You are on page 1of 7

Imam Subianto, Novy Ernawaty | Askep Pada Ibu Intranatal Care Kala I Fase Aktif Dengan 121

Gangguan Nyaman Nyeri

Kesehatan Keluarga Riwayat Artikel:


Vol. 14 No. 4; November 2022–Januari 2023; hal 121-127 Dikirim: 17 September, 2022
p-ISSN : 2086-0617; e-ISSN : 2829-520 Diterima: 12 Oktober, 2022
journal homepage: http://ejournal.akperharumjakarta.ac.id Diterbitkan: 23 November, 2022

Asuhan Keperawatan pada Ibu Intranatal Care Kala I Fase Aktif


dengan Gangguan Nyaman Nyeri di Ruang VK Rumah Sakit Umum
Daerah Koja Provinsi DKI Jakarta
Imam Subianto1, Novy Ernawaty2
Program Studi Kesehatan Masyarakat-STIKes RSPAD Gatot Subroto, Jakarta1
Program Studi Kesehatan Masyarakat-STIKes Bhakti Pertiwi Indonesia, Jakarta2
e-mail: imam_subi@yahoo.com1, novyernawati99@gmail.com2

Abstract
Handling and monitoring of labor pain, especially in stage 1, is very important, the pain scale
in intranatal care mothers in the active phase I on average is on a moderate to severe pain
scale. Labor pain can be controlled by two methods, namely pharmacological and non-
pharmacological. In non-pharmacological methods there are various methods, one of which is
the breathing relaxation technique. The aim of this study was to determine the effect of
breathing relaxation techniques on pain response in active phase I intranatal care mothers in
the VK room at Koja Hospital. This research method uses observation sheets with pre and post
intervention designs. Measurements were made on 3 respondents. This research was conducted
at the Koja Regional Public Hospital, DKI Jakarta Province. Data collection was carried out
for 2 days. The sample in this study were intranatal care mothers during the active phase I. The
variable in this study was the administration of breathing relaxation techniques to reduce pain
intensity. Analysis using the observation sheet is used to see the effect of breathing relaxation
techniques performed. From the results of the study, there was an effect of breathing relaxation
techniques on pain response in active phase I intranatal care mothers at VK Koja Hospital. It is
hoped that this research suggestion can provide a reference for the development of nurses'
independent nursing plans in non-pharmacological pain management.

Keywords: Labor Pain, Breathing Relaxation Techniques, Active Phase I Intranatal Care
Mothers

Abstrak
Penanganan dan pengawasan nyeri persalinan terutama pada kala 1 sangat penting, skala nyeri
pada ibu intranatal care kala I fase aktif rata-rata berada pada skala nyeri sedang hingga berat.
Nyeri persalinan dapat dikendalikan dengan dua metode yaitu farmakologis dan
nonfarmakologis. Pada metode non farmakologis terdapat berbagai metode, salah satunya
dengan tekhnik relaksasi pernapasan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh tekhnik relaksasi
pernapasan terhadap respon nyeri pada ibu intranatal care kala I fase aktif di ruang VK RSUD
Koja. Metode penelitian ini menggunakan lembar observasi dengan rancangan pre dan post
intervensi. Pengukuran dilakukan pada 3 responden. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit
Umum Daerah Koja Provinsi DKI Jakarta. Pengumpulan data dilakukan selama 2 hari. Sampel
dalam penelitian ini adalah ibu intranatal care kala I fase aktif. Variable dalam penelitian ini
adalah pemberian tehnik relaksasi pernapasan untuk menurukan intensitas nyeri. Analisa dengan
menggunakan lembar observasi digunakan untuk melihat pengaruh tekhnik relakasasi
pernapasan yang dilakukan. Dari hasil penelitian adanya pengaruh tekhnik relaksasi pernapasan
terhadap respon nyeri pada ibu intranatal care kala I fase aktif di VK RSUD Koja. Saran

Kesehatan Keluarga, Vol. 14 No.4 – 2022


Imam Subianto, Novy Ernawaty | Askep Pada Ibu Intranatal Care Kala I Fase Aktif Dengan 122
Gangguan Nyaman Nyeri

penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi perkembangan rencana keperawatan
mandiri perawat dalam menajemen nyeri non farmakologi.

