Professional Documents
Culture Documents
Ariani. (2015) - Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Menjadi Produk Fungsional Bernilai Estetik
Ariani. (2015) - Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Menjadi Produk Fungsional Bernilai Estetik
Ariani
Program Studi Desain Produk, Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa no. 1, Jakarta
E-mail: arravqa@gmail.com
Abstract: The main problem that always accompanies urban development is population density,
which indirectly affects the narrowing residential land. The narrow land for residential causes
less greening, which is actually very useful for reducing CO2 or other pollutants. Based on this
condition, an attempt to do a reforestation on a narrow land must be strategically applied, one of
which is designing the right planting medium (POT). Plastic used as mineral water packaging is
one of the materials that are easy to find and can be used as a pot to reduce plastic waste around
us. The Product Design Department, Faculty of Art and Design, Trisakti University, through
Community Service Program (PkM) provides training on the utilization of used plastic bottles
into a planting medium in Krendang Village, Tambora Sub-district, West Jakarta, targeting women
of Family Welfare Movement (PKK) in the region. This activity aims to provide educational
activities on waste management, as well as an effort to stimulate creativity and community
empowerment in processing plastic waste into a functional value product. The method used in
the implementation of PkM is an experimental method that is by conducting various experiments
to achieve the on-target training material. The results of the activity then compiled into a paper
with a qualitative method that are descriptive.
Abstrak: Masalah utama yang selalu mengiringi perkembangan perkotaan adalah kepadatan
penduduk dan secara tidak langsung berdampak pada semakin menyempitnya lahan untuk
pemukiman. Sempitnya lahan untuk tempat tinggal menyebabkan makin berkurangnya
penghijauan yang bermanfaat untuk mengurangi CO2 atau polutan lainnya. Berdasarkan kondisi
tersebut, perlu disiasati suatu upaya untuk melakukan penghijauan di lahan yang sempit, yaitu
merancang media tanam yang tepat. Plastik bekas kemasan air mineral merupakan material yang
mudah ditemukan dan dapat dimanfaatkan sebagai pot sekaligus mengurangi sampah plastik di
sekitar kita. Program Studi Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Trisakti,
melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) memberikan pelatihan pemanfaatan
botol plastik bekas menjadi media tanam di Kelurahan Krendang, Kecamatan Tambora, Jakarta
Barat dengan sasaran ibu-ibu PKK di wilayah tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
kegiatan yang bersifat edukatif tentang penanganan sampah, sekaligus sebagai upaya untuk
merangsang kreativitas dan pemberdayaan masyarakat dalam mengolah sampah plastik menjadi
produk yang bernilai fungsional. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan PkM ini adalah
metode eksperimentatif yaitu dengan melakukan berbagai eksperimen untuk mendapatkan
materi pelatihan yang tepat sasaran. Hasil kegiatan kemudian disusun menjadi sebuah artikel
ilmiah dengan metode kualitatif yang bersifat deskriptif.
Kata kunci: lahan sempit, botol plastik bekas, PkM, produk fungsional
Pesatnya perkembangan kota besar yang merupakan Urbaninasi telah menimbulkan masalah di kota
sentra dari kegiatan ekonomi membawa pengaruh besar, salah satunya pemukiman kumuh menjadi
bagi tingginya arus tenaga kerja baik dari dalam meningkat (Harahap, 2013). Kelurahan Krendang,
kota itu sendiri maupun dari luar wilayah kota, Kecamatan Tambora. Bahkan Kecamatan
sehingga menyebabkan tingginya arus urbanisasi. Tambora merupakan kecamatan salah satu
1
2 ABDIMAS PEDAGOGI: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, VOL 2 NO 1 OKTOBER 2108: 1-7
wilayah terpadat se-Asia Tenggara. Pemukiman Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
padat di kelurahan Krendang ini mempunyai kegiatan yang bersifat edukatif tentang penanganan
kekhasan tersendiri, karena peruntukannya selain sampah, sekaligus sebagai upaya untuk merangsang
berupa hunian juga komersil berupa perdagangan kreativitas dan pemberdayaan masyarakat dalam
