You are on page 1of 16

BALANCE: JOURNAL OF ISLAMIC ACCOUNTING

Prodi Akuntansi Syariah - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam


UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
Website: http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/jas/index
DOI: 10.21274/balance.v1i01.3289

ANALYSIS OF HEALTH ASSESSMENT WITH CAMEL METHOD


IN AN NISA'S COOPERATIVE, BLITAR CITY

Ulya Nur Isnaini1, Diana Elvianita2 Martanti, Moh. Farih Fahmi3


Universitas Islam Balitar1, Universitas Islam Balitar2, IAIN Tulungagung3
ulya.nur20@gmail.com1, elvianitadiana@gmail.com2, fafafarih@gmail.com3

Abstrack: This article will focus on discussing the health level of An Nisa 'Cooperative to assess the
performance of cooperatives based on the regulations of the Deputy for Supervision of the Ministry
of Cooperatives and Small and Medium Enterprises of the Republic of Indonesia Number 06 / PER /
DEP.6 / IV
/ 2016. This type of research is a type of quantitative research. The data used are financial reports
and also the results of interviews from management cooperatives as primary data, and secondary
data as supplementary and reinforcing data. While the data analysis technique uses data analysis
techniques using the camel method and cooperative deputy regulations. The results of this study
indicate that the health of the An Nisa cooperative is included in the category of supervision,
therefore the Blitar Regency UMKM cooperative office will provide guidance by the cooperative.
The purpose of fostering unhealthy cooperatives is to help cooperatives to improve and develop the
knowledge and skills that cooperatives already have to become even better.

Keywords: An Nisa Cooperative, Cooperative Health..

92
Balance: Journal of Islamic Accounting
Volume 01, Nomor 02, Desember 2020

PENDAHULUAN Salah satu indikator kesehatan


Peraturan Menteri Koperasi dan koperasi dapat dilihat aspek
UKM tahun 2017 menyatakan bahwa permodalan, aspek kualitas aktiva
koperasi simpan pinjam adalah koperasi produktif, aspek manajemen, aspek
yang kegiatan usahanya hanya efisiensi, aspek likuiditas, aspek
menghimpun dana dan menyalurkannya kemandirian dan pertumbuhan, dan
hanya melalui usaha simpan pinjam. aspek jati diri koperasi. Dan ketujuh
Untuk mengetahui apakah koperasi aspek diklasifikasikan dalam 7 kategori
tersebut sudah dalam kategori meningkat yaitu sehat, cukup sehat, dalam
atau menurun, jadi perlu ada adanya pengawasan, dan dalam pengawasan
dinas terkait untuk penilaian kesehatan khusus. (Peraturan Menteri dan UKM
koperasi. Koperasi yang berkualitas dan 06/per/Dep.6/IV/2016). Koperasi yang
mandiri, sesuai Kementrian Negara sehat harus berbadan hukum, maka
Koperasi dan UMK telah menyusun segala kegiatanya berkaitan dengan
seperangkat instrumen yang diterbitkan penyusunan laporan keuangan harus
dalam Peraturan Menteri Negara berlandaskan peraturan pemerintah yang
Koperasi dan UKM Nomor berlaku sesuai dengan Peraturan Menteri
06/Per/DEP.6/IV/2016 tentang Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Kesehatan Koperasi (Dinkop Jatim, Menengah Republik Indonesia No.04
2015: 21). Maksud dari Kesehatan Tahun 2012 dan sesuai dengan Standart
Koperasi adalah terwujudnya Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
pengelolaan yang sehat dan sesuai Akuntabilitas Publik2. Peraturan Menteri
dengan ketentuan peraturan perundang- Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
undangan, terwujudnya pelayanan prima Menengah Republik Indonesia No.04
kepada pengguna jasa koperasi, tahun 2012 merupakan peraturan
meningkatkaan transparansi dan pemerintah yang mengatur tentang
akuntabilitas pengeloaan kegiatan usaha pedoman akuntansi koperasi di
simpan pinjam oleh koperasi. Penilaian Indonesia yang sudah sesuai dengan
atas kesehatan keuangan dan non standart yang berlaku umum yaitu
keuangan didasarkan pada tujuh asas Standart Akuntansi Keuangan Entitas
koperasi dengan indikator penilaian Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
yaitu permodalan, kualitas aktiva ETAP), untuk menimbang bahwa dalam
produktif, manajemen, efisiensi, rangka penyelenggaraan akuntansi
likuiditas, kemandirian dan perumbuhan, koperasi yang tertib dan baik, perlu
serta jati diri koperasi dengan sesuai menetapkan prinsip transparansi dan
dengan surat keputusan tersebut diatas1 akuntabilitas dalam menyajikan laporan

1
Ria Sovyana, “Analisis Kesehatan Keuangan 2
Heri Yanto Et Al., “Improving The Compliance
Dan Non Keuangan Dalam Sistem Simpan With Accounting Standards Without Public
Pinjam Pada Koperasi Wanita Mawaddah Di Accountability (Sak Etap) By Developing
Kabupaten Gresik,” Skripsi (Surabaya: Sekolah Organizational Culture: A Case Of Indonesian
Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas, January 26, Smes,” The Journal Of Applied Business
2016). Research 33, No. 5 (October 2017): 931.

