You are on page 1of 10

ISSN : 2302 - 1590

E-ISSN: 2460 – 190X

ECONOMICA
Journal of Economic and Economic Education Vol.2 No.2 (116 - 125)

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DANSIMPANAN ANGGOTA TERHADAP


PENINGKATANSISA HASIL USAHA (SHU) PADA PKP-RI
(PUSAT KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA)
PROPINSI SUMATERA BARAT

Ferline Ariesta
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP- PGRI Sumbar
Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatera Barat
Email: fer-line@yahoo.com

Yolamalinda
Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP- PGRI Sumbar
Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatera Barat
Email: yolamalinda@gmail.com

Submited: 2014.02.29 Reviewed:2014.03.09 Accepted: 2014.04.12


http://dx.doi.org/10.22202/economica.2014.v2.i2.224

Abstract
PKP-RI West Sumatra province has been doing some commercial businesses in order to gain the maximum
profit or SHU, including the savings and loan and unit sales of the business is expected to contribute greatly to
the achievement of the objectives of the cooperative. The purpose of this study is 1) to determine the factors that
affect the balance of the (SHU) PKP-RI province of West Sumatra, 2) to examine and analyze the effect of the
number of members and the amount of deposits to the balance of the acquisition (SHU) at PKP-RI West Sumatra
province, and 3) to test and analyze the variables that have a significant effect between the number of members
and the amount of savings to the acquisition of the balance of the PKP-RI in West Sumatra province.The
research has pointed out that 1) the factors that affect the rest of the results of operations in the PKP-RI West
Sumatra province, namely the number of members and member savings, 2) the number of members, member
savings and influential sales together to increase PFM - RI SHU Province West Sumatra , and 3) between the
number of members, member savings and sales that have a significant influence on the increase in PKP-RI SHU
West Sumatra is a members' savings, which is obtained t of 4.548.

Abstrak
PKP-RI Propinsi Sumatera Barat selama ini telah melakukan beberapa usaha komersil dalam rangka
mendapatkan laba atau SHU yang maksimal, diantaranya adalah unit simpan pinjam dan penjualan, dari usaha
tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap pencapaian tujuan koperasi. Tujuan
penelitian ini yaitu 1) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) PKP-RI
Propinsi Sumatera Barat, 2) untuk menguji dan menganalisis pengaruh jumlah anggota dan jumlah simpanan
terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada PKP-RI Propinsi Sumatera Barat dan 3) untuk menguji dan
menganalisis variabel yang mempunyai pengaruh signifikan antara jumlah anggota dan jumlah simpanan
terhadap perolehan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) faktor-faktor yang mempengaruhi sisa hasil usaha
pada PKP-RI Propinsi Sumatera Barat yaitu jumlah anggota dan simpanan anggota, 2) jumlah anggota,
simpanan anggota, dan penjualan berpengaruh secara bersama-sama terhadap peningkatan SHU PKP-RI
Propinsi Sumatera Barat, dan 3) diantara jumlah anggota, simpanan anggota, dan penjualan yang mempunyai
pengaruh signifikan terhadap peningkatan SHU PKP-RI Propinsi Sumatera Barat adalah simpanan anggota,
yaitu diperoleh thitung sebesar 4,548.
Keywords : Number of Members, Member Savings, Member Participation, Sales, and Business Profits