serta industri rumahan. Berbagai sarana dan mengolah sampah plastik menjadi produk yang
prasarana lingkungan permukiman seperti mesjid, bernilai fungsional. Target luaran dari kegiatan
Puskesmas, Posyandu, dan sekolah telah tersedia, ini adalah terbangunnya ruang terbuka hijau
namun ketersediaan ruang terbuka masih sangat yang bisa menjadi perintis untuk terwujudnya
kurang. Hampir di setiap rumah atau hunian tidak kampung yang aman, nyaman, segar, indah dan
memiliki pekarangan atau ruang terbuka. bersih. Dari aspek ekonomi, diharapkan dengan
Kondisi pemukiman yang padat tentunya adanya pembibitan dan penanaman produktif,
berpengaruh pada terbatasnya ruang gerak mereka bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Kegiatan
dalam beraktifitas, salah satunya dalam melakukan ini dilaksanakan dengan dukungan dari jurusan
penghijauan di wilayahnya. Penghijauan adalah Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
kegiatan penting yang dilakukan untuk menangani (FTSP) yang menangani masalah bangunan dan
krisis lingkungan (Sudibyo, Adib, & Suhartono, sistem pembuangan air kotor sehingga lingkungan
2013). Penghijauan tidak hanya terbatas pada menjadi sehat dan nyaman, dan jurusan Arsitektur
penanaman pohon saja, tetapi juga termasuk Lansekap, Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknik
menjaga kebersihan, pengaturan air, perlindungan Lingkungan (FALTL) yang memberikan pelatihan
lingkungan dari kerusakan, dan sebagainya. Untuk tentang pembibitan dan penanaman berbagai jenis
dapat melakukan penghijauan di pemukiman tanaman obat, sayur-sayuran, dan bumbu dapur.
padat dengan lahan yang terbatas perlu dilakukan
upaya untuk menyiasatinya dengan memanfaatkan METODE
sumber daya yang ada. Salah satu upaya yang dapat Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian
dilakukan adalah dengan membuat media tanam kepada masyarakat (PkM), studi pustaka dilakukan
vertikultur sebagai penerapan konsep optimalisasi untuk memperoleh materi pelatihan dan data-data
lahan sempit dengan memanfaatkan bahan bekas yang terkait dengan masalah penelitian yaitu dari
yaitu botol plastik bekas kemasan air mineral. buku referensi, jurnal ilmiah, hasil penelitian,
Pemanfaatan botol plastik yang dikombinasikan ataupun tulisan-tulisan lainnya. Selain buku-
dengan limbah sumpit bambu, ternyata bila dibuat buku referensi dan tulisan ilmiah, data-data juga
dengan memperhatikan aspek-aspek desain dapat diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber
dimanfaatkan menjadi produk fungsional bernilai dan beberapa sumber di internet yang memberikan
jual berupa lampu meja (Ariani, 2015). informasi mengenai sampah plastik, media
Di wilayah Krendang, banyak dijumpai tanam vertikultur, dan perilaku manusia. Metode
sampah botol plastik air mineral yang tidak penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif
dimanfaatkan. Botol plastik bekas ini hanya ditempuh sebagai upaya untuk menghimpun,
menumpuk di penampungan sampah, padahal memilah, menganalisis dan mengevaluasi data
botol plastik bekas ini merupakan jenis sampah dan informasi yang diperoleh. Hasilnya kemudian
anorganik yang memerlukan waktu sangat lama disampaikan dalam format tulisan ilmiah yang
untuk dapat terurai secara alami (Wargadinata, runtun dan informatif.
2002). Botol plastik bekas ini bila diolah dengan Metode yang digunakan dalam pelaksanaan
menerapkan bidang keilmuan desain produk program PKM ini adalah metode eksperimentatif
dapat dimanfaatkan menjadi pot-pot media tanam yang dilakukan dengan mengolah motif seperti
vertikultur yang tidak memerlukan banyak tempat. stilasi elemen motif, komposisi, repetition, dan
Jika diatur dan ditata dengan baik, pot-pot yang pewarnaan (Amalia & Rosandini, 2018). Tujuannya
dibuat dari botol plastik bekas ini bisa menjadi adalah untuk mendapatkan jenis pelatihan yang
menarik dan menambah keindahan taman, jalan tepat untuk diberikan kepada masyarakat sasaran.
kampung, atau halaman rumah dengan lahan Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan
terbatas. partisipasi masyarakat (participatory approach).
Ariani, Pemanfaatan Botol Plastik Bekas Menjadi Media Tanam... 3
HASIL DAN PEMBAHASAN mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih
berguna (recycle).