93
Balance: Journal of Islamic Accounting
Volume 01, Nomor 02, Desember 2020

keuangan yang transparan dan dapat kelemahan–kelemahan yang terjadi


dipertanggungjawabkan. untuk tahun kedepannya agar dapat
Koperasi yang mempunyai peran meningkatkan kesejahteraan dan
cukup penting bagi perekonomian kebutuhan para anggotanya anggotanya.
masyarakat seharusnya lebih Koperasi dapat mengukur sejauh mana
diperhatikan oleh otoritas yang perkembangan dalam mencapai
berwenang dengan cara memeringkat tujuannya dan sejauhmana koperasi
koperasi sebagai acuan seberapa baik menerapkan laporan keuangan dengan
koperasi yang ada. Oleh karena itu, saya baik. Koperasi An Nisa‟ ni ini
sebagai peneliti ingin melakukan merupakan koperasi yang cukup besar
penelitian kepada Koperasi An Nisa‟ di dengan naungan organisasi muslimat
wilayah Kabupaten Blitar. Koperasi Kabupaten Blitar. Kondisi keuangan
Koperasi An Nisa‟ ini sudah berdiri koperasi ini mengalami naik turun.
sejak tahun 1998 dengan jumlah 22 Dimulai masalah dari adanya dana macet
orang. Pada sembilan belas tahun seperti pinjaman yang diangsur oleh
terakhir ini koperasi mengalami jumlah anggota mengalami kendala terlambat
peningkatan anggota pada setiap melunasi hingga tidak melunasi
tahunnya. Pada tahun 2017 telah pinjaman. Begitupun juga kondisi kas
terdaftar anggota sejumlah 178 orang koperasi lebih banyak yang dikeluarkan
dan pada tahun 2018 sejumlah 194. dalam bentuk pinjaman kepada para
Dengan semakin banyaknya anggota anggota. Apabila koperasi memerlukan
Koperasi An Nisa‟ maka koperasi ini dana mendadak dan membutuhkan uang
memberikan kesempatan kepada para dengan jumlah tinggi maka koperasi
anggotanya untuk memperoleh pinjaman tersebut akan meminjam kepada bank
dengan mudah dan biaya bunga ringan. atau pihak external.
Koperasi ini dituntut untuk menjadi Koperasi An Nisa‟ sudah berdiri
semakin baik dalam mengoperasikan 13 tahun berjalan, akan tetapi koperasi
koperasi tersebut. Dengan bertambahnya tersebut belum pernah dinilai tingkat
jumlah anggota koperasi juga kesehatannya. Bukan hanya itu, koperasi
memerlukan tanggung jawab yang selama ini juga tidak tahu apakah
sangat besar. memiliki kinerja keuangan yang bagus
Tanggung jawab tersebut dapat atau tidak. Hal dilakukan agar lebih tepat
ditujukan adanya adanya ketersediaan dalam menilai kemajuan atau kinerja
pinjaman untuk anggotanya pada saat manajemen dari periode ke periode
kapanpun dibutuhkan. Karena adanya selanjutnya. Jika koperasi tersebut belum
tuntutan dari koperasi tersebut perlu sehat, maka akan mendapat bimbingan
mengadakan analisis kinerja keuangan lebih dari Dinas Koperasi. Untuk
yang bertujuan untuk mengetahui menguatkan tentang permasalahan
kesehatan kepada koperasi tersebut. kesehatan koperasi di koperasi an nisa‟
Maka dengan mengetahui kesehatan maka akan didukung dengan beberapa
koperasi pada saat tahun berjalan, hasil penelitian yang sudah pernah
koperasi tersebut dapat mengetahui dilakuakn. Salah satu penelitian

94
Balance: Journal of Islamic Accounting
Volume 01, Nomor 02, Desember 2020

terdahulu yang dikemukakan oleh Tri kesehatan koperasi. Dengan


Devi dan Devi Farah tentang analisis dilaksanakannya analisis kesehatan
kesehatan koperasi yaitu persamaan koperasi terhadap koperasi An Nisa‟
yaitu menggunakan 7 aspek untuk diharapkan koperasi di wilayah
penilaian kesehatan koperasi3. Perbedaan Kabupaten Blitar dapat memberikan
penelitian tersebut dengan yang hasil yang mencerminkan proses
dilakuakn di koperasi an nisa‟ yaitu pembinaan yang memang sudah
peneliti menggunakan 2 tahun masa mempertimbangkan keterkaitan antara
laporan keuangan, sedangkan penelitian hukum proses bisnis atau pelayanan
sebelumnya menggunakan 1 tahun internal dengan logika pasar. Oleh
laporan keuangan. Selain itu, ada karena itu dalam tulisan ini akan
penelirian lain dari Munir dan Indarti membahas tingkat kesehatan Koperasi
yang meneliti mengenai analisis tingkat An Nisa‟ untuk menilai kinerja koperasi
kesehatan koperasi pada koperasi simpan berdasarkan Peraturan Deputi Bidang
pinjam “cendrawasih” kecamatan gubug Pengawasan Kementrian Koperasi dan
tahun buku 2011. Dari hasil Usaha Kecil dan Menengah Republik
penelitiannya dapat disimpulkan bahwa Indonesia Nomor
cukup sehat hal ini dapat dilihat dari 06/PER/DEP.6/IV/2016.
perhitungan penilaian kesehatan
berdasarkan 7 aspek yaitu permodalan, KAJIAN PUSTAKA
kualitas aktiva produktif, manajemen, Koperasi
efisiensi, likuiditas, kemandirian dan Secara umum, koperasi dapat
pertumbuhan, jati diri koperasi dengan diartikan sebagai badan usaha yang
skor 60,2 yang berdasarkan kreteria SK beraggotakan orang atau badan hukum
menteri No 20/Per/M.KUKM/XI/2008 koperasi dengan yang berlandaskan pada
sebesar 60-804. kegiatannya sebagai gerakan ekonomi
Fokus pembinaan koperasi perlu rakyat yang berdasarkan atas asas
diarahkan pada usaha untuk menciptakan kekeluargaan5. Pengertian koperasi
koperasi yang berkualitas dan sehat menurut salah satu penggagasnya, yaitu
berdasarkan identitas khas organisasi bung hatta mengatakan bahwa koperasi
koperasi. Pencapaian koperasi yang adalah usaha bersama guna memperbaiki
berkualitas dan sehat didasarkan pada atau meningkatkan kehidupan atau taraf
ekonomi berlandaskan asas tolong
3 menolong6. Pengerian lain juga
Tri Dewi Eindrias And Devi Farah Azizah,
“Analisa Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan
Pinjam Berdasarkan Peraturan Nomor: 5
Meri Azmi, “Perancangan Dan Implementasi
06/Per/Dep.6/Iv/2016 (Studi Pada Koperasi Sistem Informasi Koperasi Pegawai Negeri
Simpan Pinjam Bahagia Kota Kediri),” Jurnal (Kpn) Pada Koperasi „Kapur Warna‟ Kecamatan
Administrasi Bisnis (Jab) 51, No. 2 (Oktober Naggalo Kota Padang,” Jurusan Teknologi
2017): 135. Informasi, Politeknik Negeri Padang, 2010, 5.
4
Misbachul Munir And Iin Indarti, “Analisis 6
Asnafiah Asnafiyah, “Mewujudkan Sila Ke V
Tingkat Kesehatan Koperasi Pada Koperasi Pancasila Melalui Koperasi (Kajian Terhadap
Simpan Pinjam „Cendrawasih‟ Kecamatan Peraturan Koperasi Istiqomah Perumahan
Gubug Tahun Buku 2011,” Sekolah Tinggi Ilmu Purwomartani),” Al-Bidayah: Jurnal Pendidikan
Ekonomi Widya Manggala, 2016, 1. Dasar Islam 7, No. 2 (2015): 200.

