You are on page 1of 56

HARI SUNDANA, B.E., S.

Sos
STAF AHLI BIDANG OPERASIONAL
PERUMDA AIR MINUM TIRTA RAHARJA
KABUPATEN BANDUNG
OPERASI DAN PEMELIHARAAN UNIT SPAM
Operasi adalah rangkaian kegiatan dalam rangka menjamin
keberlangsungan fungsi dari sarana dan prasarana SPAM sesuai dengan
standar teknis untuk menghasilkan air minum yang memenuhi standar
kesehatan yang ditetapkan

Pemeliharaan adalah rangkaian tindakan yang dilakukan secara


terencana dan teratur untuk mempertahankan, memperbaiki, atau
meningkatkan fungsi dari sarana dan prasarana SPAM untuk
menghasilkan air minum yang memenuhi standar kesehatan yang
ditetapkan.
Ruang lingkup operasi dan pemeliharaan SPAM meliputi kegiatan
pengoperasian dan pemeliharaan di unit pengambilan air baku, unit
produksi, unit distribusi, dan unit pelayanan
OPERASI DAN PEMELIHARAAN
UNIT AIR BAKU

1. Mengalirkan air baku dari sumber ke unit produksi, dengan debit


Maximum harian.
2. Jumlah air baku yang disadap tidak boleh melebihi izin
pengambilan air baku dan sesuai jumlah yang direncanakan
sesuai tahapan perencanaan.
3. Apabila kapasitas sumber berkurang dari kapasitas yang
dibutuhkan, maka air yang disadap harus dikurangi sedemikian
rupa sehingga masih ada sisa untuk pemeliharaan lingkungan di
hilir sumber.
4. Pengoperasian sumur bor harus memperhatikan tinggi muka air
yang dizinkan.
5. Perhatikan kekeruhan, apabila menyadap dari air permukaan,
Beberapa jenis IPA hanya mampu mengolah air dengan
kekeruhan < 2.000 NTU
SUMUR DALAM
• Sumur artesis mempunyai
tekanan posistif, air
muncul kepermukaan

• Tekanan negative, tidak


muncul ke permukaan,
harus di pompa

• Exploitasi berlebihan, akan


terjadi intrusi air laut

4
KONSTRUKSI SUMUR
• Seal untuk melindungi rembesan dari air di
permukaan tanah
• Screen dari stainless steel atau besi galavanized
• Sumur dalam,, semakin lama
debitnya akan mengecil,
karena screen tersumbat oleh
pasir, maka perlu dilakukan
“well development” – jetting
(disemprot menggunakan air,
dari atas) atau kompresor
udara
WELL SCREEN
5
PERLINDUNGAN
SUMUR DALAM
• Tangki septik harus tidak boleh ada
pada radius 50 m dari sumur

• Sebaiknya sumur tidak ditempatkan


pada area aktifitas pertanian, untuk
mencegah pencemaran Nitrat/Nitrit

• Pemompaan harus lebih kecil dari


“debit jenis”
6
MATA AIR
MATA AIR
• Mata air yang dilindungi dengan
konstruksi yang baik, kualitas air
secara bakteriologis bisa sangat
baik dan memenuhi syarat.

• Kuantitasnya konstan, apabila


“catchment” masih baik dan cukup
luas

• Bisa sangat fluktuatif apabila luas


catchment kecil dan tidak
terpelihara 8
PERLINDUNGAN
MATA AIR
• Diupayakan mencegah pencemaran
dari aktifitas kegiatan manusia dan
binatang (ZONA 1 – sekitar mata
air)
• Tidak ada tangki septik dan cubluk
pada radius 50 m dari mata air
(ZONA 2 – +/- 50 msekitar mata air)
• Drainase yang baik untu mencegah
pencemaran dari air di permukaan
tanah (ZONA 2 – radius 500 m dari
sekitar mata air)
• Sumur resapan / bio-pore bisa
membantu stabilitas aliran (ZONA 3
– daerah tangkapan air)
9
1. BANGUNAN PENGAMBILAN BEBAS,
adalah tipe intake yang air permukaannya
mengalir secara bebas ke bak/sumuran
penampung.

2. BANGUNAN PENGAMBILAN SUMURAN


adalah jenis intake yang dibangun dalam
bentuk sumuran yang dihubungkan ke
sumber air permukaan dengan menggunakan
saluran/pipa penghubung sehingga
membentuk bejana berhubungan.

