You are on page 1of 21

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya

TATA KELOLA PENANGGULANGAN BENCANA ALAM


Suatu Deskripsi Inter-Relasi dan Kesiapan Para Pihak dalam rangka Rehabilitasi-
Rekonstruksi Rumah Warga Terdampak Pascagempa di Kabupaten Tanah Datar
1 2
Erwin , Edi Indrizal

Abstract

At the time of the earthquake affecting substantial losses due to the damage they
cause, usually very high expectations of the people to the government for
rehabilitation and reconstruction (rehabilitation and reconstruction) of homes
affected. Therefore readiness to undertake the rehabilitation of earthquake remains an
important concern by the parties in the response to natural disasters, both
government and society.

This study is a qualitative study to describe the experience of the parties in order to
direct the rehabilitation of houses affected by the earthquake of 2007 in Tanah Datar,
West Sumatra province. The results of this study found the application of the
principles of transparency, participation and accountability in the interrelation
between the government and society in the process of preparation and
implementation of the rehabilitation of earthquake-affected neighborhoods. Open
governance practices have proven quite successful even minimize complaints and
public protests or other social conflict that impacts are not uncommon in post-
disaster management in the region. Experiences of good practice organizing the
rehabilitation of houses affected by the earthquake in Tanah Datar this would even be
used as a pilot, and learning resources of many parties in implementing the
governance of disaster management in the various regions.

Key word: disaster management, good governance, inter-relationships of the parties,


good practice.

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang

I
ndonesia merupakan salah satu negara kawasan “supermarket” bencana alam,
di dunia yang dikenal rawan bencana antara lain di Provinsi Sumatera Barat.
alam. Letak geologis negara ini yang Dikatakan demikian karena daerah ini juga
berada di sekitar pusaran cincin api memiliki potensi paling kompleks untuk
pertemuan antar patahan lempeng bumi terjadinya bencana alam seperti gempa
benua-benua besar dan banyaknya bumi, tanah longsor, angin badai, banjir,
gunung api yang masih aktif hingga kini bahkan hingga tsunami.
menyebabkan potensi kompleksitas Salah satu bencana alam besar
gempa tektonik dan vulkanik dapat terjadi yang dihadapi Provinsi Sumatera Barat
dari masa ke masa. Posisi geografisnya belum luput dari banyak ingatan warganya
yang terletak di antara samudera terluas di yakni peristiwa gempa 30 September
dunia yakni Samudera Pasifik dan 2009, atau kemudian populer juga
Samudera Hindia membuat potensi disingkat G 30 S 2009. Gempa bumi
bencana alam jadi makin kompeks karena berkekuatan 7.9 SR ketika itu tercatat telah
memungkinkan terjadinya anomali iklim, mengakibatkan dampak luar biasa
cuaca, banjir, longsor, badai, topan dan seriusnya dialami masyarakat di daerah
sebagainya. ini, terutama di daerah Kota Padang,
Di Indonesia sendiri beberapa Kabupaten Padang Pariaman dan Kota
daerah kemudian populer disebut sebagai Pariaman.

1
Penulis adalah Dosen Tetap Jurusan Antropologi FISIP Universitas Andalas, Padang
2
Penulis adalah Dosen Tetap Jurusan Antropologi FISIP Universitas Andalas, Padang

201 | P a g e
Selain juga di Kota Bukittinggi, Kabupaten di daerah yang berbeda itu juga telah
Pesisir Selatan, Kabupaten Solok dan Kota menyebabkan korban jiwa dan kerugian
Solok. Inilah gempa dengan dampak harta benda yang cukup besar. Jika
terburuk yang pernah dialami masyarakat dibandingkan antara kedua daerah yang
Sumatera Barat selama ini. mengalami bencana alam gempa bumi
Berdasarkan data terakhir yang Tahun 2007 itu bahkan Kabupaten Tanah
diterbitkan oleh Satkorlak Penanggulangan Datar terdampak lebih parah dibandingkan
Bencana Provinsi Sumatera Barat dan Kota Padang.
BNPB per tanggal 18 Oktober 2009, Gempa bumi yang terjadi pada
jumlah korban jiwa pascabencana gempa Selasa 6 Maret 2007 berpusat di
bumi di Sumatera Barat tercatat sebanyak Kabupaten Tanah Datar itu kemudian
1.117 jiwa meninggal dunia, 1.214 jiwa dikenal dengan sebutan Gempa Tanah
korban luka berat, 1.688 luka ringan, serta Datar 2007. United States Geological
pengungsi sejumlah 410 jiwa, yang Survey (USGS) mencatat pada waktu itu
sebagian besar berada di Kabupaten terjadi dua gempa berkekuatan masing-
Padang Pariaman dan Kota Padang. masing 6,4 dan 6,3 SR berselang sekitar
Selain itu, sesuai hasil pemutakhiran data dua jam. Gempa terjadi pada koordinat
terakhir pada tanggal 28 Oktober 2009, 0,490° LS, 100,529° BT pada kedalaman
total jumlah rumah yang mengalami 30 km, pada jarak 55 km timur laut
kerusakan sebanyak 249.833 unit dengan Padang. Sembilan jam kemudian USGS
rincian: 114.797 unit rumah rusak berat, mencatat gempa ketiga pada koordinat
67.198 unit rumah rusak sedang dan 0.287° LS, 100.605° BT. Intensitas gempa
67.838 unit rumah rusak ringan. Dampak susulan ini lebih rendah, dengan
bencana juga mengakibatkan kerusakan magnitudo 4,9. Sementara itu, Badan
sejumlah gedung pemerintahan, fasilitas Meteorologi dan Geofisika (BMG) juga
kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas melaporkan tiga kali gempa pada 6 Maret
perdagangan, hotel dan gedung/per 2007 itu. Menurut laporan Kantor BMG di
kantoran keuangan dan perbankan. Kota Padang Panjang pada hari kedua
Berdasarkan penaksiran kerusakan dan pascagempa Tanah Datar tersebut tercatat
kerugian pascabencana mengindikasikan jumlah gempa yang terjadi mencapai 226
bahwa kerusakan dan kerugian terparah kali. Pada hari Kamis 8 Maret 2007 sampai
terjadi pada komponen perumahan dengan tengah hari masih terjadi 45 kali gempa
nilai kerusakan dan kerugian mencapai susulan. Peristiwa gempa itu disebut juga
Rp. 15,41 triliun. Sektor infrastruktur telah memicu aktivitas Gunung Talang
mengalami kerusakan dan kerugian yang terletak di Kabupaten Solok dan
mencapai Rp. 963 miliar, sektor sosial Rp. terbentuknya sebuah ngarai baru di Nagari
1,52 triliun, sektor ekonomi Rp. 2,3 triliun, Gunung Rajo di Kabupaten Tanah Datar.
dan lintas sektor (sub‐sektor pemerintahan Jalan raya Padang-Bukittinggi dan
dan lingkungan) menderita kerusakan dan Padang-Solok sempat macet karena
kerugian sebesar Rp. 674,6 miliar, tertimbun tanah longsor.
sehingga total nilai kerusakan dan Gempa bumi 6 Maret 2007 di
3
kerugian tercatat Rp 20,86 triliun. Kabupaten Tanah Datar tercatat juga telah
Dua tahun sebelumnya yaitu pada membawa dampak kerugian yang cukup
Tahun 2007 bencana alam gempa bumi luas hingga daerah sekitarnya yakni
juga telah melanda Kota Padang. Pada Kabupaten Solok, Kabupaten Lima Puluh
Tahun 2007 itu bencana alam gempa bumi Kota, Kota Solok, Kota Payakumbuh dan
yang berkategori besar juga terjadi di Kota Padang Panjang. Adapun Kabupaten
Kabupaten Tanah Datar. Masyarakat Tanah Datar sendiri tercatat sebagai
masih bisa mengingat (dan seharusnyalah daerah yang paling parah terkena dampak,
tidak boleh melupakan), dari kedua baik dari korban jiwa maupun kerusakan
bencana alam di waktu yang berbeda dan dan kerugian material yang ditimbul
kannya. Di antara kerugian material paling
3 serius kemudian dirasakan masyarakat
Dikutip dari buku Rencana Aksi Rehabilitasi meliputi kerusakan rumah warga, mulai
Rekonstruksi Wilayah Pasca Bencana Gempa dari rusak ringan, sedang, hingga berat,
Bumi di Provinsi Sumatera Barat 2009-2011
yang dususn oleh Bappenas RI (2008).
202 | P a g e
dan oleh karenanya memerlukan reha (rehab-rekon) rumah warga terdampak
bilitasi dan rekonstruksi. pascagempa Tanah Datar 2007 yang
Peristiwa gempa bumi yang minim riak protes dan konflik mungkin bisa
mengakibatkan korban jiwa hingga dijadikan rintisan pembelajaran bersama
kerugian materil bisa saja berulang terjadi. oleh banyak pihak dalam penanggulangan
Selain terkait dengan siklus alam, terlebih bencana di daerah. Di sinilah penelitian ini
penting ia berhubungan pula dengan dipandang menemukan relevansi dan
bagaimana kesiap-siagaan para pihak urgensinya.
dalam menghadapi dan menaggulangi
bencana alam itu sendiri. Dewasa ini se 2. Perumusan Masalah
makin dibutuhkan adanya pendekatan empa bumi merupakan sebuah
penanggulangan bencana secara lebih
tepat dan lebih baik guna meminimalisir
dampak-dampak yang tidak diinginkan
terjadi. Inter-relasi dan kesiapan para
G fenomena dan peristiwa bencana
alam destruktif yang biasanya
paling ditakutkan manusia dibandingkan
bencana alam lainnya, sebab
pihak, baik pemerintah maupun dapat menghancurkan ling kungan tinggal,
masyarakat dalam penanggulangan merenggut banyak korban jiwa penduduk
bencana akan menentukan tingkat dampak dan dampak berjangka panjangnya untuk
bencana yang ditimbulkan dan seperti apa kembali bisa pulih. Gempa bumi adalah
pemulihan yang selanjutnya diwujudkan. pergerakan bumi secara mendadak yang
Termasuk dalam hal mempersiapkan disebabkan oleh pelepasan kekuatan
pelaksanaan rehabilitasi-rekonstruksi ru gesekan alamiah dari dalam bumi yang
mah warga terdampak pascagempa, yang telah terakumulasi cukup panjang atau
biasanya paling tinggi diharapkan cukup lama waktunya. Gempa bumi dapat
masyarakat untuk cepat bisa terjadi akibat gerakan kekuatan tektonik
ditanggulangi. dari lempeng dunia telah membentuk
Jika inter-relasi dan kesiapan para bumi, dengan bergerak per lahan di bawah
pihak buruk dalam menyelenggarakan tanah dan saling bertabrakan. Terkadang
penanggulangan bencana, maka dampak pergerakan ini bertahap, terkadang pula
kerugian bisa semakin parah dan bahkan lempengan ini terkunci selama ratusan
berlarut-larut dapat menimbulkan masalah tahun dan tak mampu mengeluarkan
baru lainnya. Sebaliknya jika inter-relasi energi sampai di satu titik yang mampu
dan kesiagaan para pihak terlaksana baik membangun energi besar, lempengan ini
minimal memperhatikan prinsip trans kemudian melepas energi tersebut. Untuk
paransi, akuntabilitas dan partisipasi, maka gempa yang terjadi di bawah laut, pada
dampak kerugian akibat bencana alam keadaan tertentu bahkan dapat memicu
akan bisa ditekan. Demikianlah pula tsunami. Sebagian besar dari peristiwa
halnya apabila inter-relasi dan kesiapan kegempaan ini hingga kini belum bisa
para pihak buruk ketika mempersiapkan diprediksi waktu akan terjadinya secara
rencana rehabilitasi-rekonstruksi, maka akurat oleh ilmu penge tahuan dan
dampak ikutan berupa konflik antar warga teknologi manusia. Selain itu gempa juga
dan antara warga dengan pemerintah bisa bisa terjadi akibat proses vulkanik gunung
terjadi kemudian hari sehingga semakin api. Dalam istilah masyarakat gempa
menambah rumit kompleksnya dampak kategori ini disebut gunung meletus.
bencana. Sebaliknya jika inter-relasi dan Apapun kategorinya, apakah gempa
kesiagaan para pihak dilaksanakan tektonik ataupun vulkanik, dan apakah
dengan tata kelola yang baik-minimal gempa di darat atau di laut, manakala
memperhatikan prinsip-prinsip open gempa terjadi di sekitar daerah yang padat
governance (transparansi, partisipasi dan penduduk, maka potensi dampaknya
akuntabilitas), maka keluhan, protes terhadap jatuhnya korban jiwa dan
ataupun konflik-konflik sosial yang dapat kerugian fisik ataupun material bisa
terjadi pascabencana alam kiranya akan menjadi lebih tinggi.
bisa diminimalisir. Mengingat gempa bumi sering kali
Pengalaman langsung dari inter- tidak bisa diprediksi waktu terjadinya dan
relasi para pihak khususnya dalam sering menyebabkan dampak kerugian
penyelenggaraan rehabilitasi-rekonstruksi yang dahsat, oleh karenanya manusia

