You are on page 1of 17

MAKALAH

Mampu Menerapkan Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Analisis Kesalahan

Dosen pembimbing:
Dr. Ida Ayu Nursanti. SE.Ak. MM

Anggota kelompok 7:
Lalu Muhamad Renaldi Wijaya (A0D021146)
Muamar Rezeki (A0D021147)
Muh Alpian Mustakimuddin (A0D021148)
Nadia Hela Anggun Agita (A0D021149)
Rizki Abdul Haris (A0D021150)
Sakilah Tiara Putri (A0D021151)
Zikran Akbar Maulana (A0D021152)

PRODI PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN AKADEMIK
2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah lab.Akuntansi Keuangan yaitu tentang Kebijakan
Akuntansi, perubahan kebijakan akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan analisis
pengaruh Kesalahan. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini jauh dari kata sempurna Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun agar
lebih baik lagi untuk selanjutnyaAkhir kata kami mengharapkan makalah tentang
Kebijakan Akuntansi,perubahan kebijakan akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
analisis pengaruh Kesalahan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang..............................................................................................1
1.2 rumusan masalah........................................................................................1
1.3 tujuan penulis..............................................................................................1
1.4 manfaat penulis...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Kebijakan akuntansi.....................................................................3
B. Perubahan kebijakan akuntansi...............................................4
C. Perubahan estimasi akuntansi..................................................5
D. Analisis pengaruh kesalahan.....................................................6

BAB III PENUTUP


a. Kesimpulan...........................................................................................11
b. Saran.....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebijakan Akuntansi dari suatu entitas pelaporan adalah prinsip-prinsip akuntansi
yang s pesifik dan metode-metode penerapan prinsip-prinsip tersebbut yang dinilai oleh
manajemen dari entitas tersebut sebagai yang paling sesuai dengan kondisi yang ada
untuk menyajikan secara wa jar posisi keuangan, perubahan yang terjadi pada posisi
keuangan, dan hasil operasi sesuai denga n prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum dan karena itu telah diadopsi untuk pembuatan la poran keuangan.

Kebijakan akuntansi meliputi pilihan prinsip-prinsip, dasar-dasar,


konvensiperaturan dan prosedur yang digunakan manajemen dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Beberapa jenis kebijakan akuntansi dapat digunakan untuk
subjek yang samaPertimbangan dan atau pemilihan perlu disesuaikan dengan kondisi
perusahaanSasaran pilihan kebijakan yang paling tepat akan menggambarkan realitas
ekonomi perusahaan secara tepat dalam bentuk keadaan keuangan dan hasil operasi.

Selain kebijakan akuntansiterdapat juga perubahan akuntansiTiga jenis perubahan


akuntansi yang berbeda adalah:
1. perubahan prinsip ekonomi
Perubahan prinsip akuntansi melibatkan perubahan dari satu prinsip akuntansi yang
berlaku umum ke yang lainnyaSebagai contohperubahan metode penilaian
persediaannya dari LIFO menjadi biaya rata-rata
2. perubahan estimasi akuntansi
perubahan yang terjadi sebagi akibat dari informasi baru atau diperolehnya
pengalaman tambahanContohnya adalah perubahan estimasi umur manfaat aktiva
yang dapat disusutkan.
3. perubahan entitas pelaporan
perubahan dari pelaporan sebagai satu jenis entitas ke jenis entitas lainnya
sebagai contoh perubahan anak perusahaan spesifik dalam satu kelompok
perusahaan dimana laporan keuangan konsolidasi disusun.

Perubahan prinsip akuntansi ini tidak dianggap berasal dari penggunaan prinsip
baru dala m mengakui peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk pertama kalinya atau
yang telah terjadi sebelu mnya tetapi tidak material. jika prinsip akuntansi yang
sebelumnya diikuti tidak dapat diterima l agi, atau jika prinsip tersebut tidak
dialikasikan secara benar, maka perubahan keprinsip akuntans i yang berlaku umum
dianggap sebagai koreksi kesalahan.

