You are on page 1of 9

Agnes Susana Merry Purwati

ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA


PADA KOPERASI KREDIT ANUGERAH BANDARJAYA LAMPUNG TENGAH

Agnes Susana Merry Purwati

Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gentiaras Lampung


Email: agnessusana3@gmail.com

ABSTRACT
Financial ratio is to be an analytical tool that have an important influence the progress and
success of a company in managing its finances. For the case of the research, the Anugerah Credit
Union Bandarjaya is the object to be researched by the author. In this research, the authors tooks the
research variable such us Liquidity, Solvability, and Rentability Ratio based on variable Remaining of
Business Results (SHU).
The purpose of the research is to find out the influence of Liquidity Ratio, Solvability Ratio, and
Rentability Ratio to the result of Remaining of Business Results (SHU). The author hopes that in the
next period the Anugerah Credit Union Bandarjaya can improve its efficiency and effectiveness in
financial performance. This is based on the year of the research period, there is a decrease in the
Remaining of Business Results (SHU).
The results of the research shows that the Liquidity Ratio (Current Ratio) has influenced
positively and significantly on the Remaining of Business Results (SHU), the Solvability Ratio (Debt to
Equity Ratio) has influenced positively and significantly on the Remaining of Business Results (SHU),
the Rentability Ratio (Return On Equity) has influenced positively and significantly on the Remaining of
Business Results (SHU). Simultaneously (together), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),
and Return On Equity (ROE) has influenced positively and significantly on the Remaining of Business
Results (SHU) in Anugerah Credit Union Bandarjaya.

Keywords : Liquidity Ratio (Current Ratio), Solvability Ratio (Debt to Equity Ratio), Rentability Ratio
(Return On Equity), Remaining of Business Results (SHU).

I. PENDAHULUAN oleh orang perseorangan atau badan hukum


1.1 Latar Belakang koperasi, dengan pemisahan kekayaan para
Lembaga sektor keuangan sangat anggotanya sebagai modal untuk menjalankan
dibutuhkan dalam mendukung permodalan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan
dalam sektor riil, hal ini dibuktikan dengan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya
adanya konsep perbankan, baik yang dibentuk sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.
secara konvensional maupun yang berprinsip Penilaian kinerja keuangan merupakan
syariah.. Berdasarkan pada amanat yang salah satu cara yang dapat dilakukan agar
terkandung dalam Pasal 33 ayat (1) Undang- dapat memenuhi kewajibannya terhadap para
Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa penyandang dana dan juga untuk mencapai
perekonomian Indonesia disusun sebagai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun alat
usaha bersama atas asas kekeluargaan. Dalam analisis kinerja keuangan pada perusahaan
penjelasan pasal ini menyatakan bahwa yang digunakan meliputi : rasio likuiditas, rasio
kemakmuran masyarakat sangat diutamakan solvabilitas, rasio rentabilitas, rasio aktivitas,
bukan kemakmuran orang perseorangan. Maka dan rasio pasar.
dari itu, bentuk badan usaha yang tepat dalam Dalam kegiatan usaha koperasi, agar
hal ini adalah Koperasi. berkembang dengan baik dituntut untuk
Menurut UU No. 17 Tahun 2012, menyusun laporan keuangan yang terdiri dari
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan laporan laba rugi dan neraca. Untuk

