You are on page 1of 5

CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

CERATA Jurnal Ilmu Farmasi,ISSN


Vol. online
12. No.1, Juli 2021
2685-1229
Vol. 13. No.2, Desember 2022 Print 2089-1458

PENGGUNAAN OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN


IMUNITAS DI MASA PANDEMI COVID-19
Sutaryono 1*) , Galuh Wening Kusuma 2) , Partini 3)
1*)
Program Studi Administrasi Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Klaten
2)
Program Studi Farmasi, Universitas Muhammadiyah Klaten
3)
Instalasi Farmasi RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro
Email : sutarreview@gmail.com*

Abstract
Covid-19 is an acute respiratory syndrome disease caused by the Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) virus. To avoid this disease, immunity is needed for
the body, one of which is the use of herbal medicines. Therefore, studies are needed regarding
the knowledge and attitudes of the community towards the consumption behavior of herbal
medicines. This study used an observational research method with a cross sectional approach.
The sampling technique used to narrow the population is Purposive Sampling where the
sampling technique needed is the Disproportionate Stratified Random Sampling method. The
sample used was the community of Kalijaran hamlet, Bawak village, Cawas sub-district as
many as 92 respondents from 123 respondents who met the criteria. Data analysis in this study
used the Kendalls tau_b test. The results of the study found that there was a relationship
between the level of knowledge and the behavior of using herbal medicines and there was a
relationship between attitudes and the behavior of using herbal medicines where both had a
significant relationship (p = 0.000), so it is necessary to increase knowledge about the
importance of consuming herbal medicines that meet the provisions

Keywords: Knowledge, Attitude, Behavior, Herbal Medicine, Immunity, Covid-19..


Abstrak
Covid-19 termasuk penyakit sindrom pernapasan akut yang disebabkan oleh virus Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Untuk menghindari penyakit tersebut
diperlukan imunitas bagi tubuh, salah satunya penggunaan obat herbal. Oleh karena itu diperlukan
kajian terkait pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap perilaku konsumsi obat herbal.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional.
Teknik sampel yang digunakan untuk mempersempit populasi adalah Purposive Sampling di
mana teknik pengambilan sampel yang dibutuhkan adalah dengan metode Disproportional
Stratified Random Sampling. Sampel yang digunakan adalah masyarakat dukuh Kalijaran, desa
Bawak, kecamatan Cawas sebanyak 92 responden dari 123 responden yang memenuhi kriteria. Analisis
data pada penelitian ini menggunakan uji Kendalls tau_b. Hasil penelitian diketahui terdapat hubungan
antara tingkat pengetahuan dengan perilaku penggunaan obat herbal dan terdapat hubungan sikap dengan
perilaku penggunaan obat herbal di mana keduanya memiliki hubungan yang signifikan (p=0,000),
sehingga perlu peningkatan pengetahuan terhadap pentingnya konsumsi obat herbal yang memenuhi
ketentuan

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Obat Herbal, Imunitas, Covid-19.

13
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, Vol. 13. No.2, Desember 2022

