Professional Documents
Culture Documents
net/publication/347022716
CITATIONS READS
0 373
3 authors, including:
Muslihudin Muslihudin
Universitas Jenderal Soedirman
30 PUBLICATIONS 26 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Influence of Liquid Organic Fertilizer on The Production and Carrying Capacity of Livestock from Setaria Grass ( Setaria splendida ) View project
All content following this page was uploaded by Muslihudin Muslihudin on 14 December 2020.
E-mail: alifan_nurin@yahoo.com
Abstract
The problem of plastics - if left alone, will not rot because they are difficult to decompose and will cause
environmental damage, such as flooding and environmental pollution of water and soil. Inorganic waste
management can be done in various ways, one of which is through creative ideas, such as in Jetis village,
Purbalingga Regency has a way to solve the problem of plastic, which is used as a paving block. This study aims
to determine the process of managing plastic waste for paving blocks at “UD. Wong Cilik ”Jetis Village,
Kemangkon District, Purbalingga Regency. This study used the descriptive qualitative method. research data as
well as in-depth interviews, observation, namely non-participatory observation, and documentation. The
research location was conducted in Jetis Village, Kemangkon District, Purbalingga Regency. The technique of
taking informants was purposive sampling. The data analysis technique in this study used an interactive analysis
model of Milles and Habberman. The result of this research is the beginning of "UD. Wong Cilik "was founded in
2005. The waste management carried out in Jetis Village is based on environmental considerations because it has
not received assistance for TPS (temporary shelter), so finally KN has an innovative idea to create a business that
utilizes plastic waste produced every day by Jetis villagers. This inorganic waste from plastic is managed into a
more valuable item, namely paving blocks. The obstacle in this process is the lack of a furnace as a combustion
process. The conclusion of this research is that the plastic waste management process is an innovation to solve
the problem of plastic waste by making plastic waste into paving blocks.
Keywords: waste management, plastic waste, and paving blocks
Abstrak
Permasalahan plastik – plastik ini jika di biarkan terus – menerus tidak akan membusuk karena sulit terurai dan
akan menjadi kerusakan lingkungan, seperti banjir dan pencemaran lingkungan air dan tanah. Pengelolaan
sampah anorganik dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya yaitu melalui ide – ide kreatif, seperti di
desa Jetis Kabupaten Purbalingga memiliki cara untuk mengatasi permasalahan plastik yaitu dijadikan sebagai
paving block. Penelitian ini tujuannya untuk mengetahui proses pengelolaan sampah plastik untuk paving block
di “UD. Wong Cilik” Desa Jetis, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif. Data penelitian serta wawancara mendalam, observasi yaitu observasi non
partisipatif, dan dokumentasi. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Jetis, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten
Purbalingga. Teknik pengambilan informan dengan purposive sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis interaktif model Milles dan Habberman. Hasil penelitian ini ialah Awal mulainya “UD.
Wong Cilik” ini berdiri pada tahun 2005. Pengelolaan sampah yang dilakukan di Desa Jetis berdasarkan
Pertimbangan lingkungan karena belum mendapatkan bantuan untuk TPS (Tempat penampungan sementara),
maka akhirnya KN mempunyai ide inovatif untuk membuat sebuah usaha yang memanfaatkan sampah plastik
yang dihasilkan setiap harinya oleh warga Desa Jetis. Sampah anorganik dari plastik ini dikelola menjadi sebuah
barang yang lebih bernilai yaitu paving block. Hambatan pada proses ini masih kurangnya alat tungku sebagai
proses pembakaran. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu proses pengelolaan sampah plastik merupakan suatu
inovasi untuk memecahkan permasalahan sampah plastik dengan membuat sampah plastik menjadi paving
block.
Kata kunci: financial distress, rasio keuangan, earning per share.