©2014 Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI, Padang


Ferline Ariesta

PENDAHULUAN perseorangan atau badan hukum koperasi,


Pembangunan Nasional yang dilakukan dengan pemisahan kekayaan para
oleh bangsa Indonesia adalah anggotanya sebagai modal untuk
pembangunan manusia seutuhnya yang menjalankan usaha, yang memenuhi
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang
yang adil dan makmur yang berdasarkan ekonomi, social, dan budaya sesuai dengan
pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 nilai dan prinsip koperasi. Sedangkan
(UUD 1945).Pemerintah secara tegas menurut SAK (2007: 7), koperasi adalah
menetapkan bahwa dalam rangka badan usaha yang mengorganisir
pembangunan nasional dewasa ini, pemanfaatan dan pendayagunaan sumber
koperasi harus menjadi tulang punggung daya ekonomi para anggota atas dasar
dan wadah bagi perekonomian rakyat. prinsip-prinsip koperasi dan kaidah
Kebijaksanaan Pemerintah tersebut sesuai ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup
dengan isi UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang anggota pada khususnya dan masyarakat
menyatakan bahwa perekonomian disusun daerah pada umumnya.
sebagai usaha bersama berdasarkan asas Besar kecilnya modal yang ada pada
kekeluargaan. koperasi akan berpengaruh terhadap
Di dalam penjelasan UUD 1945 aktivitas koperasi itu sendiri, dengan
tersebut diungkapkan bahwa bangun usaha demikian faktor modal dalam koperasi ini
yang sesuai adalah koperasi.Oleh karena merupakan salah satu alat yang ikut
itu, peran koperasi menjadi penting menentukan maju mundurnya koperasi.
berkaitan dengan pelaksanaan tujuan di Tanpa adanya modal, sesuatu usaha yang
atas.Koperasi harus tampil sebagai bersifat ekonomis tidak akan dapat
organisasi yang dapat mengumpulkan dan berjalan sebagaimana mestinya.
membentuk kekuatan ekonomi bersama- Demi kelancaran dan keberhasilan
sama agar dapat meningkatkan segala macam usaha yang dijalankan oleh
kesejahteraan anggota pada khususnya dan koperasi tentu tidak lepas dari adanya
masyarakat pada umumnya.Oleh sebab itu kesadaran, kemampuan, berpartisipasi
tidak heran kalau koperasi sering kali serta peran aktif anggota dan masyarakat
diistilahkan sebagai sokoguru sekitarnya. Tentu dengan catatan dukungan
perekonomian yang bermakna sebagai modal yang memadai untuk
pilar atau penyangga utama perekonomian. mengembangkan usaha tersebut serta peran
Dewasa ini koperasi tumbuh dan dan kemampuan pengurus dalam
berkembang diseluruh pelosok Indoneia, melaksanakan, mengelola, dan
bergerak dibidang usaha menurut jenisnya menjalankan berbagai kebijakan demi
masing-masing. Sejalan dengan kesadaran menarik minat konsumen untuk mau
masyarakat akan pentingnya arti koperasi menggunakan jasa yang ditawarkan dan
bagi masyarakat terutamamasyarakat kecil masuk menjadi anggota koperasi.
yang bertumbuh secara bersama PKP-RI merupakan unit usaha yang
perkembangan ilmu teknologi dan bergerak dibidang perdagangan barang,
perekonomian bangsa Indonesia, tetapi pelayanan jasa simpan pinjam yang mana
tidak semua masyarakat Indonesia bernasib penjualannya dilakukan secara tunai
baik untuk dapat mengikuti perkembangan maupun kredit.PKP-RI menjual produk
tersebut dan dikoperasilah mereka kepada anggota dan kelompok secara tunai
masyarakat kecil bergantung berusaha maupun kredit.
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam sebuah koperasi,
Menurut Undang-Undang No. 17 keanggotaannya memiliki karakteristik
Tahun 2012 tentang perkoperasian yang membedakannya dengan badan usaha
dijelaskan bahwa koperasi adalah badan lain. Anggota koperasi memiliki identitas
hukum yang didirikan oleh orang ganda, yaitu sebagai pemilik dan pengguna
117
Ferline Ariesta

jasa koperasi (Ikatan Akuntan Indonesia; berjalan dengan lancar. Semakin banyak
PSAK No.27). transaksi-transaksi pada koperasi oleh
Sebagai pemilik, anggota dapat anggota maupun bukan anggota akan
berpartisipasi menginvestasikan dananya, semakin meningkatkan Sisa Hasil Usaha
partisipasi anggota dalam koperasi.
menginvestasikan dana tersebut Keaktifan anggota berpartisipasi dapat
disampaikan dalam bidang keuangan yang berupa aktif dalam transaksi kegiatan
dinyatakan dengan pemenuhan kewajiban usaha dan juga dalam pembiayaan koperasi
pembayaran simpanan. Aturan penentuan berupa simpanan pokok, simpanan wajib,
simpanan bervariasi, karena simpanan simpanan sukarela serta pemanfaatan
ditetapkan sesuai dengan kemampuan berbagai potensi usaha pelayanan yang
anggota, dan jauh dari unsur paksaan. disediakan koperasi akan meningkatkan
Sebagai pelanggan, anggota dapat modal koperasi, terutama modal kerja dam
berpartisipasi dengan melakukan aktivitas omset usaha koperasi. Hal ini tentu akan
keuangan lainnya yaitu mendapatkan membuat koperasi berkembang menjadi
pinjaman. Hal ini berdasarkan pasal 89 lebih baik dan akan menguntungkan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 anggota terutama dengan adanya kenaikan
tentang perkoperasian dan penjelasannya perolehan sisa hasil usaha koperasi,
yang telah diatur bahwa koperasi dapat Ditinjau dari laporan Sisa Hasil Usaha
menghimpun dana dan mengeluarkannya (SHU) yang diperoleh Koperasi PKP-RI
melalui usaha simpan pinjam. Dengan Propinsi Sumatera Barat selama tigabelas
keaktifan partisipasi para anggota dalam tahun terjadi fluktuasi seperti terlihat pada
berkoperasi maka kegiatan koperasi dapat tabel 1

