You are on page 1of 10

DINAMIKA KEBUDAYAAN SOSIAL DI ERA COVID 19

Nama Penulis (tanpa gelar)


Husna Farhana1
Nama Instansi
E-mail: husna.farhana@dsn.ubharajaya.ac.id

Abstract
the dynamics and changes in social culture in the COVID 19 era tended to show rapid social change due
to regulations made by the government to reduce the spread of the COVID 19 virus by means of Social
Distancing and Physical Distancing. writing this paper aims to determine the social changes that
occurred in the COVID Era 19 This. In this context, the process of cultural development and change in
the COVID Era 19 underwent several stages, including the period of lockdown, transition, and New
Normal. This phenomenon is rare because social culture changes very quickly on the basis of mutual
care for one another. Social Concern is part of pro-social values, attitudes, and behaviors rooted in the
context of Indonesian national cultural governance based on the 5th Pancasila precepts. This basic
value contains a spectrum of politeness and basic and contextual social care. This social care is applied
in the context of social distancing manifested by efforts to keep a distance when interacting, more
activities in the house, wearing masks and gloves when leaving the house, not shaking hands or touching
when meeting with others, and culture of washing hands after holding something. This effort is an
embodiment of social awareness and responsibility towards the community.

Keywords: Cultural Dynamics, Social, Covid 19

Abstrak
Dinamika dan perubahan kebudayaan sosial di era COVID 19 cenderung menunjukkan perubahan sosial
yang begitu cepat karena peraturan yang dibuat pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus COVID
19 dengan cara Social Distancing dan Physical Distancing,. penulisan karya tulis ini bertujuan untuk
mengetahui perubahan sosial yang terjadi di Era Covid 19 Ini. Dalam konteks ini, proses perkembangan
dan perubahaan kebudayaan di Era Covid 19 mengalami beberapa tahap, antara lain, masa pemberlakuan
locdown,masa transisi, dan masa New Normal. Fenomena ini langka terjadi karena perubahan budaya
sosial yang sangat cepat atas dasar untuk saling menjaga satu sama lain, Kepedulian Sosial merupakan
bagian dari nilai, sikap dan perilaku pro sosial yang berakar dalam konteks tata budaya bangsa indonesia
berdasarkan Pancasila sila ke-5. Nilai dasar ini mengandung spektrum kesantunan serta kepedulian sosial
yang mendasar dan kontekstual. Kepedulian sosial ini di aplikasikan dalam konteks social distancing
diwujudkan dengan upaya untuk menjaga jarak saat berinteraksi, lebih banyak melakukan aktivitas di
dalam rumah, menggunakan masker dan sarung tangan ketika keluar rumah, tidak bersalaman atau
bersentuhan saat bertemu dengan orang lain, dan budaya cuci tangan setelah memegang sesuatu. Upaya
ini merupakan perwujudan dari kesadaran dan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.

