You are on page 1of 8

Vol.1 No.

3 Agustus 2020 317


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PEMBERDAYAAN PETANI PADI DALAM PEMASARAN BERAS KEMAS DI DESA
KADUGENEP KECAMATAN PETIR KABUPATEN SERANG

Oleh
Rizqi Maulana Syifa1),
Wasrob Nasruddin2) & Achdiyat3)
1,2,3Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor; Jl. Arya Suryalaga (d/h Cibalagung) No.1

Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, Telepon :08518312386, fax:02518312386


Jurusan Pertanian, Polbangtan Bogor, Kota Bogor
Email: 1rizqi.maulans.syifa@gmail.com

Abstract
Rice commodity is one of the main commodities being cultivated by farmers in Kadugenep
Village. .various kinds of agricultural activities carried out by rice farmers in Kadugenep Village,
in carrying out agricultural activities not only on production activities or cultivation of plants, but
how to market agricultural productsin order to generate profits that can prosper farmers in terms
of the economy.the assessment activities have been carried out from March 1 to June 30, 2020,
with a total sample of 32 people. Data mining is done by interviews, questionnaires that have
been tested for validity and reliability, as well as direct observation. .farmer empowerment levels
were analyzed descriptively, factors related to empowerment were analyzed using the Spearmean
Rank Correlation, and counseling strategies were analyzed using Kendal's Wbased on the results
obtained from interviews and questionnaires given to respondents, showed that 5 people (15.6%)
of respondents stated helpless, while 27 people (84.4%) respondents stated helpless. factors
related to the role of the government (X2.1) of 0,000 and the role of advisors (X2.2) of 0.001 have a
significant relationship to the empowerment of rice farmers in marketing rice packaging.
strategies that can be done in increasing the empowerment of rice farmers in marketing rice from
the results of the Kendall W analysis, namely by providing counseling about the function of
cooperatives as a place for marketing products and functionspackaging with lecture, discussion
and demonstration methods as well as extension media used, namely the provision of videos and
folders.
Keywords: Rice, Empowerment, Welfare & Empowerment