66
Proses Pengelolaan Sampah Plastik … Alifan NAD dkk
67
READ, Vol. 1. No. 2, Oktober 2020:66-76
terutama sampah plastik, sehingga agar dari orang-orang itu sendiri, yang diarahkan
sampah plastik tidak menjadi permasalahan pada latar belakang dan individu secara
lingkungan, maka diperlukan dengan holistik dan menyeluruh (Moleong J. L.,
melakukan pengelolaan sampah. Pengelolaan 2000). Metode ini dipilih untuk memberikan
sampah itu sangat diperlukan untuk gambaran mengenai fenomena yang terjadi
memilah sampah yang tidak dapat didaur di Desa Jetis, Kecamatan Kemangkon,
ulang dan dapat didaur ulang sebelum Kabupaten Purbalingga yaitu proses
dibuang ke penampungan pembuangan pengelolaan sampah plastik. Penelitian ini
terakhir. dilakukan di Desa Jetis, Kecamatan
Beberapa faktor yang mempengaruhi Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. pada
pengelolaan sampah yang dianggap sebagai sasaran utama penelitian ini adalah pemilik
penghambat sistem adalah penyebaran dan usaha pembuatan paving block di Desa Jetis,
kepadatan penduduk, sosial ekonomi dan Kecamatan Kemangkon, Kabupaten
karakteristik lingkungan fisik, sikap, perilaku Purbalingga. Sementara sasaran pendukung
serta budaya yang ada di masyarakat (Jailan, data pada penelitian ini adalah Kepala Desa
Al, Fachtur, & Istamar, 2016). Jetis di Kabupaten Purbalingga.
Sampah plastik sangat sulit terurai Teknik penentuan informan
sehingga butuh sarana dan prasarana yang menggunakan purposive sampling. Menurut
baik untuk mewujudkan sebuah inovasi yang Sugiono teknik purposive sampling adalah
dapat berguna dan bernilai bagi masyarakat, teknik penentuan sampel dengan
namun sistem pengelolaan sampah dapat pertimbangan atau kriteria – kriteria
terhambat tanpa adanya dukungan dari (Sugiyono, 2007). Teknik pengumpulan data
masyarakat, lingkungan sekitar dan yaitu wawancara mendalam, observasi non
pemerintah yang tidak bergerak dan berjalan partisipatif dan dokumentasi. Sumber data
dengan baik, sehingga ini yang menyebabkan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik
sebagai penghambat dalam suatu sistem analisis data menggunakan model interaktif
pengelolan sampah. Pengelolaan sampah menurut Milles dan Huberman (Miles, 1994)
plastic dapat dijadikan sesuatu yang lebih terdapat empat tahap yaitu pengumpulan
bernilai yaitu paving block. data, reduksi data, penyajian data dan
Paving block adalah bahan bangunan penarikan kesimpulan. Teknik pengujian
yang dibuat dari campuran semen, pasir validitas data dalam penelitian ini
dan air, sehingga karakteristiknya hampir menggunakan teknik triangulasi data sebagai
mendekati dengan karakteristik mortar. upaya pengecekan dari berbagai sumber data
Mortar adalah bahan bangunan yang terbuat dengan berbagai cara dan berbagai waktu
dari pencampuran antara pasir dan agregat yang dijadikan sebagai pembanding terhadap
halus lainnya dengan bahan pengikat dan data yang telah diperoleh (Moleong J. L.,
air yang di dalam keadaan keras 2000).