95
Balance: Journal of Islamic Accounting
Volume 01, Nomor 02, Desember 2020

diutarakan oleh arifinal chaniago yang pinjaman dana kepada anggota dalam hal
menjelaskan koperasi sebagai suatu finansial. Pembentukan koperasi
perkumpulan yang bekerja sama dalam diharapkan dapat meningkatkan
menjalankan sebuah usaha secara kesejahteraan sosial masyarakat di
kekeluargaan guna meningkatkan Indonesia.
kesejahteraan anggotanya. Koperasi
mempunyai peran yang cukup besar Penilaian Kesehatan Koperasi
dalam menyusun usaha bersama dari Penilaian kesehatan merupakan
orang orang yang mempunyai hasil penilaian kuantitatif atas berbagai
kemampuan ekonomi terbatas. Usaha ini aspek yang berpengaruh terhadap
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kondisi suatu koperasi8. Selain itu,
yang dirasakan bersama, yang pada pengertian lain dari penilaian kesehatan
akhirnya mengangkat harga diri, koperasi adalah hasil penilaian
meningkatkan kedudukan, serta kuantitatif atas berbagai aspek yang
kemampuan untuk mempertahankan diri berpengaruh terhadap kondisi suatu
dan membebaskan diri dari kesulitan.7 koperasi. Melalui penilaian Aspek
Pada pasal 4 UU Nomor 25/1992 Permodalan, Aspek Kualitas Aktiva
menjelaskan adanya, empat fungsi dan Produktif, Aspek Manajemen, Aspek
peran koperasi yang diantaranya adalah Efisiensi, Aspek Kemandirian dan
(1) Membangun dan mengembangkan pertumbuhan, Aspek Likuiditas dan
potensi dan kemampuan ekonomi Aspek jati diri Koperasi9. Menurut
anggota pada khususnya dan masyarakat Keputusan Menteri Koperasi dan UKM
pada umumnya untuk meningkatkan No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya (2) menyatakan kesehatan koperasi adalah
Berperan serta secara aktif dalam upaya kondisi atau keadaan koperasi yang
mempertinggi kualitas kehidupan dinyatakan sehat, cukup sehat, kurang
manusia dan masyarakat (3) sehat dan tidak sehat. Hal ini diperkuat
Memperkokoh perekonomian rakyat bahwa, aspek yang digunakan untuk
sebagai dasar kekuatan dan ketahanan penilaian kesehatan koperasi antara lain
perekonomian nasional dengan koperasi aspek permodalan, kualitas aktiva
sebagai sokogurunya (4) Berusaha untuk produktif, manajemen, efisiensi,
mewujudkan dan mengembangkan kemandirian dan pertumbuhan, likuiditas
perekonomian nasional yang merupakan
8
Desty Natalia And Herry Goenawan Soedarsa,
usaha bersama berdasar atas asas
“Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Pada
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Tulang
Dalam perannya, koperasi kerap Bawang Barat,” Jurnal Akuntansi & Keuangan
7, No. 2 (N.D.): 173.
memberi bantuan, seperti kredit atau 9
Dedeh Sri Sudaryanti And Nana Sahroni,
“Analisis Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
Berdasarkan Aspek Permodalan, Manajemen,
7
Florida Ningsih And Sutar, “Pengaruh Likuiditas, Serta Kemandirian Dan Pertumbuhan
Manajemen Koperasi Dalam Meningkatkan Sisa (Studi Empiris Simpenan Pameungkeut Banda
Hasil Usaha (Shu) Di Koperasi,” Urnal Ekobis: (Spb) Pada Koperasi Simpan Pinjam (Ksp) Di
Ekonomi, Bisnis & Manajemen 9, No. 1 (2019): Kota Tasikmalaya Tahun 2015),” Jurnal
26. Ekonomi Manajemen 3, No. 1 (2017): 132.