PENDAHULUAN menjual langsung hasil panennya kepada


Komoditas padi adalah salah komoditas pengepul dalam bentuk gabah kering panen
utama yang sedang diusahakan oleh petani – dengan rentan harga Rp.4.500,- sampai
petani di Desa Kadugenep. Berbagai macam Rp.5.000,- perkilo, dan ada beberapa petani
kegiatan pertanian dilakukan oleh petani padi yang langsung menjual padinya sebelum
di Desa Kadugenep, dalam melakukan waktu panen atau diborong oleh pengepul.
kegiatan pertanian tidak hanya pada kegiatan Faktor yang mendorong petani untuk menjual
produksinya saja atau melakukan budidaya cepat hasil panennya yaitu karena mereka
tanaman saja, tetapi bagaimana pemasaran memerlukan uang tunai untuk memenuhi
produk pertanian tersebut agar bisa kebutuhan hidup mereka dan keluarganya,
menghasilkan keuntungan yang dapat lemahnya sistem tawar menawar, serta mereka
mensejahterakan petani dari segi ekonomi. juga belum mempunyai jaringan pemasaran
Permasalahan yang dirasakan oleh yang baik.
petani dalam hal pemasaran hasil panen Upaya yang dapat dilakukan dalam
komoditas padi. Pemasaran yang dilakukan mengatasi permasalahan di Desa Kadugenep
oleh petani padi di Desa Kadugenep yaitu yaitu dengan membuat produk beras kemas
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
318 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
yang dibawahi oleh Gapoktan desa tersebut. Juni 2020, pada awalnya kegiatan Tugas Akhir
Hal ini dikarenakan koperasi itu baru ini berlokasi di Kecamatan Ciparay Kabupaten
melakukan kegiatan simpan pinjam saja, maka Bandung. Tetapi, karena kondisi yang tidak
dari itu penulis berfikiran untuk membuat memungkinkan yaitu adanya wabah COVID –
produk koperasi agar koperasi dapat berjalan 19, kegiatan ini dipindahkan di daerah asal
baik dan lebih menguntungkan, serta agar para atau domisili penulis. Jadi kegiatan Tugas
petani lebih berdaya lagi dalam melakukan Akhir saat ini berlokasi di Desa Kadugenep
kegiatan agribisnis. Dari data dan Kecamatan Petir Kabupaten Serang Provinsi
permasalahan yang ada, maka dari itu penulis Banten. Penentuan populasi secara umum
akan mengangkat judul “Pemberdayaan Petani dalam kegiatan kajian ini adalah semua petani
Padi Dalam Pemasaran Beras Kemas di Desa yang melaksanakan usaha tani budidaya padi
Kadugenep Kecamatan Petir Kabupaten yang tergabung dalam kelompok tani yang
Serang”. berada di Desa Kadugenep Kecamatan Petir
Adapun tujuan yang hendak dicapai Kabupaten Serang.
dalam pengkajian Tugas Akhir ini adalah Populasi dan Sampel
sebagai berikut : Penentuan populasi secara umum
1. Mendeskripsikan tingkat pemberdayaan dalam kegiatan kajian ini adalah semua petani
petani dalam pemasaran beras kemas di yang melaksanakan usaha tani budidaya padi
Desa Kadugenep Kecamatan Petir; yang tergabung dalam kelompok tani yang
2. Mengidentifikasi faktor – faktor yang berada di Desa Kadugenep Kecamatan Petir
berhubungan dengan tingkat pemberdayaan Kabupaten Serang, antara lain Poktan Sugema
petani dalam pemasaran beras kemas di I, Poktan Sugema II, Rhido, dan Harum Sari
Desa Kadugenep Kecamatan Petir; dengan jumlah Populasi 100 Orang
3. Merumuskan strategi penyuluhan dalam Berdasarkan sampel yang dijadikan
pemasaran beras kemas di Desa Kadugenep sebagai responden ditetapkan melalui
Kecamatan Petir. perhitungan dengan menggunakan Teorama
Kerangka Berpikir Limit Pusat. Teorema limit pusat menyatakan
Gambar 1. Kerangka Berpikir bahwa jika dari suatu populasi diambil sampel
Pemberdayaan Petani Padi Dalam berukuran cukup besar, maka distribusi
Pemasaran Beras Kemas sampling dari rata-rata sampel akan mendekati
Distribusi Normal apapun bentuk awal
distribusinya. Konvensi yang sering digunakan
berkaitan dengan penerapan teorema limit