Tabel 1.Perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU) PKP-RIPropinsi Sumatera Barat 2000-
2012
Tahun Jumlah Simpanan Partisipasi Penjualan SHU Perubahan Perubahan
Anggota Anggota Anggota (Rp) (Rp) SHU SHU
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp) (%)
2000 95.325 2.304.016.082 754.902.811 484.158.930 386.665.934 - -
2001 92.058 2.141.257.292 912.392.388 220.540.573 387.957.201 1.291.267 0,33%
2002 90.790 2.527.887.944 975.254.971 330.001.677 519.518.383 131.561.182 25,32%
2003 87.370 2.868.112.252 813.546.565 370.278.943 215.324.601 (304.193.782) (141,27%)
2004 87.265 3.307.340.295 867.042.472 290.231.875 238.959.736 23.635.135 9,89%
2005 86.649 4.092.500.301 940.553.169 229.841.573 246.485.952 7.526.216 3,05%
2006 86.333 4.967.830.148 1.081.376.344 164.684.840 289.037.401 42.551.449 14,72%
2007 89.102 5.281.986.014 1.031.863.212 253.869.725 339.095.947 50.058.546 14,76%
2008 90.841 6.168.513.896 1.310.370.921 306.313.650 424.004.720 84.908.773 20,02%
2009 91.106 8.050.790.537 1.637.828.174 352.777.275 666.999.512 242.994.792 36,43%
2010 91.985 9.384.937.844 1.785.243.486 440.058.218 955.844.469 288.844.957 30,21%
2011 93.229 11.082.229.330 1.995.404.153 535.707.410 1.009.309.945 53.465.476 5,29%
2012 94.875 12.650.901.298 2.351.737.261 569.442.236 1.164.549.436 155.239.491 13,33%
Sumber : Laporan RAT PKP-RI tahun 2000-2012 (diolah)

Berdasarkan tabel perkembangan Sisa PKP-RI Propinsi Sumatera Barat


Hasil Usaha di atas, dapat dilihat terjadi selama ini telah melakukan beberapa usaha
penurunan anggota yang secara terus dalam rangka mendapatkan laba atau SHU
menerus pada tahun 2001 sampai dengan yang maksimal.Sejak berdirinya koperasi
tahun 2006 sedangkan pada tahun tersebut ini para pengurus dan anggotanya telah
simpanan anggota meningkat terus berhasil menjalankan usaha perkoperasian
menerus. Pada tahun 2002 ke tahun 2003 dengan baik, dan juga koperasi ini
terjadi peningkatan simpanan anggota, mengalami kenaikan dan penurunan dalam
akan tetapi pada tahun tersebut partisipasi memperoleh SHU.
anggota mengalami penurunan dan Sisa
Hasil Usaha juga mengalami penurunan.
118
Ferline Ariesta

nasional yang merupakan usaha


Pengertian Koperasi bersama berdasarkan atas azas
Koperasi berasal dari kata Codan kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Operation yang mengandung arti bekerja
sama untuk mencapai tujuan. Pengertian Jenis-Jenis Koperasi
koperasi menurut Undang-Undang No.17 Jenis-jenis koperasi yang dibagi dalam
tahun 2012 tentang perkoperasian 5 jenis sebagaimana yang dikemukakan
menyatakan bahwa, “badan hukum yang Anoraga (1993:18)dalam buku ”Dinamika
didirikan oleh orang perseorangan atau Koperasi” yaitu :
badan hukum koperasi, dengan pemisahan 1. Koperasi Konsumsi
kekayaan para anggotanya sebagai modal Barang konsumsi adalah barang
untuk menjalankan usaha, yang memenuhi kebutuhan sehari-hari, misalnya barang
aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang pangan, barang sandang dan barang
ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan pembantu keperluan sehari-hari.
nilai dan prinsip koperasi”. Tujuan koperasi adalah agar para
Menurut Rudianto (2010:3), koperasi anggotanya dapat membeli barang-
adalah suatu perkumpulan yang didirikan barang dengan mutu yang baik dan
oleh orang-orang yang memiliki harga yang layak.
kemampuan ekonomi terbatas, yang 2. Koperasi Simpan Pinjam
bertujuan untuk memperjuangkan Koperasi menerima simpanan-
peningkatan kesejahteraan ekonomi simpanan dan deposito dari para
mereka. anggotanya serta memberikan
Tujuan Koperasi pinjaman bagi anggota yang sama.
Menurut Undang-Undang Republik 3. Koperasi Produksi
Indonesia No. 17 tahun 2012 tetang Koperasi produksi sebagai suatu badan
perkoperasian bab II pasal 4 menyatakan usaha yang dimiliki oleh para
bahwa, “Koperasi bertujuan untuk karyawan/pekerjanya (koperasi
meningkatkan kesejahteraan anggota pada produsen).
khususnya dan masyarakat pada umumnya, 4. Koperasi Jasa
sekaligus sebagai bagian yang tidak Koperasi jasa diorganisir untuk dapat
terpisahkan dari tatanan perekonomian melayani para anggotanya dengan
nasional yang demokratis dan pelayanan yang lebih meningkat,
berkeadilan”. seperti : asuransi, kredit, telepon, dan
Perihal fungsi dan peran koperasi, lain-lain.
Undang-Undang Repulik Indonesia No.17 5. Koperasi Serba Usaha
tahun 2012 menyatakan fungsi dan peran Koperasi serba usaha yaitu koperasi
koperasi adalah: yang menyelenggarakan usaha lebih
a) Membangun dan mengembangkan dari satu macam kebutuhan ekonomi
potensi dan kemampuan ekonomi atau kepentingan ekonomi para
anggota pada khususnya dan anggotanya.
masyarakat pada umumnya untuk Keanggotaan Koperasi
meningkatkan kesejahteraan ekonomi Sebagai suatu perkumpulan, koperasi
dan sosialnya. tidak akan terbentuk tanpa anggota sebagai
b) Berperan secara aktif dalam upaya tulang punggungnya, semakin banyak
mempertinggi kualitas kehidupan anggota maka semakin kokoh kedudukan
manusia dan masyarakat. koperasi. Sebab badan usaha koperasi
c) Memperkokoh perekonomian rakyat dikelola serta dibiayai oleh para anggota,
sebagai dasar kekuatan dan ketahanan hal ini terlihat dari pemasukan modal
perekonomian nasional dengan koperasi yang bersumber dari simpanan -
koperasi sbagai sokogurunya. simpanan para anggota, yang
d) Berusaha untuk mewujudkan dan dikelompokkan sebagai modal sendiri atau
mengembangkan perekonomian modal equity. Disamping itu menurut
119
Ferline Ariesta