Kata Kunci : Dinamika kebudayaan, Sosial, Covid 19

1
Pendahuluan dictancing. Dengan peraturan yang
mengatur protokoler kesehatan baru hal
Manusia dan kebudayaan merupakan satu
ini akan muncul kebiasaan baru, yang
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
merubah perilaku sosial di masyarakat,
karena manusia merupakan unsur
antara lain, Tidak melakukan kontak fisik
terpenting terbentuknya suatu budaya baru.
seperti saling berjabat tangan, berpelukan
1
Menurut Leslie White (1969)
ketika bertemu teman sejawat. Kerabat ,
menjelaskan bahwa kebudayaan
bahkan guru dan murid.
merupakan fenomena yang selalu berubah
sesuai dengan lingkungan alam sekitarnya
Penggunaan istilah social dictancing
dan keperluan suatu komunitas
menuai kontroversi di kalangan para ahli
pendukungnya. Sependapat dengan itu
dan praktisi sosial. karena Social
Haviland (1993 : 251) menyebut bahwa
Distancing dipandang sebagai sebuah jarak
salah satu penyebab mengapa kebudayaan
yang menghilangkan jarak fisik (phisycal
berubah adalah lingkungan yang dapat
distancing), sekaligus menutup ruang
menuntut kebudayaan yang bersifat
sosial kemasyarakatan. Konsekuensi
adaptif.
penggunaan istilah Social Distancing
Berkaitan dengan dinamika kebudayaan
menjadi meluas dan melebar dalam skala
perubahan di Era COVID 19, Kingsley
hubungan sosial yang melibatkan mental
Davis yang di kutip oleh (Poerwanto, 2000
yang terisolasi oleh adanya jarak. Tidak
: 142) berpendapat bahwa perubahan-
hanya sekedar fisik yang berjarak, tetapi
perubahan sosial dalam masyarakat
juga kehidupan sosial yang selama ini
merupakan bagian dari perubahan
berkembang di masyarakat harus tertutup
kebudayaan Perubahan-peribahan dalam
ruangnya oleh jarak sosial.
kebudayaan mencakup seluruh bagian
kebudayaan, termasuk kesenian, ilmu Oleh karena itu WHO kemudian merevisi
pengetahuan, teknologi, filsafat, bahkan formulanya dari Social Distancing menjadi
dalam bentuk dan aturan-aturan organisasi Physical Distancing, yaitu jarak fisik yang
sosial. harus dijaga ketika berhubungan dengan
Saat ini dunia sedang di uji dengan wabah orang lain. Istilah ini digunakan untuk
virus covid 19 yang mematikan, dan menghindari pola pikir masyarakat adanya
banyak protokoler kesehatan yang harus pembatasan ruang sosial dalam kehidupan
dipatuhi oleh masyarakat melakukan social sosial kemasyarakatan. Physical
Distancing tidak menghilangkan ruang
1

2
sosial yang selama berjalan dan Hal ini perlu menjadi sebuah sorotan yang
berkembang di tengah masyarakat. perlu di bahas dalam artikel ini

Pengurangan interaksi sosial melalui social


distancing memiliki tujuan untuk Pembahasan
pencegahan penyebaran virus corona yang 1. Dinamika Kebudayaan Sosial
lebih meluas dengan cara masyarakat Keberadaan kebudayaan itu bersifat
pembatasan penggunaan fasilitas umum dinamik dan mengalami perubahan di
dan menjaga jarak interaksi antara dalam perkembangannya. Dinamika dan
individu. Masyarakat diminta untuk perubahan kebudayaan cenderung
berdiam di rumah dengan melakukan menunjukkan adanya keteraturan proses
belajar dari rumah bagi pelajar, bekerja dan struktur sehingga memungkinkan
dari rumah (Work From Home/WFH), dan dilaksanakan pengkajian secara ilmiah
tidak melakukan aktivitas ke tempat- (Bee, 1974). Dalam hubungan ini,
tempat keramaian guna memutuskan mata Koentjaraningrat berpendapat, apabila
rantai penyebaran yang semakin akan menganalisis proses-proses
bertambah. pergeseran masyarakat dan kebudayaan,
pada umumnya semua konsep yang
Dengan sosial dictancing ini maka setiap
diperlukan termasuk lapangan penelitian
individu beradaptasi budaya komunikasi
ilmu antropologi dan sosiologi yang
antara sesama individu Antara lain
disebut dinamika sosial (Koentjaraningrat:
menggunakaan teknologi komunikasi yang
1979: 241).
sangat canggih untuk saat ini. Mereka
Jacob Vredenbregt (1973: 1)
bersosialisasi melalui berbagai media
mengemukakan, hubungan antara
sebagai alat komunikasi yang dapat
dinamika sosial dengan perubahan sosial,
memberikan edukatif, informatif, dan
yaitu dinamika sosial merupakan suatu
persuasif. Media yang dimaksud
potensi yang akan mengakibatkan
digunakan tanpa melakukan kontak fisik di
perubahan sosial. Selanjutnya, Geriya
antaranya   tik tok, twitter, facebook,
menambahkan dinamika sosial dapat
instagram, line, dan whatsapp. Dll.
dianggap sebagai variable antara bagi
Maka dalam hal ini banyak dinamika
terjadinya perubahan sosial. Oleh karena
kebudayaan sosial yang beubah yang
konsep masyarakat dan kebudayaan
memiliki dampak positif dan dampak
merupakan dua konsep berkaitan erat satu
negatif yang dirasakan oleh masyarakat.

