You are on page 1of 6

MANISNYA BUAH KEISTIQAMAHAN

JUMAT, 06 Zulkaidah 1444 H / 26 Mei 2023 M


Oleh : Muhammad Ode Wahyu, S.Pd.I., S.H.
Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

ِ ‫ من يـه َِِ هللا فْ َْل م‬،‫ات أ َْعدالِْا‬ ِ ‫ ســْْوذو ِِبهللِ ِمن وشرسِر أْـَـ وف ِعْا سِمن سُِئ‬،َ‫إن ال ــمد ْ ِهِ ـْــمد و َ سـْعيُِْـو سـْعيـ َغ ِفر‬
‫ض َّل‬ ‫ْ ْ َ َْ و و‬ ْْ َ ْ ‫َ و‬ ‫َ ْ و ْ َ ْ َ و ْ َ ْ وو ْ و‬ َ ْ َّ
ِ ِ ‫ سمن ي‬، ْ‫ل‬
..‫ول‬ ‫ـم َّد اً ْعَب و َو ْسْر وس و‬ ْ ‫ْن وم‬ َّ ‫ك لْ و ْسأْ َش ْه و أ‬ ْ َ‫ ْسأْ َش ْه و أْن الَّ إِلْ ْ إِالَّ هللا ْس َح ْ َو ْال ْش ِري‬،‫ي لْ و‬ ْ ‫ضل َل فْ َْل ْهاد‬ َ ‫و ْْ َ و‬
.‫ان إِ َْل يـْ َوِم ال ِيَن‬ ٍ ‫صل علْى وُم َّد ٍ سعلْى آلِِ سأْصمابِِ سمن تْبِْهم ِبِِحع‬
ْ َ َ ‫ْ َ ْ ْْ َ ْو‬ ْ ْ ْ ْ ِ ‫اللهم‬
‫اهْ ْح َّق تـو ْقاتِِ ْسْال َتْووتو َّن إَِّال ْسأْـَـيو َم وم َعلِ ودو ْن‬َّ ‫ين ْآمووا اتـَّ وقوا‬ ِ َّ
ْ ‫َْي أْيـُّ ْها الذ‬
َّ ‫ث ِمَـ وه ْدا ِر ْج ًاال ْكثِ ًريا ْسـِ ْع ـ ـ ـ ـ ـاًُ ْساتـَّ وقوا‬ َّ ْ‫اح ْ ةٍ ْس ْخلْ ْق ِمَـ ْها ْزَس ْج ْها ْسب‬ ِ‫سس‬ ِ ِ َّ
ْ‫اه‬ ْ ٍ ‫َّاس اتـَّ وقوا ْربَّ وك وم الذي ْخلْ ْق وك َم م َن ــْ َف‬ ‫َْي أْيـُّ ْها ال و‬
‫اهْ ْكا ْن ْعلَُْ وك َم ْرقُِبًا‬ َّ ‫الَّ ِذي تْ ْعاُْلوو ْن بِِ ْس َاْل َْر ْح ْام إِ َّن‬
‫اهْ ْسْر وسولْ و فْـ ْق َ فْ ْاز‬ َّ ‫صلِ َح لْ وك َم أ َْع ْدالْ وك َم ْسيـْ َغ ِف َر لْ وك َم ذوـووبْ وك َم ْسْم َن يو ِط ِع‬ ِ
َ ‫اهْ ْسقوولووا قْـ َوًال ْس ي ً ا يو‬ َّ ‫ين ْآمووا اتـَّ وقوا‬ ِ َّ
ْ ‫َْي أْيـُّ ْها الذ‬
‫ُدا‬ ِ
ً ‫فْـ َوًزا ْعظ‬
‫صـ ـ ـ ـلَّى هللا ْعلَُْ ِ ْس ْسـ ـ ـ ـلَّ ْم ْس ْشـ ـ ـ ـَّر اْل ووموِر وَُم ْ ْ وْا ْسوك َّل‬ ٍ ِ ِ ِ َ ‫أ َّْما بـْ و فِْإ َّن أْصـ ـ ـ ـ ْ ْد‬
ْ ‫ي وُمْ َّد‬ ‫ ْس ْخ َ ْري اهلَْ ِي ْه َ و‬،ْ‫اِْ يث كيْا و هللا‬ َ َْ
‫ضَلْلٍْة ِِف الَّار‬ ْ ‫ضَلْلْةٌ ْسوك َّل‬
ٍ ٍ
ْ ‫وَُم ْ ثْةِ بِ َ ْعةٌ ْسوك َّل بِ َ ْعة‬
‫أيها ال اس رمحكم هللا‬
Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah..

