You are on page 1of 26

Berkenalan dengan

Psychological First Aid


Chandradewi Kusristanti, M.Psi., Psikolog
Disajikan dalam kegiatan
“Pelatihan Peningkatan Kapasitas bagi Pelaksana PPKS di Berbagai Tingkatan”
Selasa, 9 Agustus 2022
Seseorang dapat mengalami reaksi-reaksi
saat menghadapi situasi-situasi sulit

Beberapa contoh situasi tsb: Krisis personal,


Latar masalah keluarga, masalah kesehatan,
Belakang bencana, kekerasan, dll

Reaksi yang ditampilkan sangat beragam,


tergantung dari latar belakang terjadinya
situasi sulit tsb, karakteristik, sumber daya
yang dimiliki, pengalaman sebelumnya, dll
Mengalami emosi negatif (merasa bersalah, sedih, takut,
marah, dll)

Merasa kewalahan, bingung, putus asa, tidak berdaya,


numb

Reaksi-reaksi Perubahan fisiologis, seperti detak jantung yang makin


kencang, berkeringat, gemetar, sulit bernafas, dll
Umum Kesulitan mengambil keputusan atau memahami
informasi-informasi yang kompleks

Kesulitan berkomunikasi secara jelas dengan orang lain


Ingatlah
bahwa….
• Tidak semua orang dapat memberikan reaksi
yang sama saat menghadapi kesulitan

• Reaksi-reaksi tsb bisa saja muncul tidak langsung


setelah kejadian terjadi

• Menyaksikan suatu kejadian yang menakutkan


dapat memberikan dampak yang tidak kalah
krusial
Apa itu Psychological First Aid (PFA)?
• Merupakan respons yang humanis dan suportif terhadap sesama manusia yang sedang
menderita dan membutuhkan dukungan

• PFA berguna untuk menghadapi individu yang baru saja ataupun sudah lama mengalami
suatu situasi sulit

• PFA didasari oleh pemahaman bahwa individu yang berhadapan dgn situasi sulit akan
mengalami berbagai reaksi, dan reaksi-reaksi tsb dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk menemukan solusi
Tujuan dari PFA
• Memberikan dukungan yang humanis
• Mengidentifikasi kebutuhan mendesak
• Menenangkan
• Mengurangi distres
• Menciptakan rasa aman dan optimisme
• Mengenali bantuan lebih lanjut yang mungkin dibutuhkan
Apakah modal utama
untuk melakukan PFA?
EMPATI
https://www.youtube.com/watch?v=1Evwgu369Jw
Brené Brown on Empathy
Informasi Dasar tentang PFA
• PFA bukanlah sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh profesional

• PFA tidak sama dengan konseling profesional

• PFA bukan tentang menganalisis secara mendalam suatu kejadian

• Tidak ada paksaan bagi orang lain untuk menyatakan perasaannya selama PFA
Prinsip Dasar PFA
(Sumber gambar: static.wicstatix.com)
Reflective Listening
Assessment
Model
RAPID dalam Prioritization
PFA Intervention
Disposition
1. Reflective Listening (Mendengar Reflektif)
• Merupakan tahap untuk membangun trust dari lawan bicara
• Perkenalan diri, sekaligus menjelaskan secara singkat peran Anda
• Mendengarkan secara empatik dan tenang
• Memperhatikan dan mengobservasi lawan bicara (termasuk nonverbalnya)
• Memberikan respons yang menunjukkan bahwa Anda memperhatikan lawan bicara >>
parafrase
• Perhatikan nonverbal Anda!
2. Assessment (Asesmen)
• Tujuan dari tahap ini adalah untuk menggali reaksi lawan bicara terhadap situasi sulit
yang dialaminya >> kebutuhan yang relevan
• Anda dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan spesifik terkait situasi yang dialami
lawan bicara dan seperti apa reaksinya
• Dari tahapan ini, akan ada 3 kategori yang mungkin sesuai dengan kondisi lawan bicara
Anda:
- Eustres: Individu tidak membutuhkan bantuan lebih lanjut
- Distres: Individu membutuhkan bantuan lebih lanjut, harus diobservasi
- Disfungsi: Individu sangat membutuhkan bantuan lebih lanjut >> prioritas
Distres vs Disfungsi – Apa Bedanya?

