Professional Documents
Culture Documents
1 - Om Spam - Se DJCK
1 - Om Spam - Se DJCK
Sos
STAF AHLI BIDANG OPERASIONAL
PERUMDA AIR MINUM TIRTA RAHARJA
KABUPATEN BANDUNG
OPERASI DAN PEMELIHARAAN UNIT SPAM
Operasi adalah rangkaian kegiatan dalam rangka menjamin
keberlangsungan fungsi dari sarana dan prasarana SPAM sesuai dengan
standar teknis untuk menghasilkan air minum yang memenuhi standar
kesehatan yang ditetapkan
4
KONSTRUKSI SUMUR
• Seal untuk melindungi rembesan dari air di
permukaan tanah
• Screen dari stainless steel atau besi galavanized
• Sumur dalam,, semakin lama
debitnya akan mengecil,
karena screen tersumbat oleh
pasir, maka perlu dilakukan
“well development” – jetting
(disemprot menggunakan air,
dari atas) atau kompresor
udara
WELL SCREEN
5
PERLINDUNGAN
SUMUR DALAM
• Tangki septik harus tidak boleh ada
pada radius 50 m dari sumur
1. MATA AIR
a. Kekruhan rendah DESINFEKSI
b. Syarat mikrobiologi baik
c. Kadang-kadang CO2 agresif tinggi NETRALISASI
2. SUMUR DANGKAL
a. Kekruhan rendah DESINFEKSI
b. Syarat mikrobiologi baik
3. SUMUR DALAM
a. Kekeruhan rendah DESINFEKSI
b. Syarat mikrobiologi baik
c. Sering kandungan Fe dan Mn tinggi
d. Tergantung batuan geologi yang dilalui, kadang- AERASI
kadang kandungan kapur (Ca) tinggi
Ion Exchange
4. AIR PERMUKAAN
a. Kekruhan tinggi dan kadang warna tinggi Pemisahan Padatan +
b. Syarat mikrobiologi tidak terpenuhi Desinfeksi + Netraliasasi
KOAGULASI
Untuk memperoleh
campuran yang
1. DIFUSI DALAM PIPA
4
2. PENCAMPURAN HIDRAULIK
homogen antara
bahan kimia dan 3. WEIR, VENTURI & PARSHALL
air baku 4. MECHANICAL MIXER
(Td < 5 detik)
3
1
2
OPERASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR
• Q (kapasitas), • Besaran flok
• Kekruhan • G • Kekeruhan < 5 NTU • pH 6,5 – 8,5
• Warna • Td • Warna < 15 TCU • Kekeruhan, < 1 NTU
• Kadar O2 terlarut > 4 ppm • Warna < 5 TCU
• pH = 6 - 7 • Daya PengikatChlor
• Kekeruhan < 1 NTU
• Warna < 5 TCU
18
OPERASI KOAGULASI
1. PEMELIHARAAN HARIAN/RUTIN
a. periksa dan bersihkan pintu-pintu serta sisi ruang alat pengaduk lambat
b. bersihkan busa dan kotoran-kotoran yang mengapung diatas permukaan air;
c. buka katup-katup penguras beberapa detik untuk membuang lumpur yang mungkin
mengendap
d. periksa pertumbuhan lumut dan bersihkan;
2. PEMELIHARAAN BULANAN/BERKALA
a. periksa pertumbuhan lumut pada dinding bak pengaduk lambat. Lakukan pembubuhan
kaporit atau bahan desinfektan lainnya dengan dosis yang cukup;
b. periksa katup-katup pembuangan lumpur dan bila perlu lakukan perbaikan;
c. apabila pengaduk lambat dilengkapi alat pengaduk periksa fungsi dari peralatan tersebut dan
bila perlu lakukan perbaikan atau penggantian bagian-bagian yang tidak berfungsi;
3. PEMELIHARAAN TAHUNAN/BERKALA
a. periksa kurangi dan bersihkan dengan seksama unit alat pengaduk lambat
b. lakukan pengecatan bila unit terbuat dari logam
c. laporkan keatasan bila ada kerusakan atau kelainan pada konstruksi
d. periksa kondisi katup-katup dan laukan perbaikan serta pengecatan
SEDIMENTASI (PENGENDAPAN)
1. PEMELIHARAAN HARIAN/RUTIN
a. Periksa dan bersihkan plat pengendap dengan menyemprotkan air