A. PENDAHULUAN sedang. Dari persentase pengetahuan


Covid-19 merupakan penyakit dan sikap tersebut memungkinkan
sindrom pernapasan akut yang adanya hubungan yang saling
disebabkan oleh virus Severe Acute mempengaruhi antara tingkat
Respiratory Syndrome Coronavirus-2 pengetahuan dan sikap dengan perilaku
(SARS-CoV-2) (WHO, 2020). Pasien penggunaan obat herbal untuk
Covid-19 memiliki manifestasi klinis meningkatkan imunitas masyarakat saat
dengan spektrum luas di mana tanpa pandemi Covid-19 ini. Oleh karena itu,
gejala, gejala ringan hingga pneumonia peneliti tertarik untuk meneliti
berat (WHO, 2020). Hoffmann (2021) hubungan tingkat pengetahuan dan
menjelaskan bahwa imunitas menjadi sikap dengan perilaku penggunaan obat
salah satu faktor risiko Covid-19. herbal untuk meningkatkan imunitas
Sistem imun merupakan kumpulan masyarakat dukuh Kalijaran, desa
mekanisme dalam suatu makhluk hidup Bawak, kecamatan Cawas.
yang melindunginya terhadap infeksi
dengan mengidentifikasi dan B. METODE
membunuh substansi patogen. Imunitas 1. Rancangan Penelitian
dapat bersifat aktif maupun pasif. Penelitian ini adalah penelitian
Imunitas atau kekebalan tubuh aktif observasional dengan pendekatan
didapatkan dari perangsangan produksi cross sectional (potong lintang)
antibodi dengan memasukkan virus atau untuk mengetahui hubungan tingkat
bakteri yang telah dilemahkan ke dalam pengetahuan dan sikap masyarakat
tubuh. Di samping itu, juga terdapat terhadap perilaku penggunaan obat
kekebalan pasif yang didapat dari herbal untuk meningkatkan
penyuntikan plasma individu dengan imunitas di masa pandemi Covid-
kandungan antibodi yang memadai 19. Penelitian dimulai dari tanggal
(BPOM, 2015). Imunitas penting bagi 08 Desember 2021 dan selesai pada
tubuh di masa pandemi, untuk itu tanggal 31 Mei 2022.
diperlukan salah satunya dengan 2. Variabel Penelitian
mengonsumsi obat herbal. Variabel bebas penelitian ini
Obat herbal yang berasal dari adalah tingkat pengetahuan dan
empon-empon (famili Zingiberaceae) sikap masyarakat di dukuh Kalijaran,
sangat direkomendasikan sebagai desa Bawak, kecamatan Cawas.
imunomodulator khususnya kurkumin Variabel terikat pada penelitian ini
(kunyit, temulawak, jahe). Kemampuan adalah perilaku penggunaan obat
imunomodulator dari kurkumin timbul herbal.
dari interaksinya dengan berbagai 3. Sampel dan Teknik Sampel
mekanisme yang terlibat dalam Sampel pada penelitian ini adalah
modulasi sistem imun (Momtazi, 2018). masyarakat dukuh Kalijaran, desa
Berdasarkan hasil studi Bawak, kecamatan Cawas sebanyak 92
pendahuluan yang dilakukan langsung responden. Data diambil dengan
oleh peneliti di dukuh Kalijaran, desa metode disproportional stratified
Bawak, kecamatan Cawas pada 16 random sampling. Instrumen
Desember 2021 diketahui pengetahuan menggunakan kuesioner yang telah
masyarakat terkait obat herbal yaitu teruji validitas dan reliabilitas.
masyarakat dengan pengetahuan baik 4. Analisis Data
sebanyak 20%, masyarakat dengan Data yang didapatkan dari
pengetahuan sedang sebanyak 30%, dan kuesioner dilakukan analisis data
masyarakat dengan pengetahuan 50% dengan menggunakan program SPSS.
pengetahuan kurang. Sedangkan sikap Analisis data yang dilakukan dalam
yang diketahui terkait obat herbal penelitian ini dilakukan secara statistik
berdasarkan survei yang telah dilakukan menggunakan uji Kendalls tau_b.
40% masyarakat memiliki sikap baik
dan 60% masyarakat memiliki sikap