Setiap manusia di dunia ini akan merasakan ujian dari Allah. Ujian akan senantiasa datang
pada setiap manusia, karena merupakan sunnatullah yang mesti terjadi dalam kehidupan dunia ini.
Tujuan dari ujian adalah menyaring orang-orang yang baik dan memisahkannya dari orang-orang
yang buruk.
Hanya saja, banyak dari manusia yang terkalahkan oleh rasa takutnya. Mereka takut kalau
saja tidak mendapat apa-apa dari secuil harta dunia, mereka takut kalau berada dalam kemiskinan
dan mereka takut kehilangan apa yang mereka sukai dari kenikmatan dunia ini. Akibatnya, mereka
mengabaikan janji Allah dan mendahulukan janji-janji setan yang palsu. Mereka terjebak dalam

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1444


buaian janji setan yang menipu.
Allah Azza wajalla berfirman:

ُ‫ّللُ َٰو ِس ٌعُع ِليم‬ ۗ ٗ‫ض‬


َُّ ‫ٗلُوُٱ‬ ۡ ‫ُم ۡنهُوف‬ َُّ ‫ش ۡي َٰطنُُي ِعدكمُٱ ۡلف ۡقرُُوي ۡأمركمُبُِٱ ۡلف ۡحشا ٓ ُِءُوُٱ‬
ِ ‫ّللُي ِعدكمُ َّم ۡغ ِفر ٗة‬ َّ ‫ٱل‬
Terjemahnya: “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan
menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-
Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” (QS. Al-Baqarah
ayat 268)
Benarlah sabda Rasulullah –Shallallahu ‘alaihi wasallam-:

َِ‫اْلَّْةو ِِبلَد ْكا ِر‬


َ ‫َّت‬ ِ ‫َّت الَّار ِِبلش‬
ِ ‫حف‬
ْ َ ‫ ْس وحف‬،‫َّه ْوات‬
ْ ‫و‬ ‫و‬
Artinya: “Neraka dikelilingi oleh hal-hal yang disukai syahwat manusia, sedangkan surga
dikelilingi oleh hal-hal yang dibenci manusia.” (HR. Ahmad).
Kerasnya ombak ujian dan manisnya janji-janji setan kadang membuat sebagian manusia
hanyut dalam pusarannya, hingga hampir-hampir saja mereka tidak dapat tertolong lagi. Bahkan,
ada diantara manusia yang memang rela menanggalkan keimanannya demi meraih janji palsu
setan, karena merasa itu adalah jalan keselamatan baginya. Padahal menanggalkan keimanan itu
merupakan jalan yang akan membinasakan dirinya.
Jamaah Jumat yang berbahagia...
Sesungguhnya rasa takut yang Allah berikan saat ujian menerpa kita adalah rasa takut yang
kecil, maka janganlah terpedaya dengan rayuan-rayuan setan saat menghadapinya. Bersabarlah,
karena semua ujian itu akan hilang dan Allah akan membalas kesabaran kita dengan surga.
Allah -Azza wajalla- berfirman:

َّ َٰ ‫تُوب ِش ِرُٱل‬
ُ‫صبِ ِرين‬ ُ ِ ‫لُوُٱ ۡۡلنف‬
ُِ ۗ ‫سُوُٱلثَّم َٰر‬ ُِ ‫ُمنُٱ ۡۡل ۡم َٰو‬
ِ ‫ص‬ ُ ‫فُوُٱ ۡلج‬
ٖ ‫وعُِون ۡق‬ ُِ ‫ُمنُٱ ۡلخ ۡو‬
ِ ‫ولن ۡبلونَّكمُبِش ۡي ٖء‬
Terjemahnya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar.” (Qs. Al-Baqarah ayat 155)
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah -rahimahullah- berkata:

ِ ِ َ ‫الراَ ِس ِمن‬ ِ ِ َّ ْ‫س َاعلْدوا ان م زلْة‬


‫ص َ وْب‬
َّ َ‫ب ال‬
ْ ‫اْلْ ْع و ْسإ ْذا ْذ ْه‬
َ ‫ب‬ ْ ‫س ْذ ْه‬
‫الراَ و‬
َّ ‫ب‬ْ ‫اْلْ ْع فْإ ْذا ْذ ْه‬ ْ َّ ‫الص َْب م ْن االميان ْك ْدَ ِزلْة‬ ‫ْ و‬
‫ب اإلمياْ ون‬
ْ ‫ْذ ْه‬

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1444


Artinya: “Ketahuilah bahwa kedudukan sabar dalam keimanan itu seperti kedudukan
kepala dalam tubuh. Jika kepala itu hilang, maka tubuh akan mati. Begitupula dengan iman, jika
kesabaran hilang, maka hilanglah keimanan.” (Miftah Daar as-Sa’adah)
Allah -Azza wajalla- berfirman:
ۡ ‫صل َٰو ِۚةُِو ِإنَّهاُلك ِبيرةٌُ ِإ ََّّلُعل‬
ُ‫ىُٱل َٰخ ِش ِعين‬ َّ ‫ٱست ِعينواُْبِٱل‬
َّ ‫ص ۡب ِرُوٱل‬ ۡ ‫و‬
Terjemahnya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.” (QS. Al-Baqarah ayat 45)
Jamaah Jumat yang berbahagia...
Tidaklah Allah Azza wajalla memberikan ujian melainkan agar kita semakin dekat
padaNya, semakin memohon padaNya, semakin sering memanjatkan doa-doa kita padaNya, serta
agar kita segera bertaubat kepadaNya. Jika kita telah melakukan itu, Allah semakin mencintai kita.
Jangan menjauh dariNya dan menanggalkan pakaian suci keimanan kita ketika ujian datang
menerpa kita. Wallahul musta’an.
Allah –Subhanahu wata’ala- berfirman:

ُِ ‫ىُدونُٱ ۡلعذا‬
ُ‫بُٱ ۡۡل ۡكب ُِرُلعلَّه ۡمُي ۡر ِجعون‬ ُِ ‫ولنذِيقنَّهمُ ِمنُٱ ۡلعذا‬
َُٰ ‫بُٱ ۡۡل ۡدن‬
“Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di
dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang
benar).” (QS. As-Sajadah ayat 21)
Imam Ibnu Katsir –rahimahullah- berkata: “Ibnu Abbas –Radhiyallahu ‘anhu- berkata,
bahwa yang dimaksud dengan azab yang dekat adalah segala jenis musibah-musibah dunia, segala
macam penyakit dan malapetaka yang menimpa, yang denganya Allah menguji hamba-hambaNya
agar mereka bertaubat kepadaNya.” (Tafsir Ibnu Katsir: 3/413)
Jamaah Jumat yang berbahagia...
Jalan keselamatan saat tertimpa musibah dan ujian adalah bersabar dan istiqamah di jalan
Allah Azza wajalla. Siapa saja yang bersabar dan istiqamah karena Allah maka Allah akan
menguatkan dirinya dan memudahkan urusannya. Berbeda dengan orang-orang yang bersabar
karena mengharap welas asih manusia, mereka tidak akan kuat menghadapi ujian bahkan akan
mudah tergerus oleh kerasnya ujian dan manisnya janji-janji setan itu.
Allah Azza wajalla berfirman:
ٓ
ُ‫ّلل ُث َّم ُٱ ۡست َٰقموُاْ ُتتن َّزل ُعل ۡي ِهم ُٱ ۡلم َٰلئِكةُ ُأ ََّّل ُتخافواْ ُوَّل ُت ۡحزنواْ ُوأ ۡب ِشرواْ ُبُِٱ ۡلجنَّ ُِة‬
َُّ ‫ن ُٱلَّذِينُ ُقالواْ ُربُّناُٱ‬
َُّ ِ‫إ‬