ketentuan Pasal 26 ayat ( 1 ) UU No. 17 dengan ketentuan dalam anggaran


Tahun 2012, dinyatakan bahwa anggota dasar.
koperasi Indonesia adalah merupakan 7) Mendapatkan selisih hasil usaha
pemilik sekaligus sebagai pengguna jasa koperasi dan kekayaan sisa hasil
koperasi. penyelesaian koperasi.
Di dalam ketentuan Pasal 26 ayat (3) Menurut Widiyanti (2003),
UU No.17 Tahun 2012, dinyatakan bahwa keanggotaan koperasi berakhir bilamana
keanggotaan koperasi bersifat terbuka bagi anggota bersangkutan :
semua yang bisa dan mampu a. Meninggal dunia.
menggunakan jasa koperasi dan bersedia b. Meminta berhenti atas kehendak
menerima tanggung jawab keanggotaan. sendiri.
Dalam ketentuan Pasal 27 ayat (1) UU c. Diberhentikan oleh pengurus karena
No.17 Tahun 2012 dinyatakan bahwa yang tidak memenuhi lagi syarat-syarat
dapat menjadi anggota koperasi adalah keanggotaan.
setiap warga negara Indonesia yang d. Dipecat oleh pengurus karena tidak
mampu melakukan tindakan hukum, atau mengindahkan kewajiban sebagai
koperasi yang memenuhi persyaratan anggota.
seperti ditetapkan dalam anggaran dasar. Modal Usaha Koperasi
Adapun kewajiban dari setiap anggota Menurut Kartasapoetra (2005:45),
koperasi seperti tercantum di dalam modal koperasi terdiri dari simpanan-
ketentuan Pasal 29 ayat (1) UU No.17 simpanan pokok, wajib, dan sukarela para
tahun 2012, sebagai berikut : anggota (dalam hal ini dapat pula diterima
1. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran pula simpanan sukarela dari bukan
Rumah Tangga, dan keputusan Rapat anggota, pinjaman-pinjaman, dan
Anggota. penyisihan hasil usaha (termasuk
2. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan cadangan-cadangan) dan sumber-sumber
usaha yang diselenggarakan koperasi. lain.
3. Mengembangkan dan memelihara nilai Menurut Sitio ( 2001:82 ), Modal yang
kekeluargaan, menolong diri sendiri, ada dalam koperasi terdiri dari modal
bertanggung jawab, demokrasi, sendiri dan modal pinjaman.
persamaan, berkeadilan, dan 1. Modal Sendiri
kemandirian. Modal sendiri dalam koperasi terdiri
Sedangkan hak dari setiap anggota dari :
koperasi seperti tercantum di dalam pasal 1. Simpanan pokok, adalah sejumlah
29 ayat (2) UU No.17 Tahun 2012, sebagai uang yang sama banyaknya, yang
berikut: wajib dibayarkan oleh masing-
1) Menghadiri, menyatakan pendapat, masing anggota kepada koperasi
dan memberikan suara dalam Rapat pada saat masuk menjadi anggota.
Anggota. 2. Simpanan wajib, adalah sejumlah
2) Mengemukakan pendapat atau simpanan tertentu yang tidak harus
saran kepada pengurus di luar sama banyaknya, yang wajib
Rapat Anggota baik diminta atau dibayarkan oleh anggota kepada
tidak. koperasi pada periode tertentu.
3) Memilih atau dipilih menjadi 3. Dana cadangan, adalah sejumlah
pengawas atau pengurus. dana yang diperoleh dari
4) Meminta diadakan rapat anggota penyisihan sisa hasil usaha dan
menurut ketentuan dalam anggaran dicadangkan untuk menutupi
dasar. kerugian koperasi bila diperlukan.
5) Memanfaatkan jasa yang 4. Donasi, yaitu sejumlah uang atau
disediakan koperasi. barang dengan nilai tertentu yang
6) Mendapat keterangan mengenai disumbangkan oleh pihak ketiga,
perkembangan koperasi sesuai tanpa ada suatu ikatan atau
120
Ferline Ariesta