Selain itu, ada juga kesalahan yang terjadi sebagai akibat dari kesalahan
matematis, kesal ahan penerapan prinsip akuntansi, atau kelalaian atau
penyalahgunaan fakta yang ada pada saat 1 aporan keuangan disusun. Contohnya
adalah penerapan metode persediaan eceran yang tidak tep at dalam menentukan
nilai persediaan akhir. Karena adanya berbagai macam permasalahan dala m
penyusunan laporan keuangan yang andal dan compatible terhadap laporan
keuangan entitas la in, PSAK 25 disusun untuk memenuhi tiga permasalahan dalam
akuntansi tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kebijakan akuntansi ?


2. Apa saja perubahan kebijakan akuntansi ?
3. apa aja perubahan estimasi akuntansi?
4. Bagaimana analisis pengaruh kesalahan ?

1
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui kebijakan akuntansi?
2. Untuk mengetahui perubahan kebijakan akuntansi?
3. Untuk mengetahui perubahan estimasi akuntansi?
4. Untuk mengetahui analisis pengaruh kesalahan?

D. MANFAAT PENULIS

1. Dapat memahami kebijakan akuntansi


2. Dapat mengetahui perubahan kebijakan akuntansi
3. Dapat memahamiperubahan estimasi akuntansi
4. Dapat mengetahui analisis pengaruh kesalahan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebijakan Akuntansi
 Definsi
Kebijakan akuntansi dalam PSAK 25 (Revisi 2009) didefinisikan sebagai Prinsip,
dasar, konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi akan menentukan
saat pengakuan, cara pengukuran, penyajian dan pengungkapan atas elemen seperti
asset, liabiltas, ekuitas, pendapatan, dan beban, dalam laporan keuangan.

 Tujuan Kebijakan Akuntansi


Kebijakan akuntansi dibuat untuk memastikan bahwa laporan keuangan menyajikan
informasi:
1) Relevan terhadap kebutuhan para pengguna laporan untuk pengambilan keputusan;
dan
2) Dapat diandalkan, dengan pengertianmencerminkan kejujuran penyajian hasil dan
posisi keuangan organisasimenggambarkan substansi ekonomi dari suatu kejadian
atau transaksi dan tidak semata-mata bentuk hukumnyanetral yaitu bebas dari
berpihakan; mencerminkan kehati-hatian; dan mencakup semua hal yang material.

 Jika tidak ada SAK yang secara spesifik berlaku untuk suatu transaksi maka
Manajemen mengggunakan pertimbangannya dalam mengembangkan dan
menerapkan suatu kebijkan akuntansi sehingga menghasilkan informasi yang
relevan dan andal.

 Dalam membuat pertimbangan manajemen mengacu dan mempertimbangkan


keterterapan dari sumber-sumber berikut sesuai dengan urutan menurun (PSAK
25(Revisi 2009)):
1. Persyaratan dan panduan dalam PSAK yang berhubungan dengan masalah
serupa dan terkait; dan
2. Definisi, criteria pengakuan, konsep pengukuran untuk asset, liabilitas,
penghasilan dan beban dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan

 Entitas memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten


untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi lainnya yang serupa, kecuali PSAK
secara spesifik mengatur atau mengizinkan pengelompokkan pos-pos dengan
kebijkan akuntansi berbeda adalah yang tepat. Jika PSAK mengizinkan
pengelompokkan tersebut, maka kebijakan akuntansi yang tepat dipilih dan
diterapkan secara konsisten untuk setiap kelompok.

 Konsistensi penerapan kebijkan akuntansi akan memudahkan pembaca


laporan keuangan dalam membandingkan laporan keuangan dari satu
period ke periode berikutnya. Ketidakkonsistenan penerapan kebijkan

3
akuntansi akan menyebabkan salah satu karakterisrik kualitatif laporan
keuangan, yaitu dapat dibandingkan, tidak dapat dipenuhi.

 Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika perubahan


tersebut:
1. dipersyaratkan oleh suatu PSAK; atau
2. menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang andal
dan lebih relevan tentang dampak transaksi, peristiwa atau kondisi
lainnya terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan atau
arus kas  entitas.

