
PERATURAN HIDUP YANG
PALING TERBAIK
2. KEBAHAGIAAN HANYA DI
DAPAT DENGAN
MENGERJAKAN SYARIAT
ALLAH
3. MENJAUHI MUSUH YANG
MENGHANTARKAN KE
DALAM KESENGSARAAN
4. KETAATAN ADALAH
MURNI PETUNJUK ALLAH
MAKA BERDOALAH
UNTUKNYA
5. KEBAHAGIAAN HAKIKI
ADALAH MASUK SURGA
FIRDAUS TANPA HISAB,
MELIHAT WAJAH ALLAH,
DIRIDOINYA DAN
BERKUMPUL DENGAN

21
NABI MUHAMMAD
SHALLALLAHU ‘ALAIHI
WASALLAM DAN PARA
SALAF SALEH SERTA
SELURUH KELUARGA.

Kalau seseorang mendapatkan ini


semua maka niscaya ia mendapatkan
KEBAHAGIAAN HAKIKI,

Mari kita kupas satu-satu konsep


hidup Bahagia ini:

1. MEYAKINI SYARIAT
ALLAH ADALAH
PERATURAN HIDUP YANG
PALING TERBAIK

Tidak ada dan tidak akan pernah


ada hukum atau peraturan hidup yang
paling sesuai mengatur kehidupan
manusia kecuali syariat Allah.
Tidak ada dan tidak akan pernah
ada peraturan yang paling sesuai

22
fitrah, paling sesuai dengan
kesanggupan manusia kecuali hukum
dan syariat Allah.
Dalam segala aspek kehidupan
manusia, baik akidah, ibadah,
muamalah dan akhlak serta adab.
Baik dalam perihal perintah atau
larangan.
Allah mengabarkan hal ini
dalam bentuk tantangan kepada
manusia:

ِ(‫﴿أَﻓَﺤۡﻜﻢ ٱۡﳉـِٰﻬﻠِﻴﱠِﺔ ﻳـ ۡﺒـﻐُﻮَۚن وﻣۡﻦ أَۡﺣﺴﻦ ِﻣﻦ ٱﱠ‬


َ َُ ََ َ َ َ ُ
ۡ
[٥٠ ‫ُﺣﻜﻢ ࣰ◌ا ﻟَِّﻘۡﻮم ࣲ◌ ﻳُﻮﻗِﻨُﻮَن﴾ ]اﳌﺎﺋﺪة‬

Artinya: “Apakah hukum Jahiliah


yang mereka kehendaki?
(Hukum) siapakah yang lebih
baik daripada (hukum) Allah
bagi orang-orang yang
meyakini (agamanya)?”. QS. Al
Maidah: 50.

23
Allah menetapkan bahwa diri-Nya
adalah sebaik-baik Hakim pemutus
keputusan

ۚ ۡ ۡ ۡ ‫﴿وٱﺗﱠﺒِۡﻊ ﻣﺎ ﻳﻮﺣ ۤﻰ إِﻟ‬


‫ﻚ َوٱﺻِ ۡﱪ َﺣ ﱠ ٰﱴ َﳛُﻜَﻢ ٱ ُﱠ‬
( ‫ﻴ‬
َ َ َٰ ُ َ َ
[١٠٩ ‫ﲔ﴾ ]ﻳﻮﻧﺲ‬ ِ ‫وﻫﻮ ﺧۡﲑ ٱۡﳊـِٰﻜ‬
‫ﻤ‬
َ َ ُ َ ََُ

Artinya: “Dan ikutilah apa yang


diwahyukan kepadamu, dan
bersabarlah hingga Allah
memberi keputusan. Dialah
hakim yang terbaik.” QS. Yunus:
109.

Allah Taala bertanya dalam rangka


menyatakan tentang diriNya

[٨ ‫ﲔ﴾ ]اﻟﺘﲔ‬ ِ ‫﴿أَﻟَۡﻴﺲ ٱﱠ( ِˆَۡﺣَﻜِﻢ ٱۡﳊـِٰﻜ‬


‫ﻤ‬
َ َ ُ َ
Artinya: “Bukankah Allah hakim
yang paling adil?.” QS. At Tin: 8
24
Dari ayat-ayat di atas jelas bahwa
tidak hukum atau peraturan hidup
yang paling patut dilaksanakan
kecuali Hukum dan syariat Allah
Taala.

2. KEBAHAGIAAN HANYA DI
DAPAT DENGAN
MENGERJAKAN SYARIAT
ALLAH

Hanya salat yang dapat benar-benar


menghilangkan rasa gelisah dan
gundah yang membuat orang tidak
bahagia.

‫ أﻗِِﻢ اﻟ ﱠ‬،‫\ ﺑِﻼُل‬


..‫ أِرْﺣﻨﺎ –ﺎ‬،َ‫ﺼﻼة‬

Artinya: “Wahai, Bilal.


Kumandangkan iqamah shalat.
Buatlah kami tenang
dengannya”. HR. Abu Daud.

25
Hanya tasbih berdzikir yang dapat
benar-benar menenangkan qalbu

ۡ ِ‫ﻚﻳ‬ ۡ ‫﴿وﻟﻘۡﺪ ﻧـ‬


﴾‫ﺻﺪُرَك ِﲟَﺎ ﻳَـُﻘﻮﻟُﻮَن‬ ‫ﻖ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻀ‬ ‫ﱠ‬‫ﻧ‬َ‫أ‬ ‫ﻢ‬
َ ُ َ َ ُ َ ََ َ
َ‫ﻠ‬ ‫ﻌ‬
[٩٧ ‫]اﳊﺠﺮ‬
Artinya: “Dan sungguh, Kami
mengetahui bahwa dadamu
menjadi sempit disebabkan apa
yang mereka ucapkan.” QS. Al
Hijr: 97.