203 | P a g e
selalu dituntut untuk lebih siaga dan diprotes warga terdampak
menghadapi dan terus menerus berikhtiar pascagempa 2007. Hal kurang lebih sama
menanggulangi bencana yang lebih juga pernah terjadi yang menggambarkan
kompleks bisa ditimbulkannya. Dalam hal adanya kekurang-puasan masyarakat
ini menjadi penting memahami penang terhadap penanggulangan bencana yang
gulangan bencana secara lebih utuh mulai dilakukan pemerintah daerah lainnya
dari tindakan preventif (sebelum terjadinya maupun pemerintah nasional di Aceh,
bencana), di saat terjadinya bencana Jogjakarta, dsb.
(mitigasi dan tanggap darurat) dan Di sisi lainnya, sayangnya pula
penaggulangan bencana pascagempa. selama ini minim sekali perhatian terhadap
Fase-fase penanggulangan bencana itu pengalaman praktik yang cukup baik untuk
kini juga semakin banyak dipahami dijadikan rintisan pembelajaran bersama
sebagai suatu rangkaian yang dalam penanggulangan bencana. Media
komprehensif yang bisa menunjukkan massa pun biasanya hanya lebih suka
tingkat perkembangan dan menentukan ke memberi perhatian sebatas mengi
langsungan peradaban kehidupan formasikan kapan dan dimana terjadinya
manusia. bencana, serta nilai kerugian dari dampak
Dengan tidak mengecilkan arti dari gempa yang terjadi. Kalaupun ada
proses dan tahapan penanggulangan pemberitaan tentang upaya penang
bencana yang lainnya, perhatian terhadap gulangan bencana lebih banyak yang
inter-relasi dan kesiapan para pihak dalam dilaporkan berupa hal-hal yang sifatnya
rangka pelaksanaan rehabilitasi dan seremonial belaka, atau atas kejadian-
rekonstruksi pascagempa sungguh amat kejdian negatif berupa protes dan
penting menjadi sorotan perhatian. Salah demontrasi warga.
satu titik kritis yang penting ialah Padahal meskipun masih minim,
bagaimana pemerintah melakukan per sejatinya masih ada juga pengalaman
siapan, pendataan dan perencanaan praktik yang baik (good parctice) bisa
dalam rangka pelaksanaan rehabilitasi- dijadikan pembelajaran bersama oleh
rekonstruksi (rehab-rekon) rumah warga banyak pihak. Salah satunya ialah
terdampak pascagempa. Hal ini menjadi pengalaman penanggulangan bencana,
amat penting mengingat pengalaman khususnya dalam rangka rehab-rekon
selama ini dari sudut pandang masyarakat rumah warga terdampak pascagempa di
yang mengalami bencana alam, hal yang Kabupaten Tanah Datar 2007. Apa yang
paling tinggi mereka harapkan dalam dilakukan pemerintah daerah setempat
penaggulangan bencana pascagempa dengan melibatkan para pihak, meliputi
biasanya adalah aspirasi terhadap adanya arena pemerintah, masyarakat (civil
perbaikan atau pembangunan kembali society) dan bahkan juga dunia usaha
rumah warga terdampak. (economic society) dalam penyeleng
Sayangnya berdasarkan garaan rehab-rekon rumah warga
pengalaman penanganan bencana di terdampak pascagempa sungguh penting
daerah selama ini tidak jarang masih diteliti dan didokumentasikan secara
ditemukan keluhan, protes hingga konflik ilmiah. Seperti apa inter-relasi antara para
sosial akibat lemahnya kesiapan dan pihak itu dibangun dalam praktik tata
buruknya tata kelola rehab-rekon rumah kelola penanggulangan bencana yang
warga terdampak pascagempa. Di provinsi lebih baik? Bagaimana peran pemerintah,
Sumatera Barat misalnya berdasarkan masyarakat dan dunia usaha dalam
pengalaman pascagempa di kota Padang penyelenggaraan rehab-rekon rumah
sejumlah demostrasi dan protes masya warga terdampak pascagempa? Bagai
rakat kepada pemerintah akibat buruknya manakah proses dan mekanisme rehab-
penanganan rehab-rekon rumah warga rekon rumah warga terdampak pasca
terdampak gempa masih terus terjadi gempa dijalankan sehingga keluhan,
beberapa tahun belakang. Ketika protes dan berbagai konflik yang
pemerintah daerahnya sudah harus berpotensi terjadi bisa diatasi? Apa
menghadapi penanganan rehab-rekon pembelajaran yang bermakna bisa digali
pascagempa 2009, ternyata masih tersisa dari pengalaman para pihak dalam
cukup banyak persoalan yang dikeluhkan penanganan rehab-rekon rumah warga

204 | P a g e
terdampak pascagempa? Kenapa penera
pan prinsip transparansi, akuntabilitas dan B. Kajian Pustaka
partisipasi dalam rangka rehab-rekon a. Rehab-Rekon Rumah Warga
rumah warga terdampak pascagempa Terdampak Pascabencana:
penting dalam tata kelola penanggulangan Aspirasi Pertama Masyarakat
bencana di daerah? ejatinya bencana alam itu adalah

3. Tujuan Penelitian dan Metode yang


S merupakan konsekwensi kombinasi
dari aktivitas alam dan aktivitas
manusia (Bankoff, 2007). Artinya, peristiwa
Digunakan seperti gempa bumi, tanah longsor,
ecara umum penelitian ini bertujuan tsunami, banjir bandang, angin topan,

S untuk mendeskripsikan pengala man


praktik penanggulangan bencana
pascagempa, dalam rangka rehabilitasi-
badai, puting beliung, dsb. barulah
dikatakan sebagai bencana
manakala terjadi konsekwensi yang
alam

rekonstruksi rumah warga terdampak berhubungan dengan aktivitas manusia


pascagempa di Kabupaten Tanah Datar dan kehidupan masyarakat. Dalam hal
Tahun 2007. Secara khusus, penelitian ini terjadi sebuah gempa bumi misalnya, jika
bertujuan mendeskripsikan inter-relasi dan gempa itu tidak sampai menimbulkan
kesiapan para pihak dalam penyeleng dampak korban ataupun kerugian bagi
garaan rehab-rekon rumah warga manusia maka kejadian gempa itu tidak
terdampak pascagempa di atas prinsip sampai disebut sebagai suatu bencana
transparansi, akuntabilitas dan partisipasi alam. Manakala gempa bumi itu
dalam rangka tata kelola penanggulangan menimbulkan korban jiwa ataupun
bencana yang baik. kerugian fisik dan material yang dirasakan
Sesuai dengan fokus perhatian manusia dalam kehidupannya barulah
penelitian ini pada inter-relasi para pihak dikatakan telah terjadi bencana alam.
dalam praktik tata kelola penanggulangan Ketika suatu gempa bumi terjadi dan
bencana (good governance), penelitian ini kemudian dikatakan sebagai sebuah
berpretensi untuk memahami makna dari bencana alam, itu artinya ada konsekwensi
pilihan dan pola tindakan sosial dalam yang dihadapi manusia. Konsekwensinya
relasi para pihak utamanya pemerintah bisa beraneka macam, mulai dari adanya
dan masyarakat. Untuk itu penelitian ini korban cedera atau meninggal dunia,
juga mencoba mendalami motivasi dan hingga mungkin berupa kerusakan dan
tujuan yang terkandung di balik tindakan hilangnya harta benda. Oleh karena itu
sosial yang dipelajari. besar atau kecilnya kosekwensi korban
Penelitian ini menggunakan jiwa dan kerugian material secara
metode kualitatif dan bertipe deskriptif. langsung menentukan pula terhadap
Metode pengumpulan data primer peninglaian tentang besar atau kecil suatu
wawancara mendalam dan pengamatan bencana alam.
yang ditujukan untuk mendalami informasi Lalu, jika terjadi gempa bumi
tentang pengalaman para pihak sekaligus dinyatakan sebagai sebuah
(pemerintah dan masyarakat) serta bencana alam di suatu daerah, apa yang
gambaran kenyataan lapangan dari biasanya paling diharapkan oleh
peristiwa gempa dan penanggulangan masyarakat untuk segera ditangani?
bencana pascagempa di Tanah Datar Ketika terjadi bencana alam maka
2007. Data penelitian ini juga diperkaya penanganan langsung yang lazimnya
dengan data sekunder yang dikumpulkan dilakukan ialah berupa langkah tanggap
dari Satuan Kerja Perangkat Daerah darurat. Orang-orang yang cedera
(SKPD) yang terkait langsung dengan sesegera mungkin harus ditangani untuk
penanganan pascagempa Tanah Datar berobat, yang hilang segera dicari untuk
2007 tersebut. Selain itu peneliti juga dipastikan keadaannya, yang meninggal
menelusuri berbagai arsip kebijakan dan dunia diurus untuk dikebumikan. Selain itu
arsip laporan atau tulisan lainnya tentang pada periode tanggap darurat juga amat
peristiwa gempa dan penanggulanagan penting untuk memastikan penyediaan
bencana pascagempa Tanah Datar 2007. pangan, air bersih, tempat-tempat
berlindung, penerangan, sarana MCK dan