 PEMILIHAN DAN PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI


SAK menentukan kebijakan akuntansi untuk menghasilkan laporan
keuangan yan g berisi informasi relevan dan andal atas transaksi, peristiwa dan
kondisi lain. Kebijakan akuntansi tersebut tidak perlu diterapkan ketika dampak
penerapannya tidak material. Na mun, adalah tidak tepat untuk membuat, atau
membiarkan ketidaktepatan, penyimpangan dari SAK untuk mencapai suatu
penyajian tertentu atas posisi keuangan, kinerja keuanga n, atau arus kas. SAK
dilengkapi dengan panduan untuk membantu entitas dalam menera pkan
persyaratan dalam SAK. Panduan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
SA K bersifat wajib diterapkan (mandatory). Sementara panduan yang bukan
bagian tidak ter pisahkan dari SAK tidak berisi pengaturan untuk
laporan  keuangan.

 Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi:


1. entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan
awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi
dalam PSAK tersebut, jika ada; dan
2. jika entitas mengubah kebijakan akuntansi untuk penerapan awal suatu
PSAK yang tidak mengatur ketentuan transisi untuk perubahan tersebut,
atau perubahan kebijakan akuntansi secara sukarela, maka entitas
menerapkan perubahan tersebut secara retrospektif.

 KONSISTENSI KEBIJAKAN AKUNTANSI


Entitas memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten
untuk trans aksi, peristiwa dan kondisi lain yang serupa, kecuali suatu PSAK
secara spesifik mengat ur atau mengijinkan pengelompokan pos-pos dengan
kebijakan akuntansi yang berbeda a dalah hal yang tepat. Jika suatu PSAK
mengatur atau mengijinkan pengelompokan terseb ut, maka kebijakan akuntansi
yang tepat dipilih dan diterapkan secara konsisten untuk setiap kelompok.

 Kebijakan Akutansi Bagi Pemakai Laporan Keuangan


1. Laporan keuangan mengandung informasi bagi pemakai yang berbeda-
beda, seperti pemegang saham, kreditur dan karyawan. Pemakai penting
lain meliputi pemasok, pelanggan, organisasi perdagangan, analis

4
keuangan, calon investor, penjamin, ahli statistik, ahli ekonomi, petugas
pajak dan pihak yang berwenang membuat peraturan.

2. Para pemakai laporan keuangan membutuhkan keterangan kebijakan


akuntansi terpilih sebagai bagian dari informasi yang dibutuhkan, untuk
membuat penilaian, dan keputusan keuangan dan keperluan lain. Mereka
tidak dapat membuat penilaian handal jika laporan keuangan tidak
mengungkapkan dengan jelas kebijakan akuntansi terpilih yang penting
dalam penyusunan laporan  keuangan

 Pertimbangan Kebijakan Akuntansi


Tiga pertimbangan pemilihan untuk penerapan kebijakan akuntansi yang paling
tepat dan penyiapan laporan keuangan oleh manajemen:
1) Pertimbangan Sehat
Ketidakpastian melingkupi banyak transaksiHal tersebut harusnya diakui
dalam penyusunan laporan keuanganSikap hati-hati tidak membenarkan
penciptaan cadangan rahasia atau disembunyikan
2) Substansi Mengungguli BentukTransaksi dan kejadian lain harus
dipertanggungjawabkan dan disajikan sesuai dengan hakekat transaksi
dan realitas kejadiantidak semata-mata mengacu bentuk hukum transaksi
atau kejadian
3) Materialitas Laporan keuangan harus mengungkapkan semua komponen
yang cukup material yang mempengaruhi evaluasi atau keputusan-
keputusan

B. Perubahan kebijakan akuntansi.


 Definisi
Perubahan kebijakan akuntansi dapat dilakukan entitas dengan memenuhi ketentuan
dalam standar PSAK 25 (Revisi 2009) menjelaskan entitas mengubah suatu kebijakan
akuntansi hanya jika perubahan tersebut.
1. Dipersyaratkan oleh suatu PSAK; atau
2. Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang andal dan
lebih relevan tentang dampak transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya terhadap
posisi keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas entitas

Perubahan kebijakan akuntansi terjadi jika entitas mengubah pilihan kebijakan akuntansi
untuk suatu transaksi atau peristiwa yang samaJika entitas menerapkan kebijakan
akuntansi baru untuk peristiwa dan transaksi yang baru dan berbeda dari
sebelumnyamaka hal itu tidak dianggap sebagai perubahan kebijkan akuntansi.

