You are on page 1of 15

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI

Nama Mahasiswa : Gusti Ayu Ratna Dewi


NIM : 229012888
Tempat Praktek : RSU PAYANGAN WING UTARA LANTAI 3
Tanggal : Pengkajian : 11 Januari 2023
Praktik : 09 Januari 2023

I. IDENTITAS PASIEN
Nama :An. R
No Rekam Medis : 262019xxx
Tempat/ tanggal lahir : Singaraja, 18 Juli 2021
Umur : 1 tahun 5 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Indonesia
Bahasa yang dimengerti : Bahasa Bali dan Indonesia
Agama : Hindu
Nama Ayah/ Ibu/ wali : Ny. W
Pendidikan ayah/ibu/wali : Tidak sekolah
Pekerjaan ayah/ibu/wali : Ibu Rumah Tangga
Alamat/ no telp : Br. Buahan/0831141992xxx
Diagnosa medis : KDS (Kejang Demam Sederhana)
Tanggal MRS : 11 Januari 2023

II. KELUHAN UTAMA


Keluhan utama Saat MRS :
Ny. W mengeluh anaknya An. R demam sejak 3 hari yang lalu
Keluhan Saat ini :
Saat dilakukan pengkajian, Ny. W mengatakan anaknya An. R demam diawali batu dan
pilek sejak 5 hari yang lalu.
III. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
Ny. W mengeluh anaknya An. R mengalami demam sejak 3 hari yang lalu.
Saat di bawa ke IGD RSU Payangan tanggal 11 Januari 2023 pukul 00.30 wita diantar
oleh orang tua An. R, Ny. W mengatakan An. B demam sejak 3 hari yang lalu, An. B
sempat mengalami kejang 1 jam sebelum MRS, sebelum dibawa ke rumah sakit, Ny. W
mengatakan anaknya kejang sebanyak 1 kali, dengan frekuensi waktu kurang dari 5
menit. Saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital di ruang IGD didapatkan hasil Suhu
: 39°C, N : 138x/menit, RR : 24x/menit, dan setelah dilakukan observasi dan pengkajian
dokter mendiagnosa An. R dengan diagnosa medis KDS (kejang demam sederhana) dan
disarankan untuk rawat inap. Pada tanggal 11 Januari 2023 pukul 02.35 wita dilakukan
pengkajian dengan observasi, wawancara, dokumentasi Ny. W mengeluh anaknya masih
demam, hasil pemeriksaan TTV didapatkan hasil S: 38,7°C, N : 121x / menit, RR : 22x /
menit, badan pasien teraba panas, pasien terlihat rewel, serta orang tua An. R mengatakan
merasa khawatir dengan kondisi anaknya.
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
a. Pre natal
Saat hamil : Ibu merokok : (ya/ tidak)
Ibu minum minuman keras : (ya/ tidak)
b. Intra dan post natal
Intranatal
• Lama persalinan : 2 jam
• Saat persalinan : prematur/ matur/ serotinus
• Komplikasi persalinan : Tidak ada komplikasi
• Terapi yang diberikan : Injeksi Oksitosin 2 ampul
• Cara melahirkan : Pervaginam normal (√)
Dengan vakum ekstraksi (-)
Operasi caesar (-)
Lainnya ......................................................................
• Tempat melahirkan : Rumah Sakit (√)
Rumah Bersalin (-)
Rumah (-)
Lainnya .......................................................................
Postnatal
• Usaha nafas : Dengan bantuan (-)
Tanpa bantuan (√)
• Kebutuhan resusitasi : Tidak
• Apgar skor :-
• Bayi langsung menangis : ya/ tidak
• Tangisan bayi : kuat/lemah/ lainnya (sebutkan)...................................
• Obat-obatan yang diberikan setelah lahir: Vitamin K dan Salep mata
• Trauma lahir : Ada (-) Tidak (√)
• Narkosis : Ada (-) Tidak (√)
• Keluarnya urin/ BAB : Ada (-) Tidak (√)
• Respon fisiologis atau prilaku yang bermakna : -
c. Penyakit yang pernah diderita : Demam, Batuk, Pilek
d. Hospitalisasi : Tidak Pernah
e. Operasi : Tidak Pernah
f. Injuri/ kecelakaan : Tidak Pernah
g. Alergi : Tidak Pernah
h. Imunisasi : Hepatitis B, Polio, BCG, DPT, PCV, JE
i. Pengobatan :-
V. RIWAYAT PERTUMBUHAN
Ny. W mengatakan bahwa pertumbuhan dan perkembagan anaknya An. R tidak ada
masalah dan sesuai dengan umurnya. Tidak ada kelamaan pertumbuhan pada anaknya.