3. INTAKE DENGAN BENDUNG, adalah tipe


intake yang permukaan air di bagian hilir dari
lokasi bangunan intake-nya ditinggikan
dengan bangunan bendung (dapat di
samping).
4. BANGUNAN PENGAMBILAN PONTON, adalah
tipe intake untuk pengambilan air permukaan
yang mempunyai fluktuasi muka air yang cukup
tinggi.

5. BANGUNAN PENGAMBILAN JEMBATAN,


adalah tipe Intake pada air sungai/danau
dengan bentuk tebing yang curam dan bantaran
yang sempit.

6. INTAKE INFILTRATION GALLERIES, digunakan


pada kondisi dimana air permukaan sungai sangat
tipis, dengan tanah dasar yang cukup berpori dan
berpasir.
https://youtu.be/N1MkFaz0Fag
OPERASI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN PENYADAP AIR BAKU
KEGIATAN FREKUENSI
• Membersihkan kisi-kisi saringan kasar dari sampah-sampah dan membuang sampah ke 1 x / hari
tempat sampah.
• Pembuangan Lumpur dan pasir dari bangunan pengendap dan penjebak pasir 1x / hari, kecuali diwaktu banjir
• Membersihkan lumpur dari mulut pompa supaya lumpur tidak mengeras dan kotoran Setiap hari terutama
lain yang akan mengganggu kerja pompa/menyumbat pompa sesudah terjadi banjir
• Periksa pipa berikut katup-katup dari kebocoran Setiap kali pompa
dihidupkan/dijalankan
• Mengecek panel listrik Setiap kali pompa dihidupkan/
dijalankan
• Mengecek bagian pompa terhadap: suhu, getaraN, bunyi, Setiap kali pompa
dihidupkan/dijalankan
• Membersihkan lingkungan sekitar sarana penyadap air dari ilalang/tanaman lain yang 1x / minggu
mengganggu.
• Pengecekan motor (oli pelumas, kemiringan, oven) dan penyetelan kembali kedua 1x / bulan
sumbu
• Melakukan penggantian oli pelumas 1x / 2 bulan
• Perawatan permukaan poros, kopling dan lain-lainnya supaya tidak berkarat, dengan 1x / bulan
pemberian gemuk.
• Penggantian karet kopling, ball bearing, seal ring Sewaktu-waktu jika terjadi kerusakkan
• Pengecatan/pelapisan anti karat kisi-kisi saringana kasar 1x / 3 bulan
• Pengecekan kerusakan pompa dan perbaikan pompa Tidak terjadwal
• Melakukan pemeriksaan secara seksama terhadap pompa serta peralatan pendukung 1x / 1 tahun
lainnya (“ Overhaul”).
• Melakukan perbaikan pipa-pipa (termasuk pipa transmisi) Tidak terjadwal
OPERASI DAN PEMELIHARAAN UNIT PRODUKSI
MERENCANAKAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN UNIT PRODUKSI

1. Mengalirkan air ke unit produksi, dengan debit


Maximum harian (1.10 sd 1.25 kebutuhan harian);
2. Jumlah air baku yang disadap tidak boleh melebihi
izin pengambilan air baku dan sesuai jumlah yang
direncanakan sesuai tahapan perencanaan.;
3. Kualitas air baku harus memenuhi kualitas sesuai
Perpres 82 Th 2001, Perhatikan kekeruhan, apabila
menyadap dari air permukaan, Beberapa jenis IPA
hanya mampu mengolah air dengan kekeruhan <
2.000 NTU ;
4. Pengoperasian sumur bor harus memperhatikan
tinggi muka air yang dizinkan.;
PENGOLAHAN AIR MINUMM
BERDASARKAN AIR BAKU
PENGOLAHAN AIR MINUMM BERDASARKAN AIR BAKU

1. MATA AIR
a. Kekruhan rendah DESINFEKSI
b. Syarat mikrobiologi baik
c. Kadang-kadang CO2 agresif tinggi NETRALISASI
2. SUMUR DANGKAL
a. Kekruhan rendah DESINFEKSI
b. Syarat mikrobiologi baik
3. SUMUR DALAM
a. Kekeruhan rendah DESINFEKSI
b. Syarat mikrobiologi baik
c. Sering kandungan Fe dan Mn tinggi
d. Tergantung batuan geologi yang dilalui, kadang- AERASI
kadang kandungan kapur (Ca) tinggi
Ion Exchange
4. AIR PERMUKAAN
a. Kekruhan tinggi dan kadang warna tinggi Pemisahan Padatan +
b. Syarat mikrobiologi tidak terpenuhi Desinfeksi + Netraliasasi
KOAGULASI