14
C. HASIL DAN PEMBAHASAN masyarakat yang menjadi responden
Penelitian ini dilakukan di dukuh dalam penelitian ini adalah responden
Kalijaran, desa Bawak, kecamatan Cawas dengan pekerjaan sebagai buruh sebanyak
kabupaten Klaten. Sampel penelitian ini 68 orang (74 %). Menurut Rinda (2014)
adalah masyarakat yang memenuhi kriteria dalam (Afriliana, 2019), jenis pekerjaan
inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. dapat mempengaruhi tingkat sosial yang
Setelah dilakukan pengambilan data dan mana seseorang dengan jenis pekerjaan
pemeriksaan data. Selanjutnya dilakukan yang dapat memberikan pendapatan tinggi
pengolahan data sehingga dapat diketahui cenderung mampu mengusahakan perilaku
gambaran umum karakteristik responden, kesehatan yang lebih maksimal. Oleh
tingkat pengetahuan dan sikap responden, sebab itu, sesuai dengan penelitian yang
serta perilaku responden. Kemudian dilakukan oleh Supardi dan Susyanty
dilakukan analisis korelasi pada data (2010) dalam Afriliana (2019) obat
tingkat pengetahuan dan sikap responden tradisional lebih banyak digunakan oleh
terhadap perilaku responden dalam buruh, petani, dan yang tidak bekerja.
penggunaan obat herbal untuk Tingkat pengetahuan responden
meningkatkan imunitas di masa pandemi terkait dengan pemahaman tentang obat
Covid-19. herbal dapat dilihat pada tabel 4.1.
Karakteristik responden yang Tabel 4.1. Pengetahuan Responden
dimunculkan dalam penelitian ini antara Tentang Penggunaan Obat Herbal
lain umur, jenis kelamin, riwayat No. Pengetahuan Frekuensi Persentase
pendidikan, dan pekerjaan responden. 1 Baik 21 32,6
2 Sedang 41 44,6
Berdasarkan data karakteristik responden 3 Kurang 30 22,8
diketahui mayoritas umur responden Total 92 100
berkisar antara 37 – 46 tahun sebanyak 39 (Sumber : Data Primer, 2022)
orang (42 %) di mana menurut Hurlock Berdasarkan pada tabel 4.1, dapat
(2006) usia tersebut merupakan usia yang diketahui bahwa dari 92 responden
tergolong usia produktif. Menurut sebanyak 21 orang (32 %) memiliki
penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan pengetahuan yang baik tentang
Nisa (2019) usia menjadi salah satu faktor penggunaan obat herbal. Di samping itu,
yang berhubungan pada perilaku sebanyak 41 orang (44,6 %) memiliki
penggunaan pengobatan tradisional.. pengetahuan yang sedang tentang
Mayoritas masyarakat yang menjadi penggunaan obat herbal. Sedangkan
responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 orang (22,8 %) memiliki
responden berjenis kelamin perempuan pengetahuan yang masih kurang terkait
dengan persentase sebanyak 52 orang (56 penggunaan obat herbal.
%). Jenis kelamin merupakan salah satu Sikap responden terkait dengan
faktor yang mempengaruhi perilaku pemahaman tentang obat herbal dapat
karena antara laki-laki dan perempuan dilihat pada tabel 4.2.
memiliki orientasi perilaku yang berbeda Tabel 4.2. Sikap Responden Tentang
(Kotler dan Keller dalam Prijatna, 2012). Penggunaan Obat Herbal
Pendidikan juga menjadi salah satu faktor No. Sikap Frekuensi Persentase (%)
yang mempengaruhi seseorang dalam 1. Baik 20 29
2. Sedang 45 49
berperilaku. Berdasarkan data
3. Kurang 27 22
karakteristik responden mayoritas Total 92 100
masyarakat yang menjadi responden (Sumber : Data Primer, 2022)
dalam penelitian ini adalah responden Berdasarkan pada tabel 4.2, dapat
yang memiliki riwayat pendidikan terakhir diketahui bahwa dari 92 responden
yaitu SMA sebanyak 43 orang (47 %). sebanyak 20 orang (29 %) memiliki sikap
Semakin tinggi pendidikan seseorang yang baik tentang penggunaan obat herbal.
maka semakin meningkat pula Di samping itu, sebanyak 45 orang (49 %)
kemampuan kognitif seseorang. Hidayati responden memiliki sikap yang sedang
dan Perwitasari (2011) juga menyebutkan tentang penggunaan obat herbal.
bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi Sedangkan sebanyak 27 orang (22 %)
perilaku kesehatan seseorang. Mayoritas

15
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, Vol. 13. No.2, Desember 2022

