You are on page 1of 14

ANALISIS KNERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP)

BINA USAHA UTAMA TAHUN 2012 – 2014


Risci Dwi Deniyanto
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula Raya No 5 Semarang
2212201101923@mhs.dinus.ac.id

Abstract: This study aims to investigate the health levels financial performance of Bina
Usaha Utama Savings and Loan Coorperative in 2012-2014 based on the Regulations of
the Minister of Cooperative and Small- and Medium-scale Businesses of the Republic of
Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 regarding the aspect of capital, productive asset
quality, management, liquidity, efficiency, autonomy and growth, and coorperative
identity. This was a descriptive evaluation study. The research subject was Bina Usaha
Utama Savings and Loan Cooperative (SLC) and the object was its health financial
performance. The study employed a descriptive analysis. The data were collected through
documentation and interviews. The result of the study showed that Bina Usaha Utama SLC
in 2012-2014 was in the moderately healthy financial performance category with a mean
score of 70,36 with the details as follows. (1) the capital aspect attained a mean score of
10,80 and was in the moderately healthy category. (2) the productive asset quality aspect
attained a mean score of 14,41 and was in the unhealthy category. (3) the management
aspect attained a mean score of 13,90 and was in the moderately healthy category. (4) the
efficiency aspect attained a mean score of 8,00 and was in the healthy category. (5) the
liquidity aspect attained a mean score of 7,50 and was in unhealthy category. (6) the
autonomy and growth aspect attained a score of 5,75 and were in the unhealthy category.
(7) the cooperative identity attained a mean score 10,00 and was in the healthy category.
(8) the health levels financial performance of Bina Usaha Utama SLC in three years
(2012-2014) consecutively attained in 2012 score of 71,70. In 2013 years attained score of
68,95. And in 2014 years attained score of 70,95 and were in the moderately healthy
category.

Keywords: health level, financial performance, cooperative identity

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan kinerja keuangan
Koperasi Simpan Pinjam Bina Usaha Utama tahun 2012-2014 berdasarkan pada Peraturan
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menegah Republik Indonesia No.
14/Per/M.KUKM/XII/2009 yang menyangkut atas aspek permodalan, kualitas aktiva
produktif, manajemen, likuiditas, efisiensi, kemandirian dan pertumbuhan serta jatidiri
koperasi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluatif deskriptif. Subjek penelitian
ini adalah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bina Usaha Utama di mana yang menjadi objek
evaluasi adalah kesehatan kinerja keuangan KSP Bina Usaha Utama. Teknik analisis data
dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Dalam penelitian ini data
dikumpulkan melalui metode dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingkat kesehatan kinerja keuangan KSP Bina Usaha Utama tahun 2012-2014
berada pada kategori cukup sehat secara rerata mendapatkan skor 70,36 dengan rincian: (1)
aspek permodalan secara rerata mendapatkan skor 10,80 dan berada pada kategori cukup
sehat; (2) aspek kualitas aktiva produktif secara rerata mendapat skor 14,41 dan berada
dalam kategori kurang sehat; (3) aspek manajemen secara rerata mendapatkan skor 13,90
dan berada dalam kategori sehat; (4) aspek efisiensi secara rerata mendapatkan skor 8,00
dan berada dalam kategori cukup sehat; (5) aspek likuiditas secara rerata mendapatkan skor
7,50 dan berada dalam kategori kurang sehat; (6) aspek kemandirian dan pertumbuhan
secara rerata mendapatkan skor 5,75 dan berada dalam kategori kurang sehat; (7) aspek
jatidiri koperasi secara rerata mendapatkan skor 10,00 dan berada pada dalam kategori
sehat. (8) tingkat kesehatan kinerja keuangan KSP Bina Usaha Utama selama 3 tahun
2012-2014 secara berturut tahun 2012 diperoleh total skor sebesar 71,70; tahun 2013
diperoleh total skor 68,95 dan di tahun 2014 memperoleh total skor 70,95; dan berada
dalam kategori cukup sehat.

Kata Kunci: tingkat kesehatan, kinerja keuangan, koperasi simpan pinjam

I. PENDAHULUAN
Indonesia sebagai salah satu beranggotakan orang-seorang atau badan
negara yang berkembang dituntut untuk hukum koperasi, dengan pemisahan
senantiasa meningkatkan pertumbuhan kekayaan para anggotanya sebagai modal
ekonomi masyarakatnya melalui untuk menjalankan usaha yang memenuhi
pembinaan pilar ekonomi yang dianggap aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang
mampu menompang dan meningkatkan ekonomi, sosial, dan budaya sesuai
kesejahteraan masyarakat secara adil dan dengan nilai dan prinsip koperasi.Dalam
merata. Dalam pembangunan ekonomi di koperasi memiliki beberapa prinsip yaitu
Indonesia dilakukan oleh tiga pelaku keanggotaan bersifat suka rela dan
ekonomi, yaitu Badan Usaha Milik terbuka, pengelolaan dilaksanakan secara
Negara (BUMN), Badan Usaha Milik demokratis, pembagian Sisa Hasil Usaha
Swasta (BUMS) dan Koperasi. Ketiga (SHU) dilakukan secara adil sebanding
pelaku ekonomi tersebut merupakan pilar dengan besarnya jasa usaha masing-
perekonomian Indonesia. masing anggota, pemberian balas jasa
Salah satu pilar ekonomi yang yang terbatas terhadap modal, serta
dianggap mampu untuk mewujudkan kemandirian. Prinsip tersebut menjadi
kesejahteraan masyarakat indonesia keunggulan koperasi dibandingkan badan
adalah koperasi. Koperasi memiliki arti usaha lainnya. Maka koperasi diharapkan
penting dalam membangun perekonomian mampu menjadi sokoguru perekonomian
nasional, seperti tertuang dalam Pasal 33 indonesia dan menjadi cita-cita bangsa
ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 yang indonesia untuk mewujudkan masyarakat
berbunyi, “Perekonomian disusun sebagai yang adil dan makmur.