205 | P a g e
sebagainya agar masyarakat tetap mampu Barat Tahun 2009. Hasil survei tersebut
bertahan melangsungkan kehidupannya. antara lain mengkonfirmasikan adanya
Setelah masa tanggap darurat selesai beberapa masalah yang paling mendesak
barulah masuk tahap berikutnya yang tidak untuk diselesaikan pascabencana gempa
kalah penting yakni masa rehabilitasi dan bumi, yakni: pembangunan kembali rumah
rekonstruksi. Berbagai kerusakan atau warga terdampak, jaringan listrik, kesulitan
bahkan kehancuran harta benda, meliputi air bersih, harga sembako yang dirasa
rumah warga, jalan, jembatan dan mahal dan lainnya (Lihat Gambar 1). Di
berbagai infrastruktur sarana-prasarana antara berbagai masalah yang dinilai
umum perlu untuk diperbaiki atau harus mendesak diselesaikan terlihat masalah
dibangun kembali. yang paling banyak diharapkan
Pada bulan Desember tahun 2009 masyarakat untuk diselesaikan ialah
Lembaga Survei Indonesia (LSI) tentang pembangunan kembali rumah
melakukan suatu survei khusus untuk warga yang terdampak. Temuan itu
mendapatkan gambaran evaluasi publik semakin mendapatkan pembenaran
atas penanggulangan bencana manakala diketahui bahwa ketika itu
pascagempa di Provinsi Sumatera Barat. pelaksanaan rehabilitasi- rekonstruksi
Survei itu menerapkan over sampling rumah warga pascagempa 2007 saja di
khusus di Kota Padang mengingat kota ini Kota Padang masih banyak yang belum
merupakan daerah terdampak yang paling juga terselesaikan secara baik.
parah pascagempa di Provinsi Sumatera

Gambar 1. Masalah yang paling mendesak diselesaikan akibat gempa

Tingginya harapan publik terhadap dalam menangani gempa. Antara


rehabilitasi-rekonstruksi rumah warga kelompok yang puas dan tidak puas
terdampak pascagempa biasanya seiring terhadap penanganan bencana hampir
besarnya harapan publik kepada berimbang, baik untuk pemerintah provinsi
pemerintah untuk dapat lebih baik lagi maupun kabupaten/ kota. Dalam hal ini
melakukan penanganan pascagempa. ketidak-puasan publik terhadap kinerja
Menurut hasil survei LSI itu kurang lebih pemerintah kota bahkan sedikit tinggi
separuh dari responden ternyata merasa dibandingkan terhadap pemerintah
kurang puas terhadap pemerintah daerah provinsi. (Lihat Gambar 2 dan 3).

Gambar 2. Kepuasan masyarakat terhadap Gambar 3. Kepuasan masyarakat terhadap


Pemprov dalam menangani gempa Pemkab/Pemko dalam menangani gempa

206 | P a g e
Sejarah mencatat banyaknya Sebaliknya, apabila manajemen
jumlah kejadian bencana alam di dunia penanggulangan bencana yang dilakukan
memang telah menimbulkan dampak pemerintah buruk dan masyarakatnya
kerugian yang sangat besar terhadap tetap tidak berdaya maka kerugian akibat
manusia dan asset penghidupannya bencana alam bisa menjadi lebih besar
(Londok, 2012). Masyarakat yang atau bahkan akan berkepanjangan dan
terdampak bencana alam mungkin bisa lebih rumit untuk diatasi.
menjadi tidak berdaya, sehingga tinggi Di tengah-tengah perubahan
sekali harapannya untuk mendapatkan paradigma penanggulangan bencana ke
uluran bantuan pihak luar terutama yang arah yang lebih mendorong agar
terdekat yaitu dari pemerintah daerah. pengurangan risiko bencana menjadi
Sementara itu pemerintah hendaknyalah sesuatu yang lazim dari proses
memiliki kemampuan dalam melaksanakan pembangunan yang terdesentralisasi. Di
penanggulangan bencana, termasuk Indonesia, perhatian pada pentingnya
dalam hal menyelenggarakan rehabilitasi- penanggulangan bencana sekurang-
rekonstruksi rumah warga terdampak kurangnya telah pula diwujudkan lewat
bencana. Bankoff (2007) bahkan lahirnya Undang-Undang Nomor 24 Tahun
menyatakan bahwa ketidak-berdayaan 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
masyarakat dan kurang baiknya Berdasarkan Undang-Undang tersebut
manajemen penanggulangan bencana pemerintah daerah diwajibkan untuk
oleh pemerintah bisa menyebabkan membentuk satuan kerja Badan
kerugian dalam bidang keuangan dan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
struktural yang lebih besar. Dengan kata yakni di setiap provinsi hingga tingkat
lain, berbagai kerugian akibat bencana kabupaten/kota.
alam tergantung juga kepada kemampuan Namun keragaan struktur
untuk mencegah atau menghindari organisasi semata tentulah tidak cukup.
bencana dan daya tahan dari pemerintah Itulah sebabnya dalam perkembangan
maupun masyarakat yang menghadapi cara pandang dan praktik penanggulangan
bencana. bencana yang lebih mutakhir secara
bersamaan tuntutan adanya tata kelola
b. Tata Kelola Penanggulangan (governance) penanggulangan bencana
Bencana yang lebih baik juga semakin nyata.

B
erbagai pengalaman bencana alam Transparansi, partisipasi dan akuntabilitas
yang dihadapi manusia telah dalam inter-relasi para pihak baik
memberikan pembelajaran kepada pemerintah, masyarakat dan dunia usaha
berbagai pihak untuk merubah pola pikir akan amat menentukan seperti apa
dan cara tindak menanggulanginya. kualitas dan keberhasilan dari suatu
Dalam perkembangannya dewasa ini aktivitas penanggulangan bencana. Dalam
semakin disadari betapa pentingnya inter- kasus penyelenggaraan penanggulangan
relasi antara para pihak dalam setiap bencana alam gempa bumi 2007 di Tanah
proses dan tahapan penanggulangan Datar misalnya, ketika itu undang-undang
bencana. Baik pemerintah maupun penanggulangan bencana belum ada,
masyarakat hendaklah sama-sama demkinan pula BPBD pun belum terbentuk
memiliki kesiapan dan kemampuan dalam seperti sekarang. Tetapi hal-hal itu tidak
mencegah, menghadapi, menghindar, menghambat proses penanggulangan
ataupun menanggulangi bencana alam bencana di daerah. Pengalaman daerah ini
yang dapat melanda tanpa diketahui waktu dalam melaksanakan rehabilitasi-
akan terjadinya. Jika pemerintah dan rekonstruksi rumah warga terdampak
masyarakat di suatu daerah lebih siaga pascagempa bahkan dinilai patut disebut
menghadapi dan mampu menanggulangi sebagai salah satu praktik yang baik (good
bencana, dampak kerugian yang akan practice) dan kiranya bisa dijadikan rintisan
dialami masyarakat dan daerah itu untuk pembelajaran bagi berbagai pihak.
cenderung dapat ditekan atau diperkecil. Manajemen penanggulangan bencana
207 | P a g e
yang dikembangkan pemerintah daerah dalam membuat keputusan,
secara transparan, partisipatif dan merencanakan, mempersiapkan,
akuntabel justru bisa menjadi kunci melaksanakan hingga mengevaluasi setiap
mengoptimalkan pencapaian tujuan proses dan fase penanggulangan
penanggulangan bencana. bencana. Secara khusus dari sudut
Tata kelola (governance) memiliki pandang kajian ilmu sosial inter-relasi para
arti dan peran sangat penting dalam pihak itu sendiri bisa dipelajari sebagai
menjamin pencapaian tujuan paling dasar suatu perwujudan realitas sosial maupun
dari suatu entitas politik, baik itu negara fenomena tindakan sosial.
maupun wilayah-wilayah politik yang lebih Berkenaan dengan konteks tata
kecil di bawahnya, termasuk seperti kelola yang baik (good governance) dalam
provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. penanggulangan bencana di daerah
Dalam konteks penyelenggaraan sekurang-kurangnya harus ada tiga prinsip
pemerintahan dan pembangunan maka tata kelola paling pokok dalam inter-relasi
tata kelola pemerintahan yang baik (good para pihak dimaksud, yakni: transparansi,
governance) akan memberi manfaat luas partisipasi dan akuntabilitas. Pertama,
bagi tumbuh kembangnya demokrasi dan transparasi menyangkut keterbukaan akan
kesejahteraan rakyat (Kemitraan, 2008). informasi publik sebagai fondasi utama
Oleh UNDP tata kelola tata kelola yang baik dalam
didefinisikan sebagai suatu proses, aturan, penanggulangan bencana. Kedua,
atau hasil interaksi antara kalangan partisipasi untuk memastikan adanya
legislatif, eksekutif, masyarakat sipil (civil keterlibatan dari seluruh pihak terkait,
society), pengadilan, dan masyarakat yang utamanya masyarakat sebagai pemanfaat
kemudian disebut para stakeholder di utama dari agenda dan program
4
wilayah tertentu. Dalam hal ini tata kelola rehabilitasi-rekonstruksi. Ketiga,
dimaknai sebagai pengejawantahan akuntabilitas dalam pengertian seluruh
kekuasaan di bidang ekonomi, politik dan pihak dapat dan wajib
administratif untuk mengelola sebuah mempertanggungjawabkan keputusan dan
negara di seluruh tingkatannya (UNDP, aksi atau tindakan yang diambil. Praktik
1997). World Bank mengartikan tata kelola tata kelola yang baik (good governance)
dari beberapa sisi. Di satu sisi tata kelola minimal menerapkan ketiga prinsip itulah
dapat diartikan sebagai aturan formal dan kemudian disebut juga oleh Kemitraan
informal yang mengatur wilayah publik, sebagai basis bagi sebuah tata kelola yang
terutama dalam proses pengambilan lebih terbuka (open governance).
keputusan. Selain itu tata kelola juga
diartikan sebagai “kapasitas pemerintah C. Temuan dan Pembahasan Hasil
untuk merancang, merumuskan, dan Penelitian
melaksanakan kebijakan serta 1. Gambaran Umum Daerah
memberlakukan hukuman terhadap Kabupaten Tanah Datar “Luhak
pelanggarnya” (WB, 1992). Kemitraan Nan Tuo”