Untuk memperoleh
campuran yang
1. DIFUSI DALAM PIPA
4
2. PENCAMPURAN HIDRAULIK
homogen antara
bahan kimia dan 3. WEIR, VENTURI & PARSHALL
air baku 4. MECHANICAL MIXER
(Td < 5 detik)
3

1
2
OPERASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR
• Q (kapasitas), • Besaran flok
• Kekruhan • G • Kekeruhan < 5 NTU • pH 6,5 – 8,5
• Warna • Td • Warna < 15 TCU • Kekeruhan, < 1 NTU
• Kadar O2 terlarut > 4 ppm • Warna < 5 TCU
• pH = 6 - 7 • Daya PengikatChlor
• Kekeruhan < 1 NTU
• Warna < 5 TCU

18
OPERASI KOAGULASI

PARAMETER METODA /ALAT


OPERASI
1. Pengukuran pH pH Comparator atau pH meter PERLU PERHATIAN :
2. Penggunaan Perhitungan bahan kimia yang 1) Alat pengaduk, mekanis atau hidrolis
bahan kimia dilarutkan 2) Waktu pengadukan 1 atau 5 detik
3. Menetapkan Jar test
dosis koagulan & (yang ideal)
bahan kimia 3) Diusahakan tidak terbentuk flok
lainnya 4) Kehilangan tekanan
4. Debit • Pengamatan visual
pembubuhan menggunakan alat ukur 5) Waking (tinggi bebas) dan ukuran bak
volume pada satuan waktu 6) Perlengkapan lainnya overflow,
tertentu
• Stroke pompa dosing penguras
(sesuai spesifikasi pompa) 7) Titik pembubuhan harus ada diujung
5. Gradient Perhitungan aliran masuk
kecepatan
6. Td (waktu 8) Kontruksi by pass
tinggal) Perhitungan
OPERASI
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM SADU

@ copy right 2021


by hari
PEMELIHARAAN PREVENTIF KOAGULATOR &
FLOKULATOR

1. PEMELIHARAAN HARIAN/RUTIN
a. periksa dan bersihkan pintu-pintu serta sisi ruang alat pengaduk lambat
b. bersihkan busa dan kotoran-kotoran yang mengapung diatas permukaan air;
c. buka katup-katup penguras beberapa detik untuk membuang lumpur yang mungkin
mengendap
d. periksa pertumbuhan lumut dan bersihkan;
2. PEMELIHARAAN BULANAN/BERKALA
a. periksa pertumbuhan lumut pada dinding bak pengaduk lambat. Lakukan pembubuhan
kaporit atau bahan desinfektan lainnya dengan dosis yang cukup;
b. periksa katup-katup pembuangan lumpur dan bila perlu lakukan perbaikan;
c. apabila pengaduk lambat dilengkapi alat pengaduk periksa fungsi dari peralatan tersebut dan
bila perlu lakukan perbaikan atau penggantian bagian-bagian yang tidak berfungsi;
3. PEMELIHARAAN TAHUNAN/BERKALA
a. periksa kurangi dan bersihkan dengan seksama unit alat pengaduk lambat
b. lakukan pengecatan bila unit terbuat dari logam
c. laporkan keatasan bila ada kerusakan atau kelainan pada konstruksi
d. periksa kondisi katup-katup dan laukan perbaikan serta pengecatan
SEDIMENTASI (PENGENDAPAN)

• Memisahkan padatan dan air dengan


perbedaan berat jenis
• Aliran harus laminar (tenang)
• Zat padat mengendap dibawah (zona
lumpur)
• Effluent dialirkan ke saaringan pasir
• Td = 2 jam (konvensionial)
• Td = 15 sd 20 menit (plate/tube settler)
OPERASI BAK SEDIMENTASI

PARAMETER OPERASI METODA / PERLATAN


1. Kekeruhan < 5 NTU Pngematan Turbidimeter
2. Warna < 15 TCU Pengamatan Komparator
3. Kecepatan pengendapan Perhitungan
4. Td (waktu tinggal) Perhitungan