usaha bersama atas asas kekeluargaan”. Di Indonesia koperasi
Nama koperasi memang tidak disebutkan berkembang seiring dengan jumlahnya
dalam pasal 33, tetapi “asas yang meningkat setiap tahunnya. Data
kekeluargaan”. Koperasi merupakan satu- Kementerian Koperasi Usaha kecil dan
satunya bentuk usaha yang paling sesuai Usaha Menengah Republik Indonesia
dengan semangat dan jiwa gotong royong menunjukkan bahwa sampai desember
Bangsa Indonesia (Wardhani, 2013). 2014 total koperasi di Indonesia mencapai
Menurut Undang-Undang 209.488 unit, dengan 147.249 unit
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun koperasi aktif dan 62.239 unit tidak aktif.
2012, koperasi adalah badan usaha yang Dari total koperasi yang aktif tersebut,
anggota yang dimiliki sebanyak Bank, pelayanan ini sangat membantu dan
36.443.953 orang dengan modal sendiri diperlukan oleh anggota koperasi dan
Rp 105,80 triliun dan volume usaha masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
sebesar Rp 189,85 triliun. kredit.
Menurut Mustakim (2013), Dalam kegiatan usaha simpan
Sebagian besar koperasi di Indonesia pinjam, KSP Bina Usaha Utama tidak bisa
mengarah ke masyarakat golongan terlepas dari pembukuan yang merupakan
menengah - kebawah dalam bidang Unit laporan keuangan. Laporan Keuangan
Simpan Pinjam. Koperasi simpan pinjam tersebut terdiri dari neraca, laporan laba
disebut juga Banknya masyarakat untuk rugi atau laporan sisa hasil usaha serta
menyimpan dan meminjam uang sebagai laporan keuangan lainnya. Dari laporan
usaha bagi anggotanya. Semakin besar keuangan tersebut perlu dianalisis lebih
jumlah simpanan anggota semakin besar lanjut untuk memberikan informasi
dana yang bisa dipinjamkan kepada sehubungan dengan kondisi keuangan dan
anggota lain yang membutuhkan. Semakin hasil yang telah dicapai oleh koperasi dari
besar pinjaman yang dilakukan dengan periode tertentu agar prestasi kinerja
pengembalian sesuai yang diharapkan, koperasi tidak mengalami kemunduran
maka akan menambah keuntungan bagi atau penurunan, dan diharapkan nantinya
koperasi, salah satunya yaitu pembagian kinerja keuangan koperasi tersebut dapat
sisa hasil usaha kepada anggotanya. Sisa dipertahankan atau lebih ditingkatkan.
hasil usaha dibagikan sesuai dengan jasa Mengetahui kinerja keuangan sebuah
usaha yang diberikan oleh anggota untuk koperasi ini sangat penting, karena
koperasi tersebut. walaupun koperasi tersebut mengalami
Demikian pula pada Koperasi peningkatan pada sisa hasil usaha itu
Simpan Pinjam Bina Usaha Utama yang bukanlah ukuran mutlak bahwa koperasi
terletak di Kelurahan Srondol Kulon telah bekerja dengan efektif dan efisien.
Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, Selama ini sistem perhitungan koperasi
Provinsi Jawa Tengah merupakan salah pada umumnya hanya membandingkan
satu jenis koperasiyang bergerak dalam jumlah laba atau rugi yang diperoleh dan
bidang usaha simpan pinjam. Dengan membandingkan jumlah aktiva yang
adanya bidang usaha koperasi tersebut dimiliki terutama kas untuk mengetahui
diharapkan anggota mampu berpartisipasi tingkat kinerja keuangan.Koperasi
secara nyata dalam pembangunan sesuai beranggapan bahwa kinerja keuangan
dengan kemampuan masing-masing untuk yang baik hanya dapat dilihat dari
memetik hasil yang maksimal dalam peningkatan saldo kas, aktiva tetap, dan
usaha meningkatkan kesejahteraan laba. Sehingga koperasi belum
anggota dan masyarakat pada mengetahui sejauh mana kondisi kinerja
umumnya.Koperasi ini didirikan bertujuan keuangan koperasi secara keseluruhan.
untuk mensejahterakan anggota dan Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa
masyarakat Kelurahan Srondol penilaian kinerja keuangan sebuah
Kulondengan memberikan pelayanan koperasi memang sangatlah penting
yang terbaik, terbaik dari sisi kualitas, sebagai alat pertimbangan dalam
pelayanan yang memuaskan dan pengambilan keputusan keuangan dan
memberikan manfaat yang sekaligus menggambarkan kinerja
optimal.Koperasi Simpan Pinjam Bina koperasi. Dalam proses mencapai tujuan,
Usaha Utama menyediakan dana yang diperlukan adanya pengukuran terhadap
relatif mudah bagi anggotanya kinerja.