K
(2012) mendefinisikan tata kelola sebagai abupaten Tanah Datar adalah salah
proses pembuatan kebijakan publik dan satu kabupaten di Provinsi
implementasinya melalui interaksi antara Sumatera Barat yang dikenal juga
arena negara, masyarakat sipil, dan dengan sebutan “Luhak Nan Tuo”. Daerah
masyarakat ekonomi (pasar). Sementara kabupaten ini memiliki luas 1336,00 Km²,
itu menurut Berggruen dan Gardels (2013) terletak pada 00°17” s.d. 00°39” LS dan
tata kelola (governance) adalah proses 100°19” s/d 100°51 BT. Ibukota kabupaten
menyelaraskan budaya, institusi politik dan Tanah Datar terletak di Kota Batusangkar
sistem ekonomi yang tumbuh dan yang berjarak 102 Km dari Kota Padang
berkembang dalam masyarakat dengan
tujuan utama menciptakan kehidupan 4
bersama yang lebih baik. Lihat Uphoff (1988). Di dalam setiap
Berbagai definisi tata kelola intervensi proyek, program, ataupun kegiatan
(governance) yang dikemukakan di atas pembangunan seyogyanyalah masyarakat harus
menunjukkan betapa pentingnya perhatian dipandang sebagai pemanfaat atau penerima
terhadap inter-relasi antara para pihak manfaat utama dari agenda pembangunan itu
sendiri.
208 | P a g e
ibukota Provinsi Sumatera Barat. Singkarak yang cukup luas sebagian
Kabupaten ini mudah diakses dari diantaranya merupakan wilayah
berbagai penjuru lintas perhubungan darat Kabupaten Tanah Datar yakni terletak di
di dalam maupun dengan luar provinsi Kecamatan Batipuh Selatan dan
karena terpaut dengan jalan lintas tengah Rambatan. Dari seluruh kecamatan yang
Sumatera. ada, tiga kecamatan terletak pada
Secara administratif wilayah ketinggian antara 750 s.d. 1000 meter di
Kabupaten Tanah Datar terdiri dari 14 atas permukaan laut, yaitu Kecamatan X
Kecamatan dan 75 Nagari setingkat Koto, Salimpaung, dan Tanjung Baru.
desa/kelurahan). Batas-batas daerah Sementara itu empat Kecamatan lainnya,
Kabupaten Tanah Datar di sebelah utara yaitu Kecamatan Lima Kaum, Tanjung
berbatasan dengan wilayah administrasi Emas, Padang Ganting dan Sungai Tarab
Kabupaten Agam dan Kabupaten 50 Kota. terletak pada ketinggian 450 s.d. 550
Di sebelah selatan berbatasan dengan meter dari permukaan laut. Sedangkan
Kabupaten Solok. Di sebelah timur tujuh kecamatan lagi terletak pada
berbatasan dengan Kabupaten Sijunjung ketinggian yang bervariasi, misalnya
dan Kota Sawahlunto. Sedangkan di Kecamatan Lintau Buo yang terletak pada
sebelah barat berbatasan dengan Kota ketinggian antara 200 s.d. 750 meter dari
Padang Panjang dan Kabupaten Padang permukaan laut. Secara umum kabupaten
Pariaman. ini memiliki tingkat curah hujan cukup
Wilayah Kabupaten Tanah Datar tinggi dan cukup merata sepanjang tahun.
tersebar di sekitar kaki Gunung Merapi, Rata-rata hari hujannya 19 hari/bulan,
Gunung Singgalang dan Gunung Sago, sedangkan rata-rata curah hujannya 11,45
serta dialiri 25 sungai dimana 5 di mm/bulan.
antaranya tergolong sungai besar. Danau

Gambar 4. Peta Administratif Kabupaten Tanah Datar

Bila dilihat dari luas wilayah penduduk Kabupaten Tanah Datar


Kecamatan, maka Kecamatan yang paling mencapai 338.494 jiwa yang tersebar di
5
kecil luasnya adalah Kecamatan Tanjung 395 Jorong atau di 74 Nagari. Dari total
Baru dengan luas 43,14 Km², sedangkan jumlah penduduk itu dapat pula dipilah
Kecamatan yang paling luas adalah penduduk laki-laki 164.852 jiwa dan
Kecamatan Lintau Buo Utara, yakni 204,31
Km², kemudian diikuti Kecamatan X Koto 5
Di era Orde Baru Jorong justru sempat
yang luasnya 152,02 Km².
dijadikan sebagai wilayah-wilayah administrasi
Kabupaten Tanah Datar dikenal
desa. Di era reformasi seiring perubahan era
juga dengan sebutan “Luhak Nan Tuo”
“Kembali ke Nagari” di Provinsi Sumatera
karena diidentifikasi sebagai pusat
Barat maka diberlakukan sistem pemerintahan
kebudayaan dan tempat asal persebaran
terkecil itu kini di tingkat Nagari (setingkat
sukubangsa Minangkabau. Berdasarkan
desa/kelurahan secara nasional). Namun Jorong
hasil Sensus Penduduk Tahun 2010
sebagai kesatuan wilayah teritorial tetap
didapatkan informasi bahwa jumlah
dipertahankan di dalam setiap Nagari.
209 | P a g e
perempuan 173.642 jiwa. Sesuai dengan Selasa 6 Maret 2007 itu. Gempa pertama
keadaan alam dan karakteristik sosial berkekuatan 5,8 SR terjadi di koordinat
setempat sumber mata pencaharian utama 0,480° LS, 100,370 BT pada kedalaman
mayoritas penduduknya banyak 33 km dengan lokasi 19 km selatan Kota
bergantung pada aktivitas ekonomi Bukittinggi. Gempa kedua berkekuatan 5,8
pertanian seperti sawah, kebun-ladang, SR pada koordinat 0,5 LS dan 100,4 BT di
perternakan dan perikanan. Selain itu sebelah barat daya Batusangkar ibukota
dijumpai pula penduduk yang melakukan Kabupaten Tanah Datar. Hanya kurang
aktivitas ekonomi tradisional sebagai lebih dua jam setelah itu pada pukul 12.49
pedagang, baik di kampung mereka sendiri terjadi gempa ketiga berkekuatan 5,8 SR
maupun merantau. Besarnya komposisi dengan pusat gempa tak jauh dari gempa
jumlah penduduk perempuan sebelumnya pada koordinat 0,5 LS dan
dibandingkan laki-laki di daerah ini antara 100,5 BT. Pada hari kedua pascagempa
lain disebabkan oleh relatif masih kuatnya Tanah Datar tersebut tercatat jumlah
tradisi merantau yang dilakukan kaum laki- gempa yang terjadi mencapai 226 kali.
laki ke luar daerah seantero nusantara, Pada hari Kamis 8 Maret 2007 sampai
6
bahkan hingga luar negeri. tengah hari terjadi 45 kali gempa dengan
intensitas antara 3,3 hingga 4,2 SR.
Masyarakat Tanah Datar sendiri
2. Sekilas Kronologis Peristiwa kemudian mengenang peristiwa gempa 6
Bencana Alam Gempa Bumi Tanah Maret 2007 itu sebagai salah satu bencana
Datar 2007 alam terbesar yang melanda daerah ini.
empa bumi dapat diterjadi kapan Gempa bumi dengan pusat gempa berada

G saja tanpa bisa diprediksi


sebelumnya waktu akan terjadinya.
Hingga kini kemajuan yang pesat dalam
di Gunung Rajo Kecamatan Batipuh
Kabupaten Tanah Datar tersebut telah
mengakibatkan kerugian materi dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan korban jiwa di Kabupaten Tanah Datar.
teknologipun belum dapat memastikan Pemerintah Provinsi Sumatera
kapan suatu gempa bumi akan terjadi, Barat pada tanggal 6 Maret 2007 sempat
kecuali barulah mencatatnya setelah melaporkan adanya korban jiwa mencapai
kejadian peristiwa. Demikian pulalah 70 orang. Namun pada hari berikutnya
peristiwa Gempa Bumi Selasa 6 Maret tanggal 7 Maret 2007 Gubernur Sumatera
2007 di Kabupaten Tanah Datar. Tak Barat waktu itu Gamawan Fauzi meralat
seorang pun yang tahu akan terjadi gempa jumlah korban menjadi 52 orang, dengan
bumi yang kemudian menimbulkan alasan beberapa korban ternyata
musibah bencana alam di daerah mereka. sebelumnya dihitung ganda. Gempa
Pada hari ketika peristiwa itu Bupati Tanah Datar 2007 juga dilaporkan telah
Kabupaten Tanah Datar Shadiq Pasadigoe menimbulkan dampak kerugian mulai dari
bahkan masih menjalani rawat inap di RSU rusaknya bangunan rumah warga,
M. Djamil Padang. Meskpun menurut sekolah, perkantoran dan tempat ibadah.
dokter sang kepala daerah masih harus Sebagaimana dirilis oleh sejumlah
menjalani rawat inap, namun kemudian media massa berdasarkan pendataan
Bupati Shadiq memilih langsung leluar respi pemerintah pada periode tanggap
rumah sakit untuk kembali ke Tanah Datar darurat pascabencana itu dilaporkan juga
agar bisa memimpin langsung bahwa di Kabupaten Tanah Datar saja
penanggulangan bencana di daerahnya. terdapat bangunan rumah warga yang
Bukan hanya United States mengalami rusak berat 3.110 unit, rusak
Geological Survey (USGS) yang sempat sedang 3.437 unit dan rusak ringan 3.551
mencatat kejadian gempa bumi Tanah unit. Sekolah yang mengalami rusak berat
Datar 2007 tersebut. Badan Meteorologi 68 unit, rusak sedang 30 unit dan rusak
dan Geofisika (BMG) di Padang Panjang ringan 40 unit. Bangunan gedung
melaporkan telah terjadi 3 kali gempa pada perkantoran yang mengalami rusak berat
18 unit, rusak sedang 9 unit dan rusak
6 ringan 10 unit. Sedangkan bangunan
Uraian gambaran umum daerah ini sebagian tempat ibadah (masjid dan mushala) rusak
besar dikutip dari Buku Tanah Datar Dalam berat 74 unit, rusak sedang 28 unit dan
Angka 2011 (BPS, 2012).
210 | P a g e
rusak ringan 48 unit. Demikian pula di Kota rusak ringan). Selain itu tercatat juga
Padang Panjang data di Posko keugian dari rusaknya sarana kesehatan
Penanggulangan Gempa 11 Maret 2007 Rp. 2,5 milyar, rumah ibadah Rp. 1 milyar
menunjukkan nilai fisik bangunan yang dan jalan Rp. 5 miliyar.
rusak bernilai sekitar Rp. 146,1 milyar. Berdasarkan penelusuran laporan
Kerusakan rumah penduduk Rp. 94,2 resmi pemerintah Kabupaten Tanah Datar
milyar dengan rincian 707 unit rusak berat, yang kami lakukan pada penelitian ini
1.519 unit rusak sedang dan 1.843 unit secara khusus diperoleh data dan
rusak ringan. Gedung kantor pemerintah informasi yang lebih terperinci perihal
yang rusak senilai Rp. 12 milyar terdiri atas kerugian yang telah ditimbulkan gempa
2 unit rusak berat, 11 unit rusak sedang bumi 6 Maret 2007 di Kabupaten Tanah
dan 25 rusak ringan. Sarana pendidikan Datar. Korban jiwa akibat gempa di daerah
SD negeri Rp. 12,3 milyar (26 unit rusak ini meliputi 11 orang meninggal dunia, 46
berat, 5 unit rusak sedang dan 14 rusak orang luka berat dan 187 orang luka
ringan), SMTP/SMTA/PT negeri dan ringan. Adapun kerugian materi yang
swasta Rp. 16,5 milyar (13 unit rusak ditimbulkannya bervasiasi sebagai berikut:
berat, 7 unit rusak sedang dan 13 unit

Kerusakan Jalan/ Jembatan, Irigasi dan Jaringan Air Bersih


No. Jenis Keterangan
1 Jalan 30.050 m
2 Jembatan 89 m2
3 Irigasi 44.150 m
4 Jaringan Air Bersih 4 unit + 500 m

Kerusakan Prasarana dan Sarana Pendidikan


No. Jenis Jumlah (Unit)
1 Madrasah 1
2 SD 172
3 SMP 11
4 SLTA 4
5 Pesantren 1
Jumlah 189

Kerusakan Prasarana dan Sarana Kesehatan


No. Jenis RB RS RR
1 Puskesmas 1 6 5
2 Puskesmas Pembantu 6 6 0
3 Poliklinik Bidan Desa 5 4 1
4 Rumah Dinas Dokter 3 1 0
5 Rumah Dinas Paramedis 1 2 0

