You are on page 1of 9

Agrimor 7 (2) 45-53

Jurnal Agribisnis Lahan Kering - 2022


International Standard of Serial Number 2502-1710

Analisis Perbandingan Ekuitas Merek Kedai Kopi Janji Jiwa dengan Kedai Kopi Kenangan di
Kota Malang

Fera Nur Amaliaa, Bambang Yudi Ariadib, Dyah Erni Widyastutic


aFakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang, email: amalia00fera@gmail.com
bFakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang, email: Bambang_y@umm.ac.id
cFakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang, email dyah.erni.w@gmail.com

*Correspondence author : amalia00fera@gmail.com


Article Info Abstrak
Article history: Today's business competition is not only limited to the functional attributes
Received 15 June 2021 of the product but has been associated with the brand. This study aims to
Received in revised from 27 June 2021 determine whether there is a difference in brand equity and its elements
Accepted 31 October 2021 between the Promise Jiwa Coffee Shop and Kenangan Coffee Shop in Malang
DOI: City. This research design uses a survey method with sampling using non-
https://doi.org/10.32938/ag.v6i4.1393 probability sampling technique. The research data used primary data,
Keywords: obtained from the results of interviews and the distribution of questionnaires.
Brand Equity Respondents from this study were consumers of the two shops, who had
Brand Awareness visited at least twice. The number of respondents was 160 people, 80
Brand Association respondents from the Promise Jiwa coffee shop and 80 respondents from the
Quality Perception Kenangan coffee shop. Data analysis used descriptive statistics of
Brand Loyalty percentages and independent t-test differences. The results of the study
based on descriptive analysis of the percentages for the variables of brand
awareness, brand association, perceived quality, and brand loyalty from the
two shops have positive values. Respondents' answers were dominated by
answers strongly agree and agree. Based on the results of the independent
t-test analysis, it shows that the elements of brand equity and brand equity
of the two shops in Malang City do not have a significant difference.

1. Pendahualuan
Pertumbuhan bisnis yang sangat cepat menyebabkan tingginya persaingan antar perusahaan
termasuk dalam aktivitas pemasarannya. Persaingan tidak terbatas hanya pada atribut fungsional
dari suatu produk, melainkan sudah dikaitkan dengan merek (brand) dari produk tersebut. Merek
(brand) merupakan identitas dari sebuah produk atau perusahaan dan akan memberi nilai tambah
terhadap produk. Konsumen memiliki ketertarikan tinggi terhadap suatu merek (brand) yang
memiliki reputasi baik. Merek menjadi salah satu hal penting yang dipertimbangan oleh
perusahaan, terutama pada kondisi tingginya persaingan merek. Kotler nmendefinisikan merek
sebagai nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, untuk mengidentifikasi
barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendeferensiasikan mereka
dari para pesaing Aaker (1991); Chatzipanagiotou et al. (2019); Foroudi et al. (2018); Khasanah
(2014). Strategi pengelolaan merek harus dipersiapkan dengan baik, meliputi penciptaan merek,
membangun merek, dan memperluas merek.
Strategi pengelolaan merek tersebut dilakukan agar merek yang dimiliki oleh perusahaan
memiliki ekuitas tinggi. Çal & Adams (2014); Lee ( 2010); Rahmah et al. (2018); Suki, (2015a);
Wiastuti & Kimberlee (2018) menjelaskan bahwa ekuitas merek muncul ketika persaingan produk
semakin tajam, diperlukan penguatan peran merek untuk mengelompokkan produk dan jasa yang
dimiliki, sehingga dapat dibedakan dengan produk pesaing. Ekuitas merek yang kuat akan
membantu pengembangan suatu produk dalam jangka panjang. Ekuitas merek yang tinggi juga
akan menjadi keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Dengan demikian, merek tidak hanya
sebagai identitas yang membedakan dengan produk atau perusahaan pesaing, tetapi memiliki
ikatan emosional istimewa dengan konsumen.
Kopi merupakan komoditas perkebunan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat.
Indonesia adalah produsen kopi dunia dengan volume produksi sebesar 654 ribu ton pada tahun
2017 atau setara dengan 6,48% dari produksi kopi global. Indonesia berada diurutan ke empat
produsen kopi dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia (Fitria et al., 2021). Berdasarkan data
ICO (International Coffee Organization) menyebutkan bahwa tren konsumsi kopi di Indonesia terus
mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir, dengan total konsumsi kopi sebanyak 4.800
kantong berkapasitas 60 kg/kantong pada periode 2018-2019 (Data Boks, 2020). Hal ini
disebabkan oleh perubahan gaya hidup (lifestyle) masyarakat modern dan kondisi ekonomi saat
ini menyebabkan peningkatan konsumsi kopi di masyarakat. Perubahan Gaya hidup dan
peningkatan konsumsi ini menjadi faktor pendorong pertumbuhan jumlah kedai kopi di Indonesia.
Riset yang dilakukan oleh Toffin (2019) bersama majalah Mix Marcomm (grup SWA Media) pada
Agustus 2019 menunjukkan bahwa perusahaan penyedia solusi bisnis berupa barang dan jasa di
industri HOREKA (hotel, restoran, dan kafe) di Indonesia, khususnya kedai kopi meningkat pesat