Kata Kunci: Nyeri Persalinan, Tekhnik Relaksasi Pernapasan, Ibu Intranatal Care Kala I Fase
Aktif

Pendahuluan

Persalinan Normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
Persalinan dapat dibagi tiga jenis yaitu: persalinan spontan, persalinan buatan,
persalinan anjuran. Adapun faktor yang mempengaruhi persalinan adalah power (tenaga
ibu), passage (jalan lahir), passanger (kala I dari saat terbukanya saluran leher rahim
atau serviks uteri sampai pembukaan lengkap).
Nyeri merupakan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan, persepsi nyeri
seseorang sangat ditentukan oleh pengalaman dan status emosionalnya. Persepsi nyeri
bersifat sangat pribadi dan subjektif. Oleh karena itu, suatu rangsang yang sama dapat
dirasakan berbeda oleh dua orang yang berbeda oleh satu orang karena keadaan
emosionalnya berbeda.
Oleh karena itu penanganan dan pengawasan nyeri persalinan terutama pada kala 1
sangat penting, karena ini sebagai titik penentu apakah seorang ibu bersalin dapat
menjalani persalinan normal atau diakhiri dengan suatu tindakan dikarenakan adanya
penyulit yang diakibatkan nyeri yang sangat hebat. Dan berbagai upaya dilakukan untuk
menurunkan nyeri pada persalinan baik secara farmakologi maupun non farmakologi.
Metode non farmakologi juga dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan
karena ibu dapat mengontrol perasaannya dan kekuatannya. Dari metode non
farmakalogi diantaranya yaitu tekhnik relaksasi pernafasan, tekhnik ini pada ibu
intranatal care sangat aman karena tidak mempunyai efek samping apapun dan dapat
mengurangi nyeri. Prinsip metode ini adalah mengurangi ketegangan ibu sehingga ibu
merasa nyaman dan rileks menghadapi persalinan. Dan fenomena saat ini banyak wanita
berfikir bahwa nyeri yang dialami adalah bagian sangat besar yang harus dihadapi
dalam persalinan sehingga beberapa wanita memiliki kecendrungan untuk melakukan
operasi sectio caesarea.
Ditinjau dari fenomena yang terjadi saat ini maka perawat harus lebih teliti, lebih
tanggap dan lebih profesional dengan memperhatikan peran dan fungsi perawat itu
sendiri. Dimana peran dan fungsi perawat adalah promotif (perawat mampu
memberikan pendidikan kesehatan tentang penanganan nyeri pada ibu intranatal care
kala I fase aktif dengan tekhnik relaksasi pernafasan), preventif (perawat mampu
menganjurkan pada ibu Intranatal Care kala I fase aktif mengurangi nyeri dengan
tekhnik relaksasi pernafasan), kuratif (perawat mampu berkolaborasi dengan tim
kesehatan lain dalam hal menangani nyeri secara farmakologi), rehabilitatif (perawat
mampu memandirikan ibu intranata care kala I dalam mengurangi nyeri saat terjadi
kontraksi dengan tekhnik relaksasi pernafasan)..
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh pengalaman secara nyata
dalam memberikan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Intranatal Care Kala I Fase Aktif
Dengan Gangguan Nyaman Nyeri Di Ruang VK Rumah Sakit Umum Daerah Koja
Provinsi DKI Jakarta.