mempunyai sifat-sifat seperti batuan
(Artiyanti, A, 2010). Paving block yang Hasil dan Pembahasan
biasanya menggunakan bahan dasar pasir, Hasil Gambaran umum lokasi penelitian
semen dan campuran lainnya, ternyata bisa Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa
digantikan dengan bahan dasar sampah
Jetis, Kecamatan Kemangkon Kabupaten
plastik yang ramah lingkungan. Purbalingga. Lokasi penelitian ini di pilih
Metode Penelitian karena terdapat suatu usaha mandiri yang
didirikan oleh Bapak Karsin yang
Metode penelitian kualitatif deskriptif
dianggotakan 10 orang, peneliti ingin melihat
merupakan metode penelitian yang
proses pengelolaan sampah plastik pada
bertujuan untuk menghasilkan data
pengelolaan sampah plastik. “UD. Wong Cilik”
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
merupakan suatu usaha mandiri yang
dari orang - orang dan perilaku yang diamati
didirikan oleh Bapak Karsin di Desa Jetis,
68
Proses Pengelolaan Sampah Plastik … Alifan NAD dkk
69
READ, Vol. 1. No. 2, Oktober 2020:66-76
Inovasi sampah plastik bisa dijadikan paving Inovasi sampah plastik yang diciptakan
block oleh KN di Desa Jetis sangat menarik untuk
Motivasi ingin mendirikan sebuah “UD. belajar dan menambah ilmu pengetahuan
Wong Cilik” memang sudah diinginkan sejak bahwa sampah plastik tidak hanya dijadikan
lama oleh Bapak Karsin. Bapak Karsin sebagai hiasan jendela, dompet, tas, tamplak
menginginkan pekerjaan yang tidak meja, bungga atau mainan, ternyata sampah
mengenal batas usia, setoran, terlalu banyak plastik ini dapat dikelola menjadi sesuatu
aturan, dan menginginkan ketika pada usia barang yang lebih inovatif dan kreatif dan
senja menginginkan tetap ada pemasukan tentunya inovasi ini dapat memecahkan
meski sudah tidak bekerja lagi dan tidak permasalahan sampah. Faktor – faktor ini
bekerja dibawah tekanan atasan, sehingga yang mempengaruhi sebuah proses
Bapak Karsin memilih untuk keluar dari pengelolaan sampah, seperti sebuah
pekerjaan dan mendirikan usaha “UD.Wong keterampilan dan ketersediaan tenaga kerja
Cilik”. Adapun upaya pengelolaan sampah dalam kegiatan pengelolaan sampah,
meliputi (a) pengurangan sampah; (b). sehingga ketika memiliki sebuah
penanganan sampah di Kabupaten keterampilan terwujudlah sebuah inovasi
Purbalingga. paving block berbahan sampah plastik.
Berdasarkan tabel 2 di atas bahwa Inovasi sampah rumah tangga dijadikan
Proses Pengelolaan Sampah Plastik untuk sebagai paving block berbeda dengan model
usaha pembuatan Paving Block Di “UD. inovasi pengelolaan sampah rumah tangga di
Wong Cilik” melakukan sistem pengelolaan malang dalam penelitian (Hasan dan Hayat,
sampah untuk mengurangi banyaknya 2018) yaitu inovasi yang dibuat untuk
permasalahan sampah dilakukan dengan menanggani permasalahan sampah yang
cara sistem pengelolaan pegiat lingkungan dilakukan khususnya pada ibu rumah tangga
hidup. Pegiat lingkungan hidup merupakan dalam menangani masalah sampah menjadi
suatu cara yang dilakukan menyelesaikan pupuk organik melalui pemisahan organik
permasalahan sampah yang ada di Desa Jetis dan limbah non-organik. Limbah organik
yaitu dijadikannya usaha yang didirikan oleh memiliki nilai ekonomis tinggi jika pupuk
KN sebagai usaha pembuatan paving block di organik cair. Berbeda dengan yang dilakukan
“UD. Wong Cilik”. Dimana setiap orang di Desa Jetis ini pada usaha pemnbuatan
wajib untuk melakukan pengurangan dan paving block.