96
Balance: Journal of Islamic Accounting
Volume 01, Nomor 02, Desember 2020

dan jatidiri koperasi. Penilaian kesehatan kesehatan itu sendiri didasarkan pada
koperasi digunakan untuk mengetahui ketentuan perhitungan rasio atas
seberapa sehatnya koperasi dalam berbagai faktor dan komponen yang
melaksanakan usahanya. Sehingga dapat ditetapkan Bank Indonesia. Rasio yang
disimpilkan bahwa penilaian kesehatan diperoleh dari hasil penilaian faktor dan
merupakan hasil penilaian kuantitatif komponen tersebut. selanjutnya diberi
atas berbagai aspek yang berpengaruh nilai kredit 0 sampai dengan 100. Nilai
terhadap kondisi suatu koperasi. Melalui kredit yang diperoleh dari hasil
penilaian aspek permodalan, kualitas kuantifikasi digunakan untuk
aktiva produktif, manajemen, efisiensi, menentukan predikat kesehatan koperasi
kemandirian dan pertumbuhan, likuiditas yang meliputi sehat, cukup sehat, kurang
dan jatidiri koperasi. Dari aspek-aspek sehat dan tidak sehat.12
tersebut diatas diberikan bobot penilaian
sesuai dengan besarnya pengaruh METODOLOGI
terhadap kesehatan koperasi. Jenis penelitian ini adalah jenis
penelitian kuantitatif. Data yang
Metode Camel digunakan adalah data primer berupa
Metode CAMEL yaitu gabungan laporan keuangan dan juga hasil
dari kata Capital, Asset quality, wawancara dari pengurus koperasi dan
Management, Earnings, Liquidity. ada juga data sekunder sebagai data
Analisis CAMEL ini mengacu pada pelengkap dan penguat dalam bentuk
ketentuan penilaian yang diatur dalam dokumen yang masih terkait dengan
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan kesehatan koperasi. Sedangkan teknik
Usaha Kecil dan Menengah Republik analisis data menggunakan teknik analis
Indonesia nomor: data menggunakan metode camel dan
35.3 /Per/M.KUKM/X/2007 Tentang peraturan deputi koperasi. Dengan teknik
Pedoman Penilaian Kesehatan tersebut harapannya akan dapat
Koperasi10. Penilaian tingkat kesehatan dijadikan alat untuk mengetahui
koperasi dilakukan dengan maksud seberapa sehat koperasi An Nisa yang
untuk menilai sejauhmana kinerja ada di kota Blitar.
keuangan, kelayakan usaha,
kelangsungan usaha koperasi, tingkat HASIL PENILAIAN KESEHATAN
kesehatan dan proses yang terjadi KOPERASI
didalam aktivitas koperasi apakah sudah Berdasarkan hasil penilaian
efektif dan efisien11 Penilaian tingkat kesehatan koperasi An Nisa‟ menurut
peraturan deputi bidang pengawasan
kementrian koperasi dan usaha kecil dan
10
Ervina And Andriani Sovyan, “Analisis
Tingkat Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Bisnis Dan Manajemen 6, No. 1 (April 2016):
Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Dengan 103.
Metode Camel,” Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi 12
Kris Indrayati, “Kinerja Keuangan
Islam 2, No. 2 (July 2017): 56. Berdasarkan Metode Camel Pada Koperasi
11
Burhanudin Yusuf, “Analisis Tingkat Simpan Pinjam,” Management Analysis Journal
Kesehatan Koperasi Syariah,” Esensi: Jurnal 1, No. 2 (20112): 2.

97
Balance: Journal of Islamic Accounting
Volume 01, Nomor 02, Desember 2020

menengah republik indonesia nomor pertumbuhan, dan aspek jati diri


06/per/dep.6/iv/2016, ada 7 aspek dalam koperasi. Ada empat katageri kesehatan
penilaiannya yaitu aspek permodalan, koperasi yaitu sehat, cukup sehat, dalam
kualitas aktiva produktif, aspek pengawasan, dan dalam pengawasan
manajemen, aspek efisiensi, aspek khusus. Berikut hasil dari penilaian
likuiditas, aspek kemandirian dan kesehatan koperasi.

Tabel 1 Penilaian Kesehatan Koperasi


NO ASPEK & PERHITUNGAN NILAI BBT SKOR
KOMPONEN %
1 PERMODALAN
a. Rasio modal sendiri = 144.465.375 x 50 6 3
100%
thd Total Aset 447.781.500
= 32,26 %

b. Rasio modal sendiri = 144.465.375 x 100 6 6


100%
Pinjaman diberikan 13.357.700
yg berisiko = 1.081,51 %

c. Rasio Kecukupan = 234.445.875 x 100 3 3


100%
Modal Sendiri 109.180.300
= 214,73 %

2 KUALITAS AKTIVA
PRODUKTIF
a. Rasio vol pinjaman = 80.146.200 x 75 10 7,5
100%
pd anggota thd vol 133.577.000
pinjaman diberikan = 60,00 %

b. Rasio Risiko
pinjaman
bermasalah thd = 16.697.125 x 60 5 3
100%
pinjaman diberikan 133.577.000
= 12,50 %

98
Balance: Journal of Islamic Accounting
Volume 01, Nomor 02, Desember 2020

c. Rasio Cad Risiko = 0 x 0 0 0


thd 100%
pinjaman 16.697.125
bermasalah
= 0,00 %
d. Rasio Pinjaman = 13.357.700 x 100 5 5
berisiko 100%
thd Pinjaman 133.577.000
diberikan
= 10,00 %
3 MANAJEMEN
a. Manajemen = 9 0,25 3 2,25
Umum
b. Manajm. = 6 0,50 3 3
Kelembagaan
c. Manajm. = 2 0,60 3 1,2
Permodalan
d. Manajemen Aset = 5 0,30 3 1,5
e. Manajemen = 3 0,60 3 1,8
Likuiditas
4 EFISIENSI
a. Rasio Beban = 12.535.500 x 100 4 5
Operasi 100%
anggota thd 46.381.000
Partisipasi bruto = 27,03 %
= 8.582.500 4
b.x 100 4
Rasio Beban 100%
Usaha
thd SHU Kotor 33.845.500
= 25,36 %
c. Ratio Efisiensi = 15.276.000 x 50 2 1
100%
Pelayanan 133.577.000
= 11,44 %