OPERASI BAK SEFIMENTASI OPERASI PENGURASAN


1. Harus diperhatikan apakah pembebanan merata (Surface LUMPUR
Loading merata) 1. Tutup katup aliran masuk, aliran dipindah ke
2. Apakah inlet (yang memakai baffle) berfungsi dengan baik, bak cadangan (kalau ada)
atau apakah Plate Settler/Tube Settler dalam keadaan baik, 2. Biarkan airsampai habis (masuk ke bak
tidak ada yang pecah atau tersumbat saringan)
3. Periksa kekeruhan air yang keluar dari bak sedimentasi 3. Buka katup penguras
4. Lakukan pembuangan lumpur sesuai dengan yang telah 4. Buang lumpur
direncanakan 5. Cuci semua dinding
5. Bersihkan buih-buih atau bahan-bahan yang terapung
6. Periksa fungsi katup–katup
PEMELIHARAAN PREVENTIF BAK SEDIMENTASI

1. PEMELIHARAAN HARIAN/RUTIN
a. Periksa dan bersihkan plat pengendap dengan menyemprotkan air
b. Periksa dan bersihkan kotoran serta busa yang mengapung diatas
permukaan air dan gutter (talang)
c. Periksa bocoran dan fungsi dari pipa dan katup penguras lumpur
d. Periksa pertumbuhan lumut pada bak bagian dalam dan bersihkan;
2. PEMELIHARAAN BULANAN/BERKALA
a. Periksa katup-katup pembuangan lumpur dan bila perlu lakukan
perbaikan
b. Periksa kemiringan gutter (talang) dan bila perlu lakukan perbaikan
3. PEMELIHARAAN TAHUNAN/BERKALA
a. Amati lumut dan kotoran pada dinding bak luar dan dalam, lakukan
pembersihan, pengecatan ulang utk bak yang terbuat dari baja
b. Periksa katup-katup pembuangan lumpur dan bila perlu lakukan
perbaikan
c. Lakukan pembersihan plat pengendap dengan merendam bak pada
larutan kaporit
BPPSPAM – DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
Jalan Wijaya I No. 68 Kebayoran Baru – Jakarta,
37
Telp. 021 7260520, Fax. 021 72789126
http: /www.bppspam.net
SARINGAN PASIR CEPAT

• proses penyaringan secara fisik, kimia,


dan biologi
• memisahkan atau menyaring partikel
padat dan cair
• diperoleh air yang memenuhi standar
kualitras air minum
• Penyaringan, aliran dari atas kebawah
• Pencucian, aliran dari bawah keatas
25
OPERASI SARINGAN PASIR

https://youtu.be/PYbq-brYU7c
OPERASI SARINGAN PASIR

PARAMETER SARINGAN PASIR


PARAMETER METODA / ALAT DESAIN LAMBAT SARINGAN PASIR CEPAT
OPERASI
Pengamatan Area filter Lebih luas dari RSF Relatif kecil
Kekeruhan Turbidimeter Ukuran pasir ES = 0,2 – 0,4 mm, UC = ES = 0,36 – 0,6 mm, UC =
Warna Pengamatan 2–4 1.2 – 1.8
Komparator Air baku Tidak perlu pengolahan perlu pengolahan
Tinggi muka air Pengamatan/penguku pendahulaun pendahulaun
pada filter ran visual
Tinggi ekspansi Pengamatan/penguku Kecepatan < 1 m3/m2/jam 5 – 12 m3/m2/jam
pencucian ran visual filtrasi
Kehilangan Pengamatan Pressure Distribusi pasir Tergrdasi, diameter kecil
Differential tercampur  besar
tekanan filter Manomater
Kecepatan Periode 1 – 3 bulan 24 – 48 jam
pengendapan Perhitungan pencucian
Kecepatan Metode Pengupasan lapisan atas
pencician Perhitungan pencucian 3 – 5 cm backwashing
Kehilangan 15 – 75 cm 0.8 – 2.5 m
tekanan
27
OPERASI SARINGAN PASIR