No Nama Saat Lahir Saat Ini


1 Berat badan 2900 gram 9,8 kg
2 Panjang badan 50 cm 80 cm
3 Lingkar kepala 30 cm 50 cm
4 Lingkar dada 30 cm 50 cm
5 Lingkar lengan 7 cm 15 cm
6 Lingkar perut 32 cm 43 cm

VI. TINGKAT PERKEMBANGAN (Gunakan Format DDST II dan lampirkan)


a. Sosial
Ny. W mengatakan anaknya An. R bisa bersosialisasi seperti mau bermain bersama
dengan keluarga atapun orang yang baru ditemuinya.
b. Motorik halus
Ny. W mengatakan anaknya An. R masih berusia 1 tahun dan belum bisa membaca,
menulis maupun berhitung
c. Bahasa
Ny. W mengatakan anaknya An. R biasanya mengerti dan berbicara bahasa Bali,
terkadang mengunakan bahasa Indonesia yang dimengerti.
d. Motorik kasar
Ny. W mengatakan anaknya An. R sudah bisa menirukan gerakan yang di ajarkan,
An. R juga sudah bisa mebenturkan dan melemparkan benda juga berlari-larian.

VII. RIWAYAT SOSIAL


a. Pengasuh : Ibu pasien mengatakan tidak menggunakan
pengasuh
b. Pembawaan secara umum : Ibu pasien mengatakan mendidik anaknya
dengan tegas
c. Hubungan dengan anggota keluarga : Ibu pasien mengatakan Hubungan dengan
keluarga baik
d. Hubungan dengan teman sebaya : Ibu pasien mengatakan anaknya An. R bisa dan
mau bermain dengan teman sebayanya

VIII. RIWAYAT KELUARGA


a. Sosial ekonomi :
Ibu pasien mengatakan keluarganya berkecukupan
b. Lingkungan rumah :
Ibu pasien mengatakan bahwa ia menjaga lingkungan rumahnya agar tetap bersih
c. Penyakit keluarga :
Ibu pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan
d. Genogram:

IX. POLA KESEHATAN


a. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan
Ibu pasien mengatakan sebelum dibawa ke rumah sakit An. R hanya menjalani
perawatan di rumah saja yaitu beristirahat dan diberikan penurun panas serta
dikompres yang tersedia di rumah. Dikarenakan kondisinya yang tak kunjung
membaik pasien langsung dilarikan ke Rumah Sakit dan Menjalani perawatan saat ini
di ruang anak. Ibu pasien mengatakan sehat menurutnya dimana saat melihat anaknya
dapat bermain, belajar, bersosialisasi dengan teman sebayanya tapa adanya hambatan
atau kesulitan dan dapat dengan ceria. Sedangkan sakit menurut ibu pasien dimana
saat anaknya menjadi rewel, mudah menangis, tidak nafsu makan dan hanya
berbaring diatas tempat tidur.
b. Nutrisi (makanan dan cairan)
Sebelum Sakit :
Ibu pasien mengatakan anakya biasa makan 3x sehari dengan porsi lengkap nasi, lauk
dan sayur, An. R mampu menghabiskan porsi penuh seluruh makannya dan biasa
minum 4 gelas perhari dan ditambah ASI (900 ml) perharinya. Hasil dari analisa
statusnutrisi:
A: BB : 9,8 kg, TB: 80 cm ; LK: 50 cm, LD: 50cm, LL: 15 cm, LP: 43 cm.
B: Ibu pasien mengatakan tidak pernah memeriksakan ananya terkait dengan status
nutrisi
C: Keadaan klinis baik, ceria, raut wajah segar, dapat bermain dan bersosialisasi
dengan baik dan dengan teman sebaya dilingkungan sekitarnya
D: Ibu pasien mengatakan tidak pernah menganjurkan anaknya untuk menjalani diet
apapun
E: Keadaan lingkunga bersih, sanitasi adekuat, terdapat pepohonan rindang di
belakang rumah.
Saat sakit:
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak nafsu makan dan minum sedikit-sedikit,
c. Aktifitas
Sebelum sakit:
Ibu pasien mengatakan anaknya An. R aktif beraktifitas dan bermain
Saat sakit:
Ibu pasien mengatkan anaknya An. R lebih banyak tidur, lemas dan mudah menangis
d. Tidur dan istirahat
Sebelum Sakit :
Ibu pasien mengatakan anaknya An. R tidur siang 1 jam, sedangkan pada malam hari
pasien tidur dari pukul 22.00 - 06.00 wita atau sama dengan 8 jam dan terkadang
terbangun ketika pasien haus.
Saat sakit:
Ibu pasien mengatakan anaknya An. R tidur tidak menentu atau lebih sering tidur dan
terkadang terbangun ketika pasien haus atau lapar.
e. Eliminasi
BAB
Sebelum Sakit :
Ibu pasien mengatakan biasanya pasien BAB 1-2 kali shari dengan konsistensi
lembek, warna kuning kecoklatan, tidak ada darah, tidak ada lendir, bau khas fases.
Saat sakit :
Ibu pasien mengatakan pasien BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek, warna
kuning kecoklatan, tidak ada darah, tidak ada lendir, bau khas fases.
BAK
Sebelum Sakit :
Ibu pasien mengatakan biasanya pasien BAK 3-4 kali sehari atau sama dengan 500
cc/ 24 jam, warna urine kuning jernih, dengan pancaran kuat, tidak ada darah, tidak
ada rasa nyeri.
Saat Sakit :
Ibu pasien mengatakan pasien biasanya BAK 5 kali atau sama dengan 650 cc/24 jam
dengan warna kuning pekat, tidak ada rasa nyeri saat berkemih
f. Pola hubungan
Ibu pasien mengatakan pola peran hubungan anaknya dengan anggota keluarga inti,
saudara dan anggota keluarga lainnya, teman sebaya dan teman diluar rumah berjalan
baik, ibu pasien mengatakan An. R merupakan anak yang ramah dan ceria.
g. Koping
Ibu pasien mengataka anaknya An. R akan menangis bila keinginannya tidak dipenuhi
h. Kognitif dan persepsi
Ibu pasien mengatakan berusaha tampak tegar dan selalu memberikan semangat pada
ananya agar kuat selama menjalani pengobatan dan mengikuti setiap prsedur. An. R
meski menjalani perawatan namun sudah tampak mulai menyesuikan dengan
lingkungan sekitar, An. R sangat kooperatif dalam setiap prosedur yang dilakukan
i. Konsep Diri
Citra Tubuh : Ibu pasien mengatakan anaknya tidak memiliki gangguan pada structur
tubuhnya, dan tidak memiliki riwayat pembedahan terkait perubahan structur tubuh.
