You are on page 1of 11

MAKALAH

“SEJARAH KEPERAWATAN JIWA DAN TREND SERTA ISSUE DALAM


KEPERAWATAN JIWA GLOBAL”

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA I

DISUSUN OLEH:

HAMDA SULFI NADIA

2114201019

DOSEN PENGAMPU:

Ns. Amelia Susanti, M.Kep, Sp.Kep MB

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik
dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA I. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai
masalah Keperawatan kesehatan jiwa, diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua.

Dalam menyelesaikan masalah ini, banyak kesulitan yang saya hadapi. Namun berkat
bimbingan dari Dosen, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Saya menyadari, sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya belum seberapa dan
masih banyak belajar dalam membuat makalah. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna.
Harapan saya, mudah-mudahan makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua

Padang, 17 September 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................……………….2

DAFTAR ISI...................................................................................................……………….3

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG..........................................................................……………….4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................……………….5
C. TUJUAN...............................................................................................……………….5

BAB II PEMBAHASAN

A. SEJARAH KEPERAWATAN JIWA...................................................……………….6


B. TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN JIWA GLOBAL................……………….9

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN.....................................................................................……………….10
B. SARAN.................................................................................................……………….10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jiwa adalah unsur manusia yang bersifat nonmateri, tetapi fungsi dan
manifestasinya sangat terkait pada materi. Setiap manusia memiliki jiwa, tetapi ketika
ditanya, “mana jiwamu?” hanya sebagian kecil yang dapat menunjukkan tempat
jiwanya. Hal ini karena jiwa memang bukan berupa benda, melainkan sebuah sistem
perilaku, hasil olah pemikiran, perasaan, persepsi, dan berbagai pengaruh lingkungan
sosial yang merupakan manifestasi sebuah kejiwaan seseorang. Jiwa bersifat abstrak
dan tidak berwujud benda. Oeh karena itu, untuk mempelajari ilmu jiwa dan
keperawatannya, kita harus mempelajarinya dari manifestasi jiwa terkait pada materi
yang dapat diamati yaitu berupa perilaku manusia. Manifestasi jiwa tersebut antara lain
yaitu kesadaran, afek emosi, psikomotor, proses berpikir, persepsi dan sifat kepribadian.
Jiwa yang sehat sangat sulit untuk didefenisikan dengan tepat. Meskipun begitu,
Karl menninger mendefienisikan orang yang sehat jiwanya adalah orang yang
mempunyai kemampuan menyesuaikan diri pada lingkungan, serta berintegrasi dan
berinteraksi dengan baik, tepat dan bahagia. Sedangkan Michael Kirk Patrick
mendefinisikan jiwa adalah orang yang bebas dari gejala gangguan psikis, serta dapat
berfungsi optimal sesuai apa yang ada padanya.
Dalam perawatan kesehatan, masalah terkait kejiwaan ditangani oleh perawat
jiwa atau perawat psikiatrik. Perawat jiwa dan perawat psikiatrik merupakan dua jenis
spesialis yang berbeda pada profesi keperawatan. Psychiatric nursing merupakan cabang
keperawatan yang peduli pencegahan, perawatan serta penyembuhan gangguan mental.
Beberapa kegiatan perawat psikiatrik antaranya yaitu menyediakan lingkungan terapi
yang aman, menangani klien terkait dengan masalah yang mereka hadapi,
mengidentifikasi dan merawat aspek dari masalah pasien, melakukan psikoterapi, serta
memberikan bantuan klinis untuk perawat lain dan petugas kesehatan lainnya juga.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah keperawatan jiwa?
2. Apa saja trend serta issue keperawatan jiwa global?

C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana sejarah keperawatan jiwa
2. Mengetahui apa saja trend serta issue keperawatan jiwa global

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Keperawatan Jiwa


1. Zaman mesir kuno
Pada zaman ini, gangguan jiwa dianggap disebabkan karena adanya roh jahat
yang bersarang diotak. Oleh karena itu, cara menyembuhkannya dengan membuat
lubang pada tengkorak kepala untuk mengeluarkan roh jahat yang bersarang diotak
tersebut. Hal ini terbukti dengan ditemukannya lubang dikepala pada orang yang
pernah mengalami gangguan jiwa. Selain itu, ditemukan pada tulisan Mesir Kuno
tentang siapa saja yang pernah mengalami roh jahat dan telah dilubangi
dikepalanya. Tahun-tahun berikutnya, pasien yang mengalami gangguan jiwa
diobati dengan dibakar, dipukuli atau dimasukkan dalam air dingin dengan cara
diajak jalan melewati sebuah jembatan lalu diceburkan dalam air dingin dengan
maksud agar terkejut, yakni semacam syok terapi dengan harapan agar
gangguannya menghilang.
2. Zaman yunani (Hypocrates)
Pada zaman ini, gangguan jiwa sudah dianggap suatu penyakit. Upaya
pengobatannya dilakukan oleh dokter dan orang yang berdoa untuk mengeluarkan
roh jahat. Pada waktu itu, orang sakit jiwa yang miskin dikumpulkan dan
dimasukkan dalam rumah sakit jiwa. jadi, rumah sakit jiwa lebih banyak di gunakan
sebagai tempat penampungan orang gangguan jiwa yang miskin, sehingga
keadannya sangat kotor dan jorok. Sementara orang kaya yang megalami gangguan
jiwa dirawat dirumah sendiri. Pada tahun 1841, Dorothea Line Dick melihat
keadaan perawatan gangguan jiwa. Ia tersentuh hatinya, sehingga berusaha
memperbaiki pelayanan kesehatan jiwa. Bersamaan dengan itu, Herophillus dan
Erasistratus memikirkan apa yang sebenarnya ada dalam otak, sehingga dia
mempelajari anatomi otak pada binatang. Khale kurang puas hanya mempelajari
otak, sehingga ia beusaha mempelajari seluruh sistem tubuh hewan
(Notosoedirjo,2001).
3. Zaman vesalius

6
Vesalius tidak yakin hanya dengan mempelajari anatomi hewan saja, sehingga ia
ingin mempelajari otak dan sistem tubuh manusia. Namun, membelah kepala
manusia untuk dipelajari merupakan hal yang mustahil, apalagi mempelajari
seluruh sistem tubuh manusia. Akhirnya ia berusaha mencuri mayat manusia untuk
dipelajari. Sayangnya kegiatannya tersebut diketahui masyarakat, sehingga ia
ditangkap, diadili, dan diancam hukuman mati (pancung). Namun, ia bisa
membuktikan bahwa kegiatannya itu kepentingan keilmuwan, maka akhirnya ia
dibebaskan. Vesalius bahkan mendapat penghargaan karena bisa menunjukkan
adanya perbedaan antara manusia dan binatang. Sejak saat itu dapat diterima bahwa
gangguan jiwa merupakan suatu penyakit. Namun kenyataannya, pelayanan
dirumah sakit jiwa tidak pernah berubah. Orang yng mengalami gangguan jiwa
dirantai, karena petugasnya khawatir dengan keadan pasien.
4. Revolusi prancis I
Phillipe pinel, seorang direktur di RS bicetri prancis, berusaha memanfaatkan
revolusi prancis untuk membelenggu pada pasien gangguan jiwa. Revolusi prancis
itu dikenal dengan revolusi humanisme dengan semboyan utamanya “Liberty,
Equality, fraternity”.
5. Revolusi kesehatan jiwa II
Dengan diterima gangguan jiwa sebagai suatu penyakit. Maka terjadilah
perubahan orientasi pada organo biologis. Pada saat ini, qubius menuntut agar
gangguan jiwa masuk dalam bidng kedokteran. Oleh karena itu, gangguan jiwa
dituntut mengikuti paradigma natural sciences yaitu ada taksonomi (penggolongan
penyakit) dan nosologi (ada tanda/gejala penyakit)
6. Revolusi kesehatan jiwa III
Pola perkembangan pada revolusi kesehatan jiwa II masih berorientasi pada
berbasis rumah sakit (hospital base), maka pada perkembangan berikutnya
dikembangkanlah basis komunitas (community base) dengan adanya upaya pusat
kesehatan mental komunitas (community mental health centre) yang dipelopori
oleh J.F. Kennedy. Pada saat inilah disebut revolusi kesehatan jiwa III.

7
Sedangkan untuk perkembangan keperawatan di indonesia sangat dipengaruhi oleh
faktor sosial ekonomi akibat penjajahan yang dilakukan oleh colonial belanda, inggris
dan jepang. Perkembangan keperawatan jiwa di indonesia dimulai dari masa penjajahan
sampai dengan masa kemerdekaan yang dapat di uraikan sebagai berikut:

1. Zaman penjajahan belanda


Pada masa pemerintahan kolonial belanda, perawat merupakan penduduk
pribumi yang disebut velpeger dengan dibantu zieken oppaser sebagai penjaga
orang sakit. Tahun 1799 pemerintah kolonial belanda mendirikan rumah sakit
Binen Hospital dijakarta, Dinas kesehatan tentara dan dinas kesehatan rakyat yang
bertujuan untuk memelihara kesehatan staf dan tentara belanda. Jendral Deandels
juga mendirikan rumah sakit dijakarta, surabaya dan semarang, tetapi tidak di ikuti
perkembangan profesi keperawatn, karena tujuannya hanya untuk kepentingan
tentara belanda.
2. Zaman penjajahan jepang
Pada masa penjajahan jepang, perkembangan keperawatan di indonesia
mengalami kemunduran dan merupakan zaman kegelapan. Pada masa itu, tugas
keperawatan tidak dilakukan oleh tenaga terdidik dan pemerintah jepang
mengambil alih pimpinan rumah sakit. Hal ini mengakibatkan berjangkitnya wabah
penyakit karena ketiadaan persediaan obat.

3. Zaman kemerdekaan
Empat tahun setelah kemerdekaan barulah dimulai pembangunan bidang
kesehatan yaitu pendirian ruma sakit dan balai pengobatan. Pendirian sekolah
keperawatan dimulai pertama kali ditahun 1952 dengan didirikannya Sekolah Guru
Perawat dan sekolah perawat setingkat SMP. Tahun 1962 didirikan Akademi
Keperawatan milik Departemen Kesehatan di jakarta bertujuan untuk menghasilkan
sarjana muda keperawatan. Tahun 1985 merupakan momentum kebangkitan
keperawatan di indonesia, karena Universitas Indonesia mendirikan PSIK (Program
Studi ilmu Keperawatan) di Fakultas kedokteran.
B. Trend dan issue keperawatan jiwa secara global

8
Trend atau current issue dalam keperawatan jiwa adalah masalah- masalah yang
sedang hangat dibicarakan dan dianggap penting dalam perkembangan keperawatan
jiwa. Masalah-masalah tersebut dapat dianggap sebagai ancaman atau tantangan akan
memberikan dampak yang besar pada perkembangan keperawatan jiwa, baik yang
berada ditatanan regional maupun global.
1. Masih banyaknya tenaga perawat vokasional
Tenaga keperawatan vokasional terbukti maih banyak terdapat diseluruh dunia
dan juga di indonesia. Tenaga vokasional tentu akan berbeda dalam intervensinya
dengan tenaga perawat profesional. Banyaknya tenaga vokasional ini membuat
pelayanan kesehatan secara global masih kurng maksimal.
2. Program pendidikan kesehatan jiwa belum adekuat
Program pendidikan kesehatan jiwa baik diranah global maupun di indonesia
masih kurang adekuat. Institusi-institusi yang menyelenggarakan program spesialis
keperawatan jiwa masih sangat sedikit. Selain itu, tenaga pendidik profesional
dibidang keperawatan jiwa juga masih sedikit. Hal itu akhirnya juga memberi
dampak pada kualitas pelayanan kesehatan jiwa secara global.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpuln
Keperawatan jiwa telah mengalami banyak sekali perkembangan hingga
akhirnya berada pada tahaap yang sekarang ini. Perkembangan tersebut dapat diuraikan
secara global di dunia maupun juga perkembangan di indonesia. Dalam setiap
perjalanannya, semakin menuju kezaman yang baru, pandangan masyarakat mengenai
keperawatan jiwa menjadi semakin modern dan rasional. Dalam perkembangannya
tersebut, keperawatan jiwa juga menghasilkan trend dan issue yaitu berupa masalah-
masalah yang hangat dibicarakan masyarakat dan dianggap penting dalam proses
perjalanan keperawatan jiwa. Selain itu, juga terdapat berbagai efidence base dalam
praktik psychiatrick nursing. Setiap efedience base praktek tersebut dilakukan guna
mewujudkan kesejahteraan kesehatan jiwa
B. Saran
Sebaiknya mahasiswa mempelajari terkait sejarah perkembangan keperawatan
jiwa agar mahasiswa mengetahui proses dari keperawatan jiwa dan agar nantinya
mereka dapat melakukan intervensi yang sesuai dengan tahap perkembangan
keperawatan jiwa saat ini. Selain itu, mahaiswa juga diharapkan selalu update mengenai
informasi terkait trend dan issue serta efidence base dalam dunia keperawatatan jiwa
agar selalu dapat memberikan intervensi kepada pasien sesuai dengan kondisi yang
berkembang dimasyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Admin.2014.sejarah keperawatan jiwa.

http://grhsia.jogjaprov.go.id/berita/93/sejarah-keperawatan-jiwa.html. diakses tangal 4


september 2019

admin 2016. What do psychiatric and mental nurses do?

https://nursejournal.org/psychiatric-nursing/what-do-psychiatric-and-mental-health-nurses-do/.
Diakses tanggal 6 september 2019

Chruch, F. (2019). Psyciatric-Mental Health Nurses.

11

You might also like