PENYARINGAN PENCUCIAN/BACKWAH
1) Tutup katup penguras, katup pencucian
1) Setiap filter harus dicuci biasanya 2 hari sekali, filter
dan katup outlet penyaring
yang baik 3 hari sekali.
2) Alirkan air sampai ketinggian yang telah
2) Indikasi bahwa filter sudah memerlukan pencucian
ditentukan
adalah sebagai berikut :
3) Buka katup outlet penyaring dan atur
a. Air yang keluar (filtrat) debitnya tidak normal
kapasitasnya sesuai dengan
(lebih kecil) missal hanya 80 % hal tersebut biasa
perencanaan
dilihat pada alat ukur debit (kalau ada) atau
4) Periksa kekeruhan air pada inlet dan
secara visual kecepatan aliran air mengecil
outlet penyaring
b. Sudah terdapat lapisan kotoran di bagian teratas
5) Amati debit outlet pada alat ukur yang
dari media penyaring. Hal ini akan mengurangi
tersedia
efesiensi dan efektifitas proses penyaringan
6) Lakukan pencucian penyaring bila
c. Bila ada head loss meter : head loss meter
debitnya menurun sampai batas
(Pressure Differntial Manomater) menunjukkan
tertentu
angka lebih besar dari biasanya
28
PERAWATAN SARINGAN PASIR

POMPA BACK WASH DAN BLOWER


• Untuk filter dengan sistem pencucian memakai pompa dan blower, maka keberadaan peralatan ini
sangat penting. Dengan demikian kemungkinan tindakan rehabilitasi sangat dimungkinkan.
WATER LEVEL INDICATOR
• Water Level Indicator pada saringan pasir memerlukan pemeliharaan yang cermat, karenanya
rehabilitasi alat ini perlu sering dilakukan.
MEDIA PASIR
• Media Pasir merupakan material utama dalam teknik penyaringan air. Oleh karenanya media pasir
harus senantiasa memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam spesifikasi teknis. Rehabilitasi
dengan jalan mengganti media pasir dan material penyangga pasir (batu-batuan dan kerikil)
cenderung harus sering dilakukan, terutama penggantian media pasir, penambahan, pencampuran
dengan material lain.
SISTEM UNDERDRAIN
• Sistem Underdrain dari filter terdiri dari: material penyangga pasir, nozlle-nozlle pipa-pipa
penghubung dari dasar saringan menuju pipa pengumpul, pipa saluran udara untuk pencucian, pipa
air pencuci dari pompa sampai dasar saringan dan perpipaan untuk pembuang air bekas cucian
dapat mengalami kebocoran, mampat, dan rusak. Rehabilitasi dapat sebagian atau keseluruhan.
29
PEMELIHARAAN PREVENTIFBAK SARINGAN
PASIR CEPAT
1. PEMELIHARAAN HARIAN/RUTIN
a. periksa dan bersihkan sisi ruang alat penyaring;
b. bersihkan buih dan kotoran-kotoran yang mengapung

2. PEMELIHARAAN BULANAN/BERKALA
a. periksa katup pembuangan lumpur dan bila perlu lakukan perbaikan
b. periksa ketebalan media penyaring dan tambah kekurangannya bila
perlu

3. PEMELIHARAAN TAHUNAN/BERKALA
a. tambahkan media bila dan periksa kemungkinan terbentuknya bola-
bola lumpur pada media penyaring;
b. lakukan pengecatan bila unit terbuat dari logam;
c. periksa konstruksi dari unit alat tersebut, bila terjadi kerusakan atau
kelainan, segera laporkan kepada atasan;
d. periksa kondisi katup dan lakukan perbaikan serta pengecatan apabila
perlu
BPPSPAM – DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
Jalan Wijaya I No. 68 Kebayoran Baru – Jakarta,
37
Telp. 021 7260520, Fax. 021 72789126
http: /www.bppspam.net
RESERVOAR
FUNGSI
1. menyeimbangkan antara debit produksi dan debit pemakaian air 24 jam
2. agar tekanan air stabil pada jaringan distribusi
3. sebagai tempat persediaan air dalam kedaan darurat, terjadi kebakaran
dll
4. sebagai tempat pencampuran desinfektan, sehingga pencampuran rata .
RESERVOAR PELAYANAN
1. Volume reservoir berdasarkan jumlah volume air maksimum yang
ditampung pada saat pemakaian air minimum ditambah volume yang
disediakan pada saat pengaliran jam puncak
2. Umumnya secara persentase volume efektif ditentukan minimum 15 % dari
kebutuhan air maksimum
RESERVOAR PENYEIMBANG
1. Volume efektif reservoir berdasarkan keseimbangan aliran keluar dan
aliran masuk selama pemakaian air didaerah pelayanan
2. Umumnya secara persentase volume efektif ditentukan minimum 25 %
dari kebutuhan air maksimum
UNIT TRANSMISI DISTRIBUSI