3
sama lain maka proses dinamika sosial langsung menerusi hubungan dengan
sulit dipisahkan dengan proses dinamika kebudayaan-kebudayaan yang lain yang
kebudayaan sehingga proses tersebut berasal dari luar masyarakat yang
dalam kenyataannya terwujud sebagai bersangkutan. Perubahan kebudayaan yang

dinamika sosial dan kebudayaan (Geriya, terjadi pada cara yang pertama adalah

1981: 61-63). melalui proses evolusi, sedangkan perubahan

Ada beberapa konsep penting dalam kebudayaan yang kedua dalam kajian
antropologi dinamakan difusi (Malinowski,
rangka dinamika sosial, yaitu pertama,
1961: 1-2). Sejalan dengan hal ini,
dalam kaitannya dengan perkembangan
Koentjaraningrat berpendapat bahwa proses
masyarakat dikenal beberapa konsep,
kebudayaan mencakup faktor-faktor internal
antara lain evolusi, difusi, dan inovasi.
melalui proses evolusi kebudayaan,
Sedangkan, dalam kategori mengenai
sementara faktor-faktor eksternal melalui
kontak masya-rakat dan kebudayaan
proses difusi dan komunikasi kebudayaan
dikenal beberapa konsep, antara lain
(Koentjaraningrat, 1985). Malinowski (1961:
akulturasi dan assimilasi. Dalam kategori
1-4) selanjutnya mendefinisikan perubahan
proses belajar dikenal pula beberapa
kebudayaan yang dimaksud yaitu suatu
konsep, antara lain internalisasi, proses di mana susunan masyarakat yang
sosialisasi, dan enkulturasi. Konsep- terwujud, antara lain peradaban
konsep yang termasuk kategori kemasyarakatan, kerohanian dan peradaban
perkembangan masyarakat, kontak kebendaan berubah menjadi suatu susunan
masyarakat dan kebudayaan, serta proses masyarakat yang berbeda dari keadaan
belajar merupakan konsep-konsep yang sebelumnya. Perubahan kebudayaan ialah
relevan untuk digunakan menjelaskan dan perubahan yang selalu terjadi pada
menganalisis perma-salahan tentang peradaban manusia, serta perubahan
dinamika yang terjadi pada Era COVID kebudayaan dapat terjadi di mana-mana dan
19. berlaku setiap waktu.
Bronislaw Malinowski dalam bukunya yang 2. COVID 19
berjudul Dynamics of Culture Change, lebih Merebaknya kasus Covid-19 (Corona
khusus menegaskan bahwa pertama, Virus Disease-19) yang berawal di Kota
terjadinya perubahan kebudayaan Wuhan, China, kini sudah menjadi
kemungkinan didorong oleh faktor-faktor pandemi di berbagai Negara di seluruh
dan kekuatan-kekuatan yang berasal dari da- dunia. Seseorang yang terkena Covid-19
lam masyarakat yang bersangkutan; dan pada awalnya akan menunjukkan gejala
kedua, perubahan kebudayaan mungkin ber-
4
umum yaitu gangguan pernapasan akut mulai meningkat. Per tanggal 30 Maret
seperti batuk kering, demam lebih dari 38 2020, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia
derajat Celcius, dan sesak napas. Tanda- berjumlah total 1.414 kasus dengan jumlah
tanda dan gejala klinis yang dilaporkan 129 kasus baru positif corona. Dari 1.414
pada sebagian besar kasus adalah demam, pasien tersebut, 75 orang yang dinyatakan
dengan beberapa kasus mengalami telah sembuh sementara mereka yang
kesulitan bernapas, dan hasil rontgen meninggal dunia mencapai 122 orang
menunjukkan infiltrat pneumonia luas di Berdasarkan data terbaru, virus corona
kedua paru (Tirto, 30 Maret 2020). Akibat telah menyebar ke 31 provinsi di
kasus Corona ini, berbagai Negara mulai Indonesia. Provinsi dengan kasus
memberlakukan kebijakan ketat untuk terbanyak adalah DKI Jakarta, Jawa Barat,
menghentikan penyebaran Covid-19. Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah
Secara global, sudah tercatat sekitar (BBC, 30 Maret 2020). Provinsi DKI
724.201 orang yang positif Covid-19, dan Jakarta masih menjadi penyumbang kasus
hanya kurang dari seperempat jumlah positif COVID-19 terbanyak di Indonesia
tersebut yang telah dinyatakan sembuh. (Tirto, 28 Maret 2020).
Sementara itu, angka kematian sudah Menghadapi kasus Corona yang
mencapai lebih dari 34.206 orang di semakin mengkhawatirkan ini, pemerintah
seluruh dunia. Menghadapi peningkatan Indonesia khususnya di beberapa daerah
jumlah penderita Covid-19 ini, beberapa yang terdampak Corona mulai
Negara seperti Korea Selatan, Italia, dan memberlakukan kebijakan dan peraturan
Malaysia sudah melakukan kebijakan demi mencegah penularan Covid-19 yang
lockdown untuk mencegah penyebaran semakin meluas. Beberapa peraturan dan
yang lebih masif. Kemudian beberapa kebijakan baru untuk menanggulangi
negara lainnya sudah memasang status penularan Covid-19 diantaranya
gawat darurat Corona dengan beberapa memberlakukan sistem kerja Work From
peraturan dan kebijakan khusus untuk Home bagi seluruh pegawai perkantoran
melindungi warganya. (dengan mengikuti syarat tertentu),
Di Indonesia sendiri, kasus Corona membatasi jam kerja operasional
mulai mencuat sejak adanya 2 orang warga transportasi publik, menghimbau
Kota Depok yang teridentifikasi Covid-19. masyarakat untuk melakukan social
Sejak saat itu, kasus Corona di Indonesia distancing,membatasi kegiatan yang
dan jumlah yang teridentifikasi Covid-19 menimbulkan keramaian, dan lain-lain.