 Perlakuan Akuntansi

Menurut PSAK 25 (Revisi 2009) entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat
dari penerapan awal suatu PSAK sesuai dengan ketentuan transisi dalam PSAK
tersebutJika tidak ada ketentuan transisientitas menerapkan perubahan tersebut secara

5
restrospektifKetentuan penerapan secara retrospektif juga dilakukan ketika entitas
mengubah kebijakan akuntansi secara sukarela

Perubahan kebijakan akuntansi yang tidak diatur dalam ketentuan transisi atau
perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan secara sukarela diterapkan secara
retrospektifPenerapan retrospektif adalah penerapan kebijkan akuntansi baru untuk
transaksiperistiwa dan kondisi lain seolah-olah kebijkan tersebut telah
diterapkanPenyajian kembali retrospektif adalah penyesuaian
pengakuanpengukuranpenyajiandan pengungkapan jumlah unsure-unsur laporan
keuangan seolah-olah kebijakan akuntansi tersebut telah diterapkan

Ketika perubahan kebijkan akuntansi diterapkan secara retrospektif, maka entitas


menyesuaikan
1. Saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode sajian
paling awal,dan
2. Jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap periode sajian seolah-olah
kebijakan akuntansi baru tersebut sudah diterapkan sebelumnya.

Penerapan retrospekif harus dilakukan jika disyaratkan, kecuali sepanjang tidak


praktis untuk menentukan dampak spesifik periode atau dampak kumulatif periode
tersebut. Ketika tidak praktis untuk menentukan dampak periode-spesifik akibat
perubahan kebijakan akuntansi baru pada awal periode paling awal di mana penerapan
retrospektif adalah praktisEntitas menyesuaikan informasi komparatif dengan
menerapkan kebijkan akuntansi baru secara prospektif sejak tanggal
praktis paling awal.

Pengaruh kebijakan kauntansi dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengaruh


langsung (direct effects) dan pengaruh tidak langsung (indirect effects). Pengaruh
langsung adalah pengaruh yang terkait dengan periode sebelumnya. Atas pengaruh
langsung ini harus diterapkan secara retropektif. Pengaruh tidak langsung adalah
pengaruh arus kas perusahaan periode skarang dan akan datang akibat perubahan
akuntansi yang diterapkan secara retrospektif. Standar hanya mensyaratkan pengaturan
tenang pengaruh langsung, sedangkan pengaruh langsung tidak perlu diungkapkan
dalam laporan keuangan.

Dampak setiap kebijakan dalam setiap item dalam laporan keuangan harus
diidentifikasi sehingga dapat menelusuri dampak perubahan tersebut pada item apa saja
dalam laporan keuangan. Prosedur akuntansi umum yamg dilakukan dapat dijelaskan
dengan langkah berikut.

1. Tentukan pos yang berubah akibat kebijakan akuntansi baru.


2. Hitung dampak perubahan atas pos tersebut, saldo laba dan dampak pajak jika
ada, baik pajak kini maupun tangguhan. Buat jurnal penyesuaian atas dampak
perubahan kebijakan akuntansi baru tersebut terhadap pos yang berubah dan
saldo laba.

6
3. Sajikan laporan keuangan komparatif dengan menggunakan metode baru. Untuk
laporan posisi keuangan, sajikan laporan keuangan awal periode komparatif
sehingga terdapat tiga laporan posisi keuangan.
4. Sajikan laporan perubahan ekuitas dengan mengoreksi saldo laba dari yang
dilaporkan sebelumnya dengan penyesuaian akibat dari perubahan kebijakan
akuntansi sehingga diperoleh saldo laba setelah penyesuaian.

