You are on page 1of 15

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi adalah suatu pelaksaaan atau perencanaan yang

dilakukan dalam menjalin sebuah kegiatan atau usaha melalui komunikasi yang

efektif. Strategi komunikasi ini dilakukan untuk memberikan infoemasi yang

jelas dan mendapat pengarahan. Menurut Hafid Cangara (dalam Rodiah, saleha;

Yusup, Pawit M) menyatakan bahwa strategi komunikasi adalah kombinasi yang

terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran

(media), penerima sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai

tujuan komunikasi yang optimal. Dalam hal ini komunikasi yang efektif

sangatlah penting dalam menentukan startegi komunikasi agar prosesnya dapat

berjalan dengan lancar.

Corder 1983 berpendapat bahwa strategi komunikasi adalah teknik yang

sistematis dan digunakan pembelajar untuk mengekspresikan idenya ketika

mengalami kesulitan karena penguasaan bahasa yang belum sempurna (dalam

(Sudarman, Strategi Komunikasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat

dalam membayar zakat maal, 2018). Arifin Anwar Menyatakan bahwa elemen

yang harus diperhatikan didalam merumuskan strategi komunikasi adalah

pengenalan khalayak, pesan, metode, media, dan komunikator (dalam

(Sudarman, 2018). Strategi komunikasi menurut Effendi merupakan panduan

dari perencanaan komunikasi (Communication Planning) dan manajemen

7
8

(Communication Management) untuk mencapai suatu tujuan (dalam (Surahmi

Andi, Farid H Muhammad, 2018).

Menurut Effendi (dalam Asri, 2022) Strategi komunikasi hakekatnya

adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) mencapai tujuan

diinginkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta

jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus menunjukan taktik

operasionalnya. Strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan

komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai satu tujuan. Menurut

Muhammad Arni (dalam (GR, 2021), strategi Komunikasi merupakan seluruh

hal yang terkait dengan strategi, taktik maupun rencana yang diterapkan guna

melancarkan proses komunikasi yang berisi pengirim, pesan, serta penerima

pesan saat proses komunikasi berlangsung dengan harapan tujuan yang

diharapkan tercapai. Menurut Cangara (dalam Octaviani, Fachria; Raharjo,

Santoso Tri; Resnawaty, Risna, 2022), strategi komunikasi merupakan sebuah

transaksi atau proses simbolik yang terjadi pada orang-orang dengan cara

mengatur lingkungannya.

Menurut Anwar Arifin (dalam puspasari, Novera Annisa; Hermawati,

Tanti) menyebutkan beberapa langkah yang harus dijalankan untuk menyusun

strategi komunikasi yaitu:

A. Mengenal khalayak

Setelah mengenal khalayak dan situasinya, maka langkah kedua

dalam penyusunan strategi ialah menyusun pesan. Pesan dapat terbentuk


9

dengan menentukan tema atau materi.

B. Menyusun pesan

Setelah mengenal khalayak dan situasinya, maka langkah kedua

dalam penyusunan strategi ialah menyusun pesan. Pesan dapat terbentuk

dengan menentukan tema atau materi.

C. Menentukan tujuan

Tujuan komunikasi menentukan kearah mana fokus strategi yang

akan digunakan

D. Menetapkan metode dan memilih media yang digunakan

Untuk mencapai efektivitas dari suatu komunikasi selain akan

tergantung dari kemantapan isi pesan yang diseleraskan dengan kondisi

khalayak dan sebagainya, maka juga akan turut dipengaruhi oleh

metode-metode penyampaiannya kepada sasaran

Strategi komunikasi dapat berhasil dan sukses apabila perencanaan dan

struktur yang dilakukan sesuai dan tepat. Ide dan konsep harus dilakukan secara

serius agar prosesnya tidak keliru dan mudah untuk dipahami. Strategi

komunikasi tidak serta merta terbentuk begitu saja. Usaha dan penentuan serta

daya pikir yang tinggi untuk menentukan strategi apa yang harus dilakukan agar

usaha yang dilakukan sukses dan berhasil.

