Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Teori Arsitektur 3 dengan judul “Hubungan Fungsi, Bentuk
dan Teknologi Dalam Arsitektur” dengan tepat waktu.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca
mengenai Fungsi, bentuk dan teknologi dalam bidang arsitektur. Pada penulisan makalah
ini, berbagai hambatan telah dialami. Oleh karena itu, terselesaikannya makalah ini tentu
saja bukan karena kemampuan kami semata-mata.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari pengetahuan dan pengalaman
kami masih sangat terbatas dan masi banyak kekurangan. Oleh karena itu, sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar makala ini lebih baik
dan bermanfaaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………….1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………….2
ABSTRAK………………………………………………………………………………………………………..3
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………...........4
1. Latar Belakang………………………………………………………………………………………….4
2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….….…..5
3. Tujuan Penelitian………………………………………………………………………………………5
METODE PENELITIAN…………………………………………..………………………………………13
KESIMPULAN ………………………………………………………………………………………….……23
Metode penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam rangka
mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi pada data yang
didapatkan tersebut. Metode yang digunakan pada studi ini yaitu metode deskriptif dan
metode komparatif dengan pendekatan kuantitatif.
1. Metode Deskriptif
Pengertian deskriptif menurut (Nazir, 2005) adalah suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian
deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, secara sistematis, factual
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki atau diteliti. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan
metode deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan karakteristik dari suatu
populasi atau sebuah fenomena yang menjadi objek penelitian.
2. Metode Komparatif
Dalam metode deskriptif peneliti bisa membandingkan fenomena-fenomena
tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif. Penelitian komparatif
adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada
dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda (Sugiyono,
2006)
Pada penelitian ini pendekatan kuantitatif dipakai untuk menguji suatu teori, untuk
menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan, untuk menunjukan hubungan antar
variabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan
pemahaman, atau mendeskripsikan banyak hal.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 5. Penempatan fungsi dan masa bangunan Gedung Rektorat UNPAD Jatinangor
Pada gambar diatas Fungsi tidak mutlak menentukan bentuk. Konsep form follows
function banyak dibantah oleh para modernis. Sebagai contoh satu fungsi dapat
meghasilkan bermacam-macam bentuk. Bentuk adalah bagian integral dari kadar
spiritual bagi pernyataan bangunan. Bentuk harus sebagai media bagi komunikasi
(ruang). Yaitu, akan mungkin melalui bentuk yang sesuai untuk memancarkan informasi
tertentu. Bentuk bangunan pada bangunan Rektorat UNPAD Jatinangor berbentuk
silinder memusat. Dengan bentuk silinder mengakibatkan orientasi bangunan menjadi
memusat. Menurut fungsi kedudukan ruang primer (rektor) berada pada deretan ruang
sekunder, sedangkan ruang rektor menurut pola struktur organisasi mempunya nilai
tertinggi. Berdasarkan bentuk bangunan, ruang primer berada pada tengah atau pusat
lingkaran terbentuk akibat kuatnya massa bangunan sekunder yang mengelilinginya.
Ruang primer digunakan sebagai auditorium.
Dalam hal ini komputer tidak hanya berfungsi sebagai alat yang membantu arsitek
dan desainer untuk mempercepat dalam menghasilkan produk gambar, akan tetapi
membantu arsitek dan desainer dalam proses desain maupun menemukan konsep -
konsep desain yang baru. Artinya pada tahap ini komputer sudah dijadikan alat bantu
berpikir seperti untuk memecahkan masalah dalam proses perancangan arsitektur. Pada
tahap ini arsitek dan desainer dapat bereksplorasi dengan komputer pada proses desain
dalam berbagai aspek, seperti aspek bentuk, spasial, structural, material dan berbagai
aspek lainnya.
Gambar 6. Studi bentuk masa bangunan (a) studi spasial tuamg (b) dengan proses
komputasi
Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa Setiap karya arsitektur tidak
pernah terlepas dari adanya tiga aspek utama yaitu fungsi, bentuk dan makna. Bentuk
dalam arsitektur meliputi permukaan luar dan ruang dalam. Pada saat yang sama,
bentuk maupun ruang mengakomodasi fungsi-fungsi (baik fungsi fisik maupun non fisik).
Fungsi-fungsi tersebut dapat dikomunikasikan kepada bentuk.
Teknologi memberi pengaruh yang besar dalam dunia perancangan arsitektur.
Teknologi arsitektur merupakan suatu cara perbuatan dan penampakan yang
mewujudkan struktur yang indah melalui pengolahan struktur (rekayasa
perhitungannya/teknis dan estetika), material dan konstruksi (teknologi peralatan
mesin dan teknologi pelaksanaan) yang secara singkat disebut “teknologi struktur-
material-konstruksi” melalui paradigma arsitektural dalam upaya penciptaan ruang dan
bentuk arsitektur, dalam upaya mewujudkan bangunan yang baik.
Simbol dalam arsitektur merupakan bagian dari realitas yang berfungsi sebagai
komunikasi dan merupakan landasan pemahaman bersama yang dimengerti. Suatu
bentuk akan memberikan suatu makna pada jenis bangunan tertentu yang merupakan
suatu symbol yang timbul untk memenuhi fungsi bangunan tersebut.
Dalam dunia arsitektur komunikasi sangat penting terutama dalam
mempertanggungjawabkan suatu karya. Komunikasi yang dilakukan oleh seorang arsitek
dapat berupa komunikasi verbal, komunikasi nonverbal, komunikasi tertulis,
dan komunikasi visual.
DAFTAR PUSTAKA