 PENERAPAN PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI


Penerapan perubahan kebijakan akuntansi bergantung pada :
a. entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan awal
suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi dalam PSAK
tersebut, jika ada; dan
b. jika entitas mengubah kebijakan akuntansi untuk penerapan awal suatu
PSAK yang tidak mengatur ketentuan transisi untuk perubahan tersebut, atau
perubahan kebijakan akuntansi secara sukarela, maka entitas menerapkan
perubahan tersebut secara retrospektif.

Untuk tujuan Pernyataan ini, penerapan dini suatu PSAK bukan merupakan
perub ahan kebijakan akuntansi yang bersifat sukarela. Dalam hal PSAK tidak
secara spesifik di terapkan untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lain, maka
manajemen, sesuai dengan par agraf 12, menerapkan suatu kebijakan akuntansi
terkini yang dikeluarkan oleh badan pem buat standar akuntansi lain yang
menggunakan kerangka dasar yang sama dalam mengem bangkan standar
kuntansi. Jika, selanjutnya pengaturan (pronouncement) tersebut diama ndemen,
dan entitas memilih untuk mengubah suatu kebijakan akuntansi, maka perubahan
tersebut dicatat dan diungkapkan sebagai perubahan kebijakan akuntansi yang
bersifat sukarela.

Jenis penerapan perubahan kebijakan akuntansi :


a. penerapan retrospektif, yaitu penerapan kebijakan akuntansi baru untuk
transaksi, peristiwa, dan kondisi lain seolah kebijakan tersebut telah
ditetapkan sejak awal  transaksi.
b. Penerapan prospektif, yaitu penerapan dampak perubahan keijakan
akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi lain yang terjadi
setelah tanggal perubahan kebijakan  tersebut.

 Penyajian dan Pengungkapan

PSAK 25 (Revisi 2009) menjelaskan saat terjadi perubahan kebijakan akuntansi laporan
keuangan periode komparatif harus disajikan kembali menggunakan kebijakan akuntansi
yang baru. Khusus untuk laporan posisi keuangan, entitas harus menyajikan laporan
posisi keuangan awal periode komparatif, sehingga terdapat tiga laporan posisi
keuangan. Laporan perubahan ekuitas khususnya bagian saldo laba harus disajikan
kembali dengan melakukan penyesuaian atas dampak perubahan kebijakan akuntansi.
Dampak retrospektif perubahan akuntansi akan disajikan dengan menyesuaikan
terhadap nilai saldo laba awal periode komparatif.

7
 Khusus untuk perubahan kebijakan akuntansi karena penerapan standar baru,
entitas harus mengungkapkan judul PSAK, penjelasan bahwa perubahan
dilakukan sesuai dengan ketentuan transisi (jika menerapkan ketentuan transisi),
penjelasan ketentuan transisi dan dampak ketentuan transisi pada periode
mendatang
 Khusus untuk PSAK yang baru yang sudah da nemun belum berlaku, entitas juga
harus mengungkapkan fakta tersebut da informasi relevan yang dapat diestimasi
atau diketahui untuk menilai dampak atas penerapan PSAK baru tersebut.

 Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif, maka entitas


menyesuaikan saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk
periode sajian paling awal dan jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk
setiap periode sajian seolah-olah kebijakan akuntansi baru tersebut sudah
diterapkan sebelumnya.

CONTOH SOAL
Pemkot madiun membeli komputer dan pheripralnya pada bulan Desember 2003 senilai
RP 200 juta pada tahun 2003 pemkot madiun menetapkan kebijakan akutansi dengan
menerapkan penyusutan untuk perawantan dan mesen menggunakan metode garis lurus.
Estimasi manfaat komputer tersebut 5 tahun. Dalam perjalanan waktu, pada tahun 2006
pemkot madiun memutuskan untuk mengubah kebijakan akutansi penyusutan peralan dan
mesin (termasuk komputer) dari metode garis lurus (straight line method) menajdi
metode penyusutan saldo menurun (double declinig method) terhadap perubahan
kebijakan akutansi tersebut, disusun perhitungan penyusutan sebagai berikut:

Perhitungan menurut metode garis lurus


Tahun Perhitungan Nilai Disusutkan Nilai Buku
2003 - 0 200.000.000
2004 20% X Rp 200.000.000 40.000.000 160.000.000
2005 20% X Rp 200.000.000 40.000.000 120.000.000
2006 20% X Rp 200.000.000 40.000.000 80.000.000
2007 20% X Rp 200.000.000 40.000.000 40.000.000
2008 20% X Rp 200.000.000 40.000.000 0

Perhiitungan menrut metode saldo menurun


Tahun Perhitungan Nilai Disusutkan Nilai Buku
2003 - 0 200.000.000
2004 40% X Rp 200.000.000 80.000.000 120.000.000
2005 40% X Rp 120.000.000 48.000.000 72.000.000
2006 40% X Rp 72.000.000 28.800.000 43.200.000
2007 40% X Rp 43.200.000 17.280.000 25.920.000
2008 40% X Rp 24.720.000 10.368.000 15.5552.000

8
C. Perubahan estimasi akuntansi.
 Definisi

Entitas perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan yang menajdi dasar estimasi
atau munculnya estimasi baru atau karena tambahan pengalaman perubahan
esttimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau perkembangan baru dan,
oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahn. Perubahan estimasi akuntansi adalah
penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian periodic
aset, yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan
kewajiban yang terkait dengan aset dan liabilitas.

 Perubahan estimasi akuntansi


Sebagai akibat ketidakpastian yang melekat dalam aktivitas bisnis,
banyak pos dal am laporan keuangan tidak dapat diukur dengan tepat tetapi
hanya dapat diestimasi. Esti masi melibatkan pertimbangan berdasarkan
informasi terkini yang tersedia dan andal. Mi salnya, estimasi mungkin
diperlukan untuk:
a) piutang tidak tertagih;
b) persediaan yang usang;
c) nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan;
d) umur manfaat dari, atau ekspektasi pola konsumsi dari manfaat ekonomi
masa depan yang melekat pada asset  terusutkan; dan
e) kewajiban garansi

Penggunaan estimasi rasional merupakan bagian mendasar dalam penyiapan


laporan keuangan dan hal tersebut tidak mengurangi keandalan laporan
keuangan Estimasi mungkin perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan yang
menjadi dasar estimasi atau akibat informasi baru atau tambahan pengalaman
Sesuai sifatnya revisi estimasi tidak terkait dengan periode lalu dan bukan
koreksi suatu kesalahan.
Suatu perubahan dalam dasar pengukuran yang digunakan merupakan
perubahan kebijakan akuntansi, bukan perubahan estimasi akuntansiKetika sulit
untuk membedakan suatu perubahan kebijakan akuntansi dengan perubahan
estimasi akuntansimaka perubahan tersebut diperlakukansebagai perubahan
estimasi akuntansi.

Dampak perubahan estimasi akuntansi dalam laporan laba rugi pada :

a. periode perubahanjika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau


b. periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada
keduanya

Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset dan


liabil itasatau terkait dengan suatu pos ekuitas, perubahan estimasi akuntansi
tersebut diakui d engan menyesuaikan jumlah tercatat pos aset, liabilitasatau

9
ekuitas yang terkait pada per iode perubahanPengakuan secara prospektif
dampak perubahan estimasi akuntansi berarti bahwa perubahan diterapkan
untuk transaksiperistiwa dan kondisi lain sejak tanggal perubahan estimasiSuatu
perubahan estimasi akuntansi dapat berakibathanya pada laba atau rugi periode
berjalanatau laba atau rugi periode berjalan dan periode mendatang MisaInya,
suatu perubahan estimasi akuntansi piutang tidak tertagih berdampak hanya
pada laba atau rugi periode berjalan dan oleh karena itu diakui pada periode
berjalan. Namun suatu perubahan estimasi umur manfaat dari atau ekspektasi
pola konsumsi manfaat ekonomi masa mendatang yang melekat pada, suatu asset
tersusutkan berdampak pada beban penyusutan untuk periode berjalan dan
setiap periode mendatang selama sisa umur manfaat Dalam kedua kasus
tersebut, dampak perubahan yang terkait dengan periode berjalan di akui
sebagai penghasilan atau beban pada periode berjalan Dampak pada periode
mendatang diakui sebagai penghasilan atau beban pada periode mendatang
jika  ada.