158 GEMA – Volume XI, Nomor 2, Juli 2019


ISSN 2086-9592

mengetahui apakah usaha yang dilakukan ini, Koperasi Kredit Anugerah Bandarjaya
koperasi mengalami perkembangan, diadakan mengalami pembagian jumlah SHU yang
analisis mengenai faktor-faktor yang kurang stabil pada setiap tahunnya. Berikut
mendukung dalam pencapaian usaha. Salah pembagian jumlah SHU Koperasi Kredit
satu faktor tersebut dapat dilihat dari analisis Anugerah selama tahun 2015-2017:
laporan keuangannya, yang terdiri dari analisis Selama 3 tahun terakhir, SHU dari
dengan menggunakan rasio likuiditas, Koperasi Kredit Anugerah Bandarjaya
solvabilitas, dan rentabilitas. Rasio likuiditas mengalami naik turun, terutama di tahun 2016
menggambarkan tingkat kemampuan koperasi terjadi pembagian SHU yang mengalami
untuk dapat memenuhi kewajiban atau penurunan cukup signifikan. Pembagian SHU
membayar utang jangka pendeknya yang telah berkaitan erat dengan rasio rentabilitas
jatuh tempo. Rasio solvabilitas koperasi. Rasio rentabilitas koperasi dapat
menggambarkan tingkat kemampuan koperasi diketahui dengan memperbandingkan antara
untuk membayar semua utang-utangnya, baik Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dalam suatu
jangka pendek maupun jangka panjang. periode dengan jumlah aktiva atau modal
Sementara rasio rentabilitas menggambarkan koperasi. Pembagian jumlah Sisa Hasil Usaha
nilai kemampuan koperasi untuk mendapatkan juga dipengaruhi oleh besarnya jumlah
laba (profit) dari pendapatan dan mencari pinjaman anggota pada tahun yang
keuntungan. Rasio rentabilitas juga bersangkutan. Masalah yang dihadapi oleh
memberikan ukuran tingkat efektifitas dalam Koperasi Kredit Anugerah Bandarjaya ini
manajemennya. Dengan diketahuinya analisis adalah sering terjadinya kelalaian pinjaman dan
rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas peminjam yang tidak setia/macet. Hal ini juga
maka dapat diketahui kinerja keuangannya. mempengaruhi kinerja keuangan koperasi.
Analisis laporan keuangan untuk Mengingat perolehan Sisa Hasil Usaha
mengukur kinerja keuangan juga perlu selama tahun 2015 sampai dengan 2017
dilakukan pada Koperasi Kredit Anugerah mengalami ketidakstabilan, maka untuk
Bandarjaya, yang merupakan koperasi yang mengatasi hal tersebut perlu diadakan tindak
bergerak berdasarkan prinsip asas lanjut atas kendala yang dihadapi.
kekeluargaan. Koperasi Kredit Anugerah
Bandarjaya terbuka untuk umum dan siapa saja 1.2 Perumusan Masalah
yang ingin bergabung. Koperasi Kredit 1. Apakah Rasio Likuiditas berpengaruh
Anugerah Bandarjaya selain bertujuan untuk terhadap pembagian Sisa Hasil Usaha
meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi (SHU) pada Koperasi Kredit Anugerah
juga ingin mengembangkan usahanya lewat Bandarjaya Lampung Tengah?
simpan pinjam yang sudah dilaksanakan sejak 2. Apakah Rasio Solvabilitas berpengaruh
awal berdirinya koperasi. terhadap pembagian Sisa Hasil Usaha
Laporan keuangan yang digunakan (SHU) pada Koperasi Kredit Anugerah
oleh Koperasi Kredit Anugerah Bandarjaya Bandarjaya Lampung Tengah?
dilaporkan keadaan dan kondisi keuangannya 3. Apakah Rasio Rentabilitas berpengaruh
kepada pihak-pihak yang berkepentingan. terhadap pembagian Sisa Hasil Usaha
Analisis atas laporan keuangan pada (SHU) pada Koperasi Kredit Anugerah
hakekatnya adalah untuk mengadakan Bandarjaya Lampung Tengah?
penilaian atas keadaan keuangan pada 4. Apakah Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan
Koperasi Kredit Anugerah Bandarjaya dan Rentabilitas berpengaruh terhadap
untuk mengetahui perkembangan serta pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) pada
kemajuan koperasi pada masa mendatang. Koperasi Kredit Anugerah Bandarjaya
Para pengurus koperasi dalam menjalankan Lampung Tengah?
kegiatannya perlu memperhatikan dan menjaga
kondisi keuangan koperasi dengan baik.
Namun dalam kurun waktu 3 tahun belakangan

