Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan dalam dunia usaha dapat di tandai dengan semakin banyaknya
dasarnya perusahaan didirikan memiliki tujuan. Pada sebuah perusahaan instansi besar
maupun kecil selalu ada persediaan terutama persediaan barang untuk memproduksi, dengan
sistem informasi persediaan barang yang baik berpengaruh sekali bagi perkembangan dan
kemajuan suatu perusahaan atau instansi terutama yang bergerak dalam bidang persediaan.
Sistem informasi persediaan barang yang kurang baik akan berpengaruh terhadap
aspek lain, seperti kurangnya kepercayaan konsumen atau pelanggan terhadap perusahaan.
Melihat pentingnya peranan teknologi informasi dan manajemen yang dapat menunjang
kinerja suatu perusahaan. Dengan adanya suatu teknologi informasi perusahaan yang
dicapai efisiensi dalam segi tenaga dan efektifitas dalam segi waktu.
sehari-hari sehingga dapat memberikan informasi untuk mengontrol operasi tersebut dengan
lebih baik. “Persediaan adalah pos-pos aktivitas yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual
dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam
persediaan dalam bentuk barang jadi atau barang dagang. Barang dagang yang ada di Gudang
perusahaan tetapi bukan milik perusahaan tidak dapat dikelompokan kedalam persediaan
(Rudianto,2012).
Persediaan adalah barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau
periode yang akan dating, persediaan terdiri dari bahan baku, persediaan bahan setengah jadi
dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan bahan setengah jadi disimpan sebelum
digunakan dan atau dimasukan kedalam proses sendiri, sementara barang jadi atau barang
Maka pada penelitian ini penulis akan mengambil objek pada Toko Bangunan Muda
Karya, yang berada di Jl. Srigunting No.7, Air Tawar Barat, Kec. Padang Utara, Kota Padang,
Sumatera Barat. Toko bangunan muda karya adalah sebuah usaha dagang yang mempunyai
aktivitas utama yakni penjualan berbagai bahan atau material bangunan, toko bangunan muda
Sebagai usaha dagang toko bangunan muda karya mengalami beberapa masalah
berkaitan dengan persediaan dagang. Dalam kegiatan usaha sering terjadi perbedaan
pencatatan stok yang ada di Gudang dan yang ada di toko, masalah lainya yaitu sering terjadi
keterlambatan pengantaran barang yang sudah dibeli kepada konsumen, misalnya konsumen
membeli produk ke toko lalu semua pesanannya dicatat dan si konsumen minta diantar
kerumah, tetapi saat mau diantar kerumah barang atau stok yang ada digudang mengalami
pendapatan dan konsumen yang beralih ke toko bangunan yang stok digudangnya lebih
lengkap, barang yang sering mengalami kekosongan yaitu, besi, kayu, keramik, dll.
Pengelolaan Gudang yang baik akan membuat toko lebih terkoordiniasi dengan baik
juga, ada beberapa Langkah yang bisa dilakukan toko untuk mengelola Gudang dengan baik
dan benar, yaitu memisahkan stok yang lama dan yang baru, membuat jadwal persediaan
barang dan membut forecast persediaan stok barang dll. Jika pengelolaan Gudang dilakukan
dengan baik maka persediaan Gudang akan lebih terkoordinir dengan baik juga.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan membahas
akuntansi dan membahas yang ada pada usaha dagang ini dengan judul : “PERANCANGAN
KARYA”
3. Tujuan Penilitian
Untuk mengetahui bagaimana perancangan sistem persediaan barang dagang pada toko
antara lain:
a. Bagi penulis
sistem informasi akuntansi persediaan pada perusahaan, membandingkan antara teori yang
sebagai salah satu syarat Tugas Akhir perkuliahan Program Studi D3Akuntansi di
b. Bagi Akademik
c. Bagi Perusahaan
Penelitian ini membantu Toko Bangunan Muda Karya di dalam pengolahan data
informasi persediaan barang secara komputerisasi dan Microsoft excel sehingga menjadi
lebih cepat, tepat, dan akurat dibandingkan dengan sistem yang selama ini dipakai. Serta
Menurut Ratna Budi Priatna,dkk (2010 : 4), sistem akuntansi adalah lapangan
mengamankan harta perusahaan serta berusaha menciptakan arus laporan yang efesien
Menurut Rudianto (2009:9), sistem akuntasi adalah bidang yang berfokus pada
keuangan perusahaan. Tujuan utama dari setiap aktivitas bidang ini adalah untuk
mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan
balik dalam bentuk laporan laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk
mengawasi usahanya, dan bagi pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang
saham, kreditur dan Lembaga -lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa unsur sistem akuntansi pokok
adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, dan buku pembantu serta
laporan.
a. Formulir
transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini
peristiwa yang ada dalam organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secarik kertas
median untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisai ke dalam catatan
b. Jurnal
dan meringkas data keuangan dan data lainya. Dalam jurnal ini data keuangan
c. Buku Besar
untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
d. Buku pembantu
Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rincian
yang lebih lanut, maka dapat dibuat buku pembaantu (subsidiary ledger). Buku
pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan
e. Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa
neraca, laporan laba rugi dan lain lain. Laporan berisi informasi yang merupakan
anggaran perusahaan.