 Perlakuan Akuntansi
Dampak perubahan estimasi akuntansi, diakui secara prospektif dalam laporan laba
rugi pada:
1. Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
2. Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada
keduanya.

Perubahan estimasi yang menakibatkan perubahan aset, liabilitas, atau terkait pos
dalam ekuitas diakui engan menyesuaikan jumlah item tesebut pada periode
perubahan.

Penerapan prospektif artinya perubahan tersebut dilakukan pada tahun perubahan


dan tahun setelah perubahan terjadi.

 Penyajian dan Pegungkapan


Perubahan estimasi menyebabkan perubahan nilai yang diakui dalam
beban atau pendapatan. Pos yang mengalami perubahan akan disajikan
berdasarkan dasar perhitungan estimasi baru. Ketika diajikan laporan
komparatif, pos berubah juga tidak perlu diterapkan utuk periode komparatifnya.

Perubahan estimasi menyebabkan perubahan nilai, sehingga akan


memengaruhi daya banding laporan keuangan. Untuk itu pengungkapan dalam
catatan laporan keuangan diperlukan sehingga pemakai dapat
mempertimbangkan perubahan tersebut dalam melakukan analisis
laporan  keuangan.

Entitas mengungkapkan sifat dan jumlah perubahan estimasi akuntansi


yang berd ampak pada periode berjalan atau diperkirakan akan berdampak pada
periode mendatangkecuali untuk pengungkapan dampak pada periode
mendatang ketika tidak praktis untuk mengestimasi dampak tersebutJika jumlah

10
dampak pada periode mendatang tidak diung kapkan karena estimasinya tidak
praktis, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut

Contoh soal :
PT perkutut membeki peralatan pada 3 Januari 2011 dengar harga
Rp480.000.000. Peralatan ini disusutkan sama baik menuruut akutansi maupun
pajak, selama 8 tahun tanpa nilai sisa. Entitan melakukan pencektan depresisasi
karna laporsn keungan diterbitkan setiap tahun.

Perusahaan melakukan perawatan dan pemeliharaan peralatan dengan baik


sehinga pralatan tersebut masih mapu bekerja dengan kinerja terbaiknya.
Berdasarkan komdisi tersebut perusahaan mengestimasi bahwa pralatan tersebut
masih memiliki masa manfaat tersisa 6 Tahun, sehingga total masa manfaat
menjadi 10 Tahun dari tanggal perolehan perubshsn eastimasi tersebut tidak
diperkenankan menurut aturan pajak. Tarif pajak yg berlaku 25%.

Akibat perubahan estimasi perubahan, beban depresiasi tahun 2015 harus di


hitung ulang beban depresisi awal Rp 480.000.000 : 8 = 60.000.000 (akuntasi dan
pajak sama) akumulasi depresisasi sampaiawal tahun 2015 = 4 Tahun x
Rp60.000.000 = Rp240.000.000 Beban depresiasi setelah perubahan estimasi
=Rp240.000.000 : 6 = Rp40.000.000 Menurut pajak, beban depresiasi
Rp60.000.000 sehingga pada tahun 2015 terdapat perbedaan depresiasi dengan
pajak Rp20.000.000 (Rp60.000.000 – Rp40.000.000) berakibat laba menurut
akutansi lebih tinggi Rp20.000.000 sehingga menimbulkan perbedaan
temporerkena pajak sebesar 25% x Rp20.000.000 = Rp5.000.000.
Jurnal yang dibuat adalah:

Beban Depresiasi 40.000.000


Akumulasi Depresiasi 40.000.000
Beban Pajak Tangguhan 5.000.000
Liabilitas Pajak Tangguhan 5.000.000

D. Analisis pengaruh kesalahan.


 Definisi
Menurut PSAK 25 (Revisi 2009) kesalahan periode lalu adalah kelalaian
mencantumkan dan kesalahan menacatat dalam laporan keuangan entitas untuk
satu atau lebih periode laluyang timbul dari kegagalan atau kesalahan untuk
menggunakan informasi andal yang :
1. Tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan untuk periode tersebut; dan
2. Secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