penangangan sampah. Pengurangan sampah Seperti yang diungkapkan oleh KN sebagai
yang dilakukan oleh “UD. Wong Cilik” yaitu pemilik “UD. Wong Cilik”:
mengubah sampah plastik menjadi paving “alhamdulillah tujuan kami untuk menjawab
block. permasalahan sampah plastik, warga desa
Plastik mempunyai karakteristik penting sudah banyak yang mendukung , Cuman
yang dapat dimanfaatkan baik secara sendiri belum mau, sebagian ada yang sudah pilah
atau komposit sebagai bahan konstruksi, sampah sudah dibawa kegudang, tapi ada
yaitu seperti tahan lama, tahan korosi, juga yang blm, saya mau terus nyuruh blm
isolator yang baik untuk dingin, panas, dan ada hak apa” kan yang punya hak kan
suara, penghematan energi, ekonomis, pemerintah desa untuk mengiatkan itu
memiliki umur pakai yang panjang, dan perangkat desa, saya kan tugasnya hanya
ringan (Batayneh, M., Marie,I. and Asi, I., mengolah atau menyelesaikan jawaban
2007). Paving block dengan berbahan dasar permasalahan sampah itu”.
plastik ini diciptakan untuk dapat Pernyataan diungkapkan oleh KN
meminimalisir dampak pencemaran termasuk dalam tindakan Afektif (Affectual
lingkungan, dibandingkan dengan paving Action), tindakan afektif yaitu Tindakan
block berbahan dasar beton campuran pasir sosial ini lebih didominasi perasaan atau
dan semen. emosi tanpa refleksi intelektual atau
perencanaan sadar (George dan Douglas,
70
Proses Pengelolaan Sampah Plastik … Alifan NAD dkk
2010), tanpa sadar KN mewujudkan usaha kering. Seperti yang telah diungkapkan oleh
pembuatan paving block atas dasar KN sebagai pemilik “UD. Wong Cilik”
kepedulian ingin mengatasi permasalahan “bener 1. Kering 2. Bersih itu yang baik.
sampah meskipun masih banyak tindakan Biasanya kalo sampah yang dari sungai atau
warga yang kurang berpartisipasi dalam sawah itu harus dijemur dulu bersihkan dulu
proses mewujudkan usaha pembuatan kan kotor. Sampah biasanya kalo tidak kena
paving block di “UD. Wong Cilik”, banyak juga air lebih bagus karena kering, sudah saya
yang mendukung, namun belum ada tindakan suruh untuk memilah, jadi lebih ambil
yang dilakukan. KN merasa bahwa tugasnya sampah yang anorganiknya untuk yang
hanya mengelola dan membimbing untuk organic biasanya itu hak warga biasanya
menyelesaikan permasalahan sampah yang dibuang di perkebunan, pohon pisang dan
sampai saat ini memang sulit bila tidak sawah karna saya belum ada lokasi tidak ada
didukung secara bersama – sama oleh warga, alat untuk memproses sampah organik”.
kepala desa dan pemerintah. KN termasuk pada tindakan rasional
instrumental (Zwerk Rational) dari Max
Pengelolaan sampah yang baik dan benar
Weber yaitu tindakan yang dilakukan secara
untuk usaha pembuatan paving block di “UD.
rasional dan tujuan sesuai dengan yang
Wong Cilik”.
diinginkan oleh aktor. Berdasarkan hasil
Pengelolaan sampah yang dilakukan di
wawancara dengan KN sebagai pemilik “UD.
Desa Jetis berdasarkan pertimbangan
Wong Cilik” mengungkapkan untuk
lingkungan serta sikap masyarakat untuk
pengelolaan sampah untuk usaha pembuatan
melakukan pengelolaan sampah menjadi
paving block ini memerlukan bahan sampah
usaha pembuatan paving block di “UD. Wong
plastik yang kering, jika basah biasanya akan
Cilik”. Pertimbangan lingkungan karena
dilakukan cara pengeringan bila
kondisi lingkungan di Desa Jetis belum
mendapatkan sampah yang ada di sawah
mendapatkan bantuan untuk TPS (Tempat
atau sungai. Warga telah diberikan arahan
penampungan sementara), sehingga sampah
untuk memilah sampah antara organik dan
yang dihasilkan setiap warga ini akhirnya
anorganik. Sampah yang dimanfaatkan
menjadi sebuah pertimbangan di Desa Jetis
sebagai bahan pembuatan paving block ialah
untuk mengurangi sampah – sampah yang
sampah anorganik, sehingga warga
dibuang sembarangan di sungai dan di
memberikan sampah anorganiknya ke KN.