dibandingkan dengan prosedur yang harus Wardhani (2013), “Koperasi
ditempuh untuk memperoleh dana dari dianggap sehat apabila mampu mengelola
keuangan atau sumber daya yang ada, keuangan yang tidak dilakukan setiap
pengelolaan keuangan yang baik akan tahun menjadi penghambat bagi
mampu meningkatkan pendapatan perkembangan koperasi, maka pada KSP
anggotanya”. Oleh karena itu kesehatan Bina Usaha Utama perlu melakukan
koperasi menjadi hal penting dalam penilaian kesehatan kinerja keuangan.
menjalankan usahanya, dengan demikian Dengan adanya penilaian kinerja dapat
bahwa koperasi akan berhubungan dengan digunakan sebagai acuan bagi pihak yang
berbagai pihak baik pengurus, anggota berkepentingan maupun anggota dalam
dan pihak luar yang turut serta dalam membuat keputusan apa yang akan
memantau kondisi keuangannya. Dengan dilakukan untuk perkembangan koperasi
prinsip kehati-hatian dan kesehatan untuk dan juga dapat memberikan gambaran
meningkatkan kepercayaan dan bagaimana kondisi koperasi ditinjau dari
memberikan manfaat yang sebesar- kinerja keuangan dan manajemennya.
besarnya kepada anggota dan masyarakat Berdasarkan yang telah dijelaskan
sekitarnya. Dalam penilaian tingkat sebelumnya, maka tujuan yang ingin
kesehatan kinerja koperasi dapat dicapai mengetahui kinerja keuangan pada
dilakukan menggunakan Peraturan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bina
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Usaha Utama Tahun 2012 – 2014 ditinjau
Menengah Republik Indonesia Nomor dari aspek permodalan, kualitas aktiva
14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang produktif, manajemen, efisiensi,
perubahan atas peraturan menteri koperasi likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan,
dan usaha kecil dan menengah nomor serta jatidiri koperasi.
20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang
Pedoman penilaian Kesehatan Koperasi TINJAUAN PUSTAKA
Simpan Pinjam dan Usaha Simpan Pinjam
1. Kinerja Keuangan
Koperasi. Dalam pedoman penilaian ini,
ruang lingkupdari penilaian koperasi
Menurut Fahmi (2011:2)
simpan pinjam dan unit simpan pinjam.
mengemukakan bahwa, kinerja keuangan
Ada beberapa aspek yang dapat menilai
adalah suatu analisis yang dilakukan
kinerja keuangan sebuah koperasi, aspek
untuk melihat sejauh mana suatu
yang digunakan adalah Permodalan,
perusahaan telah melaksanakan
Aktiva Kualitas Produktif, Manajemen,
menggunakan secara baik dan benar.
Efisiensi, Likuiditas, Kemandirian dan
Sedangkan menurut Saraswati dkk,
Pertumbuhan, dan Jatidiri Koperasi.
(2013).Kinerja keuangan adalah
Perhitungan rasio-rasio diperlukan dalam
penentuan ukuran-ukuran tertentu yang
menilai ketujuh aspek tersebut. Hasil dari
dapat mengukur keberhasilan suatu
perhitungan menggunakan rasio akan
perusahaan dalam menghasilkan laba.
digunakan untuk mencari skor. Skor yang
Maka dapat dijelaskan kinerja keuangan
dihasilkan akan dijumlah secara
adalah suatu analisis yang dilakukan
keseluruhan dan dapat ditetapkan dalam
untuk melihat sejauh mana suatu
suatu predikat, yaitu: sehat, cukup sehat,
perusahaan telah melaksanakan kegiatan
kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidak
dengan menggunakan aturan-aturan
sehat.
pelaksanaan keuangan secara baik dan
Pada Koperasi Simpan Pinjam
benar.
(KSP) Bina Usaha Utama dalam hal ini
2. Koperasi
belum pernah melakukan penilaian
“Koperasi berasal dari bahasa
kesehatan kinerja keuangan koperasi
latin yaitu coorporate, dalam bahasa
sehingga belum diketahui perkembangan
inggris disebut coorperation. Co yang
kinerja keuangannya. Penilaian kinerja
artinya bersama dan operation berarti
usaha, sehingga co-operation berarti Undang Nomor 17 Tahun 2012 Pasal (6)
usaha bersama-sama” (Saraswati dkk, diuraikan bahwa:
2013). 1) Keanggotaan bersifat sukarela dan
terbuka.
Menurut Hardiningsih dkk (2013), 2) Pengawasan oleh anggota
koperasi adalah badan usaha yang disenggarakan secara demokratis.
beranggotakan orang-seorang atau badan 3) Anggota berpartisipasi aktif dalam
hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatan kegiatan ekonomi koperasi.
kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi 4) Koperasi merupakan badan usaha
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat swadaya yang otonom dan
yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. independen.