pusat ada tiga yaitu; (i) pada umumnya
distribusi sampling dari rata-rata sampel akan
mendekati Distribusi Normal jika ukuran
sampelnya lebih besar dari 30.
Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada Tugas
Akhir (TA) ini meliputi data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui
wawancara langsung secara terstuktur,
METODE PENELITIAN kuesioner, dan observasi di lapangan. Dan data
Waktu dan Tempat sekunder diperoleh dari programa penyuluhan
Kegiatan Tugas Akhir (TA) mengenai pertanian Kecamatan Petir dan monografi desa
Pemberdayaan Petani Padi Dalam Pemasaran Kadugenep.
Beras Kemas dilaksanakan pada 1 Maret - 30
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 319
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
1. Wawancara terstruktur yaitu dilakukan
dengan mewawancarai dalam bentuk 3. Untuk menyusun strategi pemberdayaan
pertanyaan – pertanyaan langsung kepada dapat dilakukan dengan analisis non
petani sasaran. Teknik ini digunakan untuk parametrik Konkordansi Kendall’s W.
mengumpulkan data primer. Teknik statistik non parametrik yang
2. Kuesioner yaitu dilakukan dengan digunakan adalah uji Konkordansi
memberikan daftar pertanyaan yang sudah Kendall’s W. Koefisien konkordansi
dibuat (kuesioner) kepada responden secara Kendall’s W merupakan ukuran derajat
tertutup. keeratan atau keselarasan hubungan
3. Observasi yaitu dengan melakukan diantara variabel yang diukur minimal
pengamatan langsung di lapangan terhadap dalam skala ordinal. Nilai pengamatan
objek yang akan dikaji. pada setiap baris diranking dan diurutkan
Teknik Analisis Data rata-ratanya atau mean rank (Wijaya, 2010).
Teknik analisis data yang digunakan . Adapun rumus yang digunakan adalah
dalam menjawab tujuam - tujuan pengkajian sebagai berikut :
ini yaitu dengan beberapa teknik – teknik
analisis, diantaranya yaitu : Ri
Mean Rank = n … … … … … .. (1) dengan
1. Analisis data untuk menjawab tujuan
Ri = ∑ni−01 X i … … … … … … (2)
pertama yaitu dengan statistik deskriptif.
Statistik deskriptif adalah statistik yang
Keterangan :
digunakan untuk menganalisis data dengan
n : Jumlah responden
cara mendeskripsikan atau menggambarkan
Ri : Jumlah data penilaian
data yang telah terkumpul sebagaimana
Xi : Nilai pengamatan yang diperoleh dari
adanya tanpa bermaksud membuat
responden
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi (Sugiyono, 2013).
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Untuk melihat faktor – faktor yang
Keadaan Umum Wilayah
berhubungan dengan pemberdayaan diuji
Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian
menggunakan analisis korelasi Spearman
(WKPP) Kadugenep meliputi Kadugenep
(rank). Pengujian ini menggunakan SPSS
Bandung, Kadugenep Kidul, Kadugenep Pasir,
dengan rumus :
dan Kadugenep Sabrang. Dimana Desa
6 ∑ di2
Kadugenep memiliki luas 261 Ha. Mayoritas
rs= 1 – n(n3 −1) petani di Desa Kadugenep menjalani usahatani
Keterangan : pada komoditas padi. Dengan penggunaan
rs = Nilai korelasi spearman lahan sawah seluas 92 Ha dan 167 untuk darat.
n = Banyaknya responden Produktivitas tanaman pangan padi sawah
d2 = Selisih dari variabel X dan variabel diwilayah kerja Desa Kadugenep yaitu Poktan
Y Sugema I 5,5 Ton, Poktan Sugema II 6,0 Ton,
6 = Bilangan konstanta Poktan Ridho 6,0 Ton, Poktan Harum Sari 5,5
Interpretasi nilai korelasi menurut Ton. Produktifitas padi di Desa Kadugenep
Sugiyono (2012), dikategorikan sebagai rata-rata baru mencapai 5,62 ton/ha, dengan
berikut : petani mengetahui dan menerapkan inovasi
0,00 – 0,199 = Korelasi sangat teknologi mulai dari pengolahan tanah,
rendah/lemah pengendalian OPT hingga panen diharapkan
0,20 – 0,399 = Korelasi rendah/lemah produktifitas bisa meningkat hingga 6-7