MINIMUM 5 METER

HIDRAULIC GRADE LINE

32
Air Valve
Manfaat Air Valve
JENIS SISTEM
DISTRIBUSI AIR MINUM

1. MENURUT SISTEM HIDRAULIKA


a. Branched (Cabang)
b. Looped/Gridiron (melingkar)
c. Campuran Looped dan Branched

2. MENURUT PENGATURAN TEKANAN


STATIK
a. Tak terstratifikasi (Non-zone)
b. Terstratifikasi (Zone)
IPA RESERVOAR
BENTUK BENTUK SISTEM DISTRIBUSI

jaringan disribusi utama


jaringan disribusi sekunde
BRANCHED
(BERCABANG)

IPA CAMPURAN
RESERVOAR
IPA (LOOPED &
RESERVOAR BRANCHED)
LOOPED
(MELINGKAR)

35
ZONING DISTRIBUSI dan DMA
meter sistem WTP Reservoir
meter zone DMA
meter DMA ZONE 1 500 sd 3000 SR
2.2 1.1
ZONE 2 2.1
1.2
1.3
2.3
2.4 1.5
3.1 3.2
1.4
3.3
2.5 3.4
1.6
ZONE 3
2.6 3.5

2.9 3.6
2.7 1.7

2.8 1.8
2.10 1.9
1.10
jaringan disribusi utama 2.11 1.11 36
jaringan disribusi sekunder
OPERASI SISTEM
DISTRIBUSI

KUANTITAS KONTINUITAS KUALITAS


2. Aliran Sistem Pemompaan
Sistem pengaliran dengan pemompan digunakan di daerah yang tidak
mempunyai beda tinggi yang cukup besar atau relatif datar. Atau bahkan
daerah pelayanan lebih tinggi letaknya daripada sumber air/reservoir.

Perlu diperhitungkan besarnya tekanan pada sistem untuk mendapatkan


sistem pemompaan yang optimal, sehingga tidak terjadi kekurangan tekanan
yang dapat mengganggu system pengaliran, atau kelebihan tekanan yang
dapat mengakibatkan pemborosan energy dan kerusakan pipa.
ILUSTRASI SISTEM PENGALIRAN DENGAN PEMOMPAAN

Beda Tinggi
muka tanah

Beda Tinggi
muka tanah
3. Aliran Sistem Gabungan
Sistem ini merupakan sistem gabungan dari sistem gravitasi dan system pemompaan. Pada sistem
kombinasi ini, air yang didistribusikan dikumpulkan terlebih dahulu dalam reservoir pada saat
permintaan air menurun. Jika permintaan air meningkat maka air akan dialirkan melalui sistem
gravitasi maupun system pemompaan.