5) Koperasi menyelenggarakan
Berdasarkan definisi-definisi
pendidikan dan pelatihan bagi
tersebut, bahwa pada dasarnya koperasi
anggota, pengawas, pengurus, dan
merupakan salah satu bentuk badan usaha
karyawannya, serta memberikan
yang memiliki anggota dengan kegiatan
informasi kepada masyarakat
usahanya berdasarkan pada asa
tentang jati diri, kegiatan, dan
kekeluargaan dan tujuan utamanya
kemanfaatan koperasi.
meningkatkan kesejahteraan anggota.
6) Koperasi melayani anggotanya
2.1 Nilai Koperasi secara prima dan memperkuat
Nilai koperasi dijelaskan dalam Gerakan Koperasi, dengan bekerja
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 sama melalui jaringan kegiatan pada
pasal (5) terdiri dari dua ayat: tingkat lokal, nsional, regional, dan
1) Ayat pertama menjelaskan tentang internasional.
nilai yang mendasari kegiatan 7) Koperasi bekerja untuk
koperasi yaitu : pembangunan berkelanjutan bagi
a. Kekeluargaan lingkungan dan masyarakatnya
b. Menolong diri sendiri melaui kebijakan yang disepakati
c. Bertanggung jawab oleh anggotanya.
d. Demokrasi Dari penjelasan tersebut, diuraikan
e. Persamaan bahwa prinsip koperasi adalah merupakan
f. Berkeadilan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan
g. Kemandirian dalam kehidupan. Dengan melaksanakan
2) Ayat kedua menjelaskan tentang keseluruhan prinsip tersebut, koperasi
nilai yang diyakini anggota koperasi mewujudkan dirinya sebagai badan usaha
yaitu: sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
a. Kejujuran yang berwatak sosial.
b. Keterbukaan (Sumber : UU No. 17 Tahun 2012)
c. Tanggung jawab
d. Kepedulian terhadap orang lain 2.3 Jenis Koperasi
Dalam ketentuan Pasal 82 Undang-
(Sumber : UU No. 17 Tahun 2012)
Undang Nomor 17 Tahun 2012
dinyatakan bahwa jenis koperasi
2.2 Prinsip Koperasi
didasarkan pada kesamaan kegiatan dan
Tata kehidupan dalam organisasi
kepentingan ekonomi anggotanya.
koperasi mengatur bagaimana hubungan
Sedangkan dalam penjelasan pasal
diantara anggota dan pengurus koperasi.
tersebut, mengenai jenis koperasi ini
Tata kehidupan ini diatur oleh prinsip-
diuraikan seperti antara lain:
prinsip koperasi. Menurut Undang-
1. Koperasi Simpan Pinjam
2. Koperasi Konsumen
3. Koperasi Produksi
4. Koperasi Pemasaran dan Koperasi METODOLOGI PENELITIAN
Jasa
Khusus koperasi yang dibentuk oleh Penelitian ini menggunakan jenis
golongan fungsional antara lain Pegawai penelitian deskriptif. Penelitian ini bersifat
Negeri, Anggota ABRI, Karyawan dan diskriptif karena dalam penelitian ini data
sebagainya, bukan merupakan jenis yang dikumpulkan, disusun, dianalisis,
koperasi tersendiri dan diinterpretasikan dengan cara
3. Penilaian Kinerja Keuangan mendeskripsikan hasil yang diperoleh
Koperasi sehingga memberikan keterangan yang
Kinerja laporan keuangan koperasi lengkap bagi pemecahan masalah yang
adalah penilaian atas laporan keuangan dihadapi. Data dalam penelitian ini adalah
suatu koperasi dalam periode tertentu, data kuantitatif. Data kuantitatif adalah
minimal tiga periode akuntansi. Di
data yang berwujud angka-angka.
Indonesia, kinerja laporan keuangan diatur
oleh Peraturan Menteri Negara Koperasi Sedangkan jenis sumber data yang
Dan Usaha Kecil Dan Menengah nomor digunakan adalah data primer dan
14/Per/M.KUKM/XII/2009tentang sekunder.
Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi
Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Dasar analisis yang digunakan pada
Koperasi. Laporan keuangan koperasi penelitian ini adalah Peraturan Menteri
pada umumnya sama dengan laporan Negara Koperasi dan Usaha Kecil
keuangan perusahaan-perusahaan di Menengah Republik Indonesia No.
Indonesia. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang
Kerangka Pikir Pedoman Penelitian Kesehatan Koperasi
Simpan Pinjam (KSP) dan Unit Simpan
Laporan Keuangan KSP Bina Usaha Utama Pinjam (USP). Pada peraturan tersebut
dijelaskan bahwa lingkup penilaian KSP
Analisis Kinerja : dan USP meliputi penilaian terhadap
beberapa aspek yang meliputi
a. Permodalan permodalan, kualitas aktiva produktif,
b. Kualitas Aktiva Produktif
manajemen, likuiditas, kemandirian dan
c. Manajemen
d. Efisiensi pertumbuhan, dan jatidiri koperasi. khusus
e. Likuiditas untuk penilaian aspek manajemen ,
f. Kemadirian dan Pertumbuhan didasarkan atas penilaian hasil jawaban
g. Jatidiri Koperasi pertanyaan dari komponen manajemen
secara keseluruhan. Dimana komposisi
Pengukuran Rasio menggunakan Permenkop pertanyaan sudah terlampir.