0,40 – 0,599 = Korelasi sedang ton/ha. Desa Kadugenep juga memiliki
0,60 – 0,799 = Korelasi kuat kelembagaan tani dengan jumlah 4 kelompok
0,80 – 1,00 = Korelasi sangat kuat tani dewasa dan 1 gapoktan. Desa Kadugenep
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
320 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
mempunyai keadaan lahan yang sangat daripada harga tawar pengepul. Petani lain
berpotensi menjadi lahan pertanian, jenis – yang merasa pemerintah berperan karena
jenis tanaman yang berpotensi di Desa mereka merasa terbantu oleh pemerintah yang
Kadugenep yaitu tanaman kelapa , melinjo, memberikan bantuan untuk menjalani
rambutan, albasiah, serta lahan sawah dan usahataninya.
horti. Peran Penyuluh Pendamping (X2.2)
Karakteristik Responden Berdasarkan hasil yang didapat dari
Mayoritas umur responden tergolong wawancara serta kuesioner yang diberikan
dalam umur yang produktif yaitu 16 – 63 kepada responden, 30 orang (93,7%)
tahun dengan jumlah 20 orang (62,5%). responden menyatakan penyuluh pendamping
Sehingga dengan umur yang produktif maka berperan terhadap usahataninya. Sebagian
petani akan lebih cepat mengerti dan besar petani merasa penyuluh berperan karena
menerima informasi yang diberikan oleh penyuluh selalu mendampingi mereka dan
penyuluh dalam berusahataninya, serta mereka komunikasi yang dilakukan oleh penyuluhpun
juga akan lebih kuat dalam menjalani kegiatan baik dan mudah dimengerti.
pertanian yang mereka lakukan. Pemberdayaan Petani Dalam Pemasaran
Mayoritas responden hanya merasakan (Y)
pendidikkan hingga SD / sederajat yaitu Berdasarkan hasil yang didapat dari
sebanyak 11 responden atau setara dengan wawancara serta kuesioner yang diberikan
34,4%. Kemudian untuk responden yang kepada responden, menunjukkan bahwa
memiliki pendidikkan SLTP / sederajat sebagian besar responden (84,4%) menyatakan
sebanyak 8 responden atau setara dengan 25% berdaya. petani merasa berdaya karena mereka
, SLTA /sederajat sebanyak 9 responen atau sudah melakukan budidaya tanaman yang baik
setara dengan 28,1% dan perguruan tinggi agar hasil panennya tidak mengecewakan atau
sebanyak 4 responen atau setara dengan gagal panen, mereka juga sudah tau
12,5%. pengemasan produk akan memperbaiki
Mayoritas responden memiliki kualitas dan menaikkan harga jual, hanya saja
pengalaman berusahatani yang tinggi yaitu belum ada yang membimbing para petani
sebanyak 23 responden atau dengan persentase dalam melakukan pengemasan dari hasil
81,3%. Kemudian responden memiliki usahataninya.
pengalaman berusahatani sedang sebanyak 1 Faktor – faktor Yang Berhubungan Dengan
responden atau dengan persentase 3,1%, dan Pemberdayaan Petani Padi Dalam
responden memiliki pengalaman berusahatani Pemasaran Beras Kemas
rendah sebanyak 8 responden atau setara Umur (X1.1)
dengan 15,6%. Berdasarkan hasil analisis didapat hasil
Peran Pemerintah (X2.1) nilai rs sebesar 0,168 dengan nilai signifikansi
Berdasarkan hasil yang didapat dari 0,357 yang artinya umur tidak berhubungan
wawancara serta kuesioner yang diberikan nyata dengan pemberdayaan petani padi dalam
kepada responden, menunjukkan bahwa 2 pemasaran beras kemas.
orang (6,3%) responden menyatakan Tingkat Pendidikan (X1.2)
pemerintah tidak berperan, 14 orang (43,7%) Berdasarkan hasil analisis didapat hasil
responden menyatakan pemerintah kurang nilai rs sebesar 0,169 dengan nilai signifikansi
berperan, dan 16 orang (50%). Sebagian petani 0,354 yang artinya tingkat pendidikan tidak
merasa pemerintah tidak berperan dan kurang berhubungan nyata dengan pemberdayaan
berperan pada saat pemerintah mengadakan petani padi dalam pemasaran beras kemas.
kerjasama antara bulog dengan petani, harga
yang diberikan oleh bulog lebih rendah