﴾‫ﻚ َوُﻛﻦ ِّﻣَﻦ ٱﻟﱠﺴـِٰﺠِﺪﻳَﻦ‬ ِۡ ۡ


َ ِّ‫﴿ﻓََﺴﺒِّﺢ ِﲝَﻤﺪ َرﺑ‬
[٩٨ ‫]اﳊﺠﺮ‬

Artinya: “maka bertasbihlah


dengan memuji Tuhanmu dan
jadilah engkau di antara orang
yang bersujud (salat).” QS. Al Hijr:
98

26
3. MENJAUHI MUSUH YANG
MENGHANTARKAN KE
DALAM KESENGSARAAN

Seorang muslim yang ingin bahagia


hendaknya ia meyakini bahwa ia
mempunyai banyak musuh yang tidak
ingin ia bahagia, banyak musuh yang
ingin ia sengsara terhina dan menjadi
manusia yang paling rendah di dunia
dan di akhirat.
Dan musuh terdepan bagi seorang
muslim adalah Iblis serta para syetan
yang menjadi bala tentaranya.
Silahkan perhatikan ayat-ayat di
bawah ini:

ۤ ۟ ۟ ۤ ۡ ۡ ۡ
‫إِﱠﻻ‬‫ﯩَﻜِﺔ ٱۡﺳُﺠُﺪوا ﻟِٔـَﺎَدَم ﻓََﺴَﺠُﺪۤوا‬Äٰ‫﴿َوإِذ ﻗُـﻠﻨَﺎ ﻟِﻠَﻤﻠَـ‬
ۡ
﴾‫ﺖ ِﻃﲔ ࣰ◌ا‬ ۡ ِ ۡ
َ َ‫ﺲ ﻗَﺎَل ءَأَﺳُﺠُﺪ ﻟَﻤﻦ َﺧﻠ‬
‫ﻘ‬ َ ‫ﻴ‬ِ‫إِۡﺑﻠ‬

[٦١ ‫]اﻹﺳﺮاء‬

27
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika
Kami berfirman kepada para
malaikat, “Sujudlah kamu
semua kepada Adam,” lalu
mereka sujud, kecuali Iblis. Ia
(Iblis) berkata, “Apakah aku
harus bersujud kepada orang
yang Engkau ciptakan dari
tanah?”

‫ﯩۡﻦ‬Äَ‫َﻋﻠَﱠﯽ ﻟ‬ ۡ ِ ۡ
َ ‫ﻚ َﻫـَٰﺬا ٱﻟﱠﺬی َﻛﱠﺮﻣ‬
‫ﺖ‬ َ َ‫﴿ﻗَﺎَل أََرءَﻳـﺘ‬
ۡ
‫ذُِّرﻳـﱠﺘَﻪُۥۤ إِﱠﻻ‬ ‫أَﱠﺧۡﺮﺗَِﻦ إِ َ ٰﱃ ﻳَـۡﻮِم ٱﻟِﻘﻴَـَٰﻤِﺔ َﻷَۡﺣﺘَﻨَِﻜﱠﻦ‬
[٦٢ ‫ﻗَﻠِﻴﻞ ࣰ◌ا﴾ ]اﻹﺳﺮاء‬

Artinya: ”Ia (Iblis) berkata,


“Terangkanlah kepadaku,
inikah yang lebih Engkau
muliakan daripada aku?
Sekiranya Engkau memberi
waktu kepadaku sampai hari
28
Kiamat, pasti akan aku
sesatkan keturunannya, kecuali
sebagian kecil.”

ۡ
‫ﻚ ِﻣﻨـُﻬۡﻢ ﻓَِﺈﱠن َﺟَﻬﻨﱠَﻢ‬ ‫ﻌ‬ِ‫ﺒ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻓ‬ ۡ ‫﴿ﻗﺎَل ٱۡذﻫ‬
‫ﺐ‬
َ َ َ ََ َ َ
ۤ ۤ
[٦٣ ‫َﺟَﺰاُؤُﻛۡﻢ َﺟَﺰاء ࣰ◌ ﱠﻣۡﻮﻓُﻮر ࣰ◌ا﴾ ]اﻹﺳﺮاء‬

Artinya: “Dia (Allah) berfirman,


“Pergilah, tetapi barang siapa
di antara mereka yang
mengikuti kamu, maka
sungguh, neraka Jahanamlah
balasanmu semua, sebagai
pembalasan yang cukup.”