Ideal Diri : Ibu pasien berharap anaknya bisa cepat sembuh dan bermain dengan
teman-temannya seperti sebelumnya.
Harga Diri: -
Identitas Diri: An. R merupakan pertama dari pasangan suami istri ini.
Peran Diri : An. R memiliki peran sebagai seorang anak tunggal.
j. Seksual
An. R berjenis kelamin perempuan dan tidak memiliki penyakit seksual
k. Nilai
An. R dan keluarga pasien beragama Hindu
X. PEMERIKSAAN FISIK (inspeksi – auskultasi)
a. Keadaan umum : lemas
Tingkat kesadaran : komposmetis
TD :- Nadi : 108x/menit RR : 22x/menit
BB : 9,8 kg TB : 80 cm Suhu badan : 38,7o C
LLA : 15 cm LK : 50 cm LP : 43 cm
b. Kulit
Inspeksi: Warna kulit sawo matang, tidak ada lesi dan odema
Palpasi: tidak ada benjolan dan nyeri tekan, akral teraba hangat, tugor kulit < 2 detik
c. Kepala
Inspeksi : normo chepalus, distribusi rambut merata, warna rambut hitam merata,
tidak tampak adanya ketombe, atau rambut rontok, tidak adanya alopecia, tidak
adanya lesi, pada area wajah pasien tampak berkeringat.
Palpasi : tidak teraba adanya nodul, tidak adanya rambut rontok, tidak teraba celah
pada area sutura, tidak adanya nyeri tekan ataupun lessi
d. Mata
Inspeksi : bentuk mata simetris, sklera anikterik, reflek pupil baik,
konjungtiva ananemis.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
e. Telinga
Inspeksi : bentuk telinga simetris, tidak adanya kelainan pada area kartilago,
tidak tampak adanya serumen, tidak adanya othematoma, tidak adanya
kelainan bentuk seperti microta atau protruding.
Palpasi : aurikula paten, tidak teraba adanya nodul, tidak ada lessi atau edema pada
area telinga, tidak adanya nyeri tekan.
f. Hidung
Inspeksi : bentuk hidung simetris, tidak adanya septum defect, terlihat adanya
rambut haus pada area dalam hidung, hidung mancung, tidak tampak adanya
lesi atau nodul yang tampak, tidak adanya keluaran cairan seperti lendir atau
darah.
Palpasi : sinus teraba paten, tidak teraba adanya nodul, lessi atau nyeri tekan.
g. Mulut
Inspeksi : bentuk bibir simetris atas dan bawah, mukosa bibir tampak
kering, tidak ada stomatitis, tidak adanya labiosisis, palatosisis, ataupun
genatosisis, struktur gigi : gigi susu dan sudah lengkap, tidak adanya
pendarahan pada area labio atau gusi.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
h. Leher
Inspeksi : tidak adanya kelainan pada bentuk leher, tidak tampak adanya
pembesaran vena jugularis, pigmentasi merata, tidak adanya nodul yang
tampak atau lessi, pada area leher pasien tampak berkeringat.
Palpasi : tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid, tidak adanya nyeri
tekan,nadi carotis teraba kuat reguller, tidak teraba adanya nodul.
i. Dada
Paru-paru
Inspeksi : Perkembangan dada simetris saat inspirasi dan ekspirasi, tidak
terdapatadanya kelainan bentuk pada dada.
Palpasi : Tidak terdapat benjolan, teraba adanya ictus cordis
Perkusi : suara perkusi paru sonor
Auskultasi : suara asuskultasi paru Vesikuler
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat, dada kanan dan kiri tampak simetris, tidak
adalesi, tidak ada cekungan dan penggembungan.
Palpasi : Iktus cordis teraba pada linea midclavicularis sinistra ICS 5.
Perkusi : Suara perkusi jantung Dulness.
Auskultasi : Bunyi jantung 1 & 2 tunggal reguler, tidak terdaopat suara tambahan.
j. Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat adanya lesi, tidak tampak adanya asites, umbilikal
mendelep.
Auskultasi : terdengar suara bising usus 15x / menit (hyperaktif)
Perkusi: terdengar suara hypertimpani.
Palpasi: tidak teraba adanya distensi
k. Genetalia
Tidak terkaji
l. Ekstrimitas
Atas : Bentuk kedua tangan simetris, tidak terdapat lesi, tidak teraba adanya
edema,akral teraba hangat, tangan kanan terpasang infus, CRT kurang dari 3 detik.
Bawah : Bentuk simetris, tidak terdapat lesi, akral hangat, refleks patella positif,
tidak terdapat varises
m. Neurologi
Tidak terkaji