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 321
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Pengalaman Berusahatani (X1.3) Hal ini juga cukup dirasakan oleh
Berdasarkan hasil analisis didapat hasil penulis saat penulis wawancara petani
nilai rs sebesar 0,206 dengan nilai signifikansi dilapangan, para petani tidak terlalu merasakan
0,257 yang artinya tingkat pendidikan tidak peran pemerintah dalam pemasaran hasil, jadi
berhubungan dengan pemberdayaan petani para petani di Desa Kadugenep menjual hasil
padi dalam pemasaran beras kemas atau panennya kepada pengepul dalam bentuk
memiliki korelasi yang lemah. gabah kering panen.
Peran Pemerintah (X2.1) Selanjutnya penulis melakukan analisis
Berdasarkan hasil analisis pada tabel Kendall’s W indikator dari variabel peran
17, didapat hasil nilai rs sebesar 0,610** pemerintah. Hasil dari analisis Kendall’s W
dengan nilai signifikansi 0,000 yang artinya pada indikator peran pemerintah menunjukkan
peran pemerintah mempunyai hubungan nyata produk mendapatkan nilai mean rank sebesar
dengan pemberdayaan petani padi dalam 3,94 (Rank IV), harga mendapatkan nilai mean
pemasaran beras kemas atau memiliki korelasi rank sebesar 3,00 (Rank III), tempat
yang kuat. mendapatkan nilai mean rank sebesar 1,42
Peran Penyuluh Pendamping (X2.2) (Rank I), promosi mendapatkan nilai mean
Berdasarkan hasil analisis pada tabel rank sebesar 1,64 (Rank II).
17, didapat hasil nilai rs sebesar 0,578** Pengujian Variabel Y
dengan nilai signifikansi 0,001 yang artinya Hasil dari analisis Kendall’s W pada
peran penyuluh pendamping mempunyai variabel Y menunjukkan kemampuan
hubungan nyata dengan pemberdayaan petani mendapatkan nilai mean rank sebesar 2,08
padi dalam pemasaran beras kemas atau (Rank II), keikutsertaan mendapatkan nilai
memiliki korelasi yang sedang. mean rank sebesar 1,52 (Rank I), kepedulian
Strategi Meningkatkan Pemberdayaan pemerintah mendapatkan nilai mean rank
Petani Padi Dalam Pemasaran Beras sebesar 3,72 (Rank IV), dampak ekonomi
Kemas mendapatkan nilai mean rank sebesar 2,69
Strategi meningkatkan pemberdayaan (Rank III).
petani padi dalam pemasaran beras kemas Jadi dilanjutkan analisis Kendall’s W
yaitu salah satu upaya penulis bagaimana cara pada indikator keikutsertaan agar bisa
meningkatkan pemberdayaan petani di Desa diketahui materi penyuluhan apa yang harus
Kadugenep. Tahapan yang dilakukan dalam diberikan. Hasil dari analisis Kendall’s W
pelaksanaan dalam menentukan strategi pada indikator keikutsertaan menunjukkan
meningkatkan pemberdayaan petani padi produk mendapatkan nilai mean rank sebesar
dalam pemasaran beras kemas yaitu sebagai 2,05 (Rank III), harga mendapatkan nilai mean
berikut. rank sebesar 2,03 (Rank II), tempat
Pengujian Variabel X mendapatkan nilai mean rank sebesar 2,02
Hasil dari analisis Kendall’s W pada (Rank I), promosi mendapatkan nilai mean
variabel X yaitu menunjukkan bahwa Peran rank sebesar 3,92 (Rank IV).
Pemerintah mendapatkan nilai mean rank Hal ini adalah salah satu alasan
sebesar 1,00 (Rank I) dan Peran Penyuluh mengapa pemasaran hasil pertanian di Desa
Pendamping mendapatkan nilai mean rank Kadugenep kurang berkembang karena mereka
sebesar 2,00 (Rank II). Dari hasil yang sudah kurang perduli akan adanya tempat pemasaran
di dapatkan maka indikator tersebut harus hasil taninya. Para petani kurang memahami
ditingkatkan atau ditindak lanjuti sebagai akan fungsi tempat pemasaran yang lebih jelas
upaya meningkatkan pemberdayaan petani dan baik. Jadi pemberian akan pemahaman