‫ﻚ َوأَۡﺟﻠِۡﺐ‬ ِ
‫ﺗ‬‫ﻮ‬ۡ ‫﴿وٱۡﺳﺘـۡﻔِﺰۡز ﻣِﻦ ٱۡﺳﺘﻄَۡﻌﺖ ِﻣ ۡﻨـﻬﻢ ﺑِﺼ‬
َ َ ُ َ َ َ َ َ
ِ‫ﻚ وَﺷﺎ ِۡرﻛﻬۡﻢ ﻓِﯽ ٱۡﻷَۡﻣﻮ ٰ⁠ل‬ َ
ِ‫ﻋﻠَۡﻴِﻬﻢ ِﲞۡﻴﻠِﻚ ورِﺟﻠ‬
َ ُ َ ََ َ َ َ
ۚ ۡ ۡ
﴾‫َوٱﻷَۡوﻟَـِٰﺪ َوِﻋﺪُﻫۡﻢ َوَﻣﺎ ﻳَﻌُِﺪُﻫُﻢ ٱﻟﱠﺸۡﻴﻄَـُٰﻦ إِﱠﻻ ﻏُُﺮوًرا‬
[٦٤ ‫]اﻹﺳﺮاء‬
29
Dan perdayakanlah siapa saja di
antara mereka yang engkau (Iblis)
sanggup dengan suaramu (yang
memukau), kerahkanlah pasukanmu
terhadap mereka, yang berkuda dan
yang berjalan kaki, dan bersekutulah
dengan mereka pada harta dan anak-
anak lalu beri janjilah kepada
mereka.” Padahal setan itu hanya
menjanjikan tipuan belaka kepada
mereka. QS. Al Isra: 61-64.

ۚ
‫وا إِﱠﳕَﺎ‬ò‫َﻋُﺪ‬ ‫﴿إِﱠن ٱﻟﱠﺸۡﻴﻄَـَٰﻦ ﻟَُﻜۡﻢ َﻋُﺪّو ࣱ◌ ﻓَﭑ ﱠِﲣُﺬوُﻩ‬
﴾‫ٱﻟﱠﺴﻌِِﲑ‬ ‫ﺐ‬ِ ٰ‫ﻳَۡﺪﻋُ ۟ﻮا ِﺣۡﺰﺑَﻪُۥ ﻟِﻴَُﻜﻮﻧُ ۟ﻮا ِﻣۡﻦ أَۡﺻَﺤـ‬
[٦ ‫]ﻓﺎﻃﺮ‬

Artinya: “Sungguh, setan itu


musuh bagimu, maka
perlakukanlah ia sebagai
musuh, karena sesungguhnya

30
setan itu hanya mengajak
golongannya agar mereka
menjadi penghuni neraka yang
menyala-nyala.” QS. Fathir: 6.

Oleh sebab inilah, wajib bagi setiap


muslim, untuk menjaga dirinya dari
setiap musuh yang
menghantarkannya kepada
kehancurannya bukan
kebahagiaannya.

4. KETAATAN ADALAH
MURNI PETUNJUK ALLAH
MAKA BERDOALAH
UNTUKNYA

Ketaatan dan kemaksiatan adalah


takdir dari Allah yang sudha Allah
tetapkan 50 ribu tahun sebelum
penciptaan langit dan bumi, siapa saja
yang ingin dibahagiakan Allah maka
tidak akan pernah ada yang
menyengsarakannya dan begtu juga

31
sebaliknya siapa saja yang ingin
disengsarakan Allah maka tidak akan
pernah ada yang membahagiakannya.
Allah berfirman:

ۡ ۡ
‫﴿َوَﻣﻦ ﻳُِﻬِﻦ ٱﱠ(ُ ﻓََﻤﺎ ﻟَﻪُۥ ِﻣﻦ ﱡﻣﻜِﺮٍۚم إِﱠن ٱﱠ(َ ﻳَـﻔَﻌُﻞ‬
ۤ
[١٨ ‫َﻣﺎ ﻳََﺸﺎءُ ۩﴾ ]اﳊﺞ‬

Artinya: “Barangsiapa dihinakan


Allah, tidak seorang pun yang
akan memuliakannya.
Sungguh, Allah berbuat apa
saja yang Dia kehendaki.” QS. Al
Hajj: 18.

Maka wajib bagi setiap muslim


yang ingin bahagia dengan selalu di
atas ketaatan dan selalu menjauhi
maksiat agar berdoa kepada Allah
sehingga dimudahkan untuk hal
tersebut.

32
‫ِ‬
‫اﻟﻠﱠُﻬﱠﻢ أِﻋِّﲏ ﻋﻠﻰ ذﻛِﺮَك وُﺷﻜِﺮَك وُﺣﺴِﻦ ِﻋﺒﺎدﺗِ َ‬
‫ﻚ‪.‬‬

‫‪Artinya: “Ya Allah tolong aku‬‬


‫‪untuk‬‬ ‫‪dapat‬‬ ‫‪berdzikir‬‬
‫‪kepadaMu,‬‬ ‫‪bersyukur‬‬ ‫‪atas‬‬
‫‪nikmat-nikmatMu‬‬ ‫‪dan‬‬
‫‪beribadah‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫‪baik‬‬
‫‪kepadaMu.” HR. Abu Daud, no,‬‬
‫‪1522.‬‬

‫‪“Dari Abu Hurairah dia berkata,‬‬

‫( ‪-‬ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‪ -‬ﻳَـُﻘﻮُل »‬ ‫َﻛﺎَن رﺳﻮُل ا ﱠِ‬