No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

Hasil
HASIL PENELITIAN
KSP Bina Usaha Utama beralamatkan di c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri
jl. Berdikari No 9 Banyumanik, Modal tertimbang KSP Bina Usaha
Semarang. Koperasi ini resmi berdiri Utama mengalami peningkatan
pada tanggal 25 Maret 1999 dengan setiap tahun. Pada tahun 2012
berbadan hukum memperoleh rasio 80,65%
No.13992/BH/KWK/II/III/1999 jenis meningkat ditahun 2013 menjadi
usaha pada koperasi ini adalah 82,26% dan tahun 2014 meningkat
memberikan pinjaman kepada anggota menjadi 83,41%
dan melayani simpanan anggota. Untuk 2. Kualitas Aktiva Produktif
Visi dan Misi sebagai berikut: a. Rasio volume pinjaman pada
a) Mensejahterakan anggota, anggota terhadap Volume Pinjaman
masyarakat dan membantu Diberikan
pemerintah indonesia dalam upaya Angka rasio menunjukkan tahun
menumbuhkembangkan ekonomi 2012 memperoleh rasio sebesar
kerakyatan sebagai soko guru 77,18% menurun pada tahun 2013
perekonomian nasional yang sebesar 72,38% dan meningkat
mantap dan berdaya saing tinggi. pada tahun 2014 sebesar 85,12%
b) Memberikan pelayanan yang tebaik
untuk anggota atau calon anggota. b. Rasio Pinjaman Bermasalah
c) Menjungjung tinggi keputusan terhadap Pinjaman Diberikan
rapat anggota. KSP Bina Usaha Utama memiliki
d) Manajemen yang tangguh, mandiri, risiko pinjaman bermasalah yang
berdidikasi dan terpercaya. cukup rendah ditunjukkan pada
e) Mengembangkan amanah anggota. tahun 2012 rasio yang diperoleh
sebesar 0,09% terjadi penurunan
PEMBAHASAN tahun 2013 sebesar 0,06% dan
1. Pemodalan tahun 2014 turun menjadi 0,03%.
a. Rasio Modal Sendiri terhadap
Total Aset c. Rasio cadangan risiko terhadap
Modal sendiri dan total aset KSP pinjaman Bermasalah
Bina Usaha Utama pada tahun 2012 Selama tahun 2012-2014 KSP Bina
rasio yang diperoleh sebesar Usaha Utama tidak mempunyai
69,63% terjadi penurunan pada dana cadangan risiko untuk
tahun 2013 menjadi 69,23% dan menutupi kerugian apabila terjadi
ada kenaikan pada tahun 2014 pinjaman macet atau tidak tertagih.
menjadi 69,34%. Hal ini ditunjukkan rasio selama
tahun 2012-2014 memperoleh rasio
b. Rasio Modal Sendiri terhadap sebesar 0%
Pinjaman yang diberikan
berisiko d. Rasio pinjaman yang berisiko
Modal sendiri dan pinjaman terhadap pinjaman yang diberikan
diberikan yang berisiko yang Selama tahun 2012-2014 KSP Bina
dimiliki KSP Bina Usaha Utama Usaha mengalami penurunan setiap
mengalami peningkatan setiap tahunnya hal ini ditunjukkan pada
tahun. Tahun 2012 memperoleh tahun 2012 rasio diperoleh 29,99%
rasio 279,70% meningkat di tahun menurun pada tahun 2013
2013 sebesar 283,54% dan ditahun sebesar28,95% dan ditahun 2014
2014 meningkat menjadi 294,60%. penurunan terjadi sebesar 28,08%.
3. Manajemen b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU
a. Manajemen Umum Kotor
Dari hasil penelitian atas jawaban Beban usaha selama tahun 2012-
pertanyaan aspek manajemen 2014 mengalami peningkatan hal
umum diperoleh 10 jawaban “Ya” ini ditunjukkan tahun 2012
dari 12 pertanyaan yang diajukan. memperoleh rasio sebesar 53,24%
Sehingga mendapat kan skor 2,50. dan di tahun 2013 meningkat
b. Kelembagaan menjadi 55,12% meningkat lagi di
Dari hasil penelitian atas jawaban tahun 2014 sebesar 59,04%.
pertanyaan aspek manajemen
umum diperoleh 6 jawaban “Ya” c. Rasio efisiensi pelayanan
dari 6 pertanyaan yang diajukan. Selama tahun 2012-2014 KSP Bina
Sehingga mendapat kan skor 3,00. Usaha Utama mengalami
peningkata pada biaya karyawan
c. Manajemen Permodalan hal ini mempengaruhi pelayanan
Dari hasil penelitian atas jawaban terhadap anggota pada tahun 2012
pertanyaan aspek manajemen memperoleh rasio sebesar 14,98%
umum diperoleh 5 jawaban “Ya” dan ditahun 2013 sebesar 11,15%
dari 5 pertanyaan yang diajukan. meningkat menjadi 12,11%.
Sehingga mendapat kan skor 3,00.