padi dalam pemasaran beras kemas yaitu pada fungsi tempat pemasaran harus lebih
variabel peran pemerintah. ditingkatkan lagi.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
322 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Dari hasil pengujian 2 variabel yang dan demonstrasi serta media penyuluhan yang
sudah dilakukan, kendala yang ada yaitu digunakan yaitu pemberian video dan folder.
dalam hal tempat pemasaran. Jadi, Saran
diperlukannya pengadaan penyuluhan dan Berdasarkan dari kesimpulan yang
pelatihan terkait tempat pemasaran yang baik didapatkan, maka saran yang dapat diberikan
untuk petani. Agar para petani bisa mengenai pemberdayaan petani padi dalam
memasarkan hasil panennya dengan pemasaran beras kemas yaitu sebagai berikut :
keuntungan yang bisa mensejahterakan 1. Petani akan mengetahui cara meningkatkan
mereka. nilai jual, dengan cara mengadakan
penyuluhan dan pelatihan terkait fungsi
PENUTUP pengemasan produk. Dengan hal itu juga
Kesimpulan pendapatan petani akan meningkat.
Setelah dilakukannya penelitian tentang 2. Kegiatan pemasaran petani akan lebih baik
Pemberdayaan Petani Padi Dalam Pemasaran jika penyuluh dan petani bersama – sama
Beras Kemas Di Desa Kadugenep Kecamatan membangun koperasi yang ada menjadi
Petir Kabupaten Serang, dapat ditarik koperasi yang bergerak dibidang pemasaran
kesimpulan bahwa Pemberdayaan petani padi hasil panen petani.
dalam pemasaran beras kemas sudah dalam 3. Kegiatan pengemasan beras kemas yang
kategori berdaya dari pernyataan sebagian sudah dilakukan sebaiknya dilanjutkan agar
besar petani dalam persentase 84,4%. Petani pendapatan petani lebih meningkat.
merasa berdaya karena mereka sudah
melakukan budidaya tanaman yang baik agar DAFTAR PUSTAKA
hasil panennya tidak mengecewakan atau [1] Aini, Zulhijjah Qurrotu. 2018. Peran
gagal panen, mereka juga sudah tau Pemerintah Dalam Pemberdayaan
pengemasan produk akan memperbaiki Ekonomi Masyarakat Dalam Pencapaian
kualitas dan menaikkan harga jual, hanya saja Maṣlahah Masyarakat Lokal Sekitar
belum ada yang membimbing para petani [2] Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian
dalam melakukan pengemasan dari hasil Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta
usahataninya. Selain itu Faktor – faktor yang : Rineka Cipta
berhubungan dengan pemberdayaan petani [3] Asmarantaka, Ratna Winandi. 2014.
padi dalam pemasaran beras kemas adalah Pemasaran Agribisnis (Agrimarketing).
peran pemerintah dan peran penyulu Bogor: PT Penerbit IPB Press
pendamping. Peran pemerintah mempunyai [4] Dewi, D. A. N. N. (2018). Modul Uji
hubungan yang kuat dan peran penyuluh Validitas dan Reliabilitas. Researchgate,
pendamping mempunyai hubungan yang October, 1–15. www.researchgate.net/
sedang. Dan untuk umur, tingkat pendidikan, [5] Dewi, I. N., Awang, S. A., Andayani, W.,
dan pengalaman berusahatani tidak & Suryanto, P. (2018). Characteristic of
berhubungan dengan pemberdayaan petani Farmer and Contribution of Community
padi dalam pemasaran beras kemas. Dan Forestry to Farmer’s Income in Kulon
terakhir Strategi yang dapat dilakukan dalam Progo. Jurnal Ilmu Kehutanan, 12(2
meningkatkan pemberdayaan petani padi 2013), 86–98.
dalam pemasaran beras kemas dari hasil https://jurnal.ugm.ac.id/jikfkt
analisis Kendall’s W yaitu dengan cara [6] Fitriyani, Yuni Ribti, dkk. 2017. Indikator
memberikan penyuluhan tentang fungsi Pemberdayaan Masyarakat. Jember:
koperasi sebagai tempat pemasaran produk Universitas Jember
dan fungsi pengemasan dengan metode diskusi [7] Gunawan, Azis Abdul Rahman. 2019.
Perilaku Petani Dalam Partisipasi