memiliki sikap yang masih kurang terkait imunitas agar tidak mudah tertular Covid-
penggunaan obat herbal. 19 berpengaruh terhadap perilaku
Perilaku responden terkait dengan bagaimana masyarakat menggunakan obat
penggunaan obat herbal dapat dilihat pada herbal tersebut. Apabila masyarakat tahu
tabel 4.3. dan paham dengan manfaat yang
Tabel 4.3. Perilaku Responden Tentang didapatkan ketika rutin mengonsumsi obat
Penggunaan Obat Herbal herbal selama pandemi Covid-19, maka
No. Perilaku Frekuensi
Persentase masyarakat akan melakukan perilaku
(%) berupa mengonsumsi obat herbal tersebut
1. Baik 25 27
2. Cukup 23 25
dengan baik. Semakin tinggi pendidikan
3. Kurang 44 48 seseorang maka semakin meningkat pula
Total 92 100 kemampuan kognitif seseorang.
(Sumber : Data Primer, 2022) Tabel 4.5. Hasil Uji Analisis Sikap
Berdasarkan pada tabel 4.3, dapat Terhadap Perilaku Penggunaan Obat
diketahui bahwa dari 92 responden Herbal
sebanyak 25 responden (27 %) memiliki Perilaku
Sig. (2-
perilaku yang baik tentang penggunaan Sikap Baik Sedang Kurang
tailed)
obat herbal. Di samping itu, sebanyak 23 n (%) n (%) n (%)
responden (25 %) memiliki perilaku yang 17 1 2
Baik 0,000
(18,5%) (1,1%) (2,2%)
sedang tentang penggunaan obat herbal. 8 17 20
Sedangkan sebanyak 44 responden (48 %) Sedang
(8,7%) (18,5%) (21,7%)
memiliki perilaku yang masih kurang Kurang
0 5 22
terkait penggunaan obat herbal. (0,0%) (5,4%) (23,9%)
25 23 44
Untuk mengetahui hubungan tingkat Total
(27,2%) (25,0%) (47,8%)
pengetahuan dan sikap terhadap perilaku (Sumber : Data Analisis, 2022)
responden, maka dilakukan uji korelasi Berdasarkan tabel 4.5, dapat
pada data yang didapatkan. Karena data diketahui bahwa sikap dan perilaku saling
tidak terdistribusi normal serta berhubungan. Dalam penelitian ini
menggunakan skala ordinal, maka bagaimana sikap seseorang dalam
dilakukan uji korelasi dengan Kendall’s merespons informasi terkait manfaat obat
tau_b. Berikut hasil uji analisis Kendall’s herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh
tau_b pada variabel pengetahuan dengan dapat mempengaruhi perilaku penggunaan
perilaku dan sikap dengan perilaku obat herbal tersebut. Apabila respons yang
responden terkait penggunaan obat herbal diberikan cenderung positif maka peluang
untuk meningkatkan imunitas di masa masyarakat mengonsumsi obat herbal juga
pandemi Covid-19. akan semakin besar. Namun, apabila
Tabel 4.4. Hasil Uji Analisis Pengetahuan respons yang diberikan cenderung negatif
Terhadap Perilaku Penggunaan Obat maka akan timbul penolakan sehingga
Herbal peluang masyarakat mengonsumsi obat
Perilaku Sig. (2- herbal akan semakin kecil.
Pengetahuan
Baik Sedang Kurang tailed)
n (%) n (%) n (%)
15 1 5 D. KESIMPULAN
Baik 0,000 Tingkat pengetahuan dan sikap
(16,3%) (1,1%) (5,4%)
Sedang
10 21 10 masyarakat mempengaruhi perilaku
(10,9%) (20,9%) (10,9%) penggunaan obat herbal dalam
0 1 29
Kurang
(0,0%) (1,1%) (31,5%)
meningkatkan imunitas di masa pandemi
25 23 44 Covid-19, sehingga perlu adanya
Total peningkatan sosialisasi manfaat dan cara
(27,2%) (25,0%) (47,8%)
(Sumber : Data Analisis, 2022) penggunaan obat herbal yang benar.
Berdasarkan tabel 4.4, pengetahuan
dan perilaku memiliki hubungan yang kuat
dan searah. Sehingga dapat diketahui
bahwa pengetahuan terkait obat herbal
yang dapat digunakan sebagai peningkat

16
REFERENSI
Dewi, T. F., & Nisa, U. 2019. Faktor-faktor Rothan HA, Byrareddy SN. The epidemiology
yang Berhubungan dengan Pemanfaatan and pathogenesis of coronavirus disease
Obat Tradisional pada Pasien (COVID-19) outbreak. J Autoimmun.
Hiperkolesterolemia di Rumah Riset Jamu 2020; published online March 3. DOI:
“Hortus Medicus.” Indonesian Journal of 10.1016/j.jaut.2020.102433.
Clinical Pharmacy, 8(1). World Health Organization. 2020. Naming the
https://doi.org/10.15416/ijcp.2019.8.1 .49. coronavirus disease (COVID-19) and the
Hidayati, A., Perwitasari, D.A., 2011. Persepsi virus that causes it [Internet]. Geneva:
pengunjung apotek mengenai penggunaan World Health Organization; 2020.
obat bahan alam sebagai alternatif Available from:
pengobatan di Kelurahan Muja Muju https://www.who.int/emergencies/disease
Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta. s/novel-coronavirus-2019/technical-
Kerjasama Fakultas Farmasi Dan Fakultas. guidance/naming-the-coronavirus-
Kesehatan Masyarakat. Universitas disease-(covid-2019)-and-the-virus-that-
Ahmad Dahlan. causes-it.
Hoffmann, Christian et al. 2021. Immune World Health Organization. 2020. Report of the
deficiency is a risk factor for severe Covid- WHO-China Joint Mission on
19 in people living with HIV. HIV Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
Medicine. British HIV Association. Geneva: World Health Organization
Momtazi, Borojeni A. A. Haftcheshmeh, S. World Health Organization. 2021.
M., Esmaeili, S. A., Johnston, T. P., Coronavirus. Dashboard: WHO.
Abdollahi, E., & Sahebkar, A. 2018. https://covid19.who.int/. Diakses pada 17
Curcumin: A natural modulator of Desember 2021
immune cells in systemic lupus
erythematosus. Autoimmun Rev, 17(2),
125-135.
Prijatna, Hendra. 2012. Modul Study Gender.
Program Studi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Universitas Bale
Bandung.

17

You might also like