Amaliaa et al / Agrimor 7 (2) 45-53 45


Agrimor 7 (2) 45-53
Jurnal Agribisnis Lahan Kering - 2022
International Standard of Serial Number 2502-1710

jumlahnya dibandingkan tiga tahun sebelumnya. Peminum pemula produk kopi dan turunannya
mendongkrak prospek industri kopi ini dan diperkirakan akan terus semakin meningkat.
Jawa Timur salah satu Provinsi yang mengalami peningkatan jumlah Kafe dan restoran
sebanyak 16 - 18 % seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat. Khususnya di Kota Malang
meningkat tajam jumlah kedai kopi dari beragam skala usaha. Hasil wawancara media Tugu
Malang dengan ketua Asosiasi Pengusaha Kafe Dan Restoran Indonesia (Apkrindo) yang di kutip
oleh Kuliner Jatim (2019), menunjukkan bahwa jumlah kedai kopi di Kota Malang mencapai lebih
dari 1000. Fenomena menjamurnya kedai kopi di Malang baru terjadi 2-3 tahun terakhir dan
konsumen terbanyak adalah mahasiswa. Kedai kopi Janji jiwa dan Kenangan adalah dua kedai
yang telah memiliki beberapa cabang di Kota Malang. kedua kedai kopi ini sama-sama meraih Top
Brand di fase satu 2020. Kedai kopi Janji Jiwa berada diurutan kedua dengan nilai index sebesar
29,8%, sedangkan Kedai kopi Kenangan berada diurutan pertama dengan nilai index sebesar
39,9%. Penelitian Alfarisi et al. (2019); Çal & Adams (2014); Foroudi et al. (2018); Koapaha &
Tumiwa (2016); Rahmah et al. (2018); Wiastuti & Kimberlee (2018); Wijaya et al. (2018)
menunjukan bahwa ekuitas merek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian terhadap suatu produk. Penelitian dari Armandhani dan Sukaatmadja (2014);
Darmawan et al. (2016); Putri & Suasana (2018) menunjukan bahwa suatu merek memiliki
perbedaan ekuitas merek dan elemen-elemen ekuitas mereknya dengan merek lain.
Berdasarkan uraian latar belakang, sangat menarik untuk dikaji lebih dalam mengenai
analisis perbandingan ekuitas merek Kedai kopi Janji Jiwa dengan Kedai kopi Kenangan di Kota
Malang. Tujuannya untuk mengetahui perbedaan (1) elemen-elemen ekuitas merek dan (2) ekuitas
merek antara Kedai kopi Janji Jiwa dengan Kedai kopi Kenangan di Kota Malang.

2. Metode Penelitian
Penelitian dan pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2021. Penelitian
dilakukan di Kedai kopi Janji Jiwa dan Kedai kopi Kenangan di Kota Malang, dengan tetap
memperhatikan protokol kesehatan. Desain penelitian menggunakan metode survey. Metode
pengambilan sampel menggunakan teknik non-probability sampling. Non-probability sampling
adalah teknik sampling yang dipilh berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu (Sumargo,
2020). Pemilihan kedua Kedai tersebut ditentukan setelah melakukan observasi dan pengumpulan
data yang dapat mendukung penelitian. Penetapan sampel dalam penelitian ini menggunakan
rumus dari Hair (2006). Berikut jumlah sampel minimal dalam penelitian ini:
Jumlah sampel : n x 10
: 8 x 10
: 80 sampel
Jumlah sampel minimal adalah 80 sampel untuk msing-masing Kedai, maka total
keseluruhan sebanyak 160 sampel. Kriteria responden penelitian ini ialah orang atau konsumen
yang sudah melakukan pembelian produk minimal dua kali dari dua kedai kopi tersebut. Metode
analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase dan uji beda t-test independen
2.1 Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian berupa data primer yakni data yang berasal langsung dari sumber pertama
(konsumen kedai kopi). Menurut Sasi & Nubatonis (2017), data primer diperoleh dari hasil
wawancara dan penyebaran kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan secara online dan offline,
karena untuk mengantisipasi penyebaran Covid 19. Kuesioner dibagikan kepada konsumen dari
kedua Kedai tersebut.
2.2 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
A. Analisis Deskriptif Persentase
Analisis ini digunakan untuk mengkaji variabel-variabel atau elemen-elemen ekuitas merek
pada penelitian, yang terdiri dari ekuitas merek Kedai kopi Janji Jiwa dan Kedai kopi
Kenangan.
B. Uji Beda t-test Independen
Uji beda t-test independen untuk membandingkan rata-rata dua kelompok yang tidak
berhubungan satu dengan yang lainnya. Uji beda menggunakan alat bantu berupa SPSS
versi 25.0. Dasar pengambilan keputusan sebagai acuan adalah sig. 2 tailed. Jika
probabilitas atau signifikannya (sig. 2 tailed) < 0.05, maka hipotesis yang menyatakan
terdapat perbedaan ekuitas merek Kedai kopi Janji Jiwa dengan Kedai kopi Kenangan di
Kota Malang dapat diterima

Amaliaa et al / Agrimor 7 (2) 45-53 46


Agrimor 7 (2) 45-53
Jurnal Agribisnis Lahan Kering - 2022
International Standard of Serial Number 2502-1710

3. Hasil Dan Pembahasan


3.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Perempuan 49 61%
Kedai kopi Janji Jiwa
Laki-laki 31 39%
Jumlah 80 100%
Perempuan 40 50%
Kedai kopi Kenangan
Laki-laki 40 50%
Jumlah 80 100%
Sumber: Data Primer, 2021

Tabel 1 menunjukkan bahwa pada Kedai kopi Janji Jiwa lebih didominasi oleh responden
perempuan (49%). Konsumen Kedai kopi Kenangan menunjukkan persentase yang sama (50%),
baik laki-laki atau perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa minum kopi telah menjadi gaya hidup
di era sekarang, sehingga penikmat kopi tidak hanya dikalangan laki-laki saja tapi perempuan juga
sudah gemar mengkonsumsi kopi. Hasil analisis ini sejalan dengan pendapat dari Alfarisi et al.,
(2019); Irwanti, (2017) yang menyatakan bahwa ngopi sudah menjadi bagian gaya hidup dan
peminatnya tidak lagi bias gender, kelompok usia maupun pekerjaan. Baik laki-laki atau
perempuan, usia muda atau tua dengan beragam jenis pekerjaan gemar mengkonsumsi kopi.

Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Usia (Tahun) Frekuensi Persentase
17-26 66 83%
27-36 12 15%
Kedai kopi Janji Jiwa
37-46 2 3%
>46 0 0%
Jumlah 80 100%
17-26 40 50%
27-36 26 33%
Kedai kopi Kenangan
37-46 13 16%
>46 1 1%
Jumlah 80 100%
Sumber: Data Primer,2021

Tabel 2 menunjukan distribusi responden berdasarkan usia di Kedai kopi Janji Jiwa
didominasi oleh usia 17-26 tahun sebanyak 83% dari jumlah responden dan tidak ada yang berusia
> 46 tahun. Demikian juga dengan distribusi responden Kedai kopi Kenangan tersebar diberagam
rentang usia, meski juga didominasi oleh usia 17-26 tahun sebanyak 50%, tetapi ada 1%
responden usia > 46 tahun. Rentang usia tersebut merupakan usia produktif dengan life stylenya
senang menghabiskan waktu bersama teman, walau sekedar mencari hiburan atau mengerjakan
tugas kuliah atau kerja. Sejalan dengan penelitian Ma’sum & Gunawan (2019); Rohmah & Subari
(2021) yang menyatakan bahwa pengunjung warung kopi sebagian besar usia produktif
(pelajar/mahasiswa) dan sudah menjadikan aktivitas ngopi sebagai kebiasaan hidup (life style)
untuk mengisi waktu luang, berdiskusi bahkan untuk mengerjakan tugas sekolah/kuliah bagi
pelajar/mahasiswa.

Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir


Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase
SMA/SMK/SLTA 53 66%
S1/S2 22 28%
Kedai kopi Janji Jiwa
D3/D2/D1 5 6%
Jumlah 80 100%
SMA/SMK/SLTA 26 33%
S1/S2 44 55%
Kedai kopi Kenangan
D4/D3/D2/D1 10 13%
Jumlah 80 100%
Sumber: Data Primer,2021

Amaliaa et al / Agrimor 7 (2) 45-53 47


Agrimor 7 (2) 45-53
Jurnal Agribisnis Lahan Kering - 2022
International Standard of Serial Number 2502-1710

Tabel 3 menunjukkan bahwa Kedai kopi Janji Jiwa didominasi oleh konsumen dengan
pendidikan terakhir SMA/SMK/SLTA dari kalangan mahasiswa sebanyak 66%, sedangkan di Kedai
kopi Kenangan didominasi oleh responden dengan pendidikan terakhir yaitu S1/S2 dan
D4/D3/D2/D1 sebanyak 68%. Kedua Kedai kopi ini menyediakan beragam varian kopi dan tempat
yang sesuai segmen konsumen dengan rentang usia 17-46 tahun yang relative berpendidikan
tinggi, serta memiliki kegemaran mengkonsumsi kopi dan telah menjadikan aktivitas menikmati
minum kopi sebagai trendcetter dalam mengisi waktu. Hal ini sejalan dengan penelitian Hafni et
al., (2020) yang menyatakan bahwa mengkonsumsi kopi dikalangan mahasiswa sudah dijadikan
kebiasaan. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Sawitri & Yuziani (2021), bahwa mahasiswa
memiliki tingkat frekuensi konsumsi kopi yang tinggi, yaitu lebih dari 3 kali dalam 1 minggu.

Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan


Pekerjaan Frekuensi Persentase
Siswa/Mahasiswa 52 65%
PNS 0 0%
Kedai Kopi Janji Jiwa Pegawai Swasta 12 15%
Wiraswasta 8 10%
Lain-Lain 8 10%
Jumlah 80 100%
Siswa/Mahasiswa 23 29%
PNS 4 5%
Kedai Kopi Kenangan Pegawai Swasta 37 46%
Wiraswasta 8 10%
Lain-Lain 8 10%
Jumlah 80 100%
Sumber: Data Primer Diolah, Tahun 2021

Tabel 4 menunjukan bahwa karakteristik responden berdasarkan pekerjaan pada Kedai kopi
Janji Jiwa didominasi oleh kelompok Siswa/Mahasiswa dengan frekuensi sebanyak 52 orang atau
65%. Sedangkan, Kedai kopi Kenangan didominasi oleh Pegawai Swasta sebanyak 46%. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut. Pertama, mengkonsumsi kopi dikalangan
mahasiwa sudah dijadikan kebiasaan untuk sekedar mengisi waktu kosong, berdiskusi atau
mengerjakan tugas kuliah. Sebagaimana dijelaskan Hafni et al. (2020); Rohmah & Subari (2021),
bahwa mahasiswa sudah menjadikan konsumsi kopi sebagai kebiasaan dan bagian dari aktivitas
keseharian sebagai mahasiswa. Kedua, kegiatan ngopi sudah menjadi gaya hidup di Kota besar
maupun kecil, sejalan dengan pendapat dari Alfarisi et al. (2019); Biroli (2021), yang menyatakan
bahwa di era sekarang ini, baik di Kota besar maupun kecil, mengkonsumsi kopi di kedai kopi dan
resto sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup (life style).

3.1 Analisis Deskriptif Persentase


A. Kesadaran Merek
Tabel 5. Elemen Kesadaran Merek Kedai Kopi Janji Jiwa Dan Kedai Kopi Kenangan
Elemen Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase
KM 1 Setuju 28 35%
KM 2 Sangat setuju dan
Kedai Kopi Kesadaran 35 44%
Setuju
Janji Jiwa Merek
KM 3 Setuju 45 56%
KM 4 Setuju 36 45%
KM 1 Netral 29 36%
Kedai Kopi Kesadaran KM 2 Setuju 44 55%
Kenangan Merek KM 3 Sangat setuju 36 45%
KM 4 setuju 37 46%
Sumber: Data Primer Diolah, Tahun 2021

Tabel 5 menunjukkan bahwa keempat indikator kesadaran merek di kedua Kedai


kopi tersebut, didominasi oleh jawaban sangat setuju dan setuju dengan persentase tertinggi
untuk Kedai kopi Janji Jiwa terdapat pada indikator ketiga sebanyak 56%, sedangkan pada Kedai
kopi Kenangan persentase tertinggi terdapat pada indikator kedua sebanyak 55%. Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen kedua Kedai kopi tersebut setuju bahwa kedua Kedai tersebut
adalah Kedai yang pertama kali muncul dalam benak responden, sudah lebih dulu mengenali

Amaliaa et al / Agrimor 7 (2) 45-53 48


Agrimor 7 (2) 45-53
Jurnal Agribisnis Lahan Kering - 2022
International Standard of Serial Number 2502-1710

kedua Kedai tersebut, mudah membedakan kedua Kedai tersebut dan dengan mudah mengenali
kedua Kedai tersebut apabila dihadapkan pada pilihan. Berarti kedua Kedai kopi tersebut memiliki
kesadaran merek yang baik. Penelitian Khasanah (2014); Koapaha & Tumiwa (2016); Putri &
Suasana (2018) membuktikan bahwa kesadaran merek berpengaruh positif terhadap keputusan
konsumen untuk melakukan pembelian produk.

B. Asosiasi Merek
Tabel 6. Persentase Elemen Asosiasi Merek Kedai Kopi Janji Jiwa Dan Kedai Kopi Kenangan
Elemen Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase
AM 1 Setuju 35 44%
Kedai Kopi AM 2 Setuju 36 45%
Asosiasi merek
Janji Jiwa AM 3 Setuju 32 40%
AM 4 Setuju 36 45%
AM 1 Setuju 42 53%
Kedai Kopi AM 2 Setuju 51 64%
Asosiasi Merek
Kenangan AM 3 Setuju 37 46%
AM 4 Setuju 43 54%
Sumber: Data Primer Diolah, Tahun 2021

Tabel 6 menunjukkan distribusi jawaban responden untuk keempat indikator asosiasi


merek pada kedua Kedai tersebut didominasi oleh jawaban setuju dengan persentase tertinggi
untuk Kedai kopi Janji Jiwa, terdapat pada indikator keempat dan kedua dengan persentase
sebanyak 45%. Kedai kopi Kenangan menunjukkan persentase tertinggi pada indikator kedua
sebanyak 64%. Artinya, responden setuju bahwa kedua Kedai kopi tersebut adalah Kedai dengan
kemasan/ packaging yang bagus, Kedai yang nyaman untuk dijadikan tempat ngopi, memilih
kedua Kedai tersebut berasal dari motivasi diri sendiri dan bahwa mereka memperoleh manfaat
dari produk kedua Kedai tersebut, atau dengan kata lain, kedua Kedai tersebut memiliki asosiasi
merek yang baik. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Alfarisi et al. (2019); Astuti dan Cahyadi
(2007), membuktikan bahwa asosiasi merek memberikan pengaruh positif terhadap keputusan
pembelian dan memberikan rasa percaya diri dari konsumen.

C. Persepsi Kualitas
Tabel 7. Elemen Persepsi Kualitas Kedai Kopi Janji Jiwa Dan Kedai Kopi Kenangan
Elemen Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase
PK 1 Setuju 37 46%
Kedai Kopi Persepsi PK 2 Setuju 30 38%
Janji Jiwa Kualitas PK 3 Setuju 39 49%
PK 4 Setuju 41 51%
PK 1 Setuju 49 61%
Kedai Kopi Persepsi PK 2 Setuju 46 58%
Kenangan Kualitas PK 3 Sangat Setuju 47 59%
PK 4 Setuju 49 61%
Sumber: Data Primer, 2021

Tabel 7 menunjukan distribusi jawaban responden terhadap empat indikator asosiasi merek
pada kedua Kedai kopi didominasi oleh jawaban setuju. Persentase tertinggi untuk Kedai kopi Janji
Jiwa terdapat pada indikator keempat yaitu 51%, sedangkan untuk Kedai kopi Kenangan pada
indikator keempat juga dengan persentase sebanyak 61%. Hasil analisis ini menunjukan bahwa
responden setuju bahwa kedua Kedai tersebut memiliki kualitas produk yang baik, kualitas produk
yang tidak pernah berubah, kualitas pelayanan yang sangat baik dan memiliki kualitas penyajian
pesanan dari karyawan yang sangat memuaskan. Berarti kedua Kedai kopi tersebut memiliki
persepsi kualitas yang baik, sesuai dengan penelitian Dwiyanti et al. (2018); I. K. A. Irwanti (2016);
Susanty & Kenny (2015) , yang menyatakan persepsi kualitas memiliki pengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian konsumen.

D. Loyalitas Merek
Tabel 8. Elemen Loyalitas Konsumen Kedai Kopi Janji Jiwa Dan Kedai Kopi Kenangan
Elemen Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase
Kedai Kopi Loyalitas LM 1 Netral 33 41%
Janji Jiwa Merek LM 2 Netral 26 33%

Amaliaa et al / Agrimor 7 (2) 45-53 49


Agrimor 7 (2) 45-53
Jurnal Agribisnis Lahan Kering - 2022
International Standard of Serial Number 2502-1710

LM 3 Setuju 32 40%
LM 4 Setuju 34 43%
LM 1 Netral 38 48%
Kedai Kopi Loyalitas LM 2 Netral 37 46%
Kenangan Merek LM 3 Setuju 45 56%
LM 4 Setuju 44 55%
Sumber: Data Primer, 2021

Berdasarkan Tabel 8, distribusi jawaban responden terhadap empat indikator loyalitas merek
pada kedua Kedai tersebut didominasi oleh jawaban netral kearah setuju dengan persentase
tertinggi untuk Kedai kopi Janji Jiwa terdapat pada indikator keempat yaitu 43% dan di Kedai kopi
Kenangan persentase tertinggi terdapat pada indikator ketiga sebanyak 56%. Hasil analisis ini
berarti menjelaskan bahwa responden setuju untuk berkomitmen membeli produk, setuju untuk
membayar lebih untuk produk, setuju merekomendasikan Kedai kopi Kenangan dan setuju bahwa
mereka cenderung menyampaikan hal baik kepada orang lain tentang kedua Kedai tersebut.
Dengan demikian, konsumen kedua Kedai memiliki loyalitas merek yang baik, didukung dengan
penelitian Darminto & Putri (2015) bahwa loyalitas merek memiliki pengaruh yang signifikan dan
positif terhadap keputusan pembelian konsumen.

3.2 Uji Beda T-Test


A. Perbandingan Elemen-Elemen Ekuitas Merek Kedai Kopi Janji Jiwa Dan Kedai Kopi
Kenangan
Uji beda t-test digunakan untuk menguji perbandingan elemen-elemen ekuitas merek Kedai kopi
Janji Jiwa dan Kenangan, sebagaimana dijelaskan berikut ini.
Tabel 9. Hasil Pengujian Elemen-Elemen Ekuitas Merek Kedai Kopi Janji Jiwa Dan Kedai Kopi
Kenangan
Kedai Mean Mean difference Sig 2 tailed
Kopi Janji Jiwa 16.58
Kesadaran merek 0.688 0.073
Kopi Kenangan 15.89
Kopi Janji Jiwa 15.60
Asosiasi merek 0.322 0.322
Kopi Kenangan 15.24
Kopi Janji Jiwa 16.09
Persepsi kualitas 0.250 0.505
Kopi Kenangan 16.34
Kopi Janji Jiwa 14.35
Loyalitas merek 0.013 0.980
Kopi Kenangan 14.36
Sumber: Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 9, rata-rata kesadaran merek pada Kedai kopi Janji Jiwa sebanyak 16,58
dan Kedai kopi Kenangan sebesar 15,89 dengan perbedaan rata-rata sebanyak 0,688. Probabilitas
yang diperoleh 0,073 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan kesadaran
merek antara kedua Kedai tersebut, karena konsumennya sama-sama sadar akan eksistensi merek
Kedai kopi Janji Jiwa dan Kedai kopi Kenangan di Kota Malang. Hasil analisis ini didukung
penelitian Wiastuti & Kimberlee (2018), bahwa tidak ada perbedaan kesadaran merek terhadap
obyek penelitian mereka.
Rata-rata yang diperoleh untuk elemen asosiasi merek di Kedai kopi Janji Jiwa sebanyak
15,60 dan di Kedai kopi Kenangan yaitu 15,24 dengan perbedaan rata-rata hanya 0,322.
Probabilitas yang diperoleh 0,322 lebih besar dari signifikansi 0,05. Dengan demikian, tidak
terdapat perbedaan asosiasi merek antara kedua kedai tersebut, karena konsumen menganggap
bahwa Kedai kopi Janji Jiwa dan Kedai kopi Kenangan memiliki asosiasi merek yang sama sebagai
perusahaan yang memiliki citra merek yang baik. Hal ini sejalan dengan penjelasan Wiastuti &
Kimberlee (2018) bahwa tidak ada perbedaan asosiasi merek terhadap obyek penelitian mereka.
Rata-rata untuk elemen persepsi kualitas di Kedai kopi Janji Jiwa sebesar 16,09;
sedangkan di Kedai kopi Kenangan sebanyak 16,34 dengan perbedaan rata-rata sebesar 0.250.
Probabilitas yang diperoleh sebanyak 0,384 yaitu lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, tidak
terdapat perbedaan persepsi kualitas dari kedua kedai tersebut, dan konsumen menganggap Kedai
kopi Janji Jiwa dan Kedai kopi Kenangan memiliki dan memenuhi seluruh aspek kualitas yang
baik serta sesuai harapan konsumen. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Darmawan et al.
(2016) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan pada objek penelitian mereka.
Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata elemen loyalitas merek di Kedai kopi Janji Jiwa
sebanyak 14,35. Rata-rata elemen loyalitas merek di Kedai kopi Kenangan sebesar 14,36 dan
memiliki perbedaan rata-rata sebesar 0,013. Probabilitas yang diperoleh dari hasil analisis yaitu

Amaliaa et al / Agrimor 7 (2) 45-53 50


Agrimor 7 (2) 45-53
Jurnal Agribisnis Lahan Kering - 2022
International Standard of Serial Number 2502-1710

0,980 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05 (0,980 > 0,05). Dengan demikian, tidak terdapat
perbedaan loyalitas merek antar konsumen kedua kedai tersebut. Konsumen-konsumennya
memiliki kesetiaan (loyalitas) yang sama kuat pada masing-masing merek Kedai kopi pilihan
mereka. Hasil analisis penelitian ini tidak sejalan dengan yang dilakukan oleh Anggi Firdha Ayunir
et al. (2020), bahwa terdapat perbedaan loyalitas merek pada objek penelitiannya.

B. Perbandingan Ekuitas Merek Kedai Kopi Janji Jiwa Dan Kedai Kopi Kenangan
Selanjutnya dilakukan uji t-test perbandingan ekuitas merek Kedai kopi Janji Jiwa dan Kedai kopi
Kenangan berikut ini.

Tabel 10. Perbandingan Ekuitas Merek Kedai Kopi Janji Jiwa Dan Kedai Kopi Kenangan
Mean Mean difference Sig 2 tailed

Ekuitas merek Kedai kopi Janji Jiwa 62.61


0.788 0.563
Kedai kopi Kenangan 61.83

Sumber: Data Primer Diolah, Tahun 2021

Tabel 10 menunjukan hasil uji beda rata-rata ekuitas merek di Kedai kopi Janji Jiwa
sebanyak 62,61 dan di Kedai kopi Kenangan sebesar 61,83, dimana perbedaan rata-rata hanya
0,498. Nilai probabilitas yang diperoleh 0,563 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, tidak
terdapat perbedaan ekuitas merek antara Kedai kopi Janji Jiwa dan Kedai kopi Kenangan di Kota
Malang. Hasil uji beda ekuitas merek kedua Kedai kopi ini, tidak sejalan dengan penelitian Anggi
Firdha Ayunir et al. (2020); Darmawan, Syarifah Hudayah (2016); Wiastuti & Kimberlee (2018)
yang menyatakan bahwa ada perbedaan ekuitas merek terhadap objek penelitian mereka.
Perbedaan ini terjadi karena konsumen di masing-masing Kedai kopi Janji Jiwa dan Kenangan
tingkat loyalitasnya tinggi, sesuai juga dengan hasil uji beda elemen-elemen ekuitas merek.

Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai analisis perbandingan ekuitas
merek Kedai kopi Janji Jiwa dengan Kedai kopi Kenangan di Kota Malang, kesimpulannya sebagai
berikut:
1. Analisis deskriptif persentase, untuk keempat elemen ekuitas merek dari kedai kopi Janji
Jiwa dan kedai kopi Kenangan memiliki nilai positif karena didominasi oleh responden
dengan jawaban sangat setuju dan setuju.
2. Uji beda t-test independen untuk elemen-elemen ekuitas merek dan ekuitas merek dari Kedai
kopi Janji Jiwa dan Kedai kopi Kenangan di Kota Malang tidak memiliki perbedaan signifikan
karena nilai probabilitas lebih dari 0.05.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Saran untuk pihak Kedai kopi
Dalam upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan elemen-elemen ekuitas merek dari
kedua Kedai tersebut di Kota Malang adalah dengan tetap menjaga dan meningkatkan
kualitas pelayanan terhadap konsumen, kualitas pengemasan produk dan kualitas penyajian
produk agar menambah nilai positif dari konsumen, terutama untuk mempertahankan dan
meningkatkan ekuitas mereknya.
2. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya.
Sebaiknya dilakukan penelitian untuk dapat memahami lebih mendalam lagi berbagai
atribut kedai kopi seperti ketersediaan fasilitas, store atmosphere, kulaitas pelayanan (Service
Quality/Servqual) Kedai dan lainnya yang relevan.

Daftar Pustaka
Aaker, D. A. (1991). Managing Brand Equity: Capitalizing On The Value Of A Brand Name.
Manufactured In The United States Of America.
Https://Www.Google.Co.Id/Books/Edition/Managing_Brand_Equity/R_Tsy5sxno8c?Hl=Id&
Gbpv=1&Dq=Managing+Brand+Equity&Printsec=Frontcover
Alfarisi, S., Setyowati, N., & Setyowati, S. (2019). Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Kopi Sadari Kopi Di Kota Surakarta. Jurnal Agribisnis Terpadu,
12(2), 146. Https://Doi.Org/10.33512/Jat.V12i2.6777
Anggi Firdha Ayunir, Erwinsyah, & Raharjo, S. (2020). Analisis Perbandingan Keputusan Pembelian

Amaliaa et al / Agrimor 7 (2) 45-53 51


Agrimor 7 (2) 45-53
Jurnal Agribisnis Lahan Kering - 2022
International Standard of Serial Number 2502-1710

Produk Makeup Merek Wardah Dan Maybelline Ditinjau Dari Ekuitas Merek Pada Toko
Redcanoeya Di Tenggarong. Jemi, 20(1), 6–15.
Armandhani Dan Sukaatmadja. (2014). Analisis Perbandingan Brand Equity Produk Obat Anti
Nyamuk Oles Merek Autan Dengan Merek Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana
( Unud ), Bali , Indonesia. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), 149–
168. Https://Ojs.Unud.Ac.Id/Index.Php/Manajemen/Article/Download/6545/5833
Astuti Dan Cahyadi. (2007). Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri
Pelanggan Di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda. Majalah Ekonomi,
17(2), 145–156.
Biroli, A. (2021). Perilaku Ngopi Mahasiswa Di Sekitar Kampus Universitas Trunojoyo Madura (Utm)
Pada Masa Pandemi Covid-19. Prosiding Konferensi Nasional Universitas Nahdlatul Ulama
Indonesia, 1(01), 125–130.
Çal, B., & Adams, R. (2014). The Effect Of Hedonistic And Utilitarian Consumer Behavior On Brand
Equity: Turkey – Uk Comparison On Coca Cola. Procedia - Social And Behavioral Sciences,
150, 475–484. Https://Doi.Org/10.1016/J.Sbspro.2014.09.057
Chatzipanagiotou, K., Christodoulides, G., & Veloutsou, C. (2019). Managing The Consumer-Based
Brand Equity Process: A Cross-Cultural Perspective. International Business Review, 28(2),
328–343. Https://Doi.Org/10.1016/J.Ibusrev.2018.10.005
Darmawan, Hudayah, S., & Asnawati. (2016). Perbandingan Ekuitas Merek Indomie Dan Mie
Sedaap. Jurnal Manajemen, 8(2), 113–135.
Darminto, P., & Putri, R. K. (2015). Analisis Pengaruh Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Persepsi
Kualitas, Dan Loyalitas Merek Terhadap Ekuitas Merek Laptop (Studi Kasus Mahasiswa
Universitas Diponegoro Semarang). Prosiding Snst, 6, 70–78.
Data Boks. (2020). Konsumsi Kopi Domestik Di Indonesia Terus Meningkat Selama 5 Tahun Terakhir.
Databoks. Https://Databoks.Katadata.Co.Id/Datapublish/2020/11/24/Konsumsi-Kopi-
Domestik-Di-Indonesia-Terus-Meningkat-Selama-5-Tahun-Terakhir
Dwiyanti, E., Qomariah, N., & Tyas, W. M. (2018). Pengaruh Persepsi Kualitas, Nama Merek Dan
Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Sains Manajemen Dan Bisnis
Indonesia, 8(2), 148–163. Https://Doi.Org/10.32528/Jsmbi.V8i2.1786
Fitria, A., Berlianab, D., & Anggraini, N. (2021). Pengadaan Bahan Baku Produk Kopi Ready To
Drink Pada Coffee Shop Di Kota Bandar Lampung. Agrimor, 6(2502), 42–48.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.32938/Ag.V6i1.1242
Foroudi, P., Jin, Z., Gupta, S., Foroudi, M. M., & Kitchen, P. J. (2018). Perceptional Components
Of Brand Equity: Configuring The Symmetrical And Asymmetrical Paths To Brand Loyalty
And Brand Purchase Intention. Journal Of Business Research, 89(June 2017), 462–474.
Https://Doi.Org/10.1016/J.Jbusres.2018.01.031
Hafni, R. D., Azzahra, A. A., & Rosdiani, K. (2020). Pandangan Citra Brand Kopi Janji Jiwa Di
Kalangan Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna, 8(1), 12.
Https://Doi.Org/10.30659/Jikm.V8i1.7977
Hair, J. F. (2006). Multivariate Data Analysis (5th Ed.). Gramedia Pustaka Utama.
Irwanti, I. K. A. (2016). Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Proses Keputusan Pembelian
Pada Konsumen Pond’s Di Kota Surabaya. Jurnal Manajemen Dan Pemasaran, 1–7.
Irwanti, S. (2017). Warung Kopi Dan Gaya Hidup Modern. Jurnal Al-Khitabah, Iii(1), 33–47.
Khasanah, I. (2014). Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mie Instan
Sedaap Di Semarang. Jurnal Dinamika Manajemen, 5(2), 171–182.
Koapaha, J. D., & Tumiwa, J. (2016). The Effect Of Brand Equity On Consumer Buying Behavior
In Starbucks Manado Town Square. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi,
4(1). Https://Doi.Org/10.35794/Emba.V4i1.11875
Kuliner Jatim. (2019). Potensial, Bisnis Kafe Berbasis Kopi Di Jatim Tumbuh Subur |
Kulinerjatim.Com. Https://Kulinerjatim.Com/Potensial-Bisnis-Kafe-Berbasis-Kopi-Di-Jatim-
Tumbuh-Subur/
Lee, S. (2010). Young Consumers’ Insights On Brand Equity: Effects Of Brand Association, Brand
Loyalty, Brand Awareness, And Brand Image. The Eletronic Library, 34(1), 1–5.
Ma’sum, A., & Gunawan. (2019). Warung Kopi Sebagai Ruang Ketiga Bagi Pelajar Sma Di Kecamatan
Kragan Kabupaten Rembang. 8(1), 83–90.
Putri, V. D. A., & Suasana, I. G. A. K. G. (2018). Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap
Keputusan Pembelian Di Gerai Starbucks Coffee (Studi Pada Konsumen Domestik Starbucks
Coffee Di Wilayah Bali) Vania. E-Jurnal Manajemen Unud, 7(1), 470–496.
Rahmah, K., Sumarwan, U., & Najib, M. (2018). The Effect Of Brand Equity, Marketing Mix, And
Lifestyle To Purchase Decision At Maxx Coffee, Bogor. Journal Of Consumer Sciences, 3(2), 01.
Https://Doi.Org/10.29244/Jcs.3.2.01-15
Rohmah, A. N., & Subari, S. (2021). Preferensi Konsumen Terhadap Produk Minuman Kopi Janji

Amaliaa et al / Agrimor 7 (2) 45-53 52


Agrimor 7 (2) 45-53
Jurnal Agribisnis Lahan Kering - 2022
International Standard of Serial Number 2502-1710

Jiwa Jilid 324 Surabaya. Agrischience, 1(3), 548–562.


Http://Journal.Trunojoyo.Ac.Id/Agriscience
Sasi, W., & Nubatonis, A. (2017). Pemasaran Sirih Buah Di Desa Sunsea, Kecamatan Naibenu,
Kabupaten Timur Tengah Utara. Agrimor, 2(01), 1–3.
Https://Doi.Org/10.32938/Ag.V2i01.126
Sawitri, H., & Yuziani. (2021). Gender Dan Kebiasaan Minum Kopi Pada Mahasiswa Program Studi
Kedokteran Universitas Malikussaleh. 16, 168–172.
Suki, J. S. N. M. (2015). Young Consumer’s On Brand Equity Effect Of Brand Association, Brand
Loyalty,Brand Awarness And Brand Image. Emerald Insight.
Sumargo, B. (2020). Teknik Sampling - Google Books. Unj Press.
Https://Www.Google.Co.Id/Books/Edition/Teknik_Sampling/Fuukeaaaqbaj?Hl=Id&Gbpv=
1&Dq=Teknik+Non-Probability+Sampling&Printsec=Frontcover
Susanty, A., & Kenny, E. (2015). The Relationship Between Brand Equity, Customer Satisfaction,
And Brand Loyalty On Coffee Shop: Study Of Excelso And Starbucks. Asean Marketing
Journal, 7(1), 14–27. Https://Doi.Org/10.21002/Amj.V7i1.4481
Toffin. (2019). Toffin (Pertumbuhan Kedai Kopi). Toffin. Https://Toffin.Id/
Wiastuti, R. D., & Kimberlee, S. (2018). Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Di Simetri Coffee Roaster Puri, Jakarta. Jurnal Pariwisata, 5(2).
Https://Doi.Org/10.31311/Par.V5i2.4073
Wijaya, I. P. S., Ayu, I. G., & Giantari, K. (2018). Analisis Elemen Elemen Brand Equity Pada Produk
Minuman Teh Dalam Kemasan Di Kota Denpasar. E-Jurnal Manajemen Unud, 7(3), 1339–
1367.

Amaliaa et al / Agrimor 7 (2) 45-53 53

You might also like