Aspek Distres Disfungsi


Kognitif Kebingungan, penurunan kemampuan Merasa tidak berdaya, ketakutan berlebih, self-
dalam memecahkan masalah, sulit harm, suicidal ideas
konsentrasi, mimpi buruk

Emosi Takut, sedih, marah, frustrasi Panik, trauma, depresi

Tingkah laku Sulit tidur, pola makan tidak teratur, Agresif, ketergantungan dengan obat-obatan
mudah merasa terganggu
3. Prioritization (Analisis Prioritas)
• Tahap ini dilakukan untuk menentukan tingkat urgensi lawan bicara menjalani suatu
intervensi
• Beberapa informasi yang dibutuhkan pada tahap ini:
- Apakah lawan bicara dapat mengontrol dirinya sendiri?
- Apakah lawan bicara berisiko thdp orang lain dan/atau dirinya sendiri?
- Apakah lawan bicara bisa menjalankan fungsinya sehari-hari?
- Apakah nyawa lawan bicara terancam?
dll
Hierarki
Kebutuhan
Abraham
Maslow

Sumber gambar:
simplypsychology.org
4. Intervention (Intervensi)
• Pada tahap ini, Anda berperan untuk membantu lawan bicara dalam mengurangi tekanan
yang dialaminya
• Beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
üMerangkum secara singkat apa yang Anda dengar dari lawan bicara
üNormalisasi reaksi/ validasi perasaan >> Menyampaikan bahwa pengalaman dan reaksi
mereka dapat dipahami, mengingat apa yang terjadi
üMenguatkan
üMembantu menyusun suatu rencana
Ingatlah
bahwa…
• Dalam PFA, Anda tidak dapat memecahkan masalah
lawan bicara >> pendampingan & pemberian
dukungan
• Akan ada individu yang memiliki distres/ disfungsi
yang persisten sehingga mereka tidak bisa
melanjutkan hidupnya dengan baik
• Individu tsb membutuhkan pertolongan lebih lanjut,
yang tidak bisa Anda berikan melalui PFA >>
melibatkan bantuan profesional
5. Disposition (Disposisi)
• Pada tahap ini, Anda akan berfokus pada bagaimana Anda membantu lawan bicara
dalam jangka waktu panjang
• Anda dapat menjadwalkan follow-up untuk melihat perkembangan ybs
• Apabila saat follow-up Anda melihat bahwa ybs tidak dapat berfungsi secara optimal,
Anda bisa memberikan rujukan
Aktivitas 1: Polling
• Kunjungi menti.com
• Masukkan kode: 6924 6221
Dos & Don’ts dalam PFA

Dos Don’ts
Realistis dalam menguatkan lawan bicara Berlebihan dalam menjanjikan sesuatu

Validasi perasaan lawan bicara Menganggap ringan masalah/ membandingkan


dengan orang lain

Membiarkan lawan bicara diam sejenak Memaksa lawan bicara untuk terus berbicara
PFA – Sebuah Contoh Sederhana
(disadur dari https://www.hopkinsmedicine.org/news/articles/the-power-of-psychological-first-aid)

George Everly, seorang ahli PFA, bertemu dengan seorang penjaga pantai yang gagal
menyelamatkan seorang perenang. Penjaga pantai tsb dihantui oleh kegagalan (“Seseorang
meninggal karena saya.”). Ia melaporkan bahwa dirinya seringkali terbangun dinihari
dengan perasaan bersalah.
Everly kemudian melakukan upaya untuk mengubah pandangan si penjaga pantai. Ia
mencoba mengingatkannya bahwa lautan merupakan suatu tempat yang menyimpan
banyak bahaya, dan tidak mungkin mengeliminasi semua risiko. Ia juga bertanya kepada si
penjaga pantai, apakah dirinya 100% yakin bahwa hasil akhirnya akan berbeda apabila ia
menghampiri korban dengan lebih cepat?
Terakhir, Everly menekankan bahwa tugas dari penjaga pantai adalah mengurangi risiko,
bukan sepenuhnya menjamin keselamatan setiap orang.
Aktivitas 2: Role Play
Terima kasih.

You might also like