Kerusakan Prasarana dan Sarana Ibadah


No. Jenis RB RS RR
1 Masjid 35 62 56
2 Mushola 26 39 66
3 TPA / TPSA 8 3 5

211 | P a g e
Rumah Penduduk

No. Kategori Kerusakan Jumlah (Unit)


1 Rusak Berat (RB) 4.586
2 Rusak Sedang (RS) 5.191
3 Rusak Ringan (RR) 6.870
Jumlah 16.647

Prasarana dan Sarana Perdagangan (Pasar, Ruko, Toko, dan Koperasi)


Koperasi/ UKM
No. Kategori Kerusakan Jumlah (Unit)
1 Rusak Berat (RB) -
2 Rusak Sedang (RS) 3
3 Rusak Ringan (RR) 3
Jumlah 6

Pasar/ Ruko/ Toko/ Kedai


No. Kategori Kerusakan Jumlah (Unit)
1 Rusak Berat (RB) 16
2 Rusak Sedang (RS) 18
3 Rusak Ringan (RR) 30
Jumlah 64

Prasarana dan Sarana Sosial (Panti Asuhan)


No. Kategori Kerusakan Jumlah (Unit)
1 Rusak Berat (RB) 5
2 Rusak Sedang (RS) -
3 Rusak Ringan (RR) -
Jumlah 5

Prasarana dan Sarana Pemerintahan (Gedung Kantor)


No. Jenis Jumlah (Unit)
1 Perkantoran 75
2 Rumah Dinas 14
Jumlah 89

Prasarana dan Sarana Kepariwisataan


No. Nama Lokasi Keterangan
1 Objek Wisata Tanjung Mutiara RB
2 Objek Wisata Lembah Anai RR
3 Benda Cagar Budaya di seluruh RS dan RR
Kecamatan

Dari uraian data di atas tampak sendiri tentunya juga kerugian materil
jelas bahwa di antara berbagai kerugian rumah dalam bentuk kerusakan rumah
materi yang telah ditimbulkan bencana warga ini menjadi masalah yang teramat
alam gempa bumi Tanah Datar Tahun serius karena menyangkut tempat tinggal,
2007 itu yang terbesar adalah kerusakan tempat berlindung dan tempat berkumpul
rumah warga, baik yang berkategori Rusak keluarga sehari-hari sebagai pusat
Berat (RB), Rusak Sedang (RS) maupun kehidupan sosial mereka. Oleh karena itu
Rusak Ringan (RR). Bagi masyarakat pula amatlah logis jika keperluan
212 | P a g e
rehabilitas-rekonstruksi rumah warga Kabupaten Tanah Datar. Hanya berselang
terdampak pascabencana alam gempa sehari besoknya tanggal 7 Maret 2007
bumi ini menjelma menjadi prioritas bagi ketika Bupati Shadiq Pasadigoe telah
masyarakat maupun oleh pemerintah pulang ke Tanah Datar, susunan ketua
untuk segera dapat dilaksanakan sebaik- kemudian diganti. Bupati Shadiq
baiknya. menunjuk Imran yang saat itu menjabat
Kepala Kantor Pasar sebagai Ketua
3. Penanggulangan Tanggap Darurat Penanggulangan Tanggap Darurat,
yang Mengawali sekaligus sedangkan Samsul Bahri tetap difokuskan
Landasan Rehabilitasi- untuk menjalankan tugas utamanya
Rekonstruksi Pascabencana sebagai Sekretaris Daerah. Ketika

D
alam rangka upaya penanganan ditanyakan langsung kepada Bupati
bencana alam gempa bumi Tanah Shadiq mengenai alasannya mengganti
Datar 2007 tercatat pemerintah ketua penanggulangan tanggap darurat
Kabupaten Tanah Datar telah mengambil pascabencana ini ternyata ada kombinasi
langkah-langkah kebijakan yang telah alasan objektif dan subjektif yang menarik
dilakukan. Setelah terjadinya gempa bumi dicermati di balik keputusan itu. Dengan
pemerintah daerah langsung telah adanya kejadian bencana alam gempa
mengambil langkah segera melakukan bumi cukup besar ini tentu saja pemerintah
penanggulangan Tanggap Darurat, daerah juga menghadapi tambahan
awalnya terhitung mulai dari tanggal 6 - 20 banyak pekerjaan yang harus ditangani di
Maret 2007. Proses dan tahapan sekretariat daerah, karenanya Samsul
penanggulangan tanggap darurat Bahri sebagai Sekretaris Daerah lebih
pascabencana alam gempa bumi ini difokuskan untuk menjalankan tugasnya
menjadi penting diperhatikan sebagai “mengomandoi dapur” pemerintahan
bagian tidak terpisahkan dan telah menjadi daerah yakni di Sekretariat Daerah.
awal serta landasan rangkaian Sedangkan penunjukan Imran Kepala
penaggulangan pasca bencana menuju Kantor Pasar merangkap Ketua Tanggap
proses dan tahapan rehabilitasi- Darurat pascabencana diperkuat pula oleh
rekonstruksi. pertimbangan subjektif bahwa yang
Pertama, pada tanggal 6 Maret bersnagkutan merupakan salah seorang
2007 pukul 20.00 pemerintah kabupaten pejabat yang dikenal lebih komunikatif
dipimpin langsung oleh Wakil Bupati dengan warga dan memiliki kemampuan
Aulizul Suib melaksanakan rapat Satuan pelayanan dengan pendekatan
Pelaksana Penanggulangan Bencana masyarakat.
(SATLAK-PB) untuk menentukan langkah- Kedua, mendirikan Posko Induk di
langkah dan tindakan-tindakan Istano Pagaruyung di Istano Basa
penanggulangan pada masa tanggap Pagaruyung dan Posko Lapangan di
7
darurat. Kecamatan Batipuh. Keputusan ini juga
Pada rapat pertama itu antara lain telah langsung diambil sejak rapat pertama
telah dibentuk struktur organisasi SATLAK-PB pada hari Selasa malam
pelaksana penanggulangan Tanggap Tanggal 6 Maret 2007. Istano Pagaruyung
Darurat dan ditunjuklah Samsul Bahri sendiri seminggu sebelum gempa memang
sebagai ketuanya. Waktu itu Samsul Bahri telah lebih dahulu juga mengalami
juga tercatat sebagai Sekretaris Daerah musibah kebakaran besar yang membumi-
hanguskan salah satu bangunan
7 monumental kebanggaan sukubangsa
Bupati Tanah Datar Shadiq Pasadigoe tidak Minangkabau itu. Penetapan posko induk
hadir pada rapat pertama SALTLAK-PB itu itu sekaligus memecahkan masalah tidak
karena sedang menjalani rawat inap di RSU M. harus mencari lokasi posko baru lagi dan
Djamil Padang. Meski seharusnya dinyatakan koordinasi penanggulangan kedua
masih harus mejalani pengobatan rawat inap di bencana yaitu bencana kebakaran Istana
rumah sakit, sehari setelah peristiwa gempa Pagaruyung maupun bencana alam
yaitu pada tanggal 7 Maret 2007 ia minggalkan gempa bumi bisa lebih mudah diorganisir
rumah sakit untuk kembali ke Tanah Datar pengomandoan dan koordinasinya lewat
mengurusi langsung penanggulangan bencana satu posko induk. Demikian pula dengan
yang menimpa daerahnya.
213 | P a g e
penetapan posko lapangan tanggap Agama Kabupaten, Dinas Sosial, Dinas
darurat di Kecamatan Batipuh dipandang Pariwisata dan sebagainya melakukan
tepat karena memang daerah Kecamatan pendataan untuk sektornya masing-masing
Batipuh dan sekitarnya paling parah berkoordinasi dan bekerjasama dengan
terdampak. PU, Bappeda dan Sekretariat Daerah.
Ketiga, melanjutkan kunjungan Setiap proses dan kemajuan kegiatan
korban dan daerah yang terkena bencana pendataan itu kemudian dikoordinasikan
alam gempa bumi secara lebih dalam rapat-rapat penanggulangan
terkoordinasi dalam satu komando tanggap darurat SATLAK-PB agar setiap
tanggap darurat SATLAK-PB dalam data dan informasi juga terhimpun dan
rangka mempercepat evakuasi korban ke bisa diverifikasi lagi secara bersama di
Rumah Sakit terdekat, sedangkan bagi Posko Induk.
korban meninggal dunia langsung Secara khusus pendataan rumah
diselenggarakan urusan jenazah dan warga terdampak pascabencana
pemakamannya bersama keluarga dan mendapat perhatian penanganan
masyarakat. Ketika tepat setelah terjadi tersendiri. Bupati Shadiq menunjuk Kepala
bencana masing-masing orang banyak Kantor Biro Pusat Statistik (BPS)
terkejut dan lebih sibuk mengurus diri dan Kabupaten Tanah Datar langsung menjadi
kelaurga masing-masing terlebih dahulu. penanggungjawab pelaksanaan pendataan
Meskipun kunjungan pejabat dan aparat atas pertimbangan bahwa instansi inilah
atas nama pemerintah daerah juga sudah yang paling berkapabilitas dan diakui
langsung dilakukan, namun belum datanya untuk digunakan dalam banyak
dilakukan secara lebih terorganisir. urusan pemerintahan dan pembangunan
Dengan adanya satuan organisasi khusus secara nasional. Tentu saja disadari BPS
tanggap darurat dan tersedianya posko memiliki keterbatasan sumberdaya baik
induk dan posko lapangan maka lintas SDM maupun peralatan pendukung untuk
informasi, koordinasi dan kunjungan melaksanakan tugasnya ketika itu. Itu
kepada korban dan daerah terkena sebabnya meskipun BPS ditunjuk sebagai
bencana bisa dilakukan secara lebih tepat, penaggungjawab tugas, bukan berarti
lebih cepat, lebih terencana dan lebih mereka harus melakukannya sendiri.
terarah. Melalui rapat itu secara musyawarah
Keempat, melaksanakan mufakat juga diputuskan bahwa SKPD
pendataan terhadap korban dan sarana lainnya pun ditugaskan untuk membantu
prasarana yang rusak akibat bencana pelaksanaan pendataan, termasuk dari
alam gempa bumi. Posko Induk dan Posko Satpol PP, Dinas PU, Bappeda, Dinas
Lapangan juga berkoordinasi dengan Tenaga Kerja, Dinas Pendidikan, Dinas
SKPD terkait di tingkat kabupaten, instansi Pariwisata dan lain-lainnya. Tidak cukup
tingkat kecamatan hingga pemerintahan dari pemerintahan saja, pelaksanaan
Nagari dan para Wali Jorong. Untuk pendataan rumah warga terdampak juga
menjamin akurasi dan validitas pendataan, melibatkan SDM relawan mahasiswa dan
sejak rapat Tanggap Darurat Tanggal 7 pemuda asal Kabupaten Tanah Datar
Maret 2007 yang dipimpin langsung oleh lewat koordinasi langsung dengan
Bupati keputusan strategis dan realisitis beberapa perguruan tinggi dan ormas
pun telah diambil. Sesuai dengan tugas kepemudaan di daerah ini. Selain itu, di
pokok dan fungsinya SKPD terkait dalam pendataan ini juga dilibatkan pihak
melakukan pendataan di sektornya petugas/aparat kemaanan dari Kepolisian
masing-masing. Misalnya Dinas PU dan ABRI menjadi bagian dari tim ikut
melakukan pendataan kerusakan jalan, turun ke lapangan yang terbukti telah
jembatan, irigasi, jaringan air bersih dan memperlancar jalannya kegiatan
bangunan pemerintahan. Dalam pendataan pascabencana alam gempa
melaksanakan tugasnya itu PU juga bumi Tanah Datar 2007 ini.
berkoordinasi dan bermitra dengan SKPD Berdasarkan hasil penelitian ini
terkait lainnya, misalnya Sekretariat juga ditemukan adanya hal-hal teknis yang
Daerah, Bappeda, Dinas Pertanian dan menarik dipetik sebagai pembelajaran
PDAM. Demikian pula Dinas Pendidikan, dalam pelaksanaan pendataan
Dinas Kesehatan, Kantor Departemen pascabencana. BPS selaku

214 | P a g e
penaggungjawab tugas pendataan dinasikannya dengan Posko Induk atau
mengembangkan instrumen dan Posko Lapangan yang dibentuk
menyiapkan lembar formulir pendataan pemerintah daerah. Bupati pun ikut
yang digunakan dengan standar rinci isian memantaunya lewat komunikasi dan
yang dilengkapi ruang validasi dari koordinasi dengan Posko Induk, Posko
masyarakat, petugas pendataan dan Lapangan, atau langsung dengan Wali
diketahui Wali Jorong atau Wali Nagari. Nagari dan Wali Jorong. Fleksibilitas
Sistem validasi yang melibatkan para berkoordinasi dan berkomunikasi dengan
pihak ini terbukti penting artinya untuk Bupati yang bisa saja dilakukan secara
menjamin akurasi dan validitas hasil informal dan tidak kaku berbatas waktu ini
pendataan. Tidak hanya itu, pendataan sering disebut juga oleh para pihak
bahkan juga dilengkapi dengan sebagai salah satu kelebihan atau
dokumentasi foto keadaan di lapangan, keunggulan yang memperlancar jalannya
termasuk dokumentasi foto setiap penanggulangan bencana di daerah
bangunan warga terdampak. Hal ini amat mereka.
berguna untuk melengkapi pendataan by Terkadang ada juga penyumbang
adress yang benar-benar akurat lokasi bantuan atau donatur yang langsung
serta keadaan rumah terdampak mengantarkan ke Sekretariat Daerah atau
pascabencana. Untuk ini camera foto telah bahkan ke Rumah Dinas Bupati. Bupati
dikerahkan dari semua aset dinas Shadiq memahami betul bahwa isu
pemerintah kabupaten yang ada, langsung seputar penerimaan dan pendistribusian
pada rapat koordinasi yang dipimpin bantuan meskipun di masa tanggap
Bupati. Karena masih belum cukup, pada darurat amatlah rawan pelanggaran hukum
rapat koordinasi itu juga digalang mapun politisasi secara negatif. Ia masih
partisipasi perorangan untuk meminjamkan ingat sekali di sekitar masa terjadinya
camera pribadi kepada tim pendataan, dan peristiwa bencana alam gempa bumi di
kesemuanya dicatat secara administratif daerahnya tengah bergulir proses vonis
oleh petugas Posko Induk. kasus korupsi pejabat daerah tersangkut
Kelima, menerima dan urusan bantuan bencana alam di Sulawesi
mendistribusikan bantuan kepada Utara dan di Aceh. Hal ini semakin
masyarakat. Inilah salah satu mengukuhkan Bupati Shadiq untuk lebih
permasalahan kritis yang bisa rawan berhati-hati dan meningkatkan
dimanfaatkan untuk tujuan kepentingan tanggungjawabnya dalam melaksanakan
pribadi atau kelompok, dikorupsi, atau dan mengawasi setiap penerimaan dan
mudah juga dipolitisasi dan berkembang pendistribusian bantuan gempa agar
menjadi pemicu konflik sosial. Oleh karena disalurkan melalui mekanisme dan
itu pencatatan dan pengadminitrasian prosedur tanggap darurat yang telah
setiap penerimaan dan pendistribusian disepakati dan diatur dalam ketentuan
bantuan kepada masyarakat menjadi peraturan yang diorganisir lewat Posko
penting dilakukan oleh Posko Induk Induk. Ketika ada bantuan yang diantarkan
berkoordinasi dengan Posko Lapangan. Di melalui kator Bupati, Sekretariat Daerah
beberapa lokasi ditemukan adanya warga atau bahkan langsung ke rumah dinas
atau kelompok masyarakat mengorganisir Bupati maka dianjurkan untuk disampaikan
pendirian posko secara swadaya. langsung ke Posko Induk atau Posko
Pemerintah Kabupaten sengaja tidak Lapangan. Koordinasi dengan Posko Induk
melarangnya agar tidak dipandang bahkan terus dilakukan dan dipantau
menghalangi inisiatif warga. Namun langsung oleh Bupati. Bahkan sudah
demkian kegiatan posko swadaya yang menjadi kebiasaan Bupati Shadiq, tidak
sering terkait juga dengan penerimaan dan hanya pada penanggulangan bencana
pendistribusian bantuan tetap dipantau saja, ia setiap saat, siang ataupun malam,
guna menghindari ekses negatif dari bisa saja melakukan komunikasi dan
kehadirannya. Di sinilah peran penting koordinasi langsung dengan Wali Nagari
setiap Wali Nagari dan Wali Jorong dan Wali Jorong yang berada langsung di
mengawasi langsung berbagai aktivitas tengah-tengah warga terdampak
penaggulangan bencana di daerahnya, memantau jalannya penanggulangan
mengkomunikasikan dan mengkoor bencana.

215 | P a g e
Keenam, membuka rekening dilakukan. Pelaporan berbasis data yang
bantuan terhadap korban bencana alam akurat dan valid, serta pelaksanaan
gempa bumi di Bank Nagari Cabang penaggulangan tanggap darurat secara
Batusangkar. Bank Nagari dulu bernama partisipatid dan dapat
Bank Pembangunan Daerah (BPD), dipertanggungjawabkan para pihak yang
banknya pemerintahan daerah di Provinsi terlibat sungguhlah penting dilakuakn
Sumatera Barat. Dalam rangka pemerintah daerah. Hal ini tidak saja
penaggulangan bencana gempa bumi terkait dengan posisi dan tanggung jawab
2007 ini Pemerintah Kabupaten Tanah yang diemban Pemerintah Kabupaten
Datar telah membuat rekening khusus dan Tanah Datar sendiri kepada struktur
satu-satunya untuk menerima dan pemerintahan yang berada di atasnya,
mendistribusikan bantuan dari berbagai tetapi sekaligus juga pertanggungjawaban
pihak yang diberikan berupa uang. Hal ini pelayanan publik kepada masyarakatnya
penting dilakukan untuk kepentingan sendiri, utamanya masyarakat yang
transparansi dan akuntabilas, sekaligus terdampak pascabencana. Pelaporan yang
untuk memastikan partisipasi para pihak akirat, valid dan terperinci ini juga
berupa sumbangan atau bantuan uang memudahkan pemerintah nasional
terjamin keamanannya. Untuk ini Bank maupun pemerintah provinsi untuk
Nagari Cabang Batusangkar juga menindaklanjuti skim bantuan dan
menyiapkan dan mengorganisasikan pengganggaran melalui APBN maupun
petugasnya secara khusus, ada yang APBD Provinsi. Kucuran bantuan dari
bertugas di Kantor Cabang di Kota pemerintah nasional ke Tanah Datar
Batusangkar, ada pula petugas yang bahkan terbilang cukup besar dan cepat
mobile siap menjalankan tugasnya realisasinya dibandingkan pengalaman
langsung di lapangan. Suatu ketika ada penanganan pascagempa di Kota Padang
perantau sukses yang datang langsung ke pada tahun yang sama 2007, ataupun
rumah dinas bupati membawa uang tunai dibandingkan penanganan pascabencana
bantuan gempa, ia berpandangan lebih gempa bumi yang lebih besar melanda
baik memberikan langsung lewat Bupati Provinsi Sumatera Barat di Tahun 2009.
dan merasa repot kalau harus mengurus Akibatnya penanggulangan tanggap
lagi ke bank. Untuk keadaan seperti ini darurat dan bahkan hingga rehab-rekon di
Bupati langsung menelpon pihak Bank Kota Padang dan Kabupaten Padang
Nagari agar datang ke rumahnya Pariaman relatif lamban dan lebih banyak
menerima bantuan pengusaha daerah menghadapi masalah protes dan konflik.
yang sukses di tantau tersebut. Dengan Sungguh masih disayangkan good practice
begini prosedur dijalankan secara displin, yang sudah dirintis di Kabupaten Tanah
partisipasi, transparansi dan akuntabilas Datar belum dijadikan rujukan bagi
penerimaan bantuan pun lebih pasti dan pemerintah provinsi maupun pemerintah
terjaga. Demikian pula setiap diastribusi kabupaten/kota lainnya di Sumatera Barat.
penyaluran dana dalam bentuk uang tunai Kedelapan, pemerintah Kabupaten
kepada warga terdampak, semua Tanah datar memperpanjang masa
dilakukan langsung kepada warga tanggap darurat sampai tanggal 4 April
terdampak via bank. Setiap warga 2007. Kebijakan ini ditempuh disebabkan
terdampak yang menjadi pemanfaat masih banyaknya permasalahan yang
bantuan diwajibkan membuka rekening di perlu penanganan segera dengan
Bank Nagari tanpa dipungut biaya pendekatan tanggap darurat, seperti:
sepeserpun. Di sini pulalah bukti nyata masih sering terjadinya gempa susulan.
partisipasi bank itu dalam penanggulangan Banyak warga yang masih menjadi
bencana, sekaligus mewujudkan pengungsi. Ada yang terpaksa harus
Corporate Social Responsibility (CSR). tinggal di tenda karena rumah rusak berat.
Ketujuh, melaporkan kepada Ada yang mengungsi ke rumah saudara
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat hingga ke rantau. Ada pula warga yang
tentang korban jiwa dan kerusakan masih tinggal di tenda trauma masuk
material yang ditimbulkan akbiat gempa, rumah sendiri walaupun rumahnya tidak
serta perkembangan penanggulangan rusak berat. Pilihan memperpanjang masa
tanggap darurat pascabencana yang tanggap darurat ini dipandang tepat oleh