5. Likuiditas
d. Manajemen Aktiva a. Rasio Kas
Dari hasil penelitian atas jawaban Kewajiban lancar KSP Bina Usaha
pertanyaan aspek manajemen Utama terus meningkat setiap
umum diperoleh 8 jawaban “Ya” tahunnya. Hal ini ditunjukkan
dari 10 pertanyaan yang diajukan. dengan pada tahun 2012
Sehingga mendapat kan skor 2,40. memperoleh rasio sebesar 24,27%
dan di tahun 2013 terjadi
e. Manajemen Likuiditas penurunan rasio sebesar 20,80%
Dari hasil penelitian atas jawaban peningkatan ditahun 2014 menjadi
pertanyaan aspek manajemen 25,40%.
umum diperoleh 5 jawaban “Ya”
dari 5 pertanyaan yang diajukan. b. Rasio pinjaman yang diberikan
Sehingga mendapat kan skor 3,00. terhadap dana yang diterima
Selama tahun 2012-2014 KSP Bina
4. Efisiensi Usaha Utama penurunan rasio
a. Rasio biaya operasional pelayanan terjadi disebabkan adanya
terhadap Partisipasi bruto peningkatan dana yang diterima
Selama tahun 2012-2014 KSP Bina lebih tinggi dibandingkan dengan
Usaha Utama mengalami pinjaman yang diberikan koperasi.
penurunan ditunjukkan tahun 2012 hal ini ditunjukkan dengan rasio
memperoleh rasio sebesar 38,07% pada tahun 2012 sebesar 87,60%
dan ditahun 2013 menurun sebesar kemudian terjadi penurunan pada
35,38% terjadi penurunan sebesar tahun 2013 sebesar 84,73% dan
32,17% di tahun 2014. ditahun 2014 turun menjadi
84,04%.
6. Kemandirian dan Pertumbuhan Simpanan pokok dan simpanan
a. Rantabilitas Aset wajin KSP Bina Usaha Utama
SHU sebelum pajak dan total aset menalami peningkatan setiap
terus meningkat sedangkan rasio tahunnya. Tetapi peningkatan
rentabilitas aset mengalami simpanan wajib dan simpanan
penurunan hal ini di sebabkan pokok memperoleh SHU yang
adanya kenaikan total aset lebih relatif kecil. Hal ini ditunjukkan
tinggi dibandingkan dengan pada tahun 2012 memperoleh rasio
pendapatan koperasi dari hasil 20,91% dan tahun 2013 menurun
usaha. Rasio pada tahun 2012 menjadi 11,53% menurun lagi
sebesar 2,48%, tahun 2013 sebesar menjadi 10,83% di tahun 2014
1,94 dan di tahun 2014 menurun
menjadi 1,91%. Walaupun dalam 8. Rekapitulasi Penilaian Tingkat
prosentase yang tergolong kecil Kesehatan Kinerja Keuangan Pada
koperasi masih mampu KSP Bina Usaha Tahun 2012-2014.
memberikan Sisa hasil usaha yang
relatif kecil. Penetapan Tingkat Kesehatan Kinerja
Keuangan KSP Bina Usaha Utama
Skor Predikat
b. Rasio Rntabilitas Modal Sendiri
Pada tahun 2012 KSP Bina Usaha 80 < X < 100 Sehat
Utama memperoleh rasio sebesar
3,11% dan di tahun 2013 60 < X < 80 Cukup Sehat
memperoleh rasio sebesar 2,44%
terjadi penurunan rasio sebesar
40 < X < 60 Kurang Sehat
2,40% di tahun 2014.
20 < X < 40 Tidak Sehat
c. Rasio Kemandirian Operasional
Pelayanan
< 20 Sangat Tidak Sehat
Partisipasi neto KSP Bina Usaha
Utama tahun 2012-2014 mengalami
penurunan rasio hal ini disebabkan
Hasil penilaian terhadap tingkat
peningkatan partisipasi neto lebih
kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
rendah dibandingkan dengan beban
Bina Usaha Utama pada tahun 2012
usaha perkoperasian. Hal ini
memperoleh nilai 74,15 dengan predikat
ditunjukkan pada tahun 2012 rasio
cukup sehat. Tahun 2013 terjadi
dperoleh sebesar 287,04% dan turun
penurunan nilai 70,90 dengan predikat
menjadi 266,95% dan ditahun 2014
cukup sehat. Tahun 2014 nilai turun
menjadi 115,83%
menjadi 73,40 dengan predikat cukup
7. Jatidiri Koperasi
sehat. Dengan demikian dapat dikatakan
a. Rasio Partisipasi Bruto
bahwa tingkat kesehatan KSP Bina Usaha
Partisipasi bruto dan pendapatan
Utama dari tahun 2012-2014 berada pada
KSP Bina Usaha Utama selama
kondisi konstan, dapat dikategorikan
tahun 2012-2014 mengalami
cukup sehat.
peningkatan. selama tahun 2012-
2014 memperoleh rasio sebesar
100%.