‫َُ‬
‫ِ‬ ‫اﻟﻠﱠﻬﱠﻢ أَﺻﻠِﺢ ِﱃ ِدﻳ ِ ِ‬
‫ﺼَﻤﺔُ أَْﻣِﺮى‬ ‫ﲎ اﻟﱠﺬى ُﻫَﻮ ﻋ ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ ْ ْ‬
‫ﺻﻠِْﺢ ِﱃ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ى اﻟﱠِﱴ ﻓﻴَﻬﺎ َﻣَﻌﺎﺷﻰ َوأَ ْ‬ ‫وأَ ْ ِ ِ‬
‫ﺻﻠْﺢ ﱃ ُدﻧْـﻴَﺎ َ‬ ‫َ‬
‫آِﺧَﺮﺗِﻰ اﻟﱠِﱴ ﻓِﻴَﻬﺎ َﻣَﻌﺎِدى َواْﺟَﻌِﻞ اْﳊَﻴَﺎَة ِزَ\َدًة ِﱃ‬
‫ت َراَﺣﺔً ِﱃ ِﻣْﻦ ُﻛِّﻞ َﺷٍّﺮ‬ ‫ِﰱ ُﻛِّﻞ َﺧ ٍْﲑ َواْﺟَﻌِﻞ اﻟَْﻤْﻮ َ‬
‫«‬

‫‪33‬‬
ARTINYA; “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah berdoa sebagai berikut:
“Alloohumma ashlih lii
diiniilladzii huwa ‘ishmatu
amrii, wa ashlih lii dun-
yaayallatii fiihaa ma’aasyii, wa
ash-lih lii aakhirotiillatii fiihaa
ma’aadii, waj’alil hayaata
ziyaadatan lii fii kulli khoirin,
waj’alil mauta roohatan lii min
kulli syarrin” [Ya Allah ya
Tuhanku, perbaikilah bagiku
agamaku sebagai benteng
(ishmah) urusanku; perbaikilah
bagiku duniaku yang menjadi
tempat kehidupanku;
perbaikilah bagiku akhiratku
yang menjadi tempat
kembaliku! Jadikanlah ya Allah
kehidupan ini mempunyai nilai
tambah bagiku dalam segala
kebaikan dan jadikanlah
kematianku sebagai

34
kebebasanku dari segala
kejahatan!].” HR. Muslim.

5. KEBAHAGIAAN HAKIKI
ADALAH MASUK SURGA
FIRDAUS TANPA HISAB,
MELIHAT WAJAH ALLAH,
DIRIDOINYA DAN
BERKUMPUL DENGAN
NABI MUHAMMAD
SHALLALLAHU ‘ALAIHI
WASALLAM DAN PARA
SALAF SALEH SERTA
SELURUH KELUARGA.

Tidak ada kebahagiaan kecuali dengan


masuk surga dan surganya Surga
Firdaus.

ۡ‫ت وإِﱠﳕَﺎ ﺗـﻮﻓﱠـۡﻮن أُﺟﻮرﻛﻢ‬


ِۗ ‫﴿ﻛﻞ ﻧـۡﻔﺲ◌ ذۤاﯨﻘﺔ ٱۡﻟﻤۡﻮ‬
َُ ُ َ َ ُ َ َ ُ َ Ä َ ࣲ َ ‫ُ ﱡ‬
ۡ ۖ ۡ
‫ﻳَـۡﻮَم ٱﻟِﻘﻴَـَٰﻤِﺔ ﻓََﻤﻦ ُزۡﺣِﺰَح َﻋِﻦ ٱﻟﻨﱠﺎِر َوأُۡدِﺧَﻞ ٱﳉَﻨﱠَﺔ‬

35
ۡ ۤ ۡ ۡ ۗ ۡ
ِ ‫ﱠ‬ِ
‫ﻓَـَﻘﺪ ﻓَﺎَز َوَﻣﺎ ٱﳊَﻴَـٰﻮةُ ٱﻟﱡﺪﻧـﻴَﺎ إﻻ َﻣﺘَـُٰﻊ ٱﻟﻐُُﺮور﴾ ]آل‬
[١٨٥ ‫ﻋﻤﺮان‬

Artinya: “Setiap yang bernyawa


akan merasakan mati. Dan
hanya pada hari Kiamat sajalah
diberikan dengan sempurna
balasanmu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga,
sungguh, dia memperoleh
kemenangan. Kehidupan dunia
hanyalah kesenangan yang
memperdaya.” QS. Ali Imran: 185

Tidak ada kebahagiaan kecuali dengan


masuk surga dan surganya Firdaus
tanpa hisab

‫ أَﻋﱠﺪﻫﺎ ﷲُ ﻟِْﻠُﻤﺠﺎِﻫِﺪﻳَﻦ‬،‫إّن ﰲ اﳉَﻨﱠِﺔ ِﻣﺌَﺔَ َدَرَﺟٍﺔ‬


‫ﲔ‬َ ْ ‫ﲔ ﻣﺎ ﺑْﻴـﻨَـُﻬﻤﺎ ﻛﻤﺎ ﺑ‬ِ ْ َ‫ ُﻛﱡﻞ َدرَﺟﺘ‬،‫ﰲ َﺳﺒﻴﻠِِﻪ‬
َ
36
ُ‫ ﻓﺈذا َﺳﺄَﻟْﺘُُﻢ ﷲَ ﻓََﺴﻠُﻮﻩ‬،‫ض‬ ِ ‫اﻟﱠﺴﻤﺎِء واﻷْر‬
ِ ِ ُ ‫ ﻓﺈﻧّﻪ أوﺳ‬،‫اﻟِﻔﺮدوس‬
ُ‫ وﻓَـْﻮﻗَﻪ‬،‫ وأَْﻋﻠﻰ اﳉَﻨﱠﺔ‬،‫ﻂ اﳉَﻨﱠﺔ‬ َْ َ َْْ
..‫ﺎُر اﳉَﻨﱠِﺔ‬°ْ‫ وِﻣﻨﻪُ ﺗَـَﻔﱠﺠُﺮ أ‬،‫ش اﻟﱠﺮْﲪَِﻦ‬
ُ ‫َﻋْﺮ‬
Artinya: “Di surga itu terdapat
seratus tingkatan, Allah
menyediakannya untuk para
mujahid di jalan Allah, jarak
antara keduanya seperti antara
langit dan bumi. Karena itu, jika
kalian meminta kepada Allah,
mintalah Firdaus, karena
sungguh dia adalah surga yang
paling tengah dan paling tinggi.
Di atasnya ada Arsy Sang Maha
Pengasih, dan darinya sumber
sungai-sungai surga.” (HR.
Bukhari 2790 & Ibnu Hibban 4611).