216 | P a g e
banyak pihak apalagi mengingat kondisi Menkokesra RI dan memperjuangkan
Kabupaten Tanah Datar memang bantuan dana bencana alam melalui APBD
mengalami dampak lebih parah Provinsi (baik APBD Perubahan 2007
dibandingkan Kabupaten/Kota lainnya maupun APBD 2008). Demikian pula untuk
pascabencana alam gempa Tanah Datar rehabilitasi-rekonstruksi prasarana dan
2007 itu. sarana pendidikan Pemerintah Kabupaten
Kesembilan, mengusahakan Tanah Datar mengusulkan bantuan dana
Bimbingan Konseling dan Tim Safari pada APBD Provinsi dan Dana
Dakwah segera ke lokasi-lokasi Dekonsentrasi. Berdasarkan langkah
pengungsian. Kegiatan ini terutama sistematis dan cepat yang sudah dilakukan
ditentukan oleh adanya partisipasi unsur pada tahap tanggap darurat, daerah ini
masyarakat sipil seperti relawan dan segera mendapatkan dana yang untuk
NGO/LSM khusus yang memiliki SDM rehabilitasi-rekonstruksi prasarana dan
tenaga psikolog untuk melakukan sarana pendidikan. Dana yang cepat
Bimbingan Konseling bagi warga, tersedia itu meliputi kucuran dari APBN
khususnya anak-anak terdampak 2007 (Rp. 8.830.000.000,), DAK 2007 (Rp.
pascabencana. Jika kegiatan bimbingan 514.349.600,-) dan beberapa bantuan dari
konseling dilakukan terhadap anak sekolah pihak dunia usaha (swasta) seperti dari
atau di sekolah maka biasanya kegiatan itu PT. Procter & Gamble (P&G) Home
dilakukan atas adanya kerjasama Product Indonesia (Rp. 486.000.000,-).
langsung dengan pihak sekolah atau bisa Ada pula bantuan rehabilitas-rekonstruksi
juga melalui Dinas Pendidikan. Sementara sekolah yang langsung ditangani ACT
itu sejumlah da’i dan organisasi ulama (Aksi Cepat Tanggap) yang membangun 6
ataupun organisasi dakwah ada pula yang ruang kelas siap pakai di SD Negeri 06
membentuk kegiatan safari dakwah. Nagari Aie Angek Kecamatan X Koto.
Beberapa di antaranya dilakukan lewat Selain itu, ACT bersama PERTAMINA
fasilitas ataupun kerjasama dengan juga melakukan rehabilitasi SD 24 Nagari
pemerintah daerah. Kegiatan safari Padang Panjang Kecamatan Pariangan
dakwah yang dilakukan hingga berbagai dan SMK Batipuh.
pelosok nagari (desa), biasanya dilakukan Untuk rehabilitas-rekonstruksi
di masjid sekitar lokasi pengungsian, prasarana dan sarana kesehatan dalam
memilik makna penting sebagai penyiram waktu relatif cepat Kabupaten Tanah Datar
rohani dan menguatkan mental mendapat kucuran dana DAK 2007
masyarakat terdampak agar selalu tabah, sebesar Rp. 3.286.895.000,- dan langsung
ikhlas, tidak putus asa dan tetap memiliki juga dimasukkan ke dalam usulan APBN
semangat optimisme dalam manghadapi 2008 sebesar Rp. 1.730.000.000,- Melalui
masa depan. kucuran anggaran dari Kementerian terkait
perbaikan pasar Koto Baru Kecamatan X
Koto telah pula didapatkan berdasarkan
4. “Open Governance” dalam usulan APBN tahun 2008 sebesar Rp.
Penyelenggaraan Rehabilitasi- 1.000.000.000,- Sedangkan untuk
Rekonstruksi Rumah Warga perbaikan prasarana dan sarana
Terdampak Pascabencana pemerintahan dilakukan secara bertahap

K
etika periode penanggulangan melalui APBD Kabupaten Tanah Datar,
tanggap darurat berlalu tibalah langsung dimulai lewat APBD Perubahan
masa rehabilitasi-rekonstruksi. 2007 berkisar Rp. 10 Milyar.
Rehabilitasi-rekonstruksi pascabencana Sebagaimana sudah peneliti
meliputi berbagai sektor, tidak hanya untuk sebutkan di muka, penyelenggarakan
urusan rehab-rekon rumah warga rehab-rekon menjadi perhatian terbesar
terdampak. Untuk merahabilitasi prasarana oleh pemerintah daerah maupun
dan sarana jalan, jembatan, irigasi dan masyarakat. Hal ini sudah dimulai lewat
jaringan air bersih Pemerintah Kabupaten kegiatan pendataan rumah warga
Tanah Datar lewat SPKD dan lintas SKPD terdampak yang dilakukan sejak periode
terkait melakukan beberapa hal. Mulai dari tanggap darurat dipimpin oleh BPS. Hasil
pengusulan bantuan dana bencana alam pendataan inilah yang menjadi kerangka
melalui Departemen Pekerjaan Umum RI, data dasar (baseline), sehingga ketika

217 | P a g e
memasuki fase rehab-rekon pendataan Pendataan yang akurat dan valid
tidak dimulai dari nol lagi. Pendataan yang dengan informasi by name dan by adress
telah dilakukan secara terencana, dilengkapi dokumentasi foto kerusakan
sistematis, akurat dan valid terbukti setiap rumah warga terdampak telah
mengurangi kerumitan dan kekacauan terbukti memudahkan pemahaman dari
yang sering terjadi dalam pendataan berbagai pihak, baik masyarakat maupun
pascabencana. Bupati Shadiq Pasadigoe pemerintah ketika memasuki tahap
mengatakan titik kritis terbesar dalam persiapan dan pelaksanaan rehab-
penanganan pascabencana alam rekonnya. Kepastian hasil pendataan
sesungguhnya memang terletak pada rumah warga terdampak pascabencana ini
kegiatan pendataan rumah warga juga diperkuat oleh validasi warga,
terdampak. Baik pemerintah maupun petugas pendataan, Wali Jorong dan Wali
masyarakat telah tahu dan terus Nagari. Ini semua kemudian turut
mendapatkan sosialisasi tentang adanya melempangkan Pemerintah Kabupaten
pengkategorian rumah warga terdampak dalam mengurus usulan untuk
terdiri atas Rusak Berat (RB), Rusak memperoleh kucuran bantuan dari
Sedang (RS dan Rusak Ringan (RR). Pemerintah Nasional RI, Pemerintah
Namun yang harus diperhatikan dan Provinsi Suameta Barat maupun pihak
dipahami ialah bahwa di dalam donatur dari unsur non-pemerintah. Hasil
kenyataannya bagi banyak masyarakat pendataan ini misalnya juga telah dijadikan
apapun kondisi kerusakan rumahnya rujukan pembangunan rumah bambu bagi
mereka menginginkan agar dimasukkan ke warga yang mengalami rumah rusak berat
dalam kategori RB agar mendapatkan sebanyak 450 unit oleh PMI dan 400 unit
bantuan yang paling besar. Bagi keluarga oleh IOM.
yang sebenarnya kerusakan rumah Dengan adanya pendataan yang
berkategori RR, kebanyakan mereka juga baik dan tidak adanya kisruh yang bisa
menginginkan dimasukkan ke kategori RB, mengganggu kelancaran pelaksanaan
minimal RS. Demikian pula yang rehabilitasi-rekonstruksi maka penyediaan
mengalami RS mereka akan bantuan lewat saluran pemerintah pun
memperjuangkan agar masuk kategori RB menjadi lebih cepat bisa direalisasikan.
juga. Adapun bantuan yang telah teralokasi
Objektivitas pendataan untuk rumah warga korban bernana alam
memanglah penting, dan BPS Kabupaten gempa bumi Tanah Datar 2007 telah
Tanah Datar telah melakukan bersama tim disalurkan dengan mekanisme dan
lintas SKPD dan partisipasi para pihak prosedur yang dapat diperinci sebagai
dengan standar ilmiah yang yang bisa berikut: Pemerintah Nasional bidang
dipertanggungjawabkan. Buktinya di masa perumahan rakyat dengan rincian bantuan
memasuki fase rehab-rekon tinggal perbaikan rumah rakyat cq. Kementerian
verifikasi dan sosialisasi hasil pendataan Negara Koordinator Kesejahteraan Rakyat
saja yang perlu dilakukan. Kalaupun masih dengan jumlah volume 2.787 unit,
ada pemutakhiran, namun tidak ditemukan diarahkan untuk perbaikan rumah warga
kendala berarti dalam pelaksanaannya dan berkategori rusak berat (RB), harga satuan
tidak lagi mempengaruhi perubahan Rp. 15.000.000,- total jumlah biaya Rp.
jumlahnya. Sebagaimana hasil pendataan 41.805.000.000,- Dinas Sosial Provinsi
rumah warga terdampak pascabencana diarahkan untuk bantuan rumah rusak
Tanah Datar 2007 yang dilakukan tim sedang (RS), bantuan masing-msaing Rp.
oendataan di bawah komando BPS, 10.000.000,- perunit ntuk 2.157 unit rumah
jumlah kerusakan adalah 16.647 unit dengan jumlah sebesar Rp.
dengan rincian Rusak Berat (RB) = 5.586 21.570.000.000,-, dikucurkan dalam
9
unit, Rusak Sedang (RS) = 5.191 unit dan bentuk bahan bangunan.
8
Rusak Ringan (RR) = 6.870 unit.
9
Terkait ketentuan bantuan dikucurkan dalam
8
Kegiatan pendataan rumah warga terdampak bentuk bahan bangunan hal ini telah
pascabencana itu dilakukan dari Tanggal 10 menylulitkan emerintah kabuoaten dan
sampai dengan 25 Maret 2007 di masa tahapan masyarakat di daerah terdampak untuk
tanggap darurat pascabencana. merealisasikannya. Misalnya jika bantuan
218 | P a g e
Untuk perbaikan rumah warga bahkan berkoordinasi langsung dengan
yang mengalami rusak ringan (RR) pihak kepolisian untuk menahan oknum itu
bantuan dihimpun SATKORLAK PB beberapa hari di Kantor Polisi. Selanjutnya
Provinsi sebesar Rp. 1.965.523.938,- dan dalam waktu segera kasus itu bisa
dana cadangan tak terduga dari APBD diselesaikan dengan jalan sang oknum
Provinsi Rp. 1.254.940.000,- Pemerintah mengembalikan dana bantuan yang tidak
Kabupaten Tanah Datar sendiri memalui disalurkan sebagaimana mestinya itu.
tim SKPD terkait bekerja sama dengan Sekali lagi kasus ini membuktikan
Bank Nagari membuat rekening atas nama meskipun sudah ada mekanisme dan
warga korban pascabencana dan prosedur yang dibangun bersama, namun
menyalurkan dana tersebut secara tindakan cepat, proaktif dan arif dari
langsung tanpa ada campur tangan dari pemimpin daerah dalam mengawal
pihak lain, guna memastikan agar bantuan pelaksanaan penanggulangan bencana
dapat terealisasi dengan baik dan tepat termasuk dalam rehab-rekon rumah warga
sasaran. terdampak sungguhlah perlu. Pemimpin
Di setiap penyaluran bantuan yang daerah tidak cukup melakukannya dari
dilakukan, Pemerintah Kabupaten Tanah balik meja atau sekedar dari laporan resmi
Datar juga menyusun Petunjuk Teknis dan pejabat.aparat yang langsung berada di
Pelaksanaan pendistribusiannya agar tidak bawahnya. Ia harus mengetahui langsung
terjadi kesalahan serta bantuan benar- dari lapangan, atau ada kalanya
benar diterima oleh pemanfaatnya. Hal ini berkomunikasi langsung dengan para
juga penting untuk memenuhi kaidah pihak yang langsung berinteraksi di tingkat
yuridis dan legalitas dari setiap penyaluran nagari dan bahkan jorong. Untuk sang
bantuan. Kesemua arsip kebijakan daerah pemimpin yang sudah terbiasa bertindak
yang telah dibuat meliputi Petunjuk Teknis populis bahkan bisa mekakukan
dan Pelaksnaan ini kini telah dihimpun kesemuanya ini dengan lempang tanpa
dalam satu prosiding dokumentasi khusus pernah merasa terbebani.
oleh Pemerintah Tanah Datar dan berguna
untuk rujukan di masa akan datang. D. Catatan Penutup: Pentingya Sistem
Meskipun demikian tidak berarti yang Dibangun Seiring dengan
pelaksanaan rehabilitasi-rekonstruksi Komitmen Nyata Kepemimpinan
rumah warga terdampak pascabencana Kepala Daerah Melakukan
alam gempa bumi Tanah Datar 2007 Pengawasan dan Pengendalian