b. Periksa dan bersihkan kotoran serta busa yang mengapung diatas
permukaan air dan gutter (talang)
c. Periksa bocoran dan fungsi dari pipa dan katup penguras lumpur
d. Periksa pertumbuhan lumut pada bak bagian dalam dan bersihkan;
2. PEMELIHARAAN BULANAN/BERKALA
a. Periksa katup-katup pembuangan lumpur dan bila perlu lakukan
perbaikan
b. Periksa kemiringan gutter (talang) dan bila perlu lakukan perbaikan
3. PEMELIHARAAN TAHUNAN/BERKALA
a. Amati lumut dan kotoran pada dinding bak luar dan dalam, lakukan
pembersihan, pengecatan ulang utk bak yang terbuat dari baja
b. Periksa katup-katup pembuangan lumpur dan bila perlu lakukan
perbaikan
c. Lakukan pembersihan plat pengendap dengan merendam bak pada
larutan kaporit
BPPSPAM – DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
Jalan Wijaya I No. 68 Kebayoran Baru – Jakarta,
37
Telp. 021 7260520, Fax. 021 72789126
http: /www.bppspam.net
SARINGAN PASIR CEPAT
https://youtu.be/PYbq-brYU7c
OPERASI SARINGAN PASIR
PENYARINGAN PENCUCIAN/BACKWAH
1) Tutup katup penguras, katup pencucian
1) Setiap filter harus dicuci biasanya 2 hari sekali, filter
dan katup outlet penyaring
yang baik 3 hari sekali.
2) Alirkan air sampai ketinggian yang telah
2) Indikasi bahwa filter sudah memerlukan pencucian
ditentukan
adalah sebagai berikut :
3) Buka katup outlet penyaring dan atur
a. Air yang keluar (filtrat) debitnya tidak normal
kapasitasnya sesuai dengan
(lebih kecil) missal hanya 80 % hal tersebut biasa
perencanaan
dilihat pada alat ukur debit (kalau ada) atau
4) Periksa kekeruhan air pada inlet dan
secara visual kecepatan aliran air mengecil
outlet penyaring
b. Sudah terdapat lapisan kotoran di bagian teratas
5) Amati debit outlet pada alat ukur yang
dari media penyaring. Hal ini akan mengurangi
tersedia
efesiensi dan efektifitas proses penyaringan
6) Lakukan pencucian penyaring bila
c. Bila ada head loss meter : head loss meter
debitnya menurun sampai batas
(Pressure Differntial Manomater) menunjukkan
tertentu
angka lebih besar dari biasanya
28
PERAWATAN SARINGAN PASIR
2. PEMELIHARAAN BULANAN/BERKALA
a. periksa katup pembuangan lumpur dan bila perlu lakukan perbaikan
b. periksa ketebalan media penyaring dan tambah kekurangannya bila
perlu
3. PEMELIHARAAN TAHUNAN/BERKALA
a. tambahkan media bila dan periksa kemungkinan terbentuknya bola-
bola lumpur pada media penyaring;
b. lakukan pengecatan bila unit terbuat dari logam;
c. periksa konstruksi dari unit alat tersebut, bila terjadi kerusakan atau
kelainan, segera laporkan kepada atasan;
d. periksa kondisi katup dan lakukan perbaikan serta pengecatan apabila
perlu
BPPSPAM – DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
Jalan Wijaya I No. 68 Kebayoran Baru – Jakarta,
37
Telp. 021 7260520, Fax. 021 72789126
http: /www.bppspam.net
RESERVOAR
FUNGSI
1. menyeimbangkan antara debit produksi dan debit pemakaian air 24 jam
2. agar tekanan air stabil pada jaringan distribusi
3. sebagai tempat persediaan air dalam kedaan darurat, terjadi kebakaran
dll
4. sebagai tempat pencampuran desinfektan, sehingga pencampuran rata .