Semakin Dekat Arsy, Semakin Agung

37
Ibnul Qoyim mengatakan,

‫ وأﻧﻮرﻫﺎ وأﺷﺮﻓﻬﺎ‬،‫أﻧﺰﻩ اﳌﻮﺟﻮدات وأﻇﻬﺮﻫﺎ‬


‫ ﻋﺮش اﻟﺮﲪﻦ ﺟﻞ‬: ‫ وﻗﺪرا وأوﺳﻌﻬﺎ‬þ‫وأﻋﻼﻫﺎ ذا‬
‫ وﻛﻞ ﻣﺎ‬، ‫ وﻟﺬﻟﻚ ﺻﻠﺢ ﻻﺳﺘﻮاﺋﻪ ﻋﻠﻴﻪ‬، ‫ﺟﻼﻟﻪ‬
‫ﻛﺎن أﻗﺮب إﱄ اﻟﻌﺮش ﻛﺎن أﻧﻮر وأﻧﺰﻩ وأﺷﺮف ﳑﺎ‬
‫ﺑﻌﺪ ﻋﻨﻪ ؛ وﳍﺬا ﻛﺎﻧﺖ ﺟﻨﺔ اﻟﻔﺮدوس أﻋﻠﻰ‬
‫ ﻟﻘﺮ–ﺎ ﻣﻦ‬، ‫اﳉﻨﺎن وأﺷﺮﻓﻬﺎ وأﻧﻮرﻫﺎ وأﺟﻠﻬﺎ‬
‫ إذ ﻫﻮ ﺳﻘﻔﻬﺎ‬، ‫اﻟﻌﺮش‬
Makhluk yang paling suci, paling
tinggi, paling bercahaya, paling mulia,
paling atas posisinya, dan paling luas
adalah Arsy Allah ar-Rahman. Karena
itulah, layak Dia beristiwa di atasnya.
Dan semua yang lebih dekat dengan
Arsy, maka dia lebih bercahaya, lebih
suci, dan lebih mulia dibandingkan
yang di bawahnya. Untuk itulah, surga

38
firdaus menjadi surga yang paling
tinggi, paling mulia, paling bercahaya,
dan paling agung, karena dia paling
dekat dengan Arsy. Dan Arsy adalah
atapnya. (al-Fawaid, hlm. 27).

ِ ِ
َ ‫وﻋَﺪﱐ رِّﰊ أن ﻳُﺪﺧَﻞ اﳉﻨﱠﺔَ ﻣﻦ أﱠﻣﱵ ﺳﺒﻌ‬
‫ﲔ أﻟًﻔﺎ‬
ٍ ‫ث ﺣ ﺜﻴﺎ‬ ٍ ٍ
‫ت ﻣﻦ‬ َ ُ ‫ وﺛﻼ‬،‫ﺑﻐِﲑ ﺣﺴﺎب وﻻ ﻋﺬاب‬
.‫ت رِّﰊ‬ِ ‫ﺣ ﺜﻴﺎ‬
َ
Artinya: “Rabbku ‘azza wa jalla
telah menjajikan padaku bahwa
70.000 orang dari umatku akan
dimasukkan surga tanpa hisab
dan tanpa siksa. Setiap 1000
dari jumlah tersebut terdapat
70.000 orang lagi.” (HR. Ahmad,
no. 22303.

Tidak ada kebahagiaan setelah masuk


surga firdaus tanpa hisab kecuali
dapat melihat wajah Allah
39
:ُ‫ ﻳﻘﻮُل ﷲ‬:‫ ﻗﺎَل‬،َ‫إذا َدَﺧَﻞ أْﻫُﻞ اﳉَﻨﱠِﺔ اﳉَﻨﱠﺔ‬
‫ﺾ‬ْ ِّ‫ أ َﱂْ ﺗُـﺒَـﻴ‬:‫ﺗُِﺮﻳُﺪوَن ﺷﻴﺌًﺎ أِزﻳُﺪُﻛْﻢ؟ ﻓﻴَﻘﻮﻟﻮَن‬
‫ وﺗُـﻨَِّﺠﻨﺎ ِﻣَﻦ اﻟﻨّﺎِر؟‬،َ‫ُوُﺟﻮَﻫﻨﺎ؟ أ َﱂْ ﺗُْﺪِﺧْﻠﻨﺎ اﳉَﻨﱠﺔ‬
‫ﺐ‬‫ ﻓَﻤﺎ أُْﻋﻄُﻮا ﺷﻴﺌًﺎ أَﺣ ﱠ‬،‫ب‬ ِ ِ
َ ‫ﻒ اﳊ ﺠ ﺎ‬ ُ ‫ ﻓَـﻴَْﻜﺸ‬:‫ﻗﺎَل‬
‫إﻟﻴِﻬﻢ ِﻣَﻦ اﻟﻨﱠﻈَِﺮ إﱃ َرِّ–ِْﻢ‬