kewajiban untuk Partisipasi anggota tidak terlepas dari


mengendalikannya. status anggota koperasi sebagai suatu
2. Modal Pinjaman badan usaha yaitu sebagai pemilik (owner)
Modal Pinjaman atau modal luar dan sebagai pemakai (user).Sebagai
bersumber dari : pemilik, kewajiban anggota adalah
1. Anggota. melakukan investasi atau menanamkan
2. Koperasi lainnya. modal di koperasinya.Sedangkan sebagai
3. Bank dan lembaga keuangan pemakai, anggota harus menggunakan
lainnya. secara maksimal pelayanan usaha yang
4. Lembaga keuangan non bank. diselenggarakan oleh koperasi. Oleh sebab
5. Penerbitan obligasi dan surat itu, status keanggotaan koperasi menjadi
hutang lainnya. basis utama bagi perkembangan dan
6. Sumber lain yang sah. kelanjutan hidup usaha koperasi (Sitio,
Menurut Widiyanti (2003), Modal 2001;79).
dalam perkumpulan koperasi didapat dari Penjualan
tiga unsur yaitu sebagai berikut : Menurut Sadeli (2006:01), penjualan
a. Dari anggotanya sendiri, berupa adalah aktivitas yang berinteraksi langsung
simpanan-simpanan. dengan konsumen untuk memperoleh
b. Dari sisa hasil usaha, yaitu bagian yang pesanan atau penjualan langsung, dan juga
dimasukkan cadangan-cadangan. menyangkut masalah sifat/sikap penjual
c. Dan dari luar, misalnya pinjaman. maupun pembeli.
Partisipasi Anggota Volume usaha adalah total nilai
Menurut Anoraga (1993:111), penjualan atau penerimaan dari barang dan
partisipasi anggota merupakan kesediaan jasa pada suatu periode atau tahun buku
anggota itu untuk memikul kewajiban dan yang bersangkutan (Sitio, 2001:141).
menjalankan hak keanggotaanya secara Dengan demikian volume usaha koperasi
bertanggung jawab. Jika sebagian besar adalah akumulasi nilai penerimaan barang
anggota koperasi sudah melaksanakan dan jasa sejak awal tahun buku sampai
kewajiban dan melaksanakan hak secara dengan akhir tahun buku.
bertanggung jawab. Ilmu seni menjual adalah pengetahuan
Menurut Ropke (2000:45) partisipasi tentang suatu bidang yang disusun secara
dibutuhkan untuk mengurangi kinerja yang teratur, sedangkan menjual berarti suatu
minim, “deter malpractices” dan membuat tindakan untuk menukar barang atau jasa
para pemimpin koperasi diperhitungkan dengan uang dengan cara mempengaruhi
orang.Partisipasi anggota sering disebut orang lain agar mau memiliki barang yang
sebagai alat pengembangan maupun ditawarkan sehingga kedua belah pihak
sebagai tujuan akhir itu sendiri. mendapatkan keuntungan dan kepuasan
Menurut Anoraga (1993:112), berbagai (Sadeli, 2006:04).
indikasi yang muncul sebagai ciri-ciri Berdasarkan penjelasan diatas, maka
anggota yang berpartisipasi baik dapat penjualan atau volume usaha adalah total
dirumuskan sebagai berikut; nilai penjualan atau penerimaan dari
1. Melunasi simpanan pokok dan barang dan atau jasa pada suatu periode
simpanan wajib secara tertib dan waktu atau tahun buku yang bersangkutan.
teratur. Penjualan berkaitan dengan skala ekonomi,
2. Membantu modal koperasi disamping semakin besar penjualan atau volume
simpanan pokok dan wajib sesuai usaha suatu koperasi berarti semakin besar
dengan kemampuan masing-masing. potensinya sebagai perusahaan, sehingga
3. Menjadi pelanggan koperasi yang setia. dapat memberikan pelayanan dan jasa
4. Menghadiri rapat-rapat dan pertemuan yang lebih baik kepada para anggota
secara aktif. Sisa Hasil Usaha (SHU)
5. Menggunakan hak untuk mengawasi Menurut Pachta (2005:128), SHU
jalannya usaha koperasi, adalah merupakan laba atau keuntungan
121
Ferline Ariesta