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1444


ُ‫ٱلَّتِيُكنت ۡمُتوعدون‬
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian
mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqamah), maka malaikat akan turun kepada mereka
dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah
mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (QS. Fushilat: 30)
Pada ayat ini Allah Azza wajalla mengaitkan keistiqamahan dan keimanan dengan
namaNya yang bernama ar-Rabb, karena ar-Rabb adalah nama yang menunjukkan RububiyahNya,
yaitu bahwa Dia adalah Tuhan yang Maha mengatur. Tidak ada aturan yang lebih baik dari
aturanNya dan tidak sedikitpun aturan dan syariatNya yang akan merugikan hambaNya selama
mereka mau beriman kepadaNya.
Oleh karenanya, ketika seorang manusia istiqamah dengan keimanannya bahwa Rabbnya
adalah Allah, Dialah yang mengatur hidupnya sehingga tidak ragu sedikitpun bahwa semua itu
adalah jalan kebaikan baginya, maka Allah Azza wajalla akan menguatkan hidupnya bahkan pada
saat proses sakaratul maut, dimana pada saat itu setiap manusia merasakan ujian yang sangat besar
dipenghujung hidupnya.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah berkata:
ِ َّ ِ
‫ ُث‬،َ‫ ساسيعلدوا ْلمر‬،‫ اعرتفوا سـطقوا سرضوا بربوبُة هللا تْاَل‬:‫اسيْـ ْق واموا} أي‬
َ َّ‫اهو وُث‬ ْ ‫{إ َّن الذ‬
َّ ‫ين قْالووا ْربـُّْا‬
.‫علدا سعدَل فلهم البشرى ِف اُِاة ال ـُا سِف اآلخرة‬
ً ،‫اسيقاموا على الصراط املعيقُم‬
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka (istiqamah) maksudnya mereka mengakui dan ridha dengan
Rububiyah Allah –Ta’ala-, kemudian mereka istiqamah di atas jalan yang lurus dengan ilmu dan
pengamalan. Dengan itu, mereka berhak mendapatkan kabar gembira pada kehidupan dunia dan
akhirat.

.‫ مبشرين هلم ع االحيضار‬،‫ ييكرر ـزسهلم علُهم‬:‫ أي‬،‫زل ْعلَُْ ِه وم الَ ْدَلئِ ْكةو} الكرام‬
‫{تْـيْ و‬
Yaitu firman Allah “Maka malaikat akan turun kepada mereka”. Para Malaikat itu silih berganti
turun kepada mereka untuk memberikan kabar gembira ketika proses sakaratul maut,

،‫{أْال َْتْافووا} على ما يعيقبل من أمركم‬


“Janganlah kamu takut” terhadap kehidupan yang akan datang dan jangan pula bersedih atas apa
yang telah berlalu.

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1444


،‫ ف فوا ع هم املكرسَ املاضي ساملعيقبل‬،‫{سال ََْتْزـووا} على ما مضى‬
ْ
Para malaikat menghilangkan rasa benci dalam dirinya pada perkara yang telah berlalu dan yang
akan datang,

ِ ِ
ْ ‫{سأْبَش ورسا ِِب َْلَّْة الَِِّت وكَـيو َم تو‬
‫وع و س ْن} فإهنا ق سجبت لكم سثبيت‬ ْ
kemudian mereka berkata, “Bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan untuk kalian”
maksudnya surga telah pasti untuk kalian dan telah nyata bagi kalian.” (Tafsir as-Sa’di: 881)

Maka istiqamahlah karena Allah –Azza wajalla- saat ujian melanda hidup ini. Jangan
menukar keimananan dengan kekufuran. Jangan menukar ketaatan dengan kemaksiatan. Jangan
gadaikan pakaian suci dan kehormatan demi meraih secuil harta dunia saat kita mendapat cobaan.
Badai pasti berlalu, kita hanya dituntut untuk sabar dan istiqamah saat menjalaninya. Dan yakini
bahwa Allah Azza wajalla akan membalas semua usaha dan amalan itu dengan surgaNya –Insya
Allah-.