Kesehatan Keluarga, Vol. 14 No.4 – 2022


Imam Subianto, Novy Ernawaty | Askep Pada Ibu Intranatal Care Kala I Fase Aktif Dengan 123
Gangguan Nyaman Nyeri

Metode

Subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah 3 orang Ibu Intranatal Care kala I
fase aktif dengan gangguan nyaman nyeri dan menurunkan nyeri dengan tekhnik
relaksasi pernafasan. Tempat yang digunakan adalah di Rumah Sakit Umum Koja
Jakarta Utara di ruang VK selama 1x24 jam.
Pengumpulan data dilakukan mengumpulkan data dengan 5 metode yaitu wawancara
langsung pada ibu tujuannya untuk mendapatkan data tentang identitas dan keluhan
utama, observasi tujuannya untuk menentukan skala nyeri, pemeriksaan fisik dengan
cara inspeksi untuk melihat ekspresi wajah pada ibu dan palpasi untuk memantau
kontraksi pada ibu, rencana keperawatan untuk memberikan perlakuan dengan tekhnik
relaksasi pernafasan diharapkan dapat menurunkan nyeri. Dan berkolaborasi dengan
bidan dalam melakukan pemeriksaan dalam di ruang VK Rumah Sakit Umum Daerah
Koja.
Uji keabsahan data didapatkan dengan mengumpulkan data dari pasien, bidan di
ruang VK yang berkaitan dengan masalah data yang diperlukan. Analisis data
didapatkan dengan mengumpulkan data dengan tekhnik wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik, intervensi, dan berkolaborasi dengan bidan kemudian data yang di
dapat di kelompokkan menjadi data subyektif dan obyektif, diolah untuk menjadi
sebuah pembahasan dalam penelitian sehingga dapat di tarik dan dibuat kesimpulan.

Hasil Penelitian

Pada bagian ini peneliti akan menguraikan hasil dari penelitian dan melakukan
perbandingan Antara tinjauan teori yang telah peneliti buat dengan tinjauan kasus yang
peneliti temukan dilapangan dengan ibu intranatal care kala I fase aktif dengan
gangguan nyaman nyeri di Rumah Sakit Umum Daerah Koja Provinsi DKI Jakarta,
pengelolahan asuhan keperawatan dilakukan selama 2 hari dari tanggal 10 sampai 11
Juli 2021. Asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana
keperawatan, perencanaan keperawatan dan evaluasi keperawatan.
Ruang bersalin adalah salah satu ruang bersalin dan ruangan ini berada di lantai 2
blok B Rumah Sakit Umum Daerah Koja dengan jumlah kamar 6 ruangan, dan
kapasitas tempat tidur untuk 14 ibu. Ruang bersalin dibagi menjadi 6 ruangan yang
terdiri dari ruang KALA I untuk ibu bersalin dari fase laten, KALA II-III untuk ibu
yang sudah memasuki fase aktif sampai melahirkan bayi dan plasenta, ruang PEB untuk
ibu hamil yang mengalami preeklamsia berat, ruang tindakan, ruang isolasi untuk ibu
yang memiliki penyakit menular, ruang pemeriksaan awal untuk memeriksa pasien baru
yang ingin dirawat.
Kondisi ruangan bersih, pencahayaan baik, situasi tenang (karena untuk sistem jam
kunjungan sudah diatur oleh rumah sakit sehingga lebih tertata dan tertib), kondisi bayi
yang sehat biasanya akan dirawat gabung dengan ibu kecuali bayi dengan kondisi sakit
tidak dirawat gabung, jumlah hari rawat rata-rata perpasien adalah maksimal 2 hari
(namun dilihat kembali dari kondisi pasien).

Kesehatan Keluarga, Vol. 14 No.4 – 2022


Imam Subianto, Novy Ernawaty | Askep Pada Ibu Intranatal Care Kala I Fase Aktif Dengan 124
Gangguan Nyaman Nyeri

a. Identitas klien

Identitas klien Klien 1 Klien 2 Klien 3


Nama Ny.O Ny.S Ny.S
Umur 28 tahun 22 tahun 33 tahun
Agama Kristen Islam Islam
Pendidikan SMA SMA SMK
Pekerjaan IRT IRT Swasta

b. Riwayat perkawinan

Keterangan Klien 1 Klien 2 Klien 3


Perkawinan 1 1 2
Lama perkawinan 2 tahun 3 tahun 3 tahun
Status kehamilan G1p0a0 G2p0a1 G4p1a2
Umur kehamilan 39 minggu 41 minggu 39 minggu

Pembahasan

Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan data agar dapat diketahui permasalahan yang terjadi pada klien. Dari
hasil pengkajian pada ketiga ibu tersebut adanya keluhan pada Ny.S, klien mengatakan
sudah pernah abortus, klien mengatakan takut merasakan nyeri yang hebat. Klien
tampak cemas, status kehamilan klien G2P0A1. Ny.M dan Ny.E, Klien mengatakan
nyeri, klien mengatakan mengejan saat nyeri terasa, klien mengatakan hamil pertama
kali, klien mengatakan baru pertama kali melahirkan secara normal , status kehamilan
klien G1P0A0. Hal ini sesuai teori dari pengertian Nyeri persalinan adalah Nyeri
persalinan kala I merupakan nyeri visceral. Nyeri visceral berasal dari organ-organ
internal yang berada dalam rongga thorak, abdomen, cranium. Kejadian nyeri kala I
diawali dengan kontraksi uterus yang menyebar dan membuat abdomen kram.
Pada Nyeri kala I disebabkan oleh meregangnya uterus dan terjadinya effacement
(pendataran) dan dilatasi serviks. Stimulus tersebut dihantarkan ke medulla spinalis di
torakal 10 – 12 sampai dengan lumbal 1. Intensitas nyeri kala I bervariasi sesuai
kemajuan dari dilatasi serviks. Berikut gambaran intensitas nyeri sesuai dengan dilatasi
serviks. Kala I fase laten : pembukaan 0 – 3 cm nyeri dirasakan sakit dan tidak nyaman.
pada Ny.M dan Ny.E hanya disebabkan oleh persepsi terhadap nyeri sehingga merasa
cemas dengan proses persalinannya tetapi Ny.M dapat mengalihkan rasa nyerinya
dengan membaca doa, dan mendapatkan motivasi dari keluarga dan suami.
Faktor yang menjadi penghambat peneliti dalam pengkajian adalah penulis tidak ada
penghambat dalam pengumpulan data dan proses keperawatan yang peneliti temukan.
Faktor yang menjadi pendukung peneliti dalam melakukan Asuhan Keperawatan adalah
klien cukup kooperatif dalam memberikan informasi berhubungan dengan masalah
kesehatan klien, serta menunjang dengan format pengkajian yang lengkap dan
sistematis.

Kesehatan Keluarga, Vol. 14 No.4 – 2022


Imam Subianto, Novy Ernawaty | Askep Pada Ibu Intranatal Care Kala I Fase Aktif Dengan 125
Gangguan Nyaman Nyeri

Alternatif pemecah masalah adalah bekerja sama dengan bidan diruangan sebagai
pengganti keluarga dalam memberikan dukungan ketiga ibu INC tesebut untuk Ny.S,
Ny.M, dan Ny.E dalam gangguan nyaman nyeri dengan melakukan tehnik relaksi
masase efferuge.

Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang terdapat pada teori ada empat masalah, cemas, resiko
tinggi infeksi, resiko tinggi kekurangan volume cairan, gangguan nyaman nyeri, dan
resiko cedera janin. Sedangkan pada kasus ketiga ibu inc tersebut Ny.S, Ny.M, dan
Ny.E peneliti mengangkat tiga diagnosa keperawatan yaitu : gangguan nyaman nyeri
berhubungan denagn kontraksi uterus, cemas berhubungan dengan krisis situasi, dan
resiko cedera janin berhubungan dengan hipoksia.
Berdasarkan status klien Ny.S ditemukan data Klien mengatakan Klien mengatakan
nyeri, Klien mengatakan mulas-mulas setiap ada kontraksi, Klien mengatakan skala
nyerinya 4. Pada Ny.M dan Ny.E ditemukan data klien mengatakan merasakan nyeri,
klien mengatakan nyaman setelah dilakukan masase efferuge, klien mengatkan skala
nyeri berkurang menjadi 2. Secara teori Diagnosa Keperawatan yang ada pada klien
dengan gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus. Data yang
muncul karena adanya data yang menunjang. Oleh karena itu penulis dapat membuat
prioritas masalah dengan mudah mengatasi dan mengurangi masalah yang ada pada
klien.
Oleh karena itu peneliti dapat menentukan diagnosa keperawatan dan tidak dapat
menemui faktor penghambat. Faktor pendukung dalam menegakkan diagnosa yaitu
dengan adanya sumber yang menunjang sehingga memudahkan peneliti untuk
menegakkan diagnosa. Penulis dalam menegakkan diagnosa tidak menemukan masalah.

Intervensi keperawatan

Dalam intervensi keperawatan peneliti melakukan intervensi pada tiga ibu


primigravidarum yang mengalami ketidakefektifan dalam pengeluaran kolostrum
dengan perlakuan yang sama sesuai dengan konsep masa nifas yang telah peneliti buat
sebelumnya. Pada tujuan perencanan keperawatan secara umum antara teori dan kasus
sudah sesuai. Namun dalam memberikan asuhan keperawatan dengan diagnosa
ketidakefektifan pengeluaran kolostrum peneliti menetapkan waktu 2x20 menit kerena
disesuaikan dengan hari rawat ibu di rumah sakit.

Implementasi keperawatan

Dalam implementasi keperawatan bila dibandingkan pada konsep masa nifas tidak
terjadinya kesenjangan antara konsep masa nifas dengan hasil penelitian. Pada Ny.A
dan Ny.E sampai hari kedua perawatan kolostrum belum dapat keluar sedangkan pada
Ny.S pada hari kedua perawatan kolostrum telah keluar. Dalam konsep masa nifas
adapun faktor penghambat yang dapat menyebabkan kolostrum tidak dapat keluar
secara cepat yaitu karena tidak adanya dukungan dari suami atau keluarga, pola pikir
ibu (stress), asupan nutrisi yang tidak baik, tehnik menyusui yang salah, dan menyusui
bayi tidak teratur dan sesering mungkin.

Kesehatan Keluarga, Vol. 14 No.4 – 2022


Imam Subianto, Novy Ernawaty | Askep Pada Ibu Intranatal Care Kala I Fase Aktif Dengan 126
Gangguan Nyaman Nyeri

Evaluasi

Evaluasi keperawatan adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang bertujuan
untuk menilai hasil akhir dari semua tindakan keperawatan yang telah diberikan.
Evaluasi yang dilakukan penulis berdasarkan kondisi klien dan dibuat sesuai masalah
yang ada dalam evaluasi yaitu dengan menggunakan SOAP (subyektif, obyektif,
analisa, dan perencanaan).
Faktor pendukung perencanaan dari tindakan keperawatan adalah adanya fasilitas
ruangan yang memadai, sementara faktor penghambat karena hari rawat ibu yang terlalu
cepat dan tidak dilakukannya home care pada saat penelitian sehingga kurang
optimalnya hasil yang di dapatkan pada penelitian yang peneliti lakukan.

Kesimpulan
Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada kasus Ny. S, Ny. M, Ny. E Bahwa
setelah dilakukan masase effrruge pada Ny.S tidak teratasi karena klien meiliki riwayat
abortus sehingga klien merasa cemas dan sealalu mimikirkan rasa nyeri yang dialami.
Sedangkan pada Ny.M dan Ny.E setelah dilakukan masase efferuge klien merasa
nyerinya berkurang menjadi 2 sesuai dengan kriteria hasil yang diharapkan, karna Ny.M
dan Ny.E sangat menantikan kehamilan dan kelahiran anak pertamanya sehinggan klien
tidak mencemaskan rasa nyeri yang dialami dan klien dapat mengalihkan rasa nyeri
dengan sendirinya selain dengan masase tetapi dengan membaca doa dan menarik nafas
dalam kriteria hasil yang diharapkan, karna Ny.M dan Ny.E sangat menantikan
kehamilan dan kelahiran anak pertamanya sehinggan klien tidak mencemaskan rasa
nyeri yang dialami dan klien dapat mengalihkan rasa nyeri dengan sendirinya selain
dengan masase tetapi dengan membaca doa dan menarik nafas dalam.

Daftar Pustaka

Andarmoyo, Sulistyo. 2013. Konsep & Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Ar-ruzz
Media.
Ayani, Y, Masrul, Evareny, L 2015, Pengaruh Masase Pada Punggung Terhadap
Intensitas Nyeri Kala I Fase Laten Persalinan Normal Melalui Peningkatan
Kadar Endorphin: RS Tk.III Reksodiwiryo
Bandiyah, siti. 2009. Kehamilan Persalinan Dan Gangguan Kehamilan.
Yogyakarta: Nuha Medika
Danuatmaja, B. 2009. Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Puspa Swara
Deswani, 2012. Panduan Praktik Klinik Dan Laboratorium Keperawatan Dan
Maternitas. Jakarta: salemba medika.
Dhina, NF. 2013. Efektifitas efferuge dan abdominal lifting dengan relaksasi nafas
terhadap tingkat nyeri persalinan kala I: klinik bidan indriyani semarang. Vol 1,
no.1
Gadysa, G. 2009. Persepsi Ibu Tentang Metode Masase. Jakarta: EGC
Handayani E, kiswoyo GP. 2012. Pengaruh Masase Punggung Terhadap Pengurangan
Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Ibu Bersalin Normal: BPM Puskesmas
tegalrejo Magelang
Heni, S, ER 2013. Kebutuhan Ibu Melahirkan Untuk Mengatasi Nyeri Selama Proses
Persalinan, vol. 1, no.2
Judha, Muhammad. 2012. Teori pengukuran nyeri dan nyeri persalinan. Edisi 1.

Kesehatan Keluarga, Vol. 14 No.4 – 2022


Imam Subianto, Novy Ernawaty | Askep Pada Ibu Intranatal Care Kala I Fase Aktif Dengan 127
Gangguan Nyaman Nyeri

Yogyakarta: Nuha Medika.


Lestari, EH 2014, Pemberian Masase Pungung Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri
Pada Asuhan Keperawatan Ny.D Persalinan Kala I Fase Laten Dengan Ketuban
Pecah Dini. Sukoharjo: STIK Kusuma Husada Surakarta
Liliana M. 2015. Pengaruh Efferuge Dan Masase Terhadap Perubahan Nyeri Persalinan
Kala I: Puskesmas Ploso Kabupaten Jombang
Prasetyo, SN, 2010. Konsep Dan KKeperawatan Nyeri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rahardjo Mudjia. 2010. Ilmu Pengetahuan Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri.
Jakarta: CV Info Medika Tamsuri.
Riska, Ana M. 2016. Pengaruh Masase Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Pada Ibu
Inpartu Kala I: BPS Nurhasanah Bandar Lampung. Vol,7. No, 3
Safitri, D 2015. Perbedaan Intensitas Nyeri Pada Ibu Bersalin Primigravida Sebelum
Dan Sesudah Diberikan Masase Punggung Dengan Tehnik Efferuge :
Puskesmas Salaman Kabupaten Magelang
Sarwono Prawirohardjo. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Solehati, Tetti dan Kosasih. 2015. Konsep dan Aplikasi Relaksasi Dalam Keperawatan
Maternitas. Edisi 1. Bandung: Refika Aditama
Ujiningtias, SH. 2011. Asuhan Keperawatan Persalinan Normal. Jakarta: salemba
media.
Wardani. AR, Herlina. 2015. Efektifitas massase efferuge dan masase counterpressure
terhadap penurunan nyeri persalinan: BPM Mojokerto
Wiknjosastro, dkk. 2008. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Bakti
Husada

Kesehatan Keluarga, Vol. 14 No.4 – 2022

You might also like