yang diperoleh dari menjalankan usaha Perkoperasian maka hasil yang di


sebagaimana layaknya sebuah perusahaan capaipun juga akan baik.
bukan koperasi. d. Jumlah unit usaha yang dimiliki,
Menurut IAI (2004:275), Sisa Hasil Setiap koperasi pasti memiliki unit
Usaha adalah penjumlahan dari partisipasi usaha hal ini juga menentukan
neto dan laba atau rugi kotor dengan non seberapa besar volume usaha yang
anggota, ditambah atau dikurangi dengan di jalankan dalam kegiatan usaha
pendapatan dan beban lain serta beban tersebut.
perkoperasian pajak penghasilan badan e. Kinerja manajer, kinerja manajer
koperasi. menentukan jalannya semua
Menurut Rudianto (2010:7), SHU kegiatan yang dilakukan oleh
adalah selisih antara penghasilan yang koperasi dan memiliki wewenang
diterima selama periode tertentu dan atas semua hal-hal yang bersifat
pengorbanan yang dikeluarkan untuk intern.
memperoleh penghasilan itu. f. Kinerja karyawan, merupakan
Menurut Undang–Undang No.17 kemampuan seorang karyawan
Tahun 2012 tentang Perkoperasian Pasal 1 dalam menjadi anggota koperasi.
menyatakan bahwa: selisih hasil usaha 2. Faktor dari Luar
adalah surplus hasil usaha atau defisit hasil 1. Modal pinjaman dari luar.
usaha yang diperoleh dari hasil usaha atau 2. Para konsumen dari luar selain
pendapatan koperasi dalam satu tahun anggota koperasi.
buku setelah dikurangi dengan pengeluaran 3. Pemerintah.
atas berbagai beban usaha. Berdasarkan penelitian Iramani dan
Menurut Sitio (2001:89), acuan dasar Kristijadi (1997), faktor-faktor yang
untuk membagi SHU adalah prinsip- mempengaruhi SHU :
prinsip dasar koperasi yang menyebutkan a. Jumlah anggota koperasi.
bahwa pembagian SHU dilakukan secara b. Volume usaha.
adil sebanding dengan besarnya jasa usaha c. Jumlah simpanan.
masing-masing anggota. d. Jumlah hutang.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Sisa Hasil Usaha METODE PENELITIAN
Menurut Pachta (2005:56), faktor- Jenis penelitian yang digunakan dalam
faktor yang mempengaruhi SHU terdiri penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
dari 2 faktor yaitu : Sarwono (2006) mendefinisikan bahwa
1. Faktor dari Dalam :metode penelitian kuantitatif adalah
a. Partisipasi anggota, para anggota penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
koperasi harus berpartisipasi dalam bagian-bagian dan fenomena serta
kegiatan koperasi karena tanpa hubungan-hubungannya.
adanya peran anggota maka Penelitian ini dilakukan di PKP-RI
koperasi tidak akan berjalan lancar. (Pusat Koperasi Pegawai Republik
b. Jumlah modal sendiri, SHU Indonesia) Propinsi Sumatera
anggota yang di peroleh sebagian Barat.Penelitian untuk penulisan ini
dari modal sendiri yaitu dari berlangsung pada 31 Mei 2013 s.d 31
simpanan wajib, simpanan pokok, Agustus 2013.
dana cadangan dan hibah. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang
c. Kinerja pengurus, kinerja pengurus digunakan yaitu :
sangat di perlukan dalam semua 1. Variabel independen/bebas yaitu
kegiatan yang dilakukan oleh jumlah anggota (X1), simpanan
koperasi, dengan adanya kinerja anggota (X2), partisipasi anggota (X3)
yang baik dan sesuai persyaratan dan penjualan (X4)
dalam Anggaran Dasar serta UU 2. Variabel dependen/terikat yaitu sisa
hasil usaha (Y)
122
Ferline Ariesta

Sumber Data Penelitian Nilai koefisien penjualan untuk


1. Data Primer, Menurut Sarwono variabel X4 sebesar -0,047. Hal ini
(2006:123), data primer adalah data mengandung arti bahwa setiap
yang hanya dapat kita peroleh dari kenaikan penjualan 1% maka variabel
sumber asli atau pertama. SHU (Y) akan turun sebesar 0,047%
2. Data Sekunder, Menurut Sarwono dengan asumsi bahwa variabel bebas
(2006:123), data sekunder adalah data yang lain dari model regresi adalah
yang sudah tersedia sehingga kita tetap.
tinggal mencari dan mengumpulkan. Kemampuan Variabel Independen
Data yang akan dipakai dalam Dalam Menjelaskan Variasi
penelitian ini berupa data sekunder. Data VariabelDependen
sekunder yang akan digunakan yaitu data Berdasarkan hasil olahan data
deret waktu tahunan (time series) dari diperoleh nilai koefisien determinasi
tahun 2000 – 2012 berupa jumlah anggota, adalah sebesar 0,8817 artinya 88,17% dari
simpanan anggota, partisipasi anggota, sisa hasil usaha koperasi PKP-RI
penjualan, dan sisa hasil usaha PKP-RI dipengaruhi oleh jumlah anggota,
Propinsi Sumatera Barat. simpanan anggota, dan penjualan
sedangkan sisanya 11,83% dipengaruhi
PEMBAHASAN oleh variabel lain yang tidak digunakan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi dalam model penelitian ini.
SHU Uji Signifikansi Variabel Independen
Berdasarkan hasil olahan data, diperoleh Secara Parsial Terhadap
persamaan regresi linear berganda : VariabelDependen
Y = -113,07 + 10,667 + 0,546 2 – Berdasarkan hasil olahan data, dimana
0,047 + ei diperoleh thitung simpanan anggota sebesar
Interpretasi dari regresi tersebut adalah 4,548 lebih besar dari ttabel sebesar
sebagai berikut: 2,262.Dengan demikian H0 ditolak dan H1
1. Intersep (β0) diterima, artinya variabel simpanan
Ini berarti jika semua variabel bebas anggota berpengaruh signifikan terhadap
memiliki nilai nol (0) maka nilai peningkatan SHU PKP-RI.Terdapat juga
variabelterikat sebesar -113,07. pengaruh yang signifikan antara jumlah
2. Jumlah Anggota (X1) terhadap SHU anggota terhadap peningkatan sisa hasil
(Y) usaha PKP-RI Propinsi Sumatera
Nilai koefisien jumlah anggota untuk Barat.Dimana diperoleh thitung sebesar
variabel X1 sebesar 10,667. Hal ini 3,575 lebih besar dari ttabel sebesar
mengandung arti bahwa setiap 2,262.Dengan demikian H0ditolak dan H1
kenaikan jumlah anggota 1% maka diterima, artinya variabel jumlah anggota
variabel SHU (Y) akan naik sebesar berpengaruh signifikan terhadap
10,667% dengan asumsi bahwa peningkatan SHU PKP-RI Sedangkan
variabel bebas yang lain dari model tidak terdapat pengaruh yang signifikan
regresi adalah tetap. antara penjualan terhadap peningkatan sisa
3. Simpanan Anggota (X2) terhadap SHU hasil usaha PKP-RI Propinsi Sumatera
(Y) Barat.Dimana diperoleh thitung sebesar -
Nilai koefisien simpanan anggota 0,165 lebih kecil dari ttabel sebesar 2,262.
untuk variabel X2 sebesar 0,546. Hal Uji Signifikansi Variabel Independen
ini mengandung arti bahwa setiap Secara Bersama-Sama Terhadap
kenaikan simpanan anggota 1% maka Variabel
variabel SHU (Y) akan naik sebesar Berdasarkan hasil olahan data, dimana
0,546% dengan asumsi bahwa variabel diperoleh Fhitung 22,37 dan diperoleh Ftabel
bebas yang lain dari model regresi dengan tingkat kesalahan 5% sebesar 3,86,
adalah tetap. maka diperoleh Fhitung 22,37 lebih besar
4. Penjualan (X4) terhadap SHU (Y) dari Ftabel 3,86. Dapat disimpulkan bahwa
123
Ferline Ariesta