RESERVOAR PELAYANAN
1. Volume reservoir berdasarkan jumlah volume air maksimum yang
ditampung pada saat pemakaian air minimum ditambah volume yang
disediakan pada saat pengaliran jam puncak
2. Umumnya secara persentase volume efektif ditentukan minimum 15 % dari
kebutuhan air maksimum
RESERVOAR PENYEIMBANG
1. Volume efektif reservoir berdasarkan keseimbangan aliran keluar dan
aliran masuk selama pemakaian air didaerah pelayanan
2. Umumnya secara persentase volume efektif ditentukan minimum 25 %
dari kebutuhan air maksimum
UNIT TRANSMISI DISTRIBUSI
MINIMUM 5 METER
32
Air Valve
Manfaat Air Valve
JENIS SISTEM
DISTRIBUSI AIR MINUM
IPA CAMPURAN
RESERVOAR
IPA (LOOPED &
RESERVOAR BRANCHED)
LOOPED
(MELINGKAR)
35
ZONING DISTRIBUSI dan DMA
meter sistem WTP Reservoir
meter zone DMA
meter DMA ZONE 1 500 sd 3000 SR
2.2 1.1
ZONE 2 2.1
1.2
1.3
2.3
2.4 1.5
3.1 3.2
1.4
3.3
2.5 3.4
1.6
ZONE 3
2.6 3.5
2.9 3.6
2.7 1.7
2.8 1.8
2.10 1.9
1.10
jaringan disribusi utama 2.11 1.11 36
jaringan disribusi sekunder
OPERASI SISTEM
DISTRIBUSI
Beda Tinggi
muka tanah
Beda Tinggi
muka tanah
3. Aliran Sistem Gabungan
Sistem ini merupakan sistem gabungan dari sistem gravitasi dan system pemompaan. Pada sistem
kombinasi ini, air yang didistribusikan dikumpulkan terlebih dahulu dalam reservoir pada saat
permintaan air menurun. Jika permintaan air meningkat maka air akan dialirkan melalui sistem
gravitasi maupun system pemompaan.
Beda Beda
Tinggi Tinggi
muka muka
tanah tanah
PENGATURAN TEKANAN
PEMELIHARAAN
JARINGAN PEMELIHARAAN PREDIKTIF Inspeksi visual jaringan
Landasan tangki, lantai basah, drain tangki hidran, perpipaan dan aksesori meter air, keran,
pelimpah, penguras water level control
Pengoperasian Hidran Kebakaran
Tahap pengoperasian hidran kebakaran meliputi:
1) membuka tutup manhole untuk membuka katup hidran, jika katup
hidran berada dalam bak/chamber;
2) membuka katup hidran kebakaran;
3) menutup kembali katup dan tutup manhole hidran kebakaran
setelah dipergunakan;
4) mencatat besarnya pemakaian air yang telah digunakan oleh dinas
pemadam kebakaran; dan 5) melengkapi perangkat keamanan pada
hidran kebakaran.
Pemeliharaan
1. membersihkan lokasi hidran kebakaran dari rumput,
sampah,puing dan kotoran lainnya yang ada di sekitar
hidran;
2. memeriksa keretakan pada pondasi dan lantai dasar
bangunan penunjang hidran;
3. memeriksa kelengkapan bagian hidran kebakaran;
4. memeriksa perangkat keamanan hidran kebakaran; dan
5. memeriksa kebocoran di pipa penghubung hidran,
Pengertian SCADA SYSTEM
2. INEFISIENSI PRODUKSI
a. EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN KIMIA
b. EFISIESNI PEMAKAIAN ENERGI
c. OTOMATISASI
55