Sistem akuntansi memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai, diantara lain:
dipercaya.
sistem dirancang bukan hanya utnuk menghasilkan saldo-saldo buku besar dalam
manajemen dan informasi operasional yang tidak berkaitan dengan akuntansi. Jadi
Principles) adalah peraturan dan konvensi akuntansi. Kata prinsip disini untuk
memaknai “suatu peraturan umum yang sebagai pedoman untuk bertindak“. Hal
ini berarti bahwa prinsip akuntansi tidaklah menetapkan secara persis bagaimana
keleluasan untuk menyatakan gagasan mengenai cara terbaik untuk mencatat dan
jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode
rekening tertentu.
D. PENGERTIAN PERSEDIAAN
Persediaan dalam setiap jenis usaha berbeda, ini karena aktivitas yang sehari-
hari berbeda, secara umum persediaan adalah barang yang dimiliki perusahaan untuk
barang yang cukup banyak dan merupakan bagian yang cukup berarti dari seluruh
aktiva perusahaan. Disamping itu, transaksi yang berhubungan dengan persediaan
yang dimiliki perusahaan yang siap untuk dijual. Dalam perusahaan dagang dikenal
pabrikasi ada persediaan bahan mentah/baku (Raw Materials), barang setengah jadi
(Work in Process), dan barang jadi (Finished Goods) yang mencerminkan tahap-
neraca masih di Gudang atau belum laku dijual, untuk perusahaan manufaktur (yang
dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau digunakan oleh perusahaan itu sendiri.
Dalam jenis perusahaan dagang, persediaan yang dikenal selama ini adalah
dikategorikan sebagai barang dagang yang dimiliki dan dismpan untuk dijual kepada
sheets) sebagai bagian dari kelompok asset lancar (Current Assets) sedangkan barang
dagang yang sudah laku terjual akan dilaporkan pada laporan laba rugi (income
statement) sebagai harga pokok penjualan (cost of goods sold) yang akan mengurangi
persediaan adalah:
barang yang untuk dijual kembali atau diolah oleh perusahaan itu sendiri, dan
manufaktur.
E. JENIS PERSEDIAAN
operasi sehari hari perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan maupun
industry jasa.
yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi perlu diproses lebih
diproses atau diolah dalam pabrik dan siap dijual atau dikirim
kepada pelanggan
sebagai berikut:
c. Persediaan rupa-rupa
dibeli oleh pengecer atau perusahaan dagang seperti eksportir dan importir
untuk dijual kembali. Biasanya barang yang dibeli untuk dijual kembali
tidak berubah dari segi fisiknya, batang tersebut tetap dalam bentuk yang
dalam proses produksi dan telah diolah satu atau beberapa kali.
bahan baku yang dipakai dalam produksi: metode mutasi persediaan (perpetual
Dalam metode mutasi persediaan, setiap mutasi bahan baku dicatat dalam kartu
stok persediaan.
NAMA BARANG :
Tangga No. Ket Persediaan masuk Persediaan keluar Saldo
l Bukti Uni Harga Jumla Unit Harga Jumla Unit Harga Jumlah
t (Rp) h (Rp) (Rp) h (Rp) (Rp) (Rp)
TOTAL
harus sama, karena jika tidak maka bagian audit internal akan menyelidiki dan
Ada tiga hal yang dicatat pada kartu stok yaitu penambahan dan
pengurangan dan saldo yang ada setelah transaksi terjadi. Kartu stok menyediakan
tiga kolom yang berisi jumlah unit (kuantitas), harga pokok barang per unit, dan
jumlah (kuantitas dikalikan harga pokok barang per unit). Setiap transaksi dicatat
untuk kuantitas barang, harga pokok barang per unit dan nilai total.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. BENTUK PENELITIAN
berbagai situasi, atau berbagai variable yang timbul dimasyarakat yang menjadi
objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi (Abdullah, M., 2015).
waktu penelitian pada bulan oktober 2022 dan tempat penelitian dilakukan
pada toko Bangunan Muda Karya Jl. Srigunting No.7, Air Tawar Barat, Kec.
1) Jenis data
2) Sumber data
Sumber data yang didapat dari data primer dan sekunder pada
penelitian.
penelitian.
2. Metode penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari
Data yang telah didapat dari penelitian akan diolah menjadi kartu stok
Gudang dengan menggunakan metode FIFO (first in first out). Metode FIFO
adalah metode pengelolaan barang yang dimana barang yang pertama kali masuk
akan menjadi barang pertama yang keluar, hal ini dilakukan untuk mencegah
Dalam menganalisis data, analisis data yang digunakan yaitu analisis data
kuantitatif, analisis data kuantitatif merupakan proses analisis data dengan bentuk
dokumentasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan