You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.

W DENGAN GANGGUAN
PERSEPSI SENSORI HALUSINASI DI WISMA ABIYASA
RUMAH SAKIT JIWA Prof. Dr. SOEROJO MAGELANG

Disusun Oleh:

DIANA IGA SAFITRI


92022040039

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


TAHUN AJARAN 2022/2023
Jln. Ganesha I, Purwosari, Kudus 59316, Telp/Fax. +62 291 437 218
Website: www.umkudus.ac.id Email: sekretariat@umkudus.ac.id

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. W DENGAN GANGGUAN


PERSEPSI SENSORI HALUSINASI DI WISMA ABIYASA
RUMAH SAKIT JIWA Prof.Dr. SOEROJO MAGELANG

I IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.W
Tgl Pengkajian : 4 Mei 2023 Jam : 11:00 WIB
Umur : 51 tahun 11 bulan
No. RM : 002466xx
Jenis Kelamin : Laki-laki
Informan : Pasien, rekam medis dan perawat
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Warga negara : WNI
Alamat : Kragilan 04/09 Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta
Ruangan Rawat : Wisma Abiyasa
Tanggal Dirawat : 29 April 2023 jam : 11.42 WIB
Nama penanggung jawab : Tn. S
Hubungan dengan pasien : Anak

II ALASAN MASUK
Pasien berbicara ngelantur, tidak bisa tidur, 2 minggu mengalami perubahan
perilaku, berbicara sendiri, mengatakan cucu akan dijadikan presiden menggantikan
pak Jokowi, batuk berdahak.

III FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?

Pasien belum pernah mengalami gangguan jiwa

2. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Anggota keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa

3. Adakah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Pasien tidak tahu

IV FAKTOR PRESIPITASI
Tidak ada faktor presipitasi
V FISIK
1. Keadaan umum pasien saat ini baik. Pasien menjalankan Activity Daily
Living dilakukan dengan bantuan oleh perawat
2. Tingkat kesadaran pasien: Composmetis
3. Tanda-tanda Vital:
TD: 120/80 mmHg
N: 90 x / menit
S: 36,2 °C
RR: 20 x/menit SpO2: 92%
4. Mengukur
BB: 55 Kg
TB: 157 cm
5. Keluhan fisik
Pasien tidak mempunyai keluhan fisik apapun
VI PSIKOSOSIAL

1. Genogram
1. Genogram

Keterangan:
Pasien adalah seorang laki-laki, dari 4 bersaudara.
a. Pengambilan keputusan dalam keluarga diambil oleh Keluarga, Saudara,
dan anak.
b. Pola komunikasi antar keluarga terjalin cukup baik.
c. Pola asuh yang diterapkan dalam keluarga adalah anak harus patuh pada
orang tua, pasien tinggal dengan kedua anaknya.
d. Sumber pembiayaan atau ekonomi keluarga didapat dari Ibu.

1. Konsep Diri

a. Gambaran diri
Pasien mengatakan seluruh anggota tubuhnya baik .
b. Identitas diri
- Pasien bernama W usia 76 tahun yang berjenis kelamin laki – laki dan
merasa puas dengan jenis kelaminnya.
- Pasien mengatakan tidak bekerja
c. Peran
- Pasien mengatakan usia 76 tahun, usia dewasa akhir
- Pasien mengatakan berperan sebagai bapak
- Pasien mengatakan tidak pernah berpartisipasi dalam kegiatan
masyarakat misalnya gotong-royong.
d. Ideal diri
- Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang berkumpul
bersama keluarga.
- Pasien mengatakan ingin berbaur dengan masyarakat
e. Harga diri
- Pasien mengatakan meski sekarang dalam keadaan sakit jiwa namun ia
tetap ingin dihargai di lingkungan
f. Hubungan sosial
- Pasien kurang berperan aktif dalam kegiatan dan aktivitas sehari - hari,
rumah sakit.
- Resiko perilaku saat dikaji kurang kooperatif, bila halusinasinya muncul
emosinya labil.
g. Spiritual
- Pasien mengatakan tidak rutin beribadah

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan Fisik
Kebersihan dan kondisi pasien dari rambut baik. Kuku pasien sudah dipotong,
cara berpakaian, memakai sandal.
2. Pembicaraan
Pasien banyak bicara dan bercerita tapi sulit untuk di mengerti
3. Motorik
- Pasien terlihat berbicara sendiri ketika halusinasinya muncul.
- Pasien terlihat sering tertidur
- Pasien berbicara sendiri sambil komat-kamit bibirnya, sambil menunduk.
- Pasien sering menyangkal jika diditanya tentang wujud halusinasinya
4. Alam Perasaan

h. Afek
- Inappropriate : labil, mood / emosi pasien yang cepat berubah.
i. Interaksi Selama Wawancara
Selama wawancara pasien tidak begitu kooperatif, kontak mudah beralih, karena
bila bercakap-cakap terlalu lama pasien beranjak dari tempat. Pasien
konsentrasinya mudah beralih, berbelit ketika berbicara
j. Persepsi
- Pasien mengatakan bahwa cucunya akan menjadi presiden menggantikan
pak Jokowi
k. Proses Pikir
Pasien saat diwawancarai pembicaraanya tidak begitu kooperatif, berbelit-belit.
l. Isi Pikir
Tidak ditemukan adanya hipokondria, phobia.
m. Tingkat kesadaran (secara kualitatif)
Pasien tampak bingung dan tidak terfokus, Pasien mampu mengingat keluarga,
kurang mampu mengingat hari dan waktu, ketika diajak kenalan pasien kurang
mampu mengingat nama orang lain.
n. Memori
Ingatan jangka panjang dan jangka pendek pasien tidak begitu baik karena
pasien kurang dapat menceritakan masalalunya dan mengingat kenapa dia bisa
dibawa ke RSJ.
o. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Konsentrasi pasien kurang begitu baik tetapi mampu menjawab hitungan-
hitungan sederhana dengan pertambahan, dan pengurangan
p. Kemampuan Penilaian
Pasien dapat mengambil keputusan sederhana, misalnya lebih memilih antri
makanan daripada harus berdesakan
q. Daya tilik diri
Pasien mengatakan bahwa sekarang dia berada di RSJ untuk perawatan,
pengobatan dirinya yang sedang mengalami gangguan jiwa.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan : Pasien dibantu perawat saat menyiapkan makanan, pasien
dibantu perawat membersihkan alat makan,.
2. BAK/BAB : Pasien mampu mengontrol BAK/BAB di WC, membersihkan
WC, membersihkan diri, memakai pakaian/ celana.
3. Mandi : Pasien mampu mandi, menggosok gigi dan keramas.
4. Berpakaian/ berdandan : Pasien mampu memilih pakaian, memakai pakaian
dan pasien dibantu oleh perawat mencukur jenggot (laki-laki)
5. Istirahat dan tidur : Pasien mampu mengatur waktu tidur, pasien dibantu
oleh perawat merapikan sprei dan selimut dan mampu untuk tidur tanpa
bantuan
6. Penggunaan obat : Saat di RSJ pasien hanya menerima obat yang
diberikan oleh perawat dan di bimbing dalam pemberian obat.
7. Pemeliharaan kesehatan : Pasien baru pertama kali dirawat RSJ Soerojo
Magelang
8. Kegiatan didalam rumah : pasien mengatakan malas menjaga kebersihan dan
kerapian di dalam rumah
9. Kegiatan di luar rumah : Pasien mengatakan jarang ikut kegiatan diluar
rumah.
VIII. MEKANISME KOPING
Jika pasien merasa mendengar dan melihat beraagai hal saat halusinasi, pasien
mengatakan tidak kenapa-kenapa dan sudah biasa

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Pasien mengatakan semenjak pasien mengalami gangguan jiwa menjadi lebih
menyendiri dan jarang melakukan aktivitas.
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Pasien kurang mengetahui tentang manajemen hidup sehat dan apa yang harus
dilakukan jika sedang emosi.
XI. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : F 06.8 (other specified mental disorders due to brain damage
and dysfunction and to physical disease)
Terapi medik :
 THP 2mg
 Lodomer 5mg (inj)
 Clobazam 10mg
 Amplodipin 5 mg
XII. Analisis Data

Tgl./jam Data Masalah Paraf


Keperawatan

04-05-2023 Ds : Pasien berbicara ngelantur, tidak bisa


tidur, 2 minggu mengalami perubahan Gangguan
Jam 10.00 perilaku, berbicara sendiri, mengatakan Persepsi
cucu akan dijadikan presiden menggantikan sensori :
pak Jokowi, batuk berdahak. Halusinasi
pendengaran
Do : (D.0085)
- Tampak sedikit gelisah
- Sulit Konsentrasi
- Kontak mata mudah beralih
- Bicara sendiri
- Pasien terlihat sering tertidur

04-05-2023 Ds
Pasien mengatakan membutuhkan bantuan Defisit
Jam 10.00 dalam melakukan aktivitas makan dan Perawatan
berhias Diri
Do (D.0109)
- Saat makan masih berserakan dan
ada sisa makanan dimulut
- Kuku tampak panjang dan kotor
XII. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Persepsi sensori: Halusinasi pendengaran (D.0085)
2. Defisit Perawatan Diri (D.0109)
XIII Intervensi Keperawatan
NO Tgl/jam Tujuan dan keriteria hasil Intervensi
1 04-05- Setelah dilakukan tindakan SP 1 (mengenal halusinasi dan
2023 keperawatan selama kurang menghardik)
Jam 10.00 lebih 3 x 24 jam diharapkan - Identifikasi jenis halusinasi pasien
gangguan halusinasi pada - Identifikasi isi halusinasi pasien
pasien dapat diatasi dengan - Identifikasi waktu halusinasi
K.H : pasien
Pasien mampu mengontrol - Identifikasi frekuensi halusinasi
halusinasinya dengan cara pasien
a) Menghardik - Identifikasi situasi yang
b) 5 benar minum obat menimbulkan halusinasi
c) Bercakap-cakap dengan - Latih pasien cara kontrol halusinasi
orang lain dengan menghardik
d) Mengalihkan dengan - Bimbing pasien memasukkan
aktivitas terjadwal dalam jadwal kegiatan harian

SP 2 (5 Benar minum obat)


- Validasi masalah dan latihan
sebelumnya
- Jelaskan cara kontrol halusinasi
dengan teratur minum obat (prinsip
2 benar minum obat)
- Bimbing pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
SP 3 (bercakap-cakap)
- Validasi masalah dan latihan
sebelumnya
- Latih pasien cara kontrol halusiansi
dengan berbincang dengan orang
lain
- Bimbing pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
SP 4 (kagiatan/aktivitas tersetruktur)
- Validasi masalah dan latihan
sebelumnya
- Latih pasien cara kontrol halusinasi
dengan kegiatan (yang biasa
dilakukan pasien)
- Bimbing pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
Tindakan kelompok :
- Libatkan TAK persepri halusinasi
Kolaborasi :
Pemberian psikoterapi obat
 THP 2mg/12 J
 Lodomer 5mg (inj) /12 J
 Clobazam 10mg/12 J
XIII. Pelaksanaan dan Evaluasi

No Hari/ Dx Implementasi Evaluasi (SOAP)


. tanggal Keperawata
n
1. Kamis, 04 Gangguan 1. Mengidentifikasi jenis S : pasien mengatakan cucunya
Mei 2023 presepsi halusinasi akan dijadikan presiden
10.00 WIB sensori 2. Mengidentifikasi isi halusinasi menggantikan pak jokowi
(halusinasi 3. Mengidentifikasi situasi - Waktu munculnya
pendengara munculnya halusinasi halusinasi : pasien
n) 4. Mengidentifikasi respon pasien mengatakan halusinasi
(D.0085) saat muncul halusinasi muncul setiap sedang
5. Melatih cara mengatasi sendiri
halusinasi dengan menghardik - Frekuensi halusinasi muncul
6. Memasukkan kegiatan : Hampir setiap hari
menghardik ke jadwal harian - Respons/perasaan saat
pasien halusinasi muncul : Sangat
mengganggu
- Tindakan yang telah
dilakukan untuk
menghilangkan halusinasi :
menghardik halusinasi
- Keberhasilan dari tindakan
yang telah dilakukan : untuk
menghardik pasien masih
mengingatnya dan pasien
mempraktekkan saat
halusinasi datang
O:
- Pasien bisa mengidentifikasi
jenis, isi, situasi, respon dari
halusinasinya
- pasien mengikuti instruksi
dari perawat untuk
menghardik
- konsentrasi bagus
- kontak mata mudah beralih
- Pasien belum bisa
menghardik secara mandiri
- Pasien mau dan bisa
memasukkan kegiatan
menghardik dalam ke
jadwal harianya
A : Masalah belum teratasi :
gangguan presepsi sensori
halusinasi pendengaran
P : Lanjutkan intervensi
- Lanjutkan latihan
menghardik
- Libatkan TAK persepsi
halusinasi dan berikan
kolaborasi
- THP 2mg/12 J
- Lodomer 5mg (inj) /12 J
- Clobazam 10mg/12 J
2. Jumat, 05 Gangguan 1. Mengidentifikasi jenis S : pasien mengatakan lebih baik
Mei 2023 presepsi halusinasi dari hari sebelumnya
11.00 WIB sensori 2. Mengidentifikasi isi halusinasi - Waktu munculnya
(halusinasi 3. Mengidentifikasi situasi halusinasi : pasien
pendengara munculnya halusinasi mengatakan halusinasi
n) 4. Mengidentifikasi respon pasien muncul saat dia sendirian
saat muncul halusinasi - Frekuensi halusinasi muncul
5. Memvalidasi sp sebelumnya : saat sendirian
6. Melatih ulang cara mengatasi - Respons/perasaan saat
halusinasi dengan menghardik halusinasi muncul : Sangat
7. Memasukkan kegiatan mengganggu
menghardik ke jadwal harian - Tindakan yang telah
pasien dilakukan untuk
menghilangkan halusinasi :
menghardik halusinasi
- Keberhasilan dari tindakan
yang telah dilakukan : untuk
menghardik pasien mampu
menghardik secara mandiri
O:
- Pasien bisa mengidentifikasi
jenis, isi, situasi, respon dari
halusinasinya
- pasien mengikuti instruksi
dari perawat untuk
menghardik
- kontak mata mulai focus
- konsetrasi mulai fokus
- Pasien bisa menghardik
secara mandiri
- Pasien mau dan bisa
memasukkan kegiatan
menghardik dalam ke
jadwal harianya
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan interrvensi
- Lanjutkan Sp 2 mengontrol
halusinasi dengan 5 prinsip
benar obat
- Libatkan TAK persepsi
halusinasi & berikan
kolaborasi
- THP 2mg/12 J
- Lodomer 5mg (inj) /12 J
- Clobazam 10mg/12 J
3. Sabtu, 6 Gangguan 1. Mengidentifikasi jenis S : pasien mengatakan keadaanya
Mei 2023 presepsi halusinasi jauh lebih baik dan tenang
10.00 WIB sensori 2. Mengidentifikasi isi halusinasi dari hari sebelumnya
(halusinasi 3. Mengidentifikasi situasi - Waktu munculnya
pendengara munculnya halusinasi halusinasi : pasien
n) 4. Mengidentifikasi respon pasien mengatakan halusinasi
saat muncul halusinasi sudah jarang muncul
5. Memvalidasi sp sebelumnya - Frekuensi halusinasi muncul
6. Melatih cara mengatasi : saat menunggu makanan
halusinasi dengan 5 prinsip tadi
benar obat meliputi manfaat - Respons/perasaan saat
obat, efek obat, dan cara halusinasi muncul : sudah
memperoleh obat biasa karena sudah
7. Memasukkan kegiatan 5 benar diajarkan cara menghardik
minum obat ke jadwal harian - Tindakan yang telah
pasien dilakukan untuk
menghilangkan halusinasi :
menghardik halusinasi
- Keberhasilan dari tindakan
yang telah dilakukan : untuk
menghardik pasien mampu
menghardik secara mandiri
O:
- Pasien bisa mengidentifikasi
jenis, isi, situasi, respon dari
halusinasinya
- Pasien mengatakan masih
ingat cara menghardik
- Pasien mendengarkan
selama di jelaskan tentang 5
prinsip benar obat
- Kontak mata mulai focus
- Konsentrasi mulai
meningkat
- Pasien bisa menjelaskan
tentang manfaat obat
- Pasien bisa menjelaskan
tentang efek obat
- Pasien bisa menjelaskan
cara memperoleh obat
- Pasien tidak bisa
menjelaskan tentang 5
prinsip benar obat
- Pasien mau dan bisa
memasukkan kegiatan 5
benar minum obat dalam ke
jadwal harianya
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Lanjutkan Latih SP 2
mengontrol halusinasi
dengan 5 prinsip benar
obat
- Libatkan TAK persepsi
halusinasi & beri kolaborasi

You might also like