GEMA – Volume XI, Nomor 2, Juli 2019 159


Agnes Susana Merry Purwati

1.3 Tujuan Penelitian Menurut Kasmir (2012:66), pengertian


1. Untuk menghitung pengaruh dari Rasio Analisis Laporan Keuangan adalah:
Likuiditas terhadap pembagian Sisa Hasil Penyusunan laporan keuangan berdasarkan
Usaha (SHU) pada Koperasi Kredit data yang relevan, serta dilakukan dengan
Anugerah Bandarjaya Lampung Tengah. prosedur akuntansi dan penilaian yang benar,
2. Untuk menghitung pengaruh dari Rasio sehingga akan terlihat kondisi keuangan
Solvabilitas terhadap pembagian Sisa perusahaan yang sesungguhnya. Tujuan dan
Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Kredit manfaat dari analisis laporan keuangan adalah
Anugerah Bandarjaya Lampung Tengah. untuk membuat keputusan yang rasional guna
3. Untuk menghitung pengaruh dari Rasio memenuhi tujuan perusahaan
Rentabilitas terhadap pembagian Sisa Neraca merupakan suatu laporan yang
Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Kredit menggambarkan keadaan perusahaan yang
Anugerah Bandarjaya Lampung Tengah. meliputi laporan aktiva, utang, dan modal yang
4. Untuk menghitung pengaruh dari Rasio terjadi selama periode akuntansi. Tujuan
Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas dibuatnya laporan keuangan neraca ini adalah
terhadap pembagian Sisa Hasil Usaha untuk membantu investor, kreditur, dan pihak-
(SHU) pada Koperasi Kredit Anugerah pihak lain yang membutuhkannya. Tujuan yang
Bandarjaya Lampung Tengah. lebih spesifik adalah untuk memberikan
informasi mengenai sumber daya ekonomi,
II. TINJAUAN PUSTAKA kewajiban, modal dari suatu lembaga
2.1 Pengertian Laporan Keuangan keuangan.
Laporan Keuangan adalah hasil dari Menurut Kasmir (2016:28), “Laba Rugi
proses akuntansi yang dapat digunakan (Income Statement) merupakan laporan
sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan yang menggambarkan hasil usaha
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan perusahaan dalam suatu periode tertentu”.
dengan pihak-pihak yang berkepentingan Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah
dengan data tersebut. Laporan keuangan pendapatan dan sumber-sumber pendapatan
merupakan salah satu alat untuk memperoleh yang diperoleh. Kemudian juga tergambar
informasi tentang kondisi keuangan dan hasil biaya dan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan
operasi suatu perusahaan. selama periode tertentu.
Menurut Hanafi dan Halim (2016:49), Sedangkan Menurut Fahmi (2012:2),
menyatakan bahwa laporan keuangan Kinerja Keuangan adalah suatu analisis yang
merupakan salah satu sumber informasi yang dilakukan untuk melihat sejauh mana
penting disamping informasi lain, seperti: perusahaan telah melaksanakan dengan
informasi industri, kondisi perekonomian, menggunakan aturan-aturan pelaksanaan
pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen keuangan secara baik dan benar seperti dalam
dan lainnya. Pengertian lain menurut Kasmir membuat suatu laporan keuangan yang telah
(2014:7), “Laporan Keuangan adalah laporan memenuhi standar atau ketentuan dalam SAK
yang menunjukkan kondisi keuangan (Standar Akutansi Keuangan) atau GAAP
perusahaan pada saat ini atau dalam suatu (Generally Accepted Accounting Principle) dan
periode tertentu” lainnya”.
Laporan Keuangan dibuat dengan
tujuan untuk menyampaikan informasi tentang 2.2 Jenis-Jenis Analisis Rasio Keuangan
kondisi keuangan perusahaan pada suatu saat 1. Rasio Likuiditas; Likuiditas sering
tertentu kepada para pemangku kepentingan. digunakan oleh perusahaan maupun
Para pemakai laporan keuangan selanjutnya investor untuk mengetahui tingkat
dapat menggunakan informasi tersebut sebagai kemampuan perusahaan dalam memenuhi
dasar dalam memilih alternatif penggunaan kewajibannya. Kewajiban tersebut bersifat
sumber daya perusahaan yang terbatas jangka pendek. Semakin besar rasio
(Samryn, 2012:33).