sawah, maka akhirnya KN mempunyai ide
inovatif untuk membuat sebuah usaha yang Pengelolaan sampah untuk usaha pembuatan
memanfaatkan sampah plastik yang paving block telah berjalan dengan baik atau
dihasilkan setiap harinya oleh warga Desa tidak.
Jetis dan pertimbangan sikap masyarakat Pengelolaan dapat menghasilkan dan
ialah warga diwajibkan dan telah diajarkan bermanfaat seperti usaha pembuatan paving
untuk melakukan pengelolaan sampah block di “UD. Wong Cilik”, seharunya lebih
dengan cara memilah sampah antara sampah banyak warga Desa Jetis yang bersimpati.
organik dan sampah anorganik. Agar usaha pembuatan paving block di “UD.
Berdasarkan hasil penelitian, Wong Cilik” dapat terus berjalan maka perlu
terdahulu bahwa sampah rumah tangga cara agar usaha pembuatan paving block ini
harus dipilah sebelum dibuang ke tempat selalu menarik dan berkembang. Seperti
sampah. Sampah yang telah dipilah akan yang diungkapkan oleh KN sebagai pemiliki
memudahkan proses pengelolaan sampah paving block :
yang selanjutnya (Aditya , Surjono H, dan “menurut saya sudah baik, sudah sampai
Akhmad , 2018). Pengelolaan sampah keluar kota seperti saat ini ada pesanan dari
menjadi pertimbangan, karena bahan makasar, palembang karena bersih adalah
sampah yang akan diolah menjadi paving sebagian dari iman itu pedoman yang saya
block ini harus dengan kondisi sampah yang pegang”.
71
READ, Vol. 1. No. 2, Oktober 2020:66-76
72
Proses Pengelolaan Sampah Plastik … Alifan NAD dkk
73
READ, Vol. 1. No. 2, Oktober 2020:66-76
Proses percetakan ini dilakukan selama Paving block yang telah kering kemudian
15 – 30 menit hingga bahan mudah tercetak. diberikan warna sesuai permintaan pembeli.
Proses percetakan selesai menggunakan alat Pesanan yang cukup banyak dipesan melalui
media sosial selanjutnya dibawa
74
Proses Pengelolaan Sampah Plastik … Alifan NAD dkk
menggunakan truk muatan dan pesanan yang ini mengalami penurunan yang diakibatkan
sedikit atau hanya sebagai sampel misal satu oleh kurangnya alat tuntuk melakukan
meter dikirimkan melalui tempat pengiriman produksi paving block yaitu tungku. “UD.
barang. Wong Cilik” merupakan Inovasi yang sangat
menarik membuat sampah plastik dikelola
Simpulan menjadi paving block yang dilakukan
berdasarkan rasa kepedulian dan ingin
Proses pengelolaan usaha pembuatan
menyelesaikan permasalahan sampah.
paving block ini berdiri pada tahun 2005
Pengelolaan sampah ini sudah berjalan baik
hingga 2020. Usaha pembuatan paving block
dengan menerapkan pemilahan sampah dan
di “UD. Wong Cilik” ini pernah mengalami
diberikan fasilitasi untuk mengumpulkan
puncak dikenal banyak orang hingga berada
sampah plastik dalam bentuk karung goni.
di internet, namun di tahun 2019 ini usaha
75
READ, Vol. 1. No. 2, Oktober 2020:66-76
76