Artinya: “Jika penghuni surga


telah masuk surga, Allah Ta’ala
berfirman, (yang artinya)
“Apakah kalian (wahai
penghuni surga) menginginkan
sesuatu sebagai tambahan (dari
kenikmatan surga)?” Maka
mereka menjawab, “Bukankah
Engkau telah memutihkan
wajah-wajah kami? Bukankah
Engkau telah memasukkan
kami ke dalam surga dan
menyelamatkan kami dari

40
(azab) neraka?” Maka (pada
waktu itu) Allah membuka hijab
(yang menutupi wajah-Nya
Yang Mahamulia), dan penghuni
surga tidak pernah mendapatkan
suatu (kenikmatan) yang lebih
mereka sukai daripada melihat
(wajah) Allah ‘azza wa jalla.”
Kemudian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam membaca ayat tersebut
di atas (Bagi orang-orang yang
berbuat baik, ada pahala yang
terbaik (surga)
dan tambahannya). (HR. Muslim,
no. 181)

Tidak kebahagiaan setelah


masuk surga Firdaus tanpa hisab
dan dapat melihat wajah Allah
Taala kecuali mendapat Rido
Allah dan tidak dimurkai oleh-
Nya selamanya. DAN INILAH

41
‫‪PUNCAK‬‬ ‫!‪KEBAHAGIAAN‬‬
‫!‪ALLAHU AKBAR‬‬

‫إّن ﷲَ ﻳﻘﻮُل ﻷْﻫِﻞ اﳉَﻨﱠِﺔ‪ \ :‬أْﻫَﻞ اﳉَﻨﱠِﺔ؟ ﻓﻴَﻘﻮﻟﻮَن‪:‬‬


‫ﻚ‪ ،‬ﻓﻴَﻘﻮُل‪ :‬ﻫْﻞ َرِﺿﻴﺘُْﻢ؟‬ ‫ﻚ َرﺑﱠﻨﺎ وَﺳْﻌَﺪﻳْ َ‬ ‫ﻟَﺒﱠـْﻴ َ‬
‫ﻓﻴَﻘﻮﻟﻮَن‪ :‬وﻣﺎ ﻟﻨﺎ ﻻ ﻧَـْﺮﺿﻰ وﻗْﺪ أْﻋﻄَْﻴـﺘَﻨﺎ ﻣﺎ َﱂْ‬
‫ِ‬
‫ﻚ‪ ،‬ﻓﻴَﻘﻮُل‪ :‬أ¾ أُْﻋِﻄﻴُﻜْﻢ‬ ‫ﺗُـْﻌِﻂ أَﺣًﺪا ِﻣﻦ َﺧْﻠﻘ َ‬
‫ي ﺷﻲٍء‬ ‫ب‪ ،‬وأَ ﱡ‬ ‫ِ‬
‫ﻚ‪ ،‬ﻗﺎﻟﻮا‪َ \ :‬ر ّ‬ ‫ﻀَﻞ ِﻣﻦ ذﻟ َ‬ ‫أﻓْ َ‬
‫ﺿﻮاِﱐ‪،‬‬ ‫ﻚ؟ ﻓﻴَﻘﻮُل‪ :‬أُِﺣﱡﻞ ﻋﻠَْﻴُﻜﻢ ِر ْ‬ ‫ﻀُﻞ ِﻣﻦ ذﻟ َ‬ ‫أﻓْ َ‬
‫ﻂ ﻋﻠَْﻴُﻜﻢ ﺑَـْﻌَﺪﻩُ أﺑًَﺪا‪..‬‬
‫ﻓﻼ أْﺳ َﺨ ُ‬

‫‪Artinya: ““Sesungguhnya Allah‬‬


‫‪azza wa jalla berkata kepada‬‬
‫‪penghuni‬‬ ‫‪surga,‬‬ ‫‪“Wahai‬‬
‫‪penghuni‬‬ ‫‪surga...”,‬‬ ‫‪mereka‬‬
‫‪berkata,‬‬ ‫‪“Kami‬‬ ‫‪memenuhi‬‬
‫‪panggilanMu,‬‬ ‫‪kami‬‬
‫‪menta’atiMu”. Allah berkata,‬‬

‫‪42‬‬
“Apakah kalian ridho (puas)?”,
maka mereka berkata, “Kenapa
kami tidak ridho (puas)
sementara Engkau telah
memberikan kepada kami apa
yang tidak Engkau berikan
kepada seorangpun dari
ciptaanMu”. Maka Allah
berkata, “Maukah Aku berikan
kepada kalian yang lebih baik
dari ini?”. Mereka berkata,
“Apakah yang lebih baik dari
ini?”. Allah berkata, “Aku telah
menurunkan kepada kalian
keridhoanKu, maka Aku tidak
akan marah kepada kalian
setelah ini selama-lamanya”
(HR Al-Bukhari dan Muslim).