11
Kesalahan tersebut dapat berupa dampak kesalahan perhitungan
matematis, kesalahan penerapan kebijakan akuntansikekeliruanatau kesalahan
interpretasi fakta dan kecurangan

 Perlakuan Akuntansi

Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada


laporan keuangan lengkap yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan:
1. Menyajikan kembali jumlah komparatif periode lalu ketika dimana kesalahan
tersebut terjadiatau
2. Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awalmaka entitas
menyajikan kembali saldo awal aset, liabilitas, dan ekuitas untuk periode lalu
sajian paling awal.

Jika penjauian secara retrospektif tidak praktis, maka entitas menyajikan


asetliabilitas, dan ekuitas untuk periode paling awal ketika penyajian kembali
retrospektif dalah praktisJika dampak akumulasi retrospektif kesalahan periode
lalu tidak paraktismaka entitas menayjikan informasi komparatif untuk
mengoreksi kesalahan secara perospektif dari tanggal praktis paling awal.

 Penyajian dan Pengungkapan


Dampak dari koreksi terkait dengan saldo laba sebelumnya akan
dikoreksi dan disajikan dalam perubahan ekuitasPada bagian saldo laba di
laporan perubahan ekuitas, saldo laba awal periode yang telah dilaporakan,
disesuaikan dengan dampak koreksi kesalahan untuk mendapatkan saldo laba
awal setelah disesuaikan.

Pada saat melakukan koreksi kesalahanentitas harus mengungkapkan berikut ini


1. Sifat kesalahan periode lalu.
2. Jumlah koreksi untuk setiap periode sajianuntuk setipa item yang
terpengaruhi dasar atau LPS dilusian.
3. Jumlah koreksi pada wal periode sajian paling awal. 4Jika penyajian-kembali
retrospektif tidak praktis, keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan
penjelasan bagaimana dan sejak kapan kesalhan telah dikoreksi.

Pengungkapan hanya dilakukan pada saat terjadinya koreksi, laporan


keuangan membuat periode berikunya tidak perlu mengulang
pengungkapan tersebut

12
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dalam penyusunan laporan keuangan, terdapat hal-hal yang mungkin tidak dapat
dipredi ksi sebelumnyaseperti adanya perubahan kebijakan akuntansi, dasar-dasar
estiasi yang b erbedadan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi ketika penyusunan
laporan keuang an periode sebelumnya PSAK 25 membantu bagaimana cara untuk
menyesuaikan penyu sunan laporan keuangan terdahulu dengan yang akan datang
sehingga laporan keuangan p er periode dapat menunjukkan dengan sempurna
bagaimana keadaan perusahaan serta da pat menjadi acuan yang tepat dalam
pengambilan keputusan terkait proyeksi masa depan perusahaanKeandalan dan
relevansi laporan keuangan serta daya banding laproan keuan gan antar entitas akan
dapat dipenuhi bila penerapan PSAK 25 dilakukan.

Saran
Tentunya kami sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak
ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya kami akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa
sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
Diharapkan dengan makalah ini, pembaca dapat menambah wawasan tentang asset tetap
dan alangkah baiknya kita mencarisumber referensi lebih banyakdari berbagai sumber
sehingga ilmudan wawasan yang kita dapatkan semakin luas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Buku Akuntansi Keuangan II, Dwi Martani


https://www.scribd.com/document/537908041/Makalah-Sak-Kel-11-Kebijakan-
Akuntansi-Perubahan-Estimasi-Akuntansi-Dan-Kesalahan
https://accounting.binus.ac.id/2017/08/15/psak-25-penyesuaian-2014-kebijakan-
akuntansi-perubahan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan/
https://www.academia.edu/28648788/
Kebijakan_Akuntansi_Perubahan_Estimasi_dan_Kesalahan
https://www.academia.edu/8965498/
PSAK_25_KEBIJAKAN_AKUNTANSI_PERUBAHAN_ESTIMASI_AKUNTANSI_D
AN_KESALAHAN

14

You might also like