b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota
Rangkuman Penilaian Tingkat Kesehatan Kinerja Keuangan KSP Bina Usaha
Utama Tahun2012-2014
Tahun
No Aspek Rerata
2012 2013 2014
1 Permodalan 12,00 12,00 12,00
a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset 3,00 3,00 3,00
12,00
b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan 6,00 6,00 6,00
yang Berisiko
c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri 3,00 3,00 3,00
2 Kualitas Aktiva Produktif 16,50 14,00 16,50
a. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap
Volume Pinjaman Diberikan 10,00 7,50 10,00
b. Rasio risiko pinjaman Bermasalah terhadap 15,50
pinjaman yang Diberikan 4 4 4
c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman
Bermasalah 0 0 0
d. Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman
yang Diberikan 2,50 2,50 2,50
3 Manajemen 13,90 13,90 13,90
a. Manajemen Umum 2,50 2,50 2,50
b. Manajemen Kelembagaan 3,00 3,00 3,00
c. Manajemen Permodalan 3,00 3,00 3,00 13,90
d. Manajemen Aktiva 2,40 2,40 2,40
e. Manajemen Likuiditas 3,00 3,00 3,00
4 Efisiensi 8,00 8,00 8,00
a. Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi 4 4 4
Bruto 8,00
b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor 3 3 3
c. Rasio Efisiensi Pelayanan 1,0 1,0 1,0
5 Likuiditas 7,50 7,50 7,50
a. Rasio Kas 2,5 2,5 2,5
7,50
b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang 5 5 5
diterima
6 Kemandirian dan Pertumbuhan 6,25 5,50 5,50
a. Rentabilitas Asset 0,75 0,75 0,75
5,75
b. Rentabilitas Modal Sendiri 1,50 0,75 0,75
c. Kemandirian Operasional Pelayanan 4 4 4
7 Jatidiri Koperasi 10,00 10,00 10,00
a. Rasio Partisipasi Bruto 7 7 7
10,00
b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA) 3 3 3
Jumlah Seluruh Skor Aspek 74,15 70,90 73,40 72,65
Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi Cukup Cukup Cukup Cukup
Sehat Sehat Sehat Sehat
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data keuangan memperoleh skor rata-rata sebesar
yang telah dilakukan, maka dapat diambil 5,75 dimana skor maksimalnya
kesimpulan sebagai berikut: adalah 10. Skor tersebut berada pada
rasio berkisar 40-60, sehingga
1. Ditinjau dari aspek permodalan dikategorikan dengan predikat
kualitas permodalan pada Koperasi kurang sehat.
Simpan Pinjam (KSP) Tahun 2012- 7. Ditinjau dari aspek jatidiri koperasi
2014mempunyai rerata skor 10,80 pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
dimana skor maksimal sebesar 15. Tahun 2012-2014 memperoleh skor
Skor tersebut berada pada rasio rata-rata sebesar 10,00 dimana skor
berkisar 60-80 sehingga maksimalnya adalah 10. Dapat
dikategorikan dengan predikat cukup dikategorikan dengan predikat sehat.
sehat. 8. Hasil penilaian terhadap tingkat
2. Ditinjau dari aspek kualitas aktiva kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
produktif pada Koperasi Simpan (KSP) Tahun 2012-2014
Pinjam (KSP) Tahun 2012-2014 memperoleh rerata skor 70,36 dapat
mempunyai rerata skor 14,41 dimana dikategorikan dengan predikat cukup
skor maksimal sebesar 25. Skor sehat.
tersebut berada pada rasio berkisar
40-60 sehingga dikategorikan dengan Saran
predikat kurang sehat.
3. Ditinjau dari aspek manajemen pada Berdasarkan kesimpulan yang telah
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) didapatkan dari analisis kinerja keuangan
Tahun 2012-2014 mempunyai rerata Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bina
skor 13,90 dimana skor maksimalnya Usaha Utama Tahun 2012-2014, maka
sebesar 15. Skor tersebut berada pada saran yang dapat disampaikan adalah
rasio berkisar 80-100 sehingga dapat sebagai berikut:
dikategorikan dengan predikat sehat. 1. Mengingat predikat aspek
4. Ditinjau dari aspek efisiensi pada permodalan Koperasi Simpan
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pinjam (KSP) Tahun 2012-2014
Tahun 2012-2014 memperoleh skor berada dalam kualitas cukup sehat,
rata-rata 8,00 dimana skor maka sebaiknya pengelola koperasi
maksimalnya adalah 10. Skor mempertahankan aspek-aspek yang
tersebut berada pada rasio berkisar sudah baik. Selain itu, pengelola
80-100 dan berada dalam kategori hendaknya menyeimbangkan modal
sehat. sendiri terhadap modal pinjaman
5. Ditinjau dari aspek likuiditas pada melalui pinjaman dari luar guna
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) mencapai nilai maksimal.
Tahun 2012-2014 memperoleh skor 2. Mengingat kualitas aktiva produktif
rata-rata sebesar 7,50 dimana skor Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
maksimalnya adalah 15. Sehingga Tahun 2012-2014 memiliki
dikategorikan dengan predikat komponen harta yang kurang sehat
kurang sehat. untuk menghasilkan pendapatan.
6. Ditinjau dari aspek kemandirian dan maka sebaiknya pihak koperasi
pertumbuhan pada Koperasi Simpan selalu mengalokasikan adanya dana
Pinjam (KSP) Tahun 2012-2014 cadangan risiko dan meminimalisir
risiko pinjaman bermasalah agar 7. Mengingat kualitas jatidiri koperasi
semakin memperkuat posisi aktiva pada Koperasi Simpan Pinjam
yang ada. (KSP) Tahun 2012-2014 berada
3. Mengingat kualitas manajemen dalam kategori sehat. Maka
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) pengelola KSP Bina Usaha Utama
Tahun 2012-2014 berada dalam diharapkan mampu
kategori sehat, maka sebaiknya mempertahankan kondisi ini.