160 GEMA – Volume XI, Nomor 2, Juli 2019


ISSN 2086-9592

lancar, maka likuiditas perusahaan dapat usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan
dikatakan semakin bagus. bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya
sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.
Laporan Keuangan merupakan bagian
dari laporan pertanggungjawaban pengurus
tentang tata kehidupan koperasi. Tanggung
2. Rasio Solvabilitas; Solvabilitas digunakan
jawab pengelolaan koperasi ada pada
untuk mengukur kemampuan perusahaan
pengurus koperasi. Pengurus dipilih dari dan
dalam melunasi atau membayar semua
oleh anggota dalam suatu rapat anggota.
kewajiban-kewajiban yang dimiliki oleh
Sebagai pertanggungjawaban atas pengelolaan
perusahaan. Pengertian rasio solvabilitas
koperasi, pengurus wajib untuk melaporkan
menurut Kasmir (2014:150) adalah Rasio
kepada rapat anggota mengenai segala
yang digunakan untuk mengukur sejauh
sesuatu yang berkaitan dengan tata kehidupan
mana aktivitas perusahaan dibiayai
koperasi.
dengan utang. Debt to Equity Ratio
Laporan Keuangan Koperasi lebih
berpengaruh negatif terhadap
ditujukan kepada pihak-pihak di luar pengurus
pertumbuhan laba. Rasio Utang terhadap
koperasi dan bukan dimaksudkan untuk
Modal/Debt to Equity Ratio (DER) dapat
pengendalian usaha. Pihak-pihak pemakai
dihitung dengan menggunakan rumus:
laporan keuangan dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
pihak utama yang meliputi para anggota serta
para pejabat koperasi dan pemakai lainnya
yang mempunyai kepentingan terhadap
Debt to Equity Ratio (DER) dengan angka koperasi, diantaranya: calon anggota koperasi,
dibawah 1.00, mengindikasikan bahwa kreditur, bank, dan kantor pajak.
perusahaan memiliki utang yang lebih
kecil dari modal (ekuitas) yang dimilikinya. 2.4 Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi
3. Rasio Rentabilitas; Rentabilitas atau bisa Koperasi tidak menggunakan istilah
disebut juga dengan rasio Profitabilitas laba atau keuntungan untuk menunjukkan
digunakan untuk mengukur keberhasilan selisih antara penghasilan yang diterima
perusahaan dalam memperoleh selama periode tertentu dan pengorbanan yang
keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan itu.
dan modal yang ada. Return on Equity Selisih ini dalam koperasi disebut dengan Sisa
(ROE) dapat dihitung dengan Hasil Usaha (SHU).
menggunakan rumus sebagai berikut: Menurut Limbong (2012:138)
pengertian Sisa Hasil Usaha adalah Sisa Hasil
Usaha (SHU) koperasi adalah selisih dari
seluruh pemasukan atau penerimaan total (total
2.3 Laporan Keuangan Koperasi revenue/TR) dengan biaya-biaya atau biaya
Koperasi merupakan badan usaha total (total cost/TC) dalam satu tahun buku.
yang beranggotakan orang-orang atau badan Acuan dasar untuk membagi Sisa Hasil
hukum koperasi dengan melandaskan Usaha (SHU) adalah prinsip dasar koperasi
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi yang menyebutkan bahwa pembagian Sisa
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil
yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi sebanding dengan besarnya jasa usaha
bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. masing-masing anggota. Dengan demikian,
Pengertian Koperasi menurut UU No. 17 Tahun SHU koperasi yang diterima oleh anggota
2012 Koperasi adalah badan hukum yang bersumber dari dua kegiatan ekonomi yang
didirikan oleh orang perseorangan atau badan dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu SHU atau
hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan jasa modal dimana Pembagian ini juga
para anggotanya sebagai modal menjalankan sekaligus mencerminkan anggota sebagai