‫ت ْما َِْس َْيو َم ْسأْ َسـ ـ ـ ـ ـ ـيْـ َغ ِف ور‬ ِ ِ ِ


‫ قوـ َل و‬,‫اآلَيت ْسالذ َك ِر اِْكَُ ِم‬
ِِِ ِ
ْ ‫ ْسـْـ ْف َْ ِ َِن ِبْا فَُ م ْن‬,‫الْظَُ ِم‬
ِ ‫اه ِِل سلْ وكم ِْف ال وقرآ ْن‬
ْ َ َ ْ َ ‫ِْب ْرْك َّو‬
َّ ‫اسيْـ َغ ِف ورَسَو إـَّ و وه ْو الغْ وف َوور‬
‫الرِحَُ وم‬ ِِ ِ ِ
ْ َ ‫اهْ ِ َِل ْسلْ وك َم ْسل ْعائ ِر املوَؤم‬
َ ْ‫ْي ف‬ َّ
KHUTBAH KEDUA

،ِِ‫ ْسأْ َش ـ ـ ـ ـ ْه و أْ َن الَْ إِلْ ْ إَِّالَ هللاو تْـ َْ ِظَُ ْداً لِ ْش ـ ـ ـ ـ َـ‬، ِِ‫ ْسالَ ُّش ـ ـ ـ ـك وَر لْ و ْعلْ َى تْـ َوفَُِ ِق ِ ْس َاميِْاَـ‬، ِِ‫اِْ َد و هللِ ْعلْ َى إِ َح ْع ـ ـ ـ ـاَـ‬
َ
ِِ‫ضواَـِِ صلَّى هللا علُِ ِ سعلْى آلِِ سأْصماَبِِ سإِخواـ‬ ِ ِ ِ َّ ‫ْسأْ َش ْه و أ‬
ْ ْ ْ َ ْ َ ْ ْ َ ْ ‫ْن وُمْ َّد ْ اً ْعَب و َو ْسْر وس َولو و الَ َّ اَع َي إ ْ ََل ر َ ْ ْ و‬
‫اعيِ ِ لْ ْْلَّ وك َم توـ َفلِ وم َو ْن‬ ِ ِ
ْ ْ‫َّاس أ َوسصَُ وك َم ْسـْـ َفعي بِيْـ َق ْوى هللا ْسط‬
ِ
‫َْي اْيـُّ ْها ال و‬
Jamaah Jumat yang berbahagia...

Dan, akhirnya, marilah tuk senantiasa merawat keimanan kita, memupuk ketaatan dan
menjaga ketakwaan yang telah berupaya kita raih dalam bulan ramadhan dengan berpuasa sebulan
penuh. Ramadan telah berakhir, madrasah ketakwaan itu telah pergi meninggalkan kita dan akan
kembali setahun yang akan datang. Tinggallah kita pada masa-masa ujian dari hasil madrasah

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1444


‫‪takwa itu. Benarkah kita bertakwa atau hanya menjadi hamba-hamba yang mengenalNya pada‬‬
‫‪bulan ramadan saja? Semua ini akan terjawab dengan ujian yang akan kita hadapi setelah bulan‬‬
‫‪ramadan.‬‬
‫ٱه سملْـٰۤ ِٕى ْكي ۥ يصلُّو ْن علْى ٱلَّبِ ِِّۚی يـٰۤ ْيـُّها ٱلَّ ِذين ُام ۟وا صلُّ ۟وا علْ ُۡ ِ سسلِد ۟وا تْ ۡعلِ‬
‫ُدا‬
‫ً‬ ‫ْ ْ ْو ْ ْ ْ ْ و‬ ‫ْ ْ‬ ‫إِ َّن َّْ ْ ْ ْ و و ْ ْ‬
‫اللَّه َّم ص ِل علْى وُم َّد ٍ سعلْى ِآل وُم َّد ٍ ْكدا صلَُّت علْى إِبـر ِاهُم سعلْى ِآل إِبـر ِاهُم ‪ .‬سِب ِرَك علْى وُم َّد ٍ‬
‫َْ َ ْ ْ ْ ْ ْ‬ ‫ْ ْ ْ َ ْ ْ َْ َ ْ ْ ْ‬ ‫و ْ ْ ْ ْْ‬
‫محَُ ٌ َِْمَُ ٌ‬
‫َّك ِْ‬ ‫ْي إِـ ْ‬ ‫سعلْى ِآل وُم َّد ٍ ْكدا ِبرَكت علْى إِبـر ِاهُم سعلْى ِآل إِبـر ِاهُم ِ‪ِ،‬ف ِ‬
‫الْالْد ْ‬
‫َْ َ ْ ْ‬ ‫ْ ْ ْ ْ ْ ْ َْ َ ْ ْ ْ‬ ‫ْْ‬
‫ات‪َ،‬ي َِْسُع قْ ِري ِ‬ ‫ِ‬ ‫ات اَْل ِ ِ‬ ‫ات‪ ،‬سالَد َؤِمِْي سالَد َؤِمْ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬
‫ب‬ ‫ب وَمَُ و‬ ‫ْحُْاُ مَـ وه َم ْساَْل َْم ْو ْ َ ٌ َ ٌ‬ ‫َ‬ ‫ْي ْسالَ ود َعل ْد ْ و َ ْ ْ و‬ ‫اْللَّ وه َّم ا َغف َر ل َل ود َعلد َ ْ‬
‫ال عو ِ‬
‫ات‬ ‫ْْ‬
‫ربـَّْا ظْلْدْا أْـَـ وفعْا سإِ َن َْل تْـ َغ ِفر لْْا ستْـرمحَْْا لْْ وكوـْ َّن ِمن َ ِ‬
‫اْلْاس ِر ْ‬
‫ين‬ ‫ْ‬ ‫ْ ْ َ َ َْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ص َرَْن ْعلْى الَ ْق َوم الَ ْكاف ِر ْ‬
‫ين‬ ‫ت أْقَ ْ ْامْا ْساـَ و‬ ‫ْربـَّْا ا َغف َر لْْا ذوـووبْـْا ْسإِ َسْرافْـْا ِِف أ َْم ِرَْن ْسثـْبِ َ‬
‫ت الَ ْوَّها و‬ ‫ك ْر َمحْةً إِـ ْ‬
‫َّك أْـَ ْ‬ ‫ب لْْا ِم َن لْ و ـَ ْ‬ ‫ِ‬
‫ْربـَّْا ْال توِز َغ قوـلووبْـْا بْـ َْ ْ إ َذ ْه ْ يَـيْـْا ْسْه َ‬
‫الرِحَُ وم‬ ‫ربـَّ ا تْـ ْقبَّل ِمَّا سقُِام ا سسائِر أ ِ‬
‫َّك أْـَ ْ‬
‫ت اليـ ََّّوا و َّ‬ ‫ب ْعلَُْـْا إـ ْ‬ ‫ْعدالْا ْستو َ‬ ‫ْ ْ ْْ ْ ْ ْ ْ‬ ‫ْْ‬
‫سف ْرِح ٌُم‬ ‫ِ ِِ‬ ‫ربـَّْا ا َغ ِفر لْْا سِِإلخواـِْا الَّ ِذين سبـ وق ْ ِ ِ ِ‬
‫ين ْآمووا ْربـَّْا إِـ ْ‬
‫َّك ْرُو ٌ‬ ‫ِ‬
‫وَن ِبَإلميْان ْسْال ََْت ْْ َل ِف قوـلووبِْا غ اَل للَّذ ْ‬ ‫ْ ْْ‬ ‫َ ْ َْ‬ ‫ْ‬
‫اإلس َْلم سالَدعلِ ِدْي سأ َْهلِ ِ‬
‫ك الَ ْك ْفرْة س الَد َش ِركِْي سأْع ْ اُ ْك َي ع ِزيز َي قْـ َّهار َي ر َّ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ْي‬
‫الْالْد ْ‬
‫ْ ْ و ْْ ْ ْ ٌْ ْ ٌ ْْ ْ‬ ‫اللَّ وه َّم أْعَّز َ َ ْ ْ و َ‬
‫ْربـَّْا آتِْا ِِف ال ُّ ـَـُْا ْح ْعْةً ْسِِف َاآل ِخْرةِ ْح ْعْةً ْسقِْا ْع ْذا ْ الَّا ِر‬
‫ِ‬ ‫ص وفو ْن سس َْلم علْى الَدرسلِْي س َ ِ ِ‬ ‫ك ر ِ الََِّْزةِ ع َّدا ي ِ‬
‫اِْ َد و َّه ْر ِ الَ ْْالْد ْ‬
‫ْي‬ ‫ْ ْ ٌ ْ وَ ْ ْ ْ‬ ‫ْ ْ‬
‫ِ‬
‫وسَب ْما ْن ْرب ْ ْ‬

‫‪Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1444‬‬

You might also like