You are on page 1of 13

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPIUTIK PERAWAT

DENGAN MOTIVASI SEMBUH PADA PASIEN TBC RAWAT


INAP DI RUANG MAWAR RS PARU

Artikel Jurnal

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Keperawatan

Oleh:
NURUL HUDA
15.1101.1021

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
2019
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Jurnal ini telah diperiksa oleh Pembimbing skripsi Program Studi S1 Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, Juli 2019

Pembimbing I

(Ns.Sasmiyanto, S.Kep., M.Kes)


NPK. 03 05 358

Pembimbing II

(Ns. Resti Utami S. Kep., M.Kep)


NPK. 19890222 1 1803860
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPIUTIK PERAWAT
DENGAN MOTIVASI SEMBUH PADA PASIEN TBC
RAWAT INAP DI RUANG MAWAR RS PARU
TAHUN 2019

Nurul Huda1, Ns.Sasmiyanto, S.Kep., M.Kes.2, Ns. Resti Utami S. Kep., M.Kep 3
1
Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UNMUH Jember,

²Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Jember,

³Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Jember,

ABSTRACT

Abstract

MUHAMMDIYAH UNIVERSITY OF JEMBER


NURSING DEGREE PROGRAM
NURSING FACULTY

Thesis, July 2019


NURUL HUDA

The Correlation between Nurse Therapeutic Communication with Motivation of


Healing toward Hospitalized Patients of TBC at Mawar Room Rs Paru Year 2019.

xvi + 68 pages + 10 tables + 7 sheets

Entering to the globalization era, many health care such hospital required to have
more improvement of occupational professionalism and health care quality which
leds to motivation of healing for patients. This research was correlation research
with Cross Sectional design, purposing to analyse the correlation between nurse
therapeutic communication with motivation of healing toward hospitalized
patients of TBC at Mawar room Rs Paru. The population of this research was all
patients of TBC who were hospitalized at Mawar rooom Jember Paru hospital.
This research used nonprobability sampling with consecutive sampling method.
Based on statistics test Spearman Rank resulted p value 0,00 means p value < 0,05
thus H1 accepted which means there was a significant correlation between nurse
therapeutic communications with motivation of healing toward hospitalized
patients of TBC at Mawar room Jember Paru Hospital. The recommendation from
this research result was expected to add the hospital’s reference at Jember Paru
Hospital in providing a comprehensive health care.

Key words: nurse therapeutic communications, healing motivation toward


hospitalized patients
Bibiliography 28(2002-2019)
Abstrak

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Skripsi, Juli 2019


NURUL HUDA

Hubungan Komunikasi Terapiutik Perawat Dengan Motivasi Sembuh Pada Pasien


TBC Rawat Inap Di Ruang Mawar Rs Paru Tahun 2019
xvi + 68 halaman + 10 tabel + 7 lampiran

Memasuki era globalisasi, berbagai pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit


dituntut untuk lebih meningkatkan profesionalisme kerja dan mutu pelayanan
kesehatan yang berujung pada motivasi untuk sembuh pada pasien. Penelitian ini
adalah penelitian korelasi dengan rancangan Cross Sectional bertujuan untuk
menganalisis hubungan komunikasi terapiutik perawat dengan motivasi sembuh
pada pasien tbc rawat inap di ruang mawar rs paru Populasi pada penelitian ini
adalah seluruh pasien TBC yang sedang menjalani rawat inap di ruang Mawar
Rumah Sakit Paru Jember. Penelitian ini menggunakan nonprobability sampling
dengan metode consecutive sampling. Berdasarkan uji statistik Spearman Rank
diperoleh p value 0,00 maka p value < 0,05 dengan demikian H1 diterima yang
berarti ada hubungan yang signifikan antara komunikasi terapeutik perawat
dengan motivasi sembuh pada pasien TBC rawat inap di ruang Mawar Rumah
Sakit Paru Jember. Rekomendasi penelitian hasil penelitian ini diharapkan dapat
menambah referensi di Rumah Sakit Paru Jember dalam memberikan pelayanan
yang komprehensif.

Kata kunci: komunikasi terapiutik perawat, motivasi sembuh pada pasien TBC
Daftar Pustaka 28 (2002 – 2019)
PENDAHULUAN karena dalam hal ini ditanamkan
Memasuki era globalisasi,
kesadaran individu untuk mentaati
berbagai pelayanan kesehatan
prinsip pengobatan yang didasari
termasuk rumah sakit dituntut untuk
adanya keinginan dari diri sendiri
lebih meningkatkan profesionalisme
untuk sembuh (Fembi, 2013).
kerja dan mutu pelayanan kesehatan
Intervensi keperawatan yang
yang berujung pada motivasi untuk
ditujukan untuk mengubah
sembuh pada pasien (Kinasih, 2012).
kemandirian penderita TB
Keberhasilan pelayanan kesehatan
diantaranya melalui hubungan
dalam asuhan keperawatan
interpersonal antara perawat dengan
diantaranya dapat diukur dari
penderita TB paru (Fembi, 2013).
cepatnya kesembuhan pasien,
Tuberkulosis merupakan
menurunnya kecemasan pasien, dan
masalah kesehatan masyarakat yang
meningkatnya kepuasan pasien akan
menjadi tantangan global. WHO
pelayanan kesehatan (Kinasih,
telah mencetuskan sebuah strategi
2012). Pasien yang sedang sakit
baru yang menyertai SDGs
memerlukan sugesti dan
(Suistainable Development Goals)
penyemangat dari dokter dan perawat
yaitu End TB Strategy yang
yang menanganinya (Kinasih, 2012).
diharapkan mampu menghentikan
Adanya motivasi akan mampu
epidemik TB dengan target insidensi
mempengaruhi kesembuhan pasien,
TB berkurang sebesar 80% san 90%
karena dengan adanya motivasi
untuk rasio kematian akibat TB.
pasien akan mau melakukan
Target tersebut diharapkan bisa
pengobatan (Rahmawati, 2013).
tercapai pada tahun 2030
Peran perawat sebagai
(Kemenkes, 2017).
motivator dengan menggunakan
Berdasarkan data World Health
komunikasi terapeutik diharapkan
Organization (WHO) pada tahun
dapat memperbaiki perilaku
2016 terdapat 9,6 juta penduduk
penderita terhadap pengobatan TB
dunia terinfeksi kuman tuberkulosis 2019 tercatat terdapat 96 pasien TB
(WHO, 2017). Pada tahun 2016, dewasa yang menjalani pengobatan
jumlah kasus TB paru terbanyak di Rumah Sakit Paru Jember selama
berada pada wilayah Asia Tenggara bulan Januari, Februari dan Maret
(45%) wilayah Afrika (25%), dan 2019 (SIMRS Rumah Sakit Paru
wilayah Mediterania Timur (7%) Jember, 2019).
(WHO, 2017). Pada tahun 2017 Seperti halnya penelitian yang
insidens pasien TB kasus baru di dilakukan oleh Rahmawati (2015)
Indonesia sekitar 4% jumlah pasien tentang faktor yang berhubungan
TB di dunia dan merupakan ke-2 dengan ketidakberhasilan pengobatan
terbanyak setelah India. Menurut tuberkulosis usia produktif di Balai
Global TB Report 2017, terdapat 189 Besar Kesehatan Paru Masyarakat
per 100.000 penduduk atau 450.000 (BBKPM) Surakarta. Ada hubungan
kasus. Jumlah kematian akibat TB yang signifikan antara motivasi
diperkirakan 61.000 kematian penderita dengan ketidakberhasilan
pertahunnya (Kemenkes, 2017). pengobatan TB, sehingga dapat
Berdasarkan data dari Dinas diartikan bahwa penderita TB yang
Kesehatan Provinsi Jawa Timur memiliki motivasi rendah memiliki
tahun 2016, kasus TB paru di Jawa risiko sebesar 17,111 kali untuk
Timur menduduki peringkat kedua mengalami ketidakberhasilan
secara nasional yaitu dengan kasus pengobatan TB dibandingkan dengan
sebesar 15.995 Tingginya kasus penderita TB yang memiliki motivasi
tuberkulosis tersebut disebabkan tinggi (Rahmawati 2015). Perlunya
masyarakat kurang mengerti cara motivasi sembuh bagi pasien sangat
penyembuhan yang benar dan cara penting karena dengan motivasi
pencegahan penularan tuberkulosis sembuh dapat menjadi salah satu
paru. Kasus TB paru di Kabupaten kekuatan untuk mempercepat
Jember menduduki peringkat ke dua kesembuhan. Motivasi ini dapat
setelah surabaya yaitu sebesar 3.128 menjadikan pasien bersedia
(Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, menjalani setiap terapi kesehatan
2017). Pengambilan data awal yang yang dilakukan oleh petugas
dilakukan peneliti pada bulan Maret kesehatan (Rahmawati 2015).
Berdasarkan studi pendahuluan Paru Jember. Dalam penelitian ini
yang dilakukan oleh peneliti di ruang peneliti menetapkan sampel
Mawar RS Paru didapatkan sebanyak 33 responden. Penentuan
pendidikan kesehatan yang dilakukan sampel tersebut sesuai dengan
perawat di ruang Mawar sudah kriteria inklusi yaitu bersedia
dilakukan namun dari pendidikan menjadi responden, responden dalam
kesehatan tersebut belum masa perawatan minimal 1x24 jam
memberikan gambaran tentang (sehari semalam), responden yang
komunikasi terapeutik khususnya berusia > 17 tahun, responden yang
memotivasi pasien untuk sembuh. memiliki kesadaran penuh
Dalam SOP yang terdapat di ruang (composmentis). Tehnik pengam-
Mawar yang dilakukan perawat bilan sampel menggunakan
diantaranya pendidikan tentang consecutive sampling. Instrumen
pemakaian masker dan cuci tangan. pengumpulan data pada penelitian ini
Peneliti juga menanyakan salah satu dilakukan dengan kuesioner.
kuesioner tentang perawat Prosedur pengumpulan data yakni
menjelaskan tidakan yang akan prosedur administratif dan prosedur
dilakukan kepada pasien. Dari teknis. Analisis bivariat dilakukan
uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ada
untuk mengadakan penelitian tentang hubungan komunikasi terapeutik
hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan motivasi sembuh
perawat dengan motivasi sembuh pada pasien TBC rawat inap di ruang
pada pasien TBC rawat inap di ruang Mawar Rumah Sakit Paru Jember
Mawar Rumah Sakit Paru Jember. dengan menggunakan tehnik analisis
Spearman Rank.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah
penelitian korelasi dengan rancangan
Cross Sectional. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh pasien
TBC yang sedang menjalani rawat
inap di ruang Mawar Rumah Sakit
HASIL PENELITIAN
Tabel 1.1 Distribusi responden berdasarkan komunikasi terapeutik perawat diruang Mawar Rumah
Sakit Paru Jember 2019
No. Komunikasi Terapeutik Frekuensi Persentase (%)
1 Komunikasi Terapeutik Rendah 5 15,2%
2 Komunikasi Terapeutik Sedang 16 48,5%
3 Komunikasi Terapeutik Tinggi 12 36,3%
Total 33 100%

Berdasarkan tabel 1.1 dapat berkomunikasi terapeutik sedang,

diketahui bahwa hampir setengah yaitu sebanyak 16 responden

dari responden menyatakan perawat (48,5%)

Tabel 1.2 Distribusi responden berdasarkan motivasi sembuh pada pasien rawat inap di ruang
Mawar Rumah Sakit Paru Jember 2019
No. Motivasi Sembuh Frekuensi Persentase (%)
1 Motivasi Sembuh Rendah 6 18,2%
2 Motivasi Sembuh Sedang 15 45,5%
3 Motivasi Sembuh Tinggi 12 36,3%
Total 33 100%
Berdasarkan tabel 5.8 dapat Rumah Sakit Paru Jember. Pada
diketahui bahwa hampir setengah penelitian ini didapatkan nilai r =
dari responden memiliki motivasi 0,786, nilai r mengintepretasikan
sembuh sedang yaitu sebanyak 15 kekuatan atau sifat hubungan dari
responden (45,5%). suatu permasalahan atau varabel.
Berdasarkan uji statistik Dengan melihat nilai r atau derajat
Spearman Rank diperoleh p value korelasinya maka dapat disimpulkan
0,00 maka p value < 0,05. Dengan bahwa penelitian ini memiliki
demikian H1 diterima yang berarti hubungan yang kuat.
ada hubungan yang signifikan antara
komunikasi terapeutik perawat
dengan motivasi sembuh pada pasien
TBC rawat inap di ruang Mawar
PEMBAHASAN ikhlasnya mempunyai kesadaran
mengenai sikap yang dipunyai
Komunikasi Terapeutik Perawat pasien. Perawat tidak menolak segala
Rawat Inap Di Ruang Mawar bentuk perasaan negatif yang
Rumah Sakit Paru Jember dimiliki pasien. Didalam penelitian
Hasil penelitian menunjukkan ini aspek kesejatian diantaranya
bahwa hampir setengah dari dibuktikan dalam kuesioner dengan
responden menyatakan perawat pernyataan “Perawat selalu
berkomunikasi terapeutik sedang. menawarkan bantuan untuk
Hal ini menunjukkan bahwa perawat membantu proses penyembuhan
telah melakukan interaksi dengan saya”.
pasien dalam memfasilitasi proses Aspek yang kedua dari
penyembuhan pasien. Walaupun komunikasi terapeutik perawat
demikian masih diperlukan beberapa adalah aspek empati. Dalam hal ini
pembenahan yang mengarah pada kemampuan menempatkan diri kita
aspek-aspek terapi komunikasi pada diri orang lain dan bahwa kita
terapeutik. telah memahami bagaimana perasaan
Komunikasi terapeutik perawat orang lain tersebut dan apa yang
memiliki empat aspek yang menyebabkan reaksi mereka tanpa
menyusunnya, dimana tiap aspek emosi kita larut dalam emosi orang
tersebut memberi pengaruh terhadap lain. Didalam penelitian ini aspek
tinggi dan rendahnya komunikasi empati diantaranya dibuktikan dalam
terapeutik perawat di ruang Mawar kuesioner dengan pernyataan “Saat
Rumah Sakit Paru Jember. Empat bertemu, perawat selalu mendoakan
aspek tersebut terdiri dari Kesejatian agar saya lekas sembuh”.
dimana Smith dalam Nurjannah Aspek yang ketiga adalah
(2005) menyebutkan bahwa respek atau hormat. Hal ini
kesejatian adalah pengiriman pesan menunjukkan bahwa perilaku
pada orang lain tentang gambaran perawat yang menunjukkan
diri kita yang sebenarnya. Dari hasil kepedulian atau perhatian, rasa suka
penelitian ini menunjukkan bahwa dan menghargai pasien. Perawat
perawat mampu menunjukkan rasa menghargai pasien sebagai orang
yang bernilai dan menerima pasien Motivasi sembuh merupakan
tanpa syarat. Didalam penelitian ini daya atau kekuatan yang berasal dari
aspek respek diantaranya dibuktikan dalam diri individu atau penderita
dalam kuesioner dengan pernyataan suatu penyakit yang mendorong,
“Jika saya ingin bertanya pada membangkitkan, menggerakkan,
perawat, perawat senantiasa melatarbelakangi, menjalankan dan
membantu menjawab pertanyaan mengontrol seseorang serta
saya”. mengarahkan pada tindakan
Aspek yang keempat adalah penyembuhan atau pulih kembali
konkret. Hal ini berkaitan bahwa serta bebas dari suatu penyakit yang
perawat dapat mempertahankan telah dideritanya selama beberapa
responnya terhadap pasien dan waktu dan membentuk suatu keadaan
mendorong pasien memikirkan yang lebih baik dari dalam badan,
masalah yang spesifik. Didalam jiwa dan sosial yang memungkinkan
penelitian ini aspek konkret seseorang hidup produktif secara
diantaranya dibuktikan dalam sosial dan ekonomi. Sobur (2003),
kuesioner dengan pernyataan mendefinisikan motivasi merupakan
“Menurut saya perawat berbicara istilah yang lebih umum yang
dengan intonasi yang lembut”. menunjuk pada seluruh proses
Motivasi Sembuh Pada Pasien gerakan, termasuk situasi yang
TBC Rawat Inap Di Ruang Mawar mendorong, dorongan yang timbul
Rumah Sakit Paru Jember dalam diri individu, tingkah laku
Hasil penelitian menunjukkan yang ditimbulkannya dan tujuan atau
bahwa hampir setengah dari akhir dari gerakan atau perbuatan.
responden memiliki motivasi sembuh Karena itu, bisa juga dikatakan
sedang. Hal ini dibuktikan dari hasil bahwa motivasi berarti
penelitian bahwa responden yang membangkitkan motif,
memiliki kategori motivasi sembuh membangkitkan daya gerak, atau
rendah sebanyak 6 responden menggerakkan seseorang atau diri
(18,2%), sedang 15 responden sendiri untuk berbuat sesuatu dalam
(45,5%) dan tinggi 12 responden rangka mencapai suatu kepuasan atau
36,4%. tujuan.
Motivasi sembuh pasien rawat segera sembuh maka pasien akan
inap memiliki tiga aspek yaitu aspek memotivasi dirinya untuk mencapai
memiliki sikap positif, aspek tujuan tersebut. Didalam penelitian
berorientasi pada pencapaian suatu ini aspek berorientasi pada
tujuan dan aspek kekuatan yang pencapaian suatu tujuan di buktikan
mendorong individu. Memiliki sikap dalam kuesioner nomor 10 sampai 17
positif dapat menunjukkan adanya Aspek ketiga dalam motivasi
kepercayaan diri yang kuat dan sembuh pasien rawat inap adalah
selalu optimis dalam menghadapi kekuatan yang mendorong individu.
suatu hal, seperti dalam menghadapi Hal ini menunjukkan bahwa
suatu penyakit. Pasien yang memiliki timbulnya kekuatan akan mendorong
sikap positif akan selalu berpikir seseorang untuk melakukan sesuatu.
positif, karena dengan berpikir Kekuatan ini berasal dari dalam
positif maka pasien akan terjauh dari individu, lingkungan sekitar, serta
hal-hal negatif yang bisa keyakinan individu akan kekuatan
menghambat semangat dan kodrati. Kekuatan dari dalam dan
motivasinya untuk segera sembuh luar diri pasien akan sangat
dari penyakit yang diidapnya. berpengaruh terhadap motivasi
Didalam penelitian ini aspek sembuhnya, dukungan dari
memiliki sikap positif di buktikan lingkungan sekitar, keluarga dan
dalam kuesioner nomor 1 sampai 9 teman-teman akan semakin
Aspek kedua dalam motivasi membantu pasien untuk lebih
sembuh pasien rawat inap adalah memotivasi dirinya. Sedangkan
berorientasi pada pencapaian suatu kekuatan dari dalam diri pasien
tujuan. Hal ini menunjukan bahwa antara lain dengan selalu berpikir
motivasi menyediakan suatu positif juga akan mempengaruhi
orientasi tujuan tingkah laku yang motivasi untuk sembuh dari
diarahkan pada sesuatu. Pasien yang penyakitnya. berorientasi pada
sedang dirawat di rumah sakit pencapaian suatu tujuan. Didalam
mempunyai satu tujuan, yautu segera penelitian ini aspek kekuatan yang
sembuh dari penyakit yang mendorong individu di buktikan
diidapnya, dengan bertujuan untuk dalam kuesioner nomor 18 sampai 25
Menganalisis Hubungan hasil penelitian, maka dapat
Komunikasi Terapeutik Perawat disimpulkan sebagai berikut:
dengan Motivasi Sembuh pada 1. Hampir setengah dari responden
Pasien TBC Rawat Inap di Ruang menyatakan perawat berkomu-
Mawar Rumah Sakit Paru Jember nikasi terapeutik sedang, yaitu
Hasil korelasi antara sebanyak 16 responden (48,5%)
komunikasi terapeutik dengan 2. Bahwa hampir setengah dari
motivasi sembuh pasien rawat inap responden memiliki motivasi
menunjukkan bahwa ada hubungan sembuh sedang yaitu sebanyak 15
antara keduanya adalah positif yang responden (45,5%).
signifikan karena p < 0,05. 3. Ada hubungan yang signifikan
Dikatakan positif karena hubungan antara komunikasi terapeutik
antara kedua variabel tersebut adalah perawat dengan motivasi sembuh
linier atau searah. Hal ini berarti jika pada pasien TBC rawat inap di
variabel X-nya tinggi makan variabel ruang Mawar Rumah Sakit Paru
Y-nya juga ikut tinggi, dalam hal ini Jember.
jika tingkat komunikasi terapeutik
tinggi maka tingkat movivasi sembuh SARAN
pasien rawat inap juga akan tinggi. 1. Hasil penelitian ini dapat
Pasien yang mempunyai motivasi dijadikan sebagai bahan masukan
sembuh yang tinggi akan selalu bagi perawat untuk melaksanakan
berfikir bahwa dia akan segera komunikasi terapeutik perawat
sembuh dari penyakitnya dan pasien dengan pasien sehingga dapat
juga yakin bahwa keadaan sekitar meningkatkan motivasi sembuh
atau lingkungan sekitarnya juga pasien dan diharapkan dapat
mempengaruhinya untuk segera meningkatkan mutu pelayanan
sembuh dari penyakit yang dia idap. pada pasien.
2. Hasil penelitian ini dapat
KESIMPULAN mewujudkan terciptanya
Berdasarkan data dan hubungan terapeutik antara
pembahasan yang diperoleh dari perawat dengan pasien, dapat
lebih terbuka dalam
menyampaikan masalah dan Tuberkulosis. Jakarta:
keinginannya sehingga dapat Kemenkes RI.
memotivasi diri untuk sembuh.
3. Hasil penelitian ini diharapkan Nurhayati. 2011. Tesis : Hubungan
dapat menambah referensi di Pola komunikasi dan
Rumah Sakit Paru Jember dalam Kekuatan Keluarga
memberikan pelayanan yang Dengan Perilaku Seksual
komprehensif. Beresiko Pada Remaja di
4. Hasil penelitian ini diharapkan Desa Tridaya Sakti
dapat memperkaya khasanah ilmu Kecamatan Tambun
pengetahuan khususnya dibidang Selatan Kabupaten Bekasi.
psikologi klinis dan psikologi Depok : Universitas
sosial dan dapat dipakai sebagai Rahmawati. 2015. Faktor yang
pedoman dalam penelitian lebih berhubungan dengan
lanjut. ketidakberhasilan
Pengobatan tuberkulosis
DAFTAR PUSTAKA usia produktif di Balai besar
Ardhani. 2009. Motivasi kesehatan paru masyarakat
Kesembuhan Pada Pasien (bbkpm). Surakarta
Sakit Kronis Penyandang
Rumah Sakit Paru Jember. 2019
Depresi Mayor Ditinjau
Sistem Informasi
Dari Dukungan Sosial
Manegement Rumah Sakit.
Keluarga. Semarang :
Rumah Sakit Paru Jember.
Perpustakaan Unika.

WHO. 2017. Global Tubercolosis


Dinkes. 2019. Data Jumlah
Report. France
Penderita Tuberkulosis
Paru Jember: Dinas
Kabupaten Jember.

Kemenkes, RI. 2018. Pedoman


Nasional Pengendalian

You might also like