GEMA – Volume XI, Nomor 2, Juli 2019 161


Agnes Susana Merry Purwati

pemilik ataupun investor, karena jasa atas diperoleh dari hasil studi kepustakaan. Data
modalnya (simpanan) tetap diterima dari sekunder yang penulis peroleh dalam penelitian
koperasi sepanjang koperasi tersebut ini yaitu data berupa buku Rapat Anggota
menghasilkan SHU pada tahun buku yang Tahunan (RAT) yang terdapat Laporan Neraca,
bersangkutan. SHU atas jasa modal, Jasa ini Laporan Laba Rugi, Laporan Sisa Hasil Usaha
menegaskan bahwa anggota koperasi selain (SHU), Laporan Keuangan per bulan selama 3
pemilik juga sebagai pemakai atau pelanggan. (tiga) tahun, Laporan pinjaman anggota, dan
juga data mengenai struktur organisasi
2.5 Hipotesis Koperasi Kredit Anugerah Bandarjaya pada
H1 : Rasio Likuiditas berpengaruh negatif periode 2015 sampai dengan 2017.
terhadap pembagian Sisa Hasil Usaha
(SHU) pada Koperasi Kredit Anugerah 3.2 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Bandarjaya Lampung Tengah. Data
H2 : Rasio Solvabilitas berpengaruh negatif Teknik Analisis Data merupakan salah
terhadap pembagian Sisa Hasil Usaha satu cara yang digunakan untuk mengetahui
(SHU) pada Koperasi Kredit Anugerah sejauh mana variabel yang mempengaruhi
Bandarjaya Lampung Tengah. variabel lain agar data yang dikumpulkan
H3 : Rasio Rentabilitas berpengaruh negatif tersebut dapat bermanfaat. Sebelum
terhadap pembagian Sisa Hasil Usaha melakukan uji linear berganda, metode
(SHU) pada Koperasi Kredit Anugerah mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi
Bandarjaya Lampung Tengah. klasik guna mendapatkan hasil yang terbaik.
H4 : Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan (Ghozali, 2011:105).
Rentabilitas berpengaruh negatif terhadap 1. Uji Asumsi Klasik; dilakukan untuk
pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) pada mengetahui kelayakan penggunaan model
Koperasi Kredit Anugerah Bandarjaya dalam penelitian. Sebelum dilakukan
Lampung Tengah. pengujian hipotesis, data yang diperoleh
dalam penelitian ini diuji terlebih dahulu
III. METODE PENELITIAN untuk memenuhi asumsi dasar.
3.1 Jenis dan Sumber Data 2. Uji Normalitas; dilakukan untuk menguji
Dalam sebuah penelitian, untuk apakah variabel dependent dan
mendukung kelancaran dalam penyusunan independent dalam model regresi
laporan diperlukan data-data penelitian yang terdistribusi secara normal.
relevan dan akurat. Jenis data dalam penelitian 3. Uji Multikolinearitas; dilakukan untuk
dapat berupa data Kuantitatif dan data menguji apakah dalam model regresi
Kualitatif. Sumber Data adalah bagian yang ditemukan adanya hubungan antar
akan menguraikan secara rinci tentang hal-hal variabel independent. Untuk mendeteksi
yang ada hubungannya dengan jenis data dan ada atau tidaknya multikolinearitas data
teknik pengumpulan data. dapat dilihat dari nilai inflation factor (VIF).
Sumber Data yang digunakan dalam Jika nilai VIF di atas 10, maka terjadi
penelitian adalah menggunakan data sekunder. masalah multikolinearitas.
Data Sekunder adalah data yang telah 4. Uji Heteroskedastisitas; bertujuan untuk
dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data menguji ketidakseragaman varian dari
dan dipublikasikan kepada masyarakat. Data residual antara suatu pengamatan dengan
sekunder tersedia melalui buku catatan pengamatan lainnya, sedangkan
keterangan yang berhubungan dengan keseragaman varian dari residual antara
penelitian yang sifatnya tidak langsung yang suatu pengamatan dengan pengamatan
dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang lainnya disebut Homoskedastisitas.
mendukung. 5. Uji Autokorelasi; bertujuan untuk menguji
Data sekunder juga dapat berupa apakah dalam model regresi linear
tabel, gambar, atau diagram yang dapat berganda ada korelasi antara kesalahan