Ahibbati hafizhakumullah, kaum


muslimin yang saya cintai karena
Allah semoga Allah selalu menjaga
kita…

43
Terakhir wasiat diberikan kepada
kaum muslimat agar:
a. Bersedekah dengan hartanya
atau mengeluarkan zakat
hartanya,

b. Bahagaikanlah suami
dapatkanlah kerelaan darinya,
karena dua amalan inilah yang
akan menyelamatkan kalian dari
menjadi penghuni terbanyak api
neraka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam


bersabda:
‫ ﺻ ﻠﻰ ﷲ‬- ( ِ‫( ﺑِﻦ ﻋﻤﺮ ﻋﻦ رﺳﻮِل ا ﱠ‬ ِ ِ
ُ َ ْ َ َ َ ُ ْ ‫َﻋْﻦ َﻋْﺒﺪ ا ﱠ‬
ِ ِ
‫ﺼﱠﺪﻗَْﻦ‬َ َ‫ أَﻧﱠﻪُ ﻗَﺎَل »َ\ َﻣْﻌَﺸَﺮ اﻟﻨَّﺴﺎء ﺗ‬-‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬
‫َوأَْﻛﺜِْﺮَن اِﻻْﺳﺘِْﻐَﻔﺎَر ﻓَِﺈِّﱏ َرأَﻳْـﺘُُﻜﱠﻦ أَْﻛﺜَـَﺮ أَْﻫِﻞ اﻟﻨﱠﺎِر‬
ِ‫ﺖ اﻣﺮأَةٌ ِﻣْﻨـﻬﱠﻦ ﺟﺰﻟَﺔٌ وﻣﺎ ﻟَﻨﺎ \ رﺳﻮَل ا ﱠ‬
( ِ
ُ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ‫ ﻓَـَﻘﺎﻟ‬.«
.‫أَْﻛﺜَـَﺮ أَْﻫِﻞ اﻟﻨﱠﺎِر‬

44
ِ ِ
‫ﺖ‬ُ ْ‫ﻗَﺎَل » ﺗُْﻜﺜْﺮَن اﻟﻠﱠْﻌَﻦ َوﺗَْﻜُﻔْﺮَن اﻟَْﻌﺸَﲑ َوَﻣﺎ َرأَﻳ‬
‫ﺐ ِﻣْﻨُﻜﱠﻦ‬ ٍ ِ ِ َ‫ت َﻋْﻘٍﻞ وِدﻳٍﻦ أَْﻏﻠ‬ ِ ‫ِﻣﻦ َ¾ﻗِﺼﺎ‬
ّ ُ‫ﺐ ﻟﺬى ﻟ‬ َ َ َ ْ

Artinya: “Abdullah bin Umar
radhiyallahu ‘anhuma
meriwayatkan bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Wahai
para wanita, bersedekahlah,
dan perbanyaklah istighfar,
karena sesungguhnya aku telah
melihat kalian penghuni neraka
yang paling banyak.” Lalu
seorang wanita separuh baya
bertanya: “Kenapa kita menjadi
penghuni neraka yang paling
banyak, wahai Rasulullah?”,
beliau menjawab: “(karena)
kalian memperbanyak laknat
(cacian kepada suami) dan
tidak berterima kasih terhadap
suami, aku tidak pernah
45
‫‪melihat seseorang yang kurang‬‬
‫‪akal‬‬ ‫‪dan‬‬ ‫‪agama‬‬ ‫‪dapat‬‬
‫‪mengalahkan‬‬ ‫‪lelaki‬‬ ‫‪yang‬‬
‫‪berakal dibandingkan kalian‬‬
‫‪(wahai para wanita).” HR.‬‬
‫‪Muslim.‬‬
‫ﺻِّﻞ َﻋﻠَﻰ ُﳏَﱠﻤٍﺪ‪َ ،‬وَﻋﻠَﻰ آِل ُﳏَﱠﻤٍﺪ ‪َ ،‬ﻛَﻤﺎ‬ ‫اﻟﻠﱠُﻬﱠﻢ َ‬
‫ﻚ‬‫ﺖ َﻋﻠَﻰ إِﺑْـَﺮاِﻫﻴَﻢ َوَﻋﻠَﻰ آِل إِﺑْـَﺮاِﻫﻴَﻢ ‪ ،‬إِﻧﱠ َ‬ ‫ﺻﻠﱠْﻴ َ‬ ‫َ‬
‫ﲪﻴٌﺪ َِﳎﻴٌﺪ ‪ ،‬اﻟﻠﱠُﻬﱠﻢ َ`ِرْك َﻋﻠَﻰ ُﳏَﱠﻤٍﺪ ‪َ ،‬وَﻋﻠَﻰ‬ ‫َِ‬
‫ﺖ َﻋﻠَﻰ إِﺑْـَﺮاِﻫﻴَﻢ ‪َ ،‬وَﻋﻠَﻰ‬ ‫آِل ُﳏَﱠﻤٍﺪ ‪َ ،‬ﻛَﻤﺎ َ`َرْﻛ َ‬
‫ﻚ َِ‬
‫ﲪﻴٌﺪ َِﳎﻴٌﺪ‬ ‫آِل إِﺑْـَﺮاِﻫﻴَﻢ ‪ ،‬إِﻧﱠ َ‬
‫اﻟﻠﻬﻢ اﻏﻔﺮ ﻟﻨﺎ ذﻧﻮﺑﻨﺎ وإﺳﺮاﻓﻨﺎ ﰲ أﻣﺮ‪،m‬‬
‫اﻟﻠﻬﻢ إ‪ m‬ﻧﺴﺄﻟﻚ ﰲ ﻣﻘﺎﻣﻨﺎ ﻫﺬا أن ﺗﻜﺘﺒﻨﺎ ﰲ‬
‫ﻋ ﺘ ﻘﺎﺋﻚ ﻣ ﻦ اﻟﻨﺎر ‪،‬‬