5 LIKUIDITAS

99
Balance: Journal of Islamic Accounting
Volume 01, Nomor 02, Desember 2020

a. Ratio Kas = x 25 10 2,5


42.829.000 100%
179.961.000
= 23,80 %
b. Ratio Pinjaman = 133.577.000 x 25 5 1,25
100%
diberikan thd 193.383.750
Dana yg = 39,68 %
diterima
6 KEMANDIRIAN DAN
PERTUMBUHAN
a. Rentabilitas Aset = 21.893.925 x 25 3 0,75
100%
447.781.500
= 4,89 %

b. Rentabilitas = 9.852.266 x 100 3 3


Modal 100%
Sendiri 144.465.375
= 6,82 %
= 33.845.500
c. x 0 4 0
Kemandirian 100%
Operasional 8.774.500
Pelayanan = 3,86 %

7 JATI DIRI
KOPERASI
a. Rasio Partisipasi = 46.381.000 x 100 7 7
100%
Bruto 46.381.000
= 100,00 %
b. Rasio Promosi = 56.700.016 x 100 3 3
Ekonomi 100%
Anggota (PEA) 81.240.000
= 69,79 %
JUMLAH SKOR 65

Sumber: Hasil dari hasil olah data penelitian

100
Balance: Journal of Islamic Accounting
Volume 01, Nomor 02, Desember 2020

PEMBAHASAN pinjaman pada anggota, pinjaman pada


Aspek Permodalan calon anggota, penyertaan pada pihak
1. Rasio Modal Sendiri Terhadap Total lain, pendapatan yang masih harus
Aset diterima, aktiva tetap, dan aktiva lain-
Aspek modal sendiri terhadap lain. Rasio ini digunakan untuk
total aset yaitu perhitungan dari modal mengetahui kemampuan koperasi dalam
sendiri yang ada di koperasi dengan menyediakan dana yang digunakan
besarnya total aset yang dimiliki oleh sebagai cadangan untuk mengatasi
koperasi. Hal ini dianggap bahwa kemungkinan terjadinya risiko kerugian.
koperasi dikategorikan cukup baik Hasil perbandingan menunjukkan
dalam permodalannya karena dapat kecukupan modal sendiri mendapoat
menyeimbangkan modal sendiri dengan hasil sangat baik karena cadangan
modal pinjaman. Koperasi dianggap keuangan cukup banyak.
sehat apabila nilai maksimalnya
mencapai 20% dimana koperasi Aspek Kualitas Aktiva Produktif
memiliki nilai 32,6% yang artinya 1. Rasio Volume Pinjaman pada
koperasi An Nisa‟ telah mampu Anggota terhadap Volume Pinjaman
menumbuhkan kepercayaan anggotanya diberikan
untuk menyimpan dana. Rasio volume pinjaman pada
anggota terhadap volume pinjaman
2. Rasio Modal Sendiri Pinjaman diberikan merupakanrasio yang
diberikan yang Beresiko digunakan untuk menghitung besarnya
Rasio modal sendiri pinjaman pinjaman yang diberikan kepada
diberikan yang beresiko merupakan anggota koperasi. Koperasi dalam
perhitungan besarnya perputaran memberikan pinjaman kepada
pinjaman yang diberikan koperasi yaitu anggotanya dikategorikan cukup baik
pinjaman yang bermasalah. Pinjaman yang dibuktikan dengan
bermasalah adalah pinjaman yang memprioritaskan anggotanya untuk
kemungkinan tak tertagih. Dari hasil meminjam.
paparan diatas menunjukkan sangat baik
karena koperasi dapat menjamin 3. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah
pinjaman diberikan yang beresiko. Terhadap Pinjaman yang diberikan
Pinjaman bermasalah yang diberikan Pinjaman bermasalah adalah
koperasi lebih sedikit daripada total pinjaman yang kemungkinan tak
aktiva lancar yang dimiliki oleh tertagih. Menurut perhitungan diatas
koperasi simpan pinjam. koperasi cukup baik dalam risiko
pinjaman karena jumlah pinjaman
2. Rasio Kecukupan Modal Sendiri bermasalah memiliki jumlah tidak
Rasio kecukupan modal sendiri banyak, dibandingakn jumlah pinjaman
adalah perbandingan dari modal sendiri yang diberikan. Hal ini berarti koperasi
terhutang dengan ATMR. ATMR terdiri tidak mengalami kebangkrutan ketika
atas kas atau bank, simpanan berjangka,

101
Balance: Journal of Islamic Accounting
Volume 01, Nomor 02, Desember 2020

pinjaman tersebut memang benar tak 2. Manajemen kelembagaan


tertagih karena masih ada piutang. Manajemen kelembagaan untuk
mengukur kemampuan koperasi
4. Rasio Cadangan Rasio Terhadap mengatur organisasinya. Pada koperasi
Pinjaman Bermasalah An Nisa‟ sudah bagus dalam hal
Rasio ini digunakan untuk manajemennya dibuktikan dengan tidak
mengetahui besarnya resiko pinjaman adanya jabatan kosong dan juga
dengan risiko pinjaman yang perangkapan jabatan, rincian tugas
bermasalah. Dari hasil perhitungan pengurus, pengawas, anggota sudah
diatas menunjukkan bahwa 0% dimana jelas, dan juga sudah melakukan sesuai
tidak adanya dana cadangan risiko dari SOP yang berlaku.
koperasi. Koperasi tidak memiliki
antisipasi untuk pinjaman tak tertagih. 3. Manajemen permodalan
Manajemen permodalan ditujukan
5. Rasio Pinjaman yang Beresiko untuk mengetahui bagaimana koperasi
terhadap Pinjaman yang diberikan simpan pinjam dalam permodalannya
Rasio ini digunakan untuk tetap mempertahankan pada kondisi
mengetahui seberapa besar koperasi yang baik. Hasil dari paparan diatas
dapat mengatasi pinjaman yang menunjukkan hanya ada 2 jawaban ya
beresiko. Contok pinjaman beresiko dan mendapat skor 1,2 dengan artian
adalah pinjaman yang tidak ada koperasi masih belum cukup baik
jaminan. Koperasi An Nisa‟ pinjaman permodalannya dibuktikan dengan
beresiko yang diberikan tidak banyak pertumbuhan modal dari anggota belum
dan dapat ditutup dengan pinjaman mecapai 10%, namun hanya mencapai
yang diberikan, sehingga koperasi 5%.
masih bias menjalankan aktivitas jika
terjadi pinjaman risiko tak terbayar. 4. Manajemen aset
Manajemen asset ditujukan untuk
Aspek Penilaian Manajemen mengetahui bagaimana koperasi untuk
1. Manajemen umum menilai pinjaman dari aset belum baik
Penilaian manajemen umum karena dari hasil diatas menunjukkan
dimasudkan untuk mengukur bahwa jumlah jawaban ya hanya
kemampuan koperasi An Nisa‟ dalam sembilan dari total 10 dan mendapat
mengelola kegiatan unit simpan pinjam. skor 1,5. Penyebab belum baik dalam
Koperasi An Nisa‟ dalam dikategorikan mengelola pinjaman yaitu tidak adanya
kurang baik karena koperasi sudah lama cadangan resiko.
berdiri namun belum ada rencana kerja
jangka panjang untuk 3 tahun kedepan 5. Manajemen likuiditas
dan tidak adanya tata tertib koperasi Manajemen likuiditas yaitu
yang meliputi disiplin kerja. pengelolaan aset yang dimiliki koperasi
untuk pemenuhan pinjaman jangka
pendek. Dalam paparan diatas