162 GEMA – Volume XI, Nomor 2, Juli 2019


ISSN 2086-9592

pengganggu pada periode t dengan penelitian ini adalah Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
kesalahan pengganggu pada periode t-1 +e
(sebelumnya).
6. Uji t; Uji t digunakan untuk mengetahui IV. HASIL PENELITIAN DAN
seberapa jauh pengaruh variabel PEMBAHASAN
independent secara parsial terhadap 4.1 Uji Asumsi Klasik
variabel dependent. 1. Uji Normalitas
7. Uji F; digunakan untuk mengetahui Gambar 1.
apakah semua variabel independent yang Hasil Uji Normalitas
dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara simultan terhadap
variabel dependent.

3.3 Analisis Regresi Linear Berganda


Persamaan regresi dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas (independent
variable) yang dalam penelitian ini adalah
Rasio Likuiditas (X1), Rasio Solvabilitas (X2),
dan Rasio Rentabilitas (X3) terhadap variabel
terikat (dependent variable) yang dalam
penelitian ini adalah Pembagian Sisa Hasil Sumber: Hasil Output SPSS 17
Usaha (SHU) sebagai variabel Y. Rumus
regresi linear berganda yang digunakan dalam

2. Uji Multikolinearitas
Tabel 1.
Hasil Uji Multikolinearitas

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics
Model T Sig.
Std.
B Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) -202.214 49.499 -4.085 .000
Rasio Likuiditas 93.457 44.360 .068 2.107 .043 .789 1.267
1
Rasio Solvabilitas 16.434 5.272 .100 3.117 .004 .810 1.234
Rasio Rentabilitas 1379.997 40.519 1.003 34.058 .000 .958 1.044
Sumber: Hasil Output SPSS 17

3. Uji Heteroskedastisitas 4. Uji Autokorelasi


Gambar 2. Dari pengujian statistik diperoleh nilai
Hasil Uji Heteroskedastisitas Durbin-Waston sebesar 0,680 (DU = 1,6539
dan 4-DL = 2,7047). Hal ini berarti “tidak ada
kesimpulan” pada model regresi, apakah terjadi
atau tidak terjadi autokorelasi karena nilai DW
tidak berada di antara nilai DU dan 4-DL.

