Professional Documents
Culture Documents
1 Januari 2018
*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas
Tadulako
**Bagian Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
ABSTRACT
Background: Beside a place seeking for health, hospital also is a source of infection.
Infection acquired in the hospital within 48 hours after administration are called
nosocomial infection.The source of infection exist in patient, medical personnel and
hospital’s environment like air, water, food, and medical tools. In hospital, there are
facilities like inpatient room, it has high potential causing nosocomial infection.
Objective: The objective of this research was to identificate airborne bacteria in inpatient
room pavillion of melati at undata general region hospital period of 2017.
Method: This research was quantitative with observational descriptive study. The
sampling was total sampling. Sample taken by using 8 petri dishes contain 4 blood agar
media and 4 McConkey agar. Then they are placed in 4 points of the room. All which has
bacterial growth taken for gram staining and biochemistry test to the determine the
bacteria.
Results: From the 32 bowls contain samples taken in 2 weeks consecutively, all of them
have bacterial growth. The sample was continued for the biochemical test which result are
Staphylococcus sp (28,1%), Staphylococcus epidermidis (25%), Klebsiella sp (9,37%),
Micrococcus variance (9,37%), Proteus penneri (9.37% ), Pseudomonas sp (9.37%), and
Staphylococcus aureus (9.37%).
Conclussion: Staphylococcus sp is the largest number of bacteria obtained in Inpatient
Room Pavilion Melati RSUD Undata Palu 2017
ABSTRAK
Latar Belakang: Rumah sakit selain untuk mencari kesembuhan juga merupakan sumber
dari berbagai penyakit. Kuman penyakit dapat hidup dan berkembang di lingkungan rumah
sakit, seperti udara, air, lantai, makanan dan benda-benda peralatan medis maupun non
medis. Jadi infeksi yang mengenai seseorang selama perawatan di lingkungan rumah sakit
disebut infeksi nosokomial. Di Rumah sakit memiliki fasilitas meliputi ruangan rawat inap.
Ruang rawat inap berpotensi tinggi menyebabkan infeksi nosokomial di rumah sakit
dipengaruhi oleh personal pasien, lingkungan rumah sakit serta dari faktor
mikroorganisme.
Tujuan: Untuk mengidentifikasi bakteri udara di ruang rawat inap Paviliun Melati RSUD
Undata Palu tahun 2017.
Metode Penelitian: Jenis penelitian yang dipakai adalah kuantitatif dengan studi
observasional desktiptif. Pengambilan sampel dilakukan secara non probability sampling
dengan cara total sampling. Sampel diambil dengan cara meletakan 8 buah cawan petri
yang masing masing berisi 4 media agar darah dan 4 McConkey agar yang kemudian
ditempatkan pada 4 titik ruangan. Semua cawan yang sudah terdapat pertumbuhan bakteri
kemudian dilakukan pewarnaan gram dan uji biokimia untuk mengidentifikasi jenis
bakteri.
Hasil: Dari 32 cawan yang berisi sampel yang diambil dalam 2 minggu berturut-turut
didapatkan kesemuanya mengalami pertumbuhan bakteri. Sampel dilanjutkan untuk
dilakukan uji biokimia dimana hasilnya adalah Staphylococcus sp (28,1%), Staphylococcus
epidermidis (25%), Klebsiella sp (9,37%), Micrococcus varians (9,37%), Proteus penneri
(9,37%), Pseudomonas sp (9,37%), dan Staphylococcus aureus (9,37%).
Kesimpulan: Staphylococcus sp adalah bakteri terbanyak yang didapatkan di Ruang
Rawat Inap Paviliun Melati RSUD Undata Palu tahun 2017
Barat 2,2%, Jawa Tengah 0,5%, dan udara di Ruang rawat inap paviliun melati
Yogyakarta 0,8%.[6][7] RSUD Undata Palu menggunakan dua
media, yakni Agar darah dan McConkey.
Berdasarkan penjelasan di atas, perlu
Cawan petri terbagi manjadi 2 yaitu 4
diteliti ada tidaknya mikroorganisme pada
cawan petri yang mengandung Media agar
udara sehingga dapat diketahui kualitas
darah, 4 cawan petri yang mengandung
mikrobiologi udara yang terdapat dalam
McConkey agar.
ruang rawat inap paviliun melati di RSUD
Pengambilan sampel dilakukan
Undata Palu.
setelah proses pembersihan ruangan.
METODE Jumlah keseluruhan sampel adalah 32
Pada penelitian ini, jenis penelitian sampel dengan perincian berikut : 16
yang dipakai adalah jenis penelitian sampel pada minggu pertama dan 16
kuantitatif dengan studi observasional sampel pada minggu kedua. Cawan petri
desktiptif. Metode pengambilan sampel dibiarkan terbuka dan terpapar selama 15
yang digunakan adalah Non Probability menit. Setelah itu cawan petri ditutup
Sampling dengan cara Total Sampling. kembali. Selanjutnya cawan petri dibawa
Penelitian ini dilaksanakan di Ruang ke Laboratorium Kesehatan Daerah
rawat inap paviliun melati RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah untuk di
Palu dan Laboratorium Kesehatan Daerah Inkubasi selama 24 jam, setelah proses
Provinsi Sulawesi Tengah. Waktu inkubasi selesai kemudian dilakukan
pelaksanaan penelitian yaitu pada tanggal identifikasi pertumbuhan bakteri pada
10 Januari – 24 Januari 2017. masing-masing media (ukuran, bentuk,
Populasi dalam penelitian ini adalah warna, sifat, permukaan), kemudian
jenis bakteri yang terdapat pada udara di pindahkan salah satu koloni bakteri dari
Ruang rawat inap paviliun melati RSUD media Agar darah ke Brian Heart Infusion
Undata Palu pada saat penelitian Agar (BHIA), begitupun dari media Mc
dilakukan. Sampel dalam penelitian ini conkey ke Kligler Iron Agar (KIA)
adalah koloni bakteri yang terdapat pada kemudian diinkubasi kembali selama 24
cawan petri setelah proses pengambilan jam.
sampel. Pengambilan sampel bakteri
Online) ( Cited On 2015 Jun 15); (25 Medis dan Paramedis di Unit
4. Immaniar, E., Apriliana, E., Rukmono, Nosokomial Pada Ruang Rawat Inap