B
belangsung mulus tanpa rintangan atau erbagai temuan dalam penelitian ini
riak sama sekali. Di salah satu nagari menunjukkan betapa inter-relasi
pernah dilaporkan ada Wali Jorong yang antara para pihak yang didasarkan
masih mencoba ingin menangguk di air atas adanya tujuan dan kesepakatan
keruh, menggunakan kesempatan untuk bersama, lalu diatur lewat kebijakan atau
keuntungan diri sendiri. Tetapi kasus itu regulasi hingga tingkat teknis untuk
tidak sampai terjadi berlarut lebih jauh. dilaksanakan oleh para pihak terbukti amat
Ketika Bupati Shadiq mengetahui kasus itu membantu dalam tata kelola
dari warga ia langsung melakukan penanggulangan bencana. Tata kelola
pendekatan persuasif kepada oknum yang baik semakin dikukuhkan oleh
pemimpin di bawah desa itu. Shadiq komitmen nyata pemimpin daerah yang
turun langsung melakukan pengawasan
dan pengendalian dari setiap proses dan
bahan semen harus diterima secara massal, bisa tahapan penanggulangan bencana di
saja akan banyak yang tidak bermanfaat karena daerahnya.
mungkin saja warga tidak sama segera Para pihak baik pemerintah,
menggunakannya shinggaga semen mengeras. masyarakat10 maupun dunia usaha
Akhirnya atas pertimbangan praktis, bahan
bangunan seperti seng, besi dan paku saja yang
lebih banyak dipilih meski tetap saja belum
10
tentu menjadi prioritas kebutuhan warga dalam Dari sisi sebagai salah satu pemangku
melakukan rehab-rekon rumahnya. Untuk itu kepentingan, posisi masyarakat bahkan harus
kebijakan seperti ini layak dipertimabngkan dipandang sebagai pemangku kepentingan
tidak dilakukan lagi di masa akan datang. (stakeholder) yang utama dan sekaligus
219 | P a g e
mungkin saja tidak pernah berfikir jauh tingkat nagari/jorong merupakan
secara teori dan konseptual tentang apa pencerminan prinsip transparansi dan
yang mereka praktikkan lewat inter-relasi partisipasi secara nyata diwujudkan.
diantara mereka. Namun hasil peneltian ini Praktik tata kelola yang lebih
menemukan bahwa prinsip-prinsip terbuka (open governance) dalam
transparansi, partisipasi dan akuntabilitas penanggulangan pascabencana alam
sesungguhnya telah ditunjukkan dalam gempa bumi Tanah Datar 2007 sulit
inter-relasi diantara para pihak, terutama dibayangkan bisa diwujdkan tanpa adanya
dalam penyelenggaraan rehab-rekon komitmen nyata dari pemimpin daerah.
rumah warga terdampak. Pilihan kebijakan Dalam hal ini tidaklah berlebihan apabila
yang ditempuh pemerintah Kabupaten peranan Bupati Tanah Datar juga patut
Tanah Datar membentuk Posko Induk, dicatat sebagai salah satu penentu good
Posko Lapangan, struktur organisasi practice tata kelola penaggulangan
penanggulangan pascabencana, pascabencana alam gempa bumi Tanah
penempatan orang dan organisasi/institusi Datar 2007. Pembuatan kebijakan yang
yang berkapabilitas dan aspiratif dilengkapi dengan ketentuan dan aturan
menjalankan tugasnya, dilengkapi dengan teknis yang rinci dan partisipatif menandai
adanya intrumen kebijakan hingga sistem dan manajemen penanggulangan
pembuatan Petunjuk Teknis dan bencana disiapkan pemerintah daerah
Pelaksanaan untuk setiap penyaluran secara optimal. Tidak saja sistem dan
bantuan merupakan bukti nyata prinsip- manajemennya yang siap, kepemimpinan
prinsip transparansi, partisipasi dan sang kepala daerah yang lebih populis,
akuntabilitas amat diperhatikan. tidak kaku dan selalu membuka diri majalin
Ada adegium yang menyatakan komunikasi formal maupun informal
bahwa “jika suatu langkah sudah diawali dengan para pihak, semakin memastikan
dengan baik maka lebih mudah menapak pelayanan pemerintah daerah yang
ke langkah berikut, sebaliknya apabila responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi
langkah awal saja sudah buruk maka warga dalam penanggulangan bencana.
semakin bertambah masalah dalam Demikian pula komitmen nyata kepala
melangkah lebih lanjut.” Berkenaan daerah yang konsekwen dalam melakukan
dengan penanganan rehab-rekon rumah pengawasan dan pengendalian terbukti
warga terdampak pascabencana alam amat menentukan pencapaian yang lebih
gempa bumi Tanah Datar 2007, temuan baik dari tujuan hakiki penanggulangan
penelitian ini menunjukkan bahwa pascabencana, yaitu: “menjadikan
pelaksanaan pendataan yang dilakukan masyarakat bisa tetap tenang dan sabar
secara transparan, partisipatif dan dalam menghadapi bencana, serta
akuntabel sejak periode tanggap darurat memiliki keyakinan untuk bisa bangkit
terbukti telah memuluskan persiapan dan menyongsong hari depan yang lebih baik”.
realisasi perbaikan rumah di masa Satu hal yang patut diperhatikan
rehabilitas-rekonstruksi pascabencana. untuk perbaikan ke depan kiranya akan
Tim pendataan yang dikomandoi BPS juga lebih baik lagi jika sistem pendataan dan
memperhatikan kaidah-kaidah informasi penanggulangan bencana ini
akuntabilitas yang dibuktikan dengan juga didukung dengan penerapan IT untuk
adanya form isian berstandar ilmiah dokumentasi dan publikasinya. Website
karena memperhatikan akurasi, validitas Pemerintah Kabupaten misalnya amatlah
dan reliabilitas. Pendataan yang dilengkapi penting dimanfaatkan untuk keperluan ini.
dokumentasi foto kerusakan bangunan Jika hal ini dilaksanakan, artinya prinsip
rumah warga terdampak menjadikan data transparansi dan akuntabilas menjadi lebih
kerusakan yang dialami pascabencana kuat lagi dibandingkan yang selama ini
semakin objektif. Demkian pula dengan telah dilakukan.
pelibatan para pihak dan adanya validasi Agar hasil penelitian ini tidak saja
dari warga atau keluarga terdampak, berguna untuk memperkaya variasi
petugas pendataan dan pemimpin di perhatian kajian ilmiah tentang
penanggulangan bencana gempa di
daerah, kiranyalah hasil penelitian ini juga
(shareholder) atau kelompok pemanfaat dalam dapat memperkaya khasanah model
penanggulangan pascabencana.
220 | P a g e
rintisan dan dorongan bagi pengembangan gempa bumi tahun 2007 lalu itu.
praktik penanggulangan bencana Sedangkan untuk pemerintah dan
pascabencana alam gempa bumi masyarakat Kabupaten Tanah Datar
berlandaskan prinsip-prinsip good sendiri kiranya bisa menjadikan daerah ini
governance di berbagai daerah. lebih siap diri dan semakin lebih baik lagi
Khususnya di Provinsi Sumatera dalam menghadapi terjadinya bencana
Barat, pemerintah provinsi dan alam. Peristiwa bencana alam tidak pernah
kabupaten/kota lainnya seyogyanya kita inginkan, namun terjadinya lebih
memetik banyak pembelajaran positif dari banyak tidak bisa kita ketahui sebelumnya.
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dalam siap dan siaga menghadapinya.
menanggulangi pascabencana alam

Daftar Pustaka

Aus-AID. 2011. Survei Masalah Sosial Kemasyarakatan dalam Pembangunan Rumah Aman
Gempa di Sumatera Barat. Jakarta: Aus-AID.
Bankoff, Greg. ed. 2007. Mapping Vulnerability: Disaster, Development and People. London:
Earthscan.
BPS Kabupaten Tanah Datar. 2012. Kabupaten Tanah Datar dalam Angka 2011.
Batusangkar: BAPPEDA-PM dan BPS Kabupaten Tanah Datar.
IDEP, 2007. Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat. Edisi Kedua.
Ubud: Yayasan IDEP.
Effendi, 2012. Ranah Minang Siaga Bencana. Padang: LSM Banio.
Indrizal, Edi. 2010. “Refleksi 1 Tahun Pascagempa 30 September 2009 Sumatera Barat:
Antara Tantangan dan Harapan” disampaikan pada acara Seminar Nasional
Refleksi 1 Tahun Gempa 30 September 2009 di Sumbar yang diselenggarakan
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Andalas di Padang: 6 Oktober
2010. Beberapa pokok pikiran pada makalah ini juga pernah penulis sampaikan
dalam Seminar Efektivitas, Transparansi dan Akuntabilitas Penyaluran Bantuan
Gempa di Mata Masyarakat, diselenggarakan oleh LBH Padang bekerjasama
dengan OXFAM di Padang: 2 Maret 2010.
Indrizal, Edi. 2013. “Ada Apa dengan Sumbar” dalam Kemitraan, 2013. Indonesia
Governance Index 2012: Tantangan Tata Kelola Pemerintahan di 33 Provinsi.
Jakarta: Kemitraan - The Partnership for Governance.
Kemitraan. 2008. Governance Index 2008: Modul Pengumpulan Data. Jakarta: Kemitraan -
The Partnership for Governance.
Lembaga Survei Indonesia. 2009. Survei Masalah Sosial Kemasyarakatan: Evaluasi Publik
atas Penanggulangan Bencana Pascagempa di Provinsi Sumatera Barat. Rilis
Pers bulan Desember 2007. Jakarta: Lembaga Survei Indonesia.
Londok, Christo Imanuel. Implementasi Kebijakan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara.
Mercy Corp - Progress Indonesia - Aus-AID, 2013. Survei Evaluasi Publikasi Media dan
Kefektifan Kampanye Demi Meningkatkan Kesadaran dan Mengajak
Masyarakat untuk Membangun Rumah Man Gempa. Jakarta dan Padang:
Mercy Corp.
Uphoff, Norman. 1988. “Menyesuaikan Proyek pada Manusia” dalam Michael M. Cernea
et.al. Mengutamakan Manusia di dalam Pembangunan. Publikasi Bank Dunia.
UI Press, Jakarta.
Anonimous. 2007. Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana.
Anonimous. 2008. Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pascabencana
Gempa Bumi di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2009-2011. Jakarta: Bappenas
RI. Jakarta.
Anonimous. 2008. Himpunan Petunjuk Teknis Bantuan Gempa Bumi Dari Tanggal 6 Maret
2007 di Kabupaten Tanah Datar. Batusangkar: Pemerintah Kabupaten Tanah
Datar.

221 | P a g e

You might also like