XI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENUNJANG


Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
6
RBC 4.18 10 /µL 4.00-6.00
HGB 11.2 g/dL 13.5-19.5
HCT 33.0 % 44.0-64.00
MCV 78.9 µm3 100.0-112.0
MCH 26.2 pg 30.0-38.0
MCHC 33.9 g/dL 32.0-36.0
RDW-CV 10.1 % 11.0-16.0
RDW-SD 32.3 µm3 37.0-49.0
PLT 292 103/µL 150-450
PCT 0.24 % 0.15-0.50
MPV 8.3 µm3 6.0-11.0
PDW 12.4 µm3 11.0-18.0
P-LCC 60 103/µL 44-140
P-LCR 20.5 % 18.0-50.0
WBC 12.33 103/µL 10.00-26.00
XII. TERAPI YANG DIPEROLEH
Nama obat Dosis Rute Indikasi
IVFD D5 2/4 NS 12 tpm Intravena Untuk mengati cairan dan kalori
dalam tubuh
Ottopan 130 mg Intravena Untuk Obat demam dan nyeri
Metyl 1,5 mg Oral Untuk mengobati berbagaui
pradnisolon macam infeksi bakteri
Erdomax 60 mg Oral Untuk saluran pernafasan kronik
dan akut
Vit C 50 mg Oral Untuk membatu merawat
kesehatan tulang rawan, tulang dan
gigi
Diazepam 3 mg Oral Untuk mengtasi gangguan
kecemasan, meredakan kejang dan
kaku otot

XIII. INFORMASI LAIN (mencakup rangkuman kesehatan klien dari gizi, fisioterapis, dll)
Diet TKTP berbentuk lunak untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien

XIV. ANALISIS DATA


DATA MASALAH/ PROBLEM PENYEBAB/ ETIOLOGI
DS : Infeksi bakter, virus, parasit HIPERTEMI
Ibu pasien mengatkan anaknya
An. R demam naik turun sejak 3
hari yang lalu, suhu tubuh Reaksi infamasi
anaknya mencapai 39 C – 39,5 C
o o

dan disertai kejang.


DO : Proses demam
Saat pengkajian didapat hasil
pengukuran suhu pasien 39°C, Keseimbangan potensi
kulit teraba hangat, turgor kulit membran ATP, ASE
pasien tidak elastis, mukosa bibir
pasien tampak kering, pasien
tampak lemah, pasien tampak Difusi Na+ dan K+
pucat, dan di area wajah dan
leher pasien tampak berkeringat.
- N : 110 x/menit Kejang
- RR : 26 x/menit

Aktivitas otot meningkat


Metabolisme meningkat

Suhu tubuh meningkat

HIPERTEMI
DS : Infeksi bakter, virus, parasit RESIKO CEDERA
ibu pasien mengatakan anaknya
An. R mengalami kejang, kejang
terjadin kurang dari 5 menit Reaksi infamasi

DO :
Pasien tampak lemas Proses demam

Keseimbangan potensi
membran ATP, ASE

Difusi Na+ dan K+

Resiko kejang berulang

Inkordinasi konstaksi otot


mulut dan lidah

RESIKO CEDERA

XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH


1. Hipertermi berhubungan dengan proses terjadinya penyakit ditandai dengan pasien
mengalami demam sejak 3 hari yang lalu, hasil pengukuran suhu pasien 39°C, kulit
teraba hangat, mukosa bibir pasien tampak kering, pasien tampak lemah, pasien
tampak pucat, kulit terabahangat, di area wajah dan leher pasien tampak berkeringat
2. Resiko cedera dibuktikan dengan pasien sempat mengalami kejang, perubahan
oreintasi afektif.
XVI. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NIC) Rasional TTD
Keperawatan (NOC)
1 [D.0130] Setelah dilakukan Termoregulasi :
Hipertermia Tindakan keperawatan 1. Monitor suhu tubuh 1. Untuk mengetahui
selama 3 x 24 jam suhu tubuh pasien.
diharapkan hipertermi 2. Longgarkan atau 2. Agar pasien tidak
yang dialami pasien dapat lepaskan pakaian gerahdan nyaman
teratasi.
Dengan kriteria hasil: 3. Anjurkan tirah baring 3. Agar pasien rileks
1. Suhu Tubuh pasien
kembali normal (36,5°C 4. Kolaborasi pemberian 4. Untuk memenuhi
37.5°C) cairan dan eletrolit kebutuhan cairan
2. Tidak teriadi kejang intravena pasien.
pada pasien
3. Ibu Pasien
mengetahui tentang
penyebab demamnya.
4. Tubuh pasien tidak
teraba panas.
5. Bibir pasien tampak
lembab kembali.
2 [D.0136] Setelah diberikan asuhan Manajemen keselamatan
Risiko keperawatan kebutuhan lingkungan:
Cedera dan selama 3 × 24 jam
keamanan pasien 1. Identifikasi kebutuhan 1. Untuk mencegah
diharapkan masalah resiko dan keamanan pasien resikp cedera pada
cidera tidak terjadi dengan pasien
kriteria hasil: 2. Pasang side rail pada
1. Tidak terjadi kejang tempat tidur 2. Untuk mencegah
2. Tidak terjadi cedera pasien jatuh
3. Ajarkan individu,
keluarga dan 3. Untuk mencegah
pengunjung risiko resiko bahaya dari
tinggi bahaya lingkungan
lingkungan
4. Kolaborasi dengan
4. Untuk memastikan
keluarga untuk tetap
agar keluarga selalu
menjaga dan
mendampingi
memperhatikan
pasien.
keselamatan pasien
dengan tetap
melakukan
pendampingan selama
perawatan.

XVII. IMPLEMENTASI
No tanggal No. Jam Implementasi Evaluasi TTD
Diagnosa
1 11 1 10.00 Memonitor suhu tubuh DS:
Januari Wita Ibu pasien mengatakan anaknya
2013 An. R lemas dan badan anaknya
teraba hangat
DO:
Pasien tampak lemas, berbaring
di tempat tidur
Hasil TTV:
N: 115x/menit
RR: 22x/menit
S: 39oC

Melonggarkan atau lepaskan DS:


pakaian Ibu pasien mengatakan An. R
mau dilonggarkan pakaiannya
DO:
Pasien tampak memakai baju
longgar

Menganjurkan tirah baring DS:


Ibu pasien mengatakan anaknya
An. R mau melakukan tirah
baring
DO:
Pasien tampak tidur di atas
tempat tidur

Mengkolaborasi pemberian DS:-


cairan dan eletrolit intravena
DO: pasien tampak terpasang
IVFD D5 2/4 NS 12 tpm
2 11 2 10.00 Mengidentifikasi kebutuhan dan DS: -
Januari Wita keamanan pasien DO:
2023 Pasien tampak aman dan tidak
cedera berada di atas tempat
tidur
Memasang side rail pada tempat
tidur DS:-
DO:
Side rail tampak terpasang

Mengajarkan individu, keluarga DS:


dan pengunjung risiko tinggi Keluarga pasien mengatakan
bahaya lingkungan mengerti tentang bahaya
lingkungan yang menyebabkan
cedera
DO:
Keluarga pasien tampak sudah
paham dan kooperatif

Mengkolaborasi dengan keluarga DS:


untuk tetap menjaga dan Keluarga pasien mengatakan
memperhatikan keselamatan mau menjaga dan
pasien dengan tetap melakukan memperhatikan keselamatan
pendampingan selama perawatan. pasien selama dirawat
DO:
Keluarga pasien tampak menjaga
dan memperhatikan keselamatan
pasien
3 12 1 17.00 Memonitor suhu tubuh DS:
Januari Wita Ibu pasien mengatakan anaknya
2013 An. R lemas dan badan anaknya
teraba hangat
DO:
Pasien tampak lemas, berbaring
di tempat tidur
Hasil TTV:
N: 108x/menit
RR: 22x/menit
S: 38.1oC