102
Balance: Journal of Islamic Accounting
Volume 01, Nomor 02, Desember 2020

menunjukkan bahwa koperasi An Nisa‟ sehingga dapat menghasilkan SHU yang


belum cukup baik dengan hasil 3 tinggi.
jawaban ya dari total 5 dan mendapat
skor 1,8. Hal ini karena koperasi tidak 3. Efisiensi pelayanan
memiliki pedoman yang efektif untuk Koperasi dalam hal pelayanan
memantau kewajiban yang jatuh tempo, cukup bagus dilihat dari banyaknya aset
dan juga tidak adanya sistem informasi yang dimiliki. Semakin rendah rasio
manajemen yang memadai untuk yang dihasilkan, maka semakin tinggi
pemantauan likuiditas. skor yang diperoleh. Koperasi cukup
efisien dalam pemberian gaji
Aspek Efisiensi karyawannya dimana koperasi masih
1. Rasio Beban Operasi Anggota menggunakan modalnya sendiri untuk
terhadap Partisipasi Bruto menggaji karyawannya dan tidak
Beban operasi anggota adalah memberatkan volume pinjaman yang
beban beban yang ada di koperasi yaitu diberikan. Karyawan koperasi harus
beban pokok, beban usaha, dan beban mempertahankan efisiensi pelayanannya
perkoperasian. Sedangakan partisipasi kepada anggota agar perolehan SHU
bruto yaitu penjualan koperasi kepada dapat maksimal.
anggota koperasi untuk meningkatkan
SHU. Dari paparan diatas menunjukkan Aspek Efisiensi
bahwa koperasi telah memberikan 1. Rasio kas
efisiensi pelayanan kepada para Kas adalah hal yang paling likuid
anggotanya dari pengguna asset yang yang sangat dibutuhkan dan segera
dimiliki. Hal ini sangat efisien karena dapat digunakan. Tidak adanya kas
beban operasi anggota lebih sedikit mengakibatkan tersumbatnya proses
dibandingkan dengan partisipasi bruto simpan pinjam koperasi. Hal ini berarti
dimana pengorbanan untuk kegiatan bahwa rasio kas masih buruk. Pada
operasional koperasi dalam bentuk koperasi An Nisa‟ perbandingan antara
barang atau jasa yang dikeluarkan lebih bank dan kas dengan kewajiban lancar
sedikit dari partisipasi koperasi dalam sangatlah tidak seimbang. Dengan
pengeluaran biaya. demikian dapat dikatakan bahwa
koperasi masih belum mampu melunasi
2. Rasio beban usaha terhadap SHU kewajiban lancarnya.
kotor
Rasio ini bertujuan untuk 2. Rasio Pinjaman yang diberikan
mengetahui besarnya beban usaha yang terhadap Dana yang diterima
dikeluarkan koperasi dalam Rasio pinjaman yang diberikan
memperoleh SHU kotor. Hal ini berarti terhadap dana yang diberikan untuk
berarti koperasi berhasil melakukan mengetahui seberapa banyak pinjaman
kegiatan simpan pinjam yang efisien yang diberikan terhadap dana yang
dengan beban usaha yang rendah diterima. Koperasi mengalami kondisi
bermasalah dalam pinjaman karena

103
Balance: Journal of Islamic Accounting
Volume 01, Nomor 02, Desember 2020

pinjaman yang diberikan koperasi lebih simpanan pokok, simpanan wajib, dan
sedikit dibandingkan dengan dana yang transaksi pelayanan koperasi.
diterima. Banyaknya dana yang
diterima koperasi mengakibatkan dana 3. Kemandirian Operasiional Pelayanan
menganggur dengan artian koperasi Kemandirian operasional
masih belum bisa menjalankan pelayanan yaitu perbandingan
usahanya partisipasi neto dengan beban usaha
ditambah beban perkoperasian. Hal ini
Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan dikarenakan beban usaha dan beban
1. Rasio Rentabilitas Aset perkoperasian yang dikeluarkan tidak
Rasio perhitungan rentabilitas aset efisien dibandingkan dengan partisipasi
merupakan rasio untuk mengetahui neto yang tinggi sehingga diperoleh
kemampuan koperasi untuk hasil pelayanan yang kurang baik.
memperoleh sisa hasil usaha dengan
melihat neraca yang dimiliki koperasi Aspek Jati Diri Koperasi
simpan pinjam. Dari hasil koperasi An 1. Rasio Partisipasi Bruto
Nisa‟ mengatakan bahwa koperasi Rasio partisipasi bruto dilakukan
dalam kondisi kurang baik karena sisa untuk mengetahui nilai partisipasi bruto
hasil usaha sebelum pajak tergolong yang dimiliki koperasi simpan pinjam.
kecil yang dapat mengakibatkan sisa Dari perhitungan diatas menunjukkan
hasil usaha total yang diterima oleh hasil 100% dengan skor maksimal 7.
koperasi cenderung kecil. Hal ini berarti Hal ini berarti rasio partisipasi bruto
koperasi tidak dapat memaksimalkan pada koperasi memiliki kondisi sangat
pendapatan melalui partisipasi anggota baik karena kontribusi anggota kepada
dalam kegiatan simpan pinjam. koperasi maksimal