Menurut Lasswell (dalam Vadillah, 2021) dapat diturunkan lima unsur


10

komunikasi yang saling bergantung satu dengan lain, yaitu:

A. Sumber (source)

Sumber sering disebut sebagai pengirim (sender), penyandi

(encoding), komunikator, pembicara (speaker). Sumber merupakan

pihak yang berinisiatif mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi.

B. Pesan

Pesan yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada

penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal atau nonverbal

yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tersebut.

Pesan sebenarnya merupakan sebuah hal yang sifatnya abstrak

(konseptual, ideologis, dan idealistik).

C. Saluran atau media

Saluran atau media ialah alat yang digunakan sumber untuk

menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran dibagi menjadi 2

yaitu secara langsung (tatap muka) dan melalui media (cetak dan

elektronik).

D. Penerima (receiver)

Penerima sering disebut sebagai sasarran/tujuan (destination),

komunikan penyandi balik (decoder) atau khalayak, pendengar, penafsir

yaitu orang yang menerima sumber.


11

E. Efek

Efek yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima

pesan tersebut. Efek komunikasi termasuk efek psikologis yang terdiri

dari tiga hal :

1. Pengaruh kognitif. Dengan komunikasi, seseorang

bisa tahu tentang sesuatu. Komunikasi berfungsi

memberikan informasi.

2. Pengaruh afektif Dengan pesan yang disampaikan

terjadi perubahan perasaan atau sikap.

3. Pengaruh konatif Pengaruh yang berupa tingkah

laku atau tindakan. Karena menerima pesan dari

komunikator, komunikan bisa bertindak.

Menurut Kotler dan Smith (dalam Safitri, 2017) ada beberapa strategi

yang sering dijadikan pedoman dalam merencanakan strategi komunikasi.

A. Iklan

Iklan merupakan kegiatan utama dalam promosi sebuah produk,

bagi perusahaan besar memasang iklan untuk produknya adalah hal

penting, terutama di TV dan radio.

B. Sales Promotion
12

Sales Promotion merupakan promosi penjualan yang bertujuan

meningkatkan keinginan consumen untuk membeli suatu produk.

C. Public Relation

Membangun relasi antara produk dan customernya sangat

dibutuhkan untuk menjaga royalitas pelangga terhadap produk.

D. Personal Selling

Personal Selling merupakan kegiatan promosi penjualan yang

dilakukan dengan mendatangi pelanggannya satu persatu.

E. Direct Marketing

Direct marketing merupakan proses pemasaran secara langsung

dengan melibatkan customer secara langsung dalam proses interaksi.

2.2 Fungsi dan Tujuan Strategi Komunikasi

Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif,dan

instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang

optimal.

Adapun tujuan strategi komunikasi menurut R. Wayne Pace, Brent D.

Peterson, dan M. Dallas Burnet menyatakan bahwa strategi komunikasi memiliki

3 tujuan, yaitu (dalam idtesis.com)


13

A. To secure understanding - memastikan pesan diterima oleh

komunikan.

B. To establish acceptance - membina penerimaan pesan

C. To motivate action – kegiatan yang dimotivasikan

2.3 Teknik Strategi Komunikasi

Menurut Arifin (1994), terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan

dalam strategi komunikasi yaitu :

A.Redundancy (Repetition). Teknik redundancy atau repetition

adalah cara mempengaruhi khalayak dengan jalan mengulang-ulang

pesan kepada khalayak.

B. Canalizing. Teknik canalizing adalah memahami dan meneliti

pengaruh kelompok terhadap individu atau khalayak.

C. Informatif. Teknik informatif adalah suatu bentuk isi pesan, yang

bertujuan mempengaruhi khalayak dengan jalan memberikan

penerangan.

D. Persuasif. Teknik persuasif adalah mempengaruhi dengan jalan

membujuk.

E. Edukatif. Teknik edukatif merupakan salah satu usaha

mempengaruhi khalayak dari suatu pernyataan umum yang dilontarkan,

dapat diwujudkan dalam bentuk pesan yang akan berisi pendapat-


14

pendapat, fakta-fakta, dan pengalaman-pengalaman.

F. Koersif. Teknik koersif adalah mempengaruhi khalayak dengan

jalan memaksa..