Melonggarkan atau lepaskan DS:


pakaian Ibu pasien mengatakan An. R
mau dilonggarkan pakaiannya
DO:
Pasien tampak memakai baju
longgar

Menganjurkan tirah baring DS:


Ibu pasien mengatakan anaknya
An. R mau melakukan tirah
baring
DO:
Pasien tampak tidur di atas
tempat tidur

Mengkolaborasi pemberian DS:-


cairan dan eletrolit intravena
DO: pasien tampak terpasang
IVFD D5 2/4 NS 12 tpm
4 12 2 17.00 Mengidentifikasi kebutuhan dan DS: -
Januari Wita keamanan pasien DO:
2023 Pasien tampak aman dan tidak
cedera berada di atas tempat
tidur
Memasang side rail pada tempat
tidur DS:-
DO:
Side rail tampak terpasang

Mengajarkan individu, keluarga DS:


dan pengunjung risiko tinggi Keluarga pasien mengatakan
bahaya lingkungan mengerti tentang bahaya
lingkungan yang menyebabkan
cedera
DO:
Keluarga pasien tampak sudah
paham dan kooperatif

Mengkolaborasi dengan keluarga DS:


untuk tetap menjaga dan Keluarga pasien mengatakan
memperhatikan keselamatan mau menjaga dan
pasien dengan tetap melakukan memperhatikan keselamatan
pendampingan selama perawatan. pasien selama dirawat
DO:
Keluarga pasien tampak menjaga
dan memperhatikan keselamatan
pasien
5 13 1 22.00 Memonitor suhu tubuh DS:
Januari Wita Ibu pasien mengatakan anaknya
2013 An. R lemas dan badan anaknya
teraba hangat
DO:
Pasien tampak lemas, berbaring
di tempat tidur
Hasil TTV:
N: 110x/menit
RR: 22x/menit
S: 36,6oC

Melonggarkan atau lepaskan DS:


pakaian Ibu pasien mengatakan An. R
mau dilonggarkan pakaiannya
DO:
Pasien tampak memakai baju
longgar

Menganjurkan tirah baring DS:


Ibu pasien mengatakan anaknya
An. R mau melakukan tirah
baring
DO:
Pasien tampak tidur di atas
tempat tidur

Mengkolaborasi pemberian DS:-


cairan dan eletrolit intravena
DO: pasien tampak terpasang
IVFD D5 2/4 NS 12 tpm
6 13 2 22.00 Mengidentifikasi kebutuhan dan DS: -
Januari Wita keamanan pasien DO:
2023 Pasien tampak aman dan tidak
cedera berada di atas tempat
tidur
Memasang side rail pada tempat
tidur DS:-
DO:
Side rail tampak terpasang

Mengajarkan individu, keluarga DS:


dan pengunjung risiko tinggi Keluarga pasien mengatakan
bahaya lingkungan mengerti tentang bahaya
lingkungan yang menyebabkan
cedera
DO:
Keluarga pasien tampak sudah
paham dan kooperatif

Mengkolaborasi dengan keluarga DS:


untuk tetap menjaga dan Keluarga pasien mengatakan
memperhatikan keselamatan mau menjaga dan
pasien dengan tetap melakukan memperhatikan keselamatan
pendampingan selama perawatan. pasien selama dirawat
DO:
Keluarga pasien tampak menjaga
dan memperhatikan keselamatan
pasien

XVIII. EVALUASI

No tanggal No. Evaluasi Nama/TTD


Diagnosa
1 Jumat, 13 Hipertemi S : Ibu pasien mengatkan anaknya An. R
Januari sudah tidak panas lagi
2023 O : Suhu tubuh pasien tampak menurun
Hasil TTV:
S: 36,6oC
N: 110x/menit
RR: 22x/menit
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
2 Jumat, 13 S : Ibu pasien mengtaakan anaknya An.
Januari R sudah tidak kejang dan tidak ada
2023 cedera
O : Pasien tampak tidak kejang dan
tidak ada cedera
Hasil TTV:
S: 36,6oC
N: 110x/menit
RR: 22x/menit
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien

You might also like