H0 ditolak dan H1 diterima, dengan artian diperoleh thitung sebesar 4,548 lebih
jumlah anggota, simpanan anggota, dan besar dari ttabel sebesar 2,262. Dengan
penjualan berpengaruh terhadap demikian H0 ditolak dan H1 diterima,
peningkatan SHU PKP-RI Propinsi artinya variabel simpanan anggota
Sumatera Barat. berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan SHU PKP-RI. Terdapat
PENUTUP juga pengaruh yang signifikan antara
Kesimpulan jumlah anggota terhadap peningkatan
Berdasarkan pertanyaan penelitian dan sisa hasil usaha PKP-RI Propinsi
pembahasan hasil yang telah dilakukan, Sumatera Barat. Dimana diperoleh
maka dikemukakan kesimpulan sebagai thitung sebesar 3,575 lebih besar dari
berikut : ttabel sebesar 2,262. Dengan demikian
1. Berdasarkan hasil olahan data dengan H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
analisis regresi berganda dan variabel jumlah anggota berpengaruh
pembahasan terhadap hasil, nilai signifikan terhadap peningkatan SHU
koefisien jumlah anggota sebesar PKP-RI Sedangkan tidak terdapat
10,667 yang berarti setiap kenaikan pengaruh yang signifikan antara
jumlah anggota 1% maka SHU akan penjualan terhadap peningkatan sisa
naik sebesar 10,667%. Nilai koefisien hasil usaha PKP-RI Propinsi Sumatera
simpanan anggota sebesar 0,546 yang Barat. Dimana diperoleh thitung sebesar -
berarti setiap kenaikan simpanan 0,165 lebih kecil dari ttabel sebesar
anggota 1% maka SHU akan naik 2,262. Dengan demikian H1 ditolak dan
sebesar 0,546%. Nilai koefisien H0 diterima, artinya variabel penjualan
penjualan sebesar -0,047 yang berarti tidak berpengaruh secara signifikan
setiap kenaikan penjualan 1% maka terhadap peningkatan SHU PKP-RI.
SHU akan turun sebesar -0,047%. Jadi yang mempunyai pengaruh
Dengan demikian faktor-faktor yang signifikan terhadap peningkatan SHU
mempengaruhi sisa hasil usaha pada PKP-RI Propinsi Sumatera Barat
PKP-RI Propinsi Sumatera Barat yaitu adalah simpanan anggota, karena
jumlah anggota dan simpanan anggota. diperoleh thitung sebesar 4,548.
2. Secara bersama-sama jumlah anggota
(X1), simpanan anggota (X2), dan Saran
penjualan (X4) berpengaruh secara Berdasarkan kesimpulan, maka penulis
signifikan terhadap peningkatan sisa menyarankan beberapa hal sebagai berikut
hasil usaha (Y), artinya secara :
bersama-sama peningkatan SHU 1. Sehubungan hasil penelitian yang
ditentukan oleh variabel bebas dalam ditemukan bahwa faktor-faktor yang
penelitian ini. Dimana diperoleh Fhitung mempengaruhi sisa hasil usaha PKP-RI
22,37 dan diperoleh Ftabel dengan Propinsi Sumatera Barat adalah jumlah
tingkat kesalahan 5% sebesar 3,86, anggota dan simpanan anggota. Oleh
maka diperoleh Fhitung 22,37 lebih besar karena itu penulis menyarankan kepada
dari Ftabel 3,86. Dapat disimpulkan pengurus koperasi agar dapat
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, meningkatkan pelayanan koperasi
dengan artian jumlah anggota, sehingga dapat menambah jumlah
simpanan anggota, dan penjualan anggota, dengan bertambahnya jumlah
berpengaruh terhadap peningkatan anggota maka simpanan anggota juga
SHU PKP-RI Propinsi Sumatera akan bertambah sehingga sisa hasil
Barat. usaha pada koperasi dapat meningkat.
3. Terjadi pengaruh yang signifikan 2. Sehubungan hasil penelitian yang
antara simpanan anggota terhadap menyatakan bahwa secara bersama-
peningkatan sisa hasil usaha PKP-RI sama jumlah anggota, simpanan
Propinsi Sumatera Barat. Dimana anggota, dan penjualan berpengaruh
124
Ferline Ariesta