2.4 Media Sosial

Media Sosial adalah sarana, wadah, yang digunakan oleh orang orang

masa kini dalam menciptakan kenangan, hiburan,edukasi yang disampaikan

kepada khalayak melalui sambungan jaringan internet. Media Sosial ini

digunakan oleh orang-orang untuk mencari tahu berita atau informasi yang

beredar ditengah masyarakat. Menurut Van Dijk ( dalam setiadi), menyatakan

bahwa media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi

pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaborasi.

Meike dan Young (dalam setiadi) mengartikan kata media sosial sebagai

konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi diantara

individu (to be share one-to-one) dan media publik untuk berbagi kepada siapa

saja tanpa ada kekhususan individu. Menurut Boyd (dalam Setiadi ) media sosial

sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun

komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu

saling berkolaborasi atau bermain.

Menurut Nasrullah (dalam Setiadi), memiliki karakter khusus, yaitu:


15

A. Jaringan (Network)

Jaringan adalah infrasturktur yang menghubungkan antara

komputer dengan perangkat keras lainnya. Koneksi ini diperlukan

karena komunikasi bisa terjadi jika antar komputer terhubung, termasuk

di dalamnya perpindahan data.

B. Informasi (Informations)

Informasi menjadi entitas penting di media sosial karena pengguna

media sosial mengkreasikan representasi identitasnya, memproduksi

konten, dan melakukan interaksi berdasarkan informasi.

C. Arsip (Archive)

Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah karakter yang

menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bias diakses

kapanpun dan melalui perangkat apapun.

D. Interaksi (Interactivity)

Media sosial membentuk jaringan antar pengguna yang tidak

sekedar memperluas hubungan pertemanan atau pengikut (follower)

semata, tetapi harus dibangun dengan interaksi antar pengguna tersebut.

E. Simulasi Sosial (simulation of society)

Media sosial memiliki karakter sebagai medium berlangsungnya

masyarakat (society) di dunia virtual. Media sosial memiliki keunikan


16

dan pola yang dalam banyak kasus berbeda dan tidak dijumpai dalam

tatanan masyarakat yang real.

F. Konten oleh pengguna (user-generated content)

Di Media sosial konten sepenuhnya milik dan berdasarkan

kontribusi pengguna atau pemilik akun. UGC merupakan relasi

simbiosis dalam budaya media baru yang memberikan kesempatan dan

keleluasaan pengguna untuk berpartisipasi. Hal ini berbeda dengan

media lama (tradisional) dimana khalayaknya sebatas menjadi objek

atau sasaran yang pasif dalam distribusi pesan.

2.5 Jenis Media Sosial

Media sosial memiliki fitur jejaring sosial media sebagai wadah dalam

berinteraksi. Fitur inilah yang digunakan orang orang untuk meningkatkan

kualitas konten yang mereka memiliki. Sebagian orang hanya menjadi penonton

dan sebagian lagi menjadi penonton dan pengguna. Fitur dalam sosial media ini

digunakan oleh sebagian orang sebagai mata pencaharian. Maka dari itu, orang-

orang mencari cara untuk meningkatkan jangkauan agar konten yang mereka

produksi memiliki penonton yang banyak dan konsisten.

Dalam buku yang berjudul Media Sosial (Nasrullah, 2015:39) ada enam

kategori besar media sosial (dalam Puspitarini, Dinda Sekar; Nuraeni, Reni, 2019)

A. Social Networking.
17

Social networking merupakan sarana yang dapat digunakan untuk

melakukan interaksi, termasuk efek yang dihasilkan dari interaksi tersebut

di dunia virtual. Karakter utama dari situs jejaring sosial yaitu

penggunanya membentuk jaringan pertemanan baru. Dalam banyak

kasus, terbentuknya jaringan pertemanan baru ini berdasarkan pada

ketertarikan dengan hal yang sama, seperti kesamaan hobi. Contoh dari

jaringan sosial adalah Facebook dan Instagram.

B. Blog.

Blog adalah media sosial yang memfasilitasi pengguna untuk

mengunggah kegiatan sehari-hari, memberikan komentar dan berbagi

dengan pengguna lain, seperti berbagi tautan web, informasi, dan

sebagainya.

C. Microblogging.

Microblogging adalah jenis media sosial yang memfasilitasi

pengguna untuk menulis dan mengunggah kegiatan serta pendapatnya.

