Professional Documents
Culture Documents
MIKROBA TERKAIT HAIs
MIKROBA TERKAIT HAIs
Ariyani
Pokok Bahasan
1 3
Rencana Aksi Transmisi Mikroba
Nasional
2 4
Data GLASS dan Mikroba disekeliling
mikroba penyebab kita
HAIs
E. coli, ESBL
ISK
K pneumoniae KPC
VRE
Enterococcus
P aeruginosa MDR/XDR/PDR
Pneumonia
Carbapenem Resistant
A baumanii
MRSA
IDO S aureus
Coagulase (-)
Staphylococci MR-CoNS
IAD
S. Aureus MRSA
• Coagulase-negative staphylococci (15%)
• Staphylococcus aureus (15%)
10 patogen • Enterococcus species (12%)
• Candida species (11%)
tersering • Escherichia coli (10%)
• Pseudomonas aeruginosa ( 8%)
penyebab HAIs • Klebsiella pneumoniae ( 6%)
• Enterobacter species
( 84% dari HAIs) • Acinetobacter baumannii
(5%)
(3%)
• Klebsiella oxytoca (2%).
Kemungkinan lain
Dekontaminasi peralatan
( jas lab,dasi,
bekas pakai yang tidak
Hp,peralatan yang diletakkan di
adekuat ( stetoskop,cuff tensimeter) Tempat tidur pasien )
Reservoirs for MDROs
Organism Reservoir Colonizes In hospital environment
Staphylococcus Nares, skin Nares, skin Stethoscopes, pagers, bed spaces,
aureus linens, wheelchairs, doorknobs,
workstations, telephones …
Enterococcus Intestines Intestines Bed rails, linens, doorknobs,
species bedpans, urinals, blood pressure
cuffs, stethoscopes, monitoring
equipment
Pseudomonas Soil, water, Axilla, ear, Drains, toilets, showers, water in
aeruginosa plants perineum, patient equipment
respiratory tract
Acinetobacter Soil, water, Pharynx, Tap water, peritoneal dialysate
species food especially bath, urinals, washcloths, soap
tracheostomy dispensers
Enterobacteriaceae Intestines Oropharynx, Sinks, ultrasonography gel, bath
(Klebsiella, genitourinary tract soap, water baths
Enterobacter, E.Coli)
20
Daftar pathogen prioritas menurut team KPRA
Pada pasien yang akan dilakukan tindakan operasi rujukan dari RS lain,pasien dengan riwayat
rawat dengan MRSA, pasien imunokompromais dengan focus infeksi curiga SA, sebelumnya
perlu screening MRSA
2.Decolonization
Petugas ditetapkan agar tidak berganti ganti menghindari kontak pd banyak petugas
APD: gaun ,sarung tangan dan masker bila ada infeksi saluran napas. Gaun petugas dilepas
sebelum meninggalkan ruangan pasien, Hand hygiene sesuai 5 moment
Dekontaminasi terminal saat pasien pulang dapat dipakai Klorin 0.5% selama 10 menit
biarkan kemudian dibilas dengan air bagian permukaan sekitar pasien radius 1.8m dan
benda mati yang sering disentuh bersama. Juga dapat dipakai H2O2 vapour/dry mist 5 -6%
4.Profilaxis antibiotic
Vancomycin
Data APSIC 2017
Many micro-organisms (bacteria, viruses, fungi) have been found in water samples from
DUWLs: Streptococcus mitis, Streptococcus salivarius, enterococci, Staphylococcus cohnii,
Staphylococcus warneri A, Klebsiella (Enterobacter) aerogenes, Bacillus subtilis, Enterococcus
faecalis, Enterobacter cloacae, Pseudomonas aeruginosa, Legionella pneumophila, Serratia
marcescens,
Aeromonas spp., Acinetobacter spp., Flavobacterium spp., Moraxella spp., Cladosporium spp., Pseu
domonas spp., Legionella spp., etc.
Abdouchakou et al. reported the pattern of microbial contamination of waterlines over 6.5 years in a dental
healthcare center in which 61 dental unit waterlines (DUWLs) were connected to the same water supply.
One clone of P. aeruginosa and 2 clones of Achromobacter sp. gradually colonized all the DUWLs; the last
colonization by P. aeruginosa ST309 prompted the closure of the dental care center. Moreover, confirmation
of the literature reports was provided by a recent study which found Legionella and P.
aeruginosa contamination in 32% (6/19) and 68% (13/19), respectively, of water samples from DUWLs
Langkah tatalaksana infeksi
Diagnosis
Infeksi bakterial • Terapi antimikroba definitif
• Patogen • Antibiotika bijak
• Bakteri • Terapi antimikroba • 4 tepat ( orang,obat,dosis,cara
pemberian )
• Virus empiris • 1 waspada : efek samping
• Jamur • Kultur sebelum • Hati2 dampak munculnya
• Parasit pemberian resistensi
antibiotik
Diagnosis
infeksi ? Terapi
Control of endemic MDRO spread
Screening Detection MDRO carriers
Isolation Passive Active
Identify surveillance surveillance
Carriers :clinical : screening
cultures swabs
Eliminate
CLEANING environtmen
al reservoirs MDRO Eliminate
Carriage Decolonization
Streptococcus Enterobacteriaceae:
pneumoniae resistant thd ESBL producers (E coli, K
penicillin dan antimikroba pneumoniae,
spektrum luas Enterobacter spp.)
% 21 21 17 12 55 33 28
Sputum 13 41.3 30.2 59.2 47 43
rajal 28 26 15 37 5 26 28
ranap 72 74 85 63 95 74 72
anak 17 11 24 20 16 23 30
dewasa 83 89 76 80 84 77 70
Contaminated ultrasound gel
Strain wabah adalah K. pneumoniae penghasil OXA-48 carbapenemase tipe urutan 101. Kami
menemukan toleransi yang sedikit meningkat dari strain wabah dalam bentuk planktonik terhadap
asam perasetat (PAA), tetapi tidak untuk disinfektan lain yang diuji. Karena PAA adalah disinfektan
yang digunakan untuk pemrosesan ulang duodenoskop, kami menyelidiki:pengaruh PAA pada
bioflm dari strain wabah. Hebatnya, disinfeksi bioflm dari strain wabah tidak bisa dicapai dengan
konsentrasi PAA standar yang digunakan untuk pemrosesan ulang duodenoskope pada saat wabah.
Sebuah peningkatan toleransi terhadap PAA tidak diamati pada strain tipe K. pneumoniae yang
diuji secara paralel.
Simpulan: Biofilm galur K. pneumoniae berjangkit toleran terhadap disinfeksi standar selama
pemrosesan ulang lingkup duodeno. Studi ini menetapkan untuk pertama kalinya hubungan
langsung antara pembentukan biofilm, peningkatan toleransi terhadap disinfektan, kegagalan
pemrosesan ulang duodenoskop, dan transmisi dalam RS. Pneumonia karena Klebsiella yang
resisten terhadap karbapenem
Lingkungan Air Rumah Sakit sebagai Reservoir CROs
• Saluran pembuangan/perangkap, bak cuci dan keran adalah reservoir CRO yang paling umum
diidentifikasi. Juga bak cuci rambut portabel, sampel air, dispenser minuman, mangkuk/sikat
toilet, dan perlengkapan mandi .Penyemaian awal reservoir ini berpotensi karena kontaminasi
dari pasien dengan CRO. Sistem perpipaan yang besar dan kompleks dapat memiliki area
stagnasi dan korosi, beban nutrisi dan mikrobiologi yang bervariasi, dan suhu air yang ideal untuk
mendorong kolonisasi bakteri dan pembentukan biofilm. Mungkin ada penyebaran lebih lanjut
melalui sistem drainase air limbah ke saluran pembuangan distal yang terhubung ke reservoir
awal, dan melalui kontak air langsung atau tidak langsung dengan pasien lain. P aeruginosa
adalah organisme yang paling sering (41% dari studi), dan didistribusikan di semua reservoir air.
• A. baumannii ditemukan terutama di cekungan wastafel, dan Enterobacteriaceae paling sering
ditemukan di saluran air. Temuan ini mungkin mencerminkan perbedaan biologis di mana
Pseudomonas spp. dan Acinetobacter spp adalah di lingkungan dapat bertahan hidup dalam
kondisi nutrisi minim, sedangkan Enterobacteriaceae sebagian besar berasal dari manusia dan
konsentrasinya di saluran air dapat mewakili ekosistem yang berbeda dan inokulasi langsung dari
limbah pasien. Namun, semua organisme ini mampu mengkolonisasi biofilm dalam sistem air .
Mengetahui situs dominan untuk setiap organisme dapat membantu memandu strategi
surveilans, investigasi wabah dan intervensi dalam PPI.
Penularan CRO Antara Lingkungan Air Rumah Sakit dan Pasien
• Ada bukti penularan CRO antara lingkungan dan pasien menggunakan metode.
Whole-genome sequencing (WGS) Snitkin et al menyoroti keuntungannya,
termasuk konfirmasi wabah monoklonal, identifikasi cara penularan yang tidak
terduga, dan pelacakan beberapa mutasi resistensi potensial pada isolat baru yang
resisten terhadap colistin.Studi sebelumnya telah menemukan bahwa petugas
kesehatan dapat memfasilitasi transmisi dalam RS organisme yang resistan terhadap
berbagai obat . Khususnya, tidak ada bukti kolonisasi petugas kesehatan ,10
penelitian →petugas kesehatan mungkin terlibat dalam transmisi CRO
• penurunan yang signifikan dalam penularan dengan peningkatan tindakan IC umum,
termasuk penguatan kebersihan tangan dan tindakan pencegahan kontak. Namun,
kontribusi relatif petugas kesehatan terhadap transmisi CRO tetap tidak terdefinisi.Di
dalam rumah sakit terdapat banyak peluang bagi pasien untuk terpapar air dan
reservoir drainase . Penularan dapat terjadi dari kontak air langsung atau tidak
langsung, atau dari tetesan yang dibuat selama aktivitas air→desain atau
penggunaan yang buruk dari wastafel, saluran air, dan area pintu air.
• Pedoman desain bak cuci tangan →bak besar untuk menampung percikan, keran
yang tidak sejajar langsung di atas saluran pembuangan untuk meminimalkan
aerosol, tidak ada sumbat atau luapan, dan memastikan bahwa bak tidak
digunakan untuk pembuangan limbah yang berhubungan dengan pasien .
kesimpulan
• Mikroba yang terkait HAIs umumnya bakteri ,jamur dan
virus
• MDRO meningkat di Indonesia dan Dunia, memerlukan
pencegahan terjadi infeksi dan pemberian antimikroba
yang bijak serta pengendalian penyebaran infeksinya