terhadap peningkatan sisa hasil usaha Usaha Koperasi Unit Desa di Jawa
koperasi, maka disarankan kepada Timur. Jurnal Ventura : Vol. 1, No. 2,
pengurus agar meningkatkan pelayanan hal 73-79.
koperasi agar jumlah anggota koperasi Ismail, Agus Taufik. 2007. Pengaruh
bertambah dan kepada anggota untuk Partisipasi Anggota Koperasi
tetap melaksanakan hak dan Terhadap Sisa Hasil Usaha di
kewajibannya terhadap koperasi yaitu Koperasi Pegawai Negeri (KP-RI)
dengan melakukan simpanan, serta Tumbal Kecamatan Ciamis, Kabupaten
bagi pengurus dan anggota agar Ciamis.Skripsi.
meningkatkan pelayanan dalam hal Laporan RAT Tahun Buku 2000-
penjualan agar sisa hasil usaha pada 2012.Pusat Koperasi Pegawai Republik
koperasi dapat meningkat. Indonesia (PKP-RI) Propinsi Sumatera
3. Sehubungan hasil penelitian yang Barat.
ditemukannya simpanan anggota Liana, April. 2009. Faktor-Faktor Yang
berpengaruh signifikan daripada Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Pada
jumlah anggota dan penjualan, maka Koperasi Waru Buana Putra di
diharapkan kepada anggota untuk tetap Sidoarjo. Skripsi.
melakukan hak dan kewajibannya Pachta W, Andjar dkk. 2005. Manajemen
dengan melakukan simpanan, karena Koperasi : Teori dan Praktik.
dengan simpanan dapat menentukan http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/599/
perkembangan sebuah koperasi. jbptunikompp-gdl-wulanismay-29940-
7-unikomw-i.pdf diakses 15 April
DAFTAR PUSTAKA 2013.
Ribut Setyawan, Andri. 2011. Pengaruh
10.22202/economica.2014.v2.i2.224 Modal Sendiri dan Jumlah Anggota
Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha
Agustin S.R dan Beny S. 2011.Pengaruh Koperasi Serba Usaha (KSU) di
Modal Sendiri, Modal Luar, dan Kabupaten Sidoarjo. Skripsi.
Volume Usaha Pada Sisa Hasil Usaha Ropke, Jochen. 2000. Ekonomi Koperasi
Koperasi di Provinsi Daerah istimewa Teori dan Manajemen.Jakarta :
Yogyakarta. Review jurnal ekonomi Salemba Empat.
koperasi 4 bag. 1. Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi.
Anoraga, Panji dan Ninik Widiyanti. 1993. Jakarta : Erlangga.
Dinamika Koperasi. Jakarta : Rineka Sadeli, Ukas Maman. 2006. Pengantar
Cipta. Bisnis ilmu Menjual.Jakarta : PT. Bumi
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Aksara.
Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Sarwono, Jonathan. 2006. Metode
G. Kartasapoetra. 2005. Praktek Penelitian Kuantitatif &
Pengelolaan Koperasi. Jakarta : PT. Kualitatif.Yogyakarta : Graha Ilmu.
Rineka Cipta. Sitio, Arifin ; Tamba, Halomoan. 2001.
Hasnawati. 2004. Pengaruh Partisipasi Koperasi Teori dan Praktik.Jakarta :
Anggota Terhadap Sisa Hasil Usaha Erlangga.
Pada Koperasi Samudera Sejahtera Undang-Undang Republik Indonesia
Samarinda Tahun Buku 1999-2003. Nomor 17 Tahun 2012.
Review jurnal ekonomi koperasi 4 bag. Widarjono, Agus. 2009. Ekonometriika
1. Pengantar dan Aplikasinya.Yogyakarta
Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK No. 27. : Ekonisia.
2002. Akuntan Perkoperasian. Jakarta : Widiyanti, Ninik dan Y.W Sunindhia.
Erlangga. 2003. Koperasi dan Perekonomian
Iramani dan E. kristijadi. 1997. Faktor- Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.
Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil

125

You might also like