Professional Documents
Culture Documents
Critical Appraisal Kelompok 2
Critical Appraisal Kelompok 2
KB DAN KEPENDUDUKAN
KB NON HORMONAL KELOMPOK 2
DOSEN PENGAMPU :
Anggie Diniayuningrum, S.Keb.,Bd.,M.Keb
DISUSUN OLEH :
1. Elisa Nila Desy M 32102000031
2. Ghina Rihadatul ‘Aisy 32102000033
3. Khusnu Ummil U 32102000036
4. Rizki Amalya Syajidah 32102000047
5. Salsabila Lintang P 32102000050
6. Dian Salsabila 32102000057
7. Dinda Aulia Putri S 32102000058
8. Suci Indah Permata 32102000065
9. Alya Dharojati 32102000066
10. Anggita Shalshabiela 32102000067
11. Putri Yuliana 32102000070
Tabel 2 di bawah ini menunjukkan bahwa dari 162 akseptor KB sebagian besar
adalah multipara, dengan jumlah akseptor KB sebanyak 112 (69,1%), sebagian
besar primipara sebanyak 49 akseptor (30,3%) dan sebagian kecil akseptor KB.
proporsi grande multipara adalah 1 akseptor KB (0,6%).
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 162 akseptor KB, sebagian besar telah menerima
informasi tentang Alat Intra Uterine Device (IUD) sebanyak 135 KB akseptor
(83,3%) dan sebagian kecil belum pernah menerima informasi tentang Intra
Uterine Device (IUD). sebanyak 27 akseptor KB (16,7%)
Tabel 4 di bawah ini menunjukkan bahwa dari 162 akseptor KB, hampir sebagian
besar responden memiliki pengetahuan yang cukup dari 59 akseptor KB (36,4%),
hampir sebagian besar responden sudah baik pengetahuan 55 akseptor (34%) dan
hampir beberapa memiliki pengetahuan yang kurang tentang 48 akseptor KB
(29,6%).
Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 162 akseptor KB sebagian besar bersikap positif,
107 akseptor KB (66%) dan hampir 55 akseptor KB bersikap negatif (34%).
Pada tabel 6 didapatkan hasil analisis uji statistik Chi-Square diperoleh (p-value
0,348 > 0,05), maka didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD pada masa pandemi Covid-
19.
Tabel 7 dibawah ini didapatkan hasil analisis uji statistik Chi-Square diperoleh (p-
value 0,146 > 0,05), sehingga tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap
dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD pada masa pandemi Covid-19.
4. Diskusi
Dari 162 akseptor KB sebagian besar multipara sebanyak 112 akseptor KB
(69,1%), hampir sebagian primipara sebanyak 49 akseptor KB (30,3%) dan
sebagian kecil grande multipara 1 KB. akseptor (0,6%). Dari 162 akseptor KB,
sebagian besar telah mendapatkan informasi tentang Alat Intra Uterine Device
(IUD) sebanyak 135 KB (83,3%) dan sebagian kecil belum pernah menerima
informasi tentang Alat Intra Uterine Device (IUD) sebanyak 27 akseptor KB
(16,7%).
5 Di masa pandemi ini, berbagai kebijakan juga dilakukan oleh pemerintah
Indonesia untuk mengendalikan laju penyebaran kasus Covid-19, salah satu
kebijakan yang dirasakan langsung oleh masyarakat adalah himbauan untuk tetap
di rumah, pencegahan kehamilan adalah juga lebih baik dilakukan di masa
Pandemi Covid-19 ini, namun karena sulitnya mengakses fasilitas kesehatan atau
bertemu langsung dengan tenaga kesehatan di masa pandemi Covid-19, maka
suami istri disarankan untuk menggunakan PIL KB sebagai alat kontrasepsi
sementara. Dari pembahasan diatas dapat diketahui bahwa sikap akseptor KB
tentang IUD sangat penting untuk diperhatikan oleh tenaga kesehatan khususnya
bidan karena akan mempengaruhi perilaku akseptor KB tentang IUD selanjutnya.
Oleh karena itu perlu terus memberikan informasi kepada akseptor KB tentang
IUD, baik melalui media massa maupun media elektronik, sikap petugas kesehatan
juga membawa pesan kepada akseptor KB tentang IUD.
5. Kesimpulan
Sebagian besar akseptor KB memiliki pengetahuan yang cukup yaitu 59 akseptor
KB. Sebagian besar akseptor KB memiliki sikap positif 107 akseptor KB. Tidak
ada hubungan yang signifikan antara Pengetahuan dan Sikap dengan Pemilihan
Alat Kontrasepsi IUD Pada Era Pandemi Covid-19.
2. Critical Appraisal
Pertanyaan Y T Keterangan
A. Judul
1. Apakah judul mencerminkan Y The effect of knowledge and attitude of family planning acceptances on iud
isi jurnal? contraception selection during the COVID-19 pandemic
Keterangan :
Y : Ya
T : Tidak
3. Kesimpulan/Saran/Tanggapan :
a. Kelebihan Jurnal
Jurnal ini sudah tervalidasi sinta 1 sehingga penelitian dan isi jurnal lebih memiliki
nilai yang sangat jelas untuk dibaca. Memiliki isi yang tidak terlalu panjang dan jelas
dalam menyampaikan maksud dan tujuan dalam penelitian ini sehingga pembaca
cepat untuk memahami dalam isi penelitian ini.
b. Kekurangan Jurnal
Jurnal ini banyak terdapat sumber-sumber/daftar pustaka yang sudah terlalu lama.
Memiliki bentuk susunan paragraf yang terlalu sulit untuk pembaca melihat
selanjutnya paragraf ada dibagian yang mana. Serta hasil penelitian yang sulit
dipahami oleh pembaca awal jurnal.
c. Saran untuk penulisan jurnal
Saran untuk penulisan jurnal yaitu menggunakan sumber yang lebih terbaru lagi
karena untuk ilmu pengetahuan pasti selalu mengalami perkembangan. Susunan
paragraf yang digunakan sebaiknya lebih di perjelas lagi untuk memudahkan
pembaca memahami teks selanjutnya.