5
Salah satu kebijakan pemerintah yang 2020). Di berbagai Negara, social
patut diperhatian dan dianggap cukup distancing sudah diterapkan terutama pada
efektif untuk mencegah penularan Covid- negara-negara yang memiliki jumlah
19 yaitu himbauan untuk melakukan social korban Covid-19 terbesar di dunia.
distancing.
Social distancing adalah langkah- Social distancing pada dasarnya
langkah menjauhkan diri atau mengurangi merupakan salah satu bentuk
jumlah kontak fisik dan sosial satu sama kesetiakawanan sosial. Kesetiakawanan
lain (New South Wales Government Sosial Nasional adalah nilai, pandangan
Australia). Social distancing dilakukan dan sifat yang mengatur hubungan sosial
agar dapat membatasi kapan dan dimana antara warga satu dengan lainnya dengan
orang berkumpul sehingga dapat menumbuhkan sikap dan tindakan saling
menghentikan atau memperlambat peduli dan berbagi yang dilandasi oleh
penyebaran penyakit menular. Dikutip dari kerelaan, kesetiaan, kebersamaan,
berbagai sumber, para ahli menyatakan toleransi, dan tidak diskriminasi guna
bahwa social distancing mampu mencegah mewujudkan harkat, martabat dan harga
penyebaran penyakit menular berdasarkan diri setiap warga negara Indonesia
studi pada pandemi influenza Spanyol (Kemensos, 2014). Menteri Sosial RI,
1918. Sebuah studi yang dirilis 2007 Juliari P Batubara, mengungkapkan bahwa
menyebutkan bahwa kota-kota di Spanyol semangat
yang mempraktekkan social distancing a. Masa Permberlakuan
seperti melarang pertemuan di tempat PSBB/Lockdown.
publik hingga menutup sekolah, berhasil Dalam masa pandemi COVID 19 ini,
menekan tingkat kematian secara Pemerintah membuat berbagai aturan di
signifikan. Untuk kasus virus corona antaranta memprioritaskan solusi untuk
sendiri, memang belum terdapat penelitian menekan angka penyebaran virus yang
ilmiah yang mempelajari pengaruh social terjadi dengan cepat. Cara paling tepat
distancing terhadap penyebaran virus dalam menghentikan laju penularan virus
Corona. Namun, jika merujuk pada yaitu dengan mengurangi interaksi atau
pengalaman pandemi influenza di Spanyol kontak langsung antar masyarakat. Alasan
tersebut, terdapat potensi besar bahwa inilah yang menjadi dasar dari tiga istilah
social distancingdapat menekan penularan yang sering digunakan saat ini, yaitu
virus corona (CNN Indonesia, 14 Maret