Sumber: Hasil Output SPSS 17

GEMA – Volume XI, Nomor 2, Juli 2019 163


Agnes Susana Merry Purwati

Tabel 2.
Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson


1 .987 a .973 .971 12.244 .680
Sumber: Hasil Output SPSS 17

4.2 Uji t
Tabel 3.
Hasil Uji t
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) -202.214 49.499 -4.085 .000
Rasio Likuiditas 93.457 44.360 .068 2.107 .043
1 Rasio Solvabilitas 16.434 5.272 .100 3.117 .004
Rasio Rentabilitas 1379.997 40.519 1.003 34.058 .000
Sumber: Hasil Output SPSS 17

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji t terhadap Pembagian Sisa Hasil Usaha
(parsial) menunjukkan bahwa: (SHU) pada penelitian ini.
1. Rasio Likuiditas (Current Ratio) memiliki 3. Rasio Rentabilitas (Return On Equity)
nilai thitung 2,107 > ttabel 1,688 (Tabel memiliki nilai thitung 34,058 > ttabel 1,688
Persentase Distribusi t) dengan nilai (Tabel Persentase Distribusi t) dengan
signifikansi sebesar 0,043 < 0,05 artinya nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05
Current Ratio (CR) memiliki pengaruh artinya Return On Equity (ROE) memiliki
positif dan signifikan terhadap Pembagian pengaruh positif dan signifikan terhadap
Sisa Hasil Usaha (SHU) pada penelitian Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) pada
ini. penelitian ini.
2. Rasio Solvabilitas (Debt to Equity Ratio)
memiliki nilai thitung 3,117 > ttabel 1,688 4.3 Uji F
(Tabel Persentase Distribusi t) dengan Uji F digunakan untuk mengetahui
nilai signifikansi sebesar 0,004 < 0,05 apakah semua variabel independent yang
artinya Debt to Equity Ratio (DER) dimasukkan dalam model mempunyai
memiliki pengaruh positif dan signifikan pengaruh secara simultan terhadap variabel
dependent.

Tabel 4.
Hasil Uji F ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 175778.388 3 58592.796 390.865 .000a
1 Residual 4796.974 32 149.905
Total 180575.362 35
Sumber: Hasil Output SPSS 17

164 GEMA – Volume XI, Nomor 2, Juli 2019


ISSN 2086-9592

4.4 Uji Regresi Linear Berganda


Tabel 5.
Hasil Uji Regresi Linear Berganda Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) -202.214 49.499 -4.085 .000
Rasio Likuiditas 93.457 44.360 .068 2.107 .043
1
Rasio Solvabilitas 16.434 5.272 .100 3.117 .004
Rasio Rentabilitas 1379.997 40.519 1.003 34.058 .000
Sumber: Hasil Output SPSS 17

Berdasarkan nilai-nilai koefisien pada Y = -202,214 + 93,457 X1 + 16,434 X2 +


tabel di atas diperoleh persamaan sebagai 1379,997 X3
berikut:

4.5 Uji Koefisien Determinasi (R2)


Tabel 6.
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


1 .987a .973 .971 12.244
Sumber: Hasil Output SPSS 17

Hasil uji koefisien determinasi (R2) 5.2 Saran


pada tabel di atas bernilai 0,973. Hal ini Diharapkan dari hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Current Ratio (CR), Debt dapat dijadikan sebagai tambahan informasi
to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) bagi koperasi untuk lebih meningkatkan kinerja
mampu menjelaskan Sisa Hasil Usaha (SHU) dalam pengelolaan keuangannya Diharapkan
sebesar 97,3 % dan sisanya sebesar 2,7 % bagi peneliti selanjutnya jika memilih acuan
dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang pada topik dan masalah penelitian yang sama, dapat
penelitian ini tidak diteliti memasukkan variabel lain yang dapat diteliti,
seperti: Rasio Aktivitas, Rasio Pertumbuhan,
V. SIMPULAN DAN SARAN dan Rasio Penilaian.
5.1 Simpulan
1. Rasio Likuiditas (Current Ratio, Rasio DAFTAR PUSTAKA
Solvabilitas (Debt to Equity Ratio)dan Albana, Isna Farah. 2015. Pengaruh Modal
Rasio Rentabilitas (Return On Equity) Sendiri dan Current Ratio Terhadap
secara parsial berpengaruh positif dan Sisa Hasil Usaha (SHU) di KPRI Kota
signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha Semarang Tahun 2013. Skripsi.
(SHU). Fakultas Ekonomi: Universitas Negeri
2. Semua variabel independent, yaitu Rasio Semarang.
Likuiditas (Current Ratio), Rasio Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan.
Solvabilitas (Debt to Equity Ratio), dan Alfabeta: Bandung.
Rasio Rentabilitas (Return On Equity) Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
secara bersama-sama (simultan) Multivariate Dengan Program IBM
berpengaruh positif dan juga signifikan SPSS 17. Cetakan Kelima. Badan
terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU). Penerbit Universitas Diponegoro:
Semarang.