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 323
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Pada Komunikasi, 19(1), 41–54.
Budidaya Kacang Tanah (Arachis https://doi.org/10.20422/jpk.v19i1.58
hypogaea L.) Di Kecamatan Parigi. [18] Pratiwi, Fitri. 2016. Strategi
Bogor: Polbangtan Bogor Pengembangan Pemasaran Beras Hitam di
[8] Hasfah, Mohammad Jafar. 2009. Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor.
Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Pustaka Bogor: Institut Pertanian Bogor
Sinar Harapan [19] Sarjana, P. P., & Maret, U. S. (2011).
[9] Hikmat, Harry. 2010. Strategi Dinamika kelompok dan kemandirian
Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: anggota kelompok tani dalam
Humaniora Utama Press (HUP) berusahatani di kecamatan poncowarno
[10] Ikhwanti, Muhanifa. 2019. Pemberdayaan kabupaten kebumen propinsi jawa tengah.
Anggota Kelompok Wanita Tani Melalui [20] Setiana, Lucie. 2005. Teknik Penyuluhan
Optimalisasi Lahan Pekarangan Dengan dan Pemberdayaan Masyarakat. Bogor:
Budidaya Tanaman Sayuran di Kecamatan Penerbit Ghalia Indonesia
Bojong Kabupaten Pandeglang Provinsi [21] Sukmaningrum, Adisti dan Ali Imron.
Banten. Bogor: Polbangtan Bogor 2017. Memanfaatkan Usia Produktif
[11] Irsad, Z., Marketing, A., Product, M., & dengan Usaha Kreatif Industri Pembuatan
Place, P. (2010). “ Analisis Marketing Kaos pada Remaja di Gresik. Surabaya:
Mix ( Product , Price , Promotion dan Universitas Negeri Surabaya
Place ) yang Mempengaruhi Kepuasan [22] Sundari, dkk. 2015. Peran Penyuluh
Pelanggan Pengguna Operator ESIA " Pertanian Terhadap Peningkatan Produksi
( Studi Kasus Pada Masyarakat Ciputat Usahatani Di Kabupaten Pontianak.
Timur ) 1431 H / 2010 M. [23] Suryantini, Heryati. 2004. Pemanfaatan
[12] Maksum, Gaharadikara Khalifah. 2018. Informasi Teknologi Pertanian Oleh
Pengaruh Peluang Pasar, Inovasi Produk, Penyuluh Pertanian : Kasus di Kabupaten
Jaringan Pemasaran Dan Keunggulan Bogor, Jawa barat. Bogor : Pusat
Bersaing Terhadap Kinerja Pemasaran Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi
Ekspor Pengusaha Mebel Di Surakarta. Pertanian
Surakarta: Institut Agama Islam Negeri [24] Susilana, R. (2015). Modul Populasi dan
Surakarta Sampel. Modul Praktikum, 9.
[13] Manyamsari, I. (2014). Karakteristik http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODE
Petani Dan Hubungannya Dengan S/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_6.
Kompetensi Petani Lahan Sempit (Kasus : pdf
Di Desa Sinar Sari Kecamatan Dramaga [25] _____. 2014.Uji Validitas dan
Kab. Bogor Jawa Barat). 15(2), 58–74. Reliabelitas.
https://doi.org/10.24815/agrisep.v15i2.209 https://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-
9 a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-i-t-
[14] Mulyandari, Retno S.H. 2011. Cyber a-s
Extension Sebagai Media Komunikasi
Dalam Pemberdayaan Petani Sayuran.
[15] Nurudin, M., Mara, M. N., & Kusnandar,
D. (2014). Ukuran sampel dan distribusi
sampling dari beberapa variabel random
kontinu. 03(1), 1–6.
[16] Pengemasan, K., Aman, Y., & Efisien, E.
D. A. N. (n.d.). PANGAN.
[17] Praditya, D. (2016). Pemberdayaan Petani
Oleh Komunitas TIK. Jurnal Penelitian

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
324 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

You might also like