6
karantina wilayah, Pembatasan Sosial Kementerian Kesehatan juga telah
Berskala Besar (PSBB) dan lockdown. mengeluarkan aturan turunan untuk
Banyak orang yang mengira bahwa ketiga merinci Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
istilah tersebut memiliki pengertian yang 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial
sama. Padahal, terdapat perbedaan yang Berskala Besar dalam Rangka Percepatan
cukup jelas diantara tiga kebijakan ini. Penanganan Corona Virus Disease 2019
Karantina wilayah merupakan peraturan ( Covid-19). Rincian tersebut tertuang
yang diberlakukan dalam suatu wilayah dalam Peraturan Menteri Kesehatan
tertentu yang bertujuan untuk menghimbau Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020
masyarakat dalam satu wilayah tertentu tentang Pedoman Pembatasan Sosial
untuk menjaga jarak aman saat berinteraksi Berskala Besar dalam Rangka Percepatan
sekaligus menahan diri untuk tidak keluar Penanganan Corona Virus Disease 2019
rumah apabila keadaan tidak mendesak. (Covid-19).
Sedangkan, penerapan PSBB merupakan Dalam pedoman pembatasan tersebut
pembatasan beberapa aktivitas sosial yang menyebutkan Pelaksanaan Pembatasan
biasanya dilakukan secara berkumpul Sosial Berskala Besar (PSBB) meliputi:
dalam satu ruangan atau tempat digantikan a. peliburan sekolah dan tempat kerja;
dengan alternatif lain mengunakan b. pembatasan kegiatan keagamaan;
teknologi Informasi daring ,seperti c. pembatasan kegiatan di tempat atau
aktivitas belajar-mengajar, perkantoran, fasilitas umum;
kegiatan keagamaan dan kegiatan di d. pembatasan kegiatan sosial dan
tempat umum lainnya. budaya;
Berbeda halnya dengan karantina wilayah e. pembatasan moda transportasi; dan
dan PSBB, lockdown merupakan f. pembatasan kegiatan lainnya khusus
kebijakan pembatasan interaksi antar terkait aspek pertahanan dan
masyarakat yang jauh lebih ketat. keamanan.
Pemberlakuan lockdown tidak hanya Ada 5 kriteria dalam pemberlakuan PSBB
melarang masyarakat untuk keluar di jam- yaitu:
jam tertentu, tetapi juga menutup akses 1. Peningkatan signifikan jumlah kasus
masuk dan keluar dari wilayah sehingga dan/atau kematian akibat penyakit,
wilayah tersebut dapat disterilkan dengan penyebaran kasus yang cepat ke
baik. beberapa wilayah, dan terdapat kaitan
epidemiologis dengan kejadian serupa

7
di wilayah dan ada bukti terjadi buat oleh pemerintah, hal ini bertujuan
transmisi lokal. agar transisi ke masa new normal dapat di
2. Yang dimaksud dengan kasus adalah terapkan selanjutnya.
pasien dalam pengawasan dan kasus Adapun 12 protokol kesehatan per sektor
konfirmasi positif berdasarkan hasil yang diberlakukan pada masa transisi
pemeriksaan laboratorium dengan menuju new normal yaitu:
Reverse Transcription Polymerse
Chain Reaction (RT-PCR).
3. Peningkatan jumlah kasus dan/atau 1. Rumah Ibadah
kematian secara bermakna diketahui Jumlah peserta ibadah maksimal 50 persen
dari pengamatan kurva epidemiologi dari kapasitas, Menerapkan jarak aman (1
kasus dan/atau kematian. Adanya meter) antar orang, Mencuci tempat
kecenderungan peningkatan kasus kegiatan dengan disinfektan sebelum dan
dan/atau kematian dalam kurun waktu setelah kegiatan, Setelah tempat ibadah
hari atau minggu. dipakai untuk kegiatan rutin, ditutup
4. Kecepatan penyebaran penyakit di kembali.
suatu area/wilayah dilakukan dengan Kemudian bagi masjid atau musalah:
melakukan pengamatan area/wilayah Tidak menggunakan karpet atau
penyebaran penyakit secara harian dan permadani, setiap jemaah harus membawa
mingguan. Penambahan area/wilayah sendiri sajadah atau alat salat,Penitipan
penyebaran penyakit dalam kurun alas kaki ditiadakan, setiap jemaah harus
waktu hari atau minggu menjadi bukti membawa sendiri kantong/tas dan
cepatnya penyebaran penyakit. membawa masuk alas kakinya masing-
5. Terjadinya transmisi lokal di suatu masing
area/wilayah menunjukkan bahwa
virus penyebab penyakit telah 2. Klinik Kecantikan
bersirkulasi di area/wilayah tersebut Jumlah pengunjung /tamu maksimal 50
dan bukan merupakan kasus dari persen dari kapasitas,Wajib menggunakan
daerah lain. masker bagi tamu dan pegawai klinik dan
b. Masa Transisi menuju New sarung tangan bagi pegawai klinik, Wajib
Normal. melakukan penyemprotan disinfektan
Pada masa transisi menuju new normal seluruh peralatan setelah dipakai satu (1)
banyak protokol dan peraturan yang di tamu.