2. Rentabilitas Modal Sendiri 2. Rasio Promosi Ekonomi Anggota


Rasio rentabilitas modal sendiri (PEA)
dilakukan untuk mengetahui Rasio promosi anggota adalah
kemampuan koperasi untuk manfaat yang yang bersifat ekonomi
memperoleh sisa hasil usaha dengan yang diperoleh anggota dan calon
melihat neraca khusunya dari modal anggota pada saat bertransaksi dengan
yang dimiliki koperasi simpan pinjam. koperasi ditambah dengan bagian
Dari perhitungan diatas bermakna baik, anggota yang diperoleh satu tahun satu
karena sisa hasil usaha dari modal kali berdasarkan perhitungan partisipasi
sendiri cukup banyak sehingga dapat anggota dalam pemanfaatan pelayanan
menghasilkan sisa hasil usaha sesuai koperasi. Manfaat-manfaat tersebut
dengan standar yang diberikan. Sisa mencakup manfaat yang diperoleh
hasil usaha operasi bagian anggota selama tahun berjalan dari transaksi
dapat meningkat dengan pelayanan yang dilakukan koperasi
memaksimalkan partisipasi seperti untuk anggota dan manfaat yang
diperoleh pada akhir tahun buku

104
Balance: Journal of Islamic Accounting
Volume 01, Nomor 02, Desember 2020

pembagian sisa hasil usaha tahun itu sendiri dan juga dapat
berjalan. Dari perhitungan diatas mensejahterakan anggota.
diperoleh hasil 69,79% dengan skor Hasil penilaian kesehatan koperasi
maksimal 3. Hal ini berarti koperasi An Nisa‟ masuk dalam kategori dalam
telah memberikan manfaat efisiensi pengawasan. Sebagai bentuk
partisipasi dan manfaat efisiensi biaya pengawasan kepada koperasi An Nisa
koperasi melalui simpanan pokok dan maka dinas koperasi dan UMKM
simpanan wajibnya. Kabupaten Blitar diharuskan melakukan
Berdasarkan paparan diatas pembinaan terhadap koperasi tersebut.
disebutkan bahwa total skor yang Tujuan adanya pembinaan koperasi
diperoleh koperasi An Nisa‟ untuk yang tidak sehat adalah membantu
kesehatan koperasi adalah 65. koperasi untuk memperbaiki dan
Sedangkan indikator kesehatan koperasi mengembangkan pengetahuan,
menunjukkan koperasi dengan predikat ketrampilan yang telah dimiliki koperasi
sehat adalah koperasi dengan skor untuk menjadi lebih baik lagi.
antara 80 sampai dengan 100, cukup
sehat dengan skor 66 sampai dengan 80, KESIMPULAN
dalam pengawasan dengan skor 51 Berdasarkan hasil analisis tingkat
sampai dengan 66, dan dalam kesehatan koperasi An Nisa‟ tahun 2018
pengawasan khusus yaitu kurang dari diperoleh hasil skor 65 dengan kategori
51 (Perdep Koperasi, 2016). Nilai 65 dengan pengawasan yang artinya masih
masuk dalam kategori antara 51-66 perlu mendapat bimbingan dari dinas
dengan klasifikasi dengan pengawasan. terkait. Berikut penjelasan dari 7 aspek
Koperasi dalam kategori dalam penilaian kesehatan koperasi yaitu apek
pengawasan yaitu koperasi yang belum permodalan dimana Permodalannya
mampu secara keseluruhan dikatakan cukup baik dibuktikan dengan mendapat
baik dalam permodalan, manajemen, nilai 20% dimana koperasi mampu
likuiditas, kelembagaan, dan aktiva. menumbuhkan kepercayaan anggotanya
Penilaian kesehatan ini sangat penting untuk menabung sehingga koperasi
dilakukan karena jika koperasi dalam mampu mengatasi kerugian kedua
kategori tidak sehat maka ada peran adalah Aspek Kualitas Produktif bahwa
pemerintah untuk melakukan Koperasi tidak memiliki cadangan
pembinaan mengingat koperasi sangat untuk pinjaman yang tak tertagih yang
dibutuhkan di masyarakat. Koperasi ketiga adalah Aspek Penilaian
yang dinyatakan sehat akan Manajemen dimana koperasi an nisa
meningkatkan nama koperasi tersebut menunjukkan Manajemen kurang baik
dimata masyarakat karena masyarakat karena tidak adanya rencana kerja
akan meningktakan kepercayaannya jangka panjang. Bukan hanya itu,
untuk dapat menyimpan dana atau koperasi juga tidak ada sistem informasi
untuk meminjam. Hal ini akan manajemen untuk memantau kewajiban
berdampak baik karena dapat dapat yang jatuh tempo. Akan tetapi untuk
meningkatkan perkembangan koperasi manajemen kelembagan bagus karena