Secara historis, kehadiaran jenis media sosial ini merujuk pada

munculnya Twitter yang hanya menyediakan ruang tertentu yaitu

maksimal 140 karakter.

D. Media Sharing.

Media sosial ini memungkinkan penggunanya untuk berbagi dan

menyimpan media, seperti dokumen, video, audio, gambar secara


18

online. Contoh dari media sosial ini yaitu Youtube, Flickr, Photobucket,

atau Snapfish

E. Social Bookmarking.

Penanda sosial yaitu media sosial yang bekerja untuk

mecatesngorganisasi, menyimpan, mengelola, dan juga mencari suatu

informasi atau berita secara online. Situs social bookmarking yang

populer yaitu Delicious.com, StumbleUpon.com, Digg.com,

Reddit.com, di Indonesia sendiri yaitu LintasMe.

F. Wiki.

Wiki atau media konten bersama merupakan sebuah situs di mana

kontennya merupakan hasil dari kolaborasi para pengguna. Setiap

pengguna web dapat mengubah atau menyunting sebuah konten yang

sudah dipublikasi

2.6 Engagement di Media Sosial

Engagement adalah sebuah alat ukur untuk menentukan seberapa menarik

sebuah konten dari kacamata audiens. Segala bentuk interaksi dari audiens tentang

konten di media sosial.

Menurut Paine (dalam (Saraswati, Dhealda Ainun; Hastasari, Chatia, 2020)

terdapat tiga alasan utama mengapa engagement menjadi penting dalam media

sosial. 1) engagement adalah langkah awal untuk membangun hubungan antara

pelanggan dengan brand. 2) engagement dengan pelanggan akan membantu

dalam hal promosi serta dapat melindungi brand, yang pada akhirnya akan
19

memunculkan brand advocates (pendukung merek). 3) engagement antara brand

dan pelanggan akan membuat produk menjadi lebih baik.

2.7 Cara meningkatkan Engagement di Media Sosial

Dilansir dari detik.com cara menaikkan engagement di sosial media yaitu:

A. Memahami Target Audiens, mengetahui konten apa yang

dikonsumsi oleh masyarakat.

B. Buat Konten yang Bagus dan Menarik, membuat hal hal yang

disukai netizen serta mengikuti tren yang ada.

C. Berinteraksi dengan Audiens, seperti membalas komentar, live

streaming.

D. Gunakan Hastag dan Location Tag, hal ini memudahkan orang

lain yang belum mengikuti melihat postingan kamu.

E. Konsisten Memproduksi Konten, memnetapkan waktu untuk

memposting konten.

F. Unggah Konten di Waktu yang Pas, melihat dan mengamati

jadwal sibuk dan jadwal luang orang lain.

Rumus menghitung engagement rate:


20

Engagement rate = (suka + komentar) / jumlah pengikut x 100

2.8 Content Creator

Dilansir dari Skill Academy content creator adalah orang yang membuat

konten edukatif atau menghibur sesuai keinginan audiens. Skill untuk menjadi

content creator dengan adanya kemampuan riset, manajemen waktu,SEO (search

engine optimization), copywriting dan content writing, fotografi dan videografi,

editing.

2.9 Fokus penelitian

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah terfokus pada orang-orang

yang memanfaatkan media sosial atau menjadi konten kreator. Orang yang

mempunyai akun media sosial dan menjadikan media sosial sebagai tempat untuk

mencari uang yang menjadi fokus pada penelitian ini. Alasan peneliti memilih ini

karena mencari tahu strategi apa yang di lakukan agar jangkauan media sosialnya

tetap konsisten dan mengalami kenaikan penonton.

2.10 Deskripsi Fokus

Agar penelitian ini lebih terarah dan mudah dalam pencarian data, maka

terlebih dahulu ditetapkan fokus dalam penelitian ini yaitu:

A. Masyarakat. Dalam hal ini khalayak yang masih menjadi pemula

dalam membuat sebuah konten.


21

B. Konten Kreator. Orang yang sudah terkenal dan mau

meningkatkan jangkauan kontennya.

C. Engagement sosial media. Alat ukur seberapa tinggi jangkauan

konten yang diproduksi.

You might also like