‫‪46‬‬
‫اﻟﻠﻬﻢ اﺟﻌﻞ اﳉﻨﺔ ﻣﺜﻮا‪ ،m‬وأورﺛﻨﺎ اﻟﻔﺮدوس‬
‫اﻷﻋﻠﻰ‪ ،‬وأدﺧﻠﻨﺎ اﳉﻨﺔ دون ﺣﺴﺎب وﻻ‬
‫ﻋ ﺬ اب ‪،‬‬
‫† ﻛﺮﱘ † وﻫﺎب‪ † ،‬ذا اﻟﻌﺮش ا‪‰‬ﻴﺪ‪ † ،‬ﻓﻌﺎل‬
‫ﳌﺎ ﻳﺮﻳﺪ‪ † ،‬ﻣﻨﺎن‪ † ،‬ذا اﻟﻔﻀﻞ اﻟﻌﻈﻴﻢ ﺗﻔﻀﻞ‬
‫ﻋﻠﻰ ﻫﺆﻻء اﳉﻤﻊ ﺑﻌﺘﻘﻬﻢ ﻣﻦ اﻟﻨﺎر‪،‬‬
‫وإﺧﺮاﺟﻬﻢ ﻣﻦ ذﻧﻮ‘ﻢ ﻛﻴﻮم وﻟﺪ“ﻢ أﻣﻬﺎ“ﻢ‪ ،‬ﻻ‬
‫ﺗﻔﺮق ﻫﺬا اﳉﻤﻊ إﻻ ﺑﺬﻧﺐ ﻣﻐﻔﻮر‪ ،‬وﻋﻤﻞ‬
‫ﻣﱪور‪ ،‬وﺳﻌﻲ ﻣﺘﻘﺒﻞ ﻣﺸﻜﻮر‪ † ،‬ودود †‬
‫ﻏﻔﻮر‪،‬‬
‫اﻟﻠﻬﻢ اﻏﻔﺮ ﻵ`ﺋﻨﺎ وأﻣﻬﺎﺗﻨﺎ‪ ،‬اﻟﻠﻬﻢ اﻏﻔﺮ‬
‫ﻟﻮاﻟﺪﻳﻨﺎ وﻟﻠﻤﺆﻣﻨﲔ ﻳﻮم ﻳﻘﻮم اﳊﺴﺎب‪ ،‬واﺟﻌﻞ‬

‫‪47‬‬
‫ﺑﻠﺪ‪ m‬ﻫﺬا آﻣﻨﺎً ﻣﻄﻤﺌﻨﺎً ﺳﺨﺎءً رﺧﺎءً وﺳﺎﺋﺮ‬
‫ﺑﻼد اﳌﺴﻠﻤﲔ‪ ،‬واﺣﻔﻈﻨﺎ ﻣﻦ ﺑﲔ أﻳﺪﻳﻨﺎ‪ ،‬وﻣﻦ‬
‫ﺧﻠﻔﻨﺎ‪ ،‬وﻋﻦ أﳝﺎﻧﻨﺎ‪ ،‬وﻋﻦ ﴰﺎﺋﻠﻨﺎ‪ ،‬وﻣﻦ ﻓﻮﻗﻨﺎ‪،‬‬
‫وﻧﻌﻮذ ﺑﻌﻈﻤﺘﻚ أن ﻧﻐﺘﺎل ﻣﻦ ﲢﺘﻨﺎ‪ ،‬اﺟﻌﻠﻨﺎ‬
‫إﺧﻮة ﻣﺘﺤﺎﺑﲔ‪ † ،‬أرﺣﻢ اﻟﺮاﲪﲔ‪،‬‬
‫† رب اﻟﻌﺎﳌﲔ ﻃﻬﺮ ﻗﻠﻮﺑﻨﺎ ﻣﻦ اﻟﻨﻔﺎق‪،‬‬
‫وأﻋﻤﺎﻟﻨﺎ ﻣﻦ اﻟﺮ†ء‪ ،‬اﺳﻠﻞ ﺳﺨﺎﺋﻢ ﺻﺪور‪،m‬‬
‫اﺳﻠﻞ ﺳﺨﺎﺋﻢ ﺻﺪور‪ ،m‬اﺳﻠﻞ ﺳﺨﺎﺋﻢ‬
‫ﺻﺪور‪ ،m‬واﺧﺘﻢ `ﻟﺼﺎﳊﺎت أﻋﻤﺎﻟﻨﺎ‪ ،‬ﺳﺒﺤﺎن‬
‫رﺑﻚ رب اﻟﻌﺰة ﻋﻤﺎ ﻳﺼﻔﻮن‪ ،‬وﺳﻼم ﻋﻠﻰ‬
‫اﳌﺮﺳﻠﲔ‪ ،‬واﳊﻤﺪ ¬ رب اﻟﻌﺎﳌﲔ‪.‬‬

‫‪Ahmad Zainuddin Al Banjary‬‬


‫‪Kamis, 22 Ramadhan 1444 H‬‬
‫‪Pesantren Intan Ilmu Batola Kalsel‬‬

‫‪48‬‬
49

You might also like