ILUSTRASI SISTEM PENGALIRAN GABUNGAN PEMOMPAAN DAN GRAVITASI

Beda Beda
Tinggi Tinggi
muka muka
tanah tanah
PENGATURAN TEKANAN

PRESSURE REDUCING VALVE


PEMELIHARAANN
JARINGAN PIPA
PEMELIHARAAN KOREKTIF Perbaikan pipa pecah

PEMELIHARAAN
JARINGAN PEMELIHARAAN PREDIKTIF Inspeksi visual jaringan

PEMELIHARAAN Monitoring parameter kualitas dan


PREVENTIVE hidrulika

PREVENTIVE DAN PREDICTIVE MAUNTENANCE BISA Pengelolaan tekanan


MEMINIMALKAN CORRECTIVE MAINTENANCE DAN
MEMPERPANJANG UMUR TEKNIS DAN EKONOMIS
JARINGAN PERPIPAAN, OLEH SEBAB ITU MERUPAKAN Pemeliharaan routine
KEHARUSAN, HANYA TINGKAT PENERAPANNYA BERBEDA- (pembersihan, pengecatan
BEDA kembali dll)
43
PEMELIHARAAN BERKALA
SISTEM DISTRIBUSI
1. ALIRAN AIR
Sekurang-kurangnya sehari 2 kali (pagi & siang)  meter
induk distribusi
2. TEKANAN
Sekurang-kurangnya sehari sekali untuk setiap 500 sd
1.000 pelanggan, 1 sample tekanan
3. PEMERIKSAAN KUALITAS
• Sisa chlor sekurang-kurangnya seminggu sekali untuk
setiap 1.000 pelanggan, 1 sample tekanan.
• Pemeriksaan lengkap sebulan sekali utk setiap 1.000 sr
(< 2.000 sr), setiap 2.000 sr (> 20.000 sr)
4. PENGURASAN / PENCUCIAN PIPA
Sekurang-kurangnya seminggu sekali sampai airnya jernih,
kalau ada maasalah dalam kekeruhan air di pipa distribusi,
2 minggu sekali apabila sudah normal. 44
UNIT PELAYANAN
Pengoperasian Sambungan Langsung
Sambungan langsung digunakan untuk mengalirkan air dari pipa
pelayanan ke meter air sambungan rumah pelanggan
METER AIR

Pemeliharaan Water Meter


- Membersihkan Saringan
- Tera meter (Kalibrasi)
- Penyegelan WM
- Penggantian (melewati umur
teknis)
Pengoperasian Hidran Umum
Radius pelayanan hidran umum maksimal 200 meter, rata-rata pelayanan 30 l/orang/hari

Landasan tangki, lantai basah, drain tangki hidran, perpipaan dan aksesori meter air, keran,
pelimpah, penguras water level control
Pengoperasian Hidran Kebakaran
Tahap pengoperasian hidran kebakaran meliputi:
1) membuka tutup manhole untuk membuka katup hidran, jika katup
hidran berada dalam bak/chamber;
2) membuka katup hidran kebakaran;
3) menutup kembali katup dan tutup manhole hidran kebakaran
setelah dipergunakan;
4) mencatat besarnya pemakaian air yang telah digunakan oleh dinas
pemadam kebakaran; dan 5) melengkapi perangkat keamanan pada
hidran kebakaran.

Pemeliharaan
1. membersihkan lokasi hidran kebakaran dari rumput,
sampah,puing dan kotoran lainnya yang ada di sekitar
hidran;
2. memeriksa keretakan pada pondasi dan lantai dasar
bangunan penunjang hidran;
3. memeriksa kelengkapan bagian hidran kebakaran;
4. memeriksa perangkat keamanan hidran kebakaran; dan
5. memeriksa kebocoran di pipa penghubung hidran,
Pengertian SCADA SYSTEM

APA ITU SCADA ?


SCADA merupakan sebuah kepanjangan dari :
• Supervisory : Pengawasan
• Control : Pengontrolan
• And Data Acquisition : Akuisisi Data

merupakan kebutuhan yang mutlak ada untuk industri modern


saat ini. SCADA menyediakan
manajemen dengan data real-time pada operasi produksi ,maupun
distribusi yang menerapkan paradigma kontrol yang lebih efisien ,
dan mengurangi biaya operasi .
Topologi SCADA SYSTEM
MANFAAT OTOMATISASI (SCADA)

PROSES PERSONEL PERALATAN


1. informasi proses yang
1. memperbaiki proses, tepat dan akurat, 1. efisien penggunaan
2. penggunaan enerji & 2. lebih aman, alat,
bahan kimia lebih pengendalian jarak 2. status sistem produksi
efisien, jauh & distribusi diketahui
3. kemampuan untuk 3. penggunaan SDM setiap saat,
mengendalikan proses efisien 3. penghentian otomatis
yang lebih rumit 4. mengurangi laporan apabila terjadi
(kertas), keadaan darurat
SCADA UNIT PRODUKSI Instalasi Pengolahan Air Minum
SCADA UNIT TRANSMISI DAN DISTRIBUSI
SCADA UNIT PELAYANAN
ISU ISU POKOK SISTEM PRODUKSI

1. EFISIENSI PEMNFAATAN PRODUKSI


(IDDLE CAPACITY)
a. KESALAHAN DESIGN, RERATING &
b. KESALAHAN KONSTRUKSI UPRATING
c. KESALAHAN OPERASI

2. INEFISIENSI PRODUKSI
a. EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN KIMIA
b. EFISIESNI PEMAKAIAN ENERGI
c. OTOMATISASI
55

You might also like