105
Balance: Journal of Islamic Accounting
Volume 01, Nomor 02, Desember 2020

sudah adanya rincian tugas untuk Berdasarkan Aspek Permodalan,


pengurus, pengawas, dan anggota, Manajemen, Likuiditas, Serta
bukan hanya itu saja koperasi juga Kemandirian Dan Pertumbuhan
bergerak sesuai dengan SOP. (Studi Empiris Simpenan
Aspek Efisiensi menjelaskan Pameungkeut Banda (Spb) Pada
bahwa Efisiensi koperasi cukup baik Koperasi Simpan Pinjam (Ksp)
dibuktikan dengan adanya peningkatan Di Kota Tasikmalaya Tahun
sisa hasil usaha karena biaya yang 2015).” Jurnal Ekonomi
dikeluarkan koperasi sedikit dan untuk Manajemen 3, No. 1 (2017):
Aspek Likuiditas Koperasi dalam 132.
pelunasan kewajiban jangka pendek
Desty Natalia, And Herry Goenawan
kurang baik karena rasio kas masih
Soedarsa. “Analisis Tingkat
buruk mendapat skor terendah. Koperai
tidak mampu membayar kewajiban Kesehatan Koperasi Pada
Koperasi Simpan Pinjam Di
jangka pendek. Keenam, Aspek
Kabupaten Tulang Bawang
Kemandirian dan Pertumbuhan dimana
Barat.” Jurnal Akuntansi &
Koperasi tidak dapat memaksimalkan
Keuangan 7, No. 2 (N.D.): 173.
pendapatan melalui partisipasi anggota
karena sisa hasil usaha sebelum pajak Eindrias, Tri Dewi, And Devi Farah
kecil. Akan tetapi sisa hasil usaha Azizah. “Analisa Tingkat
koperasi dari modal sendiri cukup besar Kesehatan Koperasi Simpan
sehingga dapat menghasilkan sisa hasil Pinjam Berdasarkan Peraturan
usaha sesuai standar sedangkan yang Nomor: 06/Per/Dep.6/Iv/2016
terahir adalah Jati Diri Koperasi, (Studi Pada Koperasi Simpan
dimana Jati diri koperasi masuk dalam Pinjam Bahagia Kota Kediri).”
kategori baik dimana anggota memiliki Jurnal Administrasi Bisnis (Jab)
kontribusi secara maksimal. 51, No. 2 (Oktober 2017): 135.

Ervina, And Andriani Sovyan. “Analisis


DAFTAR PUSTAKA Tingkat Kesehatan Koperasi
Asnafiyah, Asnafiah. “Mewujudkan Jasa Keuangan Syariah Baitul
Sila Ke V Pancasila Melalui Maal Wat Tamwil Dengan
Koperasi (Kajian Terhadap Metode Camel.” Maqdis: Jurnal
Peraturan Koperasi Istiqomah Kajian Ekonomi Islam 2, No. 2
Perumahan Purwomartani).” Al- (July 2017): 56.
Bidayah: Jurnal Pendidikan
Harmono, 2009, Manajemen Keuangan
Dasar Islam 7, No. 2 (2015): Berbasis Balanced Scorecard
200. (Pendekatan Teori, Kasus, Dan
Dedeh Sri Sudaryanti, And Nana Riset Bisnis), Bumi Aksara,
Sahroni. “Analisis Kesehatan Jakarta
Koperasi Simpan Pinjam

106
Balance: Journal of Islamic Accounting
Volume 01, Nomor 02, Desember 2020

Ikatan Akuntan Indonesia. 1990. Prinsip Ekobis: Ekonomi, Bisnis &


Akuntansi Indonesia. Komite Pai Manajemen 9, No. 1 (2019): 26.

Ikatan Akuntan1 Indonesia. 2009. Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan


Entitas Tanpa Akuntanbilitas Usaha Kecil Dan Menengah
Publik Dewan Standar Republik Indonesia Nomor
Akuntansi Keuangan Ikatan 06/Per/Dep.6/Iv/2016 Tentang
Akuntansi Indonesia. Jakarta Pedoman Penilaian Kesehatan
Koperasi Simpan Pinjam Dan
Kris Indrayati. “Kinerja Keuangan Unit Simpan Pinjam Koperasi.
Berdasarkan Metode Camel Jakarta.
Pada Koperasi Simpan Pinjam.”
Management Analysis Journal 1, Ria Sovyana. “Analisis Kesehatan
No. 2 (20112): 2. Keuangan Dan Non Keuangan
Dalam Sistem Simpan Pinjam
Meri Azmi. “Perancangan Dan Pada Koperasi Wanita
Implementasi Sistem Informasi Mawaddah
Koperasi Pegawai Negeri (Kpn) Di Kabupaten Gresik.” Skripsi.
Pada Koperasi „Kapur Warna‟ Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu
Kecamatan Naggalo Kota Ekonomi Perbanas, January 26,
Padang.” Jurusan Teknologi 2016.
Informasi, Politeknik Negeri
Padang, 2010, 5. Yanto, Heri, Arief Yulianto, Lesta
Karolina Boru Sebayang, And
Munawir. 1997. Analisis Laporan.
Fian Mulyaga,. “Improving The
Finansiil. Liberty. Yogyakarta
Compliance With Accounting
Munir, Misbachul, And Iin Indarti. Standards Without Public
“Analisis Tingkat Kesehatan Accountability (Sak Etap) By
Koperasi Pada Koperasi Simpan Developing Organizational
Pinjam „Cendrawasih‟ Culture: A Case Of Indonesian
Kecamatan Gubug Tahun Buku Smes.” The Journal Of Applied
2011.” Sekolah Tinggi Ilmu Business Research 33, No. 5
Ekonomi Widya Manggala, (October 2017): 931.
2016, 1.
Yusuf, Burhanudin. “Analisis Tingkat
Ningsih, Florida, And Sutar. “Pengaruh Kesehatan Koperasi Syariah.”
Manajemen Koperasi Dalam Esensi: Jurnal Bisnis Dan
Meningkatkan Sisa Hasil Usaha Manajemen 6, No. 1 (April
(Shu) Di Koperasi.” Urnal 2016): 103.

107

You might also like