GEMA – Volume XI, Nomor 2, Juli 2019 165


Agnes Susana Merry Purwati

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Munawir. 2012. Analisis Laporan Keuangan.
Multivariate Dengan Program SPSS. Liberty: Yogyakarta.
Edisi Ketujuh. Badan Penerbit Munawir. 2014. Analisis Laporan Keuangan.
Universitas Diponegoro: Semarang. Liberty: Yogyakarta.
Hadi, M. Danar. 2013. Analisis Rasio Keuangan Padmautami Ni Kadek Ari, dkk. 2016. Analisis
Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Rasio Keuangan Yang Mempengaruhi
Sisa Hasil Usaha (SHU) KPRI Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU)
Dewantara di Kabupaten Jember. di KSP Sari Apuan Denpasar. Disajikan
Skripsi. Fakultas Ekonomi: Universitas dalam Seminar Nasional. Fakultas
Jember. Ekonomi: Universitas Mahasaraswati
Hanafi, Dr. Mamduh M., Prof. Dr. Abdul Halim. Denpasar.
2016. Analisis Laporan Keuangan. Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil
Edisi Ke – 5. UPP STIM YKPN: Dan Menengah Republik Indonesia
Yogyakarta. Nomor 12/Per/M.KUKM/IX/2015
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. Standar tentang Pedoman Umum Akuntansi
Akuntansi Keuangan. Salemba Empat: Koperasi Sektor Riil.
Jakarta. Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen.
Jumingan. 2011. Analisa Laporan Keuangan. Erlangga: Jakarta.
Cetakan ke – 4. Bumi Aksara: Samryn. 2012. Pengantar Akuntansi. Mudah
Bandung. Membuat Jurnal Dengan Pendekatan
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. PT. Siklus Transaksi. Rajawali Pers:
Raja Grafindo Persada: Jakarta. Jakarta.
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan Sudarwanto, Adenk. 2013. Akuntansi Koperasi.
(Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh). PT. Pendekatan Praktis dan Penyusunan
Raja Grafindo Persada: Jakarta. Laporan Keuangan. Graha Ilmu:
Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. PT. Yogyakarta.
Raja Grafindo Persada: Jakarta. Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian
Khotimah, Khusnul. 2015. Pengaruh Rasio Kualitatif. Alfabeta: Bandung.
Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, Supatmin. 2018. Analisis Pengaruh Likuiditas,
dan Pertumbuhan Modal Serta Kinerja Solvabilitas, dan Rentabilitas Terhadap
Koperasi Terhadap Sisa Hasil Usaha Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi
Pada Koperasi Serba Usaha Daya Simpan Pinjam “PDW” Group. Jurnal
Mentari Tegal. Jurnal Skripsi. Fakultas Disrupsi Bisnis. Fakultas Ekonomi:
Ekonomi dan Bisnis: Universitas Dian Universitas Pamulang.
Nuswantoro Semarang. Undang-undang Republik Indonesia Nomor. 17
Limbong, Bernhard. 2012. Pengusaha Tahun 2012 tanggal 29 Oktober 2012
Koperasi. Memperkokoh Fondasi tentang Perkoperasian.
Ekonomi Rakyat. Cetakan ke – 2.
Margaretha Pustaka: Jakarta.

166 GEMA – Volume XI, Nomor 2, Juli 2019

You might also like