pengurus dapat mempertahankan 8. Mengingat tingkat kesehatan
kelembagaan yang dimilikinya dan koperasi selama 3 tahun hanya
meningkatkan manajemen umum berada dalam kategori cukup sehat
yang sudah cukup baik serta perlu dan belum mencapai kategori sehat,
melakukan perbaikan-perbaikan yang disebabkan oleh rendahnya
dan meningkatkan pengelolaan aspek likuiditas maka sangat
manajemen aktiva secara efektif diperlukan perbaikan untuk aspek
dan efisien agar mendapatkan tersebut. Selain itu, perlu
kualitas yang maksimal. ditingkatkan lagi kualitas pada
4. Mengingat kualitas efisiensi aspek permodalan, aspek kualitas
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) aktiva produktif dan aspek
Tahun 2012-2014 berada pada kemandirian dan pertumbuhan
kategori sehat, maka pengelola yang kurang sehat namun belum
koperasi diharapkan dapat mencapai kualitas yang maksimal.
mempertahankan kualitas dalam hal aspek yang sudah baik dan dapat
aspek efisiensi. dikategorikan sehat seperti aspek
5. Mengingat kualitas likuiditas yang manajemen, aspek efisiensi dan
dimiliki Koperasi Simpan Pinjam aspek jatidiri koperasi agar pihak
(KSP) Tahun 2012-2014 berada koperasi dapat mempertahankan
dalam kategori kurang sehat, kondisi ini.
diharapkan pihak koperasi dapat
melakukan perbaikan dalam DAFTAR PUSTAKA
pengelolaan kas yang masih buruk.
Perbandingan antara kas dan bank Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja
dengan kewajiban lancar sangatlah Keuangan, Panduan bagi
tidak seimbang. Sebaiknya Akademisi, Manajer, dan Investor
pengelola koperasi untuk Menilai dan Menganalisis
menyeimbangkan kas dan bank Bisnis dari Aspek Keuangan.
dengan kewajiban lancarnya. Bandung. Alfabeta.
6. Mengingat kualitas kemandirian
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan
dan pertumbuhan yang dimiliki
Keuangan. Cetakan pertama.
Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Bandung. Alfabeta.
Tahun 2012-2014 berada dalam
kategori kurang sehat dalam Harahap, Sofyan Syafri. 2009. “Analisis
menghasilkan laba dan kemandirian Kritis Atas Laporan Keuangan”.
modal. Oleh karena itu, KSP Bina Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Usaha Utama perlu meningkatkan
lagi modal sendiri yang dimiliki Hardiningsih, Lilik,dkk. 2013. Analisis
serta mengoptimalkan kegiatan Laporan Keuangan dalam Menilai
usaha selain unit simpan pinjam Kinerja Keuangan pada Primer
agar mendapatkan keuntungan yang Koperasi Angkatan Darat
lebih besar. (Primkopad) Kartika Benteng di
Balikpapan. Jurnal Ekonomi. Universitas Brawijaya Malang
Balikpapan: Universitas Periode 2009-2012). Jurnal
Mulawarman. Fakultas Administrasi Bisnis. Vol.6
No.2 Desember 2013.
Keputusan Menteri Koperasi Usaha Kecil
dan Menegah (Permenkop) Nomor Undang-Undang Republik Indonesia
20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Nomor 17 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penilaian Kesehatan Perkoperasian.
Kkoperasi Simpan Pinjam dan Unit
Simpan Pinjam Koperasi. Wardhani, Novita Lukhita. 2013. Analisis
Kinerja Keuangan Unit Simpan
Munawir, S. 2010.Analisa Laporan Pinjam Koperasi Pegawai Republik
Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Indonesia Universitas Brawijaya.
Jurnal Fakultas Ekonomi dan
Mustakim, 2014. Analisis Penilaian Bisnis. Malang: Universitas
Kesehatan Koperasi Pada KPRI Brawijaya.
Jujur Pemkab Bintan Di
Tanjungpinang. Universitas Wiseptya, Agris. 2013. Penilaian Kinerja
Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Koperasi Pegawai Republik
Tanjungpinang. Jurnal Ekonomi Indonesia (KPRI) Sri Rejeki
Akuntansi. Tanjungpinang: Kecamatan Donomulyo
Universitas Maritim Raja Ali Haji. Berdasarkan Peraturan Menteri
Negara Koperasi dan Usaha Kecil
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan dan Menengah No.
Usaha Kecil dan Menengah 14/Per/M.KUKM/XII/2009.Jurnal
Republik Indonesia (Permenkop) Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Nomor. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 Malang:Universitas Brawijaya.
tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Negara Koperasi dan (www.depkop.co.id)diakses pada tanggal
Usaha Kecil dan Menengah 27 April 2015. Pukul 22.30.
Nomor. 20/Per/M.KUKM/XI/2008
tentang Pedoman Penilaian (http://jurnal-
Kesehatan Koperasi Simpan sdm.blogspot.com/2010/03/koperas
Pinjam dan Unit Simpan Pinjam i-definisi-tujuan-bentuk-dan.html)
Koperasi. diakses pada tanggal 20 Mei 2015.
Pukul 22.45.
Saraswati, Dinastya,dkk. 2013. Analisis
Laporan Keuangan sebagai Alat
Penilaian Kinerja Keuangan pada
Koperasi (Studi Pada Koperasi

You might also like