8
3. Fasilitas olahraga outdoor, Persentase layanan angkutan umum
taman, dan R menyesuaikan aktivitas utama.
Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50
8. Pusat Perbelanjaan, Retail, dan
persen dari kapasitas, Pengunjung/tamu
Pertokoan
hanya diperuntukkan bagi warga setempat,
Tidak diperbolehkan bagi anak usia 0-9
Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50
tahun, ibu hamil, dan lansia Tidak
persen dari kapasitas, Dilakukan
berkerumun lebih dari 5 orang.
pengukuran suhu sebelum memasuki pusat
perbelanjaan, retail, dan pertokoan, Tenant
yang boleh dibuka harus selaras dengan
4. Perindustrian
sektor yang boleh dibuka pada fase I
Jumlah karyawan maksimal 50 persen dari
9. Taman Rekreasi dan Kebun
kapasitas, Wajib memiliki klinik/RS
Binatang
rujukan.

Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50


5. Museum
persen dari kapasitas, Tidak diperbolehkan
Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50 bagi anak-anak dan ibu hamil.
persen dari kapasitas, Dibuka selama jam
10. Prasarana Olahraga Outdoor
normal.
(GOR, Stadion, dll)
6. Kendaraan Pribadi
Jumlah pengunjung maksimal 50 persen
Diisi dengan maksimal 50 persen dari lapasitas olahraga,Tidak mengadakan
kapasitas, Bagi penumpang-pengemudi kegiatan yang mendatangkan penonton.
yang memiliki KTP dengan alamat sama (1
11. Jasa Usaha Makanan dan
Kartu Keluarga) dapat diisi 100 persen
Minuman (restoran, rumah
kapasitas.
makan, coffee shop)
7. Kendaraan Umum
Jumlahpengunjung/tamu/pengguna
Diisi dengan maksimal 50 persen /karyawan maksimal 50 persen dari
kapasitas, Antrean penumpang harus kapasitas, Penyajian makanan ala carte
berjarak 1 m antar orang, Melakukan (dilarang prasmanan), Mendorong
penyemprotan disinfektan secara rutin, pembayaran secara cashless, Catatan:
9
penyajian ala RM Padang (mini- Maka semua tempat bisa menjadi cluster
prasmanan) diubah menjadi non- baru persebaran virus ini. Untuk itu perlu
prasmanan. adanya pengawasan terhadap penerapan
protokol kesehatan ini. Kita berhadapan
12. Pasar Rakyat
sehingga masa transisi ini berhasil
dilaksanakan dan dapat melaksana step
Jumlah pengunjung maksimal 50 persen
baru yaitu masa New Normal.
dari kapasitas, Penyediaan sarana dan
prasarana pendukung pencegahan
c. Masa New Normal
penyebaran Covid-19, Mendorong
d.
transaksi dilakukan dengan cashless,Jam
e. Dampak positif dinamika
operasional mulai dari pukul 06.00-14.00,
kebudayaan di Era COVID 19
Pengaturan pintu masuk dan pintu keluar
f. Dampak Negatif dinamika
yang berbeda.
kebudayaan di Era COVID 19
Jika dalam masa transisi masih banyak
ditemukan warga yang tak disiplin pada
protokol kesehatan, seperti menggunakan
masker, jaga jarak, membawa hand
sanitizer dan sebagainya.

10

You might also like