Beberapa hal yang akan dibahas dalam point
Kegiatan pelatihan dengan memanfaatkan
ini adalah berkaitan dengan sumber daya material
botol plastik bekas sebagai media tanam ini
(bahan baku), sumber daya manusia, pelaksanaan
dilakukan sebagai upaya mengedukasi masyarakat
kegiatan PkM, dan hasil kegiatan.
akan pentingnya melakukan kegiatan nyata untuk
menjaga keseimbangan lingkungan. Langkah
Sumber Daya Material (Bahan Baku)
sederhana yaitu memanfaatkan botol plastik untuk
Material utama yang diperlukan dalam digunakan kembali (reuse) sebenarnya masih
kegiatan PkM ini adalah botol plastik bekas belum banyak membantu mengurangi tumpukan
kemasan air mineral ukuran 1500 ml. Plastik sampah khususnya plastik yang makin bertambah
dapat diartikan sebagai material organik sintetik setiap harinya. Namun, diharapkan langkah kecil
yang dibentuk melalui proses pemanasan dan ini dapat diikuti langkah-langkah besar lainnya
dapat dicetak menjadi bentuk-bentuk tertentu di yang berguna untuk menjaga keseimbangan
bawah tekanan. Botol plastik kebanyakan terbuat lingkungan. Ide pemanfaatan botol plastik bekas ini
dari material plastik jenis PET (Polyethylene muncul dari pengamatan terhadap meningkatnya
Terephthalate). Plastik PET memiliki sifat; jernih, penggunaan produk tersebut dalam keseharian
kuat, tahan pelarut, kedap terhadap gas dan masyarakat. Dalam hitungan sederhana saja jika
air, melunak pada suhu 80°C (Cuffaro, 2006). dalam sehari 100 orang warga membeli air mineral
PET memiliki daya serap uap air yang rendah, kemasan, dalam seminggu (7 hari) saja sudah
demikian juga daya serap terhadap air. PET dapat menghasilkan 700 botol plastik yang terbuang.
diproses dengan proses ekstrusi pada suhu tinggi Hal tersebut terjadi di dalam ruang lingkup sebuah
518-608°F, selain itu juga dapat diproses dengan kelurahan. Dapat dibayangkan jika penggunaan
tehnik cetak injeksi maupun cetak tiup. Sifat lain botol plastik tersebut dihitung dalam skala yang
material PET yang jernih sangat disukai orang lebih luas lagi. Kondisi yang memprihatinkan
karena mampu menonjolkan warna-warni produk ini tentu harus diikuti dengan tindakan-tindakan
yang dikemasnya. Adapun kelemahan dari botol nyata untuk bersama-sama mengatasi masalah
dengan bahan baku PET adalah jika diisi produk sampah plastik mulai dari cara yang sederhana dari
cairan dalam kondisi panas yang melebihi 80°C, lingkungan keluarga hingga langkah yang lebih
botol tersebut akan mengalami deformasi atau besar di lingkungan yang lebih luas.
perubahan bentuk.
Plastik jenis PET termasuk di dalam golongan Sumber Daya Manusia
thermoplast yang scara sederhana didefinisikan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)
sebagai plastik yang dapat didaur ulang. Walaupun merupakan pelaksanaan pengamalan ilmu
demikian, plastik juga merupakan bahan anorganik pengetahuan, teknologi dan seni budaya langsung
buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia kepada masyarakat secara kelembagaan melalui
yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah metodologi ilmiah sebagai pelaksanaan Tri
plastik ini sangat sulit untuk terurai secara alami. Dharma Perguruan Tinggi. PkM juga merupakan
Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat tanggung jawab yang luhur dari para akademisis
dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi dalam usaha mengembangkan kemampuan
lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan masyarakat, sehingga dapat mempercepat laju
batasan tertentu. Banyak cara sederhana yang dapat pertumbuhan tercapainya tujuan pembangunan
kita lakukan untuk mengurangi sampah plastik nasional. Universitas Trisakti melalui program
di sekitar kita. Sebagai contoh yang sederhana Pengabdian kepada Masyarakat berupaya
misalnya; menggunakan kembali (reuse) botol membantu masyarakat untuk meningkatkan
kemasan air mineral menjadi tempat pensil. Secara kualitas hidupnya dengan memberikan pendidikan
tidak langsung kita telah mengurangi (reduce) non-formal berupa penyuluhan-penyuluhan dan
limbah plastik yang terbuang percuma setelah pelatihan-pelatihan yang berguna bagi masyarakat
digunakan. Atau lebih bagus lagi jika kita dapat dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di
4 ABDIMAS PEDAGOGI: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, VOL 2 NO 1 OKTOBER 2108: 1-7
lingkungannya. Pada pelaksanaan program PKM sempit ini dilaksanakan di RPTRA (Ruang Publik
kali ini, masyarakat yang menjadi sasaran adalah Terpadu Ramah Anak) kelurahan Krendang, di
ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dibawah jalan Krendang Selatan, RT 05/07, Kelurahan
organisasi kemasyarakatan PKK di wilayah Krendang, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Kelurahan Krendang, Kecamatan Tambora, RPTRA ini diresmikan oleh Gubernur DKI Basuki
Jakarta Barat. Mata pencaharian utama masyarakat Tjahaja Purnama pada tanggal 03 Februari 2016.
di wilayah tersebut adalah sebagai buruh di pabrik Pemilihan lokasi tersebut adalah berdasarkan hasil
konveksi, pedagang, dan karyawan. Rata-rata kesepakatan pihak FSRD dengan Lurah Krendang
masyarakat yang mendiami wilayah Krendang dengan pertimbangan kemudahan akses bagi
memiliki tingkat pendidikan hingga jenjang SMP- para peserta pelatihan karena mereka berasal dari
SMA. Hanya sebagian kecil dari mereka yang beberapa RT yang tersebar di wilayah Krendang.
melanjutkan pendidikan hingga tingkat diploma Luas wilayah Kelurahan Krendang adalah 0.32
ataupun S1. Km2, terdiri dari 5,099 Keluarga (KK), 84 RT, dan
Di wilayah ini, seperti halnya di wilayah- 7 RW. Tipikal masyarakat Kelurahan Krendang
wilayah lain di Jakarta, limbah plastik sangat yang multietnik dan majemuk dirasa sangat guyub,
mudah dijumpai. Akibat kurangnya pengetahuan kompak, dan terjalin kebersamaan yang baik.
dan pemahaman masyarakat terhadap penanganan
limbah plastik tersebut, akhirnya limbah plastik
tersebut dibiarkan menumpuk di TPA (Tempat
Pembuangan Akhir). Dalam hal ini diperlukan
kesadaran dan tanggung jawab dari masyarakat
setempat terhadap kelestarian lingkungannya
khususnya dalam hal menangani masalah limbah
plastik ini. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan
adalah sebanyak 20 orang peserta, terdiri dari ibu
rumah tangga yang bergabung di dalam organisasi
PKK wilayah setempat. Melalui pelatihan yang Gambar 2. Gambaran Kondisi Pemukiman di
diberikan dalam pelaksanaan program PkM ini, Wilayah Krendang
selain sebagai upaya nyata untuk mengurangi
limbah plastik dengan memberikan pengetahuan Penjelasan Tahapan Kegiatan
memanfaatkan botol plastik bekas, diharapkan
Pelaksanaan kegiatan diawali dengan
dapat menjadi alternatif bagi masyarakat sasaran
menerangkan materi pelatihan, tujuan dan manfaat
untuk menciptakan lingkungan hijau, sehat, dan
pelatihan serta hasil yang diharapkan nantinya.
nyaman.
Selanjutnya tim PkM menjelaskan tahapan pelatihan
yang akan diterapkan serta menjelaskan bahwa
kreativitas dan motivasi mempunyai peranan yang
sangat penting dalam usaha kemandirian. Tahapan
pelatihan yang diberikan adalah sebagai berikut:
(1) Membuka komunikasi dan keakraban dengan
peserta dengan menerangkan maksud dan tujuan
serta manfaat dan hasil yang diberikan dan didapat
dari program pelatihan. Menjelaskan tahapan-
tahapan pelaksanaan untuk secara psikologis
menyiapkan mental para peserta pelatihan; (2)
Gambar 1. Ibu-Ibu PKK Peserta Pelatihan Pengenalan tentang karakter material botol plastik
dan teknik mengolahnya menjadi media tanam
Pelaksanaan Kegiatan PkM berikut peralatan, perlengkapan maupun material-
Kegiatan pelatihan pemanfaatan botol material penunjang yang dibutuhkan; (3) Diskusi
plastik bekas sebagai media tanam di lahan dan tanya jawab untuk lebih membuka komunikasi
Ariani, Pemanfaatan Botol Plastik Bekas Menjadi Media Tanam... 5
dan informasi antara pelatih dan peserta pelatihan dari botol plastik bekas ini sesuai teknik yang
sehingga pelatihan nantinya akan berjalan dengan diajarkan dan peralatan yang sudah disediakan
baik; (4) Pemberian contoh praktik membuat dengan supervisi para instruktur. Pada saat praktik
pot dengan memanfaatkan botol plastik secara pembuatan, para peserta juga dianjurkan untuk
langsung, sesuai teori yang telah dijelaskan. saling melihat pekerjaan rekan-rekannya, sehingga
Beberapa variasi contoh produk yang sudah jadi dapat melakukan evaluasi terhadap pekerjaannya
diperlihatkan untuk menunjukkan hasil akhir sekaligus mampu membuat penilaian tentang
dari kegiatan tersebut; (5) Memberi kesempatan proses pengerjaan dan hasil yang benar.
kepada para peserta pelatihan untuk mencoba Tahapan pembuatan pot dengan
membuat produk-produk yang telah diterangkan memanfaatkan botol bekas sebagai bahan baku
dengan memanfaatkan bahan-bahan yang sudah adalah sebagai berikut: (1) Botol plastik bekas
disediakan oleh tim PKM; (6) Mengajak peserta dicuci dan dibersihkan terlebih dahulu untuk
untuk turut menilai hasil pekerjaan peserta lain menghilangkan kotoran, minyak, maupun partikel
secara bergantian. lain yang menempel pada bagian dalam dan luar
botol. Setelah botol bersih, pada bagian luar botol
diberi tanda dengan menggunakan spidol permanen
untuk menandai bagian yang akan dipotong sebagai
lubang memasukkan tanah dan tanaman. Tinggi
lubang kira-kira setengah dari ukuran botol. Bentuk
potongan bisa menyesuaikan dengan keinginan dan
kreativitas masing-masing; (2) Pada bagian yang
telah ditandai, dilubangi dengan cutter pada salah
satu sudutnya, dilanjutkan dengan menggunting
Gambar 3. Instruktur Memberikan Penjelasan botol plastik sesuai pola yang telah dibuat dan
Mengenai Karakter Material Botol Plastik ditandai sebelumnya; (3) Botol yang telah dilubangi
Bekas yang Akan Digunakan kemudian diberi warna menggunakan cat besi.
Cat diulaskan pada bagian dalam botol dengan
Di samping itu perlu juga dijelaskan tujuan agar tidak mudah terkelupas dan bertahan
pentingnya hasil yang berkualitas yang tentunya lama. Pemilihan warna yang akan digunakan pada
berkaitan erat dengan penerapan aspek desain. botol plastik adalah warna-warna cerah yang dapat
Pentingnya pemahaman dan pengetahuan tentang menyatu dengan lingkungan seperti biru, hijau,
desain menjadi salah satu faktor penting yang harus dan kuning. Warna-warna tersebut diharapkan
diberikan kepada para peserta pelatihan sebelum dapat membuat lingkungan dimana pot tersebut
desain tersebut diwujudkan. Pembekalan materi diletakkan menjadi terlihat segar dan bersih; (4)
tentang dasar-dasar desain yang berhubungan Botol yang telah diwarnai kemudian dilubangi
dengan bentuk, warna, ukuran, komposisi, pada bagian atas yang berdekatan dengan mulut
keselarasan, irama, dan sebagainya, mendapatkan botol dengan menggunakan solder. Lubang ini
sambutan positif dari mereka karena hal ini digunakan untuk mengaitkan kawat yang berfungsi
merupakan sebuah pengetahuan baru yang belum sebagai penggantung pot dengan posisi vertikal
pernah mereka ketahui dan pelajari. Hal tersebut di tembok atau media-media lainnya. Pot dari
dapat dilihat dari tingkat antusiasme yang mereka botol plastik juga dapat digantung dengan posisi
tunjukkan melalui diskusi dan tanya jawab yang horizontal dengan cara mengikatkan kawat pada ke
berlangsung dengan aktif dan akrab. dua bagian botol air mineral.
Gambar 6. Botol Plastik yang Akan Digunakan Gambar 7. Media Tanam Hasil Kegiatan PkM
Sebagai Media